Oleh :
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................
ABSTRAKSI ………………………………………………………………….…........... v
i
ii
Page
DAFTAR GAMBAR
ii
iii
Page
iii
1
Page
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Page
2
3
Page
3
4
Page
4
5
Page
Gambar 1.3 Hasil Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kota
Surabaya tahun 2019
5
6
Page
6
7
Page
3. Inovasi Produk
4. Inovasi Konseptual
5. Inovasi Teknologi
6. Inovasi Struktrur Organisasi
7. Inovasi Hubungan
8. Inovasi Pengembangan SDM
Rencana Aksi Perubahan yang dilakukan masuk didalam kategori Inovasi
Teknologi, dimana dalam inovasi ini ada penggunaan / penerapan sistem
informasi berbasis teknologi dalam proses pengarsipan di kelurahan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2020, dimana ada 8 (delapan) area
perubahan dalam struktur organisasi pemerintah yang harus diperhatikan yaitu :
a. Perubahan Mind Set dan Budaya Kinerja di Lingkungan Organisasi
Perubahan pada terbentuknya mindset ASN dengan karakter dan budaya
kinerja berintegritas, profesional, netral, bersih dan bebas dari korupsi, kolusi
dan nepotisme serta bebas dari intervensi politik, mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas untuk masyarakat dan
mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa.
b. Deregulasi Kebijakan
Perubahan pada penyederhanaan peraturan pada setiap
kementerian/lembaga/pemerintah daerah demi percepatan birokrasi dan
kecepatan pemberian pelayanan.
c. Penyederhanaan Organisasi
Perubahan pada pemampatan organisasi pemerintah sehingga tepat ukuran
dan tepat fungsi.
d. Perbaikan Tatalaksana
Perubahan pada peningkatan kualitas layanan pemerintah berbasis
elektronik, sehingga terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.
e. Penataan SDM Aparatur
Perubahan pada terciptanya SDM aparatur yang berintegrasi, netral,
kompeten, profesional dan berkinerja tinggi.
8
9
Page
9
10
Page
10
11
Page
11
12
Page
12
13
Page
BAB II
ANALISIS MASALAH
13
14
Page
Tabel 2.1
Pemanfaatan Sistem Informasi di Kelurahan Babatan, Pemerintah Kota
Surabaya
No Nama Berkaitan Belum Bidang / Seksi
Ada
. Sistem/Aplikasi Tentang Tersedia Penanggungjawab
14
15
Page
15
16
Page
belum ada sistem pengolahan data yang bisa dipergunakan dalam proses
pengarsipan produk pelayanan yang dihasilkan kelurahan.
Berdasarkan beberapa isu yang diangkat diatas, ada beberapa kondisi yang
diharapkan berubah menjadi lebih baik, pada tabel dibawah terdapat beberapa
kondisi eksisting yang diharapkan untuk berubah.
Tabel 2.2
Isu Kondisi Sekarang dan Kondisi Yang Diharapkan
KONDISI YANG
No. ISU STRATEGIS KONDISI SEKARANG
DIHARAPKAN
1. Pencatatan arsip Pengelolaan arsip Fungsi pengelolaan
produk pelayanan pelayanan masih arsip pelayanan yang
kelurahan masih dilakukan secara manual telah diterbitkan
manual dengan dengan menggunakan mengalami
16
17
Page
17
18
Page
hanya dengan
beberapa langkah
mudah dalam google
drive.
Tabel 2.3
Pemilihan Isu Strategis dengan Kriteria Penetapan AKPL
ISU/ GEJALA
No (A) (K) (P) (L) JUMLAH PERINGKAT
MASALAH
.
1. Pencatatan arsip produk 4 2 5 4 15 III
pelayanan kelurahan
18
19
Page
Kekhalayakan :
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
19
20
Page
Problematik :
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Layak :
1. Masuk akal
2. Realistis
3. Cukup masuk akal dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
Dari 5 (lima) isu/ gejala masalah maka yang memenuhi kriteria AKPL adalah 3 (tiga)
isu, yaitu :
1. Belum adanya pemanfaatan Teknologi Informasi dalam pengelolaan arsip
pelayanan yang sudah diterbitkan;
2. Belum ada ruangan yang representatif untuk penyimpanan fisik dokumen
arsip pelayanan;
3. Pencatatan arsip produk pelayanan kelurahan masih manual dengan
menggunakan buku agenda, adanya kesulitan dalam hal pencarian berkas
arsip.
Proses selanjutnya dilanjutkan dengan memprioritaskan salah satu dari 3 (tiga) isu
untuk dipilih menjadi isu utama. Adapun proses dengan menggunakan metode
analisis USG sebagai berikut :
20
21
Page
Tabel 2.4
Prioritas Isu dengan Metode Analisis USG
KRITERIA PENETAPAN INDIKATOR USG
No. ISU/ GEJALA Ranking
URGENCY SERIUOSNESS GROWTH JUMLAH
MASALAH (U) (S) (G)
1. Belum adanya
pemanfaatan Teknologi
Informasi dalam
5 4 5 14 I
pengelolaan arsip
pelayanan yang sudah
diterbitkan
2. Belum ada ruangan yang
representatif untuk
4 3 4 11 III
penyimpanan fisik
dokumen arsip pelayanan
3. Pencatatan arsip produk
pelayanan kelurahan masih
manual dengan
menggunakan buku 4 4 5 13 II
agenda, adanya kesulitan
dalam hal pencarian
berkas arsip
PENILAIAN MENGGUNAKAN SKALA LIKERT ( 5 - 4 - 3 - 2 - 1)
(U) URGENCY, (S) SERIOUS, (G) GROWTH
Kriteria penetapan:
Urgency
1 : tidak penting
2 : kurang penting
3 : cukup penting
4. : penting
5. : sangat penting
21
22
Page
Seriousness
1 : akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. : akibat yang ditimbulkan serius
5. : akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth
1 : tidak berkembang
2 : kurang berkembang
3 : cukup berkembang
4. : berkembang
5 : sangat berkembang
22
23
Page
Tabel 2.5
Alur Kerja Pengelolaan Arsip Produk Pelayanan
KELEMAHAN/
NO. ALUR KERJA HAMBATAN YANG PELAKSANA
DIHADAPI
1. Penerbitan Surat / Produk - Masih menggunakan Sekretariat
Pelayanan Kelurahan metode penulisan Kelurahan
manual di buku agenda
23
24
Page
MAN METHOD
PENCATATAN ARSIP
SDM TERAMPIL MASIH MANUAL
KHUSUS UNTUK MENGGUNAKAN BUKU,
PENGELOLAAN ARSIP BELUM ADANYA
TIDAK ADA BELUM ADA PEMANFAATAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI
TEKNOLOGI INFORMASI INFORMASI
DALAM
PENGELOLAAN
BELUM ADA SISTEM ARSIP
PENYIMPANAN ARSIP PELAYANAN
KURANGNYA
SECARA DIGITAL
PENGETAHUAN
TENTANG MANAJEMEN
PENATAAN & PENGELOLAAN
PENGARSIPAN
ARSIP BELUM RAPI
MATERIAL
Dari diagram tulang ikan (fish bone) dapat diketahui penyebab terjadinya isu
berdasar 5 (lima) perspektif, sebagai berikut :
1. MAN
Tidak ada Sumber Daya Manusia (SDM) terampil yang ditugaskan khusus untuk
mengelola arsip pelayanan di kelurahan.
2. METHOD
Pencatatan arsip masih dilakukan secara manual menggunakan buku agenda,
sehingga rawan terjadi kesalahan dan apabila diperlukan data arsip pelayanan,
pencarian dilakukan secara manual dan ada kemungkinan arsip tersebut tidak
ditemukan.
24
25
Page
3. SKILL
Kurangnya pengetahuan tentang manajemen pengarsipan yang baik dan benar,
terutama untuk menangani arsip-arsip yang berupa fisik kertas.
4. MACHINE
Belum adanya ruangan yang representatif yang bisa dipergunakan untuk
penyimpanan arsip serta belum adanya sistem penyimpanan arsip secara
digital.
5. MATERIAL
Pengelolaan arsip belum rapi dan baik, dikarenakan sarana-prasarana untuk
pengelolaan arsip belum tersedia.
25
26
Page
Dari kegiatan diatas dapat dibuat lembar kerja diagnosa organisasi seperti pada tabel
di bawah :
26
27
Page
Tabel 2.6
Diagnosa Organisasi
AKAR
ISU/ GEJALA PENYEBAB
PENYEBAB / ALTERNATIF REKOMENDASI
NO MASALAH UTAMA
MASALAH SOLUSI SOLUSI
(LEVERAGE)
1. Belum adanya 1. Pencatatan arsip “Pengarsipan a. Menyusun Menyusun
pemanfaatan produk pelayanan produk database sistem
Sistem Aplikasi kelurahan masih pelayanan produk pengelolaan
berbasis Teknologi manual dengan kelurahan pelayanan arsip pelayanan
Informasi dalam menggunakan buku masih yang pernah berbasis
pengarsipan produk agenda, adanya menggunakan diterbitkan teknologi
pelayanan di kesulitan dalam hal cara-cara kelurahan informasi
Kelurahan Babatan pencarian berkas manual” b. Membuat
arsip. aplikasi
2. Belum ada ruangan penyimpanan
yang representatif arsip
untuk penyimpanan sederhana
fisik dokumen arsip c. Menyusun
pelayanan. sistem
3. Belum adanya pengelolaan
pemanfaatan arsip secara
Teknologi Informasi digital
dalam pengelolaan
arsip pelayanan
yang sudah
diterbitkan.
4. Belum rapinya
penataan dokumen
arsip pelayanan.
5. Kurangnya
pengetahuan
tentang pentingnya
arsip dokumen
digital di kelurahan.
27
28
Page
Dari hasil penapisan yang telah dilakukan, diperoleh rekomendasi solusi yaitu
“menyusun sistem pengelolaan arsip secara digital” dengan menggunakan
Google Drive.
28
29
Page
BAB III
STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH
29
30
Page
30
31
Page
12. Penyusunan laporan Aksi Perubahan Minggu ke-2&3 bulan Oktober 2022
B. JANGKA MENENGAH (1 tahun)
1. Pengembangan sistem pengelolaan Bulan Oktober 2022 – Oktober 2023
arsip pelayanan berbasis digital di
lingkup Kelurahan Babatan
2. Percepatan dan ketepatan pelayanan Bulan Oktober 2022 – dst
dan di lingkup Kelurahan Babatan
Mentor
LURAH BABATAN
Project Leader
Coach
SEKRETARIS
Dr. ZAENAL MUTAKIN, Drs., M.Si
KELURAHAN
31
Tim
PENDATAAN
32
Page
Tim Tim
PENYUSUN KESEKRETARIATAN
SISTEM
Deskripsi tata kelola tim kerja sebagaimana di atas dan peran masing-masing
adalah sebagai berikut :
1. Mentor : Lurah Babatan
Bertindak sebagai pembimbing dalam memberikan petunjuk dan dukungan
penuh serta memberikan persetujuan pelaksanaan aksi perubahan
2. Pemimpin Aksi Perubahan (Project leader) : Sekretaris Lurah
Memimpin dan melaksanakan aksi perubahan
3. Coach : Dr. Zaenal Mutakin, Drs., M.Si
Memberikan bimbingan, konsultasi dan persetujuan pelaksanaan aksi
perubahan
4. Tim Pelaksana :
Tim Penyusun Sistem
Koordinator : Sekretaris Lurah
Anggota : 1 Staf Pelaksana, dengan tugas :
- Menyiapkan materi, sarana dan prasarana untuk membangun sistem
pengelolaan arsip.
- Berkoordinasi dengan project leader dan anggota tim lain terkait
model penataan pengarsipan digital.
Tim Pendataan
Koordinator : 1 Staf Seksi Pemerintahan
Anggota : 2 Staf Pelaksana, dengan tugas :
- Memilah dan menginventarisir dokumen produk pelayanan kelurahan
yang akan dimasukkan kedalam data base sistem pengelolaan arsip.
- Menginput seluruh dokumen ke sistem pengelolaan arsip.
Tim Kesekretariatan
Koordinator : 1 Staf Sekretariat
Anggota : 1 Staf Pelaksana, dengan tugas :
- Merencanakan dan melaksanakan rapat tim.
- Mengkoordinasikan kegiatan pengarsipan dan menyerahkan hasilnya
ke tim lainnya untuk diproses.
32
33
Page
34
35
Page
A. Internal
1. Lurah Babatan PROMOTERS
2. Sekretaris Lurah Babatan PROMOTERS
3. Kepala Seksi Pemerintahan DEFENDERS
Kelurahan Babatan
4. Staf Kelurahan Babatan DEFENDERS
5. Kecamatan Wiyung LATENS
B. Eksternal
1. Masyarakat selaku pengguna DEFENDERS
pelayanan
2. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan LATENS
Kota Surabaya
35
36
Page
Stakeholder Eksternal
1. Masyarakat - Sebagai stakeholder yang memiliki harapan dan
mendapatkan manfaat potensial atas terwujudnya
aksi perubahan, akan tetapi kewenangan yang
dimiliki tidak cukup berarti terhadap pelaksanaan
aksi perubahan
2. Dinas Perpustakaan dan - Sebagai stakeholder yang memiliki harapan
Kearsipan Kota Surabaya dan mendapatkan manfaat potensial atas
terwujudnya aksi perubahan, akan tetapi
kewenangan yang dimiliki tidak cukup berarti
terhadap pelaksanaan aksi perubahan
36
37
Page
LATENS PROMOTERS
Dinas Perpustakaan dan P
Kearsipan Kota Surabaya E Lurah Babatan
Kecamatan Wiyung N Sekretaris Lurah Babatan
G
A
R
U
H
KEPENTINGAN KEPENTINGAN
P
E
APATHETICS N
DEFENDERS
G Kepala Seksi Pemerintahan
A Kelurahan Babatan
R
U
Staf Kelurahan Babatan
H Masyarakat selaku pengguna
pelayanan
Akan ada beberapa indikasi kendala dan masalah dalam pelaksanaan aksi
perubahan, dan apabila hal tersebut benar-benar terjadi, maka rencana strategi
dalam mengatasi hal tersebut adalah sebagai berikut :
37
38
Page
38
39
Page
Dan tidak kalah pentingnya, agar seluruh staf kelurahan, Kepala Seksi di
kelurahan Babatan serta Mentor memahami pekerjaan dalam aksi perubahan,
penulis akan melakukan :
1. Pembinaan, bimbingan dan pendampingan staf dalam melaksanakan aksi
perubahan.
2. Menampung saran, kritik serta masukan dari para stakeholder
3. Memperhatikan serta melakukan arahan dan petunjuk Mentor.
Pengendalian dan pengawasan yang dilaksanakan oleh Project Leader
dimaksudkan untuk meminimalisir kesalahan dan menginput masukan serta saran
positif dari semua stakeholder dalam pelaksanaan aksi perubahan.
Tabel 3.4
Aktivitas Pengendalian Mutu Aksi Perubahan
AKTIVITAS
KEMUNGKINAN
PENGENDALIAN
NO JANGKA WAKTU OUTPUT HAMBATAN YANG
MUTU YANG
TERJADI
DIPERLUKAN
1. Jangka Pendek Terwujudnya Terjadinya Optimalisasi trial dan
sistem pengelolaan kegagalan fungsi error sistem
dan manajemen (malfungsi) Sistem
arsip pelayanan Informasi dan atau
berbasis IT tidak ada jaringan
internet
Terwujudnya Terjadinya Optimalisasi trial dan
efisiensi dan perlambatan sistem error sistem, serta
tanggung jawab dalam proses penyisiran dokumen
terhadap sistem pencarian dokumen untuk menghapus
pengelolaan arsip dokumen yang
pelayanan berbasis bermasalah / error
IT
39
40
Page
40
41
Page
DAFTAR PUSTAKA
41
42
Page
42