Laporan PKL
Diajukan untuk memenuhi kelulusan matakuliah Praktek Kerja Lapangan pada Program
Studi D3 Akuntansi
Oleh:
Mengetahui:
( Ir. Nur Adi Kristanto, MT.) ( Christine Riani Elisabeth, SE., MM. )
NIP. 196606171994031001 NIK. 117.79.221
LEMBAR PENGESAHAN
PENGUJI:
1.
2.
Bandung,…………………….
Mengetahui:
Laporan PKL mahasiswa/i Program Studi D3 Akuntansi pada Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Bandung dibuat dengan tujuan agar mahasiswa
dapat melaporkan segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia kerja.
1. Bapak Dr. Ir. Agus Purnomo, MT. Selaku Direktur Utama Politeknik Pos Indonesia.
2. Bapak Y Casmadi, SE., MM. selaku Kepala Program Studi D3 Akuntansi Politeknik
Pos Indonesia yang telah berkenan memberikan izin dalam penyusunan laporan ini.
3. Ibu Christine Riani Elisabeth, SE., MM. Selaku Koordinator PKL Program Studi D3
Akuntansi yang telah memberi arahan untuk pelaksanaan PKL.
4. Ibu Riani Tanjung, SE., M.Si., Ak., CA. selaku dosen pembimbing dalam menyusun
laporan ini.
5. Bapak Ir. Nur Adi Kristanto, MT. pembimbing di Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi Kelautan (PPPGL).
6. Bapak Oha selaku staff kepegawaian di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Kelautan (PPPGL).
7. Bapak Dwi selaku staff sekretariat PPK di Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi Kelautan (PPPGL).
8. Bapak Hendro selaku Kasubag keuangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Kelautan (PPPGL).
9. Ibu Yanti Komalasari, S. Kom. selaku bagian keuangan aktiva tetap atau Barang Milik
Negara (BMN) di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL).
10. Bapak Asep Wahyu selaku bagian gudang yang menjadi sumber informasi sistem
yang penulis bahas dalam laporan PKL ini.
i
11. Karyawan dan karyawati Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan yang
memberikan bimbingan dan pengarahan selama kegiatan PKL.
12. Seluruh keluarga besar terutama orang tua dan keluarga yang selalu memberikan
dukungan moril maupun materil dalam penyusunan laporan PKL.
13. Sahabat-sahabat terdekat penulis terutama Isna sebagai teman yang melakukan PKL di
tempat yang sama yang selalu memberikan semangat.
14. Teman-teman kelas D3 Akuntansi 3B yang memberi semangat selama PKL sampai
penyusunan Laporan PKL ini selesai.
Karena kebaikan dan kebijakan beliau-beliau ini maka penulis dapat menyelesaikan
laporan PKL ini semoga kebaikan dan jasa-jasa beliau mendapat balasan dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, tidak
luput dari kesalahan dan kekurangan.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan PKL ini dapat bermanfaat bagi rekan –
rekan mahasiswa/i dan pembaca sekaligus demi menambah pengetahuan tentang PKL.
Penulis
ii
RINGKASAN
Dzikra Nabilah Halim, 2019, Sistem Akuntansi Penghapusan Barang Milik Negara dengan
Harga Perolehan Kurang dari Seratus Juta per Unit Pada Kantor Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Bandung, Laporan
Praktek Kerja Lapangan, Program Studi D-3 Akuntansi Politeknik Pos Indonesia
Bandung. Pembimbing: Riani Tanjung, SE., M.Si., Ak., CA.
Kata kunci: Sistem, Penghapusan Barang Milik dengan Harga Perolehan Kurang dari
Seratus Juta per Unit, Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Kelautan (PPPGL) Bandung.
iii
DAFTAR ISI
iv
2.7 Jaringan Prosedur ................................................................................................. 155
2.8 Flowchart/bagan alir ............................................................................................ 155
2.9 Sistem Pengendalian Internal ................................................................................. 19
2.9.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal ....................................................... 19
2.9.2 Komponen Sistem Pengendalian Internal ....................................................... 19
2.10 Barang Milik Negara .......................................................................................... 200
2.10.1 Pengertian Barang Milik Negara ................................................................ 200
2.10.2 Jenis-jenis Barang Milik Negara ................................................................ 200
2.10.3 Jenis-jenis Pengelolaan Barang Milik Negara .............................................. 21
2.11 Penghapusan Barang Milik Negara .................................................................... 233
2.11.1 Pengertian Penghapusan Barang Milik Negara ............................................ 24
2.11.2 Pihak yang Melakukan Penghapusan Barang Milik Negara ...................... 277
2.11.3 Syarat Penghapusan Barang Milik Negara ................................................. 277
2.11.4 Jenis-jenis Penghapusan BMN ................................................................... 288
2.11.5 Prosedur Penghapusan Barang Milik Negara ............................................... 29
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................................. 32
3.1 Gambaran Umum PPPGL ...................................................................................... 32
3.1.1 Sejarah Singkat PPPGL .................................................................................. 32
3.1.2 Visi dan Misi PPPGL...................................................................................... 33
3.1.3 Logo PPPGL ................................................................................................... 34
3.1.4 Lokasi PPPGL ................................................................................................ 35
3.2 Struktur dan Fungsi Organisasi Perusahaan .......................................................... 35
3.2.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...................................................................... 35
3.2.1 Fungsi Organisasi Perusahaan ........................................................................ 37
3.2.2 Produk PPPGL ............................................................................................... 41
3.3 Deskripsi PKL ........................................................................................................ 42
3.3.1 Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem Akuntansi Penghapusan Barang Milik
Negara dengan Harga Perolehan Kurang dari Seratus Juta per Unit Pada Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Bandung ........... 42
3.3.2 Dokumen Yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi Penghapusan Barang
Milik Negara dengan Harga Perolehan Kurang dari Seratus Juta per Unit Pada
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Bandung .. 43
3.3.3 Catatan Akuntansi Yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi Penghapusan
Barang Milik Negara dengan Harga Perolehan Kurang dari Seratus Juta per
v
Unit Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL)
Bandung ......................................................................................................... 46
3.3.4 Jaringan Prosedur Sistem Akuntansi Penghapusan Barang Milik Negara
dengan Harga Perolehan Kurang dari Seratus Juta per Unit Pada Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Bandung ........... 46
3.3.5 Flowchart/Bagan Alir Sistem Akuntansi Penghapusan Barang Milik Negara
dengan Harga Perolehan Kurang dari Seratus Juta per Unit Pada Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Bandung ........... 51
3.3.6 Sistem Pengendalian Internal Dalam Sistem Akuntansi Penghapusan Barang
Milik Negara dengan Harga Perolehan Kurang dari Seratus Juta per Unit Pada
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Bandung.. 62
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................................... 65
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
2.1 Daftar Simbol Bagan Alir Dokumen................................................16
vii
DAFTAR ISTILAH
BA : Berita Acara
Balitbang : Badan Penelitian dan Pengembangan
BMN : Barang Milik Negara
KESDM : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
KPKNL : Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
LBKP : Laporan Barang Kuasa Pengguna
Menkeu : Menteri Keuangan
PPBMN : Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara
PPPGL : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan
RB : Rusak Berat
SK : Surat Keputusan
SIMAK : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
TUPOKSI : Tugas Pokok dan Fungsi
viii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Gambar Halaman
3.1 Logo PPPGL......................................................................................34
3.2 Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Kelautan ............................................................................................36
3.3 Prosedur Pembentukan Panitia Penghapusan
BMN..................................................................................................51
3.4 Prosedur Penghentian Penggunaan BMN.........................................52
3.5 Prosedur Penghentian Penggunaan BMN (Lanjutan).......................53
3.6 Prosedur Pengajuan Penghapusan BMN..........................................54
3.7 Prosedur Pengajuan Penghapusan BMN (Lanjutan)........................55
3.8 Prosedur Pengajuan Penghapusan BMN (Lanjutan)........................56
3.9 Prosedur Pengajuan Penghapusan BMN (Lanjutan)........................57
3.10 Prosedur Pengajuan Penghapusan BMN (Lanjutan)........................58
3.11 Prosedur Pengajuan Penghapusan BMN (Lanjutan)........................59
3.12 Prosedur Penghapusan BMN...........................................................60
3.13 Prosedur Penghapusan BMN (Lanjutan).........................................61
ix
DAFTAR LAMPIRAN
A. Surat Pengantar Praktek kerja Lapangan
B. Surat Penerimaan Praktek Kerja Lapangan
C. Surat Keterangan Telah Melaksanakan PKL
D. Absensi Kehadiran Praktek Kerja Lapangan
E. Formulir Penilaian Praktek Kerja Lapangan
F. Absensi Bimbingan Dosen Pembimbing
G. Laporan Barang Rusak
H. SK Pembentukan Panitia Penghapusan BMN
I. Daftar BMN yang Akan dihapuskan (Belum ada harga taksiran)
J. Laporan Kondisi Barang RB (SIMAK)
K. Daftar Penghentian Penggunaan BMN
L. Daftar BMN yang Akan Dihapuskan (Sudah terdapat harga taksiran)
M. Surat Usulan Penghapusan BMN Beserta Lampiran
N. Surat Permohonan Kepala Badan Litbang ESDM
O. Surat Persetujuan Penjualan BMN Beserta Lampiran
P. Surat Penetapan Hari dan Tanggal Lelang
Q. Surat Pengumuman Lelang
R. Surat Tugas
S. Risalah Lelang Beserta Lampirannya
T. BA Serah Terima
U. SK Penghapusan dari Daftar BMN Beserta Lampiran
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang PKL
Seiring tingginya kualitas yang dibutuhkan dalam dunia kerja menyebabkan
semakin tinggi juga persaingan antar Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan masuk
dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Maka dari itu, dibutuhkan keterampilan atau
skill yang sangat baik untuk setiap individunya. Untuk menghadapi hal tersebut, pihak
kampus khususnya prodi D3 Akuntansi Politeknik Pos Indonesia mengadakan program
mata kuliah Praktek Kerja Lapangn (PKL) di akhir semester bagi seluruh
mahasiswanya sebagai salah satu indikator kelulusan tanpa terkecuali untuk melatih
soft skill dan hard skill masing-masing mahasiswa/i serta untuk mengetahui
kemampuan mahasiswa/i dalam menerapkan ilmu yang telah didapat selama masa
perkuliahan di kelas.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan di instansi pemerintah ataupun
swasta bisa memberikan berbagai pengalaman kepada masing-masing individu
sehingga ketika lulus dari Politeknik Pos Indonesia bisa lebih siap menghadapi
persaingan dalam dunia kerja. Dalam hal ini, mahasiswa/i diberikan kebebasan dalam
hal memilih tempat PKL.
Penulis sebagai mahasiswi D3 Akuntansi Politeknik Pos Indonesia memilih Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) sebagai tempat PKL yang
dilakukan karena pada dasarnya semua kegiatan membutuhkan proses akuntansi atau
keuangan dan orang-orang yang mengerti dalam bidang tersebut. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Bandung adalah instansi pemerintah yang
berada di bawah naungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia (Kementerian ESDM RI) dimana bergerak dalam bidang penelitian dan
pengembangan (litbang) khususnya geologi kelautan, hal tersebut membuat saya
tertarik bagaimana proses akuntansi yang terjadi di Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi Kelautan (PPPGL) karena bukan merupakan instansi yang khusus atau
berkaitan langsung dalam bidang keuangan.
PPPGL memiliki berbagai macam pengelolaan aktiva tetap atau yang disebut
Barang Milik Negara (BMN) salah satunya adalah penghapusan. Peraturan Menteri
1
2
dan biaya terhadap BMN tersebut karena sudah berpindah tangan ke pihak lain atau
sudah dihapuskan.
Penghapusan BMN dilakukan karena beberapa hal salah satunya adalah
penghapusan akibat pemindahtanganan karena penjualan secara lelang. Proses
penghapusan memerlukan waktu yang cukup lama dan proses yang panjang yaitu 1
tahun, bahkan tidak menutup kemungkinan penghapusan BMN tidak dilakukan karena
berkas terlalu lama disimpan oleh instansi yang bertanggungjawab dalam hal
menyetujui penghapusan BMN yang mengakibatkan berkas hilang. Hal itu juga
disebabkan terlalu banyak instansi yang mengajukan untuk melakukan penghapusan
BMN. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan dan ketelitian yang matang. BMN
yang akan diajukan untuk penghapusan harus dilakukan pengecekan fisik barang
terlebih dahulu oleh panitia penghapusan BMN PPPGL karena akan berpengaruh pada
penaksiran harga lelang yang akan diajukan kepada pihak yang melakukan lelang
dalam hal ini biasanya dilakukan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) agar ketika di survei kembali oleh KPKNL pengajuan penghapusannya
disetujui sehingga tidak akan memakan waktu yang lebih lama lagi. Spesifikasi
pembahasan praktek kerja lapangan ini adalah penghapusan BMN dengan harga
perolahan <Rp. 100.000.000/unit barang.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan membahas pada Laporan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) ini dengan judul “Sistem Akuntansi Penghapusan Barang
Milik Negara dengan Harga Perolehan Kurang dari Seratus Juta per Unit pada
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Bandung”.
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Mulyadi (2018: 2) menyatakan “sistem pada dasarnya adalah suatu kelompok
unsur yang erat hubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu.”
7
8
1. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena
dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi, direkam
(didokumentasikan) di atas secarik kertas. Formulir sering pula disebut
dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat
peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dengan formulir
ini, data yang terkait dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar
pencatatan dalam catatan. Contoh formulir adalah: faktur penjualan, bukti kas
keluar, dan cek.
Dalam sistem akuntansi secara manual (manual system), media yang
digunakan untuk merekam pertama kali data transaksi keuangan adalah
formulir yang dibuat dari kertas (paper form). Dalam sistem akuntansi
dengan komputer (computerized system) digunakan berbagai macam media
untuk memasukkan data ke dalam sistem pengolahan data seperti: papan
ketik (keyboard), optical and characters and code, mice, voice, touch
sensors, dan cats.
2. Jurnal
11
2.3 Prosedur
2.3.1 Pengertian Prosedur
Prosedur merupakan salah satu unsur penting berjalannya suatu kegiatan dapat
berjalan karena dapat menentukan kegiatan apa yang harus dilakukan sehingga dapat
dilakukan dengan baik atau benar.
Mulyadi (2018:4) menyatakan bahwa “Prosedur adalah suatu urutan kegiatan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang
dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi
berulang-ulang”. Sedangkan menurut Purnamasari E. P (2015:3) menyatakan bahwa
“Prosedur adalah prosedur kerja yang dibuat secara detail dan terperinci bagi semua
karyawan untuk melaksanakan kerja sebaik-baiknya sesuai dengan misi, visi, dan
tujuan suatu lembaga, instansi, atau perusahaan”.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah urutan
yang menjadi dasar suatu kegiatan dilakukan sehingga terlaksana secara baik dan
benar sesuai aturan dalam perusahaan.
2.3.2 Perbedaan Prosedur dan Sistem
Mulyadi (2018:4) menyatakan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan prosedur
yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan. Sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-
ulang.”
13
Dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur sedangkan
prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal terdiri dari kegiatan
yang dilakukan untuk mencatat dalam formulir, buku jurnal, dan buku besar:
a. Menulis;
b. Menggandakan;
c. Menghitung;
d. Memberi kode;
e. Mendaftar;
f. Memilih (menyortasi);
g. Memindah;
h. Membandingkan.
2.4 Fungsi yang Terkait
Dalam melaksanakan transaksi pasti ada pihak-pihak yang berhubungan secara
langsung ataupun tidak langsung karena berjalannya sistem tergantung dari fungsi apa
saja yang terlibat. Untuk menjalankan sistem akuntansi penghapusan BMN juga
melibatkan beberapa pihak diantaranya:
1. Kepala PPPGL
Fungsi ini bertanggung jawab membuat SK pembentukan panitia penghapusan
BMN dan melakukan otorisasi terhadap beberapa dokumen pendukung usulan
penghapusan BMN.
2. Bagian BMN
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan penghentian penggunaan BMN
dan daftar kondisi BMN sebelum dilakukan penaksiran harga oleh panitia
penghapusan BMN serta melakukan penghapusan di aplikasi SIMAK ketika lelang
selesai dilakukan dan menerima risalah lelang.
3. Kepala Bagian Tata Usaha
Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengtorisasi dokumen yang berkaitan dengan
ketatausahaan BMN yang akan diusulkan untuk dilakukukan penghapusan sesuai
dengan fungsinya dalam satuan kerja PPPGL.
4. Panitia Penghapusan BMN
Fungsi ini bertanggung jawab dalam membuat daftar BMN yang akan dihapuskan
serta menaksirkan harga BMN yang akan dihapuskan melalui penjualan secara
14
lelang. Selain itu juga membuat surat usulan penghapusan. Dan juga membuat
berita acara setelah lelang dilakukan.
5. Kepala Badan Litbang ESDM
Fungsi ini bertanggung jawab dalam hal membuat permohonan usulan
penghapusan BMN dari PPPGL dan mengajukan meneruskan kepada Kementerian
ESDM.
6. Kementerian ESDM
Fungsi ini bertanggung jawab menerima surat usulan penghapusan BMN dan
melakukan penghapusan BMN dari daftar BMN Kementerian ESDM setelah
lelang dilakukan.
2.5 Dokumen
2.5.1 Pengertian Dokumen
Mulyadi (2018: 59) menyatakan “Formulir adalah secarik kertas yang memiliki
ruang untuk diisi. Formulir sering juga disebut dokumen. Dokumen memuat
informasi yang akan menjadi bukti dalam setiap transaksi.”
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa dokumen merupakan bukti yang
digunakan untuk mencatat setiap transaksi dalam perusahaan.
surat order pembelian, surat permintaan penawaran harga, bukti kas keluar, dan
surat order penjualan.
3. Formulir yang diterima dari pihak luar perusahaan
Diterima dari pihak luar sebagai akibat dari transaksi bisnis antara perusahaan
dengan pihak luar tersebut. Contoh: faktur pembelian, surat order dari pembeli,
pernyataan piutang yang diterima dari kreditur, dan rekening koran bank (bank
statement).
1. LBKP semesteran, menyajikan posisi BMN pada awal dan akhir suatu semester
serta mutasi yang terjadi selama semester tersebut; dan
2. LBKP tahunan, menyajikan posisi BMN pada awal dan akhir tahun serta mutasi
yang terjadi selama tahun tersebut.
Tabel 2.1
Daftar Simbol Bagan Alir Dokumen
Simbol Nama Penjelasan
Dokumen Untuk menggambarkan
semua jenis dokumen
yang merupakan formulir
yang digunakan untuk
merekam data terjadinya
suatu transaksi.
Dokumen dan Untuk menggambarkan
1 tembusannya dokumen asli dan
tembusannya.
Faktur 2
Tidak
Ke sistem penjualan
Sumber: Mulyadi (2018: 47)
19
a. Tanah;
b. Peralatan dan mesin;
c. Gedung dan bangunan;
d. Jalan, irigasi, dan jaringan;
e. Aset tetap lainnya; dan
f. Konstruksi dalam pengerjaan; dan
3. Aset lainnya, meliputi:
a. Aset kemitraan dengan pihak ketiga;
b. Aset tak berwujud; dan
c. Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan.
a. Dilepas; atau
b. Ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya.
Penghentian pemakaian aset tetap dapat dilakukan dengan beberapa macam
yaitu penjualan, penghapusan, dan penukaran dimana keuntungan atau kerugian
yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap dimasukkan dalam laba rugi
pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Untuk penghapusan barang milik negara yang memiliki harga perolehan <Rp.
100.000.000/unit barang ada pelimpahan tanggung jawab dari pengelola barang
(Kemenkeu) kepada pengguna barang (ESDM) yang diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 4/PMK.06/2015 tentang
pendelegasian kewenangan dan tanggung jawab tertentu dari pengelola barang
kepada pengguna barang paragraf 4 pasal 7:
Maka dari itu dalam PPPGL sendiri penghapusan barang milik negara
melibatkan Kementerian ESDM dan PPPGL yang biasanya diwakili oleh suatu tim
yang disebut tim penghapusan BMN. Pihak-pihak diluar PPPGL terlibat karena
memang sudah terikat dengan peraturan perundang-undangan:
1. Kementerian ESDM
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah menyatakan
Menteri/Pimpinan Lembaga selaku pimpinan Kementerian/Lembaga adalah
Pengguna Barang Milik Negara. Pengguna Barang Milik Negara berwenang
dan bertanggung jawab:
a. Menetapkan Kuasa Pengguna Barang dan menunjuk pejabat yang mengurus
dan menyimpan Barang Milik Negara;
b. Mengajukan rencana kebutuhan dan penganggaran Barang Milik Negara
untuk Kementerian/Lembaga yang dipimpinnya;
c. Melaksanakan pengadaan Barang Milik Negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
d. Mengajukan permohonan penetapan status Penggunaan Barang Milik
Negara yang berada dalam penguasaannya kepada Pengelola Barang;
e. Menggunakan Barang Milik Negara yang berada dalam penguasaannya
untuk kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi
Kementerian/Lembaga;
f. Mengamankan dan memelihara Barang Milik Negara yang berada dalam
penguasaannya;
g. Mengajukan usul Pemanfaatan Barang Milik Negara yang berada dalam
penguasaannya kepada Pengelola Barang;
26
Pasal 38 berbunyi:
Pasal 39 berbunyi:
2. Perubahan Daftar Barang Milik Negara sebagai akibat dari Penghapusan BMN
karena Pemindahtanganan harus di can tumkan dalam Laporan Barang Milik
Negara Semesteran dan Tahunan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum PPPGL
3.1.1 Sejarah Singkat PPPGL
Pada awal berdirinya, PPGL didukung oleh empat bidang teknis, yaitu : Bidang
Geologi Kelautan, Bidang Geofisika Kelautan, Bidang Sarana Operasi Kelautan,
Bidang Manajemen Informasi dan Bagian Umum, dengan jumlah sumber daya
manusia 164 orang. Sarana dan prasarana yang dimiliki sebagian berasal dari P3G.
32
33
Pertama dalam sejarah keenergian Indonesia, pada tahun 2016 Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) atas nama Badan Penelitian dan
Pengembangan ESDM menjadi salah satu pemrakarsa secara nasional dalam
penyusunan Peta Potensi Energi Laut Indonesia. Potensi energi laut tersebut terdiri
dari tiga jenis sumber energi, yaitu energi arus laut, energi gelombang laut dan energi
panas laut (OTEC).
Visi:
Misi:
Sesuai dengan Permen ESDM Nomor 42 Tahun 2015 Tentang Tata Naskah Dinas
KESDM, telah dijelaskan bahwa penggunaan logo KESDM yang digunakan dalam acara
resmi harus mengikuti kaidah yang benar.
Logo KESDM merupakan tanda pengenal atau identitas yang bersifat tetap dan resmi
berupa simbol atau huruf yang digunakan dalam Tata Naskah Dinas sebagai identitas agar
publik lebih mudah mengenalnya. Logo KESDM dapat digunakan pada
penghargaan/piagam/Sertifikat, Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan (STTPL),
plakat, buku, pakaian dinas, dan majalah yang diterbitkan oleh KESDM dan sejenisnya.
Arti/Makna bentuk Logo KESDM tersebut adalah sebagai berikut:
meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Di samping itu 3 (tiga) lapisan bumi itu
menggambarkan pula adanya biosfer, lithosfer, dan hidrosfer.
4. Menara yang tegak menjulang tinggi warna hitam dengan garis tegak lurus di
tengahnya menembus lapisan bumi menggambarkan menara bor sebagai sarana
eksplorasi yang merupakan tugas KESDM. Di samping itu, menara tersebut juga
melambangkan tiang listrik tegangan tinggi dalam rangka pengembangan dan
pembangunan ketenagalistrikan di Indonesia;
5. Gambar palu dan belencong berwarna hitam yang melintang di depan menara
merupakan lambang peralatan dasar eksplorasi mineral (bahan tambang);
6. 2 (dua) gambar kilat warna kuning di atas dasar hitam yang terletak di atas bulatan
dunia berwarna kuning menggambarkan kilatan arus listrik yang merupakan energi
sekunder;
7. Tulisan "ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL" yang berwarna kuning di atas
dasar hitam yang terletak di bawah bulatan dunia namun di dalam lingkaran hitam segi
lima, yang ditulis pada garis khatulistiwa di ujung kanan, menunjukkan nama KESDM
yang memiliki lambang tersebut.
KEMENTERIAN ESDM
BAGIAN
TATA USAHA
Subbagian Subbagian
Umum dan Kepegawaian Keuangan
Bagian BMN
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan
Berdasarkan struktur diatas dapat diketahui tugas dan fungsinya secara umum sebagai
berikut:
1. Tugas
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan berdasarkan Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian ESDM, pasal 831, menyatakan bahwa Pusat Penelitian
dan Pengembangan Geologi Kelautan mempunyai tugas melaksanakan penelitian,
pengembangan, perekayasaan, pengkajian, survei dan pemetaan bidang geologi
kelautan.
2. Fungsi
Selanjutnya dalam pasal 832, menyatakan bahwa Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi Kelautan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 831, menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
Fungsi:
a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan, kerumahtanggaan,
kepegawaian, penataan organisasi dan ketatalaksanaan serta pelaksanaan
manajemen perubahan; dan
b. Penatausahaan anggaran penerimaan dan belanja, pelaksanaan perubahan
anggaran dan akuntansi keuangan, barang milik energi, perhitungan
pelaksanaan anggaran, serta penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan dan
pengurusan kerugian negara.
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan, kerumahtanggaan, kepegawaian, penataan
organisasi dan ketatalaksanaan, serta pelaksanaan manajemen perubahan.
3. Subbagian Keuangan
Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penatausahaan anggaran
penerimaan dan belanja, pelaksanaan perubahan anggaran dan akuntansi keuangan,
barang milik negara, perhitungan pelaksanaan anggaran, serta penyelesaian tindak
lanjut hasil pemeriksaan dan pengurusan kerugian negara.
4. Bidang Program
Bidang Program mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan
kebijakan teknis, rencana, program, anggaran serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan penelitian, pengembangan, perekayasaan, pengkajian,
survei dan pemetaan di bidang geologi kelautan.
Fungsi:
a. Penyiapan bahan kebijakan teknis dan penyusunan rencana, program,
anggaran, dan fasilitasi penilaian pelaksanaan penelitian, pengembangan,
perekayasaan, pengkajian, survei dan pemetaan, pengetahuan dan inovasi, serta
standar, pedoman, kriteria di bidang geologi kelautan; dan
b. Penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
penelitian, pengembangan, energi dan pemetaan, perekayasaan, pengkajian,
serta standar, pedoman, kriteria di bidang geologi kelautan.
5. Subbidang Penyiapan Rencana
39
Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini selama 2 bulan 6 hari
tepatnya dari tanggal 4 Maret 2019 sampai dengan 10 Mei 2019 dan ditempatkan di
bagian keuangan (pelaporan). Pelaksanaan PKL dilakukan setiap hari senin sampai
hari jum’at dengan jam kerja dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul
15.00 WIB.
3.3.1 Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem Akuntansi Penghapusan Barang Milik
Negara dengan Harga Perolehan Kurang dari Seratus Juta per Unit Pada Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Bandung
Dalam melakukan penghapusan barang milik negara (BMN) PPPGL melibatkan
beberapa pihak, pihak-pihak tersebut adalah sebagai berikut:
43
1. Kepala PPPGL
Pihak yang melakukan pembentukan panitia penghapusan BMN dan
mengotorisasi sebagian dokumen pendukung penghapusan BMN.
2. Bagian BMN
Pihak yang melakukan penghentian penggunaan BMN melalui aplikasi khusus
unit kuasa pengguna BMN bernama SIMAK BMN serta melakukan
penghapusan dalam aplikasi tersebut berdasarkan risalah lelang yang diterima.
3. Kepala Bagian Tata Usaha
Pihak yang melakukan otorisasi terhadap dokumen yang berkaitan dengan
pengelolaan Barang Milik Negara yang ada dalam satuan kerja PPPGL.
4. Panitia Penghapusan BMN
Pihak pelaksana penghapusan BMN yang menyiapkan semua dokumen
pendukung penghapusan BMN dan bertanggung jawab terlaksananya
penghapusan BMN.
5. Kepala Badan Litbang ESDM
Sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam hal membuat permohonan
usulan penghapusan BMN dari PPPGL dan mengajukan meneruskan kepada
Kementerian ESDM.
6. Kementerian ESDM
Pihak yang bertanggung jawab dalam menyetujui penghapusan BMN dan
menyerahkan dokumen penghapusan BMN kepada KPKNL dan merupakan
pihak yang harus dilibatkan karena merupakan kementerian yang membawahi
langsung PPPGL.
Dokumen ini dibuat dengan tujuan sebagai dasar PPPGL selaku kuasa
pengguna barang melakukan penghapusan BMN dari daftar kuasa pengguna
barang.
1. LBKP semesteran, menyajikan posisi BMN pada awal dan akhir suatu semester
serta mutasi yang terjadi selama semester tersebut; dan
2. LBKP tahunan, menyajikan posisi BMN pada awal dan akhir tahun serta mutasi
yang terjadi selama tahun tersebut.
Di dalam dua jenis laporan tersebut sistem akuntansi penghapusan BMN akan
mempengaruhi beberapa akun dalam neraca diantaranya adalah aset tetap lainnya,
aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan serta dalam catatan atas
laporan barang milik negara akan dijelaskan barang apa saja yang rusak berat sedang
dilakukan usulan penghapusan dan juga akan masuk dalam mutasi keluar ketika
usulan penghapusan disetujui atau sudah menerima SK penghapusan dari daftar
kuasa pengguna BMN
Mulai
Menerima laporan
barang rusak Laporan barang
rusak
SK pembentukan
panitia
Laporan barang penghapusan BMN
rusak
Membuat rekapan
Membuat SK
data BMN yang
pembentukan
akan dihapuskan
pantia penghapusan
BMN
Mencetak rekapan
Mencetak SK
data BMN yang
pembentukan
akan dihapuskan
pantia penghapusan
BMN
Keterangan:
BMN = Barang Milik Negara
SK = Surat Keputusan
Phase
2
3
Laporan barang
rusak Laporan kondisi
barang RB (SIMAK)
Daftar BMN yang
akan dihapuskan
Daftar penghentian
penggunaan BMN
Melakukan
pemberhentian Melakukan
penggunaan BMN otorisasi
Laporan kondisi
SIMAK barang RB (SIMAK)
Daftar penghentian
penggunaan BMN
Mencetak daftar
BMN yang
diberhentikan 4
penggunaannya
Laporan kondisi
barang RB (SIMAK)
Daftar penghentian
penggunaan BMN
Keterangan:
BMN = Barang Milik Negara
RB = Rusak Berat
Phase
Laporan kondisi
barang RB (SIMAK)
Daftar penghentian
penggunaan BMN
Daftar BMN yang
akan dihapuskan
Laporan barang
rusak
Keterangan:
BMN = Barang Milik Negara
RB = Rusak Berat
SIMAK = Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
Phase
5
6
Melakukan
penaksiran Surat usulan
harga BMN penghapusan BMN
beserta lampiran
Memasukkan harga
taksiran
Mencetak daftar
BMN yang akan
dihapuskan 7
Keterangan:
BMN = Barang Milik Negara
RB = Rusak Berat
SIMAK = Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
Phase
8 Menggandakan semua
dokumen usulan
penghapusan BMN
3
2
Daftar BMN yang akan1
dihapuskan
3
2
Surat usulan 1
penghapusan BMN
beserta lampiran
3
2
SK pembentukan panitia 1
penghapusan BMN
3
2
Laporan kondisi barang 1
RB (SIMAK)
3
2
Daftar penghentian 1
penggunaan BMN
Keterangan:
BMN = Barang Milik Negara
Kepala
RB = Rusak Berat
SIMAK = Sistem Informasi PPBMN
Manajemen dan
Akuntansi 9
SK = Surat Keputusan
Phase
Membuat surat
permohonan
Mencetak surat
permohonan
Menggandakan
semua dokumen
4
3
2
Surat permohonan 1
3
2 T
Daftar BMN yang akan 1
dihapuskan
3
2
SK pembentukan panitia 1
penghapusan BMN
3
2
Laporan kondisi barang 1
RB (SIMAK)
3
2
Daftar penghentian 1
Penggunaan BMN
3
2
Surat usulan penghapusan 1
BMN beserta lampiran
10
11
Kepala
PPBMN
Keterangan:
BMN = Barang Milik Negara
RB = Rusak Berat
SIMAK = Sistem Informasi
Manajemen dan
Phase
Akuntansi
SK = Surat Keputusan
10
11
Menyetujui
usulan T
penghapusan
BMN
Membuat surat
persetujuan
penjualan BMN
beserta lampiran
4
3
2
Surat persetujuan 1
penjualan BMN beserta
lampiran
12
Ke KPKNL
Keterangan:
BMN = Barang Milik Negara
KPPKNL = Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang
RB = Rusak Berat
SIMAK = Sistem Informasi Manajemen dan
Akuntansi
SK = Surat Keputusan
Phase
12
13
Surat persetujuan 1 3
penjualan BMN beserta 2
lampiran Surat tugas 1
Membuat surat
tugas dan
pengumuman lelang
Mencetak surat
tugas dan
pengumuman lelang
2 3
Surat Tugas 1
Melakukan
pengumuman
13
lelang
Ke KPKNL T
Keterangan:
BMN = Barang Milik Negara
KPPKNL = Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang
Phase
14
3
2
Surat tugas 1 Ke KPKNL
Menggandakan
risalah relang
beserta
lampirannya
2
Risalah lelang beserta 1
lampirannya
Membuat BA serah
terima
Mencetak BA serah
terima
2
Surat tugas 1
BA serah terima 1 2
2
Risalah lelang beserta 1
lampirannya
pembeli
15
T
Keterangan:
Phase
BA = Berita Acara
KPPKNL = Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
15
16
Membuat SK
penghapusan dari T
daftar BMN beserta
lampiran
Mencetak SK
penghapusan dari
daftar BMN beserta
lampiran
7
6 Menkeu
5
4 Kepala PPBMN
3
2
SK penghapusan BMN dari 1
daftar BMN beserta lampiran
T
Melakukan
penghapusan dari 16
daftar pengguna
BMN
Ke KPKNL
17
Keterangan:
BA = Berita Acara
BMN = Barang Milik Negara
KPPKNL = Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang
Menkeu = Menteri Keuangan
PPBMN = Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara
SK = Surat Keputusan
Phase
17 18
18 Melakukan
penghapusan dari
daftar BMN
SIMAK
19
19
T Selesai
Keterangan:
BMN = Barang Milik Negara
SIMAK = Sistem Informasi
Manajemen dan
Akuntansi
Phase
SK = Surat Keputusan
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian PPPGL sudah diterapkan atau diwujudkan dengan
baik yang dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:
a. Penegakan integritas dan nilai etika;
Salah satu penegakan integritas dan nilai etika dengan dilakukannya
penerapan good governance pada PPPGL dalam semua kegiatan
operasionalnya diantaranya adalah selalu menjaga transaparansi,
akuntabilitas terhadap setiap kegiatan dengan membuat laporan
pertanggungjawaban setiap selesai melaksanakan suatu kegiatan, selalu
menjaga etika kesopanan dalam bersosialisai antar pegawai, dan
memberikan sanksi tegas kepada pegawai yang melakukan kelalaian
dalam tanggung jawab kerjanya dengan pemotongan gaji.
b. Komitmen terhadap kompetensi;
PPPGL selalu berusaha untuk komitmen terhadap kompetisi khususnya
pada kompetisi karyawan yaitu dengan melakukan evaluasi rutin setelah
melaksanakan kegiatan untuk memperbaiki dan menempatkan karyawan
sesuai keahliannya sehingga akan mengurangi kekeliruan yang fatal dapat
terjadi.
c. Kepemimpinan yang kondusif;
Kepemimpinan yang kondusif sudah PPPGL terapkan di mana dapat
dilihat dari kepala PPPGL selalu melibatkan karyawan dalam mengambil
keputusan dan karyawan yang memiliki jabatan lebih tinggi selalu ada
interaksi dengan karyawan yang memiliki jabatan lebih rendah salah
satunya adalah dengan saling mengunjungi ruangan satu sama lain.
63
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan PKL di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Kelautan (PPPGL) Bandung mengenai Sistem Akuntansi Penghapusan BMN terdapat
beberapa kesimpulan, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Penghapusan BMN adalah Kepala
PPPGL, Panitia Penghapusan BMN, Bagian BMN, Kementerian ESDM, dan
Kepala bagian tata usaha. Fungsi tersebut menjalankan tanggung jawabnya dengan
baik dan sebagaimana mestinya sesuai dengan peraturan Kementerian Keuangan
yang berlaku.
2. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Penghapusan BMN
adalah laporan barang rusak, SK pembentukan panitia penghapusan BMN, daftar
BMN yang akan dihapuskan (belum ada harga taksiran), laporan kondisi barang
RB (SIMAK), daftar penghentian penggunaan BMN, daftar BMN yang akan
dihapuskan (sudah terdapat harga taksiran), surat usulan penghapusan BMn beserta
lampiran, surat permohonan kepala Balitbang, surat persetujuan penjualan BMN
beserta lampiran, surat penetapan hari dan tanggal lelang, surat pengumuman
lelang, surat tugas, risalah lelang beserta lampirannya, BA serah terima, dan SK
penghapusan dari daftar BMN beserta lampirannya. Setiap dokumen telah
diotorisasi dan digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Catatan akuntansi dalam Sistem Akuntansi Penghapusan Barang Milik Negara
dengan Harga Perolehan Kurang Dari Seratus Juta Per Unit Pada Pusat Penelitian
dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Bandung adalah laporan kuasa
pengguna barang semseteran dan laporan kuasa pengguna barang tahunan yang
mempengaruhi beberapa akun dalam neraca dan akan dijelaskan secara rinci dalam
catatan atas laporan barang milik negara.
4. Jaringan prosedur dari Sistem Akuntansi Penghapusan BMN dimulai dari prosedur
Prosedur Pembentukan Panitia Penghapusan BMN, Prosedur Pemberhentian
Penggunaan BMN, Prosedur Pengajuan Penghapusan BMN, dan Prosedur
Penghapusan BMN
65
66
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Bandung: Pusat Penelitan dan
Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Bandung.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 4/PMK.06/2015 tentang
Pendelegasian Kewenangan dan Tanggung Jawab Tertentu dari Pengelola Barang
Kepada Pengguna Barang (http://www.djkn.kemenkeu.go.id diakses pada tanggal 01
Mei 2019 Pukul 10:23).
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 42 Tahun 2015 tentang Tata
Naskah Dinas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(https://jdih.esdm.go.id diakses pada tanggal 23 Maret 2019 Pukul 20:00).
Romney, M.B., & Steinbart, P.J. (2015). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 13. Jakarta:
Salemba Empat.
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
JUMLAH
NO. NOMOR NAMA TAHUN HARGA KONDISI HARGA
NUP MERK/TYPE SATUAN KETERANGAN
URUT INVENTARIS BARANG PEROLEHAN BARANG
PEROLEHAN FISIK TAKSIRAN
LAMPIRAN M
LAMPIRAN M
LAMPIRAN M
LAMPIRAN M
LAMPIRAN M
LAMPIRAN M
LAMPIRAN M
LAMPIRAN M
LAMPIRAN M
LAMPIRAN N
LAMPIRAN N
LAMPIRAN O
LAMPIRAN O
LAMPIRAN P
LAMPIRAN Q
LAMPIRAN R
LAMPIRAN S
LAMPIRAN S
LAMPIRAN S
LAMPIRAN S
LAMPIRAN S
LAMPIRAN S
LAMPIRAN S
LAMPIRAN S
LAMPIRAN S
LAMPIRAN T
LAMPIRAN U
LAMPIRAN U
LAMPIRAN U
LAMPIRAN U
LAMPIRAN U
LAMPIRAN O
LAMPIRAN F
LAMPIRAN M