Anda di halaman 1dari 46

Rangkuman TUL.MAN dan TUL.

KOM :

1. Tata Usaha Pelanggan yang selanjutnya disingkat “TUL” adalah sistem Pelayanan
Pelanggan yang meliputi kegiatan pelayanan kepada Pelanggan/Calon Pelanggan dan
masyarakat lainnya baik dengan sistem manual maupun dengan sistem computer yang
membutuhkan tenaga listrik serta hal-hal yang berhubungan dengan penjualan tenaga
listrik, yang terdiri dari :

- Pelayanan Pelanggan
- Pelayanan Pembacaan Meter
- Pelayanan Pembuatan Rekening
- Pelayanan Penagihan
- Pelayanan Pengawasan Kredit

2. Tata Usaha Pelanggan Manual yang selanjutnya disingkat “TUL.MAN” adalah


TUL yang tata laksana proses pelaksanaannya menggunakan sarana/fasilitas tulis
menulis ;
3. Tata Usaha Pelanggan Komputer yang selanjutnya disingkat “TUL.KOM” adalah
TUL yang tata laksana proses pelaksanaannya menggunakan sistem komputer.
4. PLN adalah PT PLN (Persero) yang didirikan dengan Akte Notaris Sutjipto, SH NO.
169 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman No. CH-11.519 HT.01.01. Tahun
1994 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 6731/94;
5. Direksi adalah Direksi PT PLN (Persero) ;
6. Pemakai Tenaga Listrik adalah setiap orang atau Badan Usaha atau Badan/Lembaga
lainnya yang memakai tenaga Listrik dari instalasi PLN :
a. Berdasarkan alas hak yang sah ;
b. Tanpa berdasarkan alas hak yang sah ;

7. Pelanggan adalah pemakai Tenaga Listrik sebagaimana termaksud dalam angka umur
6 huruf a pasal ini ;
8. Calon Pelanggan adalah setiap orang atau Badan Usaha atau Badan/Lembaga lainnya
yang meminta sambungan Tenaga Listrik dari instalasi PLN ;
9. Tenaga Listrik adalah salah satu bentuk Energi sekunder yang dibangkitkan,
ditransmisikan dan didistribusikan untuk semua keperluan dan bukan listrik yang
digunakan dalam komunikasi atau isyarat ;
10. Instalasi PLN adalah Instalasi milik PLN sampai dengan Alat Pembatas atau Alat
Pengukur atau Alat Pembatas atau Alat Pengukur atau Alat Pembatas dan Alat
Pengukur ;
11. Alat Pembatas adalah alat milik PLN untuk membatasi daya yang dipakai Pelanggan ;
12. Alat Pengukur adalah Alat milik PLN untuk mengukur daya dan energi listrik yang
dipakai pelanggan ;
13. Alat Pembatas dan Alat Pengukur yang selanjutnya disingkat “APP” adalah alat
milik PLN untuk membatasi daya/atau mengukur daya dan energi listrik yang dipakai
Pelanggan ;
14. Instalasi Pelanggan/Calon Pelanggan adalah Instalasi milik atau yang dikuasai
Pelanggan/Calon Pelanggan sesudah Alat Pembatas atau Alat Pengukur atau Alat
Pembatas dan Alat Pengukur ;
15. Tegangan Ekstra Tinggi yang selanjutnya disingkat “TET” adalah tegangan sistem
di atas 245.000 Volt sesuai dengan Standar Listrik Indonesia ;
16. Tegangan Tinggi yang selanjutnya disingkat “TT” adalah tegangan sistem diatas
35.000 Volt sampai dengan 245.000 Volt sesuai dengan Standar Listrik Indonesia ;
17. Tegangan Menengah yang selanjutnya disingkat “TM” adalah tegangan sistem
diatas 1.000 Volt sampai dengan 35.000 Volt sesuai dengan Standar Listrik
Indonesia ;
18. Tegangan Rendah yang selanjunya disingkat “TR” adalah tegangan sistem diatas
100 Volt sampai dengan 1.000 Volt sesuai dengan Standar Listrik Indonesia ;
19. Jaringan Tenaga Listrik yang selanjutnya disingkat “JTL” adalah sistem
penyaluran/pendistribusian Tenaga Listrik yang dapat dioperasikan dengan TR, TM,
TT, atau TET ;
20. Jaringan Transmisi adalah JTL denga TT atau TET ;
21. Jaringan Distribusi adalah JTL dengan TM atau TR ;
22. Jaringan Tegangan Rendah yang selanjutnya disingkat “JTR” adalah JTL yang
dioperasikan dengan TR yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut beserta
perlengkapannya ;
23. Jaringan Tegangan Menengah yang selanjutnya disingkat “JTM” adalah JTL yang
dioperasikan dengan TM yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut beserta
perlengkapannya ;
24. Jaringan Tegangan Tinggi yang selanjutnya disingkat “JTT” adalah JTL yang
dioperasikan dengan TT yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut beserta
perlengkapannya ;
25. Jaringan Tegangan Ekstra Tinggi yang selanjutnya disingkat “JTET” adalah JTL
yang dioperasikan dengan TET yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut
beserta perlengkapannya ;
26. Sambungan Tenaga Listrik yang selanjutnya disingkat “SL” adalah penghantar
dibawah atau diatas tanah termasuk peralatan sebagai bagian instalasi PLN yang
merupakan sambungan antara JTL milik PLN dengan instalasi Pelanggan untuk
menyalurkan Tenaga Listrik dengan TR atau TM atau TT atau TET yang selanjutnya
disingkat SLTR atau SLTM atau SLTT atau SLTET ;
27. Titik Penyambung adalah pada titik JTR atau JTM atau JTT atau JTET yang
dihubungkan sengan SL ;
28. Titik Penyambungan Bersama adalah titik terdekat dengan Pelanggan pada JTR atau
JTM atau JTT atau JTET dimana tersambung juga Pelanggan yang lain ;
29. Sambungan Luar Pelayanan yang selanjutnya disingkat “SLP” adalah bagian SL
yang dipasang diatas/dibawah dan diluar bangunan ;
30. Sambungan Masuk Pelayanan yang selanjutnya disingkat “SMP” adalah bagian SL
yang dipasang diatas/dibawah dan di dalam bangunan ;
31. Perlengkapan APP adalah peralatan pendukung untuk mengoperasikan APP yang
meliputi antara lain Kotak/Lemari, Trafo arus, Trafo Tegangan, Volt Meter, Ampere
Meter, Saklar Waktu, Terminal, Pengawatan semua peralatan, dan Kunci ;
32. Kotak APP adalah suatu kotak dengan ukuran-ukuran tertentu tempat dipasangnya
APP yang didalamnya berisi blok jepit untuk menghubungkan terminal-terminal
APP ;
33. Segel adalah suatu alat yang dipasang pada APP dan perlengkapan APP sebagai
penjamin/pengesahan bahwa APP dan perlengkapan APP berfungsi dengan baik ;
34. Lemari APP adalah suatu lemari dengan ukuran-ukuran tertentu tempat dipasangnya
APP dan sebagian atau seluruh perlengakapan APP ;
35. Tutup Pelindung adalah tutup yang berfungsi untuk melindungi APP dan sebagian
atau seluruh perlengkapan APP ;
36. Biaya penyambungan yang selanjutnya disingkat : BP adalah biaya yang harus
dibayar Calon Pelanggan untuk memperoleh Penyambungan Tenaga Listrik atau
biaya yang dibayar oleh Pelanggan untuk tambah daya ;
37. Uang Jaminan Langganan yang selanjutnya disingkat “UJL” adalah uang yang
dibayar oleh Pelanggan/Calon Pelanggan yang merupakan pembayaran dimuka atas
pemakaian daya dan energy listrik ;
38. Rekening listrik adalah perhitungan biaya atas pemakaian daya dan energy listrik dan
tagihan-tagihan lain yang berhubungan dengan Pemakaian Tenaga Listrik oleh
Pelanggan dan setelah dilunasi merupakan bukti pembayaran ;
39. Pemutusan sementara adalah penghentian penyaluran tenaga listrik untuk sementara
ke instalasi Pelanggan ;
40. Pemutusan Rampung adalah penghentian penyaluran Tenaga Listrik ke Instalasi
Pelanggan dengan mengambil sebagian atau seluruh Instalasi PLN dan merupakan
pengakhiran Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik ;
41. Giralisasi adalah Pelayanan pembayaran rekening listrik dengan cara mentransfer
uang pelanggan di suatu Bank ke rekening pendapatan PLN di suatu Bank.
42. Daya tersambung adalah daya tenaga listrik yang disepakati oleh PLN dan Pelanggan
dalam perjanjian jual beli tenaga listrik ;
43. Sambungan langsung adalah sambungan dari JTL atau SLT atau SMP dengan
menggunakan penghantar dibawah tanah atau diatas tanah termasuk peralatan dimana
Tenaga Listrik disalurkan tanpa melalui APP dan perlengkapan APP ;
44. Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik yang selanjutnya disingkat P2TL adalah
pemeriksaan oleh PLN terhadap instalasi Ketenagalistrikan, Instalasi PLN, Instalasi
Pelanggan dalam rangka penertiban pemakaian Tenaga Listrik ;
45. Tagihan susulan adalah tagihan kepada Pelanggan sebagai akibat adanya pelanggaran
oleh Pelanggan yang ditemukan pada waktu dilakukan P2TL ;
46. Piutang Listrik adalah tagihan kepada Pelanggan atas pemakaian daya dan energy
Listrik ;
47. Piutang Lain/Rupa-rupa adalah tagihan lainnya diluar Piutang Listrik yang
berhubungan dengan pemakaian daya dan energy listrik ;
48. Piutang Pelanggan adalah Piutang Listrik dan Piutang lain/Rupa-rupa
49. Tempat Pembayaran adalah suatu tempat untuk melayani penerimaan pembayaran
rekening listrik atau Fasilitas bagi Pelanggan guna melakukan pembayaran rekening
listrik ;
50. Persil Pelanggan adalah lahan milik Pelanggan yang dibatasi dengan batas-batas
pemilikan sesuai peraturan yang berlaku ;
51. Rekening Listrik Berjalan yang selanjutnya disebut Rekening Berjalan adalah
Rekening Listrik yang dicetak dalam bulan yang sama dengan bulan dibukukannya
dan yang ditagihkan selama periode pembayaran 1 (satu) bulan ;
52. Rekening Listrik Tunggakan yang selanjutnya disebut Rekening Tunggakan adalah
Rekening Berjalan yang setelah lewat batas periode pembayaran belum dilunasi.

FUNGSI PELAYANAN PELANGGAN

1. UMUM

Fungsi Pelayanan Pelanggan (FPL) adalah fungsi yang melaksanakan


pelayanan pemberian informasi tentang tata cara, perhitungan besarnya biaya,
persyaratan dan informasi lainnya yang berhubungan dengan penyambungan
tenaga listrik kepada calon pelanggan/pelanggan serta masyarakat umum
lainnya serta pelayanan pemberian penyambungan tenaga listrik, perubahan
data yang berubungan dengan pemberian penyambungan tenaga listrik yang
meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengendalian.
2. TUGAS POKOK

A. Memberikan informasi tentag hal-hal yang berhubungan dengan


penyambungan tenaga listrik kepada calon pelanggan/pelanggan dan
masyarakat umum lainnya.
B. Melayani permintaan penyambungan baru, perubahan daya,
penyambungan sementara, perubahan tariff, ganti nama pelanggan, balik
nama pelanggan dan perubahan lainnya serta pengaduan yang
berhubungan dengan penyambungan tenaga listrik.
C. Mencatat, membuat dan mengarsipkan be5rkas setiap permintaan huruf B
diatas secara tertib an teratur pada formulir yang disediakan.
D. Meneruskan berkas tersebut pada huruf C di atas kepada fungsi lain yang
terkait.
E. Memberikan pelayanan pembayaran Biaya penyambungan sementara,
Biaya Perubahan dan biaya lain yang ditetapkan sesuai ketentuan yang
berlaku.
F. Menyiapkan dan membuat kuitansi penerimaan pembayaran sebagaimana
dimaksud huruf E diatas.
G. Menyiapkan perintah kerja
pemasangan/perbaikan/perubahan/pembongkaran Sambungan Tenaga
Listrik (SL) dan Berita Acara pelaksanaannya.
H. Mengirim perintah kerja tersebut huruf F dan G diatas ke fungsi yang
terkait.
I. Memantau dan menyelesaikan pelayanan sebagaimana dimaksu pada huruf
A sampai dengan G diatas.
J. Memelihara arsip data induk pelanggan.
K. Melakukan koordinasi dengan fungsi yang terkait.
L. Mmebuat laporan dalam bidangnya.

3. URAIAN DAN PENJELASAN KEGIATAN.

A. Pelayanan pemberian informasi penyambungan tenaga listrik kepada calon


pelanggan/pelanggan dan masyarakat umum lainnya.

Jenis pelayanan informasi tersebut antara lain :

1. Informasi tentang tata cara penyambugan tenaga listrik meliputi :


a. Pelayanan penyambungan baru sistem bukan paket atau sistem paket.
b. Pelayanan perubahan daya yang meliputi penambahan daya, penurunan daya,
dan penyesuaian daya.
c. Pelayanan penyambungan sementara.
d. Pelayanan perubahan golongan tarif atas permintaan pelanggan dan bukan atas
permintaan pelanggan.
e. Pelayanan ganti nama pelanggan dan balik nama pelanggan.
f. Pelayanan pembetulan alamat pelanggan.
g. Pelayanan pengaduan pelanggan.
h. Pelayanan pembayaran tagihan susulan dan tagihan ganti rugi instalasi milik
PLN yang hilang/rusak.
i. Pelayanan pembayaran Rekening Listrik dan tagihan lainnya.

2. Informasi tentang cara perhitungan dan besarnya biaya yang harus dibayar
meliputi :
a. Harga jual tenaga listrik.
b. Biaya penyambungan.
c. Uang jaminan pelanggan
d. Biaya penyediaan pemasangan instalasi pelanggan untuk paket listrik.
e. Perhitungan Rekening Listrik.
f. Biaya-biaya lainnya.

3. Informasi tentang ketentuan Persyaratan Penyambungan Tenaga Listrik dan


Peraturan Instalasi Pelanggan yang meliputi :
a. Ketentuan tentang persyaratan penyambungan tenaga listrik dan instalasi
pelanggan.
b. Ketentuan tentang hak dan kewajiban pelanggan .
c. Ketentuan tentang hak dan kewajiban PT. PLN (Persero)

4. Informasi lainnya yang berhubungan dengan penyambungan tenaga listrik


meliputi :
a. Daftar instalatir
b. Brosur antara lain :
1. Cara membaca meter kWh, meter kVArh, meter KVA maksimal dan cara
menghitung pemakaiannya
2. Cara menghitung rekening listrik.
3. Menggunakan tenaga listrik dengan benar.
4. Hemat energi.
5. Larangan/jenis pelanggaran.
6. Brosur lainnya yang dianggap perlu.
c. Pengumuman yang berhubungan dengan penyambungan tenaga listrik.
d. Penerangan jalan umum.
B. Pelayanan Permintaan Penyambungan Baru.

1. Sistem Bukan Paket

Sistem Bukan paket adalah pelayanan permintaan penyambungan tenaga


listrik baru yang tidak termasuk pelayanan pemasangan instalasi pelanggan.

a. Pelayanan Pendaftaran
1. Calon Pelanggan dating ke Loket Pelayanan

Bagi setiap calon pelanggan yang dating ke loket pelayanan, diminta untuk
menunjukkan idenditas diri.
Calon pelanggan mengisi dan menandatangani formulir permintaan
penyambungan baru (TUL I-01) yang telah disediakan di loket FPL dalam
rangkap 2 :
- Lembar asli untuk FPL
- Tembusan untuk calon pelanggan sebagai tanda terima.

Setiap formulir TUL I-01 yang telah diterima harus dicatat dalam Agenda
Permintaan Penyambunga Baru (TUL I-02) dan diberi nomor agenda serta
diberi kode bukan paket dan kode permintaan penyambungan baru.

Contoh :

Permintaan penyambunga baru ke sepuluh diterima pada tanggal 15


November 1994 di berikan nomor :
A-94-11-15-10
A= Kode penyambungan baru
94 = Tahun penerimaan
11 = Bulan penerimaan
15 = Tanggal penerimaan
10 = =No. urut dalam bulan November 1994

2. Calon Pelanggan Mengirim Surat/Facsimile/Telex


Berdasarkan surat/facsimile/telex permintaan yang diterima, FPL member
nomor agenda pada surat/facsimile/telex yang bersangkutan dan kode
permintaan penyambungan baru.
Apabila ada data yang kurang lengkap, diusahakan untuk melengkapi data
tesebut.
Setiap permintaan tersebut diatas harus dicatat dalam Agenda Permintaan
Penyambungan Baru (TUL I-02)
3. Calon Pelanggan mengajukan permintaan melalu telepon.

FPL mencatat data permintaan, nomor telepon bila ada dan memberikan
nomor agenda pada formulir TUL I-01, kode bukan paket dan kode
permintaan penyambungan baru serta bila dimungkinkan untuk ditanda
tangani.
Setiap permintaan tersebut diatas harus dicatat dalam Agenda Permintaan
Penyambungan Baru (TUL I-02)

4. Pelayanan Pemasaran Keliling

Petugas pemasaran keliling menyediakan formulir Permintaan Penyambungan


Baru (TUL I-01). Calon pelanggan mengisi dan menanda tangani formulir
TUL I-01 dalam rangkap 2.
Petugas mencatat dalam Agenda Pemintaan Penyambungan Baru (TUL I-02)
dan member nomor agenda dan serta member kode bukan paket dan kode
permintaan penyambungan baru serta menyerahkan tembusan TUL I01 kepada
calon pelanggan sebagai tanda terima permintaan.

b. Dokumen Pendukung

Setiap permintaan penyambungan baru didukung dokumen yang terdiri dari :


1. Foto Copy KTP/Identitas diri lainnya dari peminta dan/atau calon pelanggan.
2. Surat kuasa dari calon pelanggan yang memberikan kuasa kepada orang/badan
hokum lain.

c. Berkas Permintaan dan Pengiriman Berkas.

Setiap permintaan penyambungan baru dan dokumen pendukung serta


dokumen lainnya disusun dalam satu berkas permintaan penyambungan baru .
Pengiriman ke fungsi perencanaan/survei dilakukan dengan membuat
daftar/buku pengiriman.
d. Perencanaan/Survei.

Untuk memberikan jawaban atau permintaan penyambungan baru yang


disetujui atau tidak, diperlukan data teknik.
Perencanaan dengan survey data teknik di lapangan, dilakukan dengan
menggunakan formulir survei dari fungsi perencanaan.
Apabila data teknik sudah dapat disajikan di loket pelayanan, baik dalam
bentuk table maupun sistem computer, tidak perlu dilakukan perencanaan
dengan survei di lapangan. Apabila data teknik tidak dapat disajikan di loket
pelayanan, maka perlu dilakukan perencanaan dengan survei. Data teknik
yang disajikan di loket pelayanan harus selalu yang mutakhir.

e. Jawaban.

Setiap permintaan penyambungan baru yang diterima harus segera diterbitkan


surat jawaban dan disampaikan kepada peminta berupa disetujui atau tidak
disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan.
Surat jawaban disiapkan oleh FPL dengan penomoran sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Surat jawaban penyambungan baru yang disetujui (SJPS) antara
lain berisi besarnya daya dan tarif, tegangan nominal, biaya yang harus
dibayar, dan tagihan tagihan lainnya (bila ada) serta ketentuan untuk
penyelasaian lebih lanjut.
Surat Jawaban Penyambungan tidak disetujui/ditangguhkan /dikonsultasi
(SJPT) antara lain berisi alas an tidak disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan
dan ketentuan untuk penyelesaian lebih lanjut. Surat jawaban disampaikan
kepada calon pelanggan oleh FPL sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

1. Jawaban Tanpa Perencanaan/Survei

Berdasarkan data teknik, permintaan yang disetujui diterbitkan pada hari itu
juga surat jawaban oleh FPL dengan menggukanan formulir surat jawaban
disetujui/SJPS (TUL I-03) yang ditanda tangani oleh Kepala
Cabang/Rayon/Ranting atau pejabat lain yang ditunjuk.

SJPS dibuat rangkap 3 :


- Lembar asli untuk peminta.
- Tembusan kesatu untuk fungsi secretariat.
- Tembusan kedua untuk arsip FPL.

SJPS diberi nomor sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


Setiap SJPS dilampiri perjanjian jual beli tenaga listrik dalam bentuk
perjanjian atau formulir.

B Tidak Disetujui/Ditangguhkan/Dikonsultasikan.
Berdasarkan data teknik, permintaan yang belum dapat
disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan diterbitkan surat jawaban dengan
menggunakan formulir surat jawaban penyambungan tidak disetujui/SJPT
(TUL I-04) yang ditanda tangani oleh kepala cabang/Ranting/Rayon atau
pejabat lain yang ditunjuk.

SJPT dibuat rangkap 3 :


- Lembar asli untuk peminta.
- Tembusan kesatu untuk fungsi sekretariat.
- Tembusan kedua untuk FPL.

SJPT diberi nomor sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Untuk permintaan yang dikonsultasikan harus dibuat juga surat konsultasi ke


kantor PLN cabang/wilayah/distribusi/pusat sesuai dengan kewenangan yang
ada dan dengan ketentuan tersendiri.

2. Jawaban Dengan Perencanaan/Survei.

a. Disetujui

Berdasarkan data teknik, permintaan yang disetujui dibuatkan SJPS (TUL I-


03) seperti tersebut pada angka (1) huruf (a) diatas.

b. Tidak disetujui/Ditangguhkan/Dikonsultasikan

Berdasarkan data teknik, permintaan yang tidak


disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan dibuatkan SJPT (TUL I-04) seperti
tersebut pada angka (1) huruf (b) diatas.

f. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik

Setiap penyambungan baru tenaga listrik harus dibuat perjanjian jual beli
tenaga listrik/formulir perjanjian jual beli tenaga listrik antara PLN dan calon
pelanggan sebelum penyambungan dilaksanakan. Perjanjian jual beli tenaga
listrik/formulir perjanjian jual beli tenaga listrik di siapkan oleh FPL bekerja
sama dengan fungsi lain yang terkait. Perjanjian jual beli tenaga
listrik/formulir perjanjian jual beli tenaga listrik di sampaikan kepada calon
pelanggan bersamaan penyampaian SJPS.
Perjanjian jual beli tenaga listrik/formulir perjanjian jual beli tenaga listrik
ditanda tangani sebelum tanggal pembayaran BP dalam beberapa rangkap
sesuai kebutuhan.
Setiap perjanjian jual beli tenaga listrik/formulir perjanjian jual beli tenaga
listrik diberi nomor sesuai ketentuan yang berlaku.
Surat perjanjian jual beli tenaga listrik menggunakan standar yang ditetapkan.

g. Pemeriksaan Instalasi Pelanggan.

Berdasarkan ketentuan tentang persyaratan penyambungan tenaga listrik,


pemeriksaan instalasi pelanggan dilakukan oleh PLN.
Sebelum penyambungan tenaga listrik ke instalasi pelanggan dilakukan oleh
PLN, calon pelanggan menyerahkan jaminan instalasi Pelanggan (TUL I-05)
dari instalatir yang memasang instalasi pelanggan tersebut.
Jaminan Intalasi pelanggan dibuat dalam rangkap 3 yaitu :
- Lembar asli untuk FPL.
- Tembusan kesatu untuk calon pelanggan.
- Tembusan kedua untuk instalatir.

Jaminan instalasi berisi antara lain bahwa instalasi pelanggan dipasang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan aman untuk disambung listrik dari
instalasi PLN sesuai dengan daya tersambun dan tegangan nominal yang
diperjanjikan.
Jika PLN menghendaki gambar instalasi pelanggan kepada pelanggan dapat
diminta menyerahkan gambar instalasi pelanggan disamping jaminan instalasi
Pelanggan.
Berdasarkan gambar instalasi pelanggan tersebut, PLN dapat mengadakan
pemerikasaan instalasi pelanggan.

h. Pembayaran Biaya.

Sebelum melakukan pembayaran, calon pelanggan menanda tangani


formulir/perjanjian jual beli tenaga listrik (FPJTL/PJTL/).
Pembayaran biaya untuk penyambungan baru yang harus dibayar adalah
sebagaimana yang tercantum pada SJPS dan atau FPJTL/PJTL.
Pembayaran dilakukan di loket Fungsi keuangan /kasir PLN atau melalui
bank.
FPL tidak dibenarkan menerima uang pembayaran.
Untuk tanda bukti penerimaan dibuatka kuitansi (TUL I-06) oleh FPL yang
terdiri dari :
1. Kuitansi peneriman BP dan tagihan lainnya bila ada.
2. Kuitansi penerimaan UJL.
Untuk pembayaran BP dan UJL, masing-masing dibuatkan kuitansi (TUL I-
06).

Masing-masing kuitansi dibuat dalam rangkap 4 :


- Lembar asli untuk pelanggan.
- Tembusan kesatu untuk fungsi keuangan.
- Tembusan keduan untuk FBL.
- Tembusan ketiga untuk arsip FPL.
Dan setelah dibayar dibubuhi tanda lunas dan paraf kasir.
Kuitansi (TUL I-06) ditanda tangani oleh Kepala cabang atau pejabat yang
ditunjuk.
Bagi unit yang sudah menggunakan mesin cash register, penanda tanganan
kepala cabang cukup dilakukan dengan mesin cash register.

Kuitansi BP dan UJL dicatat pada Buku Pemantauan permintaan


penyambungan baru (TUL I-07).
Kepada pelanggan diberikan kartu pengenal pelanggan (TUL I-08).

i. Pelaksanaan Penyambungan

Berdasarkan data pembayaran sebagaimana huruf h diatas, FPL menyiapkan :


1. Perintah Kerja Pemasangan SL (TUL I-09)
Perintah Kerja pemasangan SL (TUL I-09) ditanda tangani kepala cabang atau
pejabat yang di tunjuk.

2. Berita Acara Pemasangan SL (TUL I-10)

Setiap pemasangan SL oleh Fungsi Penyambungan dibuatkan Berita acara


pemasangan SL (TUL I-10) dan ditanda tangani oleh kepala cabang atau
pejabat yang ditunjuk dan pelanggan, dalam rangkap 4 :
- Lembar asli untuk FPL.
- Tembusan kesatu untuk pelanggan.
- Tembusan kedua untuk fungsi penyambungan.
-Tembusan ketiga untuk FPM.

3. Perubahan Data Pelanggan/PDL (TUL I-11)

Berdasarkan berita acara tersebut pada angka (2) diatas dibuatkan perubahan
data pelanggan (TUL I-11) untuk melakukan perubahan perubahan data induk
pelanggan (DIL) di komputer.

PDL (TUL I-11) dibuat dalam rangkap 2 :


- Lembar asli untuk fungsi pengolahan data.
- Tembusan untuk arsip FPL.

Berdasarkan PDL (TUL I-11) dibuat kartu pelanggan tariff tunggal tanpa
kVArh (TUL I-12A) atau kartu pelanggan tarif ganda dan tunggal dengan
kVArh (TUL I-12B).
Data pelanggan diisikan/dicatat dalam kartu tersebut.
Disamping itu dibuatkan amplop arsip pelanggan (TUL I-13).
Berkas arsip pelanggan disimpan kedalam amplop tersebut, tidak termasuk
kartu pelanggan tarif tunggal tanpa kVArh (TUL I-12A) dan kartu pelanggan
tarif ganda dan tarif tunggal dengan kVArh (TUL I-12B) yang disimpan
tersendiri.

Tata cara pengisian PDL (TUL I-11) ditetapkan seperti tercantum dalam
lampiran.
J. Pemberitahuan Tata Cara Pembayaran Rekening Listrik

Setiap calon pelanggan yang telah membayar BP dan UJL, diberikan kartu
pengenal pelanggan/KPP (TUL I-08) dan pemberitahuan tentang tata cara
membayar rekening listrik sebagai panduan pelanggan.
Dalam pemberitahuan tersebut harus disebutkan antara lain :
1. Cara pembayaran yang disediakan oleh PLN yaitu :
- Pembayaran melalui loket tempat pembayaran (Bank, koperasi, PLN, dsb).
- Pembayaran dengan cara transfer melalui bank (giralisasi)
- Pembayaran melalui legalisasi/pengesahan (rekening beban ABRI)
- Pembayaran dengan cara ditagih (rekening beban APBN/APBD)
- Pembayaran dimuka.

2. Jadwal waktu pembayaran.


3. Alamat tempat pembayaran.
4. Sanksi keterlambatan membayar rekening.
5. Rekening bulan pertama.

2. Sistem Paket.

Sistem paket adalah pelayanan permintaan penyambungan baru termasuk


pelayanan permintaan penyambungan baru termasuk pelayanan pemasangan
instalasi pelanggan.

a. Pelayanan Pendaftaran.
1. Calon Pelanggan dating ke loket pelayanan.

Bagi setiap calon pelanggan yang dating ke loket pelayanan, diminta untuk
menunjukkan identitas diri.
Calon pelanggan mengisi dan menandatangani formulir permintaan
penyambungan Baru (TUL I-01) yang telah disediakan di loket FPL dalam
rangkap 2 :
- Lembar asli untuk FPL.
- Tembusan untuk calon pelanggan sebagai tanda terima.
Setiap permintaan penyambungan baru (TUL I-01) yang telah diterima harus
dicatat dalam agenda permintaan penyambungan baru (TUL I-02) dan diberi
nomor agenda serta diberi kode paket dan kode permintaan penyambungan baru.

Contoh :

Permintaan penyambungan baru ke sepuluh diterima pada tanggal 15 November


1994 diberikan nomor :
A-94-11-15-10
2. Calon pelanggan mengirim surat/facsimile/Telex

Berdasarkan surat/facsimile/telex permintaan yang diterima, FPL memberi nomor


agenda pada surat/facsimile/telex yang bersangkutan dan kode paket dan kode
permintaan penyambungan baru.
Apabila ada data yang kurang lengkap, diusahakan untuk melengkapi data
tersebut.
Setiap permintaan tersebut diatas harus dicatat dalam Agenda permintaan
penyambungan baru (TUL I-02)

3. Calon pelanggan mengajukan permintaan melalui telepon.

FPL mencatat data permintaan, nomor telepon bila ada dan memberikan nomor
agenda pada formulir TUL I-01, kode paket dan kode permintaan serta bila
dimungkinkan untuk ditanda tangani.
Setiap permintaan tersebut diatas harus dicatat dalam agenda permintaan
penyambungan baru (TUL I-02).

4. Pelayanan Pemasaran Keliling.

Petugas pemasaran keliling menyediakan formulir permintaan penyambungan


baru (TUL I-01) . Calon pelanggan mengisi dan menanda tangani formulir TUL I-
01 dalam rangkap 2. Petugas mencatat dalam agenda permintaan penyambungan
baru (TUL I-02) dan member nomor agenda dan serta memberi kode paket dan
kode permintaan penyambungan baru serta menyerahkan tembusannya kepada
calon pelanggan sebagai tanda terima permintaan penyambungan baru.

b. Dokumen pendukung

Setiap permintaan penyambungan baru didukung dokumen yang terdiri dari :


1. Foto copy KTP/Identitas diri lainnya dari peminta dan/atau calon pelanggan.
2. Surat kuasa apabila peminta bukan pelanggan yang bersangkutan.
c. Berkas Permintaan dan Pengiriman Berkas.

Setiap permintaan penyambungan baru dan dokumen pendukung serta


dokumen lainnya disusun dalam satu berkas permintaan penyambungan baru.
Pengiriman ke fungsi perencanaan/survei dilakukan dengan membuat
daftar/buku pengiriman.

d. Perencanaan/Survei

Untuk memberikan jawaban atas permintaan penyambungan baru yang


disetujui atau tidak, diperlukan data teknik. Perencanaan dengan survey teknik
di lapangan, dilakukan dengan menggunakan formulir survei dari fungsi
perencanaan. Apabila data teknik sudah dapat disajikan di loket pelayanan,
baik dalam bentuk table maupun sistem computer, tidak perlu dilakukan
perencanaan dengan survei di lapangan. Apabila data teknik sudah dapat
disajikan di loket pelayanan, maka perlu dilakukan perencanaan dengan
survei. Data teknik yang disajikan di loket pelayanan harus selalu yang
mutakhir.

Catatan :
Jika Permintaan penyambungan baru ternyata bangunan tersebut pernah
mendapatkan sambungan tenaga listrik yang diketahui baik Karena pengakuan
calon pelanggan maupun dari hasil survei, maka perlu dicatat data induk
pelanggannya yang kemudian diberi kode mantan pelanggan. Hal ini untuk
melakukan pengecekan kewajiban-kewajiban yang perlu diselesaikan
tersendiri.

e. Jawaban

Pada dasarnya jawaban ini diproses sama seperti proses jawaban


penyambungan baru non paket namun mengingat sistem paket dimasudkan
untuk memberikan kemudahan bagi calon pelanggan kecil dengan daya
tertentu dalam penyediaan dan pemasangan instalasi pelanggan maka pada
SPJS ditetapkan besarnya BP dan UJL serta biaya material dan jasa instalasi
pelanggan.

f. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik.


Sesuai dengan kriteria sistem paket yaitu penyambungan baru untuk
pelanggan kecil tertentu maka perjanjian jual beli tenaga listrik dilakukan
dengan cara calon pelanggan menandatangani formulir perjanjian jual beli
tenaga listrik.

g. Pemeriksaan instalasi Pelanggan.

Pada dasarnya sama dengan pemeriksaan instalasi pelanggan untuk


penyambungan baru dengan sistem non paket. Pada penyambungan baru
sistem paket calon pelanggan tidak perlu mencari biro instalasi untuk
memasang instalasi miliknya tetapi cukup membayar biaya penyediaan dan
pemasangan instalasi yang tercantum dalam SPJS dan instalasi akan dilakukan
oleh instalatir yang disepakati bersama oleh PLN cabang dan akli setempat.
Instalasi pelanggan yang dipasang adalah sesuai dengan ketentuan tentang
instalasi paket. Sebelum penyambungan tenaga listrik ke instalasi pelanggan
dilakukan, diperlukan adanya jaminan instalasi pelanggan. Jaminan instalasi
pelanggan dibuat dalam rangkap 3 yaitu :
- Lembar asli untuk FPL
- Tembusan kesatu untuk pelanggan
- Tembusan kedua untuk instalatir.

h. Pembayaran Biaya.

Sebelum melakukan pembayaran, calon pelanggan menanda tangani formulir


perjanjian jual beli tenaga listrik (FPJTL). Pembayaran biaya untuk
penyambungan baru yang harus dibayar adalah sebagaimana yang tercantum
pada SPJS dan atau FPJTL.
Pembayaran BP dan UJL dilakukan di lokasi Fungsi keuangan/kasir PLN atau
melalui Bank sedangkan biaya material dan jasa instalasi pelanggan dilakukan
di loket AKLI dan menjadi tanggung jawab AKLI. FPL tidak dibenarkan
menerima uang pembayaran. Untuk tanda bukti penerimaan dibuatkan kuitansi
(TUL I-06) oleh FPL yang terdiri dari :

1. Kuitansi penerimaan BP dan tagihan lainnya bila ada.


2. Kuitansi penerimaan UJL.

Untuk pembayaran BP dan UJL, masing-masing dibuatkan kuitansi (TUL I-


06).

Masing-masing Kuitansi dibuat dalam rangkap 4 :


- Lembar asli untuk pelanggan.
- Lembar kesatu untuk fungsi keuangan/Akuntansi.
- Tembusan kedua untuk FBL.
- Tembusan ketiga untuk arsip FPL.
Dan setelah dibayar dibubuhi tanda lunas dan paraf kasir.

Kuitansi ditanda tangani oleh kepala cabang atau pejabat yang ditunjuk. Bagi
unit yang sudah menggunakan mesin register, penanda tanganan kepala
cabang cukup dilakukan dengan mesin cash register. Kuitansi BP dan UJL
dicatat pada buku pemantauan permintaan penyambungan baru (TUL I-07).
Kepad pelanggan diberikan kartu pengenal pelanggan (TUL I-08).

i. Pelaksanaan Penyambungan.

Berdasarkan data pembayaran sebagaimana huruf diatas, FPL menyiapkan :

1. Perintah kerja pemasangan SL (TUL 1-09).

Perintah kerja pemasangan SL (TUL I-09) ditandangani kepala cabang


atau pejabat yang ditunjuk.

2. Berita acara pemasangan SL (TUL I-10).

Setiap pemasangan SL oleh fungsi penyambungan dibuatkan berita acara


pemasangan SL (TUL I-10) dan ditanda tangani oleh kepala cabang atau
pejabat yang ditunjuk dan pelanggan, dalam rangkap 4 :
- Lembar asli untuk FPL
- Tembusan kesatu untuk calon pelanggan
- Tembusan kedua untuk fungsi penyambungan
- Tembusan ketiga untuk FPM

3. Perubahan Data Pelanggan (TUL I-11)

Berdasarkan Berita acara tersebut pada angka (2) diatas dibuatkan perubahan
data pelanggan (TUL I-11) untuk melakukan perubahan data induk langganan
di computer.

PDL (TUL I-11) dibuat dalam rangkap 2 :


- Lembar asli untuk fungsi pengolahan data.
- Tembusan untuk arsip FPL.

Berdasarkan PDL (TUL I-11) di buat kartu pelanggan tarif tunggal tanpa
kVArh (TUL I-12A) dan kartu pelanggan tarif ganda dan tunggal dengan
kVArh (TUL I-12B). Data pelanggan diisikan/dicatat dalam kartu tersebut.
Disamping itu dibuatkan amplop arsip pelanggan (TUL I-13). Berkas arsip
pelanggan disimipan kedalam amplo tersebut, tidak termasuk kartu pelanggan
tarif tunggal tanpa kVArh (TUL I-12A) dan kartu pelanggan tarif ganda dan
tunggal dengan kVArh (TUL I-12B) yang disimpan tersendiri.
Tata cara pengisian PDL (TUL I-11) ditetapkan seperti tercantum dalam
lampiran.

j. Pemberitahuan Tata Cara Pembayaran Rekening Listrik.

Setiap calon pelanggan yang telah membayar BP dan UJL, diberikan kartu
pengenal pelanggan/KPP (TUL I-08) dan pemberitahuan tentang tata cara
membayar rekening listrik sebagai panduan pelanggan.
Dalam pemberitahuan tersebut harus disebutkan antara lain :

1. Cara pembayaran yang disediakan oleh PLN yaitu :


- Pembayaran melalui loket tempat pembayaran (Bank, Koperasi, PLN, dsb).
- Pembayaran dengan cara transfer melalui Bank/giralisasi.
- Pembayaran melalui legalisasi/pengesahan (rekening beban ABRI)
- Pembayaran dengan cara ditagih (rekening beban APBN/APBD)
- Pembayaran dimuka.
2. Jadwal pembayaran.
3. Alamat tempat pembayaran.
4. Sanksi keterlambatan membayar rekening.
5. Rekening bulan pertama.

c. Pelayanan permintaan perubahan daya

1. Penambahan daya.
a. Pelayanan Pendaftaran
1. Pelanggan dating ke loket pelayanan.

Bagi setiap pelanggan yang dating ke loket pelayanan, diminta untuk


menunjukkan identitas diri. Pelanggan mengisi dan menandatangani formular
permintaan penambahan daya (TUL I-01) yang telah disediakan di loket FPL
rangkap 2 :
- Lembar asli untuk FPL
- Tembusan untuk pelanggan sebagai tanda terima

Setiap formular permintaan penambahan daya (TUL I-11) yang telah diterima
harus dicatat dalam agenda permintaan perubahan daya (TUL I-02) dan diberi
nomor agenda.

Contoh :

Permintaan menambahkan daya ke 12 yang diterima pada tanggal 25 oktober


1994 diberikan nomor :
B-94-10-25-12
B = Kode perubahan daya
94 = Tahun penerimaan
10 = Bulan penerimaan
25 = Tanggal penerimaan
12 = Nomor urut dalam oktober 1994

2. Pelanggan Mengirim Surat/Facsimile/Telex

Berdasarkan surat/Facsimile/Telex permintaan yang diterima, FPL memberi


nomor agenda pada surat/facsimile/telex yang bersangkutan. Apabila ada data
yang kurang lengkap, maka diusahakan untuk melengkapi data tersebut. Setiap
permintaan tersebut diatas harus dicatat dalam agenda permintaan perubahan
daya (TUL I-02).

3. Pelanggan mengajukan permintaan melalui telepon.

FPL mencatat data permintaan, nomor telepon dicatat bila ada dan
memberikan nomor agenda pada formulir permintaan penambahan daya (TUL
1-02). Agenda ini juga digunakan untuk memantau proses pelayanan
permintaan penambahan daya. Pemantauan harus dilakukan secara berkala
untuk mengetahui dan mengatasi kelambatan yang terjadi di fungsi yang
terkait.

b. Dokumen Pendukung

Setiap permintaan penambahan daya didukung dokumen yang terdiri dari :

1. Rekening atau Fotocopy Rekening/KPP.


2. Fotocopy KTP peminta/identitas diri lainnya dari peminta dan/atau pelanggan.
3. Surat kuasa apabila peminta bukan pelanggan yang bersangkutan.

Bagi peminta yang tidak dapat memperoleh surat kuasa dari pelanggan maka
dapat mengajukan permintaan penambahan daya Bersama sama proses balik
nama.

c. Berkas Permintaan dan Pengiriman berkas.

Setiap permintaan penambahan daya dan dokumen pendukungnya disusun


dalam satu berkas permintaan penambahan daya. Pengiriman ke fungsi
perencanaan/survei harus dilakukan dengan membuat daftar/buku pengiriman.

d. Perencanaan/survei
Untuk memberikan jawaban atas permintaan penambahan daya yang disetujui
atau tidak, diperlukan data Teknik. Perencanaan dengan survei data Teknik di
lapangan, dilakukan dengan menggunakan formulir survei dari fungsi
perencanaan. Apabila data Teknik sudah dapat disajikan di loket pelayanan,
baik dalam bentuk table maupun sistem computer, tidak perlu dilakukan
perencanaan dengan survei di lapangan. Apabila data Teknik tidak dapat
disajikan di loket pelayanan, maka perlu dilakukan perencanaan dengan
survei. Data Teknik yang disajikan di loket pelayanan harus selalu yang
mutakhir.

e. Pengecekan Tunggakan Rekening Listrik dan atau Kewajiban Lainnya yang


Belum Dilunasi.

Dalam proses permintaan penambahan daya, perlu dilakukan pengecekan atas


kemungkinan terdapatnya tunggakan rekening listrik dan atau kewajiban
lainnya yang belum dilunasi. Apabila ternyata terdapat tunggakan rekening
dan atau kewajiban lainnya masih harus dilunasi, pelanggan diharuskan
melunasinya.

f. Jawaban.

Setiap permintaan penambahan daya yang diterima harus segera diterbitkan


surat jawaban dan disampaikan kepada peminta berupa disetujui atau tidak
disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan. Surat jawaban disiapkan oleh FPL
dengan penomoran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Surat jawaban penyambungan disetujui (SJPS) antara lain berisi besarnya dan
golongan tarif, tegangan nominal, biaya yang harus dibayar, dan tagihan
tagihan lainnya (bila ada) serta ketentuan untuk penyelesaian lebih lanjut.
Surat jawaban penyambungan tidak
disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan (SJPT) antara lain berisi alasan tidak
disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan dan ketentuan untuk penyelesaian
lebih lanjut. Setiap SJPS dilampiri suplemen perjanjian jual beli tenaga listrik.

1. Jawaban Tanpa Perencanaan/Survei.


a. Disetujui.

Berdasarkan data Teknik, permintaan yang disetujui pada hari itu juga
diterbitkan surat jawaban oleh FPL dengan menggunakan formulir surat
jawaban permintaan yang disetujui/SJPS (TUL I-03) yang ditanda tangani
oleh kepala cabang/Rayon/Ranting atau pejabat yang di tunjuk.
SJPS dibuat rangkap 3 :
- Lembar asli untuk peminta.
- Tembusan kesatu untuk fungsi sekretariat.
- Tembusan kedua untuk FPL.
b. Tidak disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan.

Berdasarkan data Teknik, permintaan yang belum dapat


disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan diterbitkan surat jawaban
penyambungan tidak disetujui/SJPT (TUL I-04) yang ditanda tangani oleh
kepala cabang/rayon/ranting.

SJPT dibuat rangkap 3 :


- Lembar asli untuk peminta
- Tembusan kesatu untuk fungsi secretariat
- Tembusan kedua untuk FPL.

Untuk permintaan yang dikonsultasikan harus dibuat juga surat konsultasi ke


kantor PLN cabang/wilayah/distribusi/pusat sesuai dengan kewenangan yang
ada dan dengan ketentuan tersendiri.

2. Jawaban dengan Perencanaan/Survei.

a. Disetujui.
Berdasarkan data Teknik, permintaan yang disetujui dibuatkan SJPS (TUL I-
03) seperti tersebut pada angka (1) huruf (a) diatas.

b. Tidak disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan.

Berdasarkan data Teknik, permintaan yang tidak


disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan dibuatkan SJPT (TUL I-04) seperti
tersebut pada angka (1) huruf (b) diatas.

SJPS, SJPT diberi nomor surat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik.

Pada transaksi penambahan daya tidak dibuat perjanjian jual beli tenaga listrik
yang baru melainkan dibuat suplemen.

h. Pemeriksaan Instalasi Pelanggan.

Apabila berdasarkan pertimbangan teknis untuk penambahan daya diperlukan


perubahan instalasi maka diberlakukan ketentuan pemeriksaan instalasi
pelanggan, penyerahan surat jaminan instalasi dan gambar instalasi. Perubahan
instalasi pelanggan harus memenuhi ketentuan tentang instalasi pelanggan
yang berlaku.

i. Pembayaran Biaya

Sebelum melakukan pembayaran, pelanggan menyerahkan SJPS/Suplemen


perjanjian jual beli tenaga listrik yang telah ditanda tangani. Pembayaran
dilakukan di loket fungsi keuangan/kasir PLN melalui Bank. Untuk tanda
bukti penerimaan dibuatkan kuitansi (TUL I-06) oleh FPL yang terdiri dari :
1. Kuitansi penerimaan BP dan tagihan lainnya bila ada.
2. Kuitansi penerimaan tambahan UJL.

Untuk pembayaran BP dan UJL melalui bank, dibuatkan kuitansi TUL I-06
untuk masing masing jenis pembayaran.

Masing-masing kuitansi dibuat rangkap 4 :


- Lembar asli untuk pelanggan
- Tembusan kesatu untuk fungsi keuangan
- Tembusan kedua untuk FBL
- Tembusan ketiga untuk arsip FPL

Dan setelah dibayar dibubuhi tanda lunas dan paraf kasir.

Kuitansi ditanda tangani oleh kepala cabang atau pejabat lain yang ditunjuk.
Bagi unit yang sudah menggunakan mesin cash register penanda tanganan
kepala cabang cukup dilakukan denga mesin cash register. FPL tidak
dibenarkan menerima uang pembayaran. Kuitansi BP dan UJL dicatat pada
buku pemantauan permintaan penambahan daya (TUL I-07). Kepada
pelanggan diberikan kartu pengenal pelanggan.

j. Pelaksanaan Penambahan Daya

Berdasarkan data pembayaran sebagaimana huruf I diatas, FPL


menyiapkan :
1. Perintah Kerja Pemasangan/pembongkaran SL (TUL I-09).

Perintah kerja pemasangan/pembongkaran SL (TUL I-09) dibuat


dan ditanda tangani kepala cabang atau pejabat yang di tunjuk.

2. Berita Acara Pemasangan/Pembongkaran SL (TUL I-10).

Setiap pemasangan SL oleh fungsi penyambungan dibuat berita


acara pemasangan/pembongkaran SL (TUL I-10) dan ditanda
tangani oleh kepala cabang atau pejabat yang ditunjuk dan
pelanggan dalam rangkap 4 :
- Lembar asli untuk FPL
- Tembusan kesatu untuk pelanggan
- Tembusan kedua untuk fungsi penyambungan
- Tembusan ketiga untuk FPM

3. Perubahan Data Pelanggan (TUL I-11)

Berdasarkan berita acara tersebut pada angka (2) diatas dibuatkan


perubahan data pelanggan (TUL I-11) untuk melakukan perubahan
data induk langganan di komputer.

PDL (TUL I-11) dibuat dalam rangkap 2 :


- Lembar asli untuk fungsi pengolahan data.
- Tembusan untuk arsip FPL.

Berdasarkan PDL (TUL I-11) data dicatat kartu pelanggan tarif tunggal tanpa
kVArh (TUL I-12A) dan kartu pelanggan tarif ganda dan tunggal dengan kVArh
(TUL I-12B). Disamping itu dokumen dimasukkan kedalam amplop arsip
pelanggan (TUL I-13). Tata cara pengisian PDL (TUL I-11) ditetapkan seperti
tercantum dalam lampiran.

2. Pelayanan Pendaftaran

Bagi setiap pelanggan yang dating ke loket pelayanan, diminta untuk


menunjukkan identitas diri. Pelanggan mengisi dan menandatangani formulir
permintaan penurunan daya (TUL I-01) yang telah disediakan di loket FPL
rangkap 2 :
- Lembar asli untuk FPL
- Tembusan untuk pelanggan sebagai tanda terima

Setiap formulir permintaan penurunan daya (TUL I-01) yang telah diterima harus
diberi nomor agenda dan dicatat pada agenda permintaan perubahan daya (TUL I-
02) serta dilampiri dokumen pendukung. Setiap permintaan penurunan daya diberi
nomor agenda sama dengan penomoran penyambungan baru kecuali digit pertama
di ganti kode perubahan daya (B).

2. Pelanggan Mengirim surat/facsimile/telex.

Berdasarkan surat/facsimile/telex permintaan yang diterima, FPL, memberi nomor


agenda pada surat/facsimile/telex yang bersangkutan. Apabila ada data yang
kurang lengkap, diusahakan untuk melengkapi data tersebut. Setiap permintaan
tersebut diatas harus dicatat dalam agenda permintaan perubahan daya (TUL I-
02).

3. Pelanggan Mengajukan Permintaan Melalui Telepon.

FPL mencatat data permintaan yang diterima melalui telepon, nomor telepon
dicatat bila ada dan memberikan nomor agenda pada formulir permintaan
penurunan daya (TUL I-01). Setiap permintaan secara manual dicatat pada agenda
permintaan perubahan daya (TUL I-02). Agenda ini juga digunakan untuk
memantau proses pelayanan permintaan penurunan daya. Pemantauan harus
dilakukan secara berkala untuk mengetahui dan mengatasi kelambatan yang
terjadi di fungsi yang terkait.
b. Dokumen Pendukung.

Setiap permintaan penurunan daya didukung oleh dokumen yang terdiri dari :

1. Rekening atau foto copy rekening/KPP


2. Foto copy KTP/Identitas diri lainnya dari peminta dan atau pelanggan.
3. Surat kuasa apabila peminta bukan pelanggan yang bersangkutan.

c. Berkas Permintaan dan Pengiriman Berkas.

Setiap permintaan penurunan daya dan dokumen pendukungnya disusun dalam


satu berkas permintaan penurunan daya. Pengiriman ke fungsi perencanaan/survei
harus dilakukan dengan membuat daftar/buku pengiriman.

d. Perencanaan/Survei.

Untuk pelanggan tertentu apabila dipandang perlu, dilakukan perencanaan/survei


guna memastikan apakah dengan penurunan daya tersebut akan mempengaruhi
penyaluran tenaga listrik kepada pelanggan lainnya, misalnya penurunan daya dari
sambungan TF ke TM atau dari TM ke TR. Pelayanan perencanaan/survei
dilakukan dengan menggunakan formulir perencanaan/survei. Apabila data
Teknik sudah dapat disajikan di loket pelayanan baik dalam bentuk table maupun
dalam bentuk sistem computer, tidak perlu dilakukan survei di lapangan.
e. Pengecekan Tunggakan Rekening Tunggakan Rekening Listrik dan atau
Kewajiba Lainnya yang belum dilunasi.

Dalam proses penurunan daya perlu dilakukan pengecekan atas kemungkinan


terdapatnya tunggakan rekening listrik dan atau kewajiban lainnya yang belum
dilunasi. Apabila ternyata terdapat tunggakan rekening dan atau kewajiban lainnya
yang masih harus dilunasi, maka kepada pelanggan diharuskan melunasinya lebih
dahulu sebelum penurunan daya diproses lebih lanjut.

f. Jawaban.

1. Jawaban tanpa survei kemunkinan Teknik di lapangan.

a. Disetujui.

Berdasarkan data Teknik, permintaan yang disetujui pada hari itu juga diterbitkan
SJPS (TUL I-03) oleh FPL yang ditanda tangani oleh kepala
Cabang/Rayon/Ranting atau pejabat yang ditunjuk.

SJPS dibuat rangkap 3 :


- Lembar asli untuk peminta.
- Tembusan kesatu untuk fungsi secretariat.
- Tembusan kedua untuk FPL .

b. Tidak disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan.

Berdasarkan data Teknik, permintaan yang belum dapat


disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan diterbitkan surat jawaban penyambungan
tidak disetujui/SJPT (TUL I-04) yang ditanda tangani oleh Kepala
Cabang/Rayon/Ranting.

SJPT dibuat 3 rangkap :


- Lembar asli untuk peminta
- Tembusan kesatu untuk fungsi secretariat.
- Tembusan kedua untuk FPL.

Untuk permintaan yang dikonsultasikan harus dibuat juga surat konsultasi ke


kantor PLN cabang/wilayah/distribusi/pusat sesuai dengan kewenangan yang ada
dan dengan ketentuan tersendiri.

2. Jawaban dengan survei kemungkinan Teknik di Lapangan.


a. Disetujui.

Berdasarkan data Teknik, permintaan yang disetujui deibuatkan SJPS (TUL I-03).
b. Tidak disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan.

Berdasarkan data Teknik, permintaan yang tidak


disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan dibuatkan SJPT (TUL I-04).

SJPS, SJPT diberi nomor surat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik.

Pada transaksi penurunan daya tidak dibuat perjanjian jual beli tenaga listrik yang
baru melainkan dibuat suplemen.

h. Pembayaran Biaya.

Sebelum melakukan pembayaran, pelanggan menunjukkan SJPS/suplemen


perjanjian jual beli tenaga listrik yang telah ditanda tangani. Pembayaran
dilakukan di loket Fungsi keuangan/Kasir PLN atau melalui Bank. Untuk tanda
bukti penerimaan dibuatkan kuitansi (TUL I-06) oleh FPL.

Kuitansi (TUL I-06) dibuat rangkap 4 :


- Lembar asli untuk pelanggan
- Tembusan kesatu untuk Fungsi keuangan
- Tembusan kedua untuk FBL
- Tembusan ketiga untuk arsip FPL
Dan setelah dibayar dibubuhi tanda lunas dan paraf kasir.

Kuitansi ditanda tangani oleh Kepala Cabang atau pejabat yang ditunjuk. Bagi
unit yang sudah menggunakan mesin cash register penanda tanganan kepala
cabang cukup dilakukan dengan mesin cash register. FPL tidak dibenarkan
menerima uang pembayaran.

Apabila akibat penurunan daya terdapat kelebihan UJL, maka dilakukan


pembayaran Kembali kelebihan UJL tersebut kepada pelanggan yang
bersangkutan sesuai dengan ketentuan pembayaran Kembali/restitusi. Sebaliknya
apabila akibat penurunan daya terdapat kekurangan UJL, maka kepada pelanggan
dikenakan tambahan UJL.

i. Pelaksanaan Penurunan Daya.

Bedasarkan data pembayaran sebagaimana huruf h diatas, FPL menyiapkan :

1. Perintah kerja Pemasangan/Pembongkaran SL (TU I-09).


Perintah kerja pemasangan/pembongkaran SL (TUI-09) dibuat dan ditanda
tangani kepala cabang atau pejabat yang ditunjuk.

2. Berita Acara Pemasagan/Pembongkaran SL (TUL I-10).

Setiap pemasangan SL oleh fungsi penyambungan angka (2) diatas dibuatkan


Perubahan Data Pelanggan (TUL I-11) untuk melakukan perubahan Data Induk
Langganan di Komputer.

PDL (TUL I-11) dibuat dalam rangkap 2 :


- Lembar asli untuk fungsi pengolahan Data.
- Tembusan untuk arsip FPL.

Berdasarkan PDL (TUL I-11) data dicatat Kartu Pelanggan Tarif Tunggal Tanp
kVArh (TUL I-12A) dan Kartu Pelanggan Tarif Ganda dan Tunggal Dengan
kVArh (TUL I-12B). Disamping itu dokumen dimasukkan kedalam Amplop Arsip
Pelanggan (TUL I-13).

Tata cara pengisian PDL (TUL I-11) ditetapkan seperti tercantum dalam lampiran.

2. Penurunan Daya.

a. Pelayanan Pendaftaran.

1. Pelanggan dating ke Loket Pelayanan.

Bagi setiap pelanggan yang dating ke loket pelayanan, diminta untuk


menunjukkan identitas diri. Pelanggan mengisi dan menandatangani formulir
Pemintaan Penurunan Daya (TUL I-01) yang telah disediakan di loket FPL
rangkap 2 :
- Lembar asli untuk FPL
- Tembusan untuk pelanggan sebagai tanda terima.

Setiap formulir Permintaan Penurunan Daya (TUL I-02) yang telah diterima harus
diberi nomor agenda dan dicatat pada Agenda Permintaan Perubahan Daya (TUL
I-02) serta dilampiri dokumen pendukung. Setiap permintaan Penurunan Daya
diberi nomor agenda sama dengan penomoran penyambungan baru kecuali digit
pertama diganti kode perubahan daya (B).

2. Pelanggan Mengirim Surat/Facsimile/Telex.

Berdasarkan surat/facsimile/telex permintaan yang diterima, FPL memberi nomor


agenda pada surat/facsimile/telex yang bersangkutan. Apabila ada data yang
kurang lengkap, diusahakan untuk melengkapi data tersebut. Setiap permintaan
tersebut di atas harus dicatat dalam agenda permintaan perubahan daya. (TUL I-
02).

3. Pelanggan Mengajukan Permintaan Melalui Telepon.

FPL mencatat data permintaan yang diterima melalui telepon, nomor telepon
dicatat bila ada dan memberikan nomor agenda pada formulir Permintaan
Penurunan Daya (TUL I-01). Setiap permintaan secara manual dicatat pada
Agenda Permintaan Perubahan Daya (TUL I-02). Agenda ini juga digunakan
untuk memantau proses pelayanan permintaan penurunan daya. Pemantauan harus
dilakukan secara berkala untuk mengetahui dan mengatasi kelambatan yang
terjadi di fungsi terkait.

b. Dokumen Pendukung.

Setiap permintaan penurunan daya didukung oleh dokumen terdiri dari :


1. Rekening atau fotocopy rekening/KPP.
2. Fotocopy KKTP/Identitas diri lainnya dari peminta dan atau pelanggan.
3. Surat kuasa apabila peminta bukan pelanggan yang bersangkutan.

c. Berkas Permintaan dan Pengiriman Berkas.

Setiap permintaan penurunan daya dan dokumen pendukungnya disusun dalam


satu berkas permintaan penurunan daya. Pengiriman ke fungsi perencanaan/survai
harus dilakukan dengan membuat daftar/buku pengiriman.

d. Perencanaan/Survai.

Untuk pelanggan tertentu apabila dipandang perlu, dilakukan perencanaan/survai


guna memastikan apakah dengan penurunan daya tersebut akan mempengaruhi
penyaluran tenaga listrik kepada pelanggan lainnya, misalnya penurunan daya dari
sambungan TT ke TM atau dari TM ke TR. Pelayanan perencanaan/survai
dilakukan dengan menggunakan formulir perencanaan/survai. Apabila data
Teknik sudah dapat disajikan di loket pelayanan baik dalam bentuk tabel maupun
dalam bentuk sistem computer, tidak perlu dilakukan survai di lapangan.

e. Pengecekan Tunggakan Rekening Listrik dan atau Kewajiban Lainnya yang


Belum Dilunasi.

Dalam proses penurunan daya perlu dilakukan pengecekan atas kemungkinan


terdapatnya tunggakan rekening listrik dan atau kewajiban lainnya yang belum
dilunasi. Apabila ternyata terdapat tunggakan rekening dan atau kewajiban lainnya
yang masih harus dilunasi, maka kepada pelanggan diharuskan melunasinya lebih
dahulu sebelum penurunan daya diproses lebih lanjut.
f. Jawaban

1. Jawaban tanpa survai Kemungkinan Tehnik di Lapangan.

a. Disetujui.

Berdasarkan data Teknik, permintaan yang disetujui pada hari itu juga diterbitkan
SJPS (TUL I-03) oleh FPL yang ditandatangani oleh Kepala
Cabang/Rayon/Ranting atau pejabat yang ditunjuk.

SJPS dibuat rangkap 3 :


- Lembar asli untuk peminta.
- Tembusan kesatu untuk fungsi sekretariat.
- Tembusan kedua untuk FPL.

b. Tidak Disetujui/Ditangguhkan/Dikonsultasikan.

Berdasarkan data Teknik, permintaan yang belum dapat


disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan diterbitkan Surat Jawaban Penyambungan
Tidak Disetujui/SJPT (TUL I-04) yang ditanda tangani oleh Kepala
Cabang/Ranting/Rayon.

SJPT dibuat rangkap 3 :


- Lembar asli untuk peminta
- Tembusan kesatu untuk fungsi secretariat.
- Tembusan kedua untuk FPL.

Untuk permintaan yang dikonsultasikan harus dibuat juga surat konsultasi ke


Kantor PLN Cabang/Wilayah/Distribusi/Pusat sesuai dengan kewenangan yang
ada dan dengan ketentuan tersendiri.

2. Jawaban dengan Survai Kemungkinan Teknis dil Lapangan.

a. Disetujui.

Berdasarkan data Teknik, permintaan yang disetujui dibuatkan SJPS (TUL I-03).
b. Tidak Disetujui/Ditangguhkan/Dikonsultasikan.

Berdasarkan data Teknik, permintan yang tidak


disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan dibuatkan SJPT (TUL I-04).
SJPS, SJPT diberi nomor surat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik.

Pada transaksi penurunan daya tidak dibuat perjanjian jual beli tenaga listrik yang
baru melainkan dibuat suplemen.

h. Pembayaran Biaya.

Sebelum melakukan pembayaran, pelanggan menunjukkan SJPS/suplemen perjanjian


jual beli tenaga listrik yang telah ditanda tangani. Pembayaran dilakukan di loket
fungsi Keuangan/Kasir PLN atau melalui Bank. Untuk tanda bukti penerimaan
dibuatkan kuitansi (TUL I-06) oleh FPL.

Kuitansi (TUL I-06) dibuat rangkap 4 :

- Lembar asli untuk pelanggan.


- Tembusan kesatu untuk Fungsi Keuangan.
- Tembusan kedua untuk FBL.
- Tembusan ketiga untuk arsip FPL.
Dan setelah dibayar dibubuhi tanda lunas dan paraf kasir. Kuitansi ditanda tangani
oleh Kepala Cabang atau pejabat yang ditunjuk. Bagi Unit yang sudah
menggunakan mesin cash Register penanda tanganan Kepala cabang cukup
dilakukan dengan mesin cash register. FPL tidak dibenarkan menerima uang
pembayaran.

Apabila akibat penurunan daya terdapat kelebihan UJL, maka dilakukan


pembayaran Kembali kelebihan UJL tersebut kepada pelanggan yang
bersangkutan sesuai dengan ketentuan pembayaran Kembali/restitusi. Sebaliknya
apabila akibat penurunan daya terdapat kekurangan UJL, maka kepada pelanggan
dikenakan tambahan UJL.
i. Pelaksanaan Penurunan Daya.

Berdasarkan data pembayaran sebagaimana huruf h diatas, FPL menyiapkan :

1. Perintah Kerja Pemasangan/Pembongkaran SL (TUL I-09).

Perintah kerja pemasangan/pembongkaran SL (TUL I-09) dibuat dan ditanda


tangani Kepala Cabang atau pejabat yang ditunjuk.

2. Berita Acara Pemasangan/Pembongkaran SL (TUL I-10).


Setiap pemasangan SL dibuat Berita Acara pemasangan/pembongkaran SL (TUL
I-10) dan ditanda tangani oleh Kepala Cabang atau pejabat yang ditunjuk dan
pelanggan/wakil dalam rangkap 4 :
- Lembar asli untuk FPL
- Tembusan kesatu untuk calon pelanggan
- Tembusan kedua untuk fungsi penyambungan
- Tembusan ketiga untuk FPM

3. Perubahan Data Pelanggan (TUL I-11)

Berdasarkan Berita Acara tersebut pada angka (2) diatas dibuatkan perubahan
Data Pelanggan (TUL I-11) untuk melakukan perubahan Data Induk Pelanggan di
Komputer.

Formulir TUL I-11 dibuat dalam rangkap 2 :


- Lembar asli untuk fungsi Pengolahan Data.
- Tembusan untuk arsip FPL.

Berdasarkan PDL (TUL I-11) data perubahan dicatat di Kartu Pelanggan Tarif
Tunggal tanpa kVArh (TUL I-12A) atau Kartu Pelangan Tarif Ganda dan Tunggal
Dengan kVArh (TUL I-12B). Data pelanggan diisikan/dicatat dalam kartu
tersebut. Disamping itu dokumen disimpan dalam Amplop Arsip Pelanggan (TUL
I-13). Tata cara pengisian formulir TUL I-11 ditetapkan tersendiri.
3. Penyesuaian Daya.

a. Pelayanan Penyesuaian Daya.

Penyesuaian daya dilakukan apabila terjadi keadaan dimana daya tersambung


harus disesuaikan dengan daya menurut ketentuan Tarif Dasar Listrik yang
berlaku atau perubahan tegangan. Berdasarkan hasil penelitian/informasi yang
diterima dari pihak berwenang, FPL mencatat dalam Agenda Perubahan Daya
(TUL I-02) dan membiat daftarnya.

b. Dokumen Pendukung.

Dokumen pendukung untuk penyesuaina daya berupa laporan hasil penelitian dan
informasi yang diterima yang menyatakan bahwa daya tersambung tidak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

c. Berkas Penyesuaian Daya dan Pengiriman Berkas.

Berdasarkan daftar penyesuaian daya yang telah dibuat beserta dokumen


pendukungnya, dikirim ke fungsi perencanaan untuk dilakukan survai.
d. Perencanaan/Survai.

Untuk pelanggan yang perlu disesuaikan dayanya, dilakukan perencanaan/survai


guna memastikan dapat dilakukan penyesuaian dayanya. Pelayanan
perencanaan/survai dilakukan dengan menggunakan formulir perencanaan/survai.
Untuk perubahan perubahan yang sifatnya administratif tidak perlu disurvai.

e. Pemberitahuan.

Pada kegiatan penyesuaian daya, kepada pelanggan harus diberikan surat


pemberitahuan yang berisi alasan penyesuaian daya, mulai penyesuaian dan
informasi perubahan yang berhubungan dengan rekening listrik. Dalam
pengiriman surat pemberitahuan ini dilampiri suplemen perjanjian jual beli tenaga
listrik.

f. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik.

Pada transaksi penyesuaian daya tidak dibuat perjanjian jual beli tenaga listrik
yang baru melainkan dibuat suplemen.

g. Pelaksanaan Penyesuaian Daya.

Apabila untuk pelaksanaan penyesuian daya diperlukan perubahan/penggantian


SL, FPL menyiapkan :

1. Perintah kerja pemasangan/pembongkaran SL (TUL I-10)

Perintah kerja pemasangan/pembongkaran SL (TUL I-09) dibuat dan ditanda


tangani Kepala Cabang atau pejabat yang ditunjuk.

2. Berita Acara pemasangan/pembongkaran SL (TUL I-10).

Setiap pemasangan/pembongkaran SL dibuat berita acara


pemasangan/pembongkaran SL (TUL I-10) dan ditanda tangani oleh Kepala
Cabang atau pejabat yang ditunjuk dan pelanggan/wakil dalam rangkap 4 :
- Lembar asli untuk FPL
- Tembusan kesatu untuk calon pelanggan
- Tembusan kedua untuk fungsi penyambungan
- Tembusan ketiga untuk FPM

3. Perubahan Data Pelanggan (TUL I-11).


Berdasarkan Berita Acara tersebut pada angka (2) diatas dibuatkan perubahan data
pelanggan (TUL I-11) untuk melakukan perubahan data pelanggan di komputer
PDL (TUL I-11) dibuat dalam rangkap 2 :
- Lembar asli untuk fungsi pengolahan Data.
- Tembusan untuk arsip FPL.

Berdasarkan FDL (TUL I-11) data perubahan dicatat di kartu pelanggan Tarif
Tunggal tanpa kVArh (TUL I-12A) atau Kartu Pelanggan Tarif Ganda dan
Tunggal dengan kVArh (TUL I-12B). Data pelanggan diisikan/dicatat dalam kartu
tersebut. Disamping itu dokumen disimpan dalam Arsip Pelanggan (TUL I-13).
Tata cara pengisian PDL (TUL I-11) ditetapkan tersendiri.

D. Pelayanan Permintaan Berhenti Sebagai Pelanggan.

1. Atas Permintaan Pelanggan.

Yang dimaksud dengan permintaan berhenti sebagai pelanggan atas permintaan


pelanggan adalah permintaan berhenti sebagai pelanggan PLN yang diajukan oleh
nama yang tercantuk dalam rekening listrik.

a. Pelayanan Pendaftaran.
1. Pelanggan Datang ke Loket Pelayanan.

Bagi pelanggan yang datang ke loket pelayanan diminta untuk menunjukkan


identitas diri. Pelanggan mengisi dan menanda tangani formulir Pengaduan
Pelanggan (TUL I-14) yang telah disediakan di loket FPL rangkap 2 :

- Lembar asli untuk FPL.


- Tembusan untuk pelanggan sebagai tanda terima.

Setiap formulir Pengaduan Pelanggan yang tela diterima harus diberi nomor
agenda dan dicatat pada daftar pengaduan pelanggan (TUL I-15). Pemberian
nomor agenda seperti pada pemberian nomor agenda permintaan penyambungan
baru kecuali digit pertama diisi kode berhenti sebagai pelanggan ©.

2. Pelanggan Mengirim Surat/Facsimile/Telex.

Berdasarkan surat/facsimile/telex permintaan yang diterima, FPL memberi nomor


agenda pada surat/facsimile/telex yang bersangkutan. Apabila ada data yang
kurang lengkap, diusahakan untuk melengkapi data tersbut. Setiap permintaan
tersebut diatas harus dicatat dalam Daftar Pengaduan Pelanggan (TUL I-15).

b. Dokumen Pendukung.
Setiap permintaan berhenti sebagai pelanggan didukung dokumen yang terdiri dari
:
a. Rekening Listrik atau fotocopy/KPP.
b. Fotocopy KTP/Identitas diri lainnya dari pelanggan.
c. Surat kuasa apabila peminta buka pelanggan yang bersangkutan.

c. Pengecekan Tunggakan Rekening Listrik dan atau Kewajiban Pelanggan yang


Belum Dilunasi.

Dalam proses berhenti sebagai pelanggan, perlu dilakukan pengecekan atas


kemungkinan terdapatnya tunggakan rekening listrik dan atau kewajiban lainnya
yang belum dilunasi. Apabila ternyata terdapat tunggakan rekening dan atau
kewajiban lainnya yang masih harus dilunasi, maka kepada pelanggan diharuskan
melunasinya lebih dahulu sebelum berhenti sebagai pelanggan diproses lebih
lanjut.

D. Jawaban.

Terhadap Permintaan berhenti sebagai pelanggan diterbitkan Surat Jawaban


Persetujuan Berhenti Sebagai Pelanggan yang ditanda tangani oleh Kepala
Cabang/Rayon/Ranting atau pejabat yang ditunjuk yang berisi antara lain
penetapan tanggal pemberhentian dan biaya yang harus diselesaikan.

e. Pembayaran Biaya.

Pembayaran dilakukan di loket fungsi keuangan/kasir PLN atau melalui Bank.


Untuk tanda bukti penerimaan dibuatkan kuitansi (TUL I-06) oleh FPL. Kuitansi
(TUL I-06) oleh FPL :
- Lembar asli untuk pelanggan
- Tembusan kesatu untuk Fungsi Keuangan.
- Tembusan kedua untuk FBL.
- Tembusan ketiga untuk arsip FPL.
Dan setelah dibayar dibubuhi tanda lunas dan paraf kasir.

Kuitansi ditanda tangani oleh Kepala Cabang atau pejabat yang ditunjuk. Bagi
Unit yang sudah menggunakan mesin cash register penanda tanganan Kepala
Cabang cukup dilakukan dengan mesin cash register. FPL tidak dibenarkan
menerima uang pembayaran.

Apabila akibat berhenti sebagai pelanggan terdapat kelebihan UJL, maka


dilakukan pembayaran Kembali kelebihan UJL tersebut kepada pelanggan yang
bersangkutan sesuai dengan ketentuan pembayaran Kembali/restitusi. Sebaliknya
apabila akibat berhenti sebagai pelanggan terdapat kekurangan UJL, maka kepada
pelanggan dikenakan tambahan UJL.
f. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik.

Dengan transaksi berhenti sebagai pelanggan, maka perjanjian juak beli tenaga
listrik berakhir. FPL mencatat dan membuat daftar perjanjian jual beli tenaga
litrikyang berakhir.

g. Pelaksanaan Berhenti Sebagai Pelanggan.

Berdasarkan data pembayaran sebagaimana huruf e diatas, FPL menyiapkan :

1. Perintah Kerja Pembongkaran SL (TUL I-09).

Perintah kerja pembongkaran SL (TUL I-09) ditanda tangani Kepala Cabang atau
pejabat yang ditunjuk.

2. Berita Acara Pembongkaran SL (TUL I-10)

Setiap pembongkaran SL oleh Fungsi Penyambung dibuatkan Berita Acara


Pembongkaran SL (TUL I-10) dan ditanda tangani oleh Kepala Cabang atau
pejabat yang ditunjuk dan pelanggan, dalam rangkap 4 :
- Lembar asli untuk FPL
- Tembusan kesatu untuk pelanggan
- Tembusan kedua untuk fungsi penyambungan
- Tembusan ketiga untuk FPM

3. Perubahan Data Pelanggan (TUL I-11).

Berdasarkan Berita Acara tersebut pada angka (2) diatas dibuatkan Perubahan
Data Pelanggan (TUL I-11) untuk melakukan perubahan Data Induk Pelangga di
komputer. PDL (TUL I-11) dibuat dalam rangkap 2 :
- lembar asli untuk fungsi pengolahan Data.
- tembusan untuk arsip FPL.

Tata cara pengisian PDL (TUL I-11) ditetapkan seperti tercantum dalam lampiran.

h. Perhitungan UJL dan Pemakaian Tenaga Listrik

Bagi pelanggan yang minta berhenti sebagai pelanggan, UJLnya harus


dikembalikan setelah diperhitungkan dengan tunggakan rekening listrik dan atau
kewajiban lainnya.

2. Atas Permintaan Bukan Pelanggan yang Bersangkutan.


Permintaan berhenti sebagai pelanggan yang diajukan oleh orang/badan
hukum/bukan pelanggan dijawab antara lain bahwa permintaan tidak dapat
dipenuhi karena peminta tidak tercatat sebagai pelanggan PLN.

E. Pelayanan Permintaan Perubahan Nama Pelanggan.


Perubahan nama pelanggan terdiri dari 2 macam :

1. Ganti Nama Pelanggan.

Ganti nama pelanggan adalah perubahan nama pelanggan yang tidak berakibat
perpindahan alas hak sebagai pelanggan listrik.

a. Pelayanan Pendaftaran.

1. Pelanggan Datang ke Loket Pelayanan.

Bagi setiap pelanggan yang dating ke loket pelayanan, diminta untuk


menunjukkan identitas diri terlebih dahulu. Pelanggan mengisi dan
menandatangani formulir surat permintaan perubahan Nama Pelanggan (TUL I-
16) yang telah disediakan di loket FPL rangkap 2 :
- Lembar asli untuk FPL
- Tembusan untuk pelanggan sebagai tanda terima permintaan.
Setiap surat permintaan perubahan Nama Pelanggan (TUL I-16) yang telah
ditanda tangani dan diterima harus diberi nomor agenda dan dicatat pada Agenda
Permintaan Perubahan Nama (TUL I-17). Pemberian nomor seperti pada nomor
permintaan penyambungan baru kecuali digit pertama diisi kode perubahan nama
(D).

2. Pelanggan Mengirim Surat/Facsimile?Telex.

Berdasarkan surat/facsimile/telex permintaan yang diterima, FPL memberi nomor


agenda pada surat/facsimile/telex yang bersangkutan dan dicatat dalam Agenda
Permintaan Perubahan Nama (TUL I-17). Apabila ada data yang kurang lengkap,
diusahakan untuk melengkapi data tersebut.

3. Pelanggan Mengajukan Permintaan Melalui Telepon.

FPL mencatat data permintaan, nomor telepon bila ada dan memberikan nomor
agenda pada surat Permintaan Perubahan Nama Pelanggan (TUL I-16) serta
dicatat pada Agenda Permintaan Perubahan Nama Pelanggan (TUL I-17). Apabila
ada data yang kurang lengkap, diusahakan untuk melengkapi data tersebut.
b. Dokumen Pendukung.

Setiap permintaan ganti nama pelanggan didukung dengan dokumen yang terdiri
dari :
1. Rekening listrik atau fotocopy/KPP.
2. Fotocopy bukti ganti nama dan atau fotocopy KTP/Identitas diri peminta dan
atau pelanggan.
3. Surat kuasa apabila peminta bukan pelanggan yang bersangkutan.

c. Berkas Permintaan dan Pengiriman Berkas.

Setiap permintaan ganti nama pelanggan dan dokumen pendukungnya disusun


dalam satu berkas permintaan ganti nama pelanggan dan disimpan secara tertib
dan teratur di Amplop Arsip Pelanggan (TUL I-13). Pengiriman berkas ke fungsi
lain dilakukan dengan membuat daftar/buku pengiriman.

d. Pengecekan Tunggakan Rekening Listrik dan atau Kewajiban Lainnya yang


Belum Dilunasi.

Dalam proses permintaan ganti nama pelanggan perlu dilakukan pengecekan atas
kemungkinan terdapatnya tunggakan rekening listrik dan atau kewajiban lainnya
yang belum dilunasi. Apabila ternyata terdapat tunggakan rekening atau
kewajiban lainnya yang masih harus dilunasi, maka kepada pelanggan diharuskan
melunasinya terlebih dahulu sebelum permintaan ganti nama diproses lebih lanjut.

e. Jawaban.

Setiap permintaan ganti nama yang diterima harus segera diterbitkan surat
jawaban dan disampaikan kepada peminta. Surat jawaban disiapkan oleh FPL
dengan penomoran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Surat jawaban antara
lain berisi biaya yang harus dibayar termasuk tunggakan rekening listrik dan atau
kewajiban lainnya yang harus dilunasi terlebih dahulu. Setiap surat jawaban
dilampiri suplemen perjanjian jual beli tenaga listrik.

f. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik.

Pada transaksi ganti nama pelanggan tidak dibuat perjanjian jual beli tenaga listrik
yang baru melainkan dibuat suplemen.

g. Pembayaran Biaya.

Sebelum melakuka pembayaran, pelanggan menunjukkan surat jawaban/suplemen


perjanjian jual beli tenaga listrik yang telah ditanda tangani. Pembayaran biaya
perubahan ganti nama dilakukan di loket Fungsi keuangan/kasir atau melalui
Bank. Untuk tanda bukti penerimaan, dibuatkan kuitansi (TUL I-06) oleh FPL.
Kuitansi (TUL I-06) dibuat rangkap 4 :
- Lembar asli untuk pelanggan
- Tembusan kesatu untuk fungsi keuangan
- Tembusan kedua untuk FBL.
- Tembusan ketiga untuk arsip FPL.
Dan setelah dibayar dibubuhi tanda lunas dan paraf kasir.

h. Pelaksanaan Ganti Nama Pelanggan.

Ganti nama pelanggan dilaksanakan setelah surat perjanjian/suplemen ditanda


tangani dan biaya yang ditetapkan dilunasi :
Berdasarkan kuitansi (TUL I-06), maka FPL membuat perubahan data pelanggan
(TUL I-11).

i. Perubahan/Mutasi Data Pelanggan.

Setiap ganti nama pelanggan sesuai dengan formulir PDL (TUL I-11) dicatat
dalam Kartu Induk Pelanggan (TUL I-12A) atau (TUL I-12B) yang bersangkutan.
Dokumen ganti nama pelanggan harus disimpan secara tertib dan teratur dalam
Amplop Arsip Induk Pelanggan (TUL I-13) yang bersangkutan.

2. Balik Nama Pelanggan.

Balik nama pelanggan adalah perubahan nama pelanggan yang berakibat adanya
perpindahan alas hak sebagai pelanggan.
a. Pelayanan Pendafataran.

1. Pelanggan Datang ke Loket Pelayanan.

Bagi setiap pelanggan yang dating ke loket Pelayanan, diminta untuk


menunjukkan identitas diri. Pelanggan mengisi dan menandatangani formulir
Permintaan Perubahan Nama Pelanggan (TUL I-16) yang telah disediakan di loket
FPL rangkap 2 :
- Lembar asli untuk FPL.
- Tembusan untuk pelanggan sebagai tanda terima.

Setiap formulir Permintaan Perubahan Nama (TUL I-16) yang telah diterima
diberi nomor agenda dan dicatat dalam agenda permintaan perubahan nama
pelanggan (TUL I-17). Pemberian nomor seperti pada nomor permintaan
penyambungan baru kecuali digit pertama diisi kode perubahan nama (D).

2. Pelanggan Mengirim Surat/Facsimile/Telex


Berdasarkan surat/facsimile/telex permintaan yang diterima, FPL memberi nomor
agenda pada surat/facsimile/telex yang bersangkutan dan dicatat dalam Agenda
Perubahan Nama Pelanggan (TUL I-17). Apabila ada data yang kurang lengkap,
diushakan untuk melengkapi data tersebut.

3. Pelanggan Mengajukan Permintaan Melalui Telepon.

FPL mencatat data permintaan yang diterima melalui telepon, nomor telepon
dicatat bila ada dan memberikan nomor agenda pada surat Permintaan Perubahan
Nama Pelanggan (TUL I-16) serta dicatat pada Agenda Pemintaan Perubahan
Nama Pelanggan (TUL I-17). Apabila ada data yang kurang lengkap, diushakan
untuk melengkapi data tersebut.

b. Dokumen Pendukung.

Setiap permintaan balik nama pelanggan didukung dokumen yang terdiri dari :

1. Fotocopy Rekening Listrik atau KPP.


2. Fotocopy bukti pengalihan hak atau pengusaan atas bangunan/persil dan atau
fotocopy KTP/Identitas diri lainnya.
3. Surat persetujuan balik nama pelanggan dari pelanggan lama ke calon
pelanggan baru apabila persyaratan angka (2) diatas tidak dipenuhi.
4. Surat kuasa apabila peminta bukan pelanggan yang bersangkutan.

c. Berkas Permintaan dan Pengiriman Berkas.

Setiap permintaan balik nama pelanggan dan dokumen pendukungnya disusun


dalam satu berkas permintaan balik nama pelanggan dan disimpan secara tertib
dan teratur di amplop arsip pelanggan (TUL I-13). FPL menyiapkan PDL untuk
perubahan balik nama pelanggan tersebut. Pengiriman berkas ke fungsi lain
dilakukan dengan membuat daftar/buku pengiriman.

d. Pengecekan Tunggakan Rekening Listrik dan atau Kewajiban Lain yang Belum
Dilunasi.

Dalam proses permintaan balik nama pelanggan perlu dilakukan pengecekan atas
kemungkinan terdapatnya tunggakan rekening listrik dan atau kewajiban lainnya
yang belum dilunasi. Apabila ternyata terdapat tunggakan rekening dan atau
kewajiban lainnya yang masih harus dilunasi, maka kepada pelanggan diharuskan
melunasi lebih dahulu sebelum permintaan balik nama diproses lebih lanjut.
e. Jawaban.

Setiap permintaan balik nama yang diterima harus segera diterbitkan surat
jawaban dan disampaikan kepada peminta. Surat jawaban disiapkan oleh FPL
dengan penomoran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Surat jawaban antara
lain berisi biaya yang harus dibayar termasuk tunggakan rekening listrik dan atau
kewajiban lainnya bila ada segera dilunasi terlebih dahulu dan UJL. Setiap surat
jawaban dilampiri perjanjian/formulir perjanjian jual beli tenaga listrik.

f. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik.

Pada transaksi balik nama pelanggan di buat perjanjian jual beli tenaga listrik
yang baru.

g. Pembayaran Biaya.

Sebelum melakukan pembayaran, pelanggan menunjukkan surat


jawaban/perjanjian jual beli tenaga listrik yang telah ditanda tangani. Pembayaran
biaya perubahan balik nama dan UJL dilakukan di loket Fungsi Keuangan/Kasir.
Untuk tanda bukti penerimaan, dibuatkan kuitansi (TUL I-06) oleh FPL.

h. Pelaksanaan Balik Nama Pelanggan.

Balik nama pelanggan dilaksanakan setelah perjanjian ditanda tangani dan biaya
perubahan dan UJL dilunasi.

i. Perubahan/Mutasi Data Pelanggan.

Setiap balik nama pelanggan sesuai dengan formulir PDL (TUL I-11) dicatat
dalam Kartu Pelanggan Tarif Tunggal Tanpa kVArh (TUL I-12A) atau Kartu
Pelanggan Tarif Ganda dan Tunggal denga kVArh (TUL I-12B) yang
bersangkutan. Dokumen balik nama pelanggan harus disimpan secara tertib dan
teratur dalam amplop arsip pelanggan (TUL I-13) yang bersangkutan.

F. Pelayanan Permintaan Perubahan Golongan Tarif.

Permintaan perubahan golongan tarif adalah permintaan untuk merubah golongan


tarif dengan daya tetap.
1. Atas Permintaan Pelanggan.
a. Pelayanan Pendaftaran.
1. Pelanggan Datang ke Loket Pelayanan.
Bagi setiap pelanggan yang dating ke loket pelayanan, diminta untuk
menunjukkan identitas diri. Pelanggan mengisi dan menandatangani
formulir Permintaan Perubahan Golongan Tarif (TUL I-01) yang telah
disediakan di Loket FPL rangkap 2.

Setiap formulir permitaan perubahan golongan tarif (TUL I-01) yang


telah ditanda tangani dan diterima dicatat dala agenda permintaan
perubahan golongan tarif (TUL I-02) dan diberi nomor agenda.
Pemberian nomor seperti pada nomor permintaan penyambungan baru
kecuali digit pertama diisi kode perubahan golongan tarif (E).

2. Pelanggan Mengirim Surat/Facsimile/Telex.

Berdasarkan Surat/Facsimile/Telex permintaan yang diterima, FPL


memberi nomor agenda pada surat/facsimile/telex yang bersangkutan dan
dicatat dalam agenda permintaan perubahan golongan tarif (TUL I-02).
Apabila ada data yang kurang lengkap, diusahakan untuk melengkap data
tersebut.

e. Jawaban.

Setiap permintaan balik nama yang diterima harus segera diterbitkan surat
jawaban dan disampaikan kepada peminta. Surat jawaban disiapkan oleh
FPL dengan penomoran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Surat
jawaban antara lain berisi biaya yang harus dibayar termasuk tunggakan
rekening listrik dan atau kewajiban lainnya bila ada agar segera dilunasi
terlebih dahulu dan UJL. Setiap surat jawaban dilampiri
perjanjian/formlir perjanjian jual beli tenaga listrik.

f. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik.

Pada transaksi balik nama pelanggan dibuat perjanjian jual beli tenaga
listrik yang baru.

g. Pembayaran Biaya.

Sebelum melakukan pembayaran, pelanggan menunjukkan surat


jawaban/perjanjian jual beli tenaga listrik yang telah ditanda tangani.
Pembayaran biaya perubahan balik nama dan UJL dilakukan di loket
Fungsi Keuangan/Kasir. Untuk tanda bukti penerimaan, dibuatkan
Kuitansi untuk tanda bukti penerimaan, dibuatkan Kuitansi (TUL I-06).
Kuitansi ditanda tangani oleh Kepala Cabang atau pejabat yang ditunjuk.
Bagi unit yang sudah menggunakan mesin cash register penanda tanganan
Kepala Cabang cukup dilakukan dengan mesin cash register. Kuitansi
(TUL I-06) dicatat pada Agenda Permintaan Perubahan Nama Pelanggan
(TUL I-17). Kepada pelanggan diberikan Kartu pengenal pelanggan
(TUL I-08) dan surat pemberitahuan tentang tata cara pembayaran
rekening listrik.

h. Pelaksanaan Balik Nama Pelanggan.

Balik nama pelanggan dilaksanakan setelah surat perjanjian ditanda


tangani dan biaya perubahan dan UJL dilunasi.

i. Perubahan/Mutasi Data Pelanggan.

Setiap balik nama pelanggan sesuai dengan formulir PDL (TUL I-11)
dicatat dalam Kartu Pelanggan Tarif Tunggal Tanpa kVArh (TUL I-12A)
atau kartu pelanggan tarif ganda dan tunggal dengan kVArh (TUL I-12B)
yang bersangkutan. Dokumen balik nama pelanggan harus disimpan secara
tertib dan teratur dalam amplop arsip pelanggan (TUL I-13) yang
bersangkutan.

F. Pelayanan Permintaan Perubahan Golongan Tarif.

Permintaan perubahan golongan tarif adalah permintaan untuk merubah


golongan tarif dengan daya tetap.

1. Atas Permintaan Pelanggan.

a. Pelayanan Pendaftaran.

1. Pelanggan Datang ke Loket Pelayanan.

Bagi setiap pelanggan yang datang ke loket pelayanan, diminta


untuk menunjukkan identitas diri. Pelanggan mengisi dan
menandatangani formulir permintaan perubahan golongan tarif
(TUL I-01) yang telah disediakan di loket FPL rangkap 2.

Setiap formulir permintaan perubahan golongan tarif (TUL-01)


yang telah ditanda tangani dan diterima dicatat dalam agenda
permintaan perubahan golongan tarif (TUL I-02) dan diberi nomor
agenda. Pemberian nomor seperti pada nomor permintaan
penyambungan baru kecuali digit pertama diisi kode perubahan
golongan tarif (E).

2. Pelanggan Mengirim Surat/Facsmile/Telex.

Berdasarkan surat/facsimile/telex permintaan yang diterima, FPL


memberi nomor agenda pada surat/facsimile/telex yang
bersangkutan dan dicatat dalam agenda permintaan perubahan
golongan tarif (TUL I-02). Apabila ada data yang kurang lengkap,
diusahakan untuk melengkapi data tersebut.

3. Pelanggan Mengajukan Permintaan Melalui Telepon.

FPL mencatat data permintaan yang diterbitkan melalui telepon,


nomor telepon dicatat bila ada dan memberikan nomor agenda
pada formulir permintaan perubahan golongan tarif (TUL I-01)
dan dicatat dalam agenda permintaan perubahan golongan tarif
(TUL I-02). Apabila ada data yang kurang lengkap, diusahakan
untuk melengkapi data tersebut.

b. Dokumen Pendukung.

Setiap permintaan perubahan golongan tarif didukung dokumen yang


terdiri dari :

1. Rekening listrik atau fotocopynya/KPP

2. Foto copy KTP/Identitas diri lainnya dari peminta dan atau


pelanggan.

3. Surat kuasa apabila peminta bukan pelanggan yang bersangkutan.

4. Khusus untuk pelanggan meminta menjadi tarif industry, foto copy


surat ijin dari departemen perindustrian setempat.

c. Berkas Permintaan dan Pengiriman Berkas.

Setiap permintaan perubahan golongan tarif dan dokumen


pendukungnya disusun dalam satu berkas permintaan perubahan
golongan tarif. FPL mengirim berkas ke fungsi perencanaan/survai
untuk dilakukan pemeriksaan di lapangan. Pengirim ke fungsi
perencanaan harus dilakukan dengan membuat daftar/buku
pengiriman.
d. Pengecekan Tunggakan Rekening Listrik dan atau Kewajiban Lain
yang Belum Dilunasi.

Dalam proses permintaan perubahan golongan tarif perlu dilakukan


pengecekan atas kemungkinan terdapatnya tunggakan rekening
listrik dan atau kewajiban lainnya yang belum dilunasi. Apabila
ternyata terdapat tunggakan rekening atau kewajiban lainnya yang
masih harus diselesaikan, maka kepada pelanggan diharuskan
melunasi lebih dahulu sebelum permintaan perubahan golongan tarif
diproses lebih lanjut.

e. Pemeriksaan Peruntukan Penggunaan Tenaga Listrik.

Untuk memperoleh kepastian atas peruntukan tenaga listrik di tempat


pelanggan, perlu dilakukan pemeriksaan setempat dengan mengisi
dan menandatangani berita acara pemeriksaan peruntukan tenaga
listrik (TUL I-18).

f. Jawaban

Setiap permintaan perubahan golongan tarif yang di terima harus


segera diterbitkan surat jawaban dan disampaikan kepada peminta.
Surat jawaban disiapkan oleh FPL dengan penomoran sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Jika disetujui diterbitkan surat jawaban persetujuan perubahan


golongan tarif yang antara lain berisi besarnya biaya yang harus
dibayar berupa biaya perubahan dan penyesuaian UJL.

Jika tidak disetujui/ditangguhkan/dikonsutasikan diterbitkan surat


jawaban tidak disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan yang berisi
antara lain alasan tidak disetujui/ditangguhkan/dikonsultasikan.

g. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik.

Pada transaksi perubahan golongan tarif, tidak dibuat perjanjian jual


beli tenaga listrik yang baru melainkan dibuat suplemen.

h. Pembayaran Biaya.

Sebelum melakukan pembayaran, pelanggan menunjukkan surat


jawaban/perjanjian jual beli tenaga listrik yang telah ditanda tangani.
Pembayaran biaya perubahan golongan tarif dan penyesuaian UJL
dilakukan di loket fungsi keuangan/kasir atau melalui bank. Untuk
tanda bukti penrimaan, dibuatkan kuitansi (TUL I-06) oleh FPL.

Kuitansi ditanda tangani oleh Kepala Cabang atau pejabat yang


ditunjuk. Bagi unit yang sudah menggunakan mesin cash register
penanda tanganan Kepala Cabang cukup dilakukan dengan mesin
cash register. Kuitansi (TUL I-06) dicatat pada Buku Pemantauan
Permintaan Perubahan Golongan Tarif (TUL I-07).

Anda mungkin juga menyukai