I. Pendahuluan
Kebijakan pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 difokuskan pada penguatan
upaya kesehatan dasar (Primary Health Care) yang berkualitas terutama melalui
peningkatan jaminan kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan yang didukung dengan penguatan sistem kesehatan dan peningkatan
pembiayaan kesehatan.
Dalam mendukung keberhasilan pencapaian sasaran pembangunan kesehatan sesuai
Renstra Tahun 2015-2019, Kementerian Kesehatan telah menetapkan kebijakan
operasional, antara lain bahwa Pembangunan kesehatan dalam periode 2015-2019
akan difokuskan pada empat area prioritas, yakni Penurunan Angka Kematian Ibu dan
Angka Kematian Bayi, Perbaikan Gizi Masyarakat, khususnya untuk Pengendalian
Prevalensi Balita Pendek (Stunting). Pengendalian Penyakit Menular,
khususnya Human Immunodeficiency Virus-Acquired Immunodeficiency Syndrome
(HIV-AIDS), Tuberkulosis (TB), dan Malaria serta Pengendalian Penyakit Tidak
Menular, khususnya Hipertensi,Diabetes Mellitus, Obesitas, dan Kanker (khususnya
Leher Rahim dan Payudara) dan Gangguan jiwa.
II. Latar Belakang
Meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PTM) tidak saja berdampak pada meningkatnya
morbiditas, mortalitas, dan disabilitas di kalangan masyarakat melainkan juga
meningkatnya beban ekonomi baik di tingkat individu mapun di tingkat negara pada skala
nasional sebab PTM berakibat pada 63% atau 57 Juta kematian diseluruh dunia setiap
tahun.
Total biaya yang harus ditanggung untuk menangani penyakit diabetes saja di Amerika
pada tahun 2007 mencapai 218 milyar dolar, sementara itu World Economic Forum
menyatakan bahwa pengeluaran total dunia untuk mengatasi PTM adalah lebih dari 30
triliun dolar amerika untuk 20 tahun kedepan.
Data di UPTD Puskesmas Cigalontang sendiri kasus penyakit Tidak menular
menunjukan trend yang semakin meningkat dimana Hipertensi menduduki peringkat ke 3
dari 10 besar penyakit, untuk itu perlu dikembangkan sistim pelayanan pencegahan dan
pemeliharaan kesehatan berbasis kelompok dalam menanggulangi masalah tersebut.
Salahsatu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan melaksanakan UKBM dengan
sasaran kelompok yang rentan terhadap penyakit tidak menular.
Sesuai dengan tata nilai puskesmas Campaka yaitu SEJUK (Sehat, Enerjik, Jujur,
Unggul, Kreatif) bahwa setiap tenaga kesehatan harus selalu enerjik untuk bisa
menjangkau seluruh kelompok masyarakat yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Cigalontang dan menggali setiap permasalahan serta membuat perencanaan dengan
masyarakat untuk mengatasinya. berdasarkan hal tersebut disusunlah kerangka acuan
dalam melaksanakan kegiatan asuhan keperawatan kelompok.
III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Tujuan umum dari Pelaksanaan Asuhan Keperawatan kelompok adalah untuk
meningkatkan kemandirian masyarakat dalam hidup sehat agar tercapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
B. Tujuan Khusus
1. Terbentuknya kelompok-kelompok UKBM berdasarkan harapan dan kebutuhan
masyarakat dalam upaya menangani kasus penyakit tidak menular atau kasus
penyakit menular dan masalah kesehatan lainnya.
2. Terpantau dan terpeliharanya kesehatan anggota kelompok melalui kegiatan
pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan secara rutin.
.
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
B. Sasaran
Adapun yang menjadi sasaran yang harus mendapat asuhan keperawatan
kelompok adalah sasaran masyarakat yang rentan terhadap permasalahan-
permasalahan kesehatan.
Sasaran Kelompok Binaan (KK) = 1 Pos/ RW
Target Puskesmas = 1 Pos/ Desa
1 Askep Kelompok x x x x x x x x x x x x