AKSI
PERUBAHAN
OPTIMALISASI PENERIMAAN PBB MELALUI JEBOLDES
UPTB PENGELOLAAN PENDAPATAN
KECAMATAN GUNUNG MEGANG
RUAIDAH S.Pd
NIP. 197909282009012008
UPTB PENGELOLAAN PENDAPATAN
KECAMATAN GUNUNG MEGANG 13 DESA
DAN KECAMATAN BELIMBING 10 DESA
KABUPATEN MUARA ENIM
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ( PKP ) ANGKATAN II
PEMERINTAH KOTA LUBUK LINGGAU
TAHUN 2023
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa , atas segala rahmat dan
karunianya,sehingga rancangn aksi perubahan ini pada akhirnya dapat diselesaikan .Aksi
perubahan ini merupakan salah satu karya ,pengabdian dan tanggung jawab sebagai Aparatur
Sipil Negara dalam meningkatkan mutu layanan kepada masyarakat ,yang sekaligus sebagai
salah satu tugas pesrta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas tahun 2023 di Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Lubuk Linggau.
1. Bapak Feri Sonevel,SE, selaku Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Muara Enim
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat mengikuti Diklat Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas Angkatan II Tahun 2023 ;
2. Bapak Suhardi ,SE.M.Si selaku Sekretaris Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Muara
Enim yang telah memberikan dorongan dan supportnya kepada penulis untuk dapat
mengikuti Diklat Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan II Tahun 2023 ;
3. Ibu Yulita Anggraini,SH.MH selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM
Kota Lubuk Linggau yang telah memfasilitasi terselenggaranya Diklat Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas Angkatan II Tahun 2023 di Kota Lubuklinggau Provinsi
Sumatera Selatan;
4. Widyaiswara Badan Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Lubuk Linggau
5. Riska Puspita selaku Pembimbing (Coach) yang telah memberikan arahan dan bimbingan
6. Rekan seperjuangan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan II Tahun 2023
Kota Lubuk Linggau ;
7. Seluruh Tim Efektif dan pihak terkait yang mohon maaf tidak bisa disebutkan satu persatu
dalam menyelesaikan rancangan aksi perubahan ini serta staf UPTB Pengelolaan
Pendapatan Kecamatan Gunung Megang
8. Tak lupa untuk Ibu dan Bapakku dan suami tercinta yang telah memberikan dukungan,
motivasi dan doa, segala kegiatan selama Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan II
ini dengan perasaan tenang dan semangat.
Peserta menyadari Rancangan Aksi Perubahan ini jauh dari kesempurnaan baik dari segi
materi maupun penulisannya ,untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai
pihak untuk perbaikan Rancangan Aksi Perubahan ini.
Ruaidah,S.Pd
NIP 197909282009012008
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan
properti, baik itu tanah kosong, bangunan, maupun tanah yang telah dibangun. Dasar pengenaan
pajak tersebut berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). NJOP ditentukan berdasarkan harga
pasar per wilayah dan ditetapkan setiap tahun oleh menteri keuangan untuk pembayaran PBB.
Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan dilandaskan atas keuntungan yang diperoleh subjek pajak
dari kepemilikan suatu lahan atau bangunan.
Pungutan atas PBB didasarkan pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan.
Kemudian, sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi
Daerah, maka kewenangan dalam pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan dan
Perkotaan PBB P2 telah diserahkan ke pemerintah kabupaten/kota.
Pajak ini merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang cukup besar dan menjadi
salah satu sumber dana untuk membiayai kegiatan pembangunan daerah. Penerimaan Pajak
Bumi Bangunan (PBB) masih merupakan elemen yang cukup penting peranannya baik untuk
mendukung penyelenggaraan pemerintahan maupun pemberian pelayanan kepada publik.
Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Muara Enim adalah satuan kerja perangkat daerah
yang bertugas menggali,mencari,mengumpulkan,memungut potensi Pendapatan Asli Daerah
yang harus di setorkan pada Kas Daerah sebagai penopang Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah ( APBD ) Kabupaten Muara Enim.yang sampai pada saat sekarang jumlah 13 kantor
UPTB Pendapatan Daerah tersebar di 22 Kecamatan di Kabupaten Muara Enim.
Dalam rangka upaya meningkatkan Penerimaan Pajak Bumi dan bangunan PBB P2 dan
percepatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari sektor pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2 ) sesuai dengan peraturan daerah Nomor 10 tahun
2010 tentang pajak daerah Nomor 2 tahun 2018 melalui Jeboldes Jemput bola kedesa desa
Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan dilakukan di dua kecamatan, yakni kecamatan Gunung
Megang dan Kecamatan Belimbing .Kecamatan Gunung Megang terdiri dari 13 desa dan
Kecamatan Belimbing terdiri dari 10 desa.bahwa pajak Bumi dan Bangunan PBB P2 merupakan
salah satu sumber Pendapatan daerah,sehingga pemungutan Pajak Bumi dan Banguan Perdesaan
dan Perkotaan perlu dilakukan secara optimal, Untuk kelancaran dan agar terkoordinirnya
1
pemungutan pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan didesa ditetapkan nama
petugas pemungut Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dengan membuat jadwal
penagihan setiap bulan melalui metode jemput bola ke desa-desa. Melaksanakan koordinasi
dengan unit – unit kerja dalam Kecamatan khususnya dengan kepala desa dan petugas Pemungut
PBB P2 . melakukan penagihan jemput bola bersama para petugas pemungut. pemungutan pajak
dilaksanakan dengan terjun langsung ke masyarakat.
Diagnosa adalah proses memahami bagaimana organisasi saat ini berfungsi, dan
menyediakan informasi yang diperlukan untuk merancang perubahan. Diagnosa Organisasi (DO)
merupakan proses kolaborasi antara anggota organisasi dan stakeholder untuk mengumpulkan
informasi terkait, menganalisis, dan menarik kesimpulan untuk perencanaan aksi dan intervensi
Dalam menentukan prioritas masalah ,yaiu dengan menggunakan analisis USG sebagai alat
untuk mengetahui isu mana yang menjadi prioritas degan menggunakan kreteria Urgensi (U)
Berikut adalah isu /mmasalah dalam proses pelayanan pada UPTB Pengelolaan
Metode diagnosis yang digunakan dalam menganalisa isi dan/atau permasalahan dengan
menggunakan metode USG. Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan
prioritas masalah dengan metode teknik scoring.
3
Caranya dengan menentukan Urgency, Seriousness dan Growth dengan menggunakan skala
nilai 1-5, suatu masalah dengan skor tertinggi merupakan prioritas dari masalah tersebut.
Berdasarkan hasil analisis USG yang telah dijelaskan diatas bahwa yang menjadi isu Prioritas
Analisa Permasalahan
Metode Fishbone
Petugas penagih
PBB dalam
melaksaanakan
Belum ada waktu
penagihan belum Petugas penagih PBB
khusus penagihan
optimal kurang konsisten
terhadap tugasnya
Gagasan kreatif :
Optimalisasi penerimaan PBB melalui Jemput Bola
5
4.. Kanvas Inovasi
Membangun suatu sistem pelayanan Penerimaan PBB P2 Melalui Jeboldes Jemput Bola
Kedesa desa didua Kecamatan yaitu Kecamatan Gunung Megang dan Kecamatan Belimbing.
6
C.Tahapan Perubahan / Milestones
1. Jangka Pendek
diwilayalah Kecamatan
Mengevaluasi hasil Tercapainya realisasi 1.Hasil Kuadran Minggu ke 1
penagihan PBB PBB yang diharapkan
2.Masyarakat yang 2 Nopember 2023
membayar
6. Jangka Menengah
Penagihan PBB Melalui Jeboldes Jemput Bola Kedesa desa merupakan solusi pembayaran
PBB kewajib Pajak yang lebih praktis ,namun masih banyak masyarkat yang belum ada
kesadaran untuk membayar PBB dengan alasan masih banyak kebutuhan yang lebih penting
dalam rumah tangga.Oleh karena itu capaian output jangka menengah yaitu membuat stan di
dipasar pasar untuk untuk melakukan penagihan PBB
7. Jangkah Panjang
Aplikasi pembayaran PBB bisa dilakukan di aplikasi Online.
8
D. Sumber Daya (Peta dan Pemanfaatan)
Kepala Badan
Pendapatan daerah
Sekretaris Bapenda
Kepala Bidang
( Penilaian,perhitungan,dan Camat
penetapan pajak daerah )
Kepala SUBBidang
Penagihan dan
Pemeriksaaan Pajak
Daerah
Kepala Desa
Projech Leader
Petugas
Coach Penagih
Kasubbag TU UPTB
Bank Sumsel
Dan BRI
Staf
UPTB
Keterangan Stakeholder
: Hirarki
: Koordinasi
: Pelaporan
9
C. KUADRANT STAKEHOLDERS
Catatan semua yang ada di di net map masukan dikuadrant stakeholders
Pemetaan stakeholders
INFLUENCE/POWER
(LATENS) Hirarki
APATHETIC DEFENDER
Dalam mewujudkan rencana aksi perubahan ,Projech Leader harus mengetahui sejauh mana
stakeholder mempunyai pengaruh terhadap rencana aksi perubahan ,maka dapat dikatagorikan
menjadi 4 (empat ) kelompok sebagai berikut :
a. Promotert yaitu stakeholder yang mempunyai kepentingan besar terhadap rencana aksi
perubahan dan juga punya kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil atau sebaliknya.
b. Defender yaitu Stakeholder yang memiliki kepentingan individu kelompok kecil dan dapat
menyuarakan dukungannya dalam komunitas tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi
rencana aksi perubahan.
c. Latents yaitu stakeholder yang tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam
rencana aksi perubahan tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi rencana aksi
perubahan jika mereka menjadi tertarik.
d. Apathetics yaitu stakeholder yang kurang memiliki kepentingan maupun kekatan bahkan
mungkin tidak mengetahui adanya rencana aksi perubahan.
10
Peranan Stakeholder Terkait Strategi Komunikasi
Manajemen mutu pembayaran PBB P2 melalui Jemput bola adalah suatu sistem yang
digunakan untuk memudahkan pembayaran PBB P2 dengan mengadopsi strategi jemput bola hal
ini dapat mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pembayaran PBB P2
untuk ukuran keberhasilan jangka pendek dan efektivitas pembayaran PBB P2 yaitu jumlah
transaksi pembayaran melalui jemput bola dalam periode tertentu
Melakukan prosedur jemput bola PBB P2 yang sesuai dengan peraturan dan berjalan
dengan baik. dengan begitu Pendapatan pajak daerah akan meningkat melalui inovasi kegiatan
jemput bola. Upaya dengan jemput bola dilakukan dengan berkeliling ke desa-desa ke rumah-
rumah warga menagih pajak secara langsung.
Dalam hal ini juga dilakukan sosialisasi kepada warga secara langsung pentingnya
membayar pajak. Karena dengan hal itu dapat mengedukasi masyarakat agar taat membayar
pajak dan pembayaran pajak tidak harus datang ke kantor Bapenda secara langsung, dan proses
layanan pembayaran semakin mudah.
Sumber daya yang dibutuhkan dalam pembayaran PBB P2 melalui jemput bola yaitu :
1. dalam hal pembayaran PBB diUPTB Pengelolaan Pendapatan Kecamatan Gunung megang
tidak dikenakan biaya tambahan
2.Untuk melakukan transaksi pembayaran PBB P2 wajib pajak bisa melalui BRI,Bank Sumsel
Indomaret serta kantor Pos.
3. Wajib pajak setelah membayar pajak memiliki bukti lunasyang sudah terdaftar di Badan
Pendapatan Daerah .
Dengan jemput bola juga memudahkan bagi kepala UPTB Pengelolaan Pendapatan
untuk melakukan pengawasan dan melakukan evaluasi mengenai permasalahan yang terkait
PBB P2 secara langsung, mendengarkan keluhan dan komplain dari warga, Sehingga dapat
dievaluasi kembali mengenai pelayanan PBB P2.
Kendala yang dihadapi :
1. Kesulitan masyarakat membayar PBB karena pendapatan masyarakat menurun akibat
musim kemarau, terutama banyak mata pencaharian masyarakat yang berprofesi sebagai
petani terdampak musim kemarau
2. Masyarakat lebih mendahulukan kebutuhan pokok daripada membayar PBB
12
3. Masih ada SPPT PBB yang belum dibagikan oleh petugas pemungut PBB kepada wajib
pajak sehingga wajib pajak belum bisa membayara PBB.
Kemampuan
untuk memberikan
Mempelajari
Mengelolah layanan kepada konsep kosep
Terlaksana Minggu ke 4
perubahan pemangku layanan dasar pelayan nya September 2023
sebagai bagian prima dalam kegiatan
dari proses bisnis sektor publik
organisasi yang sesuai dengan
ranah atau
berkualitas secara subtansi proses
konsisten serta bisnis layanan
memberikan nilai yang
lebih dari layanan diselenggarakan
yang diberikan lingkup
tugasnya
dalam rangka
membangun citra
dan kredibilitas
organisasi
14
BAB III
LAPORAN AKSI PERUBAHAN
16
17
2. Rapat Koordinasi bersama tim rencana aksi perubahan Optimalisasi Penerimaan Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) di UPTB Pengelolaan
Pendapatan Kecamatan Gunung Megang
Catatan Hasil Rapat Koordinasi:
- Membuat SK tim efektif
- Daftar Hadir
- Notulen
Dokumentasi hasil rapat :
18
19
20
21
22
23
24
3. Project Leader Koordinasi dengan pihak terkait kepada :
a. camat Gunung Megang dan Camat Belimbing tentang perubahan Perpanjangan Jatuh
Tempo Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2)
yang semula 30 September 2023 menjadi 31 Desember 2023
Catatan Hasil Koordinasi :
- Membuat Surat Permohonan Perpanjangan Jatuh Tempo Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2)
Dokumentasi hasil koordinasi :
25
26
27
b. Koordinasi dengan Kepala Desa dan Petugas Penagih
Catatan Hasil Koordinasi :
- Memberikan dukungan kepada project leader untuk didampingi oleh petugas
penagih di desa dalam Optimalisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2).
- Mendukung pelaksanaan penagihan PBB P2 ke rumah-rumah bersama petugas
penagih desa.
Dokumentasi Hasil Koordinasi :
28
4. Project Leader membuat surat ke desa-desa
Project leader dan tim aksi perubahan membuat surat ke desa-desa yang isinya mengenai
jadwal pelaksanaan penagihan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB
P2). Surat ini akan didistribusikan kepada desa-desa yang ada di Kecamatan Gunung
Megang dan Kecamatan Belimbing.
29
Dokumentasi surat :
30
31
32
33
5. Sosialisasi Ke Kepala Desa dan Petugas Penagih Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
secara langsung di kantor kepala desa.
34
35
6. Pelaksanaan Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2)
melalui jeboldes di kecamatan Gunung Megang dua desa dan Kecamatan Belimbing
dua desa.
Tahapan Melakukan Penagihan :
- Melakukan briefing bersama tim aksi perubahan UPTB Pengelolaan Pendapatan
Kecamatan Gunung Megang dan Kecamatan Belimbing
- Langsung melaksanakan penagihan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan (PBB P2) didampingi petugas penagih desa.
Dokumentasi pelaksanaan penagihan :
36
Desa Penanggirnan
Desa Sidomulyo
38
Desa Gunung Megang Luar
39
Desa Perjito
40
Desa Cinta Kasih
Desa Dalam
41
Desa Bulang
Desa Belimbing
42
Desa Berugo
Desa Tanjung
43
Desa Darmo Kasih
44
7. Koordinasi ke camat Hasil Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan (PBB P2)
Hasil dari koordinasi :
- Membuat surat edaran dan instruksi mengenai Kewajiban Melampirkan Bukti Lunas
Pembayaran PBB P2 Dalam Setiap Pelayanan Administrasi Di Lingkungan
Pemerintah Kecamatan Gunung Megang dan Kecamatan Belimbing
Dokumentasi hasil koordinasi :
Camat Belimbing
45
46
47
2. Capaian Hasil Yang didapat :
Sebagai sumber pendapatan daerah . PBB menjadi salah satu sumber pendapatan daerah
yang cukup besar. Realisasi penerimaan PBB sangat penting bagi pemerintah daerah karena
merupakan sumber pendapatan yang signifikan.
Maka dari itu, untuk meningkatkan realisasi penerimaan PBB, UPTB Pengelolaan
Pendapatan Kecamatan Gunung Megang melakukan aksi perubahan dengan upaya pemungutan
PBB dengan cara melakukan penagihan secara jemput bola ke rumah-rumah wajib pajak.
Penagihan dilakukan ke dua kecamatan yakni kecamatan Gunung Megang dan
Kecamatan Belimbing. Kecamatan Gunung, desa yang didatangi adalah desa Sidomulyo dan
Panang Jaya. Untuk kecamatan Belimbing, desa yang didatangi adalah desa Citah Kasih dan
desa Belimbing.
Capaian hasil yang didapat yakni :
Kecamatan Gunung Megang
REALISASI
NO NAMA DESA
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
1 PENANGGIRAN 13,14% 13,70% 22,36%
2 SUKA MENANTI 1,36% 5,91% 6,71%
3 SUMAJA MAKMUR 10,41% 17,78% 20,77%
4 BANGUN SARI 6,44% 9,60% 17,30%
5 PAJAR INDAH 38,34% 43,14% 43,85%
6 KAYU ARA SAKTI 15,65% 28,19% 36,70%
7 SIDOMULYO 20,00% 40,79% 44,73%
8 LUBUK MUMPO 0,55% 1,36% 5,00%
9 GUNUNG MEGANG LUAR 10,80% 12,38% 14,84%
10 TANJUNG MUNING 5,33% 5,33% 5,33%
11 TANJUNG TERANG 9,00% 9,57% 11,84%
12 PERJITO 5,55% 10,88% 16,34%
13 GUNUNG MEGANG 4,97% 5,50% 6,12%
DALAM
14 PANANG JAYA 37,83% 50,10% 51,20%
TOTAL 11,37% 16,23% 20,13%
48
Kecamatan Belimbing
REALISASI
NO NAMA DESA
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
1 CINTA KASIH 13,16% 13,37% 54,75%
2 BELIMBING JAYA 60,57% 60,57% 62,88%
3 DALAM 4,78% 7,98% 21,09%
4 BULANG 21,53% 52,33% 53,25%
5 BELIMBING 0,32% 0,32% 100,00%
6 TELUK LUBUK 12,77% 14,73% 14,78%
7 BERUGO 0,00% 12,61% 24,16%
8 TANJUNG 31,03% 31,03% 100,00%
9 DARMO KASIH 100,00% 100,00% 100,00%
10 SIMPANG TANJUNG 33,07% 39,16% 67,01%
TOTAL 21,79% 27,38% 47,22%
Kesimpulan:
Realisasi penerimaan mengalami peningkatan selama bulan September dan Oktober. Maka bisa
disimpulkan bahwa upaya melakukan pemungutan pajak PBB secara jemput bola membuahkan
hasil yang positif dan signifikan. Upaya yang dilakukan sangat efektif untuk meningkatkan
realisasi pajak PBB P2. Selain itu, dengan melakukan jemput bola, banyak manfaat lainnya,
yaitu : efisiensi waktu. Wajib pajak tidak perlu membayar Pajak PBB P2 ke kantor UPTB
Pengelolaan Pendapatan Kecamatan Gunung Megang. Dengan melakukan pelayanan seperti ini,
masyarakat pun merasakan kemudahan dalam membayar PBB P2.
50
C. Keberlanjutan Aksi Perubahan
Keberlanjutan aksi perubahan kegiatan jangka menengah dan jangka
panjang yang dilakukan pemimpin aksi perubahan dan pelaksana di UPTB Pengelolaan
Pendapatan Kecamatan Gunung Megang sangat diperlukan, karena diharapkan dengan
adanya keberlanjutan aksi perubahan tersebut dapat bermanfaat bagi Pemerintah
Kabupaten Muara Enim
Pelayanan publik adalah tugas dari instansi pemerintah, seperti yang dilakukan
UPTB Pengelolaan Pendapatan kecamatan Gunung Megang. Dalam hal ini, pelayanan yang
dilakukan adalah melakukan penagihan secara jemput bola PBB P2 ke desa-desa. Hal ini
merupakan kebijakan yang menguntungkan masyarakat karena kemudahan dalam membayar
PBB. Dalam melakukan pelayanan publik tersebut, fungsi-fungsi manajemen digunakan, yakni
pertama perencanaan. Hal pertama yang dilakukan sebelum melakukan penagihan jemput bola
adalah mengadakan rapat bersama staf untuk membuat tim efektif aksi perubahan. Lalu, fungsi
manajemen yang kedua, adalah pengorganisasian sumber-sumber pemerintahan. Dalam hal ini,
berkoordinasi dengan pihak-pihak Kecamatan dan di desa, seperti kepala desa dan petugas
penagih PBB. Tahap selanjutnya adalah fungsi manajemen penggunaan sumber-sumber
51
pemerintahan, yakni melakukan penagihan jemput bola ke desa-desa didampingi petugas
penagih PBB. Setelah penagihan dilakukan, akan dievaluasi, dalam hal ini ada fungsi manajemen
yakni kontrol pemerintahan. Dilakukan evaluasi mengenai keefektifan, keefisien, dan ketepatan
aksi perubahan yang dilakukan tersebut.
Aksi perubahan yang dilakukan bertujuan agar menciptakan pelayanan publik
yang inklusif, yang terjadi secara menyeluruh ke seluruh ekosistem institusi, baik ke masyarakat,
kepala desa, kantor kecamatan dan institusi pemerintah lainnya. Selain itu, sebagai upaya
menjadi pemimpin yang inklusif, harus memiliki kapabilitas, termasuk pola piker, keahlian, dan
tingkah laku dalam memimpin organisasi atau tim. Dalam hal ini, upaya pemimpin yang eklusif
adalah membuat tim efektif aksi perubahan. Tim efektif yang dipengaruhi kepemimpinan yang
inklusif akan mengalami peningkatan kinerja tim dan kualitas pekerjaan. Tim yang inklusif
mempunyai kemampuan inovasi yang lebih tinggi dan lebih peka dalam perubahan. Dalam hal
ini, tim efektif aksi perubahan yang dibentuk telah melakukan kinerja yang baik, melakukan
inovasi, lebih peka terhadap perubahan dan melakukan penagihan PBB P2 secara jemput bola
dengan baik kepada wajib pajak.
Agar tim efektif yang dibentuk berfungsi dengan benar, maka perlu cara-cara efektif
untuk membangun dan mempertahankan kerjasama tim yang solid. Dalam hal ini, pemimpin
mengembangkan kepercayaan antar anggota tim, serta meningkatkan komunikasi antar anggota
tim. Dalam hal ini, saat terjadi konflik, maka akan lebih mudah diatasi karena keterikatan antar
anggota tim. Saat terjadi konflik dalam organisasi, komunikasi menjadi kunci utama agar
permasalahan terselesaikan. Saat melakukan penagihan PBB P2, jika terjadi masalah atau
tantangan dalam pelaksanaannya, maka anggota tim efektif akan lebih mudah menyelesaikannya
karena adanya kesolidaritasan tim untuk bersama-sama mencari pemecahan masalahnya. `
Selain itu, agar pelaksanaan penagihan PBB terlaksana dengan baik, maka perlu untuk
mengomunikasikan nilai-nilai organisasi secara efektif kepada masyarakat. Dalam hal ini,
organisasi perlu membangun reputasi organisasi dalam jangka panjang. Misalnya, UPTB
Pengelolaan Pendapatan Daerah Kecamatan Gunung Megang melakukan pelayanan publik pajak
melalui penagihan jeboldes, lalu mensosialisasikan nilai-nilai organisasi, dan pentingnya
membayar pajak untuk pembangunan, selain itu menjelaskan mengenai kemudahan membayar
pajak dan hal itu dilakukan terus menerus agar masyarakat dapat patuh membayar pajak dengan
sendirinya ke kantor tanpa perlu ditagih lagi. Dalam jangka panjang akan meningkatkan realisasi
pajak bumi dan bangunan.
52
E.Hasil Pengembangan Potensi Diri
Minggu ke 2 12 oktober
5-melaksanakan
2. Pengembangan 2023
sosialisasi Oktober 2023
Melalui Penugasan 19 Oktober
Minggu ke 3
6. Pelaksanaan
: 2023
jeboldes kedesa desa Oktober 2023
Pemberdayaan berupa
pemberian tanggung
jawab berjenjang mulai 1 november
Minggu ke I
5.Rapat hasil evaluasi
dari target jangka 2023
Novemberr
pendek sampai jangka
2023
panjang.
=memberikan target
yang menumbuhkan
konsistensi dalam
menjalankan tindakan
yang berulang sesuai
dengan kode etik atau
aturan kedisiplinan
yang berlaku
53
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pelaksanaan tahapan kegiatan dalam implementasi Aksi Perubahan yang telah dilakukan,
dapat diambil kesimpulan seperti berikut :
1. Isu Aktual
Isu yang terjadi adalah isu yang terkait dengan instansi lain, dalam hal ini UPTB Pendapatan
Daerah bekerjasama dengan pemerintah desa di wilayah kecamatan dalam upaya penagihan PBB.
Koordinasi dan kerjasama dengan Kantor Kepala Desa dan Kantor Kecamatan Gunung Megang dan
Kecamatan Belimbing serta instansi lain dilakukan dalam rangka peningkatan penerimaan pembayaran
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Kondisi yang dihadapi yaitu meningkatkan realisasi penerimaan pendapatan daerah dari tahun
ke tahun. Dimana tantangannya yaitu susahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar Pajak
Bumi Bangunan (PBB) dan penagihan PBB yang dilakukan setiap bulan masih sering tidak memenuhi
target realisasi.
Pembayaran Pajak menjadi bukti serta bentuk kontribusi nyata kepada negara. Mencapai hasil
yang diinginkan, yakni pelayanan publik yang prima. Pelayanan prima adalah memberikan pelayanan
sesuai atau melebihi harapan pengguna layanan. Untuk mendukung pengamanan rencana penerimaan
PBB yang cenderung terus meningkat, maka diharapkan agar melaksanakan kegiatan penggalian potensi
PBB. Untuk lebih meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait, maka perlu penyampaian kepada
instansi terkait di wilayah kecamatan bahwa yang berkenaan dengan masalah PBB kepada UPTB
Pengelolaan Pendapatan Kabupaten Muara Enim
Dampak yang terjadi jika isu tersebut tidak diselesaikan adalah tidak tercapainya target
realisasi pajak daerah dan akan terkendala pada penerimaan pajak yang mana pajak sangat berperan
penting bagi pembangunan di daerah. Dalam hal ini, terkait dengan tertib dalam membayar pajak
merupakan perwujudan cinta tanah air yang nyata. Pasalnya pajak merupakan salah satu sumber
pendapatan negara yang menjamin keberlangsungan semua aktivitas pembangunan. Dengan membayar
pajak, kita membantu pemerintah dalam membangun infrastruktur dan membiayai kegiatan negara. Selain
itu, membayar pajak juga merupakan kewajiban warga negara yang tertuang dalam undang-undang.
2. Gagasan “Jeboldes”
Gagasan penagihan Jeboldes (Jemput Bola Ke desa-desa) adalah upaya yang dilakukan untuk
menyelesaikan isu mengenai rendahnya penerimaan pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB P2).
Sebelum dilakukan penagihan Jeboldes (Jemput Bola Ke desa-desa), dilakukan dulu persiapan atau
tahapan sebelum dilaksanakannya aksi perubahan. Dalam hal ini, berkoordinasi dengan pihak-pihak
terkait, yakni pada kepala desa di kecamatan Gunung Megang dan Kecamatan Belimbing.
Upaya yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi kepada pihak kepala desa, ke camat
Gunung Megang dan Camat Belimbing agar diberikan dukungan dalam pelaksanaannya. Sosialisasi
dilakukan kepada petugas penagih di desa, diantaranya mengenai identifikasi data Pajak Bumi dan
Bangunan, lalu sosialisasi mengenai tata cara penagihan dan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan.
Pelaksanaan penagihan Jeboldes (Jemput Bola Ke desa-desa) dilakukan di dua kecamatan
yakni kecamatan Gunung Megang 14 desa dan Kecamatan Belimbing 10 desa. Penagihan pajak
dilaksanakan pada Bulan Oktober 2023. Penagihan Jeboldes (Jemput Bola Ke desa-desa) dilakukan oleh
tim aksi perubahan yang dibentuk project leader, didampingin oleh petugas penagih PBB di desa masing-
masing. Penagihan Jeboldes (Jemput Bola Ke desa-desa) Pajak Bumi dan Bangunan dilakukan dengan
mendatangi rumah-rumah warga satu per satu untuk menagih PBB, selain itu dilakukan sosialisasi kepada
warga mengenai pentingnya membayar pajak dan menampung saran, kritik, komplain dari warga untuk
perubahan ke depan yang lebih baik lagi dalam penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
B. REKOMENDASI
1. Saran kepala Badan Pendapatan Daerah
a. Agar ke depan pelaksanaan penagihan jemput bola dapat diimplementasikan ke desa-desa
b. Penataan pegawai agar lebih proporsional sesuai beban kerja
55
DAFTAR PUSTAKA
56
LAMPIRAN DOKUMEN :
2. Dukungan Mentor
6. SK Tim Efektfi