Anda di halaman 1dari 6

Berikut ini adalah 3 tipe knowledge management.

1. Explicit knowledge management

Explicit knowledge management adalah pengetahuan yang mencakup topik yang mudah
didokumentasikan secara sistematis (tertulis), dan dibagikan dalam skala informasi terstruktur.
Explicit knowledge management mencakup hal-hal seperti FAQ, instruksi, data mentah dan laporan
terkait, diagram, satu lembar, dan deck slide strategi.

2. Implicit knowledge

Implicit knowledge management pada dasarnya adalah keterampilan yang dipelajari atau know-how.
Tipe ini diperoleh dengan mengadaptasi explicit knowledge dan menerapkannya pada situasi
tertentu. Jika explicit knowledge adalah buku tentang mekanisme penerbangan dan diagram tata
letak kokpit pesawat, maka implicit knowledge adalah penerapan buku panduan tersebut dan
kondisi ketika menerapkannya.

3. Tacit knowledge

Tacit knowledge adalah informasi bersifat implicit dan tidak mudah untuk dijabarkan. Jenis
knowledge ini masih berbentuk pemikiran yang terdapat di dalam otak manusia. Tacit termasuk
bagian yang sangat sulit untuk dipahami, dikomunikasikan dan diartikan dalam bentuk yang lain yang
lebih terstruktur. Hal tersebut dikarenakan tacit yang diambil dari sumbernya, yaitu intuisi,
pengalaman pribadi, dan juga konteks yang cenderung tidak pasti. Pengetahuan tacit bersifat
informal, dipelajari dengan pengalaman dari waktu ke waktu, dan biasanya berlaku untuk situasi
tertentu.

Transformasi Pengetahuan.

Terdapat lima strategi dalam Manajemen Pengetahuan :

1.Perencanaan

Menentukan Sponsor, Timeline, Entitas yang terlibat, Batasan dan Teknologi IT yang akan digunakan.

2. Sumberdaya Manusia

Menerapkan Change Management untuk menghadapi sistem tersebut.

3. Proses – Proses
Menerapkan Business Process Re-Engineering (BPR) terhadap bisnis proses yang ada guna
menunjang sistem KM yang hendak dibangun.

4. Produk

Berupa Sistem yang hendak dibangun.

5. Kinerja

Melakukan analisa dan penilaian Kinerja sebelum dan sesudah diterapkannya sistem terebut.

Dengan memahami kelima strategi tersebut maka suatu organisasi akan mampu membangun
sebuah sistem Manajemen Pengetahuan yang tepat bagi organisasinya.

Untuk dapat mewujudkan hal tersebut perlu ditentukan seorang pemimpin yang akan
bertanggungjawab atas proses transformasi tersebut. Sistem ini juga harus mendapatkan dukungan
penuh dari Top Manajemen dan menempatkan Pengetahuan sebagai Asset Organisasi.

Paradigma pemrosesan-informasi untuk membangun kecerdasan dan mengelola perubahan dalam


fungsi bisnis dan proses secara umum terdiri atas tiga fase :

1. Otomasi: meningkatkan efisiensi operasional;

2. Rasionalisasi seluruh prosedur: streamlining prosedur-prosedur dan mengeliminasi hambatan


yang timbul sebagai bagian dari untuk meningkatkan efisiensi operasional.

3. Re-Engineering: secara radikal mendesain ulang bisnis proses yang bergantung pada Teknologi
Informasi secara intensif meredesain alur dan kerja seluruh proses.

[19.56, 9/3/2023] Lala2: Sifat Ilmu Pengetahuan

Selama manusia memiliki rasa ingin tahu, pengetahuan manusia akan terus berkembang. Akan
tetapi, tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu. Ada beberapa kriteria yang mesti dipenuhi
supaya pengetahuan tersebut layak dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan. Selain memiliki unsur-
unsur ilmu pengetahuan, harus juga memiliki sifat-sifat yang wajib diketahui, diantaranya:

Rasional. Ilmu pengetahuan didasarkan atas kegiatan berpikir secara logis dengan menggunakan
rasio (nalar) dan hasilnya dapat diterima oleh nalar manusia.

Objektif. Kebenaran yang dihasilkan ilmu itu merupakan kebenaran tentang pengetahuan yang jujur,
apa adanya sesuai dengan kenyataan objeknya. Objek dan metode ilmu tersebut dapat dipelajari
dan diikuti secara umum. Kebenaran itu dapat diselidiki dan dibenarkan oleh ahli lain dalam bidang
ilmu tersebut.

Empiris. Kesimpulan yang diambil harus dapat dibuktikan melalui pemeriksaan dan pembuktian
panca indra, serta dapat diuji kebenarannya dengan fakta. Hal ini yang membedakan antara ilmu
pengetahuan dengan agama.

Akumulatif. Ilmu dibentuk dengan dasar teori lama, yang disempurnakan, ditambah, dan diperbaiki
sehingga semakin sempurna. Ilmu yang dikenal sekarang merupakan kelanjutan dari ilmu yang
dikembangkan sebelumnya.

[19.56, 9/3/2023] Lala2: Menurut Short (2000), Sumber-sumber pengetahuan dapat diklasifikasikan
menjadi tiga jenis, yaitu: modal pengetahuan (knowledge capital), modal sosial (social capital) dan
modal infrastruktur (infrastructure capital). Adapun penjelasan ketiga jenis sumber pengetahuan
tersebut adalah sebagai berikut:

[19.56, 9/3/2023] Lala2: 1. Modal pengetahuan (knowledge capital).

Aset pengetahuan boleh jadi tersimpan, atau terletak pada pekerjaan rutin, proses dan prosedur,
peran jabatan dan pertanggungjawaban, dan struktur organisasi. Pengetahuan yang tersimpan
dalam sistem ini digunakan secara reguler untuk melaksanakan tugas atau langkah-langkah proses
pekerjaan secara konsisten.

2.Modal Sosial (social capital). Aset sosial adalah sejumlah sumber daya yang potensial dan aktual
yang tersimpan dalam, tersedia melalui, dan diperoleh dari jaringan antar hubungan yang diproses
oleh individu atau organisasi. Inti teori aset sosial adalah tersedianya jaringan antar hubungan yang
menyediakan sumber untuk menjalankan kegiatan sosial, menyediakan koleksi aset pengetahuan
yang dimiliki kepada anggota mereka.

3.Modal Infrastruktur (infrastructure capital). Infrastruktur kapital mencakup sumber-sumber


pengetahuan suatu perusahaan, seperti jaringan LAN/WAN, file, server, network, intranet, PC, dan
aplikasinya. Semua infrastruktur teknologi informasi dapat dikatakan sebagai bagian dari
infrastructure capital juga mencakup struktur organisasi, pembukuan atau pemberkasan, peran
pertanggungjawaban, dan lokasi kantor secara geografis yang menyediakan sarana fisik dalam
berbagai pasar. Sumber daya ini secara rutin ditopang oleh perusahaan dengan tugas keseharian,
baik administrasi maupun operasional.

[19.56, 9/3/2023] Lala2: Tingkatan pengetahuan di dalam domain kognitif terdapat 6 tingkatan
yaitu :

1. Tahu (Know)

Tahu dapat diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk
kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Contoh : dapat menyebutkan tanda-tanda
kehamilan.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang
diketahui dan dapat mengintepretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham
terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa
ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan sejak dini.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real ( sebenarnya ). Aplikasi di
sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus
pemecahan masalah di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-
komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu
sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

5. Sintetis (Synthetis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian
di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun,
dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu
teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu
materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya, dapat menafsirkan sebab-sebab ibu hamil
tidak mau memeriksakan kehamilannya.

Dalam faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan menurut Abdul Rosid (2011: 2)
pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :

1. Pengalaman diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Pengalaman yang sudah
diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang.

2. Keyakinan biasanya keyakinan diperoleh secara turun-temurun dan tanpa ada pembuktian
terlebih dahulu. Keyakinan ini biasanya mempengaruhi pengetahuan seseorang, baik yang sifatnya
positif maupun negatif.

3. Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, misalnya
radio, TV, majalah, buku, dan lain-lain.

4. Kebudayaan setempat dan kebiasaan di dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan,


persepsi dan sikap seseorang terhadap sesuatu.
Menurut Putra Fadlil (2011: 21-23) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah, sebagai
berikut :

1. Faktor internal

a. Usia semakin tua usia seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik.
Akan tetapi, pada usia tertentu bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat
seperti ketika berumur belasan tahun

b. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu, pengalaman pribadi pun dapat digunakan
sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali
pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.

c. Intelegensia diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan berfikir abstrak guna
menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru. Intelegensia merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegensia bagi seseorang merupakan salah satu modal
untuk berfikir dan mengolah berbagai informasi secara terarah, sehingga ia mampu menguasai
lingkungan.

d. Jenis kelamin beberapa orang beranggapan bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh jenis
kelaminnya. Dan hal ini sudah tertanam sejak zaman penjajahan. Namun, hal itu di zaman sekarang
ini sudah terbantah karena apapun jenis kelamin seseorang, bila dia masih produktif, berpendidikan,
atau berpengalaman maka iia akan cenderung mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi.

2. Faktor eksternal

a. Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
tertentu, sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat pendidikan turut pula
menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka
peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang makin semakin baik pula
pengetahuannya.

b. Pekerjaan memang secara tidak langsung pekerjaan turut andil dalam mempengaruhi tingkat
pengetahuan seseorang. Hal ini dikarenakan pekerjaan berhubungan erat dengan faktor interaksi
sosial dan kebudayaan, sedangkan interaksi sosial dan budaya berhubungan erat dengan proses
pertukaran informasi. Dan hal ini tentunya akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.

c. Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang. Seseorang memperoleh suatu
kebudayaan dalam hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami
suatu proses belajar dan memperoleh suatu pengetahuan. Status ekonomi seseorang juga akan
menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status
sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

d. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang.


Lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, di mana seseorang dapat mempelajari
hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam lingkungan
seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berfikir seseorang.

e. Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang


memiliki pendidikan yang rendah, tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai
media, missal TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan
seseorang.

Anda mungkin juga menyukai