Anda di halaman 1dari 51

EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK HOTEL DAN

PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI


DAERAH (PAD) KABUPATEN BANGLI

Oleh :

PUTU MELLYANI APRILIADEWI


NIM : 1807341032

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK HOTEL DAN
PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI
DAERAH (PAD) KABUPATEN BANGLI

Oleh :

PUTU MELLYANI APRILIADEWI


NIM : 1807341032

Tugas Akhir Studi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan


menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Perpajakan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
Denpasar
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa

Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir Studi yang berjudul “Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel dan

Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten

Bangli”.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Studi ini tidak akan berhasil tanpa

bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya

dalam penyusunan Tugas Akhir Studi ini. Dalam kesempatan ini, penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Agoes Ganesha Rahyuda, S.E.,M.T.,Ph.D selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Bapak Dr. Ida Bagus Putu Purbadharmaja, S.E., M.E. selaku Wakil Dekan

Bidang Akademik dan Perancanaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Udayana.

3. Bapak Dr. I Gusti Ngurah Agung Suaryana, S.E., M.Si. selaku Wakil Dekan

Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana.

4. Bapak Dr. I Gde Kajeng Baskara, S.E., Ak, MM. selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Informasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Udayana.

ii
5. Bapak Dr. I Ketut Sujana SE., Ak., M.Si., CA ,selaku Ketua Program Studi

Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

6. Bapak I Made Andika Pradnyana Wistawan, S.E.,M.S.A.,AK.,CA. selaku

Dosen Pembimbing Tugas Akhir Studi (TAS) yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan dan pengarahan sampai dengan selesainya

Tugas Akhir Studi ini.

7. Bapak Dr. I Ketut Sujana SE., Ak., M.Si., CA. selaku Dosen Pembimbing II

yang telah meluangkan waktu untuk memberikam bimbingan dan pengarahan

mengenai Tugas Akhir Studi (TAS) ini.

8. Bapak Drs. Made Mertha, M.Si., Ak.,CA., CPA. selaku Pembimbing

Akademik (PA) selama penulis menjalankan kuliah pada Program Diploma

III Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

9. Bapak dan Ibu Dosen yang mengajar dan membimbing penulis selama

mengikuti perkuliahan pada Program Studi Diploma III Perpajakan Fakultas

Ekonomi Universitas Udayana.

10. Bapak Drs. I Ketut Riang, MM selaku pimpinan Badan Keuangan

Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Bangli yang telah memberikan izin

untuk menggunakan data sebagai bahan penyusunan TAS

11. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil.

12. Teman-teman kelas Perpajakan 1 (P1) Angkatan 2018, yang telah

memberikan dukungan , bantuan , serta berbagi pengalaman selama penulis

melaksanakan perkuliahan pada Program Studi Diploma III Perpajakan

Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

iii
13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu karena berbagai

keterbatasan , atas perhatian , semangat, dan motivasi serta segala bantuan

kepada penulis selama penyusunan Tugas Akhir Studi.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Studi ini masih jauh dari sempurna,

mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Penulis

berharap Tugas Akhir Studi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan mohon maaf

apabila terdapat kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja.

Denpasar, 25 April 2020

Penulis

iv
Judul : “Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bangli”.
Nama : Putu Mellyani Apriliadewi
Nim : 1807341032

ABSTRAK

Pajak hotel dan restoran merupakan salah satu jenis pajak daerah yang
menjadi sumber dari Pendapatan Asli Daerah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tentang tikat efektivitas dan kontribusi pajak hotel dan restoran di
Kabupaten Bangli tahun 2016 - 2020, jenis data yang digunakan adalah data
kuantitatif. Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder. Semua data tersebut
dikumpulkan dengan menggunkan metode observasi, wawancara, dokumentasi
dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
efektivitas dan kontribusi.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka


dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Tingkat Efektif dari Penerimaan Pajak
Hotel dan Pajak Restoran tahun 2016 - 2020 selalu berhasil mencapai target
bahkan lebih dari target yang ditentukan, dengan kategori “Sangat Efektif”,
karena presentase tingkat efektivitas selalu melebihi diangka 100%. Kontribusi
Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli daerah (PAD)
Kabupaten Bangli tahun 2016 - 2020 dari tahun ke tahun selalu mengalami
penurunan dengan kriteria kontribusi “Kecil” sangat mempengaruhi jumlah PAD
yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Bangli.

Kata Kunci : Efektivitas, Kontribusi, Pajak Hotel dan Restoran, Pendapatan Asli
Daerah

v
DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
ABSTRAK ......................................................................................................v
DAFTAR ISI...................................................................................................vii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................1
1.2 Pokok Masalah .................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................4
1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................5
1.5 Sistematika Penyajian.......................................................................5

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 Landasan Teori ................................................................................7
2.1.1 Pengertian Pajak ....................................................................7
2.1.2 Fungsi Pajak ..........................................................................7
2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak ....................................................8
2.1.4 Pajak Daerah ..........................................................................9
2.1.5 Pendapatan Asli Daerah .........................................................10
2.1.6 Pajak Hotel.............................................................................11
2.1.7 Pengecualian Pajak Hotel ......................................................11
2.1.8 Pajak Restoran .......................................................................12
2.1.9 Pengecualian Pajak Restoran..................................................12
2.2 Penelitian Sebelumnya …..………………………………………...12

vi
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitan................................................................................16
3.2 Objek Penelitian ...............................................................................16
3.3 Identifikasi Variabel ........................................................................16
3.4 Definisi Operasional Variabel..........................................................17
3.5. Jenis dan Sumber Data ....................................................................18
3.5.1 Jenis Data ..............................................................................18
3.5.2 Sumber Data .........................................................................18
3.6 Metode Pengumpulan Data ..............................................................19
3.7 Teknik Analisis Data .......................................................................20

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN


4.1 Gambaran Umum Perusahaan/Institusi............................................22
4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan ..............................................22
4.1.2 Visi dan Misi Institusi.............................................................23
4.1.3 Struktur Organisasi.................................................................24
4.1.4 Efektivitas Pajak Hotel dan Restoran .....................................25
4.2 Pembahasan hasil penelitian ............................................................29
4.2.1 Perhitungan Tingkat Efektifitas Pajak Hotel...........................29
4.2.2 Perhitungan Tingkat Efektifitas Pajak Restoran.....................31
4.2.3 Perhitungan Kontribusi Pajak Hotel........................................34
4.2.4 Perhitungan Kontribusi Pajak Restoran..................................35

BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ...........................................................................................38
5.2 Saran .................................................................................................38

DAFTAR RUJUKAN.....................................................................................40

vii
DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman
1.1 Realisasi Penerimaan PAD....................................................................3
4.1 Efektivitas Pemungutan Pajak Hotel......................................................29
4.2 Efektivitas Pemungutan Pajak Restoran................................................31
4.3 Kontribusi Penerimaan Pajak Hotel.......................................................34
4.4 Kontribusi Penerimaan Pajak Restoran..................................................35

viii
DAFTAR GAMBAR

No Tabel Halaman
4.1 Struktur Organisasi BKPAD Kabupaten Bangli....................................25

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya suatu negara untuk

meningkatkan kesejaterahan masyarakatnya dengan menghasilkan produk dan

jasa yang baik, serta berbagai kegiatan usaha yang dapat meratakan distribusi

pendapatan nasional (Ratnawati 2016). Peningkatan pertumbuhan ekonomi serta

usaha lainnya secara berkesinambungan tidak lepas dari tersedianya sumber daya

baik secara kualitas maupun kuantitas untuk dapat dimanfaatkan secara optimal

(Rahmawati, 2018).

Untuk mewujudkan pembangunan yang dapat meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat bukanlah hal yang mudah, karena hampir setiap daerah

dihadapkan dengan masalah keuangan. Dengan demikian pemerintahan daerah

berkewajiban meningkatkan penerimaan daerah dalam penggunaan potensi

keuangannya. Penyelenggaraan kepariwisataan diarahkan untuk meningkatkan

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat dalam rangka mewujudkan masyarakan

yang adil dan makmur melalui peningkatan devisa, perluasan da pemerataan

kesempatan usaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah,

memperkaya kebudayaan nasional dengan tetap melestarikan kepribadian banga

dan nilai-nilai agama.

Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan

Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.

1
28 Tahun 2009. Pajak Daerah yang selanjutnya disebut pajak merupakan

kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang

bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat.

Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan

sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan

pendayagunaan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat

memberikan sumbangangan bagi pembangunan ekonomi. Perkembangan

pariwisata saat ini sangat berdampak kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat,

salah satunya adalah dampak pariwisata terhadap pendapatan pemerintah (Cohen,

1984). Kegiatan pariwisata adalah salah satu sektor yang sangat berberan dalam

proses pembangunan dan pengembangan wilayah dalam memberikan kontribusi

bagi pendapatan pemerintah daerah maupun masyarakat.

Kabupaten Bangli merupakan salah satu Kabupaten atau Kota yang dikenal

sebagai daerah destinasi pariwisata. Walaupun tidak memiliki tempat rekreasi

alam pantai, namun Kabupaten Bangli memiliki sebuah danau yang sangat cantik

dengan wilayah pegunungan berhawa sejuk dengan sejumlah rekreasi alam yang

menjadi keunikan budaya dan tradisi yang menjadi daya tarik tersendiri bagi

wisatawan. Berkembangnya industri pariwisata di Kabupaten Bangli telah mampu

menggerakkan sektor-sektor yang memiliki keterkaitan langsung dengan industri

pariwisata, seperti sektor hotel dan restoran, hiburan, dan perdagangan.

2
Pendapatan Asli Daerah (PAD) pemerintah Kabupaten Bangli yang

mencangkup Pendapatan Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengolahan

Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang

sah. Penyumbang Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli terbesar berasal dari

sektor pariwisata, yaitu pada sektor hotel dan restoran. Pajak dari sektor ini sangat

dipengaruhi oleh jumlah kunjungan wisatwanan baik domestik maupun

mancanegara. Pajak Hotel dan Restoran ini dikenakan tarif sebesar 10% yang

sudah ditetapkan oleh Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pajak

Hotel dan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pajak Restoran yang

mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bangli.

Perkembangan PAD di Kabupaten Bangli selama 5 (lima) tahun terakhir dari

tahun 2016 sampai tahun 2020 terus mengalami peningkatan. Realisasi

penerimaan PAD tahun 2016 – 2020 disajikan pada table dibawah sebagai

berikut :

Tabel 1.1 Realisasi Penerimaan PAD Kabupaten Bangli Tahun 2016 - 2020

Realisasi penerimaan PAD


Tahun Anggaran
(Pendapatan Asli Daerah)

2016 Rp 104.829.402.222,16

2017 Rp 104.592.348.670,09

2018 Rp 122.686.254.194,50

2019 Rp 127.040435.750,90

2020 Rp. 104.325.150.582,49

3
Dari data diatas yang diperoleh bahwa PAD di Kabupaten Bangli yang

menunjukan nilai yang terus meningkat dari tahun ke tahun, namun pada saat

tahun 2020 PAD di Kabupaten Bangli mengalami penurunan karena adanya

wabah pandemi Covid-19. Pertanyaan yang muncul adalah apakah dengan

dilakukannya pengembangan pariwisata khususnya pada sektor hotel dan restoran

dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap PAD, dan apakah realisasi pada

penerimaan pajak hotel dan restoran tersebut apakah sudah efektif dari tahun ke

tahun.

1.2 Pokok Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perlu didadakan analisis

penelitian. Untuk itu penulis tertarik melakukan sebuah penelitia dengan

permasalahan :

1) Bagaimana tingkat efektivitas pemungutan pajak hotel dan restoran di

Kabupaten Bangli tahun 2016 – 2020 ?

2) Bagaimana tingkat kontribusi pajak hotel dan restoran terhadap peningkatan

PAD di Kabupaten Bangli tahun 2016 – 2020 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar masalah diatas, maka tujuan penulisan penelitian ini yaitu :

1) Untuk mengetahui tingkat efektivitas pemungutan pajak hotel dan restoran di

Kabupaten Bangli tahun 2016 – 2020.

2) Untuk mengetahui tingkat kontribusi pajak hotel dan restoran terhadap

peningkatan PAD di Kabupaten Bangli tahun 2016 – 2020.

4
1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

mengembangkan wawasan untuk mengetahui efektivitas dan kontribusi Pajak

Hotel dan Restoran terhadap PAD Kabupaten Bangli.

2) Kegunaan Praktis

Penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan solusi dan tanggapan

yang bermanfaat bagi Kabupaten Bangli dan juga memberikan refrens,

sehingga dapat dijadikan sebagai informasi tambahan dalam pengambilan

keputusan.

1.5 Sistematika Penulisan

Agar lebih mudah dalam pembahasan materi yang ada dalam Tugas Akhir Studi

ini, maka sistematika penulisan laporan ini dapat disajikan seperti berikut ini.

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan

beserta kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka

Bab ini menguraikan teori – teori yang akan berhubungan dengan penelitian dan

akan digunakan sebagai landasan teori atau pedoman dalam pembahasan yang

akan dikemukakan.

5
Bab III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber

data, responden penelitian, metode pengumpulan data serta teknik analisis data.

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini berisikan gambaran umum hasil penelitian dan pembahsan lebih jelas

mengenai penelitian yang dilakukan.

Bab V Penutup

Bab ini menguraikan tentang simpulan dari analisis yang dibahas pada bab

sebelumnya serta saran yang diperlukan berdasarkan simpulan yang dibuat.

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pajak

Seiring dengan perkembangan perekonomian indonesia akan diikuti pula

dengan kebijakan kebijakan di bidang pajak. Oleh karena itu, pajak merupakan

fenomena yang selalu berkembang di masyarakat. Pajak adalah kontribusi wajib

kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa

berdasarkan undang undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung

dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat. Pengertian pajak menurut Prof. S.I. Djajadiningrat Pajak sebagai suatu

kewajiban menyerahkan sebagian daripada kekayaannya kepada Negara

disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan

tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman menurut peraturan-peraturan yang

ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa balik dari

Negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan umum.

2.1.2 Fungsi Pajak

Pada umumnya, undang-undang pajak di buat untuk mendorong dan

meningkatkan bentuk kerjasama, dimana dalam suatu pajak terdapat beberapa

7
fungsi pajak dengan cara pengklasidikasian. Menurut Mardiasmo, 2018:1) dungsi

pajak dapat dibagi menjadi 2 sebagai berikut :

1. Fungsi penerimaan (budgetair)

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi

pembiayaan pengeluaran pengeluaran pemerintah, sebagai sumber keuangan

Negara, pemerintah berupaya memasukkan uang sebanyak-banyaknya untuk

kas Negara. Upaya tersebut ditempuh dengan cara ekstensifikasi maupun

intensifikasi pemungutan pajak melalui penyempurnaan peraturan berbagai

jenis pajak seperti pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN)

dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), pajak bumi dan bangunan

(PBB), dan lain-lain.

2. Fungsi mengatur (regular)

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan

kebijakan pemerintah dalam bidang keuangan. Sebagai contohnya adalah

pajak yang tinggi dikenakan terhadap minuman keras, pajak yang dikenakan

atas barang-barang mewah untuk mengurangi gaya hidup komsumtif.

2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak

Sistem perpajakan sebagai metode atau cara bagaimana mengelola utang

pajak yang terutang oleh wajib pajak dapat mengalir ke Kas Negara. Sistem

pemungutan pajak dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Official Assessment System

8
Sistem pemungutan pajak ini memberikan wewenang kepada pemerintah

(petugas pajak) untuk menentukan besarnya pajak terhutang wajib pajak.

Sistem pemungutan pajak ini sudah tidak berlaku lagi setelah reformasi

perpajakan pada tahun 1984.

2. Self Assessment System

Sistem pemungutan pajak ini memberikan wewenang kepada wajib pajak

untuk menghitung sendiri, melaporkan sendiri, dan membayar sendiri pajak

yang terhutang yang seharusnya dibayar.

3. Withholding System

Sistem pemungutan pajak ini memberikan wewenang kepada pihak lain

atau pihak ketiga untuk memotong dan memungut besarnya pajak yang

terhutang oleh wajib pajak. Pihak ketiga disini adalah pihak lain selain

pemerintah dan wajib pajak.

2.1.4 Pengertian Pajak Daerah

Pajak daerah menurut Undang-Undang Nomer 28 tahun 2009 tentang pajak

daerah dan retribusi yaitu kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh

orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,

dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk

keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak daerah adalah

iuran wajib yang dilakukan orang pribadi atau badan tanda imbalan langsung yang

seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah.

9
Berdasarkan Undang-undang Nomer 33 tahun 2004 tentang perimbangan

keuangan antara pemrintah pusat dan daerah menyatakan bahwa Pendapatan Asli

Daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan

peraturan daerah sesuai dengan perundang-undangan. Pendapatan Asli Daerah

adalah pendapatan yang bersumber dan dipungut sendiri oleh pemerintah daerah.

Salah satu sumber PAD adalah pajak hotel dan restoran yang merupakan dua jenis

pajak yang potensinya semakin berkembang seiring dengan makin

diperhatikannya sektor pendukung yaitu sektor jasa pariwisata dan pembangunan

daerah.

2.1.5 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan

penerimaan daerah yang bersumber dari dalam daerah sendiri, yang

pemungutannya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah

daerah dituntut untuk meningkatkan kemampuan dalam menggali dan mengelola

sumber-sumber yang dapat meningkatkan penerimaan daerah khususnya yang

bersumber dari Pendapatan Asli Daerah. Peningkatan penerimaan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) mutlak dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk mengurangi

tingkat ketergantungan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat sehingga

kemandirian daerah dapat terwujud. Koswara (2000) menyatakan bahwa ciri

utama yang menunjukkan suatu daerah otonom mampu berotonomi terletak pada

kemampuan keuangan daerah. Pemerintah Daerah memiliki kewenangan dan

kemampuan untuk terus berupaya menggali sumber-sumber keuangan sendiri,

10
mengelola, dan memanfaatkannya untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintahan daerahnya. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah daerah perlu

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), agar mampu membiayai

daerahnya. Sumber pendapatan daerah menurut UndangUndang No.33 tahun 2004

bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD), terdiri dari (1) Hasil Pajak Daerah, (2)

Hasil retribusi daerah, (3) Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan, (4) Pendapatan Asli Daerah lainnya.

2.1.6 Pajak Hotel

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Bangli Nomor 15 Tahun 2011 Bab I

Pasal 1 ayat (7) dan ayat (8) Tentang Pajak Hotel, Pajak Hotel adalah pajak atas

pelayanan yang disediakan oleh hotel. Hotel adalah fasilitas penyedia jasa

penginapan/peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran,

yang mencakup juga motel, losmen, gubuk wisata, wisma pariwisata,pesanggaran

rumah penginapan dan sejenis lainya serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih

dari 10 (sepuluh). Jasa penunjang sebagaimana dimaksud adalah fasilitas telepon,

faksimile, teleks, internet, fotokopi, pelayanan cuci, seterika, transportasi, dan

fasilitas sejenis lainnya yang disediakan atau dikelola hotel.

2.1.7 Pengecualian Pajak Hotel

Peraturan Daerah Kabupaten Bangli Nomor 15 Tahun 2011 Bab II Pasal 3 ayat

(3) yang dikecualikan dari Objek Pajak Hotel.

11
1) Jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau

Pemerintah Daerah;

2) Jasa sewa apartemen, kondominium dan sejenisnya;

3) Jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo, panti

asuhan, dan panti sosiallainya yang sejenis;

4) Jasa biro perjalnan atau perjalnan wisata yang diselenggarakan oleh hotel

yang dapat dimanfaatkan oleh umum;

5) Jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau kegiatan keagamaan.

2.1.8 Pajak Restoran

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Bangli Nomor 16 Tahun 2011 Bab I

Pasal 1 ayat (7) dan ayat (8) Tentang Pajak Restoran, Pajak Restoran adalah pajak

atas pelayanan yang disediakan oleh Restoran. Restoran adalah fasilitas penyedia

makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga

rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar dan sejenisnya termasuk jasa

boga/katering.

2.1.9 Pengecualian Pajak Restoran

Peraturan Daerah Kabupaten Bangli Nomor 16 Tahun 2011 Bab II Pasal 3

ayat (3) yang dikecualikan dari Objek Pajak Restoran. Tidak termasuk objek

Pajak Restoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Restoran yang

omsetnya ditentukan Rp. 3.000.000,00 (tiga juta rupiah) perbulan.

2.2 Penelitian Sebelumnya

12
Untuk memenuhi syarat pertimbangan dalam menyusun penelitian ini, maka

disertakan pembahasan hasil penelitian sebelumnya diantaranya sebagai berikut.

(1) Gusti Ayu Herlin Mardiana dengan judul Analisis Kontribusi Pendapatan

Sektor Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gianyar.

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah PAD Kabupaten Giayar,

PHR dan retribusi tempat rekreasi dan olahraga. Tekhnik analisis yang

digunakan pada penelitian ini adalah tekhnik analisis kontribusi dan regresi

linear. Hasil analisis penelitian ini diketahui bahwa kontribusi pendapatan

sektor pariwisata dari PHR dan retribusi tempat rekreasi dan olah raga

mencapai rata-rata 44,71 persen selama tahun 2002-2017. Hasil penelitian

ini dapat menjadi rujukan bagi Pemerinah Kabupaten Gianyar bahwa

Pendapatan dari sektor pariwisata memiliki kontribusi yang besar terhadap

PAD Kabupaten Gianyar, sehingga Pemerintah Kabupaten Gianyar semakin

termotivasi untuk terus meningkatkan sarana dan prasarana di bidang

pariwisata yang dapat menunjang peningkatan pendapatan dari sector

pariwisata dimaksud.

(2) I Ketut Ari Sedana, Made Artana, Kadek Rai Suwena dengan judul

Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Gianyar Tahun 2008 – 2012.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan penerimaan

pajak hotel dan pajak restoran, tingkat efektivitas pemungutan pajak hotel

dan restoran serta kontribusinya terhadap PAD. Data dianalisis dengan

menggunakan analisis rasio pertumbuhan, analisis efektivitas dan analisis

13
kontribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pertumbuhan

penerimaan pajak hotel mengalami fluktuasi. Pertumbuhan tertinggi tahun

2010 sebesar 23,05 % dan pertumbuhan terkecil tahun 2012 sebesar 6,56 %.

Pertumbuhan penerimaan pajak restoran juga mengalami fluktuasi.

Pertumbuhan tertinggi tahun 2010 sebesar 80,96 % dan pertumbuhan

terkecil tahun 2012 sebesar 16,46 %, (2) Efektivitas penerimaan pajak hotel

dan pajak restoran berada dalam kategori sangat efektif dengan rata-rata

efektivitas pajak hotel sebesar 125,51 % dan pajak restoran sebesar 127,05

%, (3) tingkat kontribusi pajak hotel terhadap PAD dari tahun 2008 - 2010

berada dalam kriteria cukup dengan rentang persentase 20 % - 39 %.

Tingkat kontribusi pajak restoran terhadap PAD dari tahun 2008 - 2012

termasuk dalam kriteria kecil dengan rentang persentase 0 % - 19 %.

(3) Ni Kadek Ari Riastini, Ni Kadek Sinarwati, I Putu Gede Diatmika dengan

judul Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel dan Pajak Restoran di

Kintamani Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli Tahun

2011 – 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur efektivitas

dan kontribusi dari pajak hotel dan restoran di Kintamani terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli tahun 2011-2015. Data diperoleh

dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data yang

dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahap reduksi data, tahap penyajian

data, penarikan kesimpulan, analisis efektivitas dan analisis kontribusi.

orang di Kintamani terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli

tahun 2011-2015 kurang efektif, dimana analisis efektivitas yang dicapai

14
yaitu tahun 2011 tingkat efektivitas yang dicapai sebesar 75.46%, tahun

2012 70,68%, tahun 2013 35,28%, tahun 2014 65,59%, dan pada tahun

2015 tingkat efektivitas yang dicapai sebesar 73,25%. Sedangkan kontribusi

yang diberikan oleh pajak hotel dan restoran terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Bangli tahun 2011-2015 dalam kategori kecil, dimana

hasil analisis kontribusi yang tercapai yaitu tahun 2011 hanya sebesar

1,24%, tahun 2012 0,51%, tahun 2013 0,49%, tahun 2014 0,47% dan pada

tahun 2015 sebesar 0,36%.

15
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada Badan Keuangan, Pendapatan Aset

Daerah Kabupaten Bangli yang berlokasi di Jalan Brigadir Jenderal Ngurah Rai

No. 79, Bebalang, Kec. Bangli, Kabupaten Bangli, Bali 80614

3.2 Obyek Penelitian

Objek penelitian ini adalah sasran ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu tentang hal suatu objektif tentang suatu hal (variabel

tertentu). Obyek dalam penelitian ini adalah efektivitas pemungutan pajak hotel

dan restoran dan kontribusinya pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli

Tahun Anggaran 2016 - 2020.

3.3. Identifikasi Variabel

Identifikasi variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi kemudian

16
ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2016:38). Sesuai dengan judul yang diangkat yaitu

“Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap PAD

Kabupaten Bangli, maka variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah

“efektivitas pemungutan pajak hotel dan restoran dan kontribusinya pada

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli”.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Sesuai dengan latar belakang permasalahan objek penelitian yang akan

dibahas untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik maka definisi operasional

variabel sebagai berikut :

1) Efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak dari keluaran

progam kerja untuk mencapai tujuan program. Semakin besar kontribusi

keluaran yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang

ditentukan, maka efektif proses kerja suatu organisasi. Efektifitas diukur

dengan rasio efektivitasnya, yaitu perbandingan antara realisasi penerimaan

pajak dengan target yang ingin dicapai.

2) Kontribusi sendiri ialah tidak terbatas pada pemberian bantuan berupa uang

saja, melainkan bantuan dalam bentuk lain seperti bantuan tenaga, bantuan

pemikiran, bantuan materi, dan segala macam bentuk bantuan yang kiranya

dapat membantu suksesnya kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya

untuk mencapai tujuan bersama. Istilah kontribusi ini kerap kali dikaitkan

dengan kajian ilmu manajemen. Kontribusi kerap kali dijadikan variabel

17
bebas (variabel x) yang mempengaruhi variabel tergantung atau variabel

terikat (variabel Y). 

3.5 Jenis dan Sumber Data

3.5.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Data kuantitatif adalah jenis data dalam penelitian yang dapat diukur,

dihitung, serta dapat dideskripsikan dengan menggunakan angka. Umumnya,

data seperti ini digunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang jelas

dan sudah ada instrumen ukurnya. Data kuantitatif pada penelitian ini yaitu

pendapatan pajak hotel dan restoran pada tahun 2016- 2020 di Kabupaten

Bangli.

3.5.2 Sumber Data

Sumber data atas penelitian ini yaitu data sekunder. Menurut Sugiyono

(2016: 225) Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data. Sumber data primer didapatkan melalui

kegiatan wawancara dengan subjek penelitian dan dengan observasi atau

pengamatan langsung di lapangan. Sedangkan Data sekunder merupakan

data yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung

18
berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang

dipublikasikan maupun yang tidak secara umum. Data dalam penelitian ini

adalah data realisasi penerimaan pajak hotel dan pajak restoran.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun laporan

penelitian ini antara lain :

1) Observasi

Metode observasi yang merupakan proses yang kompleks, observasi pada

penelitian ini dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bangli. Data

yang diperoleh melalui metode observasi yaitu dengan cara mencatat hal – hal

yang berhubungan dengan dasar hukum pemungutan, laporan target dan

realisasi penerimaan pajak hotel dan pajak restoran di Kabupaten Bangli.

2) Wawancara

Metode wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

tanya jawab langsung untuk mendapatkan informasi. Data dalam penelitian

ini diperoleh dalam melakukan wawancara mengenai bagaimana mekanisme

pemungutan pajak hotel dan restoran di Kabupaten Bangli.

3) Dokumentasi

19
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil dokumentasi

dari instansi terkait dalam hal ini adalah Dinas Pendapatan Kabupaten Bangli.

Dokumen yang dimaksud adalah laporan target dan realisasi penerimaan

pajak hotel dan restoran, payung hukum pemungutan pajak hotel dan

restoran, serta data yang berkaitan dengan penelitiam yang dilakukan.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis

efektivitas dan kontribusi untuk mengukur fenomena atau gambaran mengenai

pemungutan mekanisme penerimaan pajak hotel dan restoran serta kontribusinya

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam rangka menuju kemandirian

daerah.

Langkah – langkah dalam menganalisis data adalah sebagai berikut :

a) Menyusun tabel tingkat efektivitas pemungutan Pajak Hotel dan Pajak

Restoran.

Untuk mengetahui apakah suatu pemungutan pajak dikatakan efektiv

harus diperlukan suatu kriteria sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat

keefektifan suatu pajak. Untuk menghitung efektivitas Pajak Hotel dan Pajak

Restoran, maka rumus yang digunakan sebagai berikut :

Realisasi Penerimaa Pajak


Efektivitas= x 100 % ............................................
Target Penerimaan Pajak

(1)

Tabel 3.1 Kriteria Efektivitas

20
Presentase Efektivitas Keterangan

<100% Tidak Efektif

=100% Efektif

>100% Sangat Efektif

(Sumber : Syahelmi, 2008)

Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa apabila presentase yang dicapai

lebih dari 100 persen berarti sangan dan apabila presentase kurang dari 60

persen berarti tidak efeketif.

b) Menyusun tabel kontribusi realisasi Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi Pajak Hotel dan Pajak

Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) digunakan rumus sebagai

berikut :

QX n
P n= x 100 % ...................................................................(2)
QY n

(Halim, 2004:163)

Keterangan :

Pn = Kontribusi Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap PAD

QX n = Jumlah Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran

QY n = Jumlah PAD Tahun (periode) tertentu

Tabel 3.2 Klasifikasi Kriteria Kontribusi

Presentase Kriteria
80% - 100% Besar Sekali

21
60% - 79% Besar
40% - 59% Cukup Besar
20% - 39% Cukup Baik
0% - 19% Kecil
(Sumber : Jurnal Dinamika Akuntansi 2010:14)

Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa apabila presentase yang dicapai atas

50 persen berarti sangat baik dan presentae yang dicapai kurang 10 persen

berarti sangan kurang.

BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan/Institusi

4.1.1 Badan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Bangli

Dinas Pendapatan Provinsi Daerah Tingkat I Bali dibentuk dengan

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Bali Nomor 12 Tahun 1977. Sebelum

ditetapkan dengan Peraturan Daerah, Dinas Pendapatan ditetapkan dengan

Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Nomor 6/Skep/58/Ek/-

IV/3/1974 tanggal 1 Pebruari 1974, sebagai realisasi hasil rapat Gubernur Kepala

Daerah Tingkat I se-Indonesia tanggal 17 s/d 19 Mei 1973. Dalam rapat tersebut

diputuskan antara lain, membentuk Dinas Pendapatan selambat-lambatnya pada

akhir Desember 1973. Sebelum terbentuknya Dinas Pendapatan Provinsi Daerah

Tingkat I Bali, tugas-tugas dan kewenangan di bidang Pendapatan Daerah Tingkat

22
I Bali dilaksanakan oleh Sub Direktorat Pendapatan pada Direktorat

Perekonomian Provinsi Bali.

Pembentukan Dinas Pendapatan Provinsi Daerah Tingkat I Bali sesuai

dengan pasal 49 ayat (2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang

Pembentukan, Susunan dan Formasi Dinas Daerah yang selanjutnya agar

ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Secara umum tugas pokok dari Dinas

Pendapatan Provinsi bali sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi bali Nomor 2

Tahun 2008 dan Keputusan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2008, Dinas

Pendapatan Provinsi Bali mempunyai tugas pokok yaitu “Membantu Gubernur

dalam melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah, tugas Dekonsentrasi

dan pembantuan di bidang pendapatan”. Namun pada tahun 2017 terjadi

perubahan kelembagaan Dinas Pendapatan menjadi Badan Keuangan Pendapatan

dan Aset Daerah yang didasari oleh Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016

oleh perangkat daerah dengan tujuan pemerintah pusat menginginkan adanya

kelembagaan yang lebih efektif dan efisien agar bisa lebih fokus dalam

menjalankan tugas dan wewenangnya.

Badan Keuangan, Pendapatan Dan Aset Daerah merupakan salah satu

lembaga pemerintahan yang memiliki tugas pokok untuk melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan membantu di bidang

pendapatan. Badan Keuangan, Pendapatan Dan Aset Daerah terletak di Jl.

Brigadir Jenderal Ngurah Rai No.79, Bebalang, Kecamatan Bangli, Kabupaten

Bangli, Provinsi Bali. Badan Keuangan Pendapatan Dan Aset Daerah memiliki

tujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mewujudkan

23
pelayanan prima berdasarakan kewenangan dan peraturan perundang-undangan

yang berlaku di Kabupaten Bangli.

4.1.2 Visi Dan Misi Badan Keuangan Pendapatan Dan Aset Daerah

Setiap organisasi atau perusahaan tentunya memiliki visi misi tertentu untuk

mewujudkan suatu tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, Badan Keuangan

Pendapatan dan Aset Daerah yang merupakan salah satu lembaga atau instansi

pemerintahan yang ada di Kabupaten Bangli yang memiliki tugas pokok untuk

melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan

membantu di bidang pendapatan. Sebagai salah satu organisasi sektor publik yang

ada di Kabupaten Bangli Badan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah tentunya

memiliki visi dan misi tertentu untuk mewujudkan suatu tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mewujudkan cita-cita atau

keinginan dari Badan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah.

Visi dan misi dari Badan Keuangan, Pendapatan Dan Aset Daerah adalah

sebagai berikut: VISI : “Tercapainya Pendapatan Daerah yang memberikan

kontribusi yang semakin tinggi dan signifikan terhadap APBD dalam mendukung

Otonomi Daerah di Kabupaten Bangli”. MISI :

1. Menyiapkan produk hukum sebagai landasan di bidang pendapatan daerah.

2. Menyediakan fasilitas yang memadai.

3. Meningkatkan profesionalisme SDM dalam mengelola pendapatan daerah.

4. Menyiapkan pembentukan basis data yang valid

24
5. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak, retribusi dan

pendapatan lain.

4.1.3 Struktur Organisasi Badan Keuangan Pendapatan Dan Aset Daerah

Kabupaten Bangli

Setiap perusahaan dan organisasi pada umumnya mempunyai struktur

organisasi. Penyusunan struktur organisasi merupakan langkah awal dalam

memulai pelaksanaan kegiatan organisasi, dengan kata lain penyusunan struktur

organisasi adalah langkah terencana dalam suatu perusahaan untuk melaksanakan

fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Menurut Siswanto (2005:85) struktur organisasi menspesifikasikan

pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka

ragam yang dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat

spesialisasi aktivitas kerja. Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja

akan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Struktur

organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan

diantara fungsi, bagian atau posisi maupun orang-orang yang menunjukkan tugas,

wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

Kerangka kerja organisasi tersebut disebut sebagai desain organisasi

(organizational design) dan bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi

dinamakan dengan struktur organisasi (organizational structure). Struktur

organisasi mengindikasikan alur perintah yang mengindikasi jabatan pekerjaan

yang harus dipertanggung jawabkan oleh masing-masing tipe karyawan. Struktur

25
organisasi berfungsi sebagai alat untuk membimbing ke arah efisiensi dalam

penggunaan pekerja dan seluruh sumber daya yang dibutuhkan dalam meraih

tujuan organisasi.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BKPAD Kabupaten Bangli

4.1.4. Efektivitas Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Bangli Tahun 2016-2020

Pendapatan daerah merupakan semua perolehan uang atau dana bagi

daerah yang digunakan untuk membiayai urusan-urusan pemerintah dan segala

pembangunan di daerah. Pendapatan Asli Daerah adalah bagian dari sumber

pendapatan yang merupakan sumber dana pemerintah daerah dalam melaksanakan

26
pembangunan daerah. Selain itu Pendapatan Asli Daerah juga termasuk usaha

daerah untuk memperkecil ketergantungan dana dari pemerintah pusat.

PAD merupakan salah satu komponen sumber penerimaan keuangan

negara disamping penerimaan lainnya berupa dana perimbangan, pinjaman daerah

dan lain-lain penerimaan yang sah, sisa anggaran tahun sebelumnya dapat

ditambahkan sebagai sumber pendanaan penyelenggaraan pemerintah daerah.

Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah daerah perlu meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah (PAD), agar mampu membiayai daerahnya. Sumber

pendapatan daerah menurut Undang-Undang No.33 tahun 2004 bahwa

Pendapatan Asli Daerah (PAD), terdiri dari (1) Hasil Pajak Daerah, (2) Hasil

retribusi daerah, (3) Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan, (4) Pendapatan Asli Daerah lainnya.

Salah satu jenis pajak daerah yang dipungut oleh pemerintah daerah

Kabupaten Bangli adalah pajak hotel dan restoran, dimana pajak hotel dan

restoran merupakan salah satu sumber dari Pendapatan Asli Daerah. Pajak hotel

dan restoran yang dipungut di Kabupaten Bangli dikenakan tarif sebesar 10%

sesuai dengan Perda Nomor 15 tahun 2011. Menurut Peraturan Daerah Kabupaten

Bangli Nomor 15 tahun 2011 pajak hotel adalah pajak atas pelayanan yang

diberikan oleh hotel. Hotel merupakan fasilitas penyedia jasa

penginapan/peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran

yang mencakup motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata,

pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta kos dengan jumlah lebih

dari 10 (sepuluh).

27
Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Bangli nomor 15 tahun 2011

mendefinisikan pajak restoran sebagai pajak atas pelayanan yang disediakan oleh

restoran. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan minuman dengan

dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung,

bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga /catering. Menurut Marihot Siahaan

(2008:272) mendefinisikan pajak restoran sebagai tempat menyantap makanan

dan atau minuman yang disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk

usaha jasa boga atau catering. Pajak restoran adalah pajak atau pungutan pajak

daerah atas jasa pelayanan restoran. Pajak hotel dan restoran memiliki peranan

penting dalam meningkatkan suatu Pendapatan Asli Daerah. Ini dapat dilihat dari

seberapa efektif target dan realisasi dari pajak hotel dan restoran yang dicapai oleh

Kabupaten Bangli.

Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian

dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas

selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang

sesungguhnya dicapai. Efektivitas adalah ukuran berhasil atau tidaknya suatu

organisasi dalam mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai

tujuan, maka organisasi tersebut dapat dikatakan sudah berjalan dengan efektif.

Hal terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa efektivitas tidak menyatakan

tentang berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

28
Efektivitas mengukur tingkat output terhadap target yang diharapkan. Oleh

karena itu pengukuran efektivitas memerlukan data-data realisasi pendapatan dan

anggaran atau target pendapatan Mahsum (2006:187). Efektivitas adalah

keberhasilan atau kegagalan dari organisasi dalam mencapai tujuannya. Menurut

Halim (2004) konsep efektivitas bila dikaitkan dengan pemungutan pajak, dalam

hal ini penerimaan pajak hotel, maka efektivitas yang dimaksudkan adalah

seberapa besar realisasi penerimaan pajak hotel berhasil mencapai potensi yang

seharusnya dicapai pada suatu periode tertentu.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penghitungan efektivitas pemungutan pajak hotel dan pajak restoran di

Kabupaten Bangli dari tahun 2016 sampai tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel

dibawah ini.

4.2.1 Perhitungan Tingkat Efektivitas Pajak Hotel tahun 2016 – 2020

Tingkat efektivitas pajak hotel dihitung dengan membandingkan realisasi

penerimaan pajak restoran dengan target pajak restoran yang ditetapkan. Dibawah

ini disajikan hasil perhitungan efektivitas pajak restoran Kabupaten Bangli tahun

2016 – 2020.

Tabel 4.1 Efektivitas Pemungutan Pajak Hotel di Kabupaten Bangli Tahun

2016 – 2020.

Target Pajak Realisasi


Tahu Efektivitas
Hotel Pajak Hotel Keterangan
n (%)
(Rp.) (Rp.)

29
2016 80.000.000,00 142.655.151,40 178,32% Sangat Efektif
2017 120.000.000,00 138.399.528,60 115,33% Sangat Efektif
2018 120.000.000,00 212.682.360,00 177,32% Sangat Efektif
2019 187.184.304,51 293.184.304,51 156,06% Sangat Efektif
2020 62.687.532,00 69.920.182,00 111,54% Sangat Efektif
(Sumber : Badan Keuangan, Pendapatan Aset Daerah Kabupaten Bangli, data
diolah).
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa realisasi penerimaan pajak

hotel di Kabupaten Bangli selama lima tahun terakhir dari tahun 2016 - 2020

menunjukkan hasil yang fluktuatif tetapi masih dalam kriteria sangat efektif.

Berdasarkan tabel di atas, terlihat pada tahun 2016 realisasi penerimaan pajak

hotel sebesar Rp 142.655.151,40 dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp

80.000.000. Maka diperoleh besarnya efektivitas penerimaan pajak hotel pada

tahun 2016 sebesar 178,32% yang berarti berada pada kategori sangat efektif.

Pada tahun 2017, realisasi penerimaan pajak hotel sebesar Rp 138.399.528,60 dari

target yang telah ditetapkan sebesar Rp 120.000.000,00. Maka diperoleh besarnya

efektivitas penerimaan pajak hotel pada tahun 2017 sebesar 115,33% yang berarti

berada pada kategori sangat efektif. Pada tahun 2018, realisasi penerimaan pajak

hotel sebesar Rp 212.682.360,00 dari target yang ditetapkan sebesar Rp

120.000.000,00. Maka diperoleh besarnya efektivitas penerimaan pajak hotel pada

tahun 2018 sebesar 177,32% yang berarti berada pada kategori sangat efektif.

Kemudian pada tahun 2019, realisasi penerimaan pajak hotel sebesar Rp

293.184.304,51dari target yang ditetapkan sebesar Rp 187.184.304,51. Maka

diperoleh besarnya efektivitas penerimaan pajak hotel pada tahun 2019 sebesar

156,06% yang berarti berada pada kategori sangat efektif. Selanjutnya pada tahun

30
2020, realisasi penerimaan pajak hotel sebesar Rp 69.920.182,00 dari target yang

ditetapkan sebesar Rp 62.687.532,00. Maka diperoleh besarnya efektivitas

penerimaan pajak hotel pada tahun 2020 sebesar 111,54% yang berarti berada

pada kategori sangat efektif, namun pada tahun 2020 mengalami penurunan yang

sangat signifkan dibadingkan tahun 2019 dikarenakan adanya Pandemi Covid-19

yang merebak ditengah masyarakat.

4.2.2 Perhitungan Tingkat Efektivitas Pajak Restoran tahun 2016 - 2020

Tingkat efektivitas pajak restoran dihitung dengan membandingkan realisasi

penerimaan pajak restoran dengan target pajak restoran yang ditetapkan. Dibawah

ini disajikan hasil perhitungan efektivitas pajak restoran Kabupaten Bangli tahun

2016 – 2020.

Tabel 4.2 Efektivitas Pemungutan Pajak Restoran di Kabupaten Bangli


Tahun 2016 – 2020.

Target Pajak Realisasi Pajak


Efektivitas
Tahun Restoran Restoran Keterangan
(%)
(Rp.) (Rp.)
2016 485.188.000,00 1.105.581.469,60 227,87% Sangat Efektif
2017 1.050.637.000,00 1.406.594.036,14 133,88% Sangat Efektif
2018 1.430.000.000,00 2.793.029.609,30 195,32% Sangat Efektif
2019 2.402.220.000,00 3.062.472.201,20 127,49% Sangat Efektif
2020 602.419.654,00 1.543.489.013,23 256,21% Sangat Efektif

31
(Sumber : Badan Keuangan, Pendapatan Aset Daerah Kabupaten Bangli, data
diolah).

Berdasarkan tabel di atas, terlihat pada tahun 2016 realisasi penerimaan

pajak restoran sebesar Rp 1.105.581.469,60 dari target yang ditetapkan sebesar Rp

485.188.000,00. Maka diperoleh besarnya efektivitas penerimaan pajak restoran

tahun 2016 sebesar 227,87%. Dengan begitu besarnya efektivitas penerimaan

pajak restoran pada tahun 2016 berada pada kategori sangat efektif. Pada tahun

2017 realisasi penerimaan pajak restoran sebesar Rp 1.406.594.036,14 dari target

yang ditetapkan sebesar Rp 1.050.637.000,00. Maka diperoleh besarnya

efektivitas penerimaan pajak restoran tahun 2017 sebesar 133,88% yang berarti

berada pada kategori sangat efektif. Pada tahun 2018 realisasi penerimaan pajak

restoran sebesar Rp 2.793.029.609,30 dari target yang ditetapkan sebesar Rp

1.430.000.000,00. Maka diperoleh besarnya efektivitas penerimaan pajak restoran

tahun 2018 sebesar 195,32% yang berarti berada pada kategori sangat efektif.

Kemudian pada tahun 2019, realisasi penerimaan pajak restoran sebesar Rp

3.062.472.201,20 dari target yang ditetapkan sebesar Rp 2.402.220.000,00. Maka

diperoleh besarnya efektivitas penerimaan pajak restoran tahun 2019 sebesar

127,49% yang berarti berada pada kategori sangat efektif. Selanjutnya pada tahun

2020, realisasi penerimaan pajak restoran sebesar Rp 1.543.489.013,23 dari target

yang ditetapkan sebesar Rp 602.419.654,00. Maka besarnya efektivitas

penerimaan pajak restoran tahun 2020 sebesar 142% yang berarti efektivitas

penerimaan pajak restoran berada dalam kategori sangat efektif.

32
Dari hasil pemungutan pajak hotel dan pajak restoran periode tahun 2016

sampai tahun 2020 sudah menunjukkan realisasi pemungutan pajak hotel dan

pajak restoran sudah melebihi target yang sudah ditetapkan. Besar kecilnya suatu

target dan realisasi yang dicapai dari pajak hotel dan restoran berdampak pada

pencapaian target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah. Ada beberapa faktor yang

mendukung dan menghambat pencapaain target dan realisasi pajak hotel dan

restoran di Kabupaten Bangli. Faktor pendukung dalam mencapai target dan

realisasi pajak hotel dan restoran adalah undang-undang atau peraturan yang

berlaku di Kabupaten Bangli yang menyangkut tentang pemungutan pajak. Faktor

penghambat yang menyebabkan target dan realisasi pajak hotel dan restoran tidak

tercapai adalah yang pertama jumlah wisatawan yang tidak dapat diprediksi yang

menyebabkan naik turunnya suatu penjualan pada hotel dan restoran, kedua para

subyek pajak atau dalam hal ini adalah restoran yang dikenakan pajak terlambat

untuk membuat laporan pajak mereka, ketiga faktor sarana dan prasarana dimana

jalan yang rusak menyebabkan perjalanan yang tidak nyaman oleh para wisatawan

yang akan berkunjung ke hotel dan restoran yang ada di Kabupaten Bangli

sehingga wisatawan enggan berkunjung ke restoran di Kabupatem Bangli,

keempat kurangnya keasadaran wajib pajak dalam melapor dan membayar pajak.

Faktor eksternal yang berasal dari fiskus atau petugas pajak yang menjadi

penghambat penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Bangli adalah pelayanan terhadap wajib pajak, citra petugas

pajak (profesionalisme), dan penyederhanaan prosedur pemenuhan kewajiban

perpajakan yang merupakan hal-hal yang mendapat sorotan tajam dari pihak wajib

33
pajak (Dahliana Hasan:2008). Adanya faktor penghambat tersebut pemerintah

daerah Kabupaten Bangli atau dalam hal ini Badan Keuangan Pendapatan dan

Aset Daerah tidak mampu mengoptimalkan pencapain target dan realisasi yang

ingin dicapai sehingga mengakibatkan target dan realisasi pajak hotel dan restoran

kurang efektif. Dampak yang ditimbulkan secara langsung dengan kurang

efektifnya pemungutan pajak hotel dan restoran salah satunya adalah menurunnya

pembangunan dan ekonomi di daerah Kabupaten Bangli.

4.2.3 Perhitungan Kontribusi Pajak Hotel tahun 2016 - 2020

Hasil penghitungan kontribusi penerimaan pajak hotel terhadap PAD di

Kabupaten Bangli dari tahun 2016 sampai tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel

berikut ini.

Tabel 4.3 Kontribusi Penerimaan Pajak Hotel Terhadap PAD di Kabupaten


Bangli Tahun 2016 - 2020

Realisasi
Realisasi PAD Kontribusi
Tahun Pajak Hotel Keterangan
(Rp) (%)
(Rp)
142.655.360,0 16.048.826.148,00
2016 0,89% Kecil
0
138.399.528,6 16.629.094.278,24
2017 0,83% Kecil
0

34
212.682.360,0 20.736.529.985,80
2018 1,03% Kecil
0
293.184.304,5 22.363.776.338,14
2019 1,31% Kecil
1
2020 69.920.182,00 20.913.307.008,51 0,33% Kecil
(Sumber : Badan Keuangan, Pendapatan Aset Daerah Kabupaten Bangli, data
diolah).

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pada tahun 2016 kontribusi

penerimaan pajak hotel terhadap PAD adalah sebesar 0,89% dari realisasi PAD

tahun 2016 yaitu sebesar Rp 16.048.826.148,00. Sementara pada tahun 2017

kontribusi pajak hotel terhadap PAD turun menjadi 0,83% dari realisasi PAD

sebesar Rp 16.629.094.278,24 dan untuk tahun 2018 kontribusi pajak hotel

terhadap PAD naik menjadi sebesar 1,03% dari realisasi PAD tahun 2018 sebesar

Rp 20.736.529.985,80 Sedangkan pada tahun 2019 realisasi kontribusi pajak hotel

terhadap PAD naik kembali menjadi sebesar 1,31% dari realisasi PAD tahun 2019

sebesar Rp 22.363.776.338,14. Untuk tahun 2020 realisasi pajak hotel terhadap

PAD turun menjadi 0,33% dari realisasi PAD tahun 2020 sebesar Rp

20.913.307.008,51. Realisasi penerimaan pajak hotel mengalami peningkatan

setiap tahunnya namun kontribusi pajak hotel tehadap PAD mengalami fluktuasi.

Hal ini disebabkan karena PAD tidak hanya dipengaruhi oleh pajak hotel dan

restoran saja tetapi juga dipengaruhi oleh hasil restribusi daerah, hasil pengelolaan

daerah yang dipisahkna dan lain-lain pendapatan daerah yang dipisahkan. Secara

umum kontribusi pajak hotel terhadap PAD masih dalam kriteria kecil.

4.2.4 Perhitungan Kontribusi Pajak Restoran tahun 2016 - 2020

35
Sedangkan hasil penghitungan kontribusi penerimaan pajak restoran

terhadap PAD di Kabupaten Bangli dari tahun 2016 sampai tahun 2020 dapat

dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 4.4 Kontribusi Penerimaan Pajak Restoran Terhadap PAD di


Kabupaten Bangli Tahun 2016 - 2020

Realisasi Pajak Realisasi PAD Kontribusi


Tahun Keterangan
Hotel (Rp) (Rp) (%)
2016 1.105.581.469,60 16.048.826.148,00 6,89% Kecil
2017 1.406.594.036,14 16.629.094.278,24 8,46% Kecil
2018 2.793.029.609,30 20.736.529.985,80 13,47% Kecil
2019 3.062.472.201,20 22.363.776.338,14 13,69% Kecil
2020 1.543489.013,23 20.913.307.008,51 7,38% Kecil
(Sumber : Badan Keuangan, Pendapatan Aset Daerah Kabupaten Bangli, data
diolah).

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa pada tahun 2016 kontribusi

penerimaan pajak restoran terhadap PAD adalah sebesar 6,89% dari realisasi PAD

Tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 16.048.826.148,00. Sementara pada Tahun 2017

kontribusi pajak restoran terhadap PAD menjadi 8,46% dari realisasi PAD Tahun

2017 sebesar Rp. 16.629.094.278,24, untuk Tahun 2018 kontribusi pajak restoran

terhadap PAD sebesar 13,47% dari realisasi PAD Tahun 2018 sebesar Rp.

20.736.529.985,80. Pada tahun 2019 kontribusi pajak restoran terhadap PAD

sebesar 13,69% dari realisasi PAD Tahun 2019 sebesar Rp 22.363.776.338,14.

Untuk tahun 2020 kontribusi pajak restoran terhadap PAD sebesar 7,38% dari

realisasi PAD Tahun 2020 sebesar Rp 20.913.307.008,51.

36
Kecilnya kontribusi yang diberikan oleh pajak hotel dan restoran terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli disebabkan karena PAD tidak hanya

dipengaruhi oleh pajak hotel dan restoran saja tetapi ada sumber lain yang dapat

memberikan kontribusi yang besar terhadap PAD seperti hasil retribusi daerah,

hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan daerah. Seperti

yang kita tahu bahwa Pendapatan Asli Daerah menurut Undang-undang No. 33

tahun 2004 bersumber dari (1) Hasil Pajak Daerah, (2) Hasil retribusi daerah, (3)

Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan, (4) Pendapatan Asli Daerah lainnya. Namun hasil dari pajak daerah

dimana di dalamnya ada pajak hotel dan restoran yang ada Kabupaten Bangli

memberikan kontribusi yang kecil terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Bangli. Sehingga selain pajak daerah masih ada sumber lain yang memberikan

kontribusi yang besar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli.

Efektivitas dan kontribusi pajak hotel dan restoran terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Bangli tahun 2016 - 2020 dikategorikan tidak efektif dan

memiliki kontribusi yang kecil sehingga m

Menimbulkan dampak secara langsung terhadap sektor-sektor yang menjadi

penopang pembangunan Kabupaten Bangli. Salah satunya adalah sektor

infrastruktur, ekonomi, dan SDM. Menurut data dari Badan Statistik Provinsi Bali

menunjukkan bahwa indeks pembangunan manusia atau IPM di Kabupaten

Bangli di tahun 2016 masuk kategori sedang sebesar 67,03. Dari 9 kabupaten

yang ada di Bali IPM terendah berasal dari Kabupaten Bangli.

37
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka


dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

1) Tingkat Efektif dari Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran tahun 2016 -
2020 selalu berhasil mencapai target bahkan lebih dari target yang
ditentukan, dengan kategori “Sangat Efektif”, karena presentase tingkat
efektivitas selalu melebihi diangka 100%.

38
2) Kontribusi Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli daerah
(PAD) Kabupaten Bangli tahun 2016 - 2020 dari tahun ke tahun selalu
mengalami penurunan dengan kriteria kontribusi “Kecil” sangat
mempengaruhi jumlah PAD yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten
Bangli.

5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan simpulan di atas, maka sebagai bahan
pertimbangan agar tingkat pertumbuhan, efektivitas dan kontribusi dapat lebih
optimal untuk itu penulis mengemukakan saran sebagai berikut.

1) Dari hasil penelitian menunjukan hasil fluktuatif bahkan cenderung menurun.


Diharapkan Pemerintah daerah hendakya lebih optimal dalam melakukan
sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak hotel dan restoran.
2) Kepada pihak Hotel dan Restoran agar meningkatkan kesadaran membayar
pajak karena dengan kesadaran membayar penerimaan pajak hotel dan pajak
restoran dapat lebih dioptimalkan lagi dan ditunjang dengan kebijakan yang
bersifat intensifikasi maupun yang bersifat ekstensifikasi sehingga dapat
memberikan peningkatan penerimaan pajak hotel dan pajak restoran terhadap
PAD.
3) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian tidak hanya
di satu kabupaten saja, agar data atau penelitian yang dilakukan bisa lebih
spesifik lagi tentang pajak daerah yang diteliti, karena banyak kabupaten lain
yang memiliki hotel dan restoran sebagai pendapatan asli daerah di sektor
pajak

39
DAFTAR RUJUKAN

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.2018/2019.Pedoman Tugas


Akhir Studi (TAS).Denpasar.

Kabupaten Bangli. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor15 Tahun 2011


Tentang Pajak Hotel.

40
Kabupaten Bangli. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor16 Tahun 2011
Tentang Pajak Restoranl.

Mardiasmo.2018.Perpajakan Edisi Terbaru Tahun 2018.Yogyakarta:Andi 2016

Republik Indonesia. Udang-Udang Nomor 28 Tahun 2017 tentang Ketentuan


danUmum Tata Cara Perpajakan

Reublik Indonesia. Udang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah


dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang No 9 Tahun 2015 tentang Perubahan ke dua atas Undang-


Undang nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.

Mardiana, Gusti Ayu Herlin (2020), Analisis Kontribusi Pendapatan Sektor


Pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gianyar,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

Sedana, I Ketut Ari (2018), Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel dan Restoran
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2008 -
2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja.

Riastini, Ni Kadek Ari (2017), Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel dan
Restoran di Kintamani Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Bangli Tahun 2011 - 2015, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Pendidikan Ganesha, Singaraja.

41

Anda mungkin juga menyukai