Oleh :
2020
PROPOSAL PENELITIAN
PEMAHAMAN APARATUR DESA TERHADAP PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA DI KECAMATAN MASBAGIK KABUPATEN
LOMBOK TIMUR
Oleh :
Bq. Anggun Hilendri L, SE., M.Si. Ak. Adhitya Bayu S, SE., M.SA. Ak.
NIP. 197804142001122002 NIP. 199006182018031001
ii
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah .......................................................................... 7
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 8
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8
iii
JUDUL : PEMAHAMAN APARATUR DESA TERHADAP
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KECAMATAN MASBAGIK
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
BAB 1
PENDAHULUAN
amanat kepada desa untuk lebih mandiri dalam mengelola pemerintahan dan
keuangan dan kekayaan milik desa. Semua urusan yang terkait dengan keuangan
APBDesa ini merupakan keseluruhan gambaran keuangan desa yang dikelola oleh
Lombok Timur juga menetapkan aturan tentang Pengelolaan Keuangan Desa yang
diatur dalam Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 2 Tahun 2019. Dalam
aparatur desa sesuai dengan bidang tugasnya, seperti yang dijelaskan pada
1
Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 yang sudah direvisi pada Permendagri
pemerintah Kabupaten Lombok Timur juga menetapkan aturan tentang Dana Desa
yang diatur dalam Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 5 Tahun 2019. Dalam
peraturan ini disebutkan bahwa pemberian Dana Desa dialokasikan secara merata
dan berkeadilan berdasarkan alokasi dasar setiap Desa, alokasi afirmasi setiap
Desa dan alokasi formula setiap Desa. Kabupaten Lombok timur yang terdiri dari
21 kecamatan, 239 desa dan 15 kelurahan mendapat jatah anggaran Dana Desa
tahun 2019 sebesar Rp. 307,330 milyar dan jumlah tersebut meningkat sebesar Rp
316,38 milyar untuk tahun 2020 ini. Untuk Kecamatan Masbagik, mendapat jatah
Pengelolaan Dana Desa, pola penyaluran Dana Desa tahun 2020 dilakukan dalam
3 (tiga) tahap yaitu Tahap I diberikan 40%, Tahap II diberikan 40%, dan Tahap III
paling cepat dicairkan pada Januari dan paling lambat bulan Juni. Untuk tahap II,
paling cepat dicairkan pada bulan Maret dan paling lambat dicairkan pada minggu
ke empat bulan Agustus, sedangkan tahap III, paling cepat dicairkan pada bulan
Juli.
walaupun telah mengacu pada aturan dari pemerintah pusat maupun daerah
2
sebagai rujukan dalam pengelolaan keuangannya, namun berdasarkan wawancara
awal dengan Bapak Khairuddin (Kaur Keuangan) di Desa Masbagik Utara Baru
metode pencatatan keuangan desa pada Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 yang
sumber daya manusia yang menjadi aparat desa masih rendah, kebijakan atau
desa. Posisi pemerintahan desa yang ada di pemerintahan terdepan juga menjadi
juga dituntut kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Kinerja yang baik bergantung pada kemampuan yang dimiliki oleh aparatur
3
Terkait dengan pengelolaan keuangan desa, kepala desa adalah pemegang
perangkat desa. Di Kabupaten Lombok Timur pada hasil obserasi awal di dua desa
di wilayah Kecamatan Masbagik (Desa Masbagik Utara dan desa Masbagik Utara
Permendgari Nomor 20 Tahun 2018 dan siskeudes. Kondisi ini terjadi karena
keuangan desa seperti dalam penerapan siskeudes yang menggunakan basis kas
keuangan. Namun perubahan sistem kerja ini akan terlaksana dengan baik,
desa yang terlibat langsung sebagai pengelola keuangan desa. Pengelolaan inilah
yang seharusnya sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya atau
dengan kata lain pengelolaan keuangan yang dilakukan harus efektif. Oleh karena
Banda Aceh. Hal ini menunjukkan bawa semakin tinggi tingkat pendidikan
4
aparatur desa, semakin baik kualitas pelatihan dan semakin lama
keuangan desa.
Penelitian yang dilakukan oleh Setiana dan Yuliani (2017) di Desa se-
Dana Desa, dan pemahaman perangkat desa tidak berpengaruh positif terhadap
6 Tahun 2014.
Sebong Bintan membutuhkan koordinasi yang lebih intensif dan waktu yang
kompetensi aparatur desa dan pemahaman akuntansi desa Sebong Lagoi. Selain
5
harapkan dapat memberikan motivasi agar Desa Sebong Lagoi mampu menjadi
desa mandiri.
ketepatan waktu pertanggungjawaban Dana Desa. Hal ini terjadi karena waktu
dana desa tersebut yang belum selesai sampai akhir tahun sehingga belum bisa
keuangan desa. Hal ini karena terjadinya perubahan sistem dari pemerintah yang
6
menggunakan sistem yang baru, yang menyebabkan nilai koefisien pada variabel
Nomor 20 Tahun 2018 tentang pengelolaan keuangan desa. penelitian ini juga
keseluruhan penelitian terdahulu adalah tahun penelitian yang berbeda, lokasi dan
sebagai berikut :
7
1. Bagaimanakah pemahaman aparatur desa terhadap pengelolaan keuangan
2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala pemahaman aparatur desa dalam
Timur?
1. Manfaat Teoritis.
aparatur desa yang terkait dengan pengelolaan keuangan desa. Selain itu
2. Manfaat Praktis .
8
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
9
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
meliputi kepala desa dan perangkat desa) dan Badan Permusyawaratan Desa
1. Kepala Desa
10
c. Memberikan laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan secara
anggaran; dan
anggaran.
2. Perangkat Desa
a. Sekretariat Desa Sekretariat desa dipimpin oleh sekretaris desa dibantu oleh
unsur staf sekretariat yang bertugas membantu kepala desa dalam bidang
sekretaris desa dibantu paling banyak terdiri dari 3 (tiga) bidang urusan.
milik desa.
11
c. Pelaksana Teknis Pelaksana teknis merupakan unsur pembantu kepala desa
Anggota BPD terdiri dari ketua rukun warga, pemangku adat, golongan profesi,
pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Masa jabatan
anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat diangkat/diusulkan kembali untuk satu
jabatan sebagai kepala desa dan perangkat desa. BPD berfungsi menetapkan
salah satunya menurut Winkel dan Mukhtar dalam Anas Islami (2016 : 27),
pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk menangkap makna dan arti dari
12
bahan yang dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu
bacaan atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang
lain. Sementara Benjamin S. Bloom dalam Anas Islami (2016 : 27), mengatakan
mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.
Dengan kata lain, memahami adalah mengerti tentang sesuatu dan dapat
melihatnya dari berbagai segi. Jadi, dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa
seseorang dapat dikatakan memahami tentang pengelolaan desa apabila dia dapat
memberikan penjelasan atau uraian yang lebih rinci tentang hal yang telah
1. Menerjemahkan (translation)
satu kedalam Bahasa yang lain sesuai dengan pemahaman yang diperoleh dari
konsep tersebut. Dapat juga diartikan dari konsepsi abstrak menjadi suatu
2. Menafsirkan (interpretation)
13
untuk mengenal dan memahami. Menafsirkan dapat dilakukan dengan cara
3. Mengekstrapolasi (extrapolation)
seseorang harus bisa melihat arti lain dari apa yang tertulis. Membuat perkiraan
yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dalam hal ini ketentuan dalam
dalam kategori ini merupakan pemahaman yang lebih luas dan berhubungan
pengertian lain, penggunaan istilah agak terbatas dari biasanya karena pemahaman
yang tidak dibuat identik dengan pemahaman lengkap. Menurut Bloom dalam
Wowo Sunarno Kuswana (2012 : 44) menjelaskan ada beberapa indicator yang
14
bisa digunakan untuk mengetahui pemahaman seseorang, diantaranya :
prinsip.
semacamnya.
Perangkat Desa yang bertugas membantu Kepala Desa dalam menjalankan urusan
dibatasi pada pengertian, bahwa seorang aparatur desa dikatakan paham apabila
15
Pengertian Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat
dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Hak dan kewajiban
sejumlah asas atau prinsip yang harus dijadikan pedoman. Asas atau prinsip-
1. Asas kesatuan, yaitu asas atau prinsip yang menghendaki agar semua
desa.
2. Asas universalitas, yaitu asas atau prinsip yang mengharuskan agar setiap
desa.
3. Asas tahunan, yaitu asas atau prinsip yang membatasi masa berlakunya
4. Asas spesialitas, yaitu asas atau prinsip yang mewajibkan agar setiap kredit
16
5. Asas akuntabilitas yang berorientasi pada hasil, yaitu asas atau prinsip yang
perundang-undangan.
8. Asas keterbukaan, yaitu asas atau prinsip yang membuka diri terhadap hak
9. Asas pemeriksaan keuangan oleh BPK yang bebas dan mandiri, yaitu asas
10. Asas velue for money, yaitu asas atau prinsip yang menekankan bahwa dalam
efektif.
11. Asas kejujuran, yaitu asas atau prinsip yang menekankan bahwa dalam
kepada aparat yang memiliki integritas dan kejujuran yang tinggi, sehingga
diminimalkan.
17
12. Asas pengendalian, yaitu asas atau prinsip yang menghendaki dilakukannya
dan belanja desa (APBDesa) sehingga bila terjadi selisih (varians) dapat
14. Asas pertanggung jawaban, yaitu asas atau prinsip yang mewajibkan kepada
ditetapkan.
15. Asas keadilan, yaitu asas atau prinsip yang menekankan perlunya
objektif.
16. Asas kepatutan, yaitu asas atau prinsip yang menekankan adanya suatu sikap
17. Asas manfaat untuk masyarakat, yaitu asas atau prinsip yang mengharuskan
yang harus dipahami dan dilaksanakan sesuai dengan batasan waktu yang sudah
18
ditentukan. Sehingga pemerintah desa harus mempunyai struktur organisasi
pengelolaan keuangan, uraian tugas, bagan alir, serta kriteria yang menjadi acuan
dalam hal ini adalah acuan berdasarkan Permendagri Nomor 20 Tahun 2018
pengelolaan keuangan desa dengan baik, maka perlu didukung oleh SDM yang
kompeten dan berkualitas yang dalamhal ini aparat desa serta sistem dan prosedur
sebagai berikut :
1. Perencanaan
tentang APBDesa disampaikan kepada Kepala Desa dan BPD untuk dibahas
19
dan disepakati bersama. Paling lambat bulan Oktober tahun berjalan
tentang APBDesa paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak diterimanya
d. Apabila evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa dan Kepala desa
20
kerja setelah pembatalan dan selanjutnya Kepala Desa bersama BPD
2. Pelaksanaan
pengeluaran Desa yang dilaksanakan melalui rekening kas Desa pada bank
yang ditunjuk Bupati/ Wali Kota. Desa yang belum memiliki pelayanan
yang dibuat oleh Pemerintah Desa dengan spesimen tanda tangan kepala
b. Kaur Keuangan dapat menyimpan uang tunai pada jumlah tertentu untuk
sesuai tugasnya menyusun DPA paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah
Peraturan Desa tentang APB Desa dan Peraturan Kepala Desa tentang
kepada Kepala Desa melalui Sekretaris Desa paling lama 6 (enam) hari kerja
setelah penugasan.
21
e. Sekretaris Desa melakukan verifikasi rancangan DPA paling lama 15 (lima
belas) hari kerja sejak Kaur dan Kasi menyerahkan rancangan DPA dan
f. Dalam hal terjadi perubahan Peraturan Desa tentang APB Desa dan/atau
DPPA harus disetujui oleh Kepala Desa yang telah diverifikasi oleh
Sekretaris Desa.
telah disetujui kepala Desa. RAK Desa memuat arus kas masuk dan arus kas
keluar yang digunakan mengatur penarikan dana dari rekening kas untuk
Desa.
dengan tugasnya.
i. Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran mengajukan SPP dalam setiap
DPA dengan nominal sama besar atau kurang dari yang tertera dalam DPA.
22
3. Penatausahaan
pengeluaran dalam buku kas umum. dan ditutup setiap akhir bulan.
b. Kaur Keuangan wajib membuat buku pembantu kas umum yang terdiri atas
pihak ketiga.
c. Pengeluaran atas beban APB Desa dilakukan berdasarkan RAK Desa yang
d. Buku kas umum yang ditutup setiap akhir bulan dilaporkan oleh Kaur
berikutnya.
e. Sekretaris Desa melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas laporan dari
23
4. Pelaporan
laporan realisasi paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun berjalan.
5. Pertanggungjawaban
Desa kepada Bupati/Wali Kota melalui camat setiap akhir tahun anggaran
dan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun anggaran berkenaan
1) Laporan keuangan, terdiri atas: laporan realisasi APB Desa; dan catatan
masuk ke Desa.
24
2) Laporan realisasi kegiatan;
5) Alamat pengaduan.
Kota tentang Penyusunan APB Desa, Peraturan Desa tentang APB Desa,
APB Desa, DPA, DPPA, RAK Desa, Buku Pembantu Kegiatan, Laporan
Penjabaran APB Desa, Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas Umum,
25
Banda Aceh. Hal ini menunjukkan bawa semakin tinggi tingkat pendidikan
keuangan desa.
Penelitian yang dilakukan oleh Setiana dan Yuliani (2017) di Desa se-
Dana Desa, dan pemahaman perangkat desa tidak berpengaruh positif terhadap
Sebong Bintan membutuhkan koordinasi yang lebih intensif dan waktu yang
kompetensi aparatur desa dan pemahaman akuntansi desa Sebong Lagoi. Selain
26
harapkan dapat memberikan motivasi agar Desa Sebong Lagoi mampu menjadi
desa mandiri.
ketepatan waktu pertanggungjawaban Dana Desa. Hal ini terjadi karena waktu
dana desa tersebut yang belum selesai sampai akhir tahun sehingga belum bisa
keuangan desa. Hal ini karena terjadinya perubahan sistem dari pemerintah yang
27
menggunakan sistem yang baru, yang menyebabkan nilai koefisien pada variabel
yang mendasari penelitian ini, maka secara sederhana dapat digambarkan suatu
Kesimpulan
28
Gambar. 2.1.
pengelolaan keuangan desa oleh aparatur desa dapat dinilai melalui pemahaman
Undang dan peraturan yang berlaku. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat
disimpulkan bahwa aparatur desa dinilai paham atau tidak paham dalam
29
BAB III
METODE PENELITIAN
kualitatif. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
Penelitian kualitatif yakni penelitian yang alamiah dan dilakukan dengan metode
yang alamiah pula. Dipilihnya metode deskriptif pada penelitian ini didasarkan
pada alasan bahwa permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yakni
Sekretaris Desa, Kasi Keuangan dan Kasi Pelaksanaan dengan tujuan untuk
30
3.3. Lokasi Penelitian
Kabupaten Lombok Timur, yaitu Desa Masbagik Utara dan Desa Masbagik Utara
Masbagik Utara merupakan desa induk dan Desa Masbagik Utara Baru
awal memiliki beberapa berbedaan dalam hal pengelaman aparatur desa. Desa
Masbagik Utara yang merupakan desa induk memiliki apatarur desa yang
memiliki pengalam kerja yang lebih tinggi, sedangkan Desa Masbagik Utara Baru
yang merupakan desa pemekaran memiliki aparatur desa yang merupakan orang-
orang baru dengan pengalaman kerja yang masih rendah. Selain itu, ke dua desa
potensi desa yang ada, sehingga akan menentukan arah dan kebijakan prioritas
1. Data Primer
pada saat peneliti berada dilapangan dengan tujuan untuk mengetahui segala
31
hal yang berhubungan dengan subyek penelitian. Data primer dalam penelitian
ini diperoleh dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur Keungan
dan Kaur Pelaksana), Kepala Seksi (Kasi Pelaksana dan Kasi Keuangan).
2. Data Sekunder
antara lain :
32
Wawancara semi struktural ini akan dilakukan kepada aparat desa
sebagai subyek utama dalam penelitian ini dan juga kepada subyek pendukung
2. Observasi
3. Dokumentasi
informasi yang ada pada website resmi setiap kantor desa terpilih.
dokumentasi yang di muat dalam rekaman dengan hasil audio dan video kemudian
33
Tabel 3.1
1. Perpanjangan Pengamatan
dengan informan akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak ada
jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi
yang disembunyikan lagi. Bila telah terbentuk rapport, maka telah terjadi
34
kewajaran dalam penelitian, dimana kehadiran peneliti tidak lagi mengganggu
2. Triangulasi
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu (Sugiyono, 2017 : 518). Dalam penelitian ini peneliti menguji data yang
berbeda.
data yang telah ditemukan oleh peneliti (Sugiyono, 2017 : 521). Pada penelitian
ini bahan referensi yang digunakan adalah Permendagri Nomor 20 Tahun 2018
sudah paham dengan proses tahapan pengelolaan keuangan desa. Selain itu
hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara, foto, dan
35
Penelitian ini mengunakan prosedur analisis data kualitatif model Miles
dan Huberman (Sugiyono, 2017: 484). Terdapat empat macam kegiatan analisis
1. Pengumpulan Data
terhadap situasi sosial/objek yang diteliti, semua yang dilihat dan didengar
dicatat semua. Dengan demikian peneliti akan memproleh data yang sangat
banyak dan sangat bervariasi. Tahap ini merupakan mengumpulkan data terkait
2. Reduksi Data
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2017 : 485). Dalam penelitian ini
36
b. Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes)
3. Penyajian Data
data. Dalam penelitian ini, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian,
untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu
dengan mencari pola, tema, hubungan, persamaan dan hal-hal yang sering
penelitian.
37
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono, 1996. pengantar evaluasi pendidikan, Jakarta: PT. Raja grafindo
persada, h. 50
Davis, James H., Schoorman, F David., dan Donaldson, Lex. 1997. Toward a
Stewardship Theory of Management. Academy of Management
Review. Vol.22, No.1, Page 20-47.
Permendesa No. 6 Tahun 2020, tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transimigrasi No. 11 Tahun
2019, Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.
Peraturan Bupati Lombok Timur No. 5 Tahun 2019, Tentang Tata Cara
Pembagian Dan Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa Di
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2019.
38
Puspawijaya, Adian dan Nuritha, Dwi, Julia, 2016. Pengelolaan Keuangan Desa,
Bogor : Pusdiklatwas BPKP, ed. 2, h. 11.
39