Anda di halaman 1dari 5

SOP SKRINING MASALAH KESEHATAN DAN GANGGUAN PRANIKAH

DAN PRAKONSEPSI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PUSKESMAS

Tugas ini dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Asuhan Kebidanan Pranikah dan Prakonsepsi

Disusun Oleh :

1. Dessi Irwanti Mustofa ( 2021060016 )


2. Khofifah Intan Setiawan ( 2021060018 )
3. Nickhen Sindiyana Susilo ( 2021060032 )

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

2021
Judul SOP
SOP SKRINING MASALAH KESEHATAN DAN GANGGUAN
PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI
Tanggal Hari Tanggal Tahun
pelaksanaan
mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan dan
kehamilan yang dapat digunakan dalam proses membuat
keputusan klinik untuk menentukan diagnosis dan mengembangkan
rencana asuhan atau keperawatan yang sesuai.

Pengertian
Pemeriksaan pranikah adalah suatu bentuk lagkah awal /prevensi
yang dapat dilakukan untuk menghindari kekecewaan dan kerugian
yang disebabkan oleh gangguan kesehatan yang mendadak terhadap
kepentingan pihak yang terkait atau pasangan nikah, ( kemenkes 2017
kesehatan Reproduksi dan seksualitas bagi calon pengantin)
Untuk semua calon pengantin/pasangan yang merencanakan
Indikasi
kehamilan
Bahan acuan penerapan Langkah – angkah untuk mengevaluasi status
Tujuan
kesehatan pasangan pra nikah.
1. SK kepala UPTD puskesmas, nomor tahun 2020 tentang
kebijakan Hak dan Kewajiban Pasien dan sasaran pelayanan
Kebijakan
UPTD puskesmas dan tentang Kebijakan jenis pelayanan yang
tersedia
Petugas Bidan / perawat
1. Pastikan identitas pasien yang akan dilakukan tindakan.
Persiapan 2. Kaji kondisi pasien.
pasien 3. Jelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai
tindakan yang akan dilakukan.
Persiapkan A. Ruang
alat 1. Ruangan yang nyaman dan tertutup
2. Tenang dan jauh dari keramaian
3. Ventilasi cukup
B. Alat
1. Tensimeter
2. Pengukur suhu/Termometer
3. Timbangan berat badan
4. Pengukur tinggi badan
5. Alat tulis
C. Bahan
1. Lembar balik penyuluhan calon pengantin
2. Formular isian laboratorium
3. Formular pengantar ke KUA
A. TAHAP PRAINTERAKSI
1. Menyambut pasien, memberi salam dan memperkenalkan
diri (untuk pertemuan pertama)
2. Menjelaskan maksud dan tujuan
3. Menanyakan kesiapan pasien
Preinteraksi
4. Menjaga privacy pasien
5. Berikan kesempatan kepada klien/anggota keluarga
lainnya bertanya sebelum kegiatan dilakukan
6. Mengawali dengan tasmiyah dan mengakhiri dengan
tahmid
Tahapan 1. Menganjurkan posisi pasien senyaman mungkin
kerja 2. Menjelaskan tujuan anamnesa pada calon pengantin/calon
ibu
3. Melakukan anamnesa pada ibu meliputi :
a. Menanyakan identitas pasien dan suami
b. Menanyakan keluhan pada ibu
c. Menanyakan apakah ini perencanaan kehamilan yang
pertama/pernikahan yang pertama
d. Mengkaji ulang atau menanyakan mengenai riwayat
kehamilan terdahulu tentang paritas
e. Mengkaji riwayat kontrasepsi
f. Mengkaji ulang dan menanyakan mengenai menstruasi
meliputi HPHT dan masalah seputar menstruasi dan
keputihan
g. Mengkaji riwayat penyakit seperti DM, asma,
hipertensi, jantungModul Asuhan Pranikah dan
Prakonsepsi
h. Mengkaji penyakit genetik pada keluarga ibu maupun
suami seperti thalasemia,hemofilia, lupus
i. Mengkaji riwayat penyakit menular seperti hepatitis B,
TORCH, HIV atau IMS lainnya
j. Mengkaji pola nutrisi pada ibu
k. Mengkaji personal hygine pada ibu
l. Mengkaji kebiasaan mengkonsumsi minuman keras
pada ibu maupun suami
m. Mengkaji kebiasaan merokok pada ibu maupun suami
n. Mengkaji penggunaan NAFZA pada ibu maupun
suami
o. Mengkaji riwayat imunisasi TT pada ibu
p. Mengkaji upaya yang sudah dilakukan ibu dalam
persiapan pranikah dan prakonsepsi
4. Petugas poli melakukam pemeriksaan tanda tanda vital
meliputi Tekanan darah suhu nadi dan respirasi, dan
pemeriksaan fisik.
5. Melakukan skrining TD
6. Petugas memberikan lembar pemeriksaan untuk ke
laboratoorium untuk pengambilan sample darah yang
diperlukan
7. Pasien setelah diperiksa dari laboratorium Kembali lagi ke
poli KIA untuk dibacakan kasilnya.
8. Petugas mencatat hasil laboratorium pada buku register.
9. Petugas menentukan apakah pasien memerlukan rujukan, jika
perlu maka petugas memerlukan tata laksana rujukan, jika
tidak petugas memberi imunisasi Tt kepada pasien
10. Memberikan surat keterangan sudah dilakukan pemeriksaan
calon pengantin.

1. Katakan pada klien kalau pengobatan sudah selesai


2. Kaji respon klien
Tahap
3. Beri reinforcement positif kepada klien
terminasi
4. Evaluasi
5. Mengakhiri kegiatan
1. Catat hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan
pelaksanaan.
Dokumentas
2. Catat respon pasien terhadap tindakan.
i
3. Dokumentasikan evaluasi tidakan soap
4. Nama dan paraf perawat
1. Melaksanakan secara sistematis
2. Menggunakan Bahasa yang dimengerti
Teknik 3. Memberikan perhatian terhadap respon pasien
4. Melaksanakan dengan percaya diri dan tidak ragu ragu
5. Mendokumentasian hasil.
Unit terkait Tenaga kesehatan
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018.
Kesehatan
2. Reproduksi Dan Seksual Bagi Calon Pengantin
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 97 tahun 2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum hamil, masa hamil,
Referensi
persalinan dan masa sesudah melahirkan
4. Peraturan Gubernur No 185 tahun 2017 Tentang
Konseling dan pemeriksaan bagi calon pengantin.
5. Peraturan Diejen Bimas Ilsam kementrian Agama nomor
DJ.II/542 tahun 2013 tentang pedoman kursus pranikah

Anda mungkin juga menyukai