Oleh :
Oleh :
Disusun Oleh:
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manjemen Kepala UPTD Pengelola Pendapatan
Universitas Nusa Putra Daerah BPKPD Kota Sukabumi
KATA PENGANTAR
i
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. kami dapat
menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dengan baik berkat
rahmat dan petunjuk-Nya. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang tercantum di bawah ini yang telah
mendukung dan mempercepat pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.
1. Bapak Dr. Kurniawan, S. T., M. Si., M. M., selaku Rektor Universitas Nusa
Putra Sukabumi;
2. Bapak Anggy Pradiftha S. Pd., M. T selaku Wakil Rektor 1 Bidang Akademik
3. Bapak Agung Maulana, M. A., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Nusa Putra Sukabumi;
4. Salix Fini Maris, M.M, selaku Dosen Pembimbing;
5. Bapak H. Andri Suryandi, S. E, M. M., selaku Kepala UPTD Pengelola
Pendapatan Daerah BPKPD Kota Sukabumi, yang telah berkenan
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan
Praktek Kerja Lapangan dikantor UPTD Pengelolaan Pendapatan Daerah
BPKD Kota Sukabumi;
6. Bapak Asep Herlan Y Permana, S. Kom., selaku Staff Pengawas dan Konsultasi
UPTD Pengelola Pendapatan Daerah sekaligus sebagai pembimbing
lapangan dalam kegiatan praktek kerja lapangan;
7. Beserta seluruh Staff Karyawan di kantor UPTD Pengelola Pendapatan
Daerah.
Tujuan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah untuk
menyampaikan berbagai agenda kegiatan yang telah kami lakukan selama kurun
waktu yang telah di tentukan. Akhir kata, penyusun berharap laporan yang disusun
bisa bermanfaat bagi pembaca serta berguna bagi kemajuan UPTD Pengelola
Pendapatan Daerah selaku tempat praktek kerja lapangan. Kami ucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya pada semua pihak yang telah membantu
jalannya kegiatan praktek kerja lapangan, semoga Allah SWT meridhoi langkah
orang yang berbuat baik. Amin.
Sukabumi, 31 September 2023
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................
i
KATA PENGANTAR .............................................................................
ii
ii
DAFTAR ISI .......................................................................................
iii
BAB I ................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................
1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan ................................................. 2
1.3 Masa Pelaksanaan ................................................................... 3
1.4 Manfaat PKL Bagi Mahasiswa .................................................... 3
BAB II ............................................................................................... 5
Profil UPTD Pengelola Pendapatan Daerah BPKPD Kota Sukabumi ........... 5
2.1 Sejarah UPTD Pengelola Pendapatan Daerah Kota Sukabumi ......... 5
2.2 Visi Misi UPTD Pengelola Pendapatan Daerah Kota Sukabumi ....... 5
2.3 Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi UPTD Pengelola
Pendapatan Daerah Kota Sukabumi .................................................... 6
2.4 Ruang Lingkup Usaha UPTD Pengelola Pendapatan Daerah Kota
Sukabumi........................................................................................ 8
2.5 Lokasi UPTD Pengelola Pendapatan Daerah Kota Sukabumi .......... 9
BAB III .............................................................................................
10
PEMBAHASAN ...................................................................................
10
3.1 Pelaksanaan Kegiatan .............................................................. 10
3.2 Temuan Kasus ......................................................................... 11
3.3 Pembahasan ............................................................................ 12
3.2.1 PBB-P2 ...................................................................................
12
3.2.2 Prosedur dan Teknis Pembayaran PBB-P2 .................................. 13
3.2.3 Pengajuan Keberatan ...............................................................
15
BAB IV .............................................................................................
20
PENUTUP ..........................................................................................
20
4.1 Kesimpulan ............................................................................ 20
4.2 Saran ..................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
22
LAMPIRAN DOKUMEN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.3 Masa Pelaksanaan
3
Manfaat Untuk UPTD Pengelola Pendapatan Daerah Kota Sukabumi:
4
BAB II
Dari 2 (dua) sumber pendapatan yang menjadi tanggung jawab UPTD PPD
Kota Sukabumi berdasarkan:
a. Visi
5
b. Misi
6
Tugas Pokok dan Fungsi UPTD Pengelola Pendapatan Daerah Kota
Sukabumi
7
f. Penyusunan bahan laporan Kegiatan UPTD
Pengelolaan
Pendapatan Daerah.
8
a. Menghimpun kebutuhan keuangan untuk kegiatan UPTD Pengelolaan
Pendapatan Daerah;
b. Membuat usulan pencairan Belanja langsung
kegiatan UPTD
Pengelolaan Pendapatan Daerah;
c. Mencairkan uang kegiatan UPTD Pengelolaan Pendapatan Daerah sesuai
kebutuhan;
d. Mencatat seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran uang kas dalam
buku Kasumum (BKU);
e. Membukukan setiap pengeluaran kas dalam Buku Rekapitulasi
Pengeluaran Perincian Objek;
f. Membukukan setiap transaksi penerimaan dan pengeluaran PPN dan
PPh dalam buku Pajak PPN dan PPh;
g. Membuat Register Penutupa nKas;
h. Menyusun RKA;
i. Asistensi RKA;
j. Menyusun DPA;
k. Asistensi DPA; dan
l. Membuat Surat Keputusan Nilai Zona Objek Pajak (SKNJOP).
1. Pendaftaran OP Baru;
2. Mutasi Subjek Pajak;
3. Pembetulan SPPT/SKP/STP;
4. Pembatalan SPPT/SKP;
5. Salinan SPPT/SKP;
6. Keberatan Penunjukkan Wajib Pajak;
7. Keberatan Atas Pajak Terhutang;
8. Pengurangan Atas Besarnya Pajak Terhutang;
9. Restitusi dan Kompensasi;
10. Pengurangan Denda Administrasi;
11. Penundaan Tanggal Jatuh Tempo;
12. Pembetulan SK Keberatan;
13. Permohonan Pemecahan Objek Pajak;
14. Permohonan Penggabungan Objek Pajak;
15. Permohonan Penerbitan SK NJOP;
16. Cetak Surat Keterangan Lunas 1 Tahun; dan
9
17. Cetak Surat Keterangan Lunas 10 Tahun.
1. Verifikasi BPHTB; 2.
Validasi BPHTB; dan
3. Pembatalan BPHTB.
BAB III
PEMBAHASAN
10
3.1 Pelaksanaan Kegiatan
• Validasi BPHTB
Validasi BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan)
adalah proses pengecekan dan verifikasi data terkait pembayaran
BPHTB yang dilakukan oleh pemilik properti atau pihak terkait
11
c. Input data SK Keberatan pbb-p2.
Input data SK Keberatan PBB-P2 (Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan
dan Perkotaan) merujuk pada proses memasukkan informasi terkait
Surat Keberatan yang diajukan oleh wajib pajak terhadap tagihan PBB-
P2.
d. Pemberkasan SK Keberatan.
Pemberkasan SK Keberatan merujuk pada proses penyusunan dan
pengumpulan dokumen-dokumen yang terkait dengan Surat Keberatan
(SK) yang diajukan oleh wajib pajak.
12
Oleh sebab itu sangat penting bagi wajib pajak untuk melaksanakan
kewajiban membayar pajak secara tepat waktu dan penuh tanggung jawab.
Mungkin saat ini masih ada para wajib pajak yang belum menyadari betapa
pentingnya pembayaran pajak dilakukan dan berdampak sangat luas terhadap
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut yang mendasari
praktikan untuk menjelaskan apa yang dimaksud PBB-P2 serta bagaimana
prosedur dan teknis dalam melakukan pembayaran PBB-P2.
Temuan kasus lainnya yang praktikan bahas yaitu pengajuan keberatan
yang merupakan salah satu jenis pelayanan PBB-P2 yang ada di UPTD Pengelola
Pendapatan Daerah Kota Sukabumi. Kenaikan pajak di sebabkan oleh kenaikan
nilai jual objek pajak (NJOP) sesuai dengan kepwal tahun 2022, hal tersebut
menyebabkan adanya wajib pajak mengajukan keberatan atas pajak yang harus
mereka bayar, alasan wajib pajak megajukan keberatan karena kenaikan NJOP
yang terlalu jauh dengan NJOP sebelumnya.
Temuan kasus ini memiliki kaitan yang kuat dengan mata kuliah Manajemen
Keuangan, terutama dalam konteks pengelolaan keuangan pemerintahan daerah.
Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai kaitan tersebut:
a. Manajemen Keuangan:
Temuan kasus ini secara umum sesuai dengan teori Manajemen Keuangan yang
mengacu pada pengelolaan pendapatan, perencanaan operasional, koordinasi,
dan strategi pemungutan pajak. Pengelolaan pendapatan daerah yang efisien,
13
perencanaan operasional yang baik, dan strategi pemungutan pajak yang efektif
adalah prinsip-prinsip dasar dalam teori manajemen keuangan.
Pada tahap ini, informasi yang diberikan belum mencakup detail teoritis tertentu
atau pengembangan analisis yang mendalam terkait dengan kesesuaian atau
ketidaksesuaian temuan kasus dengan teori Manajemen Keuangan. Untuk menilai
lebih lanjut kesesuaian atau ketidaksesuaian, perlu dilakukan analisis lebih
mendalam dengan merinci prinsip-prinsip teori Manajemen Keuangan yang
bersangkutan
3.3 Pembahasan
3.3.1 PBB-P2
14
Dalam melakukan pengajuan pelayanan PBB-P2 wajib pajak harus
memenuhi persyaratan, yaitu sebagai berikut:
1. Pendaftaran OP Baru
2. Mutasi Subjek Pajak
3. Pembetulan SPPT/SKP/STP
4. Pembatalan SPPT/SKP
5. Salinan SPPT/SKP
6. Keberatan Penunjukkan Wajib Pajak
7. Keberatan Atas Pajak Terhutang
8. Pengurangan Atas Besarnya Pajak Terhutang
9. Restitusi dan Kompensasi
10. Pengurangan Denda Administrasi
11. Penundaan Tanggal Jatuh Tempo
12. Pembetulan SK Keberatan
13. Permohonan Pemecahan Objek Pajak
14. Permohonan Penggabungan Objek Pajak
15. Permohonan Penerbitan SK NJOP
16. Cetak Surat Keterangan Lunas 1 Tahun
17. Cetak Surat Keterangan Lunas 10 Tahun
• Bank atau Kantor Pos dan Giro tempat pembayaran yang tercantum pada SPPT,
dengan menunjukkan SPPT PBB tahun yang ingin dibayar. Jika belum diterima
oleh wajib pajak, bisa menunjukkan SPPT tahun sebelumnya.
15
• petugas PBB resmi di kelurahan/desa, dengan cara membayar kepada petugas
pemungut. Kemudian petugas menyetor ke tempat pembayaran yang
ditentukan.
UPTD PPD BPKPD Kota Sukabumi sebagai unit pelaksana teknis pemungutan
PBB-P2 dan BPHTB di Kota Sukabumi terus berupaya untuk meningkatkan
penerimaan PBB-P2 dan BPHTB serta meningkatkan ketaatan masyarakat dalam
menunaikan pajak. Oleh sebab itu untuk memudahkan prosedur dan teknis
pembayaran pajak UPTD PPD kota Sukabumi melakukan inovasi memanfaatkan
trasnformasi digital. Saat ini masyarakat dapat membayar pajak dengan mudah,
dekat, aman dan cepat melalui e-commerce, e-wallet, dan marketplace yang telah
ditunjuk oleh Pemerintah sebagai lembaga presepsi untuk pembayaran pajak.
Berikut prosedur dan teknis pembayaran PBB-P2 secara online melalui:
• Marketplace
Pembayaran PBB-P2 secara online melalui Tokopedia.
Gambar: 3.1
Prosedur Pembayaran PBB-P2 Melalui BJB Digi & ATM Bank BJB
• E-Wallet
Pembayaran PBB-P2 secara online melalui DANA.
Pasal 36
(1) Pemerintah Daerah dapat memberikan pengurangan atau penghapusan
sanksi administratif dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. 1 (satu) permohonan diajukan untuk 1 (satu) SPPT PBB-P2, SKPD PBB-P2,
atau STPD PBB-P2, kecuali diajukan secara kolektif;
b. diajukan kepada kepala Perangkat Daerah atau instansi terkait;
c. diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mencantumkan
besarnya persentase pengurangan sanksi administratif yang dimohon
disertai alasan yang jelas;
d. surat permohonan yang diajukan secara perseorangan ditandatangani
oleh Wajib Pajak, kecuali permohonan yang diajukan secara kolektif
ditandatangani Lurah. dalam hal surat permohonan ditandatangani oleh
bukan Wajib Pajak berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) surat permohonan harus dilampiri dengan surat kuasa khusus
untuk:
a) Wajib Pajak badan; atau
b) Wajib Pajak orang pribadi dengan Pajak yang tidak atau kurang
dibayar yang menjadi dasar penghitungan sanksi administrasi
minimal Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah).
2) harus dilampiri dengan surat kuasa, untuk Wajib Pajak orang
pribadi dengan Pajak yang tidak atau kurang dibayar yang
menjadi dasar penghitungan sanksi administrasi minimal Rp
100.000,- (seratus ribu rupiah) Pajak yang tidak atau kurang
dibayar yang menjadi dasar penghitungan sanksi administrasi
yang tercantum dalam SKPD PBB-
P2, STPD PBB-P2;
e. Wajib Pajak tidak mengajukan keberatan, mengajukan keberatan namun
tidak dapat dipertimbangkan, atau mengajukan keberatan kemudian
mencabut keberatannya, atas SPPT atau SKPD PBB-P2 yang terkait
dengan STPD PBB-P2, dalam hal yang diajukan permohonan
pengurangan atau penghapusan adalah sanksi administrasi yang
tercantum dalam STPD PBB-P2; dan
f. permohonan pengurangan dan penghapusan sanksi administrasi yang
diajukan secara kolektif hanya untuk SPPT PBB-P2 dan/atau SKPD PBBP2,
atau STPD PBB-P2 semua Tahun Pajak;
(2) Permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administratif yang tidak
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak dapat
dipertimbangkan dan kepada Wajib Pajak atau kuasanya diberitahukan
secara tertulis disertai alasan yang mendasari dalam jangka waktu paling
lama 1 (satu) bulan terhitung sejak permohonan tersebut diterima.
18
(3) Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
mengajukan kembali permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasi dengan terlebih dahulu melengkapi persyaratan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
Pasal 37
Permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administratif PBB-P2
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 disertai bukti pendukung, terdiri dari:
a. fotokopi identitas Wajib Pajak, dan fotokopi kuasa Wajib Pajak dalam hal
dikuasakan;
b. fotokopi SPPT PBB-P2/SKPD PBB-P2/STPD PBBP2 yang dimohonkan
pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi PBB-P2;
c. fotokopi bukti pelunasan pokok Pajak tahun yang dimohonkan
pengurangan sanksi administrasi PBB-P2;
d. surat pengajuan pribadi disertai materai dan/atau
keterangan/pengantar dari kelurahan yang menyatakan tidak mampu
membayar denda administrasi PBB-P2 dengan alasan yang bisa
dipertanggungjawabkan dari Lurah;
e. fotokopi laporan keuangan, dalam hal permohonan yang diajukan oleh
Wajib Pajak badan;
f. dokumen pendukung yang dapat menunjukan bahwa sanksi administrasi
PBB-P2 dikarenakan kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena
kesalahan Wajib Pajak; dan/atau
g. fotokopi surat pemberitahuan pengajuan keberatan PBB-P2 tidak dapat
dipertimbangkan, dalam hal Wajib Pajak pernah mengajukan keberatan
atas SPPT PBB-P2 atau SKPD PBB-P2;
Pasal 38
20
(3) Permohonan pengurangan atau Pembatalan Ketetapan PBB-P2 yang tidak
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak dapat
dipertimbangkan dan kepada Wajib Pajak atau kuasanya diberitahukan
secara tertulis disertai alasan yang mendasari dalam jangka waktu paling lama
1 (satu) bulan terhitung sejak permohonan tersebut diterima.
(4) Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat
mengajukan kembali permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi
administrasi dengan terlebih dahulu melengkapi persyaratan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3).
Pasal 39
Permohonan pengurangan atau pembatalan ketetapan PBB-P2 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 38 harus disertai bukti pendukung, terdiri atas:
a. fotokopi identitas Wajib Pajak, dan fotokopi identitas kuasa Wajib Pajak
dalam hal dikuasakan;
b. fotokopi kartu anggota veteran, atau fotokopi surat keputusan tentang
pengakuan, pengesahan dan penganugerahan gelar kehormatan dari
pejabar berwenang, dalam hal Objek Pajak yang Wajib Pajaknya orang
pribadi veteran pejuang kemerdekaan, pembela kemerdekaan,
penerima tanda jasa bintang gerilya, atau janda/dudanya;
c. fotokopi surat keputusan pensiun, dalam hal Objek Pajak yang Wajib
Pajaknya orang pribadi yang penghasilannya semata-mata berasal dari
pensiunan sehingga kewajiban membayar PBB-P2 sulit dipenuhi;
d. fotokopi Keputusan Wali Kota tentang Penetapan Bangunan dan/atau
Lingkungan sebagai bangunan dan/atau Lingkungan Cagar Budaya yang
sudah Dilegalisasi, dalam hal Objek Pajak yang Wajib Pajaknya orang;
e. fotokopi akta pendirian perusahaan/yayasan, dalam hal Wajib Pajak
Badan;
f. SPPT PBB-P2 atau SKPD PBB-P2 atau surat keputusan keberatan asli yang
dimohonkan pengurangan atau pembatalan ketetapan PBB-P2;
g. fotokopi slip gaji atau dokumen lain yang menyatakan besarnya
penghasilan dan/atau surat keterangan kesulitan keuangan dari Lurah;
h. Fotokopi laporan keuangan, dalam hal permohonan yang diajukan oleh
Wajib Pajak Badan;
i. dokumen pendukung yang dapat menunjukan bahwa pengurangan atau
pembatalan ketetapan PBB-P2 dikarenakan kekhilafan Wajib Pajak atau
bukan karena kesalahan Wajib Pajak;
j. fotokopi surat pemberitahuan pengajuan keberatan PBB-P2 tidak dapat
dipertimbangkan, dalam hal Wajib Pajak pernah mengajukan keberatan
atas SPP PBB-P2 atau SKPD PBB-P2;
k. fotokopi surat keputusan pengurangan tahun sebelumnya; dan
21
l. dokumen pendukung untuk permohonan pengurangan atau pembatalan
ketetapan PBB-P2 yang diajukan secara perseorangan dalam hal Objek
Pajaknya terkena bencana alam atau sebab lain yang luar biasa berupa:
1. surat pernyataan dari Wajib Pajak yang menyatakan Objek Pajaknya
terkena bencana alam atau sebab lain yang luar biasa;
2. surat keterangan yang mendukung alasan permohonan dari Lurah
setempat atau instansi terkait.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
23
a) Bagi Mahasiswa yang akan melaksanakan PKL
• Bertanya kepada mahasiswa lain dan senior yang telah menyelesaikan PKL
tentang bisnis dan fakta-fakta lain, seperti pengajuan apa saja yang
diperlukan.
• Sebaiknya lakukan semua tanggung jawab yang dialokasikan selama PKL
dengan penuh tanggung jawab, ketelitian, dan selalu menjaga reputasi
Universitas dengan bertindak sopan dan mematuhi semua peraturan di
Instansi yang relevan.
• Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan praktek kerja lapangan,
mahasiswa harus mampu berinteraksi, berkomunikasi, dan membangun
koneksi dengan rekan kerja.
b) Bagi Universitas Nusa Putra
• Menjalin kerja sama dengan dunia usaha agar dapat membangun ikatan
yang kuat sehingga memudahkan mahasiswa dalam menyelesaikan
kegiatan PKL di dunia usaha.
• Selalu memberikan pembekalan dan arahan terkait program PKL agar
mahasiswa dapat mempersiapkan diri untuk melaksanakan PKL.
• Mahasiswa dapat mempersiapkan Praktek Kerja Lapangan dengan
mengikuti petunjuk dan arahan terpadu (PKL).
c) Bagi Instansi
• Rekomendasikan pemberian tugas yang beragam dan menantang kepada
peserta PKL. Hal ini membantu mereka mengembangkan berbagai
keterampilan serta mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang
berbagai aspek pekerjaan di instansi pemerintah.
• Penerapan sistem monitoring dan evaluasi yang rutin, di mana peserta PKL
bisa mendiskusikan kemajuan, hambatan, dan pencapaian mereka dengan
pembimbing lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
25
LAMPIRAN DOKUMEN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
a) Surat Penerimaan
Gambar 1
Surat Penerimaan PKL
b) Foto Kegiatan
Gambar 2
Dokumentasi Kegiatan PKL Di Kantor UPTD Pengelola Pendapatan Daerah
Kota
Sukabumi