TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi (DIII) Sebagai Salah
Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Oleh
TAUFIK HIDAYAT
BP/NIM: 2017/17233088
i
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Warahmatullaahiwabarakatuh.
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang telah
.Tugas akhir ini merupakan prasyarat yang harus dipenuhi sebagai pelengkap mata
kuliah dan untuk dapat menyelesaikan program studi Diploma III Manajemen
bimbingan,arahan dan bantuan baik moral maupun materil dari berbagai pihak.
dapat terselesaikan.
2. Orang Tua Penulis yaitu Bapak Muhammad Amin S.pd dan Ibu Nelly
Si
5. Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Pajak, Ibu Chichi Andriani,
S.E, M.M
ii
6. Dosen Pembimbing Tugas Akhir, Bapak Thamrin S.pd, M.M yang dengan
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang yang
data.
Semoga segala bimbingan, bantuan, dan motivasi yang telah diberikan menjadi
amal kebaikan dan mendapat balasan yang sesuai dari Tuhan Yang Maha Esa,
menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan
belum sempurna.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
dimasa mendatang.
Taufik Hidayat
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
6. Kontribusi ...............................................................................................19
iv
B.Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................................................21
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................27
A. Gambaran Umum Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah
Kabupaten Pasaman Barat..........................................................................27
1. Sejarah berdirinya Badan Aset Pendapatan Daerah Kabupaten
Pasaman Barat ...............................................................................27
2. Visi dan Misi ..................................................................................29
3. Tugas dan Fungsi ............................................................................30
4. Kedudukan dan Susunan Organisasi ..............................................33
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan...............................................................44
B. Saran ...........................................................................................................50
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Realisasi Dan Target Penerimaan Pajak Restoran Tahun 2015
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
LAMPIRAN
1. Surat Observasi
2.. Data Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Restoran Pada BAPD
4. Daftar Pertanyaan Wawancara
6. Dokumentasi Narasumber
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mewujudkan suatu kesejahteraan yang merata dan standar hidup yang layak
2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan pasal 1 (satu) angka 1
(satu), pajak merupakan kontrbusi wajib kepada negara yang terutang oleh
1
2
dapat dihindari bagi yang berkewajiban dan bagi mereka yang tidak mau
membayar pajak.
kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
kemakmuran rakyat. Jadi, Pajak atau kontribusi wajib yang diberikan oleh
penduduk suatu daerah kepada pemerintah daerah ini akan digunakan untuk
Daerah dan Retribusi Daerah menyatakan, Pajak Restoran adalah pajak atas
bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kapeterian, kantin, dan warung.
Pungutan pajak restoran di Indonesia saat ini didasarkan pada dasar hukum
yang jelas dan kuat sehingga harus dipatuhi oleh masyarakat dan pihak yang
terkait. Dasar hukum pemungutan pajak restoran pada suatu kabupaten atau
dan Retribusi Daerah dan peraturan pemerintah tentang Pajak Daerah Nomor
65 Tahun 2001.
3
ayat (1) huruf F tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah paling tinggi
sebesar 10% (sepuluh persen), dan pada Pasal 3 ayat (3) dijelaskan bahwa
Tarif Pajak yg disetujui dalam ayat (1) ditetapkan dengan peratuan daerah
optimalnya penerimaan pajak restoran. Hal tersebut dapat di lihat pada tabel
berikut, yaitu target dan realisasi Penerimaan Pajak Restoran dari tahun 2015-
2019 :
4
penerimaan dari tahun ke tahun dan pada tahun 2017 mengalami peningkatan
yang signifikan hal ini di karenakan pada tahun tersebut banyak nya terjadi
restoran tersebut dalam dua tahun terakhir maka sudah seharusnya dilakukan
memberatkan pada peran pemerintah, tetapi dibutuhkan juga peran dari para
latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
B. Rumusan Masalah
Pasaman Barat?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
ahli madya bidang Manajemen Pajak dan sebagai bahan untuk menambah
2. Bagi Instansi
3. Bagi Pembaca
A. Pajak Daerah
kontribusi wajib pajak kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi
7
8
kemakmuran rakyat.
dan Retribusi daerah Pasal 2 Ayat 1 dan Ayat 2, terdapat 2 jenis pajak
daerah, diantaranya:
1) Pajak Provinsi :
kendaraan bermotor
9
2) Pajak Kabupaten/Kota :
boga/katering.
itu pajak mineral bukan logam dan batuan dapat juga di artikan
dan ayat 2. Pajak atas bumi dan atau bangunan yang dimiliki,
pajak atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan. Yang
diperoleh hak atas tanah dan bangunan oleh orang pribadi atau
badan.
13
atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan atau
badan.
B. Pajak Restoran
tentang pajak daerah dan retribusi daerah, pajak hotel dan restoran
kabupaten atau kota yang ada di indonesia. Hal ini berkaitan dengan
Oleh karena itu, untuk dapat dipungut pada suatu daerah kabupaten
bersangkutan.
15
Retribusi Daerah
restoran
peraturan daerah.
Restoran yang menjadi subjek pajak adalah orang pribadi atau badan
orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam
rumah makan. Dengan demikian pada Pajak Restoran subjek pajak dan
wajib pajak tidak sama, dimana konsumen yang membeli makanan dan
Restoran
dihitung atas dasar harga pasar yang wajar pada saat pembelian
harus dibayar oleh subjek pajak kepada wajib pajak untuk harga
restoran.
berikut:
berikut :
dan harus di lunasi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan
Kepala Daerah.
F. Kontribusi
A. Bentuk Penelitian
informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian.Penelitian ini
fokus pada penjelasan sistematis tentang fakta yang diperoleh saat penelitian
Pasaman Barat.
1. Lokasi Penelitian
Pada tugas akhir ini untuk mendapatkan data dan informasi penulis
2. Waktu Penelitian
21
22
C. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel
2. Tahap Penelitian
a. Menetapkan Judul
c. Mengumpulkan Data
d. Metode Observasi
e. Metode Wawancara
susun.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah menentukan apa dan siapa yang menjadi objek
penelitian bagi penulis adalah adalah data dari Kantor Badan Aset
adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau diperoleh dari
literatur, dokumen, buku, arsip atau catatan yang berkaitan dengan topik
sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui data dari Kantor Badan
Aset Pendapatan Daerah yaitu berupa data target dan realisasi penerimaan
Pasaman Barat.
berikut:
Kontribusi
Realisasi Penerimaan Pajak Restoran
P.Restoran = X 100%
Total Penerimaan Pajak Daerah
Sumber: Aristanti (2015)
Pasaman Barat
daerah, dan pada pasal 4 ayat (1) Perda No. 11 Tahun 2011 tentang
kewenangan Daerah di bidang keuangan daerah. Pada pasal 4 ayat (2) Perda
daerah;
27
28
keuangan daerah;
d. Pelaksanaan funsi lain yang di berikan oleh bupati terkait dengan tugas
dan fungsinya.
Barat;
6. Kepala badan, sekretaris, kepala bidang, kepala sub bagian, dan kepala sub
bidang adalah kepala badan, sekretaris, kepala bidang, kepala sub bagian,
dan kepala sub bidang pada Badan Aset dan Pendapatan Daerah
7. Tugas dan fungsi adalah tugas dan fungsi Badan Aset dan Pendapatan
8. Uraian tugas adalah uraian tugas unit eselon terendah pada unit Organisasi
a). Visi
ekstensifikasi.
1. Ramah
2. Professional
3. Inovatif
b). Misi
ekstensifikasi.
daerah.
a. Tugas
meliputi:
pajak daerah dan retribusi daerah dan retribusi daerah, PBB P2 dan
BPHTB;
31
b. Fungsi
daerah;
daerah;
32
daerah dan retribusi daerah serta pendapatan lain asli daerah, PBB P2
dan BPHTB;
retribusi daerah, dan pendapatan lain asli daerah yang sah, PBB P2,
dan BPHTB;
asli daerah;
pelaksanaan tugas;
33
berlaku;
15. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat ;
e. Bidang Pendapatan I;
badan.
huruf f dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada di bawah dan
5) Bidang Tugas
a.Kepala Badan
35
(1) Badan Aset dan Pendapatan Daerah dipimpin oleh seorang kepala
keuangan yang meyangkut aset dan pendapatan serta tugas lain yang
diberikan atasan.
b.Sekretaris Badan
badan;
dilaksanakan;
di sekretariat badan;
Daerah;
bidang tugasnya.
(1) Bidang Perencanaan dan Pelaporan Aset dipimpin oleh kepala bidang
pemerintah daerah;
berikut:
menghindari kesalahan;
38
bupati;
DKBMD pemeliharaan;
bidang tugas.
kepala badan;
39
berikut:
naskah dinas;
e. Bidang Pendapatan I
dan penetapan;
41
tugas;
pendapatan I.
penagihan;
f. Bidang Pendapatan II
BPHTB;
BPHTB;
dan BPHTB;
pelaksanaan tugas;
bidang tugas.
KEPALA
Sekretaris
Kelompok Jabatan Fungsional
Sub Bidang Perencanaan dan Sub Bidang Penggunaan dan Sub Bidang Perencanaan dan Sub Bidang Pendataan dan
Penatausahaan Pemanfaatan Pelaporan Penetapan PBB dan BPHTB
Sub Bidang Inventarisasi Sub Bidang Pengamanan dan Sub Bidang Penataan dan Sub Bidang Penagihan PBB dan
Pembukuan dan Neraca Aset Pemeliharaan Penetapan BPHTB
Sub Bidang Verifikasi dan Sub Bidang Penagihan, Sub Bidang Pembukuan dan
Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan
Penghapusan Keberatan dan Banding Pelaporan
A. Pembahasan
Rata-rata 7,86%
Sumber:Badan Aset Pendapatan Daerah
(lima) tahun mulai tahun 2015 sampai tahun 2019 bersifat fluktuatif.
(lima) tahun yaitu sebesar 9,1% pada tahun 2016, dan kontribusi
daerah.
Restoran
lainnya.
tegas terhadap wajib pajak yang tidak patuh, sanksi yang diberikan
sudah terhimpun.
Manpa dari kecamatan dengan wajib pajak itu sendiri. Hal tersebut
sedikit dari restoran atau rumah makan yang memilih tutup atau
sangat rendah.
(SPTPD).
A. Kesimpulan
49
50
kepada wajib yang telat membayar dan hadiah kepada wajib pajak
meningkat.
B. SARAN
yang semakin besar terhadap penerimaan pajak daerah pada Badan Aset
wajib pajak yang tidak taat akan pajak terutama pada Pajak Restoran,
51
3. Bagi wajib pajak diperlukan tingkat kesadaran dan kepatuhan yang tinggi
untuk membayar tagihan yang di kenakan atas Pajak Restoran tepat waktu
Restoran.
DAFTAR PUSTAKA
Darwin. 2010. Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Jakarta: Mitra Wacana Pers.
Siahaan, Marihot P. 2013. Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Edisi Revisi.
Jakarta: Rajawali Pers.
Siahaan, Marihot P. 2016. Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Edisi Revisi.
Jakarta: Rajawali Pers.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan.
Resmi, Siti. 2017. Perpajakan Teori Dan Kasus (Edisi Ke 10 Buku 1). Jakarta:
Salemba Empat.
Topik Wawancara :