KOM :
1. Tata Usaha Pelanggan yang selanjutnya disingkat “TUL” adalah sistem Pelayanan
Pelanggan yang meliputi kegiatan pelayanan kepada Pelanggan/Calon Pelanggan dan
masyarakat lainnya baik dengan sistem manual maupun dengan sistem computer yang
membutuhkan tenaga listrik serta hal-hal yang berhubungan dengan penjualan tenaga
listrik, yang terdiri dari :
- Pelayanan Pelanggan
- Pelayanan Pembacaan Meter
- Pelayanan Pembuatan Rekening
- Pelayanan Penagihan
- Pelayanan Pengawasan Kredit
7. Pelanggan adalah pemakai Tenaga Listrik sebagaimana termaksud dalam angka umur
6 huruf a pasal ini ;
8. Calon Pelanggan adalah setiap orang atau Badan Usaha atau Badan/Lembaga lainnya
yang meminta sambungan Tenaga Listrik dari instalasi PLN ;
9. Tenaga Listrik adalah salah satu bentuk Energi sekunder yang dibangkitkan,
ditransmisikan dan didistribusikan untuk semua keperluan dan bukan listrik yang
digunakan dalam komunikasi atau isyarat ;
10. Instalasi PLN adalah Instalasi milik PLN sampai dengan Alat Pembatas atau Alat
Pengukur atau Alat Pembatas atau Alat Pengukur atau Alat Pembatas dan Alat
Pengukur ;
11. Alat Pembatas adalah alat milik PLN untuk membatasi daya yang dipakai Pelanggan ;
12. Alat Pengukur adalah Alat milik PLN untuk mengukur daya dan energi listrik yang
dipakai pelanggan ;
13. Alat Pembatas dan Alat Pengukur yang selanjutnya disingkat “APP” adalah alat
milik PLN untuk membatasi daya/atau mengukur daya dan energi listrik yang dipakai
Pelanggan ;
14. Instalasi Pelanggan/Calon Pelanggan adalah Instalasi milik atau yang dikuasai
Pelanggan/Calon Pelanggan sesudah Alat Pembatas atau Alat Pengukur atau Alat
Pembatas dan Alat Pengukur ;
15. Tegangan Ekstra Tinggi yang selanjutnya disingkat “TET” adalah tegangan sistem
di atas 245.000 Volt sesuai dengan Standar Listrik Indonesia ;
16. Tegangan Tinggi yang selanjutnya disingkat “TT” adalah tegangan sistem diatas
35.000 Volt sampai dengan 245.000 Volt sesuai dengan Standar Listrik Indonesia ;
17. Tegangan Menengah yang selanjutnya disingkat “TM” adalah tegangan sistem
diatas 1.000 Volt sampai dengan 35.000 Volt sesuai dengan Standar Listrik
Indonesia ;
18. Tegangan Rendah yang selanjunya disingkat “TR” adalah tegangan sistem diatas
100 Volt sampai dengan 1.000 Volt sesuai dengan Standar Listrik Indonesia ;
19. Jaringan Tenaga Listrik yang selanjutnya disingkat “JTL” adalah sistem
penyaluran/pendistribusian Tenaga Listrik yang dapat dioperasikan dengan TR, TM,
TT, atau TET ;
20. Jaringan Transmisi adalah JTL denga TT atau TET ;
21. Jaringan Distribusi adalah JTL dengan TM atau TR ;
22. Jaringan Tegangan Rendah yang selanjutnya disingkat “JTR” adalah JTL yang
dioperasikan dengan TR yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut beserta
perlengkapannya ;
23. Jaringan Tegangan Menengah yang selanjutnya disingkat “JTM” adalah JTL yang
dioperasikan dengan TM yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut beserta
perlengkapannya ;
24. Jaringan Tegangan Tinggi yang selanjutnya disingkat “JTT” adalah JTL yang
dioperasikan dengan TT yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut beserta
perlengkapannya ;
25. Jaringan Tegangan Ekstra Tinggi yang selanjutnya disingkat “JTET” adalah JTL
yang dioperasikan dengan TET yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut
beserta perlengkapannya ;
26. Sambungan Tenaga Listrik yang selanjutnya disingkat “SL” adalah penghantar
dibawah atau diatas tanah termasuk peralatan sebagai bagian instalasi PLN yang
merupakan sambungan antara JTL milik PLN dengan instalasi Pelanggan untuk
menyalurkan Tenaga Listrik dengan TR atau TM atau TT atau TET yang selanjutnya
disingkat SLTR atau SLTM atau SLTT atau SLTET ;
27. Titik Penyambung adalah pada titik JTR atau JTM atau JTT atau JTET yang
dihubungkan sengan SL ;
28. Titik Penyambungan Bersama adalah titik terdekat dengan Pelanggan pada JTR atau
JTM atau JTT atau JTET dimana tersambung juga Pelanggan yang lain ;
29. Sambungan Luar Pelayanan yang selanjutnya disingkat “SLP” adalah bagian SL
yang dipasang diatas/dibawah dan diluar bangunan ;
30. Sambungan Masuk Pelayanan yang selanjutnya disingkat “SMP” adalah bagian SL
yang dipasang diatas/dibawah dan di dalam bangunan ;
31. Perlengkapan APP adalah peralatan pendukung untuk mengoperasikan APP yang
meliputi antara lain Kotak/Lemari, Trafo arus, Trafo Tegangan, Volt Meter, Ampere
Meter, Saklar Waktu, Terminal, Pengawatan semua peralatan, dan Kunci ;
32. Kotak APP adalah suatu kotak dengan ukuran-ukuran tertentu tempat dipasangnya
APP yang didalamnya berisi blok jepit untuk menghubungkan terminal-terminal
APP ;
33. Segel adalah suatu alat yang dipasang pada APP dan perlengkapan APP sebagai
penjamin/pengesahan bahwa APP dan perlengkapan APP berfungsi dengan baik ;
34. Lemari APP adalah suatu lemari dengan ukuran-ukuran tertentu tempat dipasangnya
APP dan sebagian atau seluruh perlengakapan APP ;
35. Tutup Pelindung adalah tutup yang berfungsi untuk melindungi APP dan sebagian
atau seluruh perlengkapan APP ;
36. Biaya penyambungan yang selanjutnya disingkat : BP adalah biaya yang harus
dibayar Calon Pelanggan untuk memperoleh Penyambungan Tenaga Listrik atau
biaya yang dibayar oleh Pelanggan untuk tambah daya ;
37. Uang Jaminan Langganan yang selanjutnya disingkat “UJL” adalah uang yang
dibayar oleh Pelanggan/Calon Pelanggan yang merupakan pembayaran dimuka atas
pemakaian daya dan energy listrik ;
38. Rekening listrik adalah perhitungan biaya atas pemakaian daya dan energy listrik dan
tagihan-tagihan lain yang berhubungan dengan Pemakaian Tenaga Listrik oleh
Pelanggan dan setelah dilunasi merupakan bukti pembayaran ;
39. Pemutusan sementara adalah penghentian penyaluran tenaga listrik untuk sementara
ke instalasi Pelanggan ;
40. Pemutusan Rampung adalah penghentian penyaluran Tenaga Listrik ke Instalasi
Pelanggan dengan mengambil sebagian atau seluruh Instalasi PLN dan merupakan
pengakhiran Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik ;
41. Giralisasi adalah Pelayanan pembayaran rekening listrik dengan cara mentransfer
uang pelanggan di suatu Bank ke rekening pendapatan PLN di suatu Bank.
42. Daya tersambung adalah daya tenaga listrik yang disepakati oleh PLN dan Pelanggan
dalam perjanjian jual beli tenaga listrik ;
43. Sambungan langsung adalah sambungan dari JTL atau SLT atau SMP dengan
menggunakan penghantar dibawah tanah atau diatas tanah termasuk peralatan dimana
Tenaga Listrik disalurkan tanpa melalui APP dan perlengkapan APP ;
44. Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik yang selanjutnya disingkat P2TL adalah
pemeriksaan oleh PLN terhadap instalasi Ketenagalistrikan, Instalasi PLN, Instalasi
Pelanggan dalam rangka penertiban pemakaian Tenaga Listrik ;
45. Tagihan susulan adalah tagihan kepada Pelanggan sebagai akibat adanya pelanggaran
oleh Pelanggan yang ditemukan pada waktu dilakukan P2TL ;
46. Piutang Listrik adalah tagihan kepada Pelanggan atas pemakaian daya dan energy
Listrik ;
47. Piutang Lain/Rupa-rupa adalah tagihan lainnya diluar Piutang Listrik yang
berhubungan dengan pemakaian daya dan energy listrik ;
48. Piutang Pelanggan adalah Piutang Listrik dan Piutang lain/Rupa-rupa
49. Tempat Pembayaran adalah suatu tempat untuk melayani penerimaan pembayaran
rekening listrik atau Fasilitas bagi Pelanggan guna melakukan pembayaran rekening
listrik ;
50. Persil Pelanggan adalah lahan milik Pelanggan yang dibatasi dengan batas-batas
pemilikan sesuai peraturan yang berlaku ;
51. Rekening Listrik Berjalan yang selanjutnya disebut Rekening Berjalan adalah
Rekening Listrik yang dicetak dalam bulan yang sama dengan bulan dibukukannya
dan yang ditagihkan selama periode pembayaran 1 (satu) bulan ;
52. Rekening Listrik Tunggakan yang selanjutnya disebut Rekening Tunggakan adalah
Rekening Berjalan yang setelah lewat batas periode pembayaran belum dilunasi.
1. UMUM
2. Informasi tentang cara perhitungan dan besarnya biaya yang harus dibayar
meliputi :
a. Harga jual tenaga listrik.
b. Biaya penyambungan.
c. Uang jaminan pelanggan
d. Biaya penyediaan pemasangan instalasi pelanggan untuk paket listrik.
e. Perhitungan Rekening Listrik.
f. Biaya-biaya lainnya.
a. Pelayanan Pendaftaran
1. Calon Pelanggan dating ke Loket Pelayanan
Bagi setiap calon pelanggan yang dating ke loket pelayanan, diminta untuk
menunjukkan idenditas diri.
Calon pelanggan mengisi dan menandatangani formulir permintaan
penyambungan baru (TUL I-01) yang telah disediakan di loket FPL dalam
rangkap 2 :
- Lembar asli untuk FPL
- Tembusan untuk calon pelanggan sebagai tanda terima.
Setiap formulir TUL I-01 yang telah diterima harus dicatat dalam Agenda
Permintaan Penyambunga Baru (TUL I-02) dan diberi nomor agenda serta
diberi kode bukan paket dan kode permintaan penyambungan baru.
Contoh :
FPL mencatat data permintaan, nomor telepon bila ada dan memberikan
nomor agenda pada formulir TUL I-01, kode bukan paket dan kode
permintaan penyambungan baru serta bila dimungkinkan untuk ditanda
tangani.
Setiap permintaan tersebut diatas harus dicatat dalam Agenda Permintaan
Penyambungan Baru (TUL I-02)
b. Dokumen Pendukung
e. Jawaban.
Berdasarkan data teknik, permintaan yang disetujui diterbitkan pada hari itu
juga surat jawaban oleh FPL dengan menggukanan formulir surat jawaban
disetujui/SJPS (TUL I-03) yang ditanda tangani oleh Kepala
Cabang/Rayon/Ranting atau pejabat lain yang ditunjuk.
B Tidak Disetujui/Ditangguhkan/Dikonsultasikan.
Berdasarkan data teknik, permintaan yang belum dapat
disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan diterbitkan surat jawaban dengan
menggunakan formulir surat jawaban penyambungan tidak disetujui/SJPT
(TUL I-04) yang ditanda tangani oleh kepala cabang/Ranting/Rayon atau
pejabat lain yang ditunjuk.
a. Disetujui
b. Tidak disetujui/Ditangguhkan/Dikonsultasikan
Setiap penyambungan baru tenaga listrik harus dibuat perjanjian jual beli
tenaga listrik/formulir perjanjian jual beli tenaga listrik antara PLN dan calon
pelanggan sebelum penyambungan dilaksanakan. Perjanjian jual beli tenaga
listrik/formulir perjanjian jual beli tenaga listrik di siapkan oleh FPL bekerja
sama dengan fungsi lain yang terkait. Perjanjian jual beli tenaga
listrik/formulir perjanjian jual beli tenaga listrik di sampaikan kepada calon
pelanggan bersamaan penyampaian SJPS.
Perjanjian jual beli tenaga listrik/formulir perjanjian jual beli tenaga listrik
ditanda tangani sebelum tanggal pembayaran BP dalam beberapa rangkap
sesuai kebutuhan.
Setiap perjanjian jual beli tenaga listrik/formulir perjanjian jual beli tenaga
listrik diberi nomor sesuai ketentuan yang berlaku.
Surat perjanjian jual beli tenaga listrik menggunakan standar yang ditetapkan.
Jaminan instalasi berisi antara lain bahwa instalasi pelanggan dipasang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan aman untuk disambung listrik dari
instalasi PLN sesuai dengan daya tersambun dan tegangan nominal yang
diperjanjikan.
Jika PLN menghendaki gambar instalasi pelanggan kepada pelanggan dapat
diminta menyerahkan gambar instalasi pelanggan disamping jaminan instalasi
Pelanggan.
Berdasarkan gambar instalasi pelanggan tersebut, PLN dapat mengadakan
pemerikasaan instalasi pelanggan.
h. Pembayaran Biaya.
i. Pelaksanaan Penyambungan
Berdasarkan berita acara tersebut pada angka (2) diatas dibuatkan perubahan
data pelanggan (TUL I-11) untuk melakukan perubahan perubahan data induk
pelanggan (DIL) di komputer.
Berdasarkan PDL (TUL I-11) dibuat kartu pelanggan tariff tunggal tanpa
kVArh (TUL I-12A) atau kartu pelanggan tarif ganda dan tunggal dengan
kVArh (TUL I-12B).
Data pelanggan diisikan/dicatat dalam kartu tersebut.
Disamping itu dibuatkan amplop arsip pelanggan (TUL I-13).
Berkas arsip pelanggan disimpan kedalam amplop tersebut, tidak termasuk
kartu pelanggan tarif tunggal tanpa kVArh (TUL I-12A) dan kartu pelanggan
tarif ganda dan tarif tunggal dengan kVArh (TUL I-12B) yang disimpan
tersendiri.
Tata cara pengisian PDL (TUL I-11) ditetapkan seperti tercantum dalam
lampiran.
J. Pemberitahuan Tata Cara Pembayaran Rekening Listrik
Setiap calon pelanggan yang telah membayar BP dan UJL, diberikan kartu
pengenal pelanggan/KPP (TUL I-08) dan pemberitahuan tentang tata cara
membayar rekening listrik sebagai panduan pelanggan.
Dalam pemberitahuan tersebut harus disebutkan antara lain :
1. Cara pembayaran yang disediakan oleh PLN yaitu :
- Pembayaran melalui loket tempat pembayaran (Bank, koperasi, PLN, dsb).
- Pembayaran dengan cara transfer melalui bank (giralisasi)
- Pembayaran melalui legalisasi/pengesahan (rekening beban ABRI)
- Pembayaran dengan cara ditagih (rekening beban APBN/APBD)
- Pembayaran dimuka.
2. Sistem Paket.
a. Pelayanan Pendaftaran.
1. Calon Pelanggan dating ke loket pelayanan.
Bagi setiap calon pelanggan yang dating ke loket pelayanan, diminta untuk
menunjukkan identitas diri.
Calon pelanggan mengisi dan menandatangani formulir permintaan
penyambungan Baru (TUL I-01) yang telah disediakan di loket FPL dalam
rangkap 2 :
- Lembar asli untuk FPL.
- Tembusan untuk calon pelanggan sebagai tanda terima.
Setiap permintaan penyambungan baru (TUL I-01) yang telah diterima harus
dicatat dalam agenda permintaan penyambungan baru (TUL I-02) dan diberi
nomor agenda serta diberi kode paket dan kode permintaan penyambungan baru.
Contoh :
FPL mencatat data permintaan, nomor telepon bila ada dan memberikan nomor
agenda pada formulir TUL I-01, kode paket dan kode permintaan serta bila
dimungkinkan untuk ditanda tangani.
Setiap permintaan tersebut diatas harus dicatat dalam agenda permintaan
penyambungan baru (TUL I-02).
b. Dokumen pendukung
d. Perencanaan/Survei
Catatan :
Jika Permintaan penyambungan baru ternyata bangunan tersebut pernah
mendapatkan sambungan tenaga listrik yang diketahui baik Karena pengakuan
calon pelanggan maupun dari hasil survei, maka perlu dicatat data induk
pelanggannya yang kemudian diberi kode mantan pelanggan. Hal ini untuk
melakukan pengecekan kewajiban-kewajiban yang perlu diselesaikan
tersendiri.
e. Jawaban
h. Pembayaran Biaya.
Kuitansi ditanda tangani oleh kepala cabang atau pejabat yang ditunjuk. Bagi
unit yang sudah menggunakan mesin register, penanda tanganan kepala
cabang cukup dilakukan dengan mesin cash register. Kuitansi BP dan UJL
dicatat pada buku pemantauan permintaan penyambungan baru (TUL I-07).
Kepad pelanggan diberikan kartu pengenal pelanggan (TUL I-08).
i. Pelaksanaan Penyambungan.
Berdasarkan Berita acara tersebut pada angka (2) diatas dibuatkan perubahan
data pelanggan (TUL I-11) untuk melakukan perubahan data induk langganan
di computer.
Berdasarkan PDL (TUL I-11) di buat kartu pelanggan tarif tunggal tanpa
kVArh (TUL I-12A) dan kartu pelanggan tarif ganda dan tunggal dengan
kVArh (TUL I-12B). Data pelanggan diisikan/dicatat dalam kartu tersebut.
Disamping itu dibuatkan amplop arsip pelanggan (TUL I-13). Berkas arsip
pelanggan disimipan kedalam amplo tersebut, tidak termasuk kartu pelanggan
tarif tunggal tanpa kVArh (TUL I-12A) dan kartu pelanggan tarif ganda dan
tunggal dengan kVArh (TUL I-12B) yang disimpan tersendiri.
Tata cara pengisian PDL (TUL I-11) ditetapkan seperti tercantum dalam
lampiran.
Setiap calon pelanggan yang telah membayar BP dan UJL, diberikan kartu
pengenal pelanggan/KPP (TUL I-08) dan pemberitahuan tentang tata cara
membayar rekening listrik sebagai panduan pelanggan.
Dalam pemberitahuan tersebut harus disebutkan antara lain :
1. Penambahan daya.
a. Pelayanan Pendaftaran
1. Pelanggan dating ke loket pelayanan.
Setiap formular permintaan penambahan daya (TUL I-11) yang telah diterima
harus dicatat dalam agenda permintaan perubahan daya (TUL I-02) dan diberi
nomor agenda.
Contoh :
FPL mencatat data permintaan, nomor telepon dicatat bila ada dan
memberikan nomor agenda pada formulir permintaan penambahan daya (TUL
1-02). Agenda ini juga digunakan untuk memantau proses pelayanan
permintaan penambahan daya. Pemantauan harus dilakukan secara berkala
untuk mengetahui dan mengatasi kelambatan yang terjadi di fungsi yang
terkait.
b. Dokumen Pendukung
Bagi peminta yang tidak dapat memperoleh surat kuasa dari pelanggan maka
dapat mengajukan permintaan penambahan daya Bersama sama proses balik
nama.
d. Perencanaan/survei
Untuk memberikan jawaban atas permintaan penambahan daya yang disetujui
atau tidak, diperlukan data Teknik. Perencanaan dengan survei data Teknik di
lapangan, dilakukan dengan menggunakan formulir survei dari fungsi
perencanaan. Apabila data Teknik sudah dapat disajikan di loket pelayanan,
baik dalam bentuk table maupun sistem computer, tidak perlu dilakukan
perencanaan dengan survei di lapangan. Apabila data Teknik tidak dapat
disajikan di loket pelayanan, maka perlu dilakukan perencanaan dengan
survei. Data Teknik yang disajikan di loket pelayanan harus selalu yang
mutakhir.
f. Jawaban.
Surat jawaban penyambungan disetujui (SJPS) antara lain berisi besarnya dan
golongan tarif, tegangan nominal, biaya yang harus dibayar, dan tagihan
tagihan lainnya (bila ada) serta ketentuan untuk penyelesaian lebih lanjut.
Surat jawaban penyambungan tidak
disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan (SJPT) antara lain berisi alasan tidak
disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan dan ketentuan untuk penyelesaian
lebih lanjut. Setiap SJPS dilampiri suplemen perjanjian jual beli tenaga listrik.
Berdasarkan data Teknik, permintaan yang disetujui pada hari itu juga
diterbitkan surat jawaban oleh FPL dengan menggunakan formulir surat
jawaban permintaan yang disetujui/SJPS (TUL I-03) yang ditanda tangani
oleh kepala cabang/Rayon/Ranting atau pejabat yang di tunjuk.
SJPS dibuat rangkap 3 :
- Lembar asli untuk peminta.
- Tembusan kesatu untuk fungsi sekretariat.
- Tembusan kedua untuk FPL.
b. Tidak disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan.
a. Disetujui.
Berdasarkan data Teknik, permintaan yang disetujui dibuatkan SJPS (TUL I-
03) seperti tersebut pada angka (1) huruf (a) diatas.
b. Tidak disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan.
SJPS, SJPT diberi nomor surat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pada transaksi penambahan daya tidak dibuat perjanjian jual beli tenaga listrik
yang baru melainkan dibuat suplemen.
i. Pembayaran Biaya
Untuk pembayaran BP dan UJL melalui bank, dibuatkan kuitansi TUL I-06
untuk masing masing jenis pembayaran.
Kuitansi ditanda tangani oleh kepala cabang atau pejabat lain yang ditunjuk.
Bagi unit yang sudah menggunakan mesin cash register penanda tanganan
kepala cabang cukup dilakukan denga mesin cash register. FPL tidak
dibenarkan menerima uang pembayaran. Kuitansi BP dan UJL dicatat pada
buku pemantauan permintaan penambahan daya (TUL I-07). Kepada
pelanggan diberikan kartu pengenal pelanggan.
Berdasarkan PDL (TUL I-11) data dicatat kartu pelanggan tarif tunggal tanpa
kVArh (TUL I-12A) dan kartu pelanggan tarif ganda dan tunggal dengan kVArh
(TUL I-12B). Disamping itu dokumen dimasukkan kedalam amplop arsip
pelanggan (TUL I-13). Tata cara pengisian PDL (TUL I-11) ditetapkan seperti
tercantum dalam lampiran.
2. Pelayanan Pendaftaran
Setiap formulir permintaan penurunan daya (TUL I-01) yang telah diterima harus
diberi nomor agenda dan dicatat pada agenda permintaan perubahan daya (TUL I-
02) serta dilampiri dokumen pendukung. Setiap permintaan penurunan daya diberi
nomor agenda sama dengan penomoran penyambungan baru kecuali digit pertama
di ganti kode perubahan daya (B).
FPL mencatat data permintaan yang diterima melalui telepon, nomor telepon
dicatat bila ada dan memberikan nomor agenda pada formulir permintaan
penurunan daya (TUL I-01). Setiap permintaan secara manual dicatat pada agenda
permintaan perubahan daya (TUL I-02). Agenda ini juga digunakan untuk
memantau proses pelayanan permintaan penurunan daya. Pemantauan harus
dilakukan secara berkala untuk mengetahui dan mengatasi kelambatan yang
terjadi di fungsi yang terkait.
b. Dokumen Pendukung.
Setiap permintaan penurunan daya didukung oleh dokumen yang terdiri dari :
d. Perencanaan/Survei.
f. Jawaban.
a. Disetujui.
Berdasarkan data Teknik, permintaan yang disetujui pada hari itu juga diterbitkan
SJPS (TUL I-03) oleh FPL yang ditanda tangani oleh kepala
Cabang/Rayon/Ranting atau pejabat yang ditunjuk.
b. Tidak disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan.
Berdasarkan data Teknik, permintaan yang disetujui deibuatkan SJPS (TUL I-03).
b. Tidak disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan.
SJPS, SJPT diberi nomor surat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pada transaksi penurunan daya tidak dibuat perjanjian jual beli tenaga listrik yang
baru melainkan dibuat suplemen.
h. Pembayaran Biaya.
Kuitansi ditanda tangani oleh Kepala Cabang atau pejabat yang ditunjuk. Bagi
unit yang sudah menggunakan mesin cash register penanda tanganan kepala
cabang cukup dilakukan dengan mesin cash register. FPL tidak dibenarkan
menerima uang pembayaran.
Berdasarkan PDL (TUL I-11) data dicatat Kartu Pelanggan Tarif Tunggal Tanp
kVArh (TUL I-12A) dan Kartu Pelanggan Tarif Ganda dan Tunggal Dengan
kVArh (TUL I-12B). Disamping itu dokumen dimasukkan kedalam Amplop Arsip
Pelanggan (TUL I-13).
Tata cara pengisian PDL (TUL I-11) ditetapkan seperti tercantum dalam lampiran.
2. Penurunan Daya.
a. Pelayanan Pendaftaran.
Setiap formulir Permintaan Penurunan Daya (TUL I-02) yang telah diterima harus
diberi nomor agenda dan dicatat pada Agenda Permintaan Perubahan Daya (TUL
I-02) serta dilampiri dokumen pendukung. Setiap permintaan Penurunan Daya
diberi nomor agenda sama dengan penomoran penyambungan baru kecuali digit
pertama diganti kode perubahan daya (B).
FPL mencatat data permintaan yang diterima melalui telepon, nomor telepon
dicatat bila ada dan memberikan nomor agenda pada formulir Permintaan
Penurunan Daya (TUL I-01). Setiap permintaan secara manual dicatat pada
Agenda Permintaan Perubahan Daya (TUL I-02). Agenda ini juga digunakan
untuk memantau proses pelayanan permintaan penurunan daya. Pemantauan harus
dilakukan secara berkala untuk mengetahui dan mengatasi kelambatan yang
terjadi di fungsi terkait.
b. Dokumen Pendukung.
d. Perencanaan/Survai.
a. Disetujui.
Berdasarkan data Teknik, permintaan yang disetujui pada hari itu juga diterbitkan
SJPS (TUL I-03) oleh FPL yang ditandatangani oleh Kepala
Cabang/Rayon/Ranting atau pejabat yang ditunjuk.
b. Tidak Disetujui/Ditangguhkan/Dikonsultasikan.
a. Disetujui.
Berdasarkan data Teknik, permintaan yang disetujui dibuatkan SJPS (TUL I-03).
b. Tidak Disetujui/Ditangguhkan/Dikonsultasikan.
Pada transaksi penurunan daya tidak dibuat perjanjian jual beli tenaga listrik yang
baru melainkan dibuat suplemen.
h. Pembayaran Biaya.
Berdasarkan Berita Acara tersebut pada angka (2) diatas dibuatkan perubahan
Data Pelanggan (TUL I-11) untuk melakukan perubahan Data Induk Pelanggan di
Komputer.
Berdasarkan PDL (TUL I-11) data perubahan dicatat di Kartu Pelanggan Tarif
Tunggal tanpa kVArh (TUL I-12A) atau Kartu Pelangan Tarif Ganda dan Tunggal
Dengan kVArh (TUL I-12B). Data pelanggan diisikan/dicatat dalam kartu
tersebut. Disamping itu dokumen disimpan dalam Amplop Arsip Pelanggan (TUL
I-13). Tata cara pengisian formulir TUL I-11 ditetapkan tersendiri.
3. Penyesuaian Daya.
b. Dokumen Pendukung.
Dokumen pendukung untuk penyesuaina daya berupa laporan hasil penelitian dan
informasi yang diterima yang menyatakan bahwa daya tersambung tidak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
e. Pemberitahuan.
Pada transaksi penyesuaian daya tidak dibuat perjanjian jual beli tenaga listrik
yang baru melainkan dibuat suplemen.
Berdasarkan FDL (TUL I-11) data perubahan dicatat di kartu pelanggan Tarif
Tunggal tanpa kVArh (TUL I-12A) atau Kartu Pelanggan Tarif Ganda dan
Tunggal dengan kVArh (TUL I-12B). Data pelanggan diisikan/dicatat dalam kartu
tersebut. Disamping itu dokumen disimpan dalam Arsip Pelanggan (TUL I-13).
Tata cara pengisian PDL (TUL I-11) ditetapkan tersendiri.
a. Pelayanan Pendaftaran.
1. Pelanggan Datang ke Loket Pelayanan.
Setiap formulir Pengaduan Pelanggan yang tela diterima harus diberi nomor
agenda dan dicatat pada daftar pengaduan pelanggan (TUL I-15). Pemberian
nomor agenda seperti pada pemberian nomor agenda permintaan penyambungan
baru kecuali digit pertama diisi kode berhenti sebagai pelanggan ©.
b. Dokumen Pendukung.
Setiap permintaan berhenti sebagai pelanggan didukung dokumen yang terdiri dari
:
a. Rekening Listrik atau fotocopy/KPP.
b. Fotocopy KTP/Identitas diri lainnya dari pelanggan.
c. Surat kuasa apabila peminta buka pelanggan yang bersangkutan.
D. Jawaban.
e. Pembayaran Biaya.
Kuitansi ditanda tangani oleh Kepala Cabang atau pejabat yang ditunjuk. Bagi
Unit yang sudah menggunakan mesin cash register penanda tanganan Kepala
Cabang cukup dilakukan dengan mesin cash register. FPL tidak dibenarkan
menerima uang pembayaran.
Dengan transaksi berhenti sebagai pelanggan, maka perjanjian juak beli tenaga
listrik berakhir. FPL mencatat dan membuat daftar perjanjian jual beli tenaga
litrikyang berakhir.
Perintah kerja pembongkaran SL (TUL I-09) ditanda tangani Kepala Cabang atau
pejabat yang ditunjuk.
Berdasarkan Berita Acara tersebut pada angka (2) diatas dibuatkan Perubahan
Data Pelanggan (TUL I-11) untuk melakukan perubahan Data Induk Pelangga di
komputer. PDL (TUL I-11) dibuat dalam rangkap 2 :
- lembar asli untuk fungsi pengolahan Data.
- tembusan untuk arsip FPL.
Tata cara pengisian PDL (TUL I-11) ditetapkan seperti tercantum dalam lampiran.
Ganti nama pelanggan adalah perubahan nama pelanggan yang tidak berakibat
perpindahan alas hak sebagai pelanggan listrik.
a. Pelayanan Pendaftaran.
FPL mencatat data permintaan, nomor telepon bila ada dan memberikan nomor
agenda pada surat Permintaan Perubahan Nama Pelanggan (TUL I-16) serta
dicatat pada Agenda Permintaan Perubahan Nama Pelanggan (TUL I-17). Apabila
ada data yang kurang lengkap, diusahakan untuk melengkapi data tersebut.
b. Dokumen Pendukung.
Setiap permintaan ganti nama pelanggan didukung dengan dokumen yang terdiri
dari :
1. Rekening listrik atau fotocopy/KPP.
2. Fotocopy bukti ganti nama dan atau fotocopy KTP/Identitas diri peminta dan
atau pelanggan.
3. Surat kuasa apabila peminta bukan pelanggan yang bersangkutan.
Dalam proses permintaan ganti nama pelanggan perlu dilakukan pengecekan atas
kemungkinan terdapatnya tunggakan rekening listrik dan atau kewajiban lainnya
yang belum dilunasi. Apabila ternyata terdapat tunggakan rekening atau
kewajiban lainnya yang masih harus dilunasi, maka kepada pelanggan diharuskan
melunasinya terlebih dahulu sebelum permintaan ganti nama diproses lebih lanjut.
e. Jawaban.
Setiap permintaan ganti nama yang diterima harus segera diterbitkan surat
jawaban dan disampaikan kepada peminta. Surat jawaban disiapkan oleh FPL
dengan penomoran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Surat jawaban antara
lain berisi biaya yang harus dibayar termasuk tunggakan rekening listrik dan atau
kewajiban lainnya yang harus dilunasi terlebih dahulu. Setiap surat jawaban
dilampiri suplemen perjanjian jual beli tenaga listrik.
Pada transaksi ganti nama pelanggan tidak dibuat perjanjian jual beli tenaga listrik
yang baru melainkan dibuat suplemen.
g. Pembayaran Biaya.
Setiap ganti nama pelanggan sesuai dengan formulir PDL (TUL I-11) dicatat
dalam Kartu Induk Pelanggan (TUL I-12A) atau (TUL I-12B) yang bersangkutan.
Dokumen ganti nama pelanggan harus disimpan secara tertib dan teratur dalam
Amplop Arsip Induk Pelanggan (TUL I-13) yang bersangkutan.
Balik nama pelanggan adalah perubahan nama pelanggan yang berakibat adanya
perpindahan alas hak sebagai pelanggan.
a. Pelayanan Pendafataran.
Setiap formulir Permintaan Perubahan Nama (TUL I-16) yang telah diterima
diberi nomor agenda dan dicatat dalam agenda permintaan perubahan nama
pelanggan (TUL I-17). Pemberian nomor seperti pada nomor permintaan
penyambungan baru kecuali digit pertama diisi kode perubahan nama (D).
FPL mencatat data permintaan yang diterima melalui telepon, nomor telepon
dicatat bila ada dan memberikan nomor agenda pada surat Permintaan Perubahan
Nama Pelanggan (TUL I-16) serta dicatat pada Agenda Pemintaan Perubahan
Nama Pelanggan (TUL I-17). Apabila ada data yang kurang lengkap, diushakan
untuk melengkapi data tersebut.
b. Dokumen Pendukung.
Setiap permintaan balik nama pelanggan didukung dokumen yang terdiri dari :
d. Pengecekan Tunggakan Rekening Listrik dan atau Kewajiban Lain yang Belum
Dilunasi.
Dalam proses permintaan balik nama pelanggan perlu dilakukan pengecekan atas
kemungkinan terdapatnya tunggakan rekening listrik dan atau kewajiban lainnya
yang belum dilunasi. Apabila ternyata terdapat tunggakan rekening dan atau
kewajiban lainnya yang masih harus dilunasi, maka kepada pelanggan diharuskan
melunasi lebih dahulu sebelum permintaan balik nama diproses lebih lanjut.
e. Jawaban.
Setiap permintaan balik nama yang diterima harus segera diterbitkan surat
jawaban dan disampaikan kepada peminta. Surat jawaban disiapkan oleh FPL
dengan penomoran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Surat jawaban antara
lain berisi biaya yang harus dibayar termasuk tunggakan rekening listrik dan atau
kewajiban lainnya bila ada segera dilunasi terlebih dahulu dan UJL. Setiap surat
jawaban dilampiri perjanjian/formulir perjanjian jual beli tenaga listrik.
Pada transaksi balik nama pelanggan di buat perjanjian jual beli tenaga listrik
yang baru.
g. Pembayaran Biaya.
Balik nama pelanggan dilaksanakan setelah perjanjian ditanda tangani dan biaya
perubahan dan UJL dilunasi.
Setiap balik nama pelanggan sesuai dengan formulir PDL (TUL I-11) dicatat
dalam Kartu Pelanggan Tarif Tunggal Tanpa kVArh (TUL I-12A) atau Kartu
Pelanggan Tarif Ganda dan Tunggal denga kVArh (TUL I-12B) yang
bersangkutan. Dokumen balik nama pelanggan harus disimpan secara tertib dan
teratur dalam amplop arsip pelanggan (TUL I-13) yang bersangkutan.
e. Jawaban.
Setiap permintaan balik nama yang diterima harus segera diterbitkan surat
jawaban dan disampaikan kepada peminta. Surat jawaban disiapkan oleh
FPL dengan penomoran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Surat
jawaban antara lain berisi biaya yang harus dibayar termasuk tunggakan
rekening listrik dan atau kewajiban lainnya bila ada agar segera dilunasi
terlebih dahulu dan UJL. Setiap surat jawaban dilampiri
perjanjian/formlir perjanjian jual beli tenaga listrik.
Pada transaksi balik nama pelanggan dibuat perjanjian jual beli tenaga
listrik yang baru.
g. Pembayaran Biaya.
Setiap balik nama pelanggan sesuai dengan formulir PDL (TUL I-11)
dicatat dalam Kartu Pelanggan Tarif Tunggal Tanpa kVArh (TUL I-12A)
atau kartu pelanggan tarif ganda dan tunggal dengan kVArh (TUL I-12B)
yang bersangkutan. Dokumen balik nama pelanggan harus disimpan secara
tertib dan teratur dalam amplop arsip pelanggan (TUL I-13) yang
bersangkutan.
a. Pelayanan Pendaftaran.
b. Dokumen Pendukung.
f. Jawaban
h. Pembayaran Biaya.