Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME DI BADAN


PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA JAMBI

Diajukan Untuk Mememnuhi Salah Satu Syarat Guna


Memperoleh Gelar Ahli Madya

Disusun Oleh:

KINTAN FALENSIA PUTRI


C0D019013

PROGRAM DIPLOMA III PRODI PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

JAMBI
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Dengan ini, Dosen Pembimbing Tugas Akhir, Ketua Program Studi dan Instruktur
Lapangan, menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir yang disusun oleh:
Nama : Kintan Falensia Putri
NIM : C0D019013

Program Studi: Perpajakan

Judul Laporan: Prosedur Pemungutan Pajak Reklame DI Badan Pengelola


Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi.

Telah disetujui dan diisahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman
yang berlaku dalam ujian magang dan komprehensif pada tanggal yang te rtera
dibawah ini

Disetujui oleh

Jambi,17 Mei 2022


Dosen Pembimbing tugas akhir Instruktur Lapangan

Drs. Iskandar Sam, S.E. A.k., M.Si., C.A. Fitria Dwi Wahyuningsih S.E NIP.
196302141990011001 NIP. 198007262010012006

Ketua Program Studi Perpajakan

Dr.Nela Safelia S.E.,M.Si


NIP.198007082005012005

i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktek kerja lapangan ini telah dipertahankan dihadapan panitia penguji
Laporan Tugas Akhir dan Ujian Komprehensif Program Studi Perpajakan
Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.
Hari : Tanggal
:
Jam :
Tempat : Ruang Program Studi Gedung Diploma III Fakultas Ekonom
dan Bisnis Universitas Jambi

Tim Penguji
Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Penguji :
Sekretaris :
Anggota :
Anggota :

Diisahkan Oleh :
Ketua Program Fakultas Akuntansi Ketua Program Studi
Perpajakan

Dr. Enggar Diah Puspa Arum, S.E., M.Si., A.k., C.A Dr. Nela Safelia, S.E.,M.Si
NIP. 1976100320001122001 NIP.198007082005012005

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisni

Dr. H. Junaidi, S.E., M.Si


NIP. 196706021992031
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya kepada setiap makhluk yang diciptakan-Nya. Shalawat serta salam

ii
selalu disampaikan kepada baginda Rasul Muhammad SAW, dengan segala yang

telah Allah berikan kepadanya, diserulah manusia kepada kebenaran. Dan atas

izin Allah penulis telah selesai menyusun Laporan Tugas Akhir yang berjudul

’’Prosedur Pemungutan Pajak Reklame Di Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi

Daerah Di Kota Jambi” untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Diploma III

Program Studi Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.

Pelaksanaan penelitian ini penulis banyak mendapat bantua n dan dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. H. Sutrisno, M.Si., Ph.D selaku Rektor Universitas Jambi

2. Bapak Dr.H. Junaidi, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Jambi

3. Ibu Dr. Enggar Diah Puspa Arum, S.E., M.Si., A.K., C.A. selaku Ketua

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

4. Ibu Dr. Nella Safelia, S.E., M.Si selaku ketua Program Studi Perpajakan

5. Bapak Drs. Iskandar Sam, S.E. A.K., M.Si., C.A. selaku dosen pembimbing

tugas akhir yang telah memberikan masukan dan perbaikan dalam proses

penyusunan

6. Ibu Rahayu, S.E., M.Sc., AK. Selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan masukan dan perbaikan dalam proses penyusunan

7. Seluruh dosen dan staff Universitas Jambi yang banyak berjasa dan

memberikan ilmu kepada penulis

8. Ibu Dra.Nella Ervina.MM.Agr selaku Kepala Badan BPPRD Kota Jambi

9. Ibu Fitria Dwi Wahyuningsih.SE selaku instruktur lapangan

10. Seluruh pegawai kantor BPPRD Kota Jambi


iii
11. Kedua orang tua dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan

dukungan doa dan memenuhi fasilitas penulis.

12. Teman-teman angkatan 2019 yang selalu memberikan dukungan dan

bantuan

13. Teman-teman seperjuangan Besti, Widya Magfiroh, Eni Marlinda, Ulan

Aprilia, Fitri Arianti Saputri

14. Kakak-kakak tercinta Bunga Mayang Lestrari, Ica Septiani

15. Pihak-pihak lain yang belum dapat penulis sebutkan, yang turut membantu

saat menyusun laporan tugas akhir ini

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam

menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, untuk itu peulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun untuk perbaikan dikemudian hari. Semoga Allah

SWT selalu memberikan kasih saying dan hidayah-Nya kepada kita semua,

Aamiin

Jambi, 09 Juni 2022

Kintan Falensia Putri

C0D019013
ABSTRAK

Laporan ini bertujuan untuk mengetahui informasi bahwa faktor penyebab


terjadinya hambatan dalam pemungutan pajak reklame di Kota Jambi tidak
terlepas dari peran Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi itu
sendiri sebagai pemungut dan masyarakat dari wajib pajak. Upaya untuk
menanggulangi piutang macet terus dilakukan untuk mencegah penurunan
pendapatan hasil pajak. Pajak Daerah termasuk salah satu sumber penerimaan
utama bagi sebuah daerah yang dibayarkan oleh masyarakatnya. Pajak Daerah
juga sebagai iuran pemungutan yang dapat dipaksakan oleh pemerintah
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan juga sebagai wujud
kepedulian dari masyarakat atau wajib pajak untuk bersama-sama melaksanakan
iv
kewajiban membayar pajak guna membantu pemerintah didalam meningkatkan
pembangunan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan
melaksanakan wawancara mendalam kebagian unit kerja yang mengurus pajak
reklame.

Kata kunci: Prosedur, pajak, pajak reklame

v
ABSTRACT

This study aims to find out information that the factors that cause
obstacles in collecting billboard taxes in Jambi City cannot be separated from the
role of the Jambi City Regional Retribution and Management Agency itself as a
collector and the community of taxpayers. Efforts to overcome tax bottlenecks are
made to prevent a decrease in income results. Local taxes are one of the main
sources of revenue for an area that is used by the community. Regional Tax is also
a collection fee that can be imposed by the government based on the provisions of
the legislation as well as a form of concern from the community or taxpayers to
jointly carry out the obligation to pay taxes in order to assist the government in
increasing the tax rate. The research uses a qualitative approach.

Key word: Procedure, tax, billboard tax

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Masalah Pokok Laporan ............................................................................... 7
1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan .................................................................... 7
1.3.1. Tujuan Penulisan Laporan Magang ....................................................... 7
1.3.2. Manfaat Penulisan Laporan Magang ...................................................... 7
1.4. Metode Penulisan ........................................................................................ 8
1.4.1. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 8
1.4.2. Metode Analisis ..................................................................................... 8
1.5. Lokasi Dan Waktu Pelaksanaan Magang .................................................... 9
1.6. Sistematika Penulisan .................................................................................. 9
BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................ 10
2.1 Pengertian Pemungutan .............................................................................. 10
2.2 Pengertian Pajak ......................................................................................... 10
2.2.1 Unsur-unsur Pajak ................................................................................. 11
2.2.2 Fungsi Pajak .......................................................................................... 11
2.2.3 Pengelompokan Pajak ........................................................................... 12
2.2.4 Tata Cara Pemungutan Pajak ................................................................ 13
2.3 Pengertian Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah ......................................... 16
2.3.1 Jenis-Jenis Pajak Daerah ....................................................................... 17
2.4. Pajak Reklame ........................................................................................... 18
2.4.1. Dasar Hukum ....................................................................................... 18
2.4.2 Pengertian Pajak Reklame .................................................................... 18
2.4.3 Objek Pajak Reklame ............................................................................ 18
2.4.4 Subjek Pajak Reklame .......................................................................... 19
2.4.5 Dasar Pengenaan Pajak Reklame .......................................................... 19
vii
2.4.6 Tarif Pajak Reklame.............................................................................. 19
2.4.7 Cara Perhitungan Pajak Reklame .......................................................... 20
BAB III. PEMBAHASAN .................................................................................. 21
3.1 Gambaran Umum Kantor Instansi Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi
Daerah Kota Jambi ...................................................................................... 21
3.1.1 Sejarah Berdirinya Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota
Jambi ..................................................................................................... 21
3.1.2 Tugas Pokok, Fungsi Dan Susunan Organisasi Badan Pengelola Pajak
Dan Retribusi Daerah Kota Jambi ........................................................ 22
3.1.3 Visi Dan Misi Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota
Jambi ..................................................................................................... 29
3.1.4 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pengelola Pajak Dan Retribusi
Daerah Kota Jambi ............................................................................... 30
3.2 Prosedur Pemungutan Pajak Reklame Di Badan Pengelola Pajak Dan
Retribusi Daerah Kota Jambi ....................................................................... 31
3.2.1 Pendaftaran Dan Pendataan Pajak Reklame ......................................... 31
3.2.2 Penetapan Pajak Reklame ..................................................................... 32
3.2.3 Pemungutan Pajak Reklame.................................................................. 32
3.2.4 Pembayaran Pajak Reklame .................................................................. 35
3.2.5 Penagihan Pajak Reklame ..................................................................... 37
3.2.6 Alur Pemungutan Pajak Reklame ......................................................... 38
3.3 Kendala Pemungutan Pajak Reklame Di Kota Jambi ................................ 39
3.4 Realisasi Pemungutan Pajak Reklame Di Badan Pengelola Pajak Dan
Retribusi Daerah Kota Jambi ....................................................................... 39
BAB IV. PENUTUP ............................................................................................ 40
4.1 Simpulan ..................................................................................................... 40
4.2 Saran ........................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 41
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... 42
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Pendapatan Pajak Daerah Kota Jambi Tahun 2018- 2020 ................4

Tabel 1.2. Realisasi Pajak Daerah Kota Jambi 2020 .........................................5

Tabel 1.3. Realisasi Penerimaan Pajak Reklame di Bulan Desember 2020 .......6

viii
Tabel 3.4. Realisasi Pemungutan Pajak Reklame Badan Pengelola Pajak

Dan Retribusi Daerah Kota Jambi.......................................................................41

ix
x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah
Kota Jambi ..............................................................................................30

Gambar 3.2. Alur Pemungutan Pajak Reklame .................................................38

xi
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh

orang pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan UndangUndang

dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk

keperluan daerah bagi kemakmuran rakyat. Retribusi daerah atau retribusi

berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 adalah pungutan daerah

sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan

dan diberikan oleh pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau

badan.

Pada saat ini kehidupan ekonomi di Indonesia amat berkembang dengan pesat,

terlebih lagi kondisi pasar yang telah mengarah pada perdagangan bebas, semakin

banyak perusahaan yang memproduksi produk atau barang dan jasa mereka. Hal

ini tentu memerlukan suatu promosi yang tidak sedikit biaya untuk penyediaan

sarana dalam penyampaian himbauan atau ajakan maupun informasi yang akan

diberikan. Akan tetapi semua itu tidak lepas dari pajak sebagaiman yang telah

diatur oleh Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Pemerintah tentang pajak

reklame.

Pajak dalam Bahasa Ingrris disebut tax, Prancis menyebutnya Steuer, Jerman

menyebutnya impuesto dan Belanda menyebutnya belasting (Safri 2003) Pajak

merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang yang

sifatnya memaksa dan harus dibayar dengan tidak mendapat jasa timbal yang

langsung dan digunakan untuk membayar pengeluaran Negara (Soemitro; dalam

1
Waluyo, 2009). Pendapat lain menyebutkan bahwa Pajak Daerah adalah

kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang

bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi

sebesarbesarnya kemakmuran rakyat (Nugrahani,2013).

Pajak reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Reklame adalah

benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang

untuk tujuan komersial memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau

untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan yang

dapat dilihat, diibaca, didengar, dirasakan, dan/atau dinikmati oleh umum (Perda

Kota Jambi No.6 Tahun 2019).

Pajak reklame menjadi salah satu sumber pendapatan daerah yang sangat

potensial pada saat ini. Besarnya pajak reklame ini juga bergantung dari prosedur

dan tata cara pemungutannya sehingga akan menghasilkan besarnya pajak reklame

yang maksimal. Sumber pendapatan daerah dari pajak reklame dapat dipungut

sesuai dengan ketetapan yang telah diberlakukan, sehingga dapat meningkatkan

pendapatan asli daerah.

Masalah umum yang dihadapi pada sektor pajak reklame ini adalah masih banyak

wajib pajak reklame yang belum mengetahui system dan prosedur pemungutan

pajak reklame, masih banyak yang enggan untuk menyelesaikan kewajiban

perpajakannya dari mulai masih rendahnya dan peran serta masyarakat dalam

mendaftarkan reklame dan membayar pajaknya tepat waktu, dan masih ada

reklame-reklame yang belum didaftarkan oleh wajib pajak reklame atau juga

belum dapat terjangkau oleh petugas pendaftaran dan pendataan. Ini disebabkan

2
juga karena kurangnya sosialisasi pemerintah daerah kepada masyarakat tentang

pajak reklame itu sendiri. Selain itu juga kurangnya pengawasan aparatur

pemerintah kabupaten dalam rangka pengelolaannya pada sektor pajak reklame.

Dasar hukum pajak daerah dan retribusi daerah diatur dalam undangundang

Nomor 28 Tahun 2009. Dimana pajak daerah terbagi menjadi dua jenis yaitu,

pajak provinsi dan pajak kabupaten/kota terdiri dari:

1. Pajak Provinsi

a. Pajak kendaraan bermotor

b. Bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB)

c. Pajak bahan kendaraan bermotor

d. Pajak air permukaan dan air tanah

e. Pajak rokok

2. Pajak Kabupaten/Kota

a. Pajak hotel

b. Pajak restoran

c. Pajak hiburan

d. Paja reklame

e. Pajak penerangan jalan

f. Pajak mineral bukan logam dan batuan

g. Pajak parkir

h. Pajak air tanah

i. Pajak sarang burung wallet

j. PBB perdesaan dan perkotaan dan

k. BPHTB

3
Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi merupakan

instansi yang berwenang mengelola pajak daerah kabupaten/kota. Pendapatan

Pajak Daerah yang diperoleh selama 3 tahun terakhir ini dapat dilihat pada tabel

1.1.

Tabel 1.1. Pendapatan Pajak Daerah Kota Jambi Tahun 2018-2020


Tahun Target Penerimaan Realisasi (Rp) Presentase
No Anggaran (Rp) (%)
1 2018 198.940.000.000,00 201.429.750.673,90 101,25%
2 2019 242.090.000,000,00 256.028.625.688,00 105,76%
3 2020 232.060.000.000,00 216.970.081.307,00 93,50%
Sumber : Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi

Berdasarkan tabel 1.1, realisasi penerimaan pendapatan tahunan pada Badan

Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi dari Tahun 2018-2020

mengalami naik turun jika dibandingkan tahun anggaran sebelumnya. Hal ini

dapat dilihat dari target dan jumlah realisasi penerimaan dari setiap tahun

anggarannya.

Penulis melakukan kegiatan magang di Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi

Daerah Kota Jambi dikarenakan instansi tersebut yang berwenang mengelola

pajak daerah. Pada tahyn 2020, realisasi pajak daerah Kota Jambi sebesar

Rp.216.970.081.307.00. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya realisasi

pajak daerah padan Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota

Jambi pada tabel 1.2.

Tabel 1.2. Realisasi Pajak Daerah Kota Jambi 2020


No Jenis Pajak Target Penerimaan Realisasi (Rp) Presentas
(Rp) e
(%)

4
1 Pajak Hotel 11.981.250.000.00 10.957.099.122.00 91.45%
2 Pajak Restoran 39.225.000.000.00 35.085.391.362.00 89.45%
3 Pajak Hiburan 13.113.750.000.00 5.860.706.604.00 44.69%
4 Pajak Reklame 11.730.000.000.00 11.942.226.852.00 101.81%
5 Pajak Penerangan 65.000.000.000.00 67.567.412.849.00 103.95%
Jalan
6 Pajak Parkir 4.500.000.000.00 4.180.325.693.00 92.90%
7 Pajak Air Tanah 250.000.000.00 106.614.286.00 42.65%
8 Pajak Sarang - - 0.00%
Burung Walet
9 Pajak Mineral 10.000.000.00 - 0.00%
Bukan Logam
dan Batuan
10 Pajak Bumi dan 31.250.000.000.00 25.596.653.287.00 81.91%
Bangunan
Perkotaan
11 BPHTB 55.000.000.000.00 55.673.651.252.00 101.22%
Jumlah 232.060.000.000.0 216.970.081.307.0 93.50%
0 0
Sumber : Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi, 2022

Berdasarkan tabel 1.2 yang menjadi pembahasan adalah pajak reklame, dimana

pajak reklame merupakan pajak daerah yang potensial dan mampu memberikan

kontribusi yang baik terhadap pendapatan daerah. Hal ini dapat dilihat pada tabel

1.2 dimana realisasi pendapatan pajak reklame pada Badan

Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi pada tahun 2020 sebesar

Rp11.942.226.852.00 dengan presentase 101.81% dari target penerimaan sebesar

Rp11.730.000.000.00 presentase dihasilkan dengan cara membandingkan antara

realisasi dengan target penerimaan dikalikan dengan 100%.

Sebagaimana kita ketahui tentang reklame, sekarang ini reklame,

megatron. videotron, multivision, bando, billboard, reklame papan merk, reklame

bando, reklame neon sign dan neon box, reklame kain, reklame branding, reklame

melekat, reklame kendaraan, reklame selebaran, reklame peragaan, reklame udara,

reklame apung, reklame film/slide, reklame suara, sudah berada dimana- mana,

5
maka dari itu pemerintah ada baiknya untuk mendukung dan melancarkan segala

urusan izinnya, selain itu juga untuk mengembangkan potensi, tetapi juga berguna

untuk pendapatan Kabupaten/Kota.

Pelaksanaan pemungutan pajak daerah dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan

Daerah Kota Jambi. Pajak reklame diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun

2011 tentang Pajak Daerah sebagaimana merupakan salah satu sumber Pendapatan

Asli Daerah yang cukup berpotensial dalam rangka membiayai kegiatan

pembangunan di Kota Jambi. Berikut adalah data realisasi penerimaan Pajak

Reklame dibulan Desember Tahun 2020 di Badan Pengelola

Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi.

Tabel 1.3.
Realisasi Penerimaan Pajak Reklame Di Bulan Desember 2020 Badan
Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi
Pajak Reklame 1.199.889.693.00
Papan/ Bill Board/ Videotron/ 691.499.009.00
Megatron
Kain 210.524.356.00
Melekat/ Stiker 1.267.200.00
Selebaran -
Berjalan -
Udara -
Peragaan 3.038.580.00
Neon Box 293.560.548.00
Sumber : Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi 2020

Berdasarkan tabel 1.3 diatas penulis ingin membahas lebih lanjut tentang

pemungutan pajak reklame dan sistem pajak reklame yang dilakukan oleh

Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi. Maka dari itu penulis

ingin mengambil judul tentang “Prosedur Pemungutan Pajak Reklame Di

Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi”.

6
1.2 Masalah Pokok Laporan
Berdasarkan uraian latar belakang penulis menarik masalah pokok laporan

yaitu:

1. Bagaimana Prosedur Pemungutan Pajak Reklame Di Badan Pengelola

Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi?

2. Apa hambatan yang dihadapi oleh staff pegawai dalam melakukan

pemungutan pajak reklame di Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi

Daerah Kota Jambi?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan


1.3.1. Tujuan Penulisan Laporan Magang
1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Prosedur Pemungutan

Pajak Reklame Di Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota

Jambi.

2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja hambatan yang

dihadapi staff pegawai dalam menyelesaikan permohonan pemungutan

pajak reklame di kantor Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota

Jambi.

1.3.2. Manfaat Penulisan Laporan Magang


1. Mengetahui tentang prosedur pemungutan yang meliputi prosedur,

pendataan, penetapan, dan penagihan didalamnya

2. Menambah pengetahuan dan pengalaman pribadi dalam bidang perpajakan

3. Sebagai sarana informasi bagi isntans, para pembaca dan pihak lain

tentang prosedur pemungutan

1.4. Metode Penulisan


1.4.1. Metode Pengumpulan Data
Dalam metode pengumpulan data, data dapat diperoleh daro beberapa

7
sumber, yang terdiri dari:

1. Data Primer

Menurut Umar (2003:56) data primer adalah data yang diperoleh langsung

dilapangan oleh peneliti sebagai obyek penelitian. Seperti melakukan

wawancara, dengan mengajukan pertanyaan kepada pegawai dan staf di

Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2005:62) data sekunder adalah data yang tidak

langsung memberikan data kepada peneliti. Seperti data yang diperoleh

dari berbagai sarana, antara lain yaitu: Buku, Dokumen, Data tertulis

lainnya yang berhubungan dengan prosedur dan sistem pemungutan di

Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi.

1.4.2. Metode Analisis


Metode analisis data dalam laporan magang ini diperoleh oleh peneliti dengan

mengadakan analisis data, yaitu:

1. Data Kuantitatif

Metode analisi ini dilakukan hamper bersamaan langsung saat memperoleh

data, dalam metode ini diperlukan kalimat pembanding antara data yang

diperoleh dengan teori yang ada literature sehingga informasi dari pihak

instansi dapat diketahui permasalahan yang ada, apa yang menyebabkan

dan bagaimana akibatnya apabila masalah tersebut tidak

segera diatasi.

2. Data Kualitatif

Metode analisis ini berkaitan dengan data instan beruoa non angka.

8
1.5. Lokasi Dan Waktu Pelaksanaan Magang
Kegiatan magang dilakukan di Instansi Pemerintah pada Badan Pengelola

Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambiyang beralamat di Jl. Jend Basuk i Rahmat

Kota Baru Jambi. Waktu pelaksanaan magang ini dilakukan selama dua bulan,

dimulai dari tanggal 17 Februari 2022 sampai dengan 18 April 2022

1.6. Sistematika Penulisan


BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang penjelasan latar belakang (menjelaskan te ntang judul laporan yang

telah dipilih), masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan dan

sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Berisi uraian tentang landasan teori dan konsep yang digunakan untuk melakukan

pembahasan, deskripsi atau gambaran yang mengenai data selama magang yang

berhubungan dengan judul dan pokok pembahasan yang sesuai dengan laporan

selama magang.

BAB III : PEMBAHASAN

Berisi tentang kegiatan dan penjelasan terhadap data dan fakta yang timbul dalam

laporan sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan pada BAB I. BAB IV :

SIMPULAN & SARAN

Berisi tentang simpulan dari pembahasan untuk ditarik dari inti

keseluruhannya, dan saran untuk menerima dari kesimpulan-kesimpulan tersebut.

BAB II. LANDASAN TEORI

9
2.1 Pengertian Pemungutan

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 Pemungutan adalah

suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data objek dan subjek pajak,

penentuan besarnya pajak yang terutang sampai kegiatan penagihan pajak kepada

wajib pajak serta pengawasan penyetorannya.

2.2 Pengertian Pajak


Beberapa ahli dalam bidang perpajakan yang memberikan pengertian

berbeda-beda mengenai pajak, antara lain:

a. Menurut Meilila (2007) “pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

berdasarkan undang- undang sebagai perwujudan pengabdian peran serta

rakyat untuk membiayai Negara dan Pembangunan Nasional.

b. Menurut Rochmat Soemitro (Mardiasmo 2019) “pajak adalah iuran rakyat

kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksa)

dengan tidak mendapatkan jasa imbalan yang berlangsung dapat ditunjukan

dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum”.

c. Menurut Soeparman Soemahamidjaja (Wirawan B. Ilyas/Richard Burton

2011) “pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang, yang dipungut

oleh penguasa berdasarkan norma- norma hukum. Guna menutup biaya

produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan

umum”.

Dalam Undang- undang Nomor 28 Tahun 20 pasal 1 ayat 10 pajak, adalah

kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh 2020 orang pribadi atau badan

yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan

10
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi

sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.

2.2.1 Unsur-unsur Pajak


Dari definisi di atas, maka disimpulkan bahwa pajak memiliki unsurumsur

sebagai berikut:

1. Iuran Rakyat Kepada Negara

Yang berhak memungut pajak hanyalah negara, iuran tersebut berupa uang

(bukan barang)

2. Berdasarkan Undang-Undang

Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta

aturan pelaksanaannya.

3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung

dapat ditunjuk.

4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

2.2.2 Fungsi Pajak


Menurut Mardiasmo (2019) Pajak mempunyai dua fungsi, yaitu:

1. Fungsi Penerimaan (budgeter)

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan

pengeluaran-pengeluaran pemerintah.

Sebagai contoh: dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan

dalam negeri.

2. Fungsi Mengatur (reguler)

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan

dibidang sosial dan ekonomi.

11
Sebagai contoh: dikenakannya pajak yang lebih tinggi terhadap minuman keras,

dapat ditekan. Demikian pula barang mewah.

2.2.3 Pengelompokan Pajak


Menurut Mardiasmo (2019) pengelompokan pajak dibagi menjadi tiga

yaitu:

1. Berdasarkan Golongannya

a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak

dan tidak wajib dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

Contoh: pajak penghasilan

b. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib

pajak dan tidak wajib dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain

Contoh: pajak penghasilan

2. Berdasarkan sifatnya

a. Pajak subjektif, yaitu pajak yaitu pajak yang berpangkal atau

berdasarkan subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib

pajak.

Contoh: pajak penghasilan

b. Pajak objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa

memperhatikan keadaan diri wajib pajak.

Contoh: pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang

mewah

3. Berdasarkan lembaga pemungutannya

a. Pajak pusat, jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat yang dalam

pelaksaannya dilakukan oleh departemen keuangan. Hasil pemungutan

12
pajakpusat dikumpulkan dan dimasukkan sebagai bagian dari penerimaan

anggaran pendapatan dan belanja negara,

Contoh: PPH, PPnBM, dan bea materai

b. Pajak daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemnerintah daerah yang

dalam pelaksanaan nya, sehari- hari dilakukan oleh dinas pendapatan

daerah. Hasil dari pemungutan pajak daerah dikumpulkan dan

dimasukkan sebagai bagian da penerimaan anggaran pendapatan dan

belanja daerah

Pajak daerah terdiri dari:

1. Pajak provinsi, contoh: pajak kendaraan bermotor, dan pajak bahan bakar

kendaraan bermotor

2. Pajak kabupaten/kota, contoh: pajak hotel, restoran, dan pajak hiburan, dll

2.2.4 Tata Cara Pemungutan Pajak


1. Stelsel Pajak

Pemungutan pajak dapat dilakukan berdasarkan 3 stelsel:

a. Stelsel Nyata (riel stelsel)

Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan yang nyata), sehingga

pemungutannya baru bias dilakukan pada akhur tahun pajak, yakni setelah

penghasilan yang sesungguhnya diketahui. Kelebihan stelsel ini adalah pajak

yang dikenakan lebih realistis. Sedangkan kelemahan stelsel ini adalah pajak

baru dapat dikenakan pada akhir periode (setelah penghasilan riil diketahui)

b. Stelsel Anggaran (fictive stelsel)

Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh

UndangUndang. Misalnya penghasilan satu tahun dianggap sama dengan

penghasilan sebelumnya, sehingga pada awal tahun pajak sudah dapat

13
ditetapkan besarnya pajak yang terutang untuk tahun pajak berjalan.

Kelebihan stelsel ini adalah pajak yang dapat dibayar selama tahun berjalan.

Sedangkan kelemahannya adalah pajak yang dibayar tidak berdasarkan pada

keadaan yang sesungguhnya.

c. Stelsel Campuran

Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan.

Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggaran,

kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang

sebenarnya, bila besarnya pajak menurut kenyataan lebih besar dari pajak

menurut anggapan maka wajib pajak harus menambah. Sebaliknya, jika lebih

kecil kelebihannya dapat diminta kembali.

2. Asas Pemungutan Pajak

Asas pengenaan pajak (Rahayu, 2019) adalah sebagai:

1. Asas Domisili

Pengenaan pajak tergantung pada tempat tinggal (Domisili) wajib pajak

2. Asas Sumber

Cara pemungutan pajak yang bergantung pada sumber dimana objek pajak

diperoleh. Tergantung di negara man objek pajak ersebut diperoleh.

3. Asas Kebangsaan

Cara yang berdasarkan kebangsaan menghubungkan pengenaan pajak dengan

kebangsaan dari suatu negara.

3. Sistem Pemungutan Pajak

a. Official assessment system

14
Official assessment system adalah suatu sistem pemungutan yang memberi

wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang

terutang oleh pajak.

Ciri-cirinya sebagai berikut :

1. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fikus.

2. Wajib pajak bersifat wajib

3. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fisksus

b. Self assessement system

Self assessment system adalah suatu pemungutan yang memberi wewenang

kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya yang terutang.

Ciri-cirinya sebagai berikut :

1. Wewenang untuk menentukan besarnya

2. Wajib pajak aktif, mulai dari penghitung, menyetor dan melaporkan

sendiri pajak yang terutang

3. Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi

c. With holding system

With holding system adalah suatu ssistem pemungutan pajak yang memberikan

wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang

bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib

pajak. Ciri-cirinya sebagai berikut : wewenang besarnya pajak terutang ada

pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan wajib pajak.

2.3 Pengertian Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah


Berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah. Dimana pajak daerah sebagai berikut : “yang selanjutnya

15
disebut sebagai pajak, adalah kontribusi wajib pajak kepada daerah oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Dan Retribusi sebagai berikut : “pungutan daerah sebagai pembayaran atas

jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh

Pemerintanhan Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.”.

Beberapa pengertian atau istilah yang terkait dengan pajak daerah antara

lain:

1. Daerah Otonom, yang selanjutnya disebut Daerah, adalah kesatuan masyarakat

hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan

mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut

prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

2. Subjek pajak, adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak

3. Wajib pajak, adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,

pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban

perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.3.1 Jenis-Jenis Pajak Daerah


Lapangan pajak daerah hanya terbatas pada lapangan pajak yang belum

dipungut oleh negara (pusat). Jenis pajak dibedakan menjadi 2 yaitu pajak provinsi

dan pajak Daerah Kabupaten/Kota terdiri dari:

1. Pajak Provinsi

f. Pajak kendaraan bermotor

16
g. Bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB)

h. Pajak bahan kendaraan bermotor

i. Pajak air permukaan dan air tanah

j. Pajak rokok

2. Pajak Kabupaten/Kota

l. Pajak hotel

m. Pajak restoran

n. Pajak hiburan

o. Paja reklame

p. Pajak penerangan jalan

q. Pajak mineral bukan logam dan batuan

r. Pajak parkir

s. Pajak air tanah

t. Pajak sarang burung wallet

u. PBB perdesaan dan perkotaan, dan

v. BPHTB

2.4. Pajak Reklame


2.4.1. Dasar Hukum
Dasar hukum pengenaan pajak reklame adalah:

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi


Daerah.
2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 yang merupakan perubahan atas
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah.
4. Peraturan Daerah (Kabupaten/Kota) yang mengatur tentang pajak reklame.

17
5. Keputusan bupati/walikota yang mengatur tentang pajak reklame sebagai
aturan pelaksanaan peraturan daerah tentang Pajak Rekalme pada
kabupaten/kota yang dimaksud.

2.4.2 Pengertian Pajak Reklame


Pajak Rekalme adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Sedangkan

reklame itu sendiri adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan

corak ragamnya dirancang untuk tujua komersial memperkenalkan,

menganjurkan, mempromosikan atau untuk menarik perhatian umum terhadap

barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan,

dan/atau dinikmati oleh umum.

2.4.3 Objek Pajak Reklame


Objek pajak reklame menurut (Siahaan 2005:325) adalah semua

penyelenggaraan reklame. Penyelenggaraan reklame dapat dilakukan oleh

penyelenggara reklame atau perusahaan jasa periklanan yang terdaftar dalam

Dinas Pendapatan Daerah Kabaupaten/Kota.

2.4.4 Subjek Pajak Reklame


Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 subjek pajak reklame

adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan reklame.

2.4.5 Dasar Pengenaan Pajak Reklame


Berdasarkan Rancangan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 5 Tahun 2011

Pasal 25 Dasar pengenaan pajak reklame dibagi menjadi:

1. Dasar pengenaan pajak reklame adalah sebagai nilai sewa reklame

2. Dalam hal reklame diselenggarakan oleh pihak ketiga, Nilai Sewa

Reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan nilai

kontrak Reklame.

18
3. Dalam hal Reklame diselenggarakan sendiri, Nilai Sewa Reklame

sebagaimkana dimaksud pada ayat (1) dihitung dengan memperhatikan

faktor jenis, bahan yang digunakan, lokasi penempatan, jangka waktu

penyelenggaraan, jumlah dan ukuran media Reklame.

4. Dalam hal Nilai Sewa Reklame sebagaimana dimaksed pada a yat (2) tidak

diketahui dan/atau dianggap tidak wajar, Nilai Sewa Reklame ditetapkan

dengan menggunakan faktor-faktor sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

2.4.6 Tarif Pajak Reklame


Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 5 tahun 2011 pasal 27

dan 28 tarif pajak reklame dibagi menjadi :

1. Tarif pajak reklame ditetapkan sebesar 20% (dua puluh persen).

2. Khusus untuk reklame yang mempromosikan produk rokok dan minumann

beralkohol, tari pajak ditetapkan sebesar25% (dua puluh lima persen).

3. Tarif untuk promosi pendidikan dikenakan 10% (sepuluh persen).

Besaranpokok pajak reklame yang terutang dihitung dengan cara mengalikan

tariff sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 dengan dasar penge naan pajak

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1).

2.4.7 Cara Perhitungan Pajak Reklame


Besarnya pajak reklame dihitung dengan cara mengalikan Tarif Pajak

Reklame dengan Dasar Pengenaan Pajak, yaitu dengan rumus sebagai berikut :

Luas Bidang Reklame X Jumlah Reklame X Indeks Lokasi


(Nilai Strategis) X jangka Waktu Pemasangan Reklame

Contoh Perhitungan :
PT. Indomarco Prismatama berencana memasang Reklame Neon Box dengan
isi reklame adalah merk toko dikawasan Jend. Abu Thalib, Kota Jambi (indeks

19
lokasi jalan B) Dan ukuran reklame nya 3.00M x 2.21M x 2 sisi, untuk dipasang
pada 29 Januari 2022 dengan lama pemasangan kan diperpanjang setiap tahunnya
selama toko tersebut masih buka, bila Nilai Strategis Lokasi (NSL) yang berlaku
dikota jambi indeks jalan B adalah sebesarRp.250.000, hitunglah berapa pajak
reklame yang harus dibayarkan PT. indomarco Prismatama setiap tahunnya !

Uraian Dasar Tarif Jumlah


pengenaan

3.00 x 2.21m x 2sisi x 1 buah x 15.912.000 20% 3.182.400

Rp.250.000 x 4.8

BAB III. PEMBAHASAN


3.1 Gambaran Umum Kantor Instansi Badan
Pengelola Pajak Dan Retribusi

Daerah Kota Jambi


3.1.1 Sejarah Berdirinya Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota
Jambi
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Jambi (BPPRD)

merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah diingkup Pemerintah Kota

Jambi yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun

2016 tentang pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Jambi dan

Peraturan Walikota Jambi Nomor 60 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan

organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja pada Badan Pengelola Pajak Dan

Retribusi Daerah Kota Jambi.

Sebelumnya Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi

bernama Dinas Pendapatan Kota Jambi berdiri sejak tahun 1978, kala itu bernama

Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Jambi yang

keberadaannya ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kotamadya Dati II Jambi

Nomor 16 Tahun 1978. Dinas Pendapatan Kota Jambi pernah diubah menjadi

Dinas Pelayanan Pajak dengan diberlakukannya Peraturan Daerah Nomor

20
04 Tahun 2015 tentang perubahan Pembentukan Organisasi Dinas-Dinas Kota

Jambi, yang semula nomenklatur Dinas Pendapatan Daerah menjadi Dinas

Pelayanan Pajak Kota Jambi yang disingkat DISYANJAK.

Sejalan dengan tuntutan peningkatatn volume serta ruang lingkup kerja, dan

seiring terbitnya PP Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah

mengharuskan semua Satuan Kerja Perangkat Daerah berubah menjadi Organisasi

Perangkat Daerah, sehingga Dinas Pelayanan Pajak Kota Jambi berubah

Nomenklatur menjadi Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi.

Dasar Hukum Keberadaan Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah

Kota Jambi :

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2019 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130,

Tambahan Lwmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049)

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2016 tentang

peraturan daerah

4. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

perangkat Daerah

5. Peraturan Walikota Jambi Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja pada Badan Pengelola

Pajak Dan Retrubusi Daerah Kota Jambi.

3.1.2 Tugas Pokok, Fungsi Dan Susunan Organisasi Badan Pengelola Pajak
Dan Retribusi Daerah Kota Jambi
1. Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Dae rah

21
Kota Jambi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 14 Tahun 2016 tentang

Pemrintah Daerah dibidang pendapatan dan tugas Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah, Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi

mempunyai tugas pokok pembantu Kepala Daerah dalam melaksanakan urusan

Pemerintah Daerah dibidang pendapatan dan tugas dibidang pembantuan dengan

melaksanakan perencanaan, pembinaan, dan pengendalian sumber-sumber

pendapatan Pajak Daerah meliputi; Pendapatan, Penetapan,

Penagihan,

Perencanaan dan Pelaporan, Pengendalian dan Penyuluhan, Ketatausahaan /

Kesekretariatan sertamelaksanakan tugas-tugas yang diberikan Kepala Daerah

sesuai dengan bidang tugasnya.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, Badan Pengelola Pajak Dan

Retribusi Daerah Kota Jambi mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan dibidang pengelolaan pendapatan perpajakan daerah dan

retribusi daerah

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang

pengelolaan pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah

c. Pelaksanaan pendaftaran, pendataan, penilaian, pentetapan pajak daerah

d. Pelaksanaan penagihan pajak daerah dan penyelesaian piutang, keberatan,

pemeriksaan pajak daerah, pengendalian dan penindakan

e. Pelaksnaan pembukuan, pelaporan, pengolahan data dan informasi pajak

daerahdan retribusi daerah, pengendalian dan penindakan

22
f. Pelaksanaan pengembangan dan perencanaan program pajak daerah dan

evaluasi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah

g. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait untuk peningkatan pajak daerah

dan retribusi daerah

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan bidang

tugas dan fungsinya

2. Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Badan Pengelola Pajak Dan

Retribusi Daerah Kota Jambi didukung oleh struktur organisasi sebagai berikut :

A. Kepala Badan kepala Badan berkedudukan sebagai unsur pimpinan yang

bertanggung jawab kepada Walikota Jambi melalui Sekretaris Daerah,

sebagaimana yang diatur dalam Pasal 220 ayat (3) Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Badan bertanggung

jawab kepada Walikota melalui secretariat daerah.

B. Sekretariat

Sekretariat berkedudukan sebagai unsur pembantu kepala badan dalam

menjalankan tugas dan fungsinya, Sekretariat dipimpin oleh sekretaris badan yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan. Sekretaris badan

mempunyai tugas membantu kepala badan dalam melaksanakan urusan umum,

kepegawaian dan keuangan serta melaksanakan tugas lain yang diberikn kepala

badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Berimkut beberapa fungsi sekretariat :

23
a. Pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan yangmeliputi urusan

umum, keuangan serta kepegawaian.

b. Pelaksanaan pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan

dilingkup kesekretariatan.

c. Pengelolaan dan pemberdayaan SDM, pengembangan organisasi dan

ketatalaksanaan serta peningkatan sarana dan prasarana.

Sekretariat terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum

2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Kepegawaian, dimana Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub

bagian yang berbeda dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris.

C. Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Penetapan

Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Penetapan berkedudukan sebagai unsur

pembantu kepala badan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Bidang

Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan dipimpin oleh Kepala Bidang yang

berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan melalui

Sekretaris Badan. Kepala Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Penetapan

mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan urusan layanan

Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian Penetapan pajak daerah serta melaksanakan

tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai dengan bidang tugas dan

fungsinya. Berikut beberapa fungsi Bidang Pendaftaran, Pendataan, Dan

Penetapan :

a. Penyusunan rencana program kerja dan kegiatan dibidang Pendaftaran,

Pendataan, dan Penetapan Pajak Daerah

24
b. Penyelenggaraan kegiatan Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Penetapan

Pajak Daerah

c. Penyusunan standar operasional prosedur Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan

Penetapan Pajak Daerah

Bidang Pendaftaran, Pendataan, dan Penetapan terdiri dari :

1. Sub Bidang Layanan Pendaftaran

2. Sub Bidang Pendataan dan Penilaian

3. Sub Bidang Penetapan, dimana Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang

yang berada dibawahdan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

D. Bidang Penagihan dan Keberatan

Bidang Penagohan dan Keberatan berkedudukan sebagai unsur pembantu

Kepala Badan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Bidang Penagihan dan

Keberatan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan

bertyanggung jawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris Badan. Kepala

Bidang Penagihan dan Keberatan mempunyai tugas membantu Kepala Badan

dalam urusan penagihan dan penyelesaian piutang, keberatan, pemeriksaan, dan

penindakan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan sesuai

dengan bidang tugas dan fungsinya :

a. Penyusunan standar operasional prosedur bidang penagihan, keberatan dan

pemeriksaan pajak daerah

b. Penyelenggaraan kegiatan bidang penagihan, keberatan dan pemeriksaan pajak

daerah

c. Pelaksanaan penagihan tunggakan pajak daerah dan penyelesaian piutang

pajak daerah

25
Bidang Penagihan dan Keberatan terdiri dari :

1. Sub Bidang Penagihan

2. Sub Bidang Keberatan

3. Sub Bidang Pemeriksaan, dimana Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub

Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

E. Bidang Pembukuan dan Pelaporan

Bidang Pembukuan dan Pelaporan berkedudukan sebagai unsur pembantu

Kepala Badan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Bidang Pembukuan dan

Pelaporan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris Badan. Kepala

Bidang Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas membantu Kepala Badan

dalam melaksankan urusan Pembukuan, Pelaporan dan Pengolahan Data dan

Informasi Pajak dan Retribusi Daerah serta melaksanakan tugas lain yang

diberikan Kepala Badan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Berikut beberapa fungsi Bidang Pembukuan dan Pelaporan :

a. Penyusunan rencana program kerja dan kegiatan dibidang Pembukuan,

Pelaporan dan Pengolahan Data Informasi.

b. Penyelenggaraan kegiatan bidang pembukuan pajak daerah dan retribusi

daerah

c. Penyelenggaraan kegiatan bidang pelaporan pajak daerah dan retribusi daerah

Bidang Pembukuan dan Pelaporan terdiri dari :

1. Sub Bidang Pembukuan

2. Sub Bidang Pelaporan

26
3. Sub Bidang Pengolahan Data dan Informasi, dimana Sub Bidang dipimpin

oleh Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang.

F. Bidang Pengembangan dan Evaluasi

Bidang Pengembangan dan Evaluasi berkedudukan sebagai unsur pembantu

Kepala Badan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Bidang Pengembangan

dan Evaluasi dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris Badan. Kepala

Bidang Pengembangan dan Evaluasi mempunyai tugas membvantu Kepala Badan

dalam melaksanakan urusan program perencanaan, pengkajian pajak daerah,

penyuluhan dan evaluasi serta melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala

Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya.

Berikut beberapa fungsi Bidang Pengembangan dan Evaluasi :

a. Penyusunan rencana program kerja dan kegiatan dibidang Pengembangan dan

Evaluasi

b. Penyusunan standar operasional prosedur Bidang Pengembangan dan Evaluasi

c. Pelaksanaan pembangunan dan perencanaan program pajak daerah dan

retribusi daerah

Bidang Pengembangan dan Evaluasi terdiri dari :

1. Sub Bidang Pengembangan

2. Sub Bidang pengkajian

3. Sub Bidang Evaluasi, dimana Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub

Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Bidang

27
G. Unit PelaksanaTeknis Badan

H. Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar 3.1.
Struktur Organisasi Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi
Daerah Kota Jambi

Sumber : Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi 2021

3.1.3 Visi Dan Misi Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota
Jambi
Adapun Visi Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi tahun

2021 adalah “profesional dalam pengelolaan pajak dan retribusi daerah

sebagai sumber pendapatan utama pembangunan Kota Jambi”.

Misi Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi adalah :

1. Meningkatkan pelayanan yang transparan

2. Meningkatkan sistem pengola data dan retribusi yang terintegrasi, akurat

berbasis teknologi informasi

3. Meningkatkan sumber daya aparatur yang handal dan berintegritas,

28
berdedikasi, serta amanah.

4. Menumbuh kembangkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam

membayar pajak dan retribusi daerah.

3.1.4 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pengelola Pajak Dan


Retribusi Daerah Kota Jambi
1. Tujuan

Tjuan yang ingin dicapai Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota

Jambi dalam perencanaan strategis 2021 adalah meningkatkan pendapatan asli

daerah dari sektor pajak dan retribusi daerah

2. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota

Jambi dalam perencanaan strategis 2021 adalah tercapainya peningkatan

pendapatan asli daerah dari sektor pajak dan retribusi daerah.

3. Strategi

Adapun strategi yang dirumuskan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah

Kota Jambi adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan sistem pelayanan penerimaan pajak dan retribusi daerah.

b. Meningkatkan sarana dan prasarana

c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur.

d. Meningkatkan kesadaran masyrakat.

4. Kebijakan

Adapun kebijakan –kebijakan yang diterapkan Pengelola Pajak Dan

Retribusi Daerah Kota Jambi sebagai berikut :

a. Peningkatan akses pelayanan.

b. Peningkatan kualitas pelayanan.

29
c. Peningkatan sarana dan prasaranae.

d. Peningkatan kualitas SDM aparatur.

e. Peningkatan kesadaran masyrakat

3.2 Prosedur Pemungutan Pajak Reklame Di Badan Pengelola Pajak Dan


Retribusi Daerah Kota Jambi
3.2.1 Pendaftaran Dan Pendataan Pajak Reklame
Menurut Peraturan Walikota Jambi Nomor 69 Tahun 2016

1. Kegiatan pendaftaran pajak diawali dengan mempersiapkan dokumen yang

diperlukan, berupa formulir pendaftaran yang diisi oleh wajib pajak dengan

jelas, lengkap dan benar dengan melampirkan fotocopy identitas diri (KTP /

SIM / PASPOR), nomor telepon / hp yang bias dihubungi, selanjutnya

dilakukan dengan survey ke lapangan.

2. Menerima dan memeriksa kelengkapan formulir pendaftaran yangtelah diisi

oleh Wajib Pajak atau yang diberi kuasa dan dilanjutkan dengan pengecekan

ke lapangan, apabila pengisiannya benar dan lampirannya lengkap, dalam

Daftar Formulir Pendaftaran diberi tanda dan tanggal penerimaan dan

selanjutnya dicatat dalam Daftar Induk Wajib Pajak, Daftar Wajib Pajak per

golongan / jenis serta dibuatkan kartu NPWPD untuk Reklame yang bersifat

permanen.

3. Apabila persyaratannya belum lengkap, formulir beserta lampirannya

dikembalikan kepada Wajib Pajak.

Menurut Peraturan Walikota Jambi Nomor 69 Tahun 2016

1. Pendataan pajak dilaksanakan melalui pendaftaran terhadap objek pajak dan

wajib pajak.

2. Untuk mendapatkan data potensi pajak yang akurat dilakukan pendataan

dengan survey kelapangan melalui uji petik potensi terhadap objek pajak.

30
3. Petugas pajak mencatat data-data dan dokumen yang dimaksud kedalam

Daftar Induk Wajib Pajak yang bersifat permanen selanjutnya diterbitkan

Nomor Wajib Pajak Daerah (NPWPD).

4. Data perpajakan setelah diperoleh secara lengkap dihimpun dan dicatat ke

dalam kartu data untuk diproses dan dipergunakan sebagai dasar perhitungan

pajak terutang.

3.2.2 Penetapan Pajak Reklame

Tata cara penetapan pajak terutang :

1. Membuat nota perhitungan pajak atas dasar kartu data, dengan cara

menghitung jumlah pajak terutang dan jumlah kredit pajak yang

diperhitungkan dalam kartu data.

2. Nota perhitungan merupakan dasar penerbitan SKPD.

3. SKPD disampaikan kepada wajib pajak.

4. Menyiapkan tanda terima Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) untuk

ditanda tangani oleh wajib pajak.

3.2.3 Pemungutan Pajak Reklame


Prosedur pemungutan Pajak Reklame Menurut Peraturan Walikota Jambi

Nomor 69 antara lain :

1. Pemungutan pajak dilarang diborongkan

Maksud dilarang diborngkan adalah bahwa seluruh proses ke giatan

pemungutan pajak tidak dapatdikerjasamakan oleh pihak ketiga yang

meliputi kegiatan perhitungan besarnya pajak terutang, pengawasan

penyetoran pajak dan penagihan pajak.

2. Dimungkinkan adanya kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka

mendukung kegiatan pemungutan pajak antara lain pencetakan formulir Surat

31
Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD), Surat Ketetapan Pajak Daerah

(SKPD), Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB), Surat

Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT), Surat

Ketetapan Pajak Daerah Nihil (SKPDN), Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih

Bayar (SKPDLB), Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD), tanda bukti

pembayaran dan sejenisnya.

3. Setiap wajib pajak wajib membayar pajak yang terutang dengan menggunakan

Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD).

4. Pemungutan pajak reklame berjalan untuk jenis kendaraan dilakukan

berdasarkan domisili dan / atau wilayah operasi kendaraan tersebut didalam

wilayah Kota Jambi.

5. Dasar pengenaan pajak reklame adalah nilai sewa reklame. Dalm hal reklame

diselenggarakan oleh pihak ketiga, Nilai Sewa Reklame sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan kontrak reklame.

6. Dalam hal reklame diselenggarakan sendiri, Nilai Sewa Reklame sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dihitung dengan memperhatikan faktor jenis, bahan

yang digunakan, lokasi penempatan, jangka waktu penyelenggaraan, jumlah

dan ukuran media reklame. Dalam hal Nilai Sewa Reklame sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) tidak diketahui dan / atau dianggap tidak wajar, Nilai

Sewa Reklame ditetapkan dengan menggunakan faktor-faktor sebagaimana

dimaksud pada ayat (3).

7. Dalam hal reklame kain yang berbentuk spanduk, umbul- umbul dan vertikal

banner untuk pemasangan pada lokasi sendiri atau pada lokasi tertentu dapat

dikenakan pajak reklame bulanan (berlangganan).

32
8. Nama pengenal usaha atau profesi yang tidak dipasang melekat pada bangunan

tempat usaha atau profesi yang tidak dikenakan pajak reklame dengan ukuran

luas tidak melebihi 4m² (empat meter persegi) atau diselenggarakan sesuai

dengan ketentuan yang mengatur nama pengenal usaha atau profesi tersebut.

Dalam hal nama pengenal atau profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (6).

Mencantumkan sponsor produk komersial dikenakan pajak seluas ukuran

media reklame yang digunakan.

9. Reklame yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi atau

Pemerintah Daerah, TNI / POLRI dan Partai Politik, disertai surat resmi dari

Instansi yang bersangkutan.

10. Nilai Sewa Reklame sebagai dasar pengenaan pajak dari masing- masing jenis

reklame dihitung dengan menggunakan rumus.

Jenis Reklame X Luas Reklame X Jumlah Reklame X Indeks Lokasi (Nilai

Strategis) X Jangka Waktu Pemasangan

11. Rincian perhitungan sewa reklame sebagaimana dimaksdu pada ayat (1),

berdasarkan :

a. Nilai Jual Objek Pajak Reklame; dan

b. Nilai strategis pemasangan reklame.

12. Nilai Jual Objek Pajak Reklame sebagaimana dimaksud pasal 24 ayat (2)

huruf a ditentukan oleh faktyor-faktor sebagai berikut :

a. Hanya pembuatan atau pemasangan reklame.

b. Lamanya pemasangan reklame.

13. Nilai Jual Objek Pajak Reklame sebagaimana dimaksud ayat (1), ditetapkan

secara periodik oleh Walikota Jambi.

33
14. Nilai Strategis Lokasi sebagaimana dimaksud pasal 24 ayat (2) huruf b,

ditentukan oleh faktor-faktor :

a. Nilai guna bahan;

b. Nilai sudut pandang;

c. Nilai kelas jalan; dan

d. Nilai ketinggian.

15. Nilai Strategis Pemasangan Reklame sebagimana dimaksud pada ayat (1),

merupakan indeks dan ditetapkan secara periodic oleh Walikota Jambi.

16. Rincian perhitungan nilai sewa reklame dan nilai strategis lokasi sebagaimana

dimaksud dalam pasal 24 dan 26 tercantum dalam lamporan merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. Penetapan nilai strategis

lokasi pemasangan reklame untuk kawasan khusus, Kelas A, Kelas B, Kelas C

tercantm dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Peraturan ini.

3.2.4 Pembayaran Pajak Reklame


Prosedur pembayaran pajak reklame Menurut Peraturan Walikota Jambi

Nomor 69 Tahun 2016.

1. pembayaran pajak reklame yang terutang dalam suatu masa pajak harus

dibayar lunas dimuka untuk atau sebelum reklame diselenggarakan atau

dipasang.

2. Pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan

menggunakan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan dicantumkan nomor

unit penerbitan.

3. Pembayaran pajak yang terutang dilakukan melalui Kas Daerah atau

Bendahara Penerima atau Tempat lain yang ditunjuk, Wajib Pajak menerima

34
SKPD dan SSPD lembar ke 1 (satu).

4. Jatuh tenpo pembayaran pajak yang terutang ditetapkan :

a. Untuk penyelenggara reklame yang bersifat permanen dibayar paling

lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterbitkannya SKPD, apabila

jatuh padahari libur dapat dilakukan padahari kerja pertama

berikutnya.

b. Untuk penyelenggara yang bersifat insidentil dibayar paling lambat 1

(satu) hari kerja sejak diterbitkannya SKPD, apabila jatuh pada hari

libur dapat dilakukan pada hari kerja pertama berikutnya.

5. Wajib Pajak penerima SKPD dan SSPD lembar ke 1 (satu) dari Bendahara

Penerima Badan Pengelola Pajak Dan Retrubusi Daerah.

6. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Setoran Pajak Daerah (sspd)
dibuat dalam rangkap 5 (lima) yang terdiri dari :
Lembar 1 Untuk Wajib Pajak.

Lembar2 Untuk Bendahara Penerima.

Lembar 3 Untuk Bidang Pendaftaran, pendataan, dan Penetapan.

Lembar 4 Untuk Bidang Penagihan dan Keberatan.

Lembar5 Untuk Bidang Pembukuan dan Pelaporan.


7. SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditanda tangani oleh Kepala

Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan atas nama Kepala Badan

Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah.

8. Jika Kepala Bidang Pendaftarann Pendataan dan Penetapan sebagaimana

dimaksud pada ayat (7) tidak masuk kerja, kewenangan penandatanganan

SKPD, SKPDKB, dan SKPDKBT dilimpahkan kepada Kepala Seksi yang

mewakili.

35
9. Lembarke 4 (empat) SKPDsebagaimana dimaksud pada ayat (6) merupakan

dasar pengawasan atau penelitian kebenaran dalam penulisan dan / atau

perhitungan jumlah pajak yang terutangoleh Bidang Penagihan dan Keberatan.

10. Hasil pengawasan dan / atau penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (9)

disampaikan pada Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan melalui

Kepala Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah untuk dilakukan

perbaikan dan / atau penerbitan SKPDKB.

3.2.5 Penagihan Pajak Reklame


Tata cara penagihan tunggakan pajak menurut Peraturan Walikota Nomor

69 yaitu :

1. Atas permohonan perpanjangan masa penyelenggaraan reklame sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) Bidang Pendaftaran, Pendataan dan

Penetapan dapat diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) untuk

masa pajak berikutnya.

2. Pajak yang terutang dalam SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

dibayar / disetorkan pada Bendahara Penerima Badan Pengelola Pajak dan

Retribusi Daerah dan setelah jatuh tempo pembayaran pajak yang terutang

sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 34 ayat (4) tunggakan pajak tersebut

dapat ditagih melalui STPD.

3. Tunggakan pajak yang terutang dalam STPD sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua

persen) sebulan untuk paling lama 15 (lima belas) bulan sejak saat terutangnya

pajak atau reklame diselenggarakan/ dipasang sampai dengan tanggal hari

pembayaran.

36
4. Tanggal hari pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ada lah masa

penyelenggaraan reklame yang kurang dari 1 (satu) bulan, perhitungan bunga

dihitung 1 (satu) bulan, sebagai contoh :

Reklame diselenggarakan TMT 1 Juli 2017 dibayar tanggal 5 Agustus 2017,

tanggal 5 Agustus 2017 perhitungan bunga dihitung 1 (satu) bulan sehingga

menjadi 2 (dua) bulan.

3.2.6 Alur Pemungutan Pajak Reklame


Berikut adalah gambar alur prosedur pemungutan pajak reklame

Gambar 3.2. Alur Pemungutan Pajak Reklame

Sumber : Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi

37
3.3 Kendala Pemungutan Pajak Reklame Di Kota Jambi
Petugas pajak juga mengalami kendala yang sering terjadi dalam

pemungutan pajak reklame pajak reklame, hal ini dikarenakan tingkat kesadaran

wajib pajak masih rendah. Selain itu wajib pajak membayar tidak sesuai tanggal

yang ditetapkan. Disebabkan kurang adanya pemantauan petugas pajak terhadap

pajak reklame.

3.4 Realisasi Pemungutan Pajak Reklame Di Badan Pengelola Pajak Dan


Retribusi Daerah Kota Jambi
Tabel 3.4.
Realisasi Pemungutan Pajak Reklame Badan Pengelola Pajak Dan
Retribusi Daerah Kota Jambi
No Tahun Target Penerimaan Realisasi (Rp) Presentase
Anggaran (Rp) (%)
1 2018 10.000.000.000 11.091.308.425.00 110.91%
2 2019 10.850.000.000 12.383.626.667.00 114.13%
3 2020 11.730.000.000 11.942.226.852.00 101.81%

Sumber : Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi, 2022

Berdasarkan tabel 3.4 diatas dapat dilihat pendapatan daerah sektor pajak reklame

mengalami pasang surut, pada target penerimaannya mengalami peningkatan

namun direalisasi pada tahun 2020 mengalami penurunan namun demikian

BPPRD Kota Jambi selalu berusaha meningkatkan pemungutan pajak reklame

agar mencapai target yang di inginkan.

BAB IV. PENUTUP


4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian laporan tugas akhir yang telah

diuraikan pada bab-bab sebelumnya tentang Prosedur Pemungutan Pajak Reklame

Di Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi Daerah Kota Jambi, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

38
1. Prosedur pemungutan pajak reklame di Kota Jambi berjalan untuk jenis

kendaraan dilakukan berdasarkan domisili dan atau wilayah operasi kendaraan

tersebut didalam wilayah Kota Jambi. Dasar pengenaan pajak reklame adalah

nilai sewa reklame

2. Hambatan yang sering terjadi dalam pemungutan pajak reklame dikarenakan

tingkat kesadaran wajib pajak masih rendah. Selain itu wajib pajak membayar

tidak sesuai tanggal yang ditetapkan. Disebabkan kurang adanya pemantauan

petugas pajak terhadap pajak reklame.

4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas pada babsebelumnya

disarankan kepada :

1. Pemerintah daerah khususnya BPPRD kota Jambi hendaknya melakukan

pemantauan kepada wajib pajak reklame yang tersebar diwilayah kota jambi,

untuk meningkatkan pendapatan daerah Kota Jambi.

2. Petugas pajak hendaknya dapat melakukan sosialisasi terhadap wajib pajak

reklame agar mampu membayar pajak tepat pada waktunya untuk

meningkatkan pendapatan daerah Kota Jambi.

DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Fachrul Ahmad. 2019. Sistem dan Prosedur Pemungutan Pajak Reklame
Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Pada Badan
Pengelolah Pajak dan Retribusi daerah Kota Medan. Laporan Tugas Akhir:
Universitas Sumatera Utara.

Mardiasmo. 2019. Perpajakan Edisi Revisi 2019. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

Peraturan daerah Kota Jambi Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

39
Rahmadayanti, Serly dan Rispa Eliza. 2021. Prosedur Pemungutan Pajak Reklame
pada Badan Pendapatan Daerah Kota Dumai. Vol 1. No 1. Jurnal Ekonomi
dan Pajak, STIE Tuah Negeri.

Rundengan, M. Syaloom dan Sondakh, Jullie J. 2019. Analisis Siste m dan


Prosedur pemungutan Pajak Reklame Sebagai UpayaPeningkatan PAD
BPPRDn Kabupaten Minahasa. Jurnal EMBA.Vol. 7 No. 4.

Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi.

40
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Program Studi Perpajakan

1. Nama lengkap : Kintan Falensia Putri

2. No. HP : 0895-6216-156-53

3. Tempat/Tanggal Lahir : Kediri, 29 Januari 2001

4. Alamat Rumah : Perum Arza Griya mandiri 1 Blok b 19 RT. 18

RW. 02,

Mendalo indah

5. Email : : Kintanfalensiap@gmail.com

6. Riwayat Pendidikan
No. Nama Pendidikan Tahun Spesialis

Tempat Dari sampai Bidang

1 SDN 53 Muaro Jambi 2007 2013 umum

Jambi

2 SMPN 7 Muaro Jambi 2013 2016 umum

Jambi

3 SMAN 1 Muaro Jambi 2016 2019 Ipa

Jambi

4 Universitas Jambi Jambi 2019 sekaran Perpajakan


g

DAFTAR KEGIATAN HARIAN MAGANG


Hari/Tanggal : Kamis, 17 februari 2022

41
Pembekalan kegiatan magang, Perkenalan, pembagian ruangan,
mempelajari penggunaan Microsoft excel.

Hari/Tanggal : Jumat, 18 februari 2022

Olahraga, memperbaiki absenmelalui Microsoft excel.

Hari/Tanggal : Senin, 21 Februari 2022

Apel pagi, pemetaan jabatan BPPRD Kota Jambi, memasukkan data


kedalam gile buku tahunan surat masuk 2022.

Hari/Tanggal : Selasa, 22 Februari 2022

Apel pagi, membantu memasukkan arsip kepegawaian kedalam file satya


lencana, scan SK CPNS kpegawaian, mencatat agenda surat masuk,
mengantar SK fungsional kepada pegawai, scan SK fungsional.

Hari/Tanggal : Rabu, 23 Februari 2022

Apel pagi, mengantar surat cuti, mengagendakan nomor pengendaraan dinas


daerah, rekap SPPD dinas luar dan dalam kota.

Hari/Tanggal : Kamis, 24 Februari 2022

Apel pagi, mengantar surat penggilan diklat keruangan PK, rekap surat cuti

pegawai, menulis laporan surat keluar dan suratkantor.

Hari/Tanggal : Jumat, 25Februari 2022

Membantu rekap cuti pegawai.

42
Hari/Tanggal : Senin, 28 Februari 2022

Antigen.

Hari/Tanggal : Selasa, 1 Maret 2022

Wfh.

Hari/Tanggal : Rabu, 2 Maret 2022

Apel pagi, rekap absen, rekap skp, antigen.

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Maret 2022

Wfh.

Hari/Tanggal : Jumat, 4 Maret 2022

Yasinan, scan daftar riwayat hidup, data surat negative covid pegawai.

Hari/Tanggal : Senin, 7 Maret 2022

Wfh.

Hari/Tanggal : Selasa, 8 Maret 2022

Apel pagi, Rekap absen cuti, sosrtir surat perjanjian kerja.

Hari/Tanggal : Rabu, 9 Maret 2022

Wfh.

Hari/Tanggal : Kamis, 10 Maret 2022

43
Apel pagi, teken absen, antar surat absen TPPA dikantor BKD, meminta

taken surat cuti.

Hari/Tanggal : Jumat, 12 Maret 2022

Wfh.

Hari/Tanggal : Senin, 14 Maret 2022

Membantu mengubah tanggal pada laporan pegawai.

Hari/Tanggal : Selasa, 15 Selasa 2022

Apel pagi, print surat perjanjian kerja kontrak, membantu stempel SPT
PBB.

Hari/Tanggal : Rabu, 16 Maret 2022

Izin toefl.

Hari/Tanggal : Kamis, 17 Maret2022

Wfh.

Hari/Tanggal : Jumat, 18 Maret 2022

Izin sakit.

Hari/Tanggal : Senin, 21 Maret 2022

Izin sakit.

Hari/Tanggal : Selasa, 22 Maret 2022

44
Apel pagi, mengantar berkas ke pelayanan, menggabungkan berkas

BPHTB, memintan kertas BAP

Hari/Tanggal : Rabu, 23 Maret 2022

Apel pagi, menginput data BPHTB, mengantar berkas ke ruang pelayanan,


menginput data BPHTB.

Hari/Tanggal : Kamis, 24 Maret 2022

Apel pagi, meminta BKP ke pelayanan, meminta upload SPPD ke


pelayanan, input data BPHTB.

Hari/Tanggal : Jumat, 25 Maret 2022

Menulis BAP ke agenda, mengantar berkas BAP ke pelayanan, menginput

data BAP BPHTB.

Hari/Tanggal : Senin, 28 Maret 2022

Apel pagi, foto berkas sertifikat tanah wp, menginput data BPHTB,
fotocopy BAP, antar berkas ke pelayanan.

Hari/Tanggal : Selasa, 29 Maret 2022

Apel pagi, Cap surat perjalanan dinas pegawai, menginput data BAP
BPHTB.

Hari/Tanggal : Rabu, 30 Maret 2022

45
Apel pagi, meminta blanko ke pelayanan, cap SPD, menginput data
BPHTB.

Hari/Tanggal : Kamis, 31 Maret 2022

Apel pagi, input data PBB, mrnggabungkan BAP dalam map, input data
PBB.

Hari/Tanggal : Jumat, 1 April 2022

Input data PBB, input data BAP.

Hari/Tanggal : Senin, 4 April 2022


Input data PBB, mengantar berkas ke
pelayanan, input data PBB.

Hari/Tanggal : Selasa, 5 April 2022

Fotocopy BAP.

Hari/Tanggal : Rabu, 6 April 2022

Ambil berkas kepelayanan, input data PBB, mengantar berkas ke pelayanan,


input data PBB.

Hari/Tanggal : Kamis, 7 April 2022

Input data PBB, antar berkas ke pelayananan, input data BAP.

Hari/Tanggal : Jumat, 8 April 2022

46
Menyusun berkas pendataan, menyusun berkas PBB, mengantar berkas
PBB dan BAP ke pelayanan.

Hari/Tanggal : Senin, 11 April 2022

Menyusun BAP kedalam map,input data PBB, mengantar berkas PBB ke


pelayanan.

Hari/Tanggal : Selasa, 12 April 2022

Mengantar surat prosedur penelitian diruang P2, mengambil BAP ke


pelayanan, input bap.

Hari/Tanggal : Rabu, 13 April 2022

Mengambil blanko ke pelayanan, input BAP.

Hari/Tanggal : Kamis, 14 April 2022

Mengantar BAP ke pelayanan, input data PBB.

Hari/Tanggal : Jumat, 15 April 2022

Tanggal merah.

Hari/Tanggal : Senin, 18 April 2022

Perpisahan magang.

47
LAMPIRAN NILAI MAGANG

48
49
LAMPIRAN SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH (SKPD)

50
51
POTO KEGIATAN HARIAN MAGANG

52

Anda mungkin juga menyukai