Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PEMERIKSAAN KESEHATAN PRA NIKAH

MATA KULIAH KEPERAWATAN MATERNITAS


Dosen Pengampu : Kurniati Puji Lestari, SKp.,M.Kes

Disusun Oleh :
1. Nur Fadilah Firdaus ( P1337420121039 )
2. Rifki Amaliya Aldini ( P1337420121085 )
3. Manasye Andi W.D ( P1337420121089 )
4. Inayatur Rochmah ( P1337420121107 )

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SEMARANG 2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah


Sasaran : Calon Pengantin
Jumlah Sasaran : 2 orang
Hari/tanggal : Selasa,7 Februari 2023
Waktu/tempat : 11.00 -11.15 WIB/Aula Serbaguna
Penyuluh : Rifki Amaliya Aldini

I. TUJUAN PENYULUHAN
a) Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta menyadari
akan pentingnya kesehatan pra nikah.
b) Tujuan khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan diharapkan peserta dapat :
1. Menjelaskan pentingnya pemeriksaan kesehatan pra nikah
2. Menerangkan manfaat pemeriksaan kesehatan pra nikah
3. Menyebutkan hal apa saja yang diperiksakan pada
pemeriksaan pra nikah
4. Merencanakan tempat pemeriksaan kesehatan pra nikah

II. MATERI PENYULUHAN


a) Pengertian
b) Tujuan
c) Keuntungan

III. METODE
Ceramah dan tanya jawab

IV. MEDIA
Slide dan Leaflet
KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Kegiatan

1 Pembukaan 2 menit 1. Salam pembuka


2. Perkenalan
3. Menjelaskan
tujuan
diadakannya
penyuluhan

2 Pengembangan 1 menit Menggali


pengetahuan peserta
mengenai
pemeriksaan pra nikah

3 menit Menjelaskan tentang :

▪ Pengertian
pemeriksaan
pra nikah
▪ Waktu
pelaksanaan
pemeriksaan
pra nikah
▪ Dimana
dilakukannya
pemeriksaan
pra nikah
▪ Tujuan
dilakukannya
pemeriksaan
pra nikah

4 menit Menjelaskan tentang :

▪ Apa saja yang


diperiksakan
pada
pemeriksaan
pra nikah
▪ Manfaat
pemeriksaan
pra nikah

1 menit Memberikan
kesempatan peserta
untuk bertanya

3 Penutup 4 menit ▪ Melakukan


tanya jawab
kepada
peserta,apakah
peserta sudah
memahami
materi atau
belum
▪ Membagikan
leaflet
▪ Menyimpulkan
acara
penyuluhan
▪ Penutup
PEMERIKSAAN KESEHATAN PRA NIKAH

I. Pengertian
Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria
dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia.
Banyak diantara kita yang tidak mengetahui status kesehatan
kita sendiri secara detail. Seseorang terlihat sehat atau merasa sehat,
padahal bisa saja sebenarnya ia adalah silent carrier atau pembawa
dari beberapa penyakit infeksi dan hereditas.
Jika ia perempuan, saat hamil dapat mempengaruhi janin
yang dilahirkannya nanti. Karena itulah, sebelum menikah sangat
direkomendasikan bagi calon pengantin laki-laki dan calon pengantin
perempuan untuk melakukan Pre-Marital Check Up atau biasa
disebut pemeriksaan kesehatan pra nikah. Premarital artinya sebelum
menikah. Jadi, premarital check up adalah pemeriksaan kondisi tubuh
sebelum seseorang menikah.

II. Tujuan
1) Memastikan bahwa kedua calon mempelai secara medis
dinyatakan sehat untuk menjalani dan melangsungkan
pernikahannya, tidak hanya sehat fisik tapi juga sehat psikis.
2) Memperdalam pengenalan terhadap diri juga calon pasangan.
3) Memungkinkan calon mempelai mendapatkan keturunan yang
sehat.

III. Kapan melakukan pemeriksaan kesehatan pra nikah


Idealnya pemeriksaan pra nikah yaitu sekitar tiga atau bahkan enam
bulan sebelum pernikahan berlangsung. Jika saat itu (pemeriksaan)
telah terdeteksi penyakit yang mungkin ada, maka calon suami dan
istri dapat melakukan terapi terlebih dahulu.

IV. Manfaat dilakukannya pemeriksaan kesehatan pra nikah


1) Mengetahui lebih lanjut tentang kondisi pasangan serta
proyeksi masa depan hubungan pernikahan juga keturunan.
2) Mendeteksi dan mencegah secara dini terhadap penyakit
keturunan atau pun infeksi.
V. Apa sajakah yang diperiksakan
1) Pemeriksaan fisik/klinis lengkap
Untuk mengetahui status tekanan darah seseorang.
Pemeriksaan fisik juga bisa mendeteksi gejala obesitas.

2) Pemeriksaan darah rutin


Pemeriksaan darah rutin meliputi kadar hemoglobin (hb),
hematokrit, sel darah putih (leukosit), dan faktor pembekuan
darah (trombosit). Para calon ibu perlu mengetahui kadar hb-
nya untuk mendeteksi gejala anemia, juga perlu mengetahui
adanya ganguan faktor pembekuan darah. Dari hasil
pemeriksaan darah dapat diketahui kondisi kadar kolesterol
tinggi yang meningkatkan resiko penyakit jantung koroner dan
stroke. Pemeriksaan gula darah yang dilakukan sewaktu puasa
dan tidak puasa, dapat mengetahui adanya diabetes mellitus,
atau adanya kelainan yang dapat berkembang menjadi
diabetes mellitus.

3) Golongan darah dan rhesus


Rhesus adalah sebuah penggolongan atas ada atau tiadanya
substansi antigen-D pada darah. Rhesus positif berarti
ditemukan antigen-D dalam darah dan rhesus negatif berarti
tidak ada antigen-D. Apabila ibu bergolongan darah O
sedangkan bayi bukan bergolongan darah O adalah salah satu
faktor resiko jaundice atau kuning pada bayi (ABO
Incompatibility). Bila diketahui janin memiliki rhesus positif (+)
sedangkan ibu memiliki rhesus negatif (-), akan menimbulkan
inkompatibilitas rhesus yang bisa mengakibatkan kematian
pada janin. Dengan mengatahui rhesus sebelum hamil, dokter
dapat segera mengatasinya.

4) Urinalisis lengkap
Pemeriksaan urin penting dilakukan agar bisa diketahui adanya
infeksi saluran kemih (ISK) dan adanya kondisi darah, protein,
dan lain-lain yang menunjukkan adanya penyakit tententu.
Penyakit ISK saat kehamilan beresiko baik bagi ibu maupun
bayi. seperti kelahiran prematur, berat janin yang rendah,
bahkan resiko kematian saat persalinan.
5) Pemeriksaan penyakit hereditas/Thalasemia
Thalasemia adalah salah satu penyakit kelainan darah.
Penderita penyakit ini tidak mampu memproduksi hemoglobin
yang normal. Dengan pengecekan darah, kita dapat
memprediksi kemungkinan yang akan muncul dan mencegah
hal yang tidak kita inginkan.

6) Hemofilia
Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku
dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah
pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak
orang lain yang normal. Penderita hemofilia lebih banyak
membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya.

7) Sickle Cell Disease


Sickle Cell Disease (SCD) disebut juga penyakit sel sabit,
merupakan penyakit kelainan sel darah merah yang mudah
pecah sehingga menyebabkan anemia.

8) Pemeriksaan penyakit menular/HIV, Hepatitis B (HBV) dan


Hepatitis C (HCV)
Infeksi virus ini dapat ditularkan melalui darah, hubungan
seksual dan cairan tubuh. Penularan HIV juga bisa melalui
transfusi darah dan transplantasi organ tubuh. Sedangkan
penularan virus Hepatitis B dan C rentan terjadi pada pemakai
obat-obatan terlarang melalui jarum suntik. Pemeriksaan tiga
jenis penyakit infeksi ini sangat penting karena virus-virus ini
dapat 'diam' atau 'tidur dalam jangka waktu yang lama tanpa
menunjukkan gejala apapun.

9) TORCH (Toxoplasma. Rubella, Cytomegalovirus, Herpes


Simplex Virus)
Tes TORCH berfungsi untuk menguji adanya infeksi penyakit
yang bisa menyebabkan gangguan pada kesuburan laki-laki
maupun perempuan. Tubuh yang terinfeksi TORCH dapat
mengakibatkan cacat atau gangguan janin dalam kandungan.
Infeksi TORCH saat kehamilan dapat menyebabkan keguguran,
bayi lahir prematur, atau bahkan kelainan bawaan pada bayi.
10) Venereal Disease Screen (pemeriksaan untuk penyakit
syphilis) dan IMS
Pemeriksaan untuk penyakit syphilis dan penyakit-penyakit
lain yang ditularkan melalui hubungan seksual. Selain dapat
mendeteksi adanya penyakit tersebut, juga sekaligus bisa
melakukan pengobatan sekaligus mengubah gaya hidup
menjadi lebih sehat.

11) Pemeriksaan kesehatan yang berhubungan dengan organ


reproduksi dan kesuburan
▪ Untuk perempuan
Pemeriksaan untuk perempuan meliputi USG, agar
diketahui kondisi rahim, saluran telur dan indung telur.
Pemeriksaan lebih lanjut seperti HSG
(Hysterosalpingogram) untuk mengetahui kondisi tuba
fallopi dan adakah sumbatan akibat kista, polip
endometrium, tumor fibroid, dan lain-lain.Pemeriksaan
selanjutnya diperlukan untuk perempuan yang siklus
haidnya tidak teratur atau sebaliknya berlebihan.
Hormon yang diperiksa misalnya hormon FSH (follicle
stimulating hormone), LH (lutenizing hormone) dan
Estradiol (hormone estrogen).
▪ Untuk laki-laki
Selain dilakukan pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan
penis, skrotum. prostat juga dilakukan pemeriksaan
hormon FSH yang berperan dalam proses pembentukan
sperma serta kadar hormon testosteron. Dapat
dilakukan juga analisis semen dan sperma.

12 ) Suntik Tetanus Toksoid (Imunisasi TT)


Perlu suntik TT di Puskesmas terdekat dan kembali lagi ke KUA
dengan membawa surat dari Puskesmas sebagai tanda bukti
bebas toksoid. Hal ini telah diatur sejak tahun 1986. Ini adalah
program jangka panjang pemerintah untuk memberantas
tetanus.
Suntik TT ini biasanya diberikan kepada calon mempelai wanita
yang akan menikah atau ibu hamil. Suntik ini bertujuan untuk
melindungi dari infeksi saat melahirkan nanti dari alat bantu
persalinan yang tidak steril.
REFERENSI

https://an-nur.ac.id/pengertian-nikah-hukum-pernikahan-
meminang-atau-khitbah-dan-melihat-calon-istri-atau-suami/

https://www.halodoc.com/kesehatan/cek-pra-nikah

https://promkes.kemkes.go.id/7-jenis-tes-dalam-cek-pra-
nikah-yang-akan-dijalani-calon-pengantin

Anda mungkin juga menyukai