Disusun oleh
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah swt atas berkat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Sosialisasi Dan
Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Sarang Burung
Walet Di Kabupaten Barito Selatan”. Salam dan Shalawat penulis lantunkan kepada
junjungan kita semua Rasulullah Muhammad Saw. Yang telah membawa kita dari
zaman yang gelap gulita menuju zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Skripsi ini adalah salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Terapan Ilmu
Pemerintahan (S.Tr.IP) pada Program Studi Keuangan Publik Institut Pemerintahan
Dalam Negeri
Secara Khusus Peneliti ingin mengucapkan Terima kasih yang sebesar besarnya
dan sedalam dalamnya kepada kedua Orang tua tercinta ibunda Isnaniah dan
ayahanda M. Sufiany yang telah mempertaruhkan seluruh hidupnya demi kesuksesan
anaknya serta membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang dan sepenuh hati.
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I..................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................4
a. Manfaat Teoritis......................................................................................................4
b. Manfaat praktis.......................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................5
2.1 Konsep Teori............................................................................................................5
2.1.1 Teori Kepatuhan Hukum...................................................................................5
2.2 Pajak........................................................................................................................6
2.2.1 Pengertian Pajak...............................................................................................6
2.2.2 Fungsi Pajak......................................................................................................7
2.3 Sosialisasi Pajak......................................................................................................8
2.4 Sanksi Pajak............................................................................................................9
2.5 Kepatuhan Wajib Pajak..........................................................................................10
2.5.1 Pengertian Kepatuhan.....................................................................................10
2.5.2 Kepatuhan wajib pajak....................................................................................11
BAB III..............................................................................................................................12
3.1 Desain Magang......................................................................................................12
3.2 Kerangka kerja.......................................................................................................13
3.3 Teknik pengumpulan data dan jenis data..............................................................13
3.4 Jenis dan Lokasi Penelitian...................................................................................13
3.4.1 Jenis Penelitian...............................................................................................13
3.4.2 Lokasi Penelitian.............................................................................................14
3.5 Populasi dan Sampel.............................................................................................14
3.5.1 Populasi Penelitian..........................................................................................14
3.5.2 Sampel Penelitian...........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pajak sarang burung walet adalah pajak atas kegiatan pengambilan dan/atau
pengusahaan sarang burung walet (UU PDRD pasal 1 angka 35). Pajak sarang burung
walet merupakan salah satu penerimaan pajak kabupatan/kota. Maka dari itu
pemungutan pajak sarang burung walet ini dilakukan pada tingkat kabupaten/kota.
Pajak Bumi dan Bangunan sepenuhnya menjadi pajak daerah yang dikelola oleh
daerah dan penerimaannya pun masuk ke kas Daerah. Maka dari itu tiap-tiap daerah di
Indonesia yang mempunyai potensi sarang burung walet yang besar berhak mengelola,
meningkatkan, serta mengoptimalkan Pajak sarang burung walet masing masing.
Tentunya dalam mengoptimalisasi pendapatan pajak sarang burung walet harus
didukung oleh kepatuhan wajib pajak dalam membayarkan pajak hasil dari
pengusahaan sarang burung walet yang dimilikinya.
Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam
membayarkan pajak adalah dengan cara sosialisasi pajak. Sosialisasi merupakan salah
satu cara atau alat yang dapat digunakan untuk menggugah dan memberikan
pengetahuan kepada para wajib pajak tentang Peraturan, Tata Cara Perpajakan,
Prosedur, serta waktu pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (Binambuni, 2013;2081).
Tentunya hal ini bertujuan agar masyarakat mengetahui dan memahami tentang
peraturan pajak terutama pajak sarang burung walet. Jika hal ini dijalankan dengan baik
maka tentunya akan meningkaykan kepatuhan wajib pajak dalam membayarkan pajak
sarang burung walet.
Selain upaya sosialisasi, ad acara lain yang dilakukan pemerintah dalam
meningkatkan kepatuhan wajib pajak membayar pajaknya yaitu dengan
memberlakukan sanksi pajak. Pengenaan sanksi pajak dilakukan oleh pemerintah
daerah dengan memberikan sanksi kepada wajib pajak yang tidak taat atau tidak
disiplin melakukan pembayaran pajak sarang burung walet sesuai dengan ketentuan
Undang – undang ataupun Peraturan Daerah yang berlaku.pegenaan sanksi pajak
diharapkan dapat membuat efek jera bagi wajib pajak agar patuh dalam membayar
pajak. Samksi pajak yang tegas tentunya akan membantu meningkatkan kepatuhan
wajib pajak.
Banyaknya peminat serta potensi nilai jual yang tinggi membuat pajak sarang
burung walet menjadi salah satu potensi penerimaan pajak daerah yang patut digali.
Namun, beberapa daerah mengaku jenis pajak ini sulit untuk dipungut. Lantas,
mengapa demikian?
1. Untuk menguji pengaruh dari sosialisasi terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
membayarkan pajak sarang burung walet
2. Untuk menguji pengaruh sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak
membayarkan pajak sarang burung walet.
3. Untuk menguji pengaruh sosialisasi dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib
pajak membayarkan pajak sarang burung walet.
4. Untuk mengetahui faktor penghambat pemungutan pajak sarang burung walet
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah diharapkan hasil dari penelitian
ini dapat menjadi acuan bagi peneliti peneliti kedepannya dan diharapkan juga
menambah wawasan pembaca dan akademis mengenai pentingnya pajak bagi
pembangunan suatu daerah.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
“Hukum adalah segala peraturan yang tersusun dengan baik dan teratur yang
mempunyai sifat mengikat hakim dan masyarakat.”
“Hukum adalah karya manusia berupa norma-norma yang berisi petunjuk tingkah
laku. Hukum merupakan cerminan dari kehendak manusia mengenai bagaimana
seharusnya masyakat dibina dan kemana masyarakat harus diarahkan. Pertama hukum
harus rekaman dari ide yang dipilih oleh masyarakat tempat hukum dibuat, ide tersebut
berupa ide tentang keadilan.”
Dari berbagai definisi para ahli yang telah diuraikan diatas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa hukum adalah seperangkat ide ide atau gagasan yang dijadikan
sebagai peraturan peraturan yang bersifat mengikat dan wajib ditaati oleh semua orang
yang berada di wilayah hukum tersebut demi keadilan serta kemakmuran masyarakat
dan hukum juga mempunyai sanksi jika ada yang melanggar.
Kepatuhan merupakan perbuatan atau sikap taat pada aturan yang berlaku,
bukan disebabkan oleh adanya sanksi tegas ataupun adanya badan penegak hukum
pada saat itu. Kepatuhan merupakan kesadaran dalam diri seseorang yang muncul dari
dorongan tanggung jawab sebagai seorang warga negara.
Kepatuhan Hukum adalah bentuk kesetiaan seorang warga negara dalam bentuk
perilaku yang seharusnya patuh terhadap nilai-nilai hukum itu sendiri serta dapat dilihat
dan dirasakan oleh seluruh anggota masyarakat. Kepatuhan hukum sejatinya
merupakan kesadaran atau nilai yang terdapat dalam diri manusia tentang hukum yang
ada.
2.2 Pajak
2.2.1 Pengertian Pajak
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ciri ciri pajak adalah sebagai
berikut:
1. Fungsi Anggaran
Pemerintah memiliki tugas untuk melakukan pembangunan nasional
seperti menyediakan fasilitas kesehatan ,pendidikan, penyediaan infrastruktur
dan lain lain. Nah dalam melakukan tugas oembangunan nasional maka
tentunya diperlukan biaya yang tidak sedikit. Biaya tersebut sebagian besar
didapat melalui pajak. Karena pajak merupakan Kontributor terbesar dalam
penerimaan negara.
2. Fungsi Mengatur
Fungsi pajak satu ini mencerminkan kebijakan perekonomian suatu
negara. Salah satu contohnya adalah kebijakan tarif PPh Final 0,5% yang diatur
melalui PP Nomor 23 Tahun 2018. Melalui kebijakan ini pemerintah berkeinginan
mengurangi beban pajak pelaku UMKM sekaligus menarik minat pelaku UMKM
untuk masuk dalam sistem perpajakan.
3. Fungsi Stabilitas
Pajak juga berfungsi mengatasi Inflasi maupun Deflasi. Salah satu
contohnya adalah ketika nilai rupiah menurun maka pemerintah dapat
mengeluarkan kebijakan perpajakan yang mendukung penguatan Rupiah seperti
meningkatkan bea masuk maupun PPN impor.
Kesadaran wajib pajak sangat diperlukan dalam membayar pajak. Hal tersebut
dimaksudkan untuk memperlancar proses pembangunan. Apabila wajib pajak tidak
patuh bayar pajak, maka penerimaan negara tidak maksimal . Hal tersebut akan
berdampak pada pembangunan di berbagai sektor akan terhambat. Terhambatnya
pembangunan disebabkan kas negara yang kurang sebagai akibat kurangnya
kesadaran masyarakat membayar pajak. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk
memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya pajak yang dibayarkan
kepada negara. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan
melakukan sosialisasi pajak. Kepatuhan membayar pajak bumi dan bangunan
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sosialisasi (Kurniawan, 2006;1).
Menurut Jumiarti (2012;4) pelaksanaan sosialisasi kepada masyarakat tentang
PBB merupakan satu kegiatan rutin yang harus dilaksanakan agar meningkatkan
pengetahuan, kesadaran dan kepedulian masyarakat atau wajib pajak dalam
melakukan pembayaran PBB. Sosialisasi pajak diharpakan mampu memberikan
kesadaran kepada masyarakat untuk membayar pajak. Masyarakat harus diberi
pemahaman tentang pentingnya setiap pajak yang dibayarkan kepada negera. Setiap
masyarakat terutama wajib pajak harus sadar betul tentang pentingnya membayar
pajak, bahwa pajak yang dikeluarkan bukan semata- mata untuk kepentingan
pemerintah dan untuk menguntungkan pemerintah tetapi lebih dari pada itu untuk
mengutamakan kepentingan rakyat (Binambuni, 2013;2081).
Menurut Jatmiko (2006;19) sanksi adalah hukuman negatif kepada orang yang
melanggar peraturan, dan denda adalah hukuman dengan cara membayar uang karena
melanggar peraturan dan hukum yang berlaku, sehingga dapat dikatakan bahwa sanksi
denda adalah hukuman negatif kepada orang yang melanggar peraturan dengan cara
membayar uang.
Dari Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sanksi pajak adalah hukuman yang
diberikan kepada wajib pajak yang melanggar aturan aturan perpajakan baik disengaja
maupun karena lupa.
Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara
Perpajakan disebutkan ada dua macam sanksi, yakni:
Berdasarkan undang- undang diatas jelas bahwa setiap wajib pajak yang
melanggar akan dikenakan sanksi yakni sanksi administrasi dan sanksi pidana. Sanksi
administrasi merupakan bentuk pembayaran kerugian kepada negara karena telat
membayar pajak, sedangkan sanksi pidana merupakan jeratan hukum yang diberikan
kepada wajib pajak yang pelanggarannya tergolong berat.
Patuh dalam pengertian secara umum merupakan tunduk dan taat terhadap
suatu hal. Patuh dalam istilah perpajakan berarti tunduk dan taat terhadap peraturan
perpajakan yang berlaku. Menurut Devano dan Rahayu (2006) dalam Sapriadi 33
(2013;7) menyatakan kepatuhan perpajakan merupakan ketaatan, tunduk dan patuh
serta melaksanakan ketentuan perpajakan. Gibson dkk (2000) dalam Santi (2012;17)
berpendapat bahwa kepatuhan adalah motivasi seseorang, kelompok atau organisasi
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Menurut Kahono (2003;22) “ Kepatuhan berarti patuh dan taat pada peraturan
yang berlaku. Dalam hal perpajakan aturan yang berlaku adalah aturan perpajakan”.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepatuhan adalah tunduk dan
taat terhadap suatu aturan yang berlaku. Kepatuhan dalam hal perpajakan berarti
keadaan Wajib Pajak melaksanakan kewajibannya, secara disiplin, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan serta cara perpajakan yang berlaku (Prihartanto dan
Devy, 2013;4). Seorang wajib pajak harus tunduk dan patuh terhadap aturan
perpajakan yang disertai dengan motivasi yang tinggi.
Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam waktu
yang cukup lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan aturan yang
berlaku untuk menghasilkan suatu penelitian yang baik.
Metode adalah sebuah prosedur atau cara untuk mengetahui seseuatu dengan
langkah langkah yang sistematis. Mardalis (1992:24) mengemukakan bahwa, “Metode
penelitian adalah suatu cara atau tekhnik yang dilakukan dalam proses penelitian”.
Kemudian berdasarkan pendapar Sugiyono (2006:1), “Metode penelitian merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Cara ilmiah
berarti kegiatan itu dilandasi oleh metode keilmuan.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis deskriptif kuantitatif. Hal ini
dikarenakan dalam mengetahui pengaruh sosialisasi dan sanksi pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak sarang burung walet menggunakan data
data berupa angka angka. Angka tersebut didapatkan dari jawaban responden melalui
kusioner yang telah dibagikan. Mengingat banyaknya responden maka disini peneliti
dibantu oleh aplikasi SPSS dalam mengelola data. Klasifikasi penelitian ini berdasrkan
sifat dan jenis data menggunakan penelitian opini. Hal ini dikarenakan data yang
didapatkan berupa opini atau pendapat orang (responden) baik secara individu maupun
secara kelompok.
Populasi dalam penelitian ini ditujukan kepada masyarakat atau wajib pajak yang
memiliki usaha sarang burung walet di kabupaten Barito Selatan. Jumlah wajib pajak
sarang burung walet di daerah kab. Barito Selatan adalah sebanyak _____ orang.
Pemilihan lokasi tersebut karena penulis merasa potensi pajak sarang burung walet
yang tinggi dan apakah potensi ini sudah dimanfaatkan oleh pemerintah daerah
kabupaten Barito selatan dengan cara mengoptimalkan pemungutan pajaknya.
Keterangan:
N : Populasi