Disusun Oleh :
C0D018022
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN
Dengan ini, Dosen Pembimbing Laporan Tugas Akhir, Ketua Program
Studi Perpajakan dan Instruktur Lapangan menyatakan bahwa laporan magang
yang disusun oleh :
Nama : TRIANI WIRA HASTUTI
NIM : C0D018022
Program Studi : D-III PERPAJAKAN
Judul Laporan : PROSEDUR PEMOTONGAN, PENYETORAN, DAN
PELAPORAN PPH PASAL 4 AYAT 2 ATAS JASA
KONSTRUKSI PADA BPKAD KOTA JAMBI
Disetujui Oleh :
Mengetahui :
Ketua Program Studi Perpajakan
i
HALAMAN PENGESAHAN
Hari : Rabu
Tanggal : 23 Juni 2021
Jam : 09.00 s/d 10.00 WIB
Tempat : Gedung DIII Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Panitia Penguji
Jabatan Nama Tanda Tangan
Disahkan Oleh :
Mengetahui :
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
The purpose of writing this internship report is to find out how the
procedure for withholding income tax article 4 paragraph 2 on construction
services as well as knowing how the process of depositing and reporting income
tax article 4 paragraph 2 for construction services at the Jambi City BPKAD
office. The research method in this report is descriptive by using primary and
secondary data collection methods through observation.The results showed that
the income tax rate of article 4 paragraph 2 for construction services at the
BPKAD Office is 2% because service providers have small business
qualifications according Government Regulations. Literature and interviews,
namely the necessary data, can be obtained form interviews conducted with
employees and employees at the Jambi City BPKAD Office directly or via online
which includes the report itself. The conclusion of this final report is that the
Jambi City BPKAD Office is in a accordance with the come Tax Law (PPh) on
construction services regulated Number 51 of 2008 as refined in Government
Regulation Number 40 of 2009 and fully implemented in accordance with PMK
Number 187/PMK.03/2008 in withholding, depositing and reporting of Income
Tax Article 4 paragraph 2. As well as in accordance with the provisions of the
Directorate General of Taxes, which in practice must be carried out properly and
correctly.
iv
KATA PENGANTAR
SWT, karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga penulis dapat
Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal 4 Ayat 2 atas Jasa Konstruksi pada BPKAD
Kota Jambi”. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akhir
Jambi.
Dalam penyelesaian laporan ini penulis tidak lepas dari dukungan dan
bimbingan pihak yang membantu mulai dari awal sehingga selesainya laporan ini.
besarnya kepada :
Jambi
2. Bapak Dr. Junaidi, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jambi.
3. Ibu Dr. Enggar Diah Puspa Arum, S.E., M.Si., A.k., C.A. selaku Ketua
4. Ibu Nela Safelia, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Perpajakan.
5. Ibu Dr. Ratih Kusumastuti, S.E., M.M. M.Si., AK., CA selaku Dosen
Magang.
v
6. Ibu Rahayu, S.E., M.Sc., Ak. Selaku Dosen Pembimbing Akhir yang telah
7. Bapak dan ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberi
ilmu perkuliahan.
8. Seluruh Staf dan Sekretaris Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan
10. Ibu Anjani Prasetya selaku karyawati BPKAD Kota Jambi yang sudah
11. Seluruh karyawan dan karyawati di Kantor BPKAD Kota Jambi terima
kasih atas saran dan masukan yang telah membantu penulis dalam
12. Terkhusus kepada Ayah Hasan Holilan dan Mamak Mariani, kakak-kakak
penulis, Melly Ida Harnita dan Hasti Anggraini yang sangat penulis cintai
karena telah memberikan dorongan material dan doa yang tiada hentinya
13. Kepada semua teman-teman yang magang di Kantor BPKAD Kota Jambi
magang.
vi
khususnya perpajakan kelas G yang telah menemani hari-hari saya di
baik isi maupun pembahasannya masih banyak kekurangan dan penulis telah
berusaha untuk mencapai sautu hasil yang memuaskan. Oleh sebab itu penulis
mohon maaf bila dalam penyajian Laporan Tugas Akhir ini masih banyak terdapat
kesalahan baik secara metode maupun materi. Oleh karena itu, kritik dan saran
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
2.3 Jenis Pajak Penghasilan ....................................................................... 16
2.3.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 .................................................. 16
2.3.2 Pajak Penghasilan Pasal 22 ...................................................16
2.3.3 Pajak Penghasilan Pasal 23 ...................................................16
2.3.4 Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 ...........................................16
2.3.5 Pajak Penghasilan Pasal 25 ...................................................17
2.3.6 Pajak Penghasilan Pasal 26 ...................................................17
2.4 Pajak Penghasilan Final ...................................................................... 17
2.4.1 Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 .......................................... 17
2.4.2 Penghasilan yang Dikenai PPh Pasal 4 ayat 2 ...................... 17
2.4.3 Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 atas Jasa konstruksi ......... 18
2.4.4 Subjek dan Objek PPh Pasal 4 ayat 2 ................................... 20
2.4.5 Tarif PPh Pasal 4 ayat 2 atas Jasa Konstruksi ...................... 21
2.4.6 Dasar Pengenaan PPh Pasal 4 ayat 2 .................................... 21
2.4.7 Penyetoran dan Pelaporan PPh pasal 4 ayat 2 atas jasa
konstruksi ............................................................................. 22
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................. 23
3.1 Gambaran Umum Instansi Magang..................................................... 23
3.1.1 Sejarah BPKAD.................................................................... 23
3.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi BPKAD ........................................ 24
3.1.3 Visi dan Misi BPKAD .......................................................... 25
3.1.4 Struktur Organisasi BPKAD ................................................ 26
3.2 Prosedur Pemotongan PPh Pasal 4 ayat 2 atas Jasa Konstruksi pada
BPKAD .............................................................................................. 31
3.3 Prosedur Penyetoran PPh Pasal 4 ayat 2 Jasa Konstruksi pada
BPKAD .............................................................................................. 33
3.4 Prosedur Pelaporan PPh Pasal 4 ayat 2 atas Jasa Konstruksi.............. 38
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Kota Jambi ........................................................................ 26
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Pemotongan Pajak atas Jasa Konstruksi pada BPKAD Kota
Jambi ................................................................................................. 3
Tabel 2.4.5 Tarif PPh Pasal 4 ayat 2 atas Jasa Konstruksi ................................. 21
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
dalam negeri maupun luar negeri. Sumber pendapatan kas tersebar Indonesia ialah
dari sektor perpajakan. Penerimaan dari sektor pajak mengalami kenaikan dari
waktu ke waktu meskipun negara kita dalam masalah ekonomi. Oleh sebab itu,
ini, karena pajak merupakan penerimaan negara yang utama dan digunakan untuk
membiayai pengeluaran negara, untuk itu pajak sangat penting dalam pembiayaan
pembangunan nasional.
Salah satu jenis pajak yang dikenai di Indonesia ialah Pajak Penghasilan
(PPh). Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak. Pajak Penghasilan
dikelompokan menjadi PPh yang bersifat final dan tidak bersifat final. Yang
termaksud PPh bersifat final adalah penghasilan yang dikenakan PPh pasal 4 ayat
2 dan PPh bersifat tidak final adalah PPh pasal 21, PPh pasal 22, PPh pasal 23,
PPh pasal 25, PPh pasal 26, PPh pasal 28, dan PPh pasal 29.
Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 atau disebut juga PPh final adalah pajak
1
2
tidak dapat dikreditkan dengan Pajak Penghasilan terutang. Penerepan PPh ini
beban administrasi negara bagi wajib pajak. Kententuan pengenaan PPh Pasal 4
Pajak Penghasilan atas Pajak Usaha Jasa Konstruksi termasuk sebagai objek pajak
yang dikenakan Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2. Yang termasuk objek PPh final
pasal 4 ayat 2 terdiri dari tiga kelompok jasa, yaitu perencanaan pekerjaan
konstruksi. Dalam kegiatan usaha jasa konstruksi, kontraktor atau pengusaha jasa
konstruksi yang memberikan layanan jasa konstruksi menjadi subjek pajak, baik
bagi yang sudah atau belum memiliki sertifikasi dan kualifikasi sebagai
Pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daeah (BPKAD) Kota Jambi
adanya pemotongan, penyetoran, dan pelaporan pasal 4 ayat 2 atas jasa konstruksi
Berikut adalah hasil Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 yang dipotong oleh
Kantor BPKAD Kota Jambi selama 3 tahun terkahir dapat terlihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 1.1
Data Pemotongan Pajak atas Jasa Konstruksi pada BPKAD Kota Jambi
(Sumber : Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Jambi)
4 ayat 2 tahun 2018 sebesar 85.901.200, sedangkan pada tahun 2019 mengalami
penurunan sebesar 918.289.346 sesuai dengan usaha jasa konstruksi pada Kantor
BPKAD Kota Jambi dengan tarif sebesar 2% karena nilai pengadaan atau modal
Berkenan dengan tabel 1.1 pemotongan PPh pasal 4 ayat 2 pada kantor
BPKAD pada tahun 2018, 2019, dan 2020 mengalami hasil yang tidak menentu.
Hal ini berpengaruh terhadap usaha jasa konstruksi yang dilakukan oleh pihak
ketiga dari beberapa CV. Kemudian jumlah dari hasil pemotongan tersebut
tercantum dalam bukti pemotongan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Pajak. Setelah melakukan pemotongan PPh pasal 4 ayat 2 sesuai PMK Nomor
153/PMK.03/2009.
4
yang dilakukan kantor BPKAD Kota Jambi terdapat dua metode yaitu, metode
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini adalah :
maupun yang secara langsung. Adapun manfaat penulisan yang dapat diperoleh
adalah :
1. Bagi Penulis
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Diploma III
pelaporan PPh pasal 4 ayat 2 atas jasa konstuksi pada BPKAD Kota
Jambi.
2. Bagi Instansi
dengan keahliannya dan nantinya merupakan tenaga ahli yang siap pakai
dan pelaporan PPh pasal 4 ayat 2 atas jasa konstruksi kepada masyarakat
luas dan sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara
Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Jambi dengan
3. Bagi Pembaca
penyetoran, dan pelaporan PPh pasal 4 ayat 2 atas jasa konstruksi pada
BPKAD Kota Jambi dan sebagai bahan referensi lebih lanjut dalam hal
Jenis data yang digunakan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah diolah atau disediakan di Kanror
pelaporan PPh pasal 4 ayat 2 atas jasa konstruksi pada BPKAD Kota Jambi,
penulis menggunakan metode pengumpulan data bukan dari satu sumber akan
tetapi mencari dari berbagai sumber untuk mencapai hasil yang maksimal, metode
1. Obsevasi
2. Wawancara
3. Kepustakaan
Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Jambi.
Beralamat di Jl. Jendral Basuki Rahmat, Handil Jaya Kec. Jelutung, Kota Jambi,
Jambi 36129.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah pokok laporan,
tujuan, dan manfaat penulisan, metode penulisan yang meliputi jenis data, metode
pengumpulan data, metode analisis, waktu dan lokasi magang serta sistematika
penulisan.
Bab ini berisi uraian tentang landasan teori atau konsep yang digunakan untuk
penulisan laporan ini mengenai data yang ditemui selama magang yang relevan
diteliti.
9
BAB IV : KESIMPULAN
Bab ini berisi ringkasan dari permasalahan beserta pemecahan masalah dan
saran-saran mengenai segala sesuatu yang masih perlu ditingkatkan guna untuk
LANDASAN TEORI
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
10
11
Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang
1. Menurut golongan
a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus ditanggung sendiri oleh wajib
pajak dan tidak dapat dibebankan kepada orang lain atau pihak lain,
12
Nilai (PPN).
2. Menurut sifatnya
(PPh).
a. Pajak Pusat yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintahan pusat dan
b. Pajak Daerah yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintahan daerah dan
Bermotor.
Parkir.
1) Pajak final adalah pajak yang telah dibayarkan oleh wajib pajak
Pemberitahuan (SPT).
2) Pajak tidak final adalah pajak yang telah dibayarkan oleh wajib
perbuatan, dan peristiwa hukum yang harus dikenakan pajak (objek pajak)
siapa yang harus dikenakan pajak (subjek pajak) dan berapa besarnya
14
2. Hukum Pajak Formil, memuat berbagai bentuk atau tata cara untuk
formil ini memuat antara lain, tata cara penetapan utang pajak, hak-hak
dan banding.
Menurut Resmi (2017:9), terdapat tiga asas pemungutan pajak antara lain :
pajak luar negeri. Misalnya, pajak bangsa asing yang tinggal di Indonesia
jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya. Dalam sistem ini, kegiatan
pemungut pajak.
yang perlu dibayarkan setiap tahunnya oleh Wajib Pajak itu sendiri. Dalam
atau dapat melalui sistem adminitrasi online yang telah dibuat oleh
Pemerintah.
3. With Holding System, Sistem pemungutan pajak kepada pihak ketiga yang
Pajak.
yang dikenakan kepada wajib pajak orang pribadi atau wajib pajak badan atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak. Berdasarkan
7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, yang menyatakan bahwa : “Objek pajak
16
ekonomis yang diperoleh Wajib Pajak, baik berasal dari dalam negeri maupun
luar negeri, yang dipakai untuk konsumsi atau menambahkan kekayaan wajib
upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk
apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang
kepada badan-badan usaha tertentu, baik milik pemerintah maupun swasta yang
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap
berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang
Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 atau juga disebut Pajak Penghasilan final
adalah pajak penghasilan yang dikenakan atas beberapa jenis penghasilan yang
17
didapatkan dan pemotongan pajaknya bersifat final serta tidak dapat dikreditkan
setiap bulan dalam tahun pajak berjalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
UU No. 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. Tahun
atas penghasilan yang diterima Wajib Pajak luar negeri selain Bentuk Usaha Tetap
(BUT) di Indonesia.
Penghasilan pasal 4 ayat 2 dipotong pihak lain maupun disetor sendiri bukan
merupakan pembayaran atas PPh terutang, akan tetapi merupakan pelunasan PPh
telah dikenakan PPh pasal 4 ayat 2 ini tidak akan dihitung lagi pajak penghasilan
dalam negeri dan ditemaptkan di luar negeri, bunga obligasi dan surat
berharga negara.
usaha jasa konstruksi, usaha real estat, dan persewaan tanah dan/atau
bangunan.
5. Bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada wajib pajak orang
pribadi.
6. Dividen yang diterima atau diperoleh wajib pajak orang pribadi dalam
negeri.
Penghasilan (PPh) final pasal 4 ayat 2. Dalam kegiatan usaha jasa konstruksi,
konstruksi menjadi subjek pajak, baik bagi yang sudah atau belum memiliki
6. Penggunaan jasa adalah orang pribadi atau badan termasuk bentuk usaha
pengawasan konstruksi.
8. Nilai kontrak jasa konstruksi adalah nilai yang tercantum dalam satu
2.4.4 Subjek dan Objek PPh Pasal 4 Ayat 2 atas Jasa Konstruksi
Resmi (2017:155), menjelaskan subjek dan objek pajak PPh pasal 4 ayat 2
1. Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan termasuk bentuk usaha tetap
konstruksi.
21
Berikut tarif pajak penghasilan untuk usaha jasa konstruksi dapat terlihat
Tabel 2.4.5
Tarif PPh Pasal 4 Ayat 2 atas Jasa Konstruksi
2.4.6 Dasar Pengenaan Pajak PPh Pasal 4 Ayat 2 atas Jasa Konstruksi
tarif di atas dengan Dasar Pengenaan Pajak (DPP). Menurut pasal 4 ayat 2 PMK
Nomor 187/PMK.03/2008, DPP yang digunakan untuk menghitung PPh final jasa
konstruksi adalah :
2.4.7 Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 4 Ayat 2 atas Jasa Konstruksi
dan penyetoran pajak penghasilan atas jasa konstruksi yang pengenaannya bersifat
final, yaitu : Dipotong oleh pengguna jasa saat pembayaran dalam hal pengguna
jasa merupakan pemotong pajak atau Disetor sendiri oleh penyedia jasa dalam hal
Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 atas jasa konstruksi memiliki batas waktu
Penyetoran PPh final pasal 4 ayat 2 atas jasa konstruksi dilakukan paling
Untuk SPT Masa PPh pasal 4 ayat 2, batas waktu pelaporannya oleh
pengguna jasa dan penyedia jasa paling lama 20 hari setelah bulan
PEMBAHASAN
Tahun 2016 Nomor 14). Berdasarkan Perda tersebut BPKAD adalah badan yang
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, yang dipimpin oleh seorang kepala Badan
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris
Daerah.
Dengan dukungan struktur terdiri atas Sekretariat, empat bidang yaitu : Bidang
23
24
daerah.
daerah
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
3.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD)
2. Fungsi BPKAD
daerah.
aset daerah.
aset daerah.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
3.1.3 Visi dan Misi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)
1. Visi
2. Misi
pusat.
Daerah
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan jelas pemisah
kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan
aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi baik yang harus
struktur organisasi :
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Kantor BPKAD Kota Jambi
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja pada Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Jambi. Struktur organisasi Kantor
sebagai berikut :
daerah.
daerah.
2. Tugas Sekretaris
urusan umum, kepegawaian dan keuangan serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan kepala badan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Sekretaris
mempunyai tugas :
bidang-bidang.
pelaporan.
dan pelaporan.
29
kendaraan badan.
badan.
perceraian.
30
badan pegawai.
BPKAD.
kepegawaian.
bidang tugasnya.
pelaporan.
tugasnya.
3.2 Prosedur Pemotongan PPh Pasal 4 Ayat 2 atas Jasa Konstruksi pada
BPKAD
dipenuhi oleh pihak kedua dan pihak ketiga adalah sebagai berikut :
kantor rehab dan rujukan di rumah sakit untuk pengajuan diterbitkan Surat
Anggaran (KPA) yang ditunjuk atas dasar kontrak kerja. (dilihat pada
lampiran 2)
lampiran 4)
secara formal dan material atas pembayaran tagihan dan perhitungan pajak
terjadinya kesepakatan antara pihak kedua dan pihak ketiga. (dilihat pada
lampiran 6)
7. Fotokopi Rekening Koran sebagai bukti bank kepada pihak ketiga untuk
50 juta)
8. CV. Eksi Citra Lestari atau pihak ketiga menyerahkan fotokopi Referensi
Bank sebagai bukti bank kepada pihak ketiga untuk pekerjaan konstruksi
9. CV. Eksi Citra Lestari yang memberikan fotokopi NPWP untuk melihat
11. CV. Eksi Citra Lestari menyerahkan fotokopi Bukti Setoran BPJS untuk
13. Dinas Kesehatan yang memberikan Surat Permohonan PPN dan PPH
hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat 2 PMK Nomor 187/PMK.03/2008.
Setelah dilakukan pemotongan PPh pasal 4 ayat 2 dengan sesuai tarif yang
3.3 Prosedur Penyetoran PPh Pasal 4 Ayat 2 atas Jasa Konstruksi pada
BPKAD
BPKAD menyetor PPh pasal 4 ayat 2 yang terutang ke kas negara dengan tepat
waktu melalui bank. Penyetoran PPh final dilakukan dengan menggunakan sistem
Dikrektorat Jenderal Pajak dan menerapkan sistem Billing, Sistem Billing adalah
penerimaan negara secara elektronik, tanpa perlu membuat Surat Setoran Pajak,
Surat Setoran Bukan Pajak, Surat Setoran Pengembalian Belanja secara manual.
34
1. Login ke sse3.pajak.go.id
dan pin (6 digit). Jika sudah mempunyai akun langsung login saja. Setelah
berhasil login, akan tampil halaman dibawah ini. Lalu klik pada tulisan e-
3. Selanjutnya klik isi SSE untuk mengisi form Surat Setoran Elektronik
(SSE).
4. Mengisi form SSE sesuai data wajib pajak, mulai dari jenis masa pajak
5. Selanjutnya pilih tahun masa pajak dan isi nominal pajak yang akan
disetor. Isi kolom uraian bila ada tambahan informasi yang ingin
6. Lalu akan muncul pertanyaan untuk memastikan data kepada wajib pajak
7. Setelah itu, muncul kotak hijau “ubah SSP” untuk mengubah data yang
proses. Jika data yang dimasukan sudah benar, klik kode billing untuk
mendapatkan kode billing. Lalu akan muncul kotak dialog baru sebagai
37
pemberitahuan kode billing telah dibuat dan klik OK. Kode billing telah
berhasil dibuat.
nomor kode billing dan tanggal masa berlakunya, klik tombol cetak kode
3.4 Prosedur Pelaporan PPh Pasal 4 Ayat 2 atas Jasa Konstruksi pada
BPKAD
BPKAD ada dua metode yaitu dengan metode manual menggunakan Data
Transaksi Harian (DTH) dengan dibuat dalam bentuk microsoft exel yang terdapat
Perbendaharaan Negara (KPP) agar dicek kebenaran data tersebut. Batas waktu
pelaporannya oleh pengguna jasa dan penyedia jasa paling lama 20 hari setelah
terpadu yang dipergunakan sebagai alat bantu pemerintah daerah yang digunakan
pengelolaan keuangan daerah dan data terkait lainnya menjadi informasi yang
daerah.
Sistem SIPKD hanya bisa dibuka dengan jaringan wifi tersendiri yang
sudah diatur oleh Kantor BPKAD. Berikut adalah prosedur pelaporan pajak
1. Login http://akrual.kotajambi.go.id/
40
password, dan pilih tahun yang ingin dilaporkan. Lalu klik login.
3. Setelah berhasil login, akan muncul halaman muka aplikasi SIPKD yang
(BUD), cetak dan file pendukung. Klik menu penatausahaan BUD, lalu
Penerimaan Negara (NTPN) dan validasi kas daerah. Pilih SP2D NTPN
4. Selanjutnya klik unit organisasi, akan muncul layar data pencarian seperti
dibawah ini :
Pilih data yang akan dilaporkan sesuai dengan urusan wajib pelayanan
5. Setelah klik salah satunya dinas kesehatan, lalu muncul dan klik nomor
SP2D (dilihat pada lampiran 14), nomor NTPN (dilihat pada lampiran 15).
6. Selanjutnya akan muncul kotak kecil daftar SP2D NTPN. Pilih nomor
SP2D yang sesuai dengan yang akan dilaporkan, lalu isi nomor SP2D dan
7. Setelah itu, terlebih dahulu admin harus mengecek apakah data sudah
masuk ke sistem dengan benar. Jika sudah benar maka admin bisa
mencetaknya. Dengan cara dengan pilih menu cetak pada Data Transaksi
Harian (DTH).
43
8. Setelah mengklik DTH akan muncul halaman untuk mengisi tipe report
9. Lalu pilih menu cetak lagi pada data Rekapitulasi Transaksi Harian (RTH)
yang terdapat nama SKPD, nilai belanja, dan jumlah potongan pajak.
Setelah itu, muncul halaman untuk mengisi tipe report sama dengan
langkah nomor 8.
4.1 Kesimpulan
konstruksi oleh BPKAD Kota Jambi telah dilakukan tepat waktu, sesuai
4.2 Saran
pelaporan Data Transaksi Harian (DTH) pada aplikasi SIPKD disebutkan lebih
45
DAFTAR PUSTAKA
Resmi, Siti, 2017, Perpajakan, Teori dan Kasus, Jakarta : Salemba Empat.
46
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran Dokoumentasi Magang
DAFTAR KEGIATAN HARIAN MAGANG MAHASISWA
PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PERIODE 10 FEBRUARI – 02 APRIL 2021
12.00 ISTIRAHAT
13.30-16.00 Melanjutkan menginput data
12.00 ISTIRAHAT
13.30-16.00 Melanjutkan menginput data anggaran kas 2021
12.00 ISTIRAHAT
13.30-16.00 Mengikuti rapat tentang TAPD di Bappeda
12.00 ISTIRAHAT
13.30-16.00 Melanjutkan membuat faktur SPJ
Tanggal : 26 Februari 2021
Catatan Harian
Hari : Jumat
Waktu Kegiatan yang dilaksanakan
Mengikuti rapat TAPD di Bappeda melanjutkan
08.00 pembahasan di hari selasa
12.00 ISTIRAHAT
13.30-16.00 Membuat daftar nama SPJ makan dan minum
12.00 ISTIRAHAT
13.30-16.00 Melanjutkan membuat SPJ gaji
12.00 ISTIRAHAT
13.30-16.00 Membuta nota SPJ sub kegiatan
12.00 ISTIRAHAT
13.30-16.00 Mengikuti rapat tentang pinjaman daerah di Bappeda
12.00 ISTIRAHAT
12.00 ISTIRAHAT
Mencari nama pihak NPWP di lembar cetakan kode E-
13.30
billing
15.00-16.00
Memisahkan masa Pajak bulan November dan Desember
15.00-16.00
Mencari data Realisasi SP2D pada Sekretariat DPRD
12.00 ISTIRAHAT
12.00 ISTIRAHAT
12.00 ISTIRAHAT
12.00 ISTIRAHAT
Melanjutukan membuat buku kas Umum fihak Ketiga (PFK)
13.30-16.00
bulan Maret tahun 2021
12.00 ISTIRAHAT
12.00 ISTIRAHAT
12.00 ISTIRAHAT
Mengscan data dinas kesehatan dan data utang jasa medis
13.30-16.00
puskesmas
12.00 ISTIRAHAT
Mengecek data lampiran Aset BMD berpotensi Meningkatkan
13-00-16.00
PMD
Muhammad Husni, SE
NIP. 19650830 199403 1 002
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan