Anda di halaman 1dari 29

RANCANGAN AKTUALISASI

MEWUJUDKAN PELAKSANAAN EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA


INSTANSI PEMERINTAH KOTA CILEGON MELALUI PENYUSUNAN DRAF
LEMBAR KERJA EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH KOTA CILEGON

Disusun Oleh:

Nama : Nenden Srimulyati, S.A.P.


NIP : 199705132022032020
Jabatan : Analis Akuntabilitas Kinerja Aparatur
Unit Kerja : Bagian Organisasi dan Reformasi Birokrasi,
Asisten Daerah III, Sekretariat Daerah
Kota Cilegon

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LVI


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI BANTEN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena atas ridha
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan rancangan aktualisasi yang berjudul
“Mewujudkan Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Cilegon
Melalui Penyusunan Draf Lembar Kerja Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Cilegon”. Penyusunan rancangan aktualisasi ini sebagai syarat untuk melakukan
aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara pada Latihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan
III Angkatan LVI BPSDMD Provinsi Banten.
Penyusunan rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin memberikan penghargaan
setinggi-tingginya melalui ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Rachmat Soegiharto, MA., selaku penguji yang telah memberikan masukan
dan arahan guna menyempurnakan rancangan aktualisasi ini.
2. Bapak Bagus Abdurochman, S.IP., ME., selaku mentor yang telah bersedia
memberikan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membimbing dan memberikan
arahan serta memotivasi penulis selama penyusunan rancangan aktualisasi.
3. Bapak Bayu N. Nugroho, S. Sos, M.Si., selaku coach yang telah memberikan arahan
dan masukan serta selalu menyemangati penulis untuk dapat menyusun rancangan
aktualisasi.
4. Segenap Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar dan Seluruh panitia Pelatihan Dasar
CPNS BPSDMD Provinsi Banten Tahun 2022
5. Orang tua, saudara, dan sahabat penulis yang senantiasa mendoakan dan memberikan
semangat.
6. Seluruh rekan-rekan peserta Latsar Golongan III Angkatan LVI, khususnya Kelompok
II yang telah membersamai penulis selama Latsar ini.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktulisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak agar
rancangan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas dalam bidang pekerjaan
dan penerapannya di lapangan serta mampu dikembangkan lebih lanjut.

Cilegon, 04 Juli 2022

Nenden Srimulyati, S.A.P.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

B. Tujuan dan Manfaat .................................................................................................... 3

C. Profil Instansi .............................................................................................................. 3

D. Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................................................. 5

E. Nilai-Nilai Dasar ASN Ber-AKHLAK ....................................................................... 7

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................................... 9


A. Identifikasi Isu ............................................................................................................. 9

B. Penetapan Isu............................................................................................................. 12

C. Gagasan Pemecahan Isu ............................................................................................ 14

D. Dampak Isu ............................................................................................................... 15

E. Rancangan Aktualisasi .............................................................................................. 16

F. Jadwal Kegiatan ............................................................................................................ 21

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 22


A. Tekad ......................................................................................................................... 22

B. Harapan ..................................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 23

ii
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. Strutur Organisasi Sekretariat Kota Cilegon........................................................... 5


Diagram 2. Nilai SAKIP Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon Tahun
2020 ....................................................................................................................... 10
Diagram 3. Hasil Evaluasi PMPRB Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon
Tahun 2020 ........................................................................................................... 11
Diagram 4.Penyebab Terjadinya Isu Belum Dapat Dilakukannya Proses Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Kota Cilegon ............................................... 14

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil evaluasi AKIP Kabupaten/Kota di Provinsi Banten tahun 2021 ........................ 1
Tabel 2. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Sekretariat Daerah ............................ 4
Tabel 3. Penetapan Prioritas Isu............................................................................................... 13
Tabel 4. Rancangan Aktualisasi ............................................................................................... 17
Tabel 5. Jadwal Kegiatan ......................................................................................................... 21

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah maka
perlu diselenggarkannya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah atau disingkat
SAKIP. Penyelenggaraan SAKIP merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Untuk mengetahui sejauhmana
implementasi SAKIP dilaksanakan, serta untuk mendorong peningkatan pencapaian kinerja
yang tepat sasaran dan berorientasi hasil maka perlu dilakukan evaluasi akuntabilitas kinerja
intansi pemerintah (AKIP) atau evaluasi atas implementasi SAKIP. Selama ini proses evaluasi
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Evaluasi atas
Implementasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Setiap tahun, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
mengumumkan hasil evaluasi AKIP melalui penyerahan hasil evaluasi kepada setiap instansi
pemerintah di Indonesia. Salah satu tujuan penyelenggaraan kegiatan tersebut adalah untuk
memberikan informasi kepada masyarakat perihal sejauhmana Kementerian, Lembaga, dan
Pemerintah Daerah mampu melakukan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan anggaran.
Pada tanggal 5 April 2022, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
Tjahjo Kumolo (alm.), mengumumkan hasil evaluasi tahun 2021. Berikut hasil evaluasi AKIP
Kabupaten/Kota di Provinsi Banten:

Tabel 1. Hasil evaluasi AKIP Kabupaten/Kota di Provinsi Banten tahun 2021


No. Kabupaten/Kota Kategori SAKIP
1. Kabupaten Lebak BB
2. Kabupten Pandeglang BB
3. Kabupaten Serang BB
4. Kabupaten Tangerang BB
5. Kota Cilegon B
6. Kota Tangerang B
7. Kota Tangerang Selatan B
8. Kota Serang CC
Sumber: Instagram protokollebak

1
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
terdapat empat kabupaten yang memperoleh nilai SAKIP dengan kategori BB, tiga kota
memperoleh kategori B, dan satu kota memperoleh kategori CC. Pemerintah Kota Cilegon,
instansi penulis bertugas, memperoleh nilai SAKIP dengan kategori B. Dalam Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015,
kategori B bermakna “Baik” artinya akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki sistem yang
dapat digunakan untuk manajemen kinerja, dan perlu sedikit perbaikkan. Meski nilai SAKIP
Kota Cilegon sudah bermakna baik namun belum sesuai dengan target Nilai SAKIP
Pemerintah Kota Cilegon yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kota Cilegon Tahun 2021-2026. Pemerintah Kota Cilegon menargetkan nilai SAKIP
pada tahun 2021 memperoleh kategori BB maka dari itu diperlukan komitmen yang kuat untuk
meningkatkan nilai SAKIP Kota Cilegon.
Pada tanggal 31 Desember 2021, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 88 Tahun 2021 tentang Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Dikeluarkannya aturan tersebut berarti mencabut Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Evaluasi atas Implementasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang selama ini
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan evaluasi AKIP. Perubahan aturan terkait evaluasi
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah memuat adanya perubahan variabel dan bobot
penilaian yang menyebabkan perlunya ada instrumen baru untuk mengevaluasi akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah. Dengan adanya perubahan tersebut mewajibkan seluruh Intansi
Pemerintah di Indonesia untuk menyesuaikan pemodelan dalam proses evaluasi akuntabilitas
kinerja pada instansinya masing-masing termasuk Pemerintah Kota Cilegon. Meski begitu,
hingga saat ini Pemerintah Kota Cilegon belum melakukan penyesuaian pemodelan evaluasi
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 88 Tahun 2021. Hal ini dapat diketahui
melalui belum adanya instrumen evaluasi berupa Lembar Kerja Evaluasi AKIP Kota Cilegon.
Padahal, penilaian evaluasi AKIP yang akan dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kedepannya akan mengacu pada peraturan yang
terbaru. Selain itu pada kriteria penilaian evaluasi AKIP yang terbaru memuat poin ‘terdapat
pedoman teknis Evaluasi AKIP Internal’ yang salah satu unsur dalam pedoman teknis adalah
instrumen evaluasi berupa lembar kerja evaluasi yang sampai saat ini belum disusun. Oleh

2
karena itu, Pemerintah Kota Cilegon harus segera menindaklanjuti arahan dari Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor No. 88 Tahun 2021.
Berdasarkan latar belakang penulisan, dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini
penulis mengusulkan kegiatan aktualisasi dengan judul “Mewujudkan Pelaksanaan Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Cilegon Melalui Penyusunan Draf
Lembar Kerja Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Cilegon”.
Berkaitan dengan usulan tersebut, penulis sebagai ASN yang memiliki tugas dan fungsi sebagai
pelayan publik dituntutut untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yaitu,
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsi jabatannya.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
a. Membantu pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota
Cilegon.
b. Mengetahui keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan dengan nilai dasar ASN
BerAKHLAK.
c. Mengetahui keterkaitan antara visi dan misi dengan hasil kegiatan dari isu yang
diangkat.
2. Manfaat
a. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
1) Meningkatkan kreativitas dalam pemecahan masalah yang sedang dihadapi
oleh satuan kerja.
2) Meningkatkan pemahaman nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara dan
mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Bagi Satuan Kerja
1) Memberikan solusi penyelesaian masalah yang sedang dihadapi.
2) Membantu mecapai misi Kepala Daerah Kota Cilegon.

C. Profil Instansi
1. Visi dan Misi Organisasi
Dalam dokumen Rencana Startegis Sekretariat Daerah Kota Cilegon Tahun 2021-
2026, Sekretariat Daerah Kota Cilegon bertugas membantu Wali Kota Cilegon dalam
melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata

3
laksana serta memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh Perangkat Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon. Recana strategis tersebut merupakan dokumen
perencanaan kinerja yang diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kota Cilegon Tahun 2021–2026, sehingga renstra yang disusun diarahkan dalam
rangka pencapaian RPJMD sesuai dengan visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Kota
Cilegon. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 7 Tahun 2021 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Cilegon Tahun 2021-2026, visi
dan misi Wali Kota Cilegon sebagai berikut:
a. Visi Kepala Daerah : “Terwujudnya Cilegon Baru, Modern dan Bermartabat”
b. Misi Kepala Daerah : 1) Menghadirkan pemerintahan daerah yang profesional
dan akuntabel
2) Mewujudkan pendidikan yang berkualitas
3) Meningkatkan pelayanan kesehatan
4) Mewujudkan kesejahteraan yang merata
5) Mewujudkan masyarakat berperadaban

Tabel 2. Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Sekretariat Daerah


Kota Cilegon
Misi 1 : Menghadirkan pemerintahan daerah yang profesional dan akuntabel
Tujuan Sasaran Startegi Arah Kebijakan
Peningkatan Meningkatnya Meningkatkan penataan peraturan Peningkatan pelayanan dan
Kualitas Akuntabilitas perundangan publikasi produk hukum
Pemerintahan Pemerintah Peningkatan pengendalian
dan penyusunan produk hukum daerah
profesionalitas Meningkatkan sistem akuntabilitas Peningkatan pengendalian dan
aparatur kinerja pemerintah evaluasi rencana pembangunan
Meningkatkan sistem manajemen Peningkatan penempatan aparatur
aparatur berbasis kompetensi
Peningkatan kompetensi Aparatur
Penyelenggaraan reward and
punishmen berbasis kinerja
Peningkatan budaya kerja aparatur
Menata kelembagaan/organisasi Penataan struktur kelembagaan
pemerintah daerah berbasis pencapaian kinerja
Peningkatan keselarasan tupoksi
dengan target kinerja
Meningkatkan profesionalisme Peningkatan pengelolaan sdm,
manajemen sdm, asset, keuangan, asset, keuangan, perencanaan,
perencanaan, informasi dan kearsipan informasi dan kearsipan di tingkat
di tingkat perangkat daerah perangkat daerah

4
2. Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kota Cilegon

Diagram 1. Strutur Organisasi Sekretariat Kota Cilegon

Sumber: Dokumen Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Cilegon Tahun 2021-2026

D. Tugas Pokok dan Fungsi


Berdasarkan Peraturan Wali Kota Cilegon Nomor 23 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Sekretariat Daerah, Pasal 97
menjelaskan bahwa Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja dan Reformasi Birokrasi mempunyai
tugas:
a. Menyiapkan:
1) Penyusunan program Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja dan Reformasi Birokrasi;
2) Perumusan kebijakan pelaksanaan, kebijakan teknis Sub Bagian Akuntabilitas
Kinerja dan Reformasi Birokrasi;
3) Mengumpulkan dan menganalisa data lingkup akuntabilitas kinerja dan reformasi
birokrasi sebagai bahan perumusan kebijakan;
4) Melaksanakan penyajian data dan informasi kelembagaan dan ketatalaksanaan
Perangkat Daerah;
5) Melaksanakan asistensi, konsultasi, dan koordinasi penyelenggaraan SAKIP;
6) Melaksanakan pendataan, monitoring, dan evaluasi penyelenggaraan akuntabilitas
kinerja dan reformasi birokrasi;

5
7) Melaksanakan faslitasi dan pengoordinasi penyusunan LKIP Pemerintah Daerah;
8) Melaksanakan fasilitasi dan pengoordinasi penyusuan laporan LKIP Sekretaris
Daerah;
9) Melaksanakan fasilitasi dan pengoordinasi penyusunan Penetapan Kinerja
Perangkat Daerah dan Wali Kota;
10) Melaksanakan fasilitasi dan pengoordinasi penyusunan Indikator Kinerja Utama;
11) Pengoordinasian dan penyusunan bahan LKIP Sekretariat Daerah, Penetapan
Kinerja Sekretariat Daerah, bahan LKPJ Wali Kota, LPPD, dan bahan IPPD;
12) Pelaksanaan sinkronisasi, harmonisasi, dan pengendalian program, kegiatan, dan
pekerjaan lingkup Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja dan Reformasi Birokrasi;
13) Pengumpulan, pengolahan, penyiapan data Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja dan
Reformasi Birokrasi;
14) Melaksanakan hubungan kerja pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah terkait,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat sesuai dengan tugas dan fungsinya;
15) Penyusunan norma, standar, prosedur dan ketentuan pelaksanaan tugas Sub Bagian
Akuntabilitas Kinerja dan Reformasi Birokrasi dan Perangkat Daerah yang
berkaitan dengan Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja dan Reformasi Birokrasi;
16) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi Perangkat Daerah yang berkaitan Sub Bagian
Akuntabilitas Kinerja dan Reformasi Birokrasi;
17) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja dan
Reformasi Birokrasi;
18) Pengumpulan dan pengolahan data laporan hasil kegiatan Sub Bagian
Akuntabilitas Kinerja dan Reformasi Birokrasi dan penyusunan laporan
akuntabilitas dan kinerja Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja dan Reformasi
Birokrasi;
19) Penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja
dan Reformasi Birokrasi dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Pemerintah
Daerah; dan
20) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian sesuai dengan
bidang tugasnya.
b. Melakukan koordinasi, konsultasi, dan kerjasama dengan instansi terkait, sesuai dengan
peraturan dan ketentuan yang berlaku sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas.
Adapun pelaksanaan tugas penulis sebagai Analis Akuntabilitas Kinerja Aparatur pada
Bagian Organisasi dan Reformasi Birokrasi, Asisten Daerah III sebagai berikut:

6
1. Mengumpulkan laporan capaian kinerja individu dan unit kerja sesuai prosedur yang
berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
2. Mengidentifikasi informasi dari laporan capaian kinerja individu dan unit kerja sesuai
dengan prosedur yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
3. Menganalisis karakteristik, spesifikasi dan hal-hal yang terkait dengan akuntabilitas
kinerja berdasarkan informasi dari laporan individu dan unit kerja sesuai dengan
ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
4. Menyusun draft laporan akuntabilitas kinerja unit kerja sesuai dengan hasil analisis
dan prosedur yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
5. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja yang menangani penyusunan laporan
akuntabilitas kinerja unit kerja sesuai dengan posedur yang berlaku untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;
6. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku
sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban; dan
7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan baik secara lisan
maupun tertulis.

E. Nilai-Nilai Dasar ASN Ber-AKHLAK


Dalam rangka penguatan budaya kerja serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 tentang
nilai dasar dan Pasal 5 tentang kode etik dan kode perilaku yang termuat pada Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, diperlukan keseragaman nilai-nilai dasar
ASN. Pada tanggal 26 Agustus 2021 melalui Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 ditetapkanlah employer branding
ASN, yakni Bangga Melayani Bangsa, dengan core values ASN BerAKHLAK meliputi:
1. Berorientasi Pelayanan, yaitu komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasaan
masyarakat;
2. Akuntabel, yaitu bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan;
3. Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas;
4. Harmonis, yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan;
5. Loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara;
6. Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan; dan
7. Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis.
Panduan perilaku (kode etik) dari masing-masing nilai dasar adalah sebagai berikut:

7
1. Berorientasi Pelayanan:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan; dan
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi; dan
b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efesien.
3. Kompeten:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;
b. Membantu orang lain belajar; dan
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain; dan
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara; dan
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas; dan
c. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan bersama nilai tambah;
c. Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.

8
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu yang ditemukan
melalui pengamatan langsung yang dilakukan oleh penulis serta hasil diskusi dengan mentor
pada unit kerja penulis, yaitu Bagian Organisasi dan Reformasi Birokrasi, Asisten Daerah III,
Sekretariat Daerah Kota Cilegon. Adapun isu-isu tersebut sebagai berikut:
1. Belum optimalnya pemahaman Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota
Cilegon terkait SAKIP
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah atau disingkat SAKIP adalah
rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk
tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran,
dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah dalam rangka pertanggungjawaban dan
peningkatan kinerja instansi pemerintah. SAKIP merupakan amanat dari Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Berdasarkan RPJMD Kota Cilegon Tahun 2021-2026, Pemerintah Kota Cilegon
menargetkan nilai SAKIP pada tahun 2021 adalah 70.92 dengan tingkat akuntabilitas
kategori “BB”. Faktanya, hasil evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah Kota
Cilegon yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, Pemerintah Kota Cilegon memperoleh nilai SAKIP sebesar 67,53
dengan pedikat “B”. Nilai SAKIP Kota Cilegon berkaitan dengan SAKIP Perangkat
Daerah, karena pada pelaksanaannya Perangkat Daerah yang menjalankan kebijakan dan
program untuk mewujudkan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Kota Cilegon. Berikut presentase nilai SAKIP Perangkat Daeerah di Lingkungan
Pemerintah Kota Cilegon pada tahun 2020:

9
Diagram 2. Nilai SAKIP Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon
Tahun 2020

C; 0; 0% D; 0; 0% AA; 0; 0%
CC; 2; 6% A; 5; 14%

BB; 8; 22% AA
A
BB
B
CC
C
B; 21; 58%
D

Sumber: LHE AKIP Perangkat Daerah Tahun 2020 (data diolah oleh penulis)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 36 Perangkat Daerah yang ada di Lingkungan
Pemerintah Kota Cilegon sebanyak 5 Perangkat Daerah memperoleh nilai SAKIP dengan
kategori A, 8 Perangkat Daerah memperoleh nilai SAKIP dengan kategori BB, dan 23
Perangkat Daerah memperoleh nilai SAKIP dengan kategori ˂BB. Dapat dipahami bahwa
64% Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon belum memenuhi target
nilai SAKIP Pemerintah Kota Cilegon. Hal ini menunjukan belum optimalnya pemahaman
Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon terkait SAKIP.

2. Belum optimalnya pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Pemerintah


Kota Cilegon
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025 bahwa dalam rangka mempercepat tercapainya tata kelola
pemerintahan yang baik, maka Pemerintah Daerah perlu melakukan reformasi birokrasi.
Pada hakikatnya reformasi birokrasi merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan
perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama
menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketetalaksanaan (business prosess)
dan sumber daya manusia aparatur.

10
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi merupakan hal yang dianggap baru oleh Pemerintah
Kota Cilegon karena baru dilakukan pada tahun 2019. Pemahaman pelaksanaan Reformasi
Birokrasi pada Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon pun masih
minim. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon yang
dilakukan oleh Tim Evaluator Internal sebagai berikut:

Diagram 3. Hasil Evaluasi PMPRB Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah


Kota Cilegon Tahun 2020
A: 0
AA: 0 BB: 2
D: 9
B: 7

CC: 7

C: 11

AA A BB B CC C D

Sumber: LHE PMPRB Perangkat Daerah (data diolah oleh penulis)

Berdasarkan hasil evaluasi PMPRB Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota


Cilegon pada tahun 2020, dari 36 Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota
Cilegon, 20 Perangkat Daerah mendapat nilai dengan kategori ≤C. Menurut Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2020
tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, kategori C bermakna
predikat ‘buruk’ artinya penerapan Reformasi Birokrasi secara formal di tingkat instansi
dan hanya mencakup sebagian kecil unit kerja. Hal ini menunjukan bahwa belum
optimalnya pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon

11
3. Belum dapat dilakukannya proses Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP) Kota Cilegon
Untuk mengetahui sejauh mana implementasi SAKIP dilaksanakan, serta untuk
mendorong peningkatan pencapaian kinerja yang tepat sasaran dan berorientasi hasil,
maka perlu dilakukan evaluasi AKIP atau evaluasi atas implementasi SAKIP. Selama ini
evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Cilegon dilakukan oleh Tim
Evaluator Internal yang terdiri dari Aparat Pengawasan Internal Pemerintah atau
Inspektorat Kota Cilegon dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Evaluasi atas
Implementasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Pada tanggal 31 Desember 2021, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 88 Tahun 2021 tentang Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. Dikeluarkannya aturan tersebut berarti mencabut Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Evaluasi atas Implementasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang selama ini
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan evaluasi AKIP. Adanya peraturan baru terkait
evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah mewajibkan seluruh Intansi Pemerintah
di Indonesia untuk menyesuaikan pemodelan dalam proses evaluasi akuntabilitas kinerja
pada instansinya masing-masing termasuk Pemerintah Kota Cilegon. Meski begitu, hingga
saat ini Pemerintah Kota Cilegon belum melakukan penyesuaian pemodelan evaluasi
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 88 Tahun 2021. Hal ini dapat diketahui
melalui belum adanya Lembar Kerja Evaluasi yang ditetapkan sebagai instrumen evaluasi
AKIP Pemerintah Kota Cilegon. Padahal, penilaian evaluasi SAKIP yang akan dilakukan
oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kedepannya
akan mengacu pada peraturan yang terbaru. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Cilegon
harus segera menindaklanjuti arahan dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor No. 88 Tahun 2021.

B. Penetapan Isu
Dalam mengidentifikasi masalah, penulis menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth). Metode ini merupakan sebuah metode analisas isu dengan menganalisis
tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan dari isu-isu yang ada antara satu dengan lainnya.

12
Hasil analisis ini akan menghasilkan sebuah isu yang paling utama dan menjadi prioritas untuk
dikaji lebih lanjut dengan menentukan alternatif solusi dari permasalahan yang ada.
Metode USG adalah metode yang menetapkan urutan isu strategis dengan teknik scoring.
Proses menentukan urgensi dengan metode ini ialah dengan memperhatikan urgensi dari
masalah, keseriusan yang dihadapi dan kemungkinan perkembangan masalah tersebut menjadi
lebih besar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Urgency, yakni dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut
untuk diselesaikan
b. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak
masalah tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh keberhasilan ataupun
membahayakan dari sistem atau tidak.
c. Growth merupakan tingkat perkembangan masalah, yakni apakah masalah yang ada
dapat berkembang sedemikian rupa sehingga masalah tersebut semakin sulit
dipecahkan.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis yang telah melakukan penugasan di unit kerja
Bagian Organisasi dan Reformasi Birokrasi, Asisten Daerah III, Sekretariat Daerah Kota
Cilegon, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan yang tersaji dalam uraian berikut ini:
1. Belum optimalnya pemahaman Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota
Cilegon terkait SAKIP;
2. Belum optimalnya pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Pemerintah Kota
Cilegon; dan
3. Belum dapat dilakukannya proses Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(AKIP) Kota Cilegon.

Tabel 3. Penetapan Prioritas Isu


No ISU U S G  Peringkat
1 Belum optimalnya pemahaman Perangkat Daerah di 4 3 3 10 3
Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon terkait SAKIP
2 Belum optimalnya pelaksanaan Reformasi Birokrasi 4 4 3 11 2
di Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon
3 Belum dapat dilakukannya proses Evaluasi 5 5 4 14 1
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
Kota Cilegon

13
Keterangan;
Angka 1: Sangat rendah
Angka 2: Rendah
Angka 3: Sedang
Angka 4: Tinggi
Angka 5: Sangat tinggi

Berdasarkan analisis penerapan metode USG di atas maka ditetapkan isu yang menjadi
prioritas, yaitu isu mengenai “Belum dapat dilakukannya proses Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Kota Cilegon”. Selanjutnya adalah menentukan
penyebab terjadinya isu prioritas tersebut, dengan menggunakan diagram fishbone. Berikut ini
adalah diagram fishbone analisis penyebab terjadinya isu:

Diagram 4. Penyebab Terjadinya Isu Belum Dapat Dilakukannya Proses Evaluasi


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Kota Cilegon

Proses

Panjangnya proses
Permen PAN RB
No.88/2021 masih penyesuaian evaluasi
dalam tahap diskusi AKIP
oleh Tim Evaluator
Internal Belum dapat
dilakukannya proses
Evaluasi AKIP Kota
Kurang responsifnya sdm Belum Cilegon
dalam menindaklanjuti tersedianya
aturan terbaru evaluasi instrumen
AKIP evaluasi berupa
lembar kerja
Material evaluasi AKIP
Manusia

C. Gagasan Pemecahan Isu


Berdasarkan analisis penyebab dengan menggunakan diagram Tulang Ikan (Fishbone
Analysis), maka penyebab-penyebab masalah yang dapat diindentifikasi diantaranya adalah:
a. Aspek Material, yaitu belum tersedianya instrumen evaluasi berupa lembar kerja
evaluasi AKIP.
b. Aspek Sumberdaya Manusia, yaitu kurang responsifnya sumberdaya manusia dalam
menindaklanjuti aturan terbaru evaluasi AKIP.

14
c. Aspek Proses, yaitu Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 88 Tahun 2021 masih dalam tahap diskusi serta
panjangnya proses penyesuaian evaluasi AKIP.
Berdasarkan isu prioritas dan penyebabnya, penulis dapat membuat gagasan pemecahan
isu yaitu, “Mewujudkan Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah
Kota Cilegon Melalui Penyusunan Draf Lembar Kerja Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Kota Cilegon”. Demi terlaksananya gagasan pemecahan isu tersebut,
maka perlu dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Persiapan awal kegiatan;
2. Melakukan koordinasi dengan Tim Evaluator Internal;
3. Menyusun draf LKE AKIP;
4. Melakukan rapat pembahasan draf LKE AKIP; dan
5. Melakukan evaluasi kegiatan.

D. Dampak Isu
Adapun dampak yang terjadi apabila masalah atau isu “Belum dapat dilakukannya
proses Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Kota Cilegon” tidak
diatasi, antara lain sebagai berikut:
1. Bagi penulis selaku analis akuntabilitas kinerja aparatur
a. Tidak mampu melakukan bimbingan SAKIP kepada Perangkat Daerah dengan baik
dan efektif.
b. Tidak dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota
Cilegon.
2. Bagi organisasi
a. Tidak mampu mengetahui sejauhmana implementasi SAKIP dilaksanakan.
b. Tidak mampu mengetahui perbaikan apa saja yang perlu dilakukan guna
mendorong peningkatan pencapaian kinerja yang tepat sasaran dan berorientasi
hasil.
c. Tidak dapat mempertanggungjawabkan kinerja instansi pemerintah dalam
melaksanakan program dan kegiatan.
d. Hilangnya kepercayaan masyarakat kepada organisasi.

15
E. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Bagian Organisasi dan Reformasi Birokrasi, Asisten Daerah III,
Sekretariat Daerah Kota Cilegon
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya pemahaman Perangkat Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon terkait SAKIP
2. Belum optimalnya pelaksanaan Reformasi Birokrasi di
Lingkungan Pemerintah Kota Cilegon
3. Belum dapat dilakukannya proses Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Kota Cilegon
Isu yang diangkat : Belum dapat dilakukannya proses Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (AKIP) Kota Cilegon
Gagasan : Mewujudkan Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Pemecahan Isu Instansi Pemerintah Kota Cilegon Melalui Penyusunan Draf
Lembar Kerja Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kota Cilegon

16
Tabel 4. Rancangan Aktualisasi

Keterkaitan substansi Kontribusi Visi


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
mata pelatihan Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Persiapan 1.1 Mempelajari dan Output: Kompeten: Peningkatan
awal memahami Peraturan 1. Rangkuman Peraturan Memiliki rasa ingin terus kompetensi
kegiatan Menteri Pendayagunaan Menteri Pendayagunaan belajar untuk Aparatur
Aparatur Negara dan Aparatur Negara Nomor 88 mengembangkan
Reformasi Birokrasi Nomor Tahun 2021 kapabilitasnya dalam
88 Tahun 2021 2. Terlaksananya konsultasi melaksanakan tugas.
1.2 Berkonsultasi dengan dengan mentor
mentor untuk 3. Terlaksananya diskusi dengan Harmonis:
meningkatkan pemahaman rekan kerja Menbangun suasana
1.3 Disukusi dengan rekan kerja kerjasama yang harmonis
Evidence: dengan diskusi dan
1. Dokumentasi foto konsultasi.
2. Notulensi hasil konsultasi dan
diskusi Loyal:
3. PPT rangkuman Peraturan Memamahi proses evaluasi
Menteri Pendayagunaan akuntabilitas kinerja instansi
Aparatur Negara dan pemerintah dengan
Reformasi Birokrasi Nomor mempelajari aturan
88 Tahun 2021 pemerintah yang berkaitan.

Kolaboratif:
Memberi kesempatan
kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi

17
Keterkaitan substansi mata Kontribusi Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
pelatihan Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2. Melakukan 2.1.Membuat jadwal rapat Output: Harmonis: Peningkatan
koordinasi dengan Tim Evaluator 1. Terlaksananya koordinasi Mengoordinasikan usulan kompetensi
dengan Tim Internal dengan Tim Evaluator Internal penyusunan draf LKE AKIP Aparatur
Evaluator 2.2.Mengoordinasikan usulan 2. Disetujuinya usulan guna membangun suasana
Internal penyusunan draf LKE penyusunan draf LKE AKIP kerjasama yang harmonis.
AKIP
Evidence: Kolaboratif:
1. Surat undangan rapat
Memberi kesempatan kepada
2. Dokumentasi Foto
berbagai pihak untuk
berkontribusi.
3. Menyusun 3.1.Konsultasi dengan atasan Output: Adaptaif: Peningkatan
draf LKE langsung mengenai 1. Terlaksananya konsultasi Membuat rancangan kompetensi
AKIP penyusunan draf LKE dengan atasan langsung menggunakan google Aparatur
AKIP 2. Draf LKE AKIP telah disusun spreadsheet sebagai bentuk
3.2.Membuat draf LKE AKIP 3. Atasan mengetahui draf LKE menyesuaikan diri
3.3.Melaporkan kepada atasan AKIP yang telah dibuat menghadapi perubahan
terkait draf LKE AKIP zaman yang serba teknologi.
Evidence:
yang telah disusun
1. Dokumentasi Foto
2. Draf LKE AKIP dalam Kolaboratif:
bentuk google spreadsheet Berkonsultasi dengan atasan
sebagai bentuk memberi
kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi

18
Keterkaitan substansi mata Kontribusi Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
pelatihan Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
4. Melakukan 4.1.Membuat jadwal rapat Output: Berorientasi Pelayanan Peningkatan
pembahasan dengan Tim Evaluator 1. Terlaksananya rapat Melakukan perbaikan tiada kompetensi
draf LKE Internal pembahasan draf LKE AKIP henti Aparatur
AKIP 4.2.Melakukan uji coba draf dengan Tim Evaluator
LKE AKIP Internal Kolaboratif:
4.3.Memperbaiki draf LKE 2. Dilakukannya uji coba draf Memberi kesempatan kepada
LKE AKIP berbagai pihak untuk
AKIP
3. Draf LKE AKIP telah berkontribusi
4.4.Mengoodinasikan hasil
diperbaiki
perbaikan draf LKE AKIP 4. Diserahkannya draf LKE
kepada Tim Evaluator AKIP sebagai instrumen
Internal evaluasi ke Tim Evaluator
4.5.Mengomunikasikan draf Internal
LKE AKIP kepada 5. Disetujuinya draf LKE AKIP
Sekretaris Daerah Kota oleh Sekretaris Daerah Kota
Cilegon Cilegon

Evidence:
1. Dokumentasi foto dan video
2. Surat undangan rapat
3. Draf LKE AKIP yang telah
diperbaiki
5. Melakukan 5.1.Mengevaluasi setiap Output: Akuntabel Meningkatkan
evaluasi pelaksanaan tahapan 1. Telah dilakukan evaluasi Melaksanakan tugas dengan sistem
kegiatan kegiatan beserta kegiatan jujur, bertanggung jawab, akuntabilitas
capaiannya 2. Atasan mengetahui hasil cermat, disiplin dan kinerja
evaluasi kegiatan berintegritas tinggi pemerintah
19
Keterkaitan substansi Kontribusi Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
mata pelatihan Misi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5.2.Melaporkan hasil evaluasi 3. Telah disusun draf laporan Kompeten:
kepada atasan aktualisasi Melaksanakan tugas
5.3.Menyusun draf laporan dengan kualitas terbaik
aktualisasi Evidence:
1. Dokumentasi foto
2. Draf laporan aktualisasi

20
F. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan aktualisasi dan habituasi akan dilaksanakana pada tanggal 13 Juli 2022 sampai dengan 15 Agustus 2022. Adapaun jadwal
pelaksanaan kegiatan sebagaimana yang telah disusun dalam rancangan aktualisasi, adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Jadwal Kegiatan


Waktu Pelaksanaan
No. Kegiatan Juli Agustus Hasil
13 14 15 18 19 20 21 22 25 26 27 28 29 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15
1. Persiapan awal Terlaksananya konsultasi,
kegiatan diskusi, dan adanya rangkuman
terkait Evaluasi AKIP
2. Melakukan Disetujuinya usulan
koordinasi dengan penyusunan draf LKE AKIP
Tim Evaluator
Internal
3. Menyusun draf Draf LKE AKIP dalam bentuk
LKE AKIP google spreadsheet
4. Melakukan Disetujuinya draf LKE AKIP
pembahasan draf oleh Sekretaris Daerah dan
LKE AKIP diserahkannya draf LKE AKIP
ke Tim Evaluator Internal
5, Melakukan Draf Laporan Aktualisasi
evaluasi kegiatan

21
BAB III
PENUTUP

A. Tekad
Dalam menjalankan dan melaksanakan kegiatan aktualisasi ini penulis bertekad untuk
dapat melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggungjawab agar terwujudnya pelaksanaan
evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kota Cilegon. Penulis juga bertekad untuk
dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) selama menjalankan tugas
dan fungsi sebagai ASN.

B. Harapan
Penulis berharap draf lembar kerja evalusi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang
akan penulis susun dapat dimanfaatkan dalam proses evaluasi akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah Kota Cilegon. Penulis juga berharap rancangan aktualisasi ini dapat memberikan
dampak dan pengaruh yang baik di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Cilegon serta dapat
berkontribusi untuk mewujudkan misi Pemerintah Kota Cilegon yakni menghadirkan
pemerintahan daerah yang profesional dan akuntabel.
(protokollebak 2022)
(Handoko 2021; Mirdin 2021; Pambudi 2021; Rahmanendra 2021; Sejati 2021; Sembodo 2021; Suwarno
2021)(Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
2014)(Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2020
tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi n.d.)(Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 88 Tahun 2021 tentang Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2021)(Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomo 12 Tahun 2015 tentang Pedoman atas
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2015)(Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 7 Tahun 2021
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Cilegon Tahun 2021-2026 2021; Surat Edaran
Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Implementasi Core
Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara 2021)(Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 2020; Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Cilegon 2021-
2026 2021)
(Peraturan Walikota Cilegon Nomor 23 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi
Serta Tata Kerja Sekretariat Daerah 2019)

22
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku
Handoko, Ramah. 2021. Modul Akuntabel. ed. Amelia Ayang Sabrina. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Mirdin, Andi Adiyat. 2021. Modul Berorientasi Pelayaan. ed. Felisia Vestina Santawati.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Pambudi, Anton Sri. 2021. Modul Kompeten. ed. Amelia Ayang Sabrina. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Rahmanendra, Dwi. 2021. Modul Loyal. ed. Handini Mekkawati. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Sejati, Tri Atmojo. 2021. Modul Kolaboratif. ed. Andhi Kurniawan. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Sembodo, Jarot. 2021. Modul Harmonis. ed. Muhammad Rezky Aditya Ardiyan. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Suwarno, Yogi. 2021. Modul Adaptif. ed. Mulia Ela Syifaurrohmah. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

B. Peraturan Perundangan dan Dokumen Lainnya


Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-
2025. 2020. Indonesia.
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. 2014. Indonesia.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomo 12
Tahun 2015 Tentang Pedoman Atas Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
2015. Indonesia.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 26
Tahun 2020 Tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 88 Tahun 2021 Tentang Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 2021. Indonesia.
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun
2021 Tentang Implementasi Core Values Dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara.
2021. Indonesia.
Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Rencana Pembangunan
23
Jangka Menengah Daerah Kota Cilegon Tahun 2021-2026. 2021. Indonesia.
Peraturan Walikota Cilegon Nomor 23 Tahun 2019 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Sekretariat Daerah. 2019. Kota Cilegon.
Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Cilegon 2021-2026. 2021.

C. Lainnya
Protokollebak. 2022. “Raih Nilai SAKIP BB, Pemkab Lebak Dipacu Lebih Baik Dalam
Pengelolaan Anggaran.” https://kabar6.com/raih-nilai-sakip-bb-pemkab-lebak-dipacu-
lebih-baik-dalam-pengelolaan-anggaran/ (July 1, 2022).

24

Anda mungkin juga menyukai