Anda di halaman 1dari 2

Perkembangan psikososial

Menurut Erikson, perkembangan psikologis dihasilkan dari interaksi antara proses-proses


maturasional atau kebutuhan biologis dengan tuntutan masyarakat dan kekuatan-kekuatan sosial
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Delapan tahap perkembangan psikososial :

1. Basic Trust vs Basic Mistrust 3. Initiative vs Guilt


 Kebutuhan akan rasa aman dan  Bila pada tahap sebelumnya anak
tidakberdayaan meyebabkan konflik yang mengembangkan perasaan percaya diri dan
dialami oleh seorang anak dalam tahap ini mandiri, maka ia akan berani mengambil
adalah basic trust vs basic mistrust inisiatif, yaitu perasaan bebas untuk
 Bila rasa aman dipenuhi, maka anak akan melakukan segala sesuatu atas kehendak
sendiri.
mengembangkan dasar-dasar kepercayaan
 Tetapi bila pada tahap sebelumnya ia
pada lingkungan.
mengembangkan perasaan ragu-ragu, maka
 Sebaliknya, bila anak selalu terganggu,
akan selalu merasa bersalah. Ia tidak
tidak pernah merasakan kasih sayang dan
berani melakukan segala sesuatu atas
rasa aman, anak akan mengembangkan
kehendak sendiri
perasaan tidak percaya pada lingkungan.
 Ibu memainkan peranan penting
4. Industry vs inferiority
 Anak sudah mulai melakukan pemikiran
2. Autonomy vs Shame and doubt logis dan anak sudah bersekolah. Oleh
 Organ-organ tubuh masa usia ini sudah karena itu, tuntutan dari dalam dirinya
lebih masak dan terkoordinasi. Anak dapat sendiri maupun dari luar sudah semakin
melakukan aktivitas secara lebih meluas luas Konflik yang dihadapi dalam dirinya
dan bervariasi ,oleh karena itu konflik sendiri maupun dari luar sudah semakin
yang dihadapi anak dalam tahap ini adalah luas.
perasaan mandiri vs perasaan malu dan  Konflik yang dihadapi pada tahap ini adalah
ragu-ragu. perasaan sebagai seseorang yang mampu
 Pengakuan, pujian, perhatian serta vs perasaan rendah diri
dorongan akan menimbulkan perasaan  Bila kemampuan untuk menghadapi
percaya diri, memperkuat egonya Bila tuntutan-tuntutan lingkungan dihargai
sebaliknya yang terjadi, maka akan (misanya sekolah), maka akan berkembang
berkembang perasaan ragu-ragu. rasa bergairah untuk terus lebih produktif
 Kedua orang-tua merupakan obyek sosial  Sedangkan bila sebaliknya yang dialami
terdekat bagi anak oleh anak, maka timbul perasaan rendah
diri
 Sedang yang tidak dapat membagi kasih
akan merasa terasing atau terkecil
5. Identity vs Role Confusion
7. Generativity vs Self-abortion
 Anak dihadapkan pada harapan-harapan
 Krisis yang dihadapi individu pada masa ini
kelompok dan dorongan yang makin kuat
adalah adanya tuntutan untuk membantu
untuk lebih mengenal dirinya. Ia harus
orang lain di luar keluarganya, pengabdian
mulai memutuskan bagaimana masa
masyarakat, dan manusia pada umumnya.
depannya
 Pengalamannya di masa lalu dapat
 Konflik yang dihadapi adalah perasaan
menyebabkan individu mampu berbuat
menemukan dirinya sendiri vs kekaburan
banyak bagi kemanusiaan, khususnya bagi
peran.
generasi yang akan datang.
 Bila ia berhasil melalui tahap-tahap
 Tetapi bila dalam tahap-tahap silam ia
sebelumnya, maka ia akanmenemukan
memperoleh banyak pengalaman negatif,
dirinya.
maka ia mungkin terkurung dalam
 Bila sebaliknya yang terjadi ia akan
kebutuhan dan persoalannya sendiri
merasakan kekaburan peran

8. Ego intregrity vs Despair


6. Intimacy vs Isolation
 Memasuki masa ini, individu akan menengok
 Individu sudah mulai mencari-cari
masa lalu. Kepuasan akan prestasi, dan
pasangan hidup. Oleh karena itu, konflik
tindakan-tindakannya di masa lalu akan
yang dihadapi adalah kesiapan untuk
menimbulkan perasaan puas.
berhubungan secara akrab dengan orang
 Bila ia merasa semuanya belum siap
lain vs perasaan terkuat
dan/atau gagal, akan timbul kekecewaan
 Jika seseorang berhasil membagi kasih
yang mendalam.
sayang dan perhatian dengan orang lain
akan mendapatkan perasaan kemesraan
dan
Keintiman

Anda mungkin juga menyukai