Oleh :
Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir Studi yang berjudul “Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel dan
Bangli”.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Studi ini tidak akan berhasil tanpa
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya
dalam penyusunan Tugas Akhir Studi ini. Dalam kesempatan ini, penulis
2. Bapak Dr. Ida Bagus Putu Purbadharmaja, S.E., M.E. selaku Wakil Dekan
Udayana.
3. Bapak Dr. I Gusti Ngurah Agung Suaryana, S.E., M.Si. selaku Wakil Dekan
Universitas Udayana.
4. Bapak Dr. I Gde Kajeng Baskara, S.E., Ak, MM. selaku Wakil Dekan Bidang
Udayana.
ii
5. Bapak Dr. I Ketut Sujana SE., Ak., M.Si., CA ,selaku Ketua Program Studi
Dosen Pembimbing Tugas Akhir Studi (TAS) yang telah meluangkan waktu
7. Bapak Dr. I Ketut Sujana SE., Ak., M.Si., CA. selaku Dosen Pembimbing II
9. Bapak dan Ibu Dosen yang mengajar dan membimbing penulis selama
Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Bangli yang telah memberikan izin
11. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil.
iii
13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu karena berbagai
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Studi ini masih jauh dari sempurna,
berharap Tugas Akhir Studi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
Penulis
iv
Judul : “Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bangli”.
Nama : Putu Mellyani Apriliadewi
Nim : 1807341032
ABSTRAK
Pajak hotel dan restoran merupakan salah satu jenis pajak daerah yang
menjadi sumber dari Pendapatan Asli Daerah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tentang tikat efektivitas dan kontribusi pajak hotel dan restoran di
Kabupaten Bangli tahun 2016 - 2020, jenis data yang digunakan adalah data
kuantitatif. Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder. Semua data tersebut
dikumpulkan dengan menggunkan metode observasi, wawancara, dokumentasi
dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
efektivitas dan kontribusi.
Kata Kunci : Efektivitas, Kontribusi, Pajak Hotel dan Restoran, Pendapatan Asli
Daerah
v
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
ABSTRAK ......................................................................................................v
DAFTAR ISI...................................................................................................vii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................1
1.2 Pokok Masalah .................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................4
1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................5
1.5 Sistematika Penyajian.......................................................................5
vi
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitan................................................................................16
3.2 Objek Penelitian ...............................................................................16
3.3 Identifikasi Variabel ........................................................................16
3.4 Definisi Operasional Variabel..........................................................17
3.5. Jenis dan Sumber Data ....................................................................18
3.5.1 Jenis Data ..............................................................................18
3.5.2 Sumber Data .........................................................................18
3.6 Metode Pengumpulan Data ..............................................................19
3.7 Teknik Analisis Data .......................................................................20
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ...........................................................................................38
5.2 Saran .................................................................................................38
DAFTAR RUJUKAN.....................................................................................40
vii
DAFTAR TABEL
No Tabel Halaman
1.1 Realisasi Penerimaan PAD....................................................................3
4.1 Efektivitas Pemungutan Pajak Hotel......................................................29
4.2 Efektivitas Pemungutan Pajak Restoran................................................31
4.3 Kontribusi Penerimaan Pajak Hotel.......................................................34
4.4 Kontribusi Penerimaan Pajak Restoran..................................................35
viii
DAFTAR GAMBAR
No Tabel Halaman
4.1 Struktur Organisasi BKPAD Kabupaten Bangli....................................25
ix
BAB I
PENDAHULUAN
jasa yang baik, serta berbagai kegiatan usaha yang dapat meratakan distribusi
usaha lainnya secara berkesinambungan tidak lepas dari tersedianya sumber daya
baik secara kualitas maupun kuantitas untuk dapat dimanfaatkan secara optimal
(Rahmawati, 2018).
kehidupan masyarakat bukanlah hal yang mudah, karena hampir setiap daerah
1
28 Tahun 2009. Pajak Daerah yang selanjutnya disebut pajak merupakan
kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-
pariwisata saat ini sangat berdampak kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat,
1984). Kegiatan pariwisata adalah salah satu sektor yang sangat berberan dalam
Kabupaten Bangli merupakan salah satu Kabupaten atau Kota yang dikenal
alam pantai, namun Kabupaten Bangli memiliki sebuah danau yang sangat cantik
dengan wilayah pegunungan berhawa sejuk dengan sejumlah rekreasi alam yang
menjadi keunikan budaya dan tradisi yang menjadi daya tarik tersendiri bagi
2
Pendapatan Asli Daerah (PAD) pemerintah Kabupaten Bangli yang
Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang
sah. Penyumbang Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli terbesar berasal dari
sektor pariwisata, yaitu pada sektor hotel dan restoran. Pajak dari sektor ini sangat
mancanegara. Pajak Hotel dan Restoran ini dikenakan tarif sebesar 10% yang
sudah ditetapkan oleh Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pajak
Hotel dan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Pajak Restoran yang
penerimaan PAD tahun 2016 – 2020 disajikan pada table dibawah sebagai
berikut :
Tabel 1.1 Realisasi Penerimaan PAD Kabupaten Bangli Tahun 2016 - 2020
2016 Rp 104.829.402.222,16
2017 Rp 104.592.348.670,09
2018 Rp 122.686.254.194,50
2019 Rp 127.040435.750,90
3
Dari data diatas yang diperoleh bahwa PAD di Kabupaten Bangli yang
menunjukan nilai yang terus meningkat dari tahun ke tahun, namun pada saat
dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap PAD, dan apakah realisasi pada
penerimaan pajak hotel dan restoran tersebut apakah sudah efektif dari tahun ke
tahun.
permasalahan :
Berdasarkan latar masalah diatas, maka tujuan penulisan penelitian ini yaitu :
4
1.4 Kegunaan Penelitian
1) Kegunaan Teoritis
2) Kegunaan Praktis
keputusan.
Agar lebih mudah dalam pembahasan materi yang ada dalam Tugas Akhir Studi
ini, maka sistematika penulisan laporan ini dapat disajikan seperti berikut ini.
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan
Bab ini menguraikan teori – teori yang akan berhubungan dengan penelitian dan
akan digunakan sebagai landasan teori atau pedoman dalam pembahasan yang
akan dikemukakan.
5
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber
data, responden penelitian, metode pengumpulan data serta teknik analisis data.
Bab ini berisikan gambaran umum hasil penelitian dan pembahsan lebih jelas
Bab V Penutup
Bab ini menguraikan tentang simpulan dari analisis yang dibahas pada bab
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
dengan kebijakan kebijakan di bidang pajak. Oleh karena itu, pajak merupakan
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
rakyat. Pengertian pajak menurut Prof. S.I. Djajadiningrat Pajak sebagai suatu
ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa balik dari
7
fungsi pajak dengan cara pengklasidikasian. Menurut Mardiasmo, 2018:1) dungsi
jenis pajak seperti pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN)
dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), pajak bumi dan bangunan
pajak yang tinggi dikenakan terhadap minuman keras, pajak yang dikenakan
pajak yang terutang oleh wajib pajak dapat mengalir ke Kas Negara. Sistem
8
Sistem pemungutan pajak ini memberikan wewenang kepada pemerintah
Sistem pemungutan pajak ini sudah tidak berlaku lagi setelah reformasi
3. Withholding System
atau pihak ketiga untuk memotong dan memungut besarnya pajak yang
terhutang oleh wajib pajak. Pihak ketiga disini adalah pihak lain selain
daerah dan retribusi yaitu kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh
iuran wajib yang dilakukan orang pribadi atau badan tanda imbalan langsung yang
9
Berdasarkan Undang-undang Nomer 33 tahun 2004 tentang perimbangan
keuangan antara pemrintah pusat dan daerah menyatakan bahwa Pendapatan Asli
adalah pendapatan yang bersumber dan dipungut sendiri oleh pemerintah daerah.
Salah satu sumber PAD adalah pajak hotel dan restoran yang merupakan dua jenis
daerah.
utama yang menunjukkan suatu daerah otonom mampu berotonomi terletak pada
10
mengelola, dan memanfaatkannya untuk membiayai penyelenggaraan
bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD), terdiri dari (1) Hasil Pajak Daerah, (2)
Hasil retribusi daerah, (3) Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan
Pasal 1 ayat (7) dan ayat (8) Tentang Pajak Hotel, Pajak Hotel adalah pajak atas
pelayanan yang disediakan oleh hotel. Hotel adalah fasilitas penyedia jasa
rumah penginapan dan sejenis lainya serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih
Peraturan Daerah Kabupaten Bangli Nomor 15 Tahun 2011 Bab II Pasal 3 ayat
11
1) Jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau
Pemerintah Daerah;
3) Jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo, panti
4) Jasa biro perjalnan atau perjalnan wisata yang diselenggarakan oleh hotel
Pasal 1 ayat (7) dan ayat (8) Tentang Pajak Restoran, Pajak Restoran adalah pajak
atas pelayanan yang disediakan oleh Restoran. Restoran adalah fasilitas penyedia
rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar dan sejenisnya termasuk jasa
boga/katering.
ayat (3) yang dikecualikan dari Objek Pajak Restoran. Tidak termasuk objek
Pajak Restoran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Restoran yang
12
Untuk memenuhi syarat pertimbangan dalam menyusun penelitian ini, maka
(1) Gusti Ayu Herlin Mardiana dengan judul Analisis Kontribusi Pendapatan
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah PAD Kabupaten Giayar,
PHR dan retribusi tempat rekreasi dan olahraga. Tekhnik analisis yang
digunakan pada penelitian ini adalah tekhnik analisis kontribusi dan regresi
sektor pariwisata dari PHR dan retribusi tempat rekreasi dan olah raga
pariwisata dimaksud.
(2) I Ketut Ari Sedana, Made Artana, Kadek Rai Suwena dengan judul
pajak hotel dan pajak restoran, tingkat efektivitas pemungutan pajak hotel
13
kontribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pertumbuhan
2010 sebesar 23,05 % dan pertumbuhan terkecil tahun 2012 sebesar 6,56 %.
terkecil tahun 2012 sebesar 16,46 %, (2) Efektivitas penerimaan pajak hotel
dan pajak restoran berada dalam kategori sangat efektif dengan rata-rata
efektivitas pajak hotel sebesar 125,51 % dan pajak restoran sebesar 127,05
%, (3) tingkat kontribusi pajak hotel terhadap PAD dari tahun 2008 - 2010
Tingkat kontribusi pajak restoran terhadap PAD dari tahun 2008 - 2012
(3) Ni Kadek Ari Riastini, Ni Kadek Sinarwati, I Putu Gede Diatmika dengan
2011 – 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur efektivitas
dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahap reduksi data, tahap penyajian
14
yaitu tahun 2011 tingkat efektivitas yang dicapai sebesar 75.46%, tahun
2012 70,68%, tahun 2013 35,28%, tahun 2014 65,59%, dan pada tahun
yang diberikan oleh pajak hotel dan restoran terhadap Pendapatan Asli
hasil analisis kontribusi yang tercapai yaitu tahun 2011 hanya sebesar
1,24%, tahun 2012 0,51%, tahun 2013 0,49%, tahun 2014 0,47% dan pada
15
BAB III
METODE PENELITIAN
Daerah Kabupaten Bangli yang berlokasi di Jalan Brigadir Jenderal Ngurah Rai
Objek penelitian ini adalah sasran ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu tentang hal suatu objektif tentang suatu hal (variabel
tertentu). Obyek dalam penelitian ini adalah efektivitas pemungutan pajak hotel
dan restoran dan kontribusinya pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli
Identifikasi variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
16
ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2016:38). Sesuai dengan judul yang diangkat yaitu
“Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap PAD
Kabupaten Bangli, maka variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah
dibahas untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik maka definisi operasional
2) Kontribusi sendiri ialah tidak terbatas pada pemberian bantuan berupa uang
saja, melainkan bantuan dalam bentuk lain seperti bantuan tenaga, bantuan
pemikiran, bantuan materi, dan segala macam bentuk bantuan yang kiranya
untuk mencapai tujuan bersama. Istilah kontribusi ini kerap kali dikaitkan
17
bebas (variabel x) yang mempengaruhi variabel tergantung atau variabel
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Data kuantitatif adalah jenis data dalam penelitian yang dapat diukur,
dan sudah ada instrumen ukurnya. Data kuantitatif pada penelitian ini yaitu
pendapatan pajak hotel dan restoran pada tahun 2016- 2020 di Kabupaten
Bangli.
Sumber data atas penelitian ini yaitu data sekunder. Menurut Sugiyono
(2016: 225) Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan
data yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung
18
berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang
dipublikasikan maupun yang tidak secara umum. Data dalam penelitian ini
1) Observasi
yang diperoleh melalui metode observasi yaitu dengan cara mencatat hal – hal
2) Wawancara
3) Dokumentasi
19
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil dokumentasi
dari instansi terkait dalam hal ini adalah Dinas Pendapatan Kabupaten Bangli.
pajak hotel dan restoran, payung hukum pemungutan pajak hotel dan
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis
daerah.
Restoran.
harus diperlukan suatu kriteria sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat
keefektifan suatu pajak. Untuk menghitung efektivitas Pajak Hotel dan Pajak
(1)
20
Presentase Efektivitas Keterangan
=100% Efektif
lebih dari 100 persen berarti sangan dan apabila presentase kurang dari 60
b) Menyusun tabel kontribusi realisasi Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap
berikut :
QX n
P n= x 100 % ...................................................................(2)
QY n
(Halim, 2004:163)
Keterangan :
Presentase Kriteria
80% - 100% Besar Sekali
21
60% - 79% Besar
40% - 59% Cukup Besar
20% - 39% Cukup Baik
0% - 19% Kecil
(Sumber : Jurnal Dinamika Akuntansi 2010:14)
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa apabila presentase yang dicapai atas
50 persen berarti sangat baik dan presentae yang dicapai kurang 10 persen
BAB IV
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Bali Nomor 12 Tahun 1977. Sebelum
IV/3/1974 tanggal 1 Pebruari 1974, sebagai realisasi hasil rapat Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I se-Indonesia tanggal 17 s/d 19 Mei 1973. Dalam rapat tersebut
22
I Bali dilaksanakan oleh Sub Direktorat Pendapatan pada Direktorat
ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Secara umum tugas pokok dari Dinas
Pendapatan Provinsi bali sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi bali Nomor 2
Tahun 2008 dan Keputusan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2008, Dinas
dan Aset Daerah yang didasari oleh Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016
kelembagaan yang lebih efektif dan efisien agar bisa lebih fokus dalam
Bangli, Provinsi Bali. Badan Keuangan Pendapatan Dan Aset Daerah memiliki
23
pelayanan prima berdasarakan kewenangan dan peraturan perundang-undangan
4.1.2 Visi Dan Misi Badan Keuangan Pendapatan Dan Aset Daerah
Setiap organisasi atau perusahaan tentunya memiliki visi misi tertentu untuk
Pendapatan dan Aset Daerah yang merupakan salah satu lembaga atau instansi
pemerintahan yang ada di Kabupaten Bangli yang memiliki tugas pokok untuk
membantu di bidang pendapatan. Sebagai salah satu organisasi sektor publik yang
ada di Kabupaten Bangli Badan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah tentunya
memiliki visi dan misi tertentu untuk mewujudkan suatu tujuan yang telah
Visi dan misi dari Badan Keuangan, Pendapatan Dan Aset Daerah adalah
kontribusi yang semakin tinggi dan signifikan terhadap APBD dalam mendukung
24
5. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak, retribusi dan
pendapatan lain.
Kabupaten Bangli
pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka
diantara fungsi, bagian atau posisi maupun orang-orang yang menunjukkan tugas,
25
organisasi berfungsi sebagai alat untuk membimbing ke arah efisiensi dalam
penggunaan pekerja dan seluruh sumber daya yang dibutuhkan dalam meraih
tujuan organisasi.
4.1.4. Efektivitas Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli
26
pembangunan daerah. Selain itu Pendapatan Asli Daerah juga termasuk usaha
dan lain-lain penerimaan yang sah, sisa anggaran tahun sebelumnya dapat
Pendapatan Asli Daerah (PAD), terdiri dari (1) Hasil Pajak Daerah, (2) Hasil
retribusi daerah, (3) Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan
Salah satu jenis pajak daerah yang dipungut oleh pemerintah daerah
Kabupaten Bangli adalah pajak hotel dan restoran, dimana pajak hotel dan
restoran merupakan salah satu sumber dari Pendapatan Asli Daerah. Pajak hotel
dan restoran yang dipungut di Kabupaten Bangli dikenakan tarif sebesar 10%
sesuai dengan Perda Nomor 15 tahun 2011. Menurut Peraturan Daerah Kabupaten
Bangli Nomor 15 tahun 2011 pajak hotel adalah pajak atas pelayanan yang
pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta kos dengan jumlah lebih
dari 10 (sepuluh).
27
Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Bangli nomor 15 tahun 2011
mendefinisikan pajak restoran sebagai pajak atas pelayanan yang disediakan oleh
dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung,
bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga /catering. Menurut Marihot Siahaan
dan atau minuman yang disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk
usaha jasa boga atau catering. Pajak restoran adalah pajak atau pungutan pajak
daerah atas jasa pelayanan restoran. Pajak hotel dan restoran memiliki peranan
penting dalam meningkatkan suatu Pendapatan Asli Daerah. Ini dapat dilihat dari
seberapa efektif target dan realisasi dari pajak hotel dan restoran yang dicapai oleh
Kabupaten Bangli.
selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang
tujuan, maka organisasi tersebut dapat dikatakan sudah berjalan dengan efektif.
Hal terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa efektivitas tidak menyatakan
tentang berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai
28
Efektivitas mengukur tingkat output terhadap target yang diharapkan. Oleh
Halim (2004) konsep efektivitas bila dikaitkan dengan pemungutan pajak, dalam
hal ini penerimaan pajak hotel, maka efektivitas yang dimaksudkan adalah
seberapa besar realisasi penerimaan pajak hotel berhasil mencapai potensi yang
Kabupaten Bangli dari tahun 2016 sampai tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini.
penerimaan pajak restoran dengan target pajak restoran yang ditetapkan. Dibawah
ini disajikan hasil perhitungan efektivitas pajak restoran Kabupaten Bangli tahun
2016 – 2020.
2016 – 2020.
29
2016 80.000.000,00 142.655.151,40 178,32% Sangat Efektif
2017 120.000.000,00 138.399.528,60 115,33% Sangat Efektif
2018 120.000.000,00 212.682.360,00 177,32% Sangat Efektif
2019 187.184.304,51 293.184.304,51 156,06% Sangat Efektif
2020 62.687.532,00 69.920.182,00 111,54% Sangat Efektif
(Sumber : Badan Keuangan, Pendapatan Aset Daerah Kabupaten Bangli, data
diolah).
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa realisasi penerimaan pajak
hotel di Kabupaten Bangli selama lima tahun terakhir dari tahun 2016 - 2020
menunjukkan hasil yang fluktuatif tetapi masih dalam kriteria sangat efektif.
Berdasarkan tabel di atas, terlihat pada tahun 2016 realisasi penerimaan pajak
tahun 2016 sebesar 178,32% yang berarti berada pada kategori sangat efektif.
Pada tahun 2017, realisasi penerimaan pajak hotel sebesar Rp 138.399.528,60 dari
efektivitas penerimaan pajak hotel pada tahun 2017 sebesar 115,33% yang berarti
berada pada kategori sangat efektif. Pada tahun 2018, realisasi penerimaan pajak
tahun 2018 sebesar 177,32% yang berarti berada pada kategori sangat efektif.
diperoleh besarnya efektivitas penerimaan pajak hotel pada tahun 2019 sebesar
156,06% yang berarti berada pada kategori sangat efektif. Selanjutnya pada tahun
30
2020, realisasi penerimaan pajak hotel sebesar Rp 69.920.182,00 dari target yang
penerimaan pajak hotel pada tahun 2020 sebesar 111,54% yang berarti berada
pada kategori sangat efektif, namun pada tahun 2020 mengalami penurunan yang
penerimaan pajak restoran dengan target pajak restoran yang ditetapkan. Dibawah
ini disajikan hasil perhitungan efektivitas pajak restoran Kabupaten Bangli tahun
2016 – 2020.
31
(Sumber : Badan Keuangan, Pendapatan Aset Daerah Kabupaten Bangli, data
diolah).
pajak restoran pada tahun 2016 berada pada kategori sangat efektif. Pada tahun
efektivitas penerimaan pajak restoran tahun 2017 sebesar 133,88% yang berarti
berada pada kategori sangat efektif. Pada tahun 2018 realisasi penerimaan pajak
tahun 2018 sebesar 195,32% yang berarti berada pada kategori sangat efektif.
127,49% yang berarti berada pada kategori sangat efektif. Selanjutnya pada tahun
penerimaan pajak restoran tahun 2020 sebesar 142% yang berarti efektivitas
32
Dari hasil pemungutan pajak hotel dan pajak restoran periode tahun 2016
sampai tahun 2020 sudah menunjukkan realisasi pemungutan pajak hotel dan
pajak restoran sudah melebihi target yang sudah ditetapkan. Besar kecilnya suatu
target dan realisasi yang dicapai dari pajak hotel dan restoran berdampak pada
pencapaian target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah. Ada beberapa faktor yang
mendukung dan menghambat pencapaain target dan realisasi pajak hotel dan
realisasi pajak hotel dan restoran adalah undang-undang atau peraturan yang
penghambat yang menyebabkan target dan realisasi pajak hotel dan restoran tidak
tercapai adalah yang pertama jumlah wisatawan yang tidak dapat diprediksi yang
menyebabkan naik turunnya suatu penjualan pada hotel dan restoran, kedua para
subyek pajak atau dalam hal ini adalah restoran yang dikenakan pajak terlambat
untuk membuat laporan pajak mereka, ketiga faktor sarana dan prasarana dimana
jalan yang rusak menyebabkan perjalanan yang tidak nyaman oleh para wisatawan
yang akan berkunjung ke hotel dan restoran yang ada di Kabupaten Bangli
keempat kurangnya keasadaran wajib pajak dalam melapor dan membayar pajak.
Faktor eksternal yang berasal dari fiskus atau petugas pajak yang menjadi
Daerah Kabupaten Bangli adalah pelayanan terhadap wajib pajak, citra petugas
perpajakan yang merupakan hal-hal yang mendapat sorotan tajam dari pihak wajib
33
pajak (Dahliana Hasan:2008). Adanya faktor penghambat tersebut pemerintah
daerah Kabupaten Bangli atau dalam hal ini Badan Keuangan Pendapatan dan
Aset Daerah tidak mampu mengoptimalkan pencapain target dan realisasi yang
ingin dicapai sehingga mengakibatkan target dan realisasi pajak hotel dan restoran
efektifnya pemungutan pajak hotel dan restoran salah satunya adalah menurunnya
Kabupaten Bangli dari tahun 2016 sampai tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel
berikut ini.
Realisasi
Realisasi PAD Kontribusi
Tahun Pajak Hotel Keterangan
(Rp) (%)
(Rp)
142.655.360,0 16.048.826.148,00
2016 0,89% Kecil
0
138.399.528,6 16.629.094.278,24
2017 0,83% Kecil
0
34
212.682.360,0 20.736.529.985,80
2018 1,03% Kecil
0
293.184.304,5 22.363.776.338,14
2019 1,31% Kecil
1
2020 69.920.182,00 20.913.307.008,51 0,33% Kecil
(Sumber : Badan Keuangan, Pendapatan Aset Daerah Kabupaten Bangli, data
diolah).
penerimaan pajak hotel terhadap PAD adalah sebesar 0,89% dari realisasi PAD
kontribusi pajak hotel terhadap PAD turun menjadi 0,83% dari realisasi PAD
terhadap PAD naik menjadi sebesar 1,03% dari realisasi PAD tahun 2018 sebesar
terhadap PAD naik kembali menjadi sebesar 1,31% dari realisasi PAD tahun 2019
PAD turun menjadi 0,33% dari realisasi PAD tahun 2020 sebesar Rp
setiap tahunnya namun kontribusi pajak hotel tehadap PAD mengalami fluktuasi.
Hal ini disebabkan karena PAD tidak hanya dipengaruhi oleh pajak hotel dan
restoran saja tetapi juga dipengaruhi oleh hasil restribusi daerah, hasil pengelolaan
daerah yang dipisahkna dan lain-lain pendapatan daerah yang dipisahkan. Secara
umum kontribusi pajak hotel terhadap PAD masih dalam kriteria kecil.
35
Sedangkan hasil penghitungan kontribusi penerimaan pajak restoran
terhadap PAD di Kabupaten Bangli dari tahun 2016 sampai tahun 2020 dapat
penerimaan pajak restoran terhadap PAD adalah sebesar 6,89% dari realisasi PAD
Tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 16.048.826.148,00. Sementara pada Tahun 2017
kontribusi pajak restoran terhadap PAD menjadi 8,46% dari realisasi PAD Tahun
2017 sebesar Rp. 16.629.094.278,24, untuk Tahun 2018 kontribusi pajak restoran
terhadap PAD sebesar 13,47% dari realisasi PAD Tahun 2018 sebesar Rp.
Untuk tahun 2020 kontribusi pajak restoran terhadap PAD sebesar 7,38% dari
36
Kecilnya kontribusi yang diberikan oleh pajak hotel dan restoran terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bangli disebabkan karena PAD tidak hanya
dipengaruhi oleh pajak hotel dan restoran saja tetapi ada sumber lain yang dapat
memberikan kontribusi yang besar terhadap PAD seperti hasil retribusi daerah,
hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan daerah. Seperti
yang kita tahu bahwa Pendapatan Asli Daerah menurut Undang-undang No. 33
tahun 2004 bersumber dari (1) Hasil Pajak Daerah, (2) Hasil retribusi daerah, (3)
Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, (4) Pendapatan Asli Daerah lainnya. Namun hasil dari pajak daerah
dimana di dalamnya ada pajak hotel dan restoran yang ada Kabupaten Bangli
Bangli. Sehingga selain pajak daerah masih ada sumber lain yang memberikan
Efektivitas dan kontribusi pajak hotel dan restoran terhadap Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Bangli tahun 2016 - 2020 dikategorikan tidak efektif dan
infrastruktur, ekonomi, dan SDM. Menurut data dari Badan Statistik Provinsi Bali
Bangli di tahun 2016 masuk kategori sedang sebesar 67,03. Dari 9 kabupaten
37
BAB V
5.1 Simpulan
1) Tingkat Efektif dari Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran tahun 2016 -
2020 selalu berhasil mencapai target bahkan lebih dari target yang
ditentukan, dengan kategori “Sangat Efektif”, karena presentase tingkat
efektivitas selalu melebihi diangka 100%.
38
2) Kontribusi Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli daerah
(PAD) Kabupaten Bangli tahun 2016 - 2020 dari tahun ke tahun selalu
mengalami penurunan dengan kriteria kontribusi “Kecil” sangat
mempengaruhi jumlah PAD yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten
Bangli.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan simpulan di atas, maka sebagai bahan
pertimbangan agar tingkat pertumbuhan, efektivitas dan kontribusi dapat lebih
optimal untuk itu penulis mengemukakan saran sebagai berikut.
39
DAFTAR RUJUKAN
40
Kabupaten Bangli. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor16 Tahun 2011
Tentang Pajak Restoranl.
Sedana, I Ketut Ari (2018), Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel dan Restoran
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2008 -
2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Ganesha,
Singaraja.
Riastini, Ni Kadek Ari (2017), Efektivitas dan Kontribusi Pajak Hotel dan
Restoran di Kintamani Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Bangli Tahun 2011 - 2015, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Pendidikan Ganesha, Singaraja.
41