Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU PENYAKIT TANAMAN

“ STERILISASI ALAT ALAT LABORATORIUM“

Dosen Pengampu :

Iqbal Erdiansyah, SP, MP

Dr. Ir. Syarief, MP

Teknisi :

Totok Dwi Sukmayoga, A.Md

Agustin jaka Putri, A.Md

Disusun oleh :

Darul Hidayat (A42200182)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN PANGAN

JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

2022
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sterilisasi merupakan cara untuk mendapatkan suatu kondisi bebas mikroba atau setiap
proses yang dilakukan baik secara fisika,kimia,dan mekanik untuk membunih semua
bentuk kehidupan terutama mikroorganisme. Proses sterilisasi cukup beranekaragam
tergantung pada faktor seperti macam bahan yang dibuat dan suasana peristiwa
pemakaiannya. Bagi banyak barang ada berbagai prosedur yang mana sterilisasi mungkin
berhasil, sedangkan untuk benda lain mungkin pilihannya sangat terbatas. Proses
sterilisasi alat dan medium kegiatan praktikum atau  penanganan sampel mikroba sangat
dibutuhkan sterilisasi. Apabila teknik sterilisasi tdk diterapkan maka hasil yang dicapai
tidak mksimal dan menimbulkan berbagai kontaminasi baik dari alat maupun media
tumbuh mikroba.

1.2 Tujuan
- mahasiswa dapat menjelaskan definisi sterilisasi
- mahasiswa dapat melakukan sterilisasi dengan benar
- mahasiswa dapat mengetahui jenis jenis sterilisasi dan fungsinya
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Sterilisasi adalah suatu proses perlakuan terhadap bahan atau barang dimana pada akhir
proses tidak terdapat mikroorganisme pada bahan atau barang tersebut.
Sterilisasi merupakan metode praktis yang dirancan untuk membersihkan dari
mikroorganisme atau sengaja untuk mengambat pertumbuhan yang nyata dari
kepentingan dasar dibanyak keadaan.
Sterilisasi merupakan suatu proses dimana kegiatan ini bertujuan untuk membebaskan
alat ataupun bahan dari berbagai macam mikroorganisme. Suatu bahan bisa dikatakan
steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup yang patogen maupun tidak baik dalam
bentuk vegetatif walaupun bentuk nonvegetatif (spora). Sterilisasi adalah istilah mutlak
yang artinya mematikan semua bentuk kehidupan pada suatu daerah. Namun, tidak ada
benda yang hampir steril. Proses sterilisasi cukup beranekaragam tergantung pada faktor
seperti macam bahan yang dibuat dan suasana peristiwa pemakaiannya. Bagi banyak
barang ada berbagai prosedur yang mana sterilisasi mungkin berhasil, sedangkan untuk
benda lain mungkin pilihannya sangat terbatas
BAB 3. METODELOGI
3.1 Waktu dan tempat

Hari/tanggal : selasa/1 maret 2022

Waktu : 11.00 – 13.00 WIB

Tempat : laboratorium perlindungan tanaman 1

3.2 Alat dan bahan


- Autoclave
- Erlenmeyer
- Beaker glass
- Cawan petri
- Alumunium foil
- Plastik

3.3 Cara kerja

- Air dalam autoclave dicek


- Alat dan bahan dibungkus dengan kertas payung dan dimasukkan kedalam autoclave
- Autoclave dihidupkan dengan menekan tombol ON
- Lid pada autoclave ditutup dan dikunci
- Pada display tombol, tombol mode ditekan.  Dipilih mode 3 untuk alat dan bahan
- Proses sterilisasi dijalankan dengan menekan tombol start.
- Lid dibuka saat alarm berbunyi 
- alat dan bahan dikeluarkan. Autoclave dimatikan
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengamatan dan pembahasan


Autoclave ini diciptakan untuk memberikan kemungkinan dapat mengembangkan
pembuluh tekanan yang dapat digunakan untuk memanaskan makanan kaleng pada
temperatur yang jauh lebih tinggi untuk jangka waktu yang relatif lebih pendek dari waktu
untuk mempertahankan kualitas makanan serta meningkatkan kehidupan rak. Prinsip kerja
dari autoclave ini adalah sterilisasi menggunakan uap air bertekanan sehingga melalui proses
pemanasan pada suhu tingggi ini, mikrobia pada alat dan bahan, proteinnya terdenaturasi.
autoclave merupakan sterilisasi secara fisik. Waktu yang digunakan untuk melakukan
sterilisasi pada percobaan ini adalah 20 menit karena waktu yang optimum untuk membunuh
mikrobia pada alat dan bahan adalah 20 menit, diambil dari suhu maksimal untuk melakukan
sterilisasi pada alat. Selain itu, agar bahan yang disterilisasi tidak rusak karena dipanaskan
terlalu lama pada suhu tinggi. Autoclave mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan
autoclave  adalah waktu yang dibutuhkan untuk proses sterilisasi lebih cepat dan dapat
membunuh jasad mikroorganisme terutama karena panas basah dapat menyebabkan
denaturasi protein, termasuk enzim – enzim di dalam sel dari mikroorganisme. Kekurangan
autoclave adalah terdapat tetesan uap air yang mengenai alat dan bahan yang disterilisasi dan
pada saat memakai autoklaf, autoklaf tidak dapat ditinggalkan untuk mengerjakan hal lain
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Metode praktikum yang diterapkan adalah metode sterilisasi secara fisik dengan uap
bertekanan yaitu dengan menggunakan alat yang disebut autoclave. Secara teknis proses
sterilisasi telah dilakukan secara procedural dan dapat dikatakan berhasil.

5.2 Saran

Sebelum melakukan sterilisasi perlu dikaji terlebih dahulu benda yang akan di sterilisasi. Saat
memegang alat sebaiknya praktikan menggunakan handspon, agar dipastikan alat benar-benar
steril.
DAFTAR PUSTAKA

Iman, M. S. 2010. Sterilisasi Dan Pembuatan Media Mikroba. Program Studi Teknik
Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Volk, W. A. dan Wheeler, M. F. 1984. Mikrobiologi Dasar Jilid 1. Erlangga, Jakarta

Permatasari, T. D. A, Sumarlan, S. H., dan Susilo, B. 2013. Uji Pembuatan Marning Jagung
dengan Menggunakan Autoklaf. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 1(1): 69 –
75.

Prayitno. 2010. Sterilisasi. Pustaka Tarbiatuna, Jakarta

Dwidjoseputro, S. 1994. Sterilisasi. PT Gramedia, Jakarta

https://fk.uii.ac.id/mikrobiologi/materi/sterilisasi/

https://ahahermanto.wordpress.com/2012/04/29/laporan-praktikum-ipt-sterilisasi-alat/

https://pfanesha.blogspot.com/2018/10/laporan-kimia-analisa-autoklaf.html

http://udai08.blogspot.com/2017/11/makalah-alat-sterilisasi.html

Anda mungkin juga menyukai