Anda di halaman 1dari 3

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS CIJAGANG
Alamat : KP. Cipurut Rt03/03 Desa Cijagang Kec. Cikalongkulon

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TENTANG PROGRAM MTBS

A. Pendahuluan

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah suatu pendekatan


pelayanan terhadap balita sakit yang dikembangkan oleh WHO. Dengan MTBS
dapat ditangani secara lengkap kondisi kesehatan balita pada tingkat
pelayanan kesehatan dasar, yang memfokuskan secara integrative aspek
kuratif, preventif dan promotif termasuk pemberian nasihat kepada ibu
sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan
kesehatan anak. Pemberian antibiotika sangat selektif sesuai klasifikasi dan
dapat membatasi beberapa klasifikasi yang akhirnya dapat menekan biaya
pengobatan. Melihat keunggulan tersebut maka dapatlah dimengerti mengapa
Indonesia termasuk salah satu pengguna dini dari pendekatan MTBS ini.

Di Indonesia sekarang sudah sampai tahap pemantapan dan implementasi.


Pendekatan MTBS mulai diluncurkan oleh WHO pada tahun 1994 yang
merupakan hasil kerjasama WHO dengan UNICEF serta lembaga lainnya.
Sebelum pendekatan MTBS ini dipakai setiap negara dianjurkan untuk
melakukan adaptasi terhadap bahan dan metode pelatihan. WHO telah
menerbitkan petunjuk pelaksanaan adaptasi agar negara pelaksana lebih
mudah melaksanakannya. Secara umum digariskan oleh WHO agar adaptasi
dilakukan menjamin semua penyakit yang paling sering diderita balita, maka
petugas kesehatan terdepan harus dapat menanganinya. Begitu pula adaptasi
tersebut harus sejalan dengan kebijakan nasional serta kebijakan program
dan dapat diimplementasikan pada sistem kesehatan yang sudah ada. Negara
pengguna pendekatan MTBS dibenarkan untuk melakukan adaptasi lokal
demi efektifitas dan efisiensi tetapi sampai tingkat tertentu pendekatan MTBS
ini terstandarisasi, mulai dari bahan, metode, perangkat pelatihan serta cara,
alat, monitoring dan evaluasi. Pendekatan MTBS ini dirancang menurunkan
angka kematian balita di negara sedang berkembang (www.geogle.com,
2006).pada pelaksanaan MTBS di Puskesmas Cijagang pada dasarnya sebagai
sudah dilakukan namun, sering waktu dalam pelayanan kegiatan masih harus
banyak diperbaiki dalam penangannya baik mealui pelatihan-pelatihan
maupun juknis dan juklak serta pengarahan-pengarahan secara langsung dari
dokter setempat.

B. Latar Belakang

Angka kematian bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup, angka kematian
balita (AKABA) per 1000 kelahiran hidup, angka kematian pneumonia pada
balita per 1000 balita, angka kematian diare pada balita per 1000 balita per
1000 balita dan Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) per 1000 kelahiran
hidup. Susenas 2001 Angka Kematian Balita di Indonesia sebesar 68 per 1000
kelahiran hidup, maka 340 ribu anak meninggal pertahun sebelum usia lima
tahun dan diantaranya 155 ribu adalah bayi sebelum berusia satu tahun. Dari
seluruh kematian tersebut sebagian besar disebabkan oleh infeksi saluran
pernapasan akut, diare dan gangguan perinatal/neonatal (Manajemen Terpadu
Balita Sakit Modul-1DepkesRI,2004).
Angka Kematian Bayi di propinsi periode tahun 1995-2000 di perkirakan 65
per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2000 berdasarkan Proyeksi Penduduk
BPS menjadi 49 per 1000 kelahiran hidup. Kemudian pada tahun 2001
menjadi 41 per 1000 kelahiran hidup. Tetapi pada tahun 2003 angka
kematian bayi meningkat menjadi 55 per seribu kelahiran hidup. Hal ini
menunjukan bahwa sistem pencatatan dan pelaporan sudah mengalami
peningkatan/tercovernya kasus baik secara aktif maupun pasif.

C. TUJUAN

Tujuan Umum:

Menurunnya angka kematian dan kesakitan bayi dan balita yang


disebabkan oleh ifeksi-infeksi penyakit.

Tujuan Khusus;

1. Dapat mengintervensi dan menangani kasus-kasus pada bayi dan


balita sakit yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan
2. Terselenggaranya kegiatan-kegaiatan rujukan terhadap kasus-kasus
yang tidak bisa ditangani di Puskesmas.

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan.


1. Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) upaya MTBS.
2. Menyusun jadwal kegiatan upaya pelayan MTBS Puskesmas.
3. Melaksanakan kegiatan upaya kesehatan pelayan MTBS .
4. Melakukan monitoring dan evaluasi.
5. Membuat laporan-laporan.
6. Mendokumentasikan hasil kegiatan.

E. Sasaran
semua balita umur 2 bln – 5 tahun

F. Pelaksana Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan 1 1 1 Pelaksan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 a
1 Menyusun Kerangka √
Acuan Kegiatan Pet.
(KAK) upaya MTBS
Kesehatan MTBS
2 Menyusun Jadwal √
kegiatan MTBS di Pet.
Puskesmas. MTBS
3 Melaksanakan √ √
kegiatan upaya Pet.
kesehatan MTBS MTBS
(Sosialisasi)
4 melakukan √ √ √ √
monitoring dan Pet.
evaluasi MTBS

5 Membuat laporan- √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Pet.


laporan. MTBS/
Bidan
Desa
6 Mendokumentasikan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
hasil kegiatan. Pet.
MTBS

Anda mungkin juga menyukai