Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktik Pengalaman Lapangan

Program Studi Akuntansi Syariah

KEGUNAAN E- BUPOT (ELEKTRONIK BUKTI POTONG)


PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN (BAPPEDA)
KABUPATEN BLITAR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir


Praktik Pengalaman Lapangan Prodi Akuntansi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Oleh :

LAELATUL NAROMI
NIM. 12403193082

Dosen Pembimbing Lapangan


Uswatun Nafi’ah, M.M

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


JURUSAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
2022
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN

Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Prodi Akuntansi Syariah


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung ini telah
disetujui dan dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 05 Oktober 2022
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Kegunaan E- Bupot (elektronik bukti potong) Pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blitar.

MENYETUJUI

PEMBIMBING DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN


Kasubag Umum dan Kepegawaian
BAPPEDA KABUPATEN BLITAR

SIGIT PRASETYO, S.H. USWATUN NAFI’AH, M.M.


NIP. 19820827 201001 1 001 NIDN. 2008049502

MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

MOH. ROIS ABIN, M.Pd.I


NIDN. 2010068801

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga Laporan ini dapat terselesaikan. Shalawat
dan salam semoga senantiasa abadi tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sehubung dengan laporan hasil PPL tentang "Kegunaan E-Bupot (elektronik bukti
potong) Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Blitar” ini maka kami
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekononomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
3. Bapak Dr. Mashudi, M.PdI. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Syariah Universitas
Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
4. Ibu Uswatun Nafi’ah, M.M. selaku Dosen Pembimbing Laporan yang telah
memberi arahan agar Laporan Akhir ini selesai tepat waktu.
5. Bapak Jumali, S.Pd, MAP. Selaku Kepala BAPPEDA Kab. Blitar yang telah
memberikan izin PPL di BAPPEDA Kab. Blitar.
6. Bapak Sigit Prasetyo, S.H. Selaku Dosen Pamong di BAPPEDA Kab. Blitar yang
telah memberikan tempat agar bisa PPL.
7. Semua karyawan BAPPEDA dan teman-teman yang telah membantu
terselesaikan Laporan ini.
Penyusun menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian Laporan PPL ini dengan tepat waktu. Apabila ada
kesalahan dalam penulisan bahkan tingkah laku selama PPL kurang berkenan,
dengan rendah hati penulis mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya.

Blitar, September 2022


Penyusun,

Laelatul Naromi
NIM. 12403193082

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
BAB I........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Dasar Pemikiran ................................................................................................ 1
B. Tujuan dan Kegunaan ....................................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ....................................................................... 2
BAB II.......................................................................................................................... 4
PELAKSANAAN PRAKTIK ........................................................................................ 4
A. Profil Lembaga .................................................................................................. 4
B. Pelaksanaan Praktik .......................................................................................... 7
C. Permasalahan di Lapangan ............................................................................... 7
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ............................................... 8
BAB III......................................................................................................................... 9
PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI ........................................ 9
BAB IV ...................................................................................................................... 12
PENUTUP ................................................................................................................. 12
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 12
B. Saran-saran ..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 13

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Pajak merupakan iuran wajib dari rakyat atau sebuah perusahaan untuk
dijadikan kas negara yang berupa uang berdasarkan Undang-Undang (yang
dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik (kontrasepsi)
yang langsung dapat ditunjukkan. Hasil iuran wajib pajak biasanya digunakan
untuk pengeluaran umum yaitu untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat,1 biasanya juga berupa pembangunan jalan raya di
pedesaan atau jalan toll, memberikan bantuan bagi orang yang kurangmampu
atau yang lainnya yang berhubungan dengan kemakmuran rakyat.
E-BUPOT merupakan sebuah aplikasi wajib pajak untuk mempermudah bagi
seorang untuk membayarkan wajib pajak khususnya mempermudah sebuah
instansi untuk melakukan pemotongan wajib pajak. Aplikasi E-BUPOT juga
merupakan sebuah aplikasi yang memudahkan dalam pembenahan NPWP
bendahara melalui PMK-231. Adapun juga kendala lainnya yaitu kesulitan yang
dialami oleh sebuah instansi pemerintah dalam mengadministrasikan pelaporan
dan pembayaran pajak yang dilakukan oleh unit pelaksana di bawahnya yang
akan menjadi lebih mudah menggunakan aplikasi E-BUPOT (Elektronik Bukti
Potong). Bukti potong dalam aplikasi E-BUPOT merupakan suatu bukti bahwa
seseorang tersebut mendapatkan pemotongan dalam pembayaran pajak.
Aplikasi E-BUPOT diterbitkan dalam rangka memberikan kemudahan dalam
administrasi perpajakan khususnya bagi pemotongan pajak, dimana dengan
menggunakan aplikasi E-BUPOT dapat digunakan untuk pemenuhan kewajiban
pemotong pajak menjadi lebih sederhana, mudah, dan efisien. Aplikasi E-BUPOT
merupakan aplikasi berbasis web yang berguna membantu wajib pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya, khususnya pemenuhan kewajiban PPh
pasal 23/26.
Penulis memilih judul dan tempat tersebut dikarenakan waktu PPL di
BAPPEDA penulis ditempatkan di bagian keuangan jadi mengetahui tentang
penggunaan aplikasi pemotongan perpajakan yang dipakai oleh BAPPEDA yaitu

Siti Resmi .Perpajakan Teori dan Kasus Edisi 11 buku 1, (Jakarta: Salemba Empat, 2019),
1

hlm. 1
1
aplikasi E-BUPOT (Elektronik Bukti Potong) dan karena pajak merupakan suatu
kewajiban yang harus bibayarkan oleh semua orang bahkan BAPPEDA juga ikut
membayar pajak jadi pemotongan dalam pajak sangat dibutuhkan dan aplikasi E-
BUPOT memberikan bukti pemotongan dalam pembayaran wajib pajak. Dan
semua pelaporan pajak baik dari instansi maupun suasta menggunakan aplikasi
E-BUPOT (Elektronik Bukti Potong) dari kantor pajak kabupaten blitar juga
diarahkan untuk menggunakan aplikasi tersebut.
Berdasarkan dasar pemikiran diatas dan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) yang telah dilaksaksanakan oleh penulis, maka dalam penyusunan
laporan PPL ini, penulis melakukan penelitian dengan judul ”Kegunaan E-
BUPOT (Elektronik Bukti Potong) Pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Blitar”
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini mempunyai tujuan yaitu untuk
menambah wawasan pengetahuan tentang kinerja di Badan Perencanaan
Pembangunan (BAPPEDA) kabupaten Blitar, manambah pengalaman di dunia
kerja. Kemudian dapat menerapkan ilmu yang didapatkan ketika sedang
berkuliah maupun sudah bekerja, dan untuk mengetahui kemudahan wajib
pajak dengan menggunakan aplikasi E-BUPOT (Elektronik Bukti Potong) ketika
administrasi pemotongan pajak pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Blitar.
2. Kegunaan
Dapat mengikuti praktik pengalaman lapangan (PPL) sesuai dengan
yang di inginkan penulis, menambah pengetahuan tentang Bukti Pemotongan
pada Wajib Pajak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Kabupaten Blitar. Mengetahui tentang dunia kerja yang nantinya berguna
untuk menambah wawasan dan juga pengalaman ketika sudah menyelesaikan
pendidikan di Universitas Islam Negri Sayid Ali Rahmatullah Tulungagung,
kemudian bisa menyesuaikan diri di lingkungan kerja pada kemudian hari.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di Kantor Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Blitar yang terletak
pada Jl. Semeru No.40, Kepanjen Lor, Kecamatan. Kepanjenkidul, Kota Blitar,
Jawa Timur dengan kode pos 66117. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung pada Gelombang I Tahun 2022 dilaksanakan selama
kurang lebih 45 hari yaitu 1 bulan setengah dihitung mulai dari tanggal 15
Agustus 2022 yaitu pada hari Senin sampai dengan 30 September 2022 tepat
pada hari Jum’at. Kemudian dilanjutkan dengan membuat Laporan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL). Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilakukan
setiap hari senin sampai dengan hari jum’at pada pukul 07.00 sampai dengan
15.30, kecuali hari jumat pulang lebih awal yaitu pada pukul 15.00 sesuai dengan
jam kerja pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Kabupaten Blitar.

3
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga
Badan Perencana Pembangunan (BAPPEDA) merupakan sebuah unsur
pelaksana yang berfungsi sebagai penunjang daerah yaitu di bidang
perencanaan, bidang Penelitian dan Pengembangan serta tugas pembantuan
bagi rumpun dinas di bawahnya. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris daerah.2
BAPPEDA juga memiliki fungsi kerja, yaitu :3
1. Fungsi penyelenggaraan penelitian di bidang pemerintahan pembangunan
dan kemasyarakatan didalam rangka pengembangan pembangunan
secara umum.
2. Menyusun Pola Dasar Pembangunan Daerah
3. Menyusun REPELITA daerah
4. Menyusun Program Tahunan Daerah
5. Melaksanakan kerjasama penelitian dan perencanaan pembangunan
daerah dengan lembaga perguruan tinggi dan lembaga lain baik
pemerintah maupun swasta
6. Mengkoordinasi, merumuskan dan menyusun anggaran pendapatan dan
belanja daerah.
7. Memantau evaluasi, penelitian dan perencanaan pembangunan daerah
8. Menyelenggarakan tugas pembantuan
9. Mengelola kesekretariatan dan urusan rumah tangga BAPPEDA
Melaksanakan tugas lain yang diberikan.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Blitar
terletak pada Jl. Semeru No.40, Kepanjen Lor, Kecamatan. Kepanjenkidul, Kota
Blitar, Jawa Timur dengan kode pos 66117.

2
Peraturan Bupati Blitar Nomor 68 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Blitar
3
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1980, Tentang Pembentukan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
4
Visi Bupati Kabupaten Blitar yaitu “Terwujudnya Kabupaten Blitar yang
Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Akhlak Mulia, Baldatun, Toyyibatun,
Warobbun Ghofur”. Sedangkan misinya yaitu :
1. Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat Blitar berlandaskan
iman dan takwa dengan kearifan lokal budaya;
2. Meningkatkan taraf hidup masyarakat Blitar yang memiliki mutu dan
nilai kompetensi tinggi, dengan mengoptimalkan potensi generasi
muda Kabupaten Blitar;
3. Pengoptimalan kinerja pemerintah yang akuntabel, inovatif dan
berintegritas;
4. Percepatan dan pemerataan pembangunan yang adil dan merata
melalui pengembangan potensi ekonomi daerah dengan
mengedepankan pemberdayaan masyarakat dan kelestarian
lingkungan.4
Gambar 1 Struktur BAPPEDA UMUM

(https://www.blitarkab.go.id/2012/06/12/bappeda/)

4
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Visi Misi, dalam
https://bappeda.blitarkab.go.id/profile/visi-misi-dan-tupoksi/, diakses pada 11 September 2022
5
Struktur organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) meliputi :5
1. Kepala Badan
2. Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Penyusunan Program
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Ekonomi, membawahi:
a. Sub Bidang Ekonomi I
b. Sub Bidang Ekonomi II
c. Sub Bidang Ekonomi III
4. Bidang Prasarana Wilayah, membawahi:
a. Sub Bidang Prasarana Wilayah I
b. Sub Bidang Prasarana Wilayah II
c. Sub Bidang Prasarana Wilayah III
5. Bidang Sosial dan Pemerintahan, membawahi:
a. Sub Bidang Sosial dan Pemerintahan I
b. Sub Bidang Sosial dan Pemerintahan II
c. Sub Bidang Sosial dan Pemerintahan III
6. Bidang Penelitian dan Pengembangan, membawahi:
a. Sub Bidang Litbang Ekonomi dan Pembangunan
b. Sub Bidang Litbang Sosial dan Pemerintahan
c. Sub Bidang Data dan Pelaporan
7. UPTB
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Adapun struktur organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
BAPPEDA Kabupaten Blitar yaitu sebagai berikut:

5
Peraturan Bupati Blitar Nomor 68 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Blitar
6
Gambar 2 Struktur Organisasi BAPPEDA Kabupaten Blitar

(Sumber: https://bappeda.blitarkab.go.id/profile/struktur-organisasi/,2022)

B. Pelaksanaan Praktik
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Blitar mulai pukul 07.00 sampai 15.30 pada
setiap hari Senin sampai dengan hari kamis, kalau hari jum’at mulai pukul 07.00
sampai 15.00. Setiap pagi melaksanakan apel kecuali dihari jumat, kalau hari
jum’at setiap pagi dilakukan senam, kegiatan dilanjutkan dengan membantu
karyawan di sub bagian keuangan. Kegiatan tersebut dapat berupa
mengarsipkan berkas, mengurutkan berkas, men scan berkas, membuat berkas
manual, membuat berkas verifikasi, membuat surat pengantar, mengikuti rapat,
membantu pelaksanaan program BAPPEDA, dan lain sebagainya. Istirahat
dilakukan pada pukul 12.00 – 01.00 WIB. Setelah istirahat, kegiatan dilanjutkan
dengan membantu karyawan di sub bagian keuangan. Sebelum pulang penulis
melakukan absensi kolektif di bagian resepsionis BAPPEDA Kabupaten Blitar.
C. Permasalahan di Lapangan
Dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), penulis
menemukan beberapa permasalahan yang dialaminya, diantaranya :

7
1. Seluruh kegiatan keuangan di BAPPEDA dilakukan melalui aplikasi dari
Pemerintah Daerah yang dikelola mandiri oleh karyawan BAPPEDA,
sehingga membuat penulis hanya membantu sebatas kegiatan manual saja.
2. Sering adanya jam bebas (kosong) karena tidak ada kegiatan atau tugas
yang harus dikerjakan.
3. Banyaknya mahasiswa magang/PPL di BAPPEDA Kabupaten Blitar yaitu
sebanyak 12 (dua belas) anak, sehingga membuat pembagian kegiatan atau
tugas menjadi lebih sedikit untuk per individunya.
4. Penulis kesulitan dalam mencari informasi terkait BAPPEDA Kabupaten Blitar
karena website yang tidak dikelola secara aktif.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Tanggapan yang diberikan dri pihak Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Kab. Blitar yaitu sangat baik kepada mahasiswa PPL.
Karyawan BAPPEDA Kab. Blitar menyambut baik dengan tangan terbuka,
bahkan karyawan BAPPEDA Kab. Blitar juga sangat ramah terhadap semua
mahasiswa yang PPL di BAPPEDA Kab. Blitar, baik dari UIN SATU Tulungagung,
UM, UMM, dan UB.

8
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI

BAPPEDA merupakan sebuah lembaga yang mengampu rumpun dinas di


bawah nya. E-BUPOT (Elektronik Bukti Potong) digunakan oleh BAPPEDA karena
arahan dari kantor pajak untuk pelaporan pajak baik dari sebuah instansi maupun
swasta untuk menggunakan aplikasi E-BUPOT (Elektronik Bukti Potong). Para
karyawan yang menangani perpajakan biar mudah untuk melakukan pemotongan
pada pembayaran pajak, dan mendaptkan bukti pemotongan pajak. Bukti potong
sendiri dalam aplikasi E-BUPOT (Elektronik Bukti Potong) merupakan suatu bukti
bahwa seseorang tersebut mendapatkan pemotongan dan pelaporan PPh Pasal
22/26 yang bentuknya dokumen elektronik pada pembayaran pajak. Aplikasi E-
BUPOT (Elektronik Bukti Potong) berasal dari kantor pajak yang bisa di akses
melalui google jadi semua orang kantor sebenarnya bisa mengaksesnya asalkan
diberi tahu pasword nya, dan jika ingin mengaksesnya orang biasa juga bisa tapi
harus punnya NPWP lebih dahulu.
Wajib pajak merupakan suatu iuran yang wajib dibayarkan oleh semua
masyarakat pribadi atau badan tanpa terkecuali yang mempunyai hak dan kewajiban
perpajakan pada suatu negara tempat tinggal nya, iuran wajib pajak biasanya berupa
uang yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang perpajakan.6 Pajak juga merupakan sumber penghasilan terbesar di sebuah
negara yang dipungut pajak biasanya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak
Penghasilan (PPH), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Barang
Mewah, Bea Materai, dan juga Pajak Daerah.
E-BUPOT (Elektronik Bukti Potong) merupakan sebuah aplikasi resmi yang
dirancang dan disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (salah satu eselon satu di
bawah kementrian keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta
melaksanakan kebijakan dan standarsisasi teknis di bidang perpajakan) untuk
membuat bukti pemotongan dan pelaporan PPh Pasal 22/26 dalam bentuk dokumen
elektronik.
Sebelum di luncurkannya aplikasi E-BUPOT (Elektronik Bukti Potong)
pembayaran pajak dilakukan secara manual dengan mendatangi kantor pajak dan
ada ketentuan dan syarat yang harus dipenuhi yaitu seperti daftar secara online dulu

6
Siti Resmi. Perpajakan Teori dan Kasus Edisi 11 buku 1, (Jakarta: Salemba Empat, 2019),
hlm. 1
9
sebelum kesana, antri terlebih dahulu ketika masuk dan ada batasan hanyya
beberapa orang saja yang dilayani maka selebihnya harus hari selanjutnya.
Hadirnya aplikasi E-BUPOT (Elektronik Bukti Potong) memberikan kemudahan
bagi para wajib pajak untuk membuatkan bukti pemotongan dan pelaporan SPT
masa PPh pasal 23/26 secara online dan realtime. Oleh karena hal tersebut wajib
pajak dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Penggunaan aplikasi E-BUPOT
(Elektronik Bukti Potong) mulai diwajibkan bagi seluruh wajib pajak telah ditunjuk
sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada tahun 2019. Keputusan tersebut
berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-599/PJ/2019 tentang
Penetapan Pemotong PPh pasal 23 dan/atau pasal 26 yang diharuskan bukti
pemotongan dan diwajibkan menyampaikan SPT masa PPh pasal 23 dan/atau pasal
26 berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-178/pj/2017.7
Diterbitkan sebuah keputusan Direktorat Jendral tentang penghapusan NPWP
dan/atau pencabutan PKP bendahara diantaranya :
1. Menerbitkan NPWP baru untuk sebuah instansi pemerintah secara jabatan
untuk pelaksanaan hak dan/atau pemenuhan kewajiban perpajakan sejak
masa pajak 2020.
2. Menghapus NPWP bendahara secara jabatan dari administrasi Direktorat
Jenderal Pajak terhitung sejak tanggal 01 Juni 2021.
Aplikasi E-BUPOT memberikan kemudahan dan pelayanan bagi sebuah
instansi pemerintah untuk membuat dan melaporkan SPT masa, dan juga
memberikan kepastian hukum terkait status dan keandalan Bukti
Pemotongan/Pemungutan. Aplikasi E-BUPOT juga dapat meningkatkan akurasi dan
validasi data.
Keunggulan dalam aplikasi E-BUPOT yaitu:
1. Digunakan sebagai penghitungan PPh,
2. Membuat bukti pemotongan dan bukti pemungutan,
3. Membuat billing,
4. Membuat dan menyampaikan SPT masa PPh.
Dalam suatu hal dimana masa pajak terdapat 2 (dua) ataupun lebih transaksi
yang menggunakan pemotongan atau pemungutan pajak atas pihak yang sama dan
dengan menggunakan kode objek pajak yang sama pemotongan/pemungutan PPh

7
Andi Muhammad Dahlan, Pengaruh Persepsi Kegunaan, Kemudahan, Dan Kontrol Perilaku
Terhadap Penggunaan E-Bupot 23/26 Pada Kantor Pelayanan Paj ak Pratama Makassar
Utara,(Makasar:Universitas Hasanuddin,2021),hal.18-19
10
dapat membuat 1 (satu) bukti pemotongan/pemungutan unifikasi yang berformat
standar.
Kewajiban dalam pemotong/pemungutan pajak yaitu :
1. Membuat bukti pemotongan/pemungutan pajak dan menyerahkan bukti
pemotongan/pemungutan pajak kepada pihak yang dipotong dan/atau dipungut.
2. Menyetorkan PPh yang telah dipotong dan/atau dipungut dan PPN/PPnBM
yang dipungut.
3. Melaporkan bukti pemotongan/pemungutan pajak menggunakan SPT masa
unifikasi instansi pemerintah.
Bukti pemotongan/pemungutan unifikasi yang telah dilaporkan dalam SPT
masa unifikasi instansi pemerintah dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Pembetulan, dalam hal tersebut terdapat kekeliruan dalam pengisian bukti
pemotongan/pemungutan unifikasi atau terdapat transaksi retur.
2. Pembatalan, dalam hal tersebut terdapat transaksi yang dibatalkan.
3. Penambahan, dalam hal tersebut terdapat objek pajak yang belum dilaporkan
dalam SPT masa PPh unifikasi.
Sepanjang Direktur Jenderal Pajak belum melakukan pemeriksaan atau
pemeriksaan bukti permulaan secara terbuka terhadap SPT masa unifikasi instansi
pemerintah yang bersangkutan.8
Kendala atau kelemahan dari aplikasi E-BUPOT (Elektronik Bukti Potong) ini
ialah system maintenancenya dilakukan disaat lagi mepet-mepetnya pelaporan
yaitu ketika sudah akhir bulan dan karena ini sebuah aplikasi jadi kalau dipakai
secara bersamaan maka sistemnya akan menjadi lemot.
Jika pelaporan pada aplikasi E-BUPOT (elektronik Bukti Potong) melebihi
batasan waktu atau bisa dibilang terlambat maka akan dikenakan denda sebesar
Rp. 100.000,00 (Seratus Ribu Rupiah) karena dikenakan sanksi administrasi
sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 7 Undang-Undang KUP, yang dikenakan
sebagai satu kesatuan dan tidak dihitung bagi tiap-tiap jenis PPh

8
Materi E-BUPOT Unifikasi dan 21 instansi Pemerintah PER-02/PJ/2021 dan PER-
17/PJ/2021 hal 10-76
11
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pajak merupakan suatu kewajiban yang wajib dibayarkan oleh semua warga
dan sebuah instansi pada suatu negara tertentu yang mewajibkan pajak. Wajib
pajak biasanya dibayarkan berupa uang dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku pada pajak negara tersebut.
Aplikasi E-BUPOT (Elektronik Bukti Potong) merupakan sebuah aplikasi yang
berbasis web yang dapat memudahkan sebuah instansi untuk pemotongan wajib
pajak yang dibayarkan oleh instansi di bawahnya. Aplikasi E-Bupot sangat
membantu bagi sebuah instansi karena selain mempermudah pemotongan wajib
pajak dan dapat dilakukan secara online jadi bisa dilakukan dimana saja dan
kapan saja. Bukti potong merupakan sebuah tanda atau sebuah bukti bagi
seseorang yang mendapatkan potongan pada pembayaran pajaknya.
B. Saran-saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Diharapkan agar pihak fakultas membuat perjanjian atau kerjasama
terhadap tempat yang akan di buat magang/PPL mahasiswa/i agar para
mahasiswa tidak kebingungan dan kelabakan mencari tempat magang/PPL
dikarenakan karna kampus lain juga melakukan magang/PPL yang waktunya
bersamaan sehingga menjadi penuhnya tempat magang/PPL.
2. Untuk Instansi/Lembaga Tempat PPL
Seharusnya di dalam web BAPPEDA Kabupaten Blitar dilengkapi
dengan sejarah yang lengkap agar para mahasiswa yang magang bisa
dengan mudah mengakses informasi guna membuat laporan praktik.
Seharusnya tidak semua mahasiswa yang mengajukan surat izin magang ke
BAPPEDA Kabupaten Blitar diterima, karena hal tersebut menjadikan
penuhnya dan kekurangan tempat duduk buat mahasiswa yang magang
tersebut.
3. Untuk Mahasiswa Sebagai Peserta PPL
Para mahasiswa sebaiknya lebih bertannya tentang apa yang mereka
lakukan seperti bertanya kepada ketua bagian sub bab mereka biar diberi
arahan untuk melakukan sesuatu yang bisa membantu para pegawai lainnya
dalam suatu ruangan mereka.
12
DAFTAR PUSTAKA

Resmi, Siti. 2019. Perpajakan Teori dan Kasus Edisi 11 buku 1. Jakarta: Salemba
Empat.
Peraturan Bupati Blitar Nomor 68 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Blitar
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1980, Tentang
Pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Visi Misi, dalam
https://bappeda.blitarkab.go.id/profile/visi-misi-dan-tupoksi/, diakses pada 11
September 2022
Peraturan Bupati Blitar Nomor 68 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Blitar
Dahlan, Andi Muhammad. 2021. Pengaruh Persepsi Kegunaan, Kemudahan, Dan
Kontrol Perilaku Terhadap Penggunaan E-Bupot 23/26 Pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara. Makasar: Universitas Hasanuddin.
Materi E-BUPOT Unifikasi dan 21 instansi Pemerintah PER-02/PJ/2021 dan PER-
17/PJ/2021

13
LAMPIRAN-LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai