Tentang
Disusun Oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas izin dan
petunjukNya, alhamdulillah tugas makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat
waktu dan baik.Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah
Pajak dan Retribusi Daerah. Yang memuat tentang “Pajak Kabupaten/ Kota -
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Air Bawah Tanah Serta Pajak
Sarang Burung Walet” di Kabupaten Pamekasan. Dan bertujuan untuk
mengetahui implementasi atas undang – undang kabupaten Pamekasan terhadap
beberapa pajak tersebut.
Kami mengucapkan terimkasih kepada Ibu Citra Lutfia, S.E,M.A selaku dosen
pengampu pada matakuliah Pajak Daerah dan Retribusi Daerah atas tugas ini
kami dapat memperoleh ilmu dan wawasan baru tentang pajak daerah atas
observasi yang telah dilakukan. Dan juga terimkasih kepada Kepala Bidang
Pendataan kantor Pelayanan Pajak dan Retribusi Kabupaten Pamekasan yaitu
bapak Rozi, dan tak lupa kepada bapak sub kepala bagian pendataan yaitu bapak
Misdiyono yang telah banyak membantu kami dalam wawancara dan permintaan
data. Serta teman - teman kelas kami yang juga memberikan bantuan dan
dukungan guna menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu
Penulis
i
Daftar Isi
Daftar Isi......................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan........................................................................ 1
ii
BAB III Pembahasan..................................................................... 14
Dokumentasi ................................................................................. 29
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan demikian Pajak daerah adalah iuran wajib pajak kepada daerah
untuk membiayai pembangunan daerah. Pajak daerah ditetapkan dengan undang-
undang yang pelaksanaannya untuk didaerah diatur lebih lanjut dengan peraturan
daerah. Pemerintah daerah dilarang melakukan pungutan selain pajak yang telah
ditetapkan undang-undang (Pasal 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
Dengan adanya pajak daerah merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah
(PAD) yang digunakan untuk membiayai pelaksanaan pemerintah daerah dalam
rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan kemandirian daerah.
Kebijakan pajak daerah semestinya dilaksanakan berdasarkan prinsip demokrasi,
pemertaan dan keadilan, peran serta masyarakat dan akuntabilitas dengan
memperhatikan prinsip – prinsip daerah. Pajak daerah memilki macam jenis yang
terbagi menjadi dua bagian yaitu pajak provinsi dan pajak kabupaten atau kota.
Pajak provinsi diantaranya berjumlah 5 macam yaitu Pajak Kendaraan Bermotor,
Pajak Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor,
1
Pajak Air Permukaan Dan Pajak Rokok. Sedangkan untuk pajak kabupaten atau
kota terdiri dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame,
Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam, Pajak Parkir, Pajak Air
Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, PBB Perdesaan dan Perkotaan serta Pajak
BPHTB.
Dalam makalah ini kami mengangkat judul tentang “Pajak Kabupaten atau
Kota - Pajak Mineral Bukan Logam, Pajak Air Tanah, dan Pajak Sarang Burung
Walet ” yang sesuai dengan tugas matakuliah Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah
yang diberikan oleh dosen kami. Yang tujuannya untukmengetahui implementasi
dari undang – undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah serta undang –
undang kabupaten yang mengatur tentang beberapa pajak daerah tersebut. Dengan
adanya penyusunan makalah ini juga membutuhkan observasi dan wawancara
terhadap dinas pemerintahan yang terkait, sehingga nantinya dapat menambah
ilmu pengetahuan dan wawasan kami tentang pajak daerah.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah pajak atas kegiatan
pengambilan mineral bukan logam dan batuan, baik dari sumber alam di
dalam dan/atau permukaan bumi untuk dimanfaatkan.Mineral Bukan Logam Dan
Batuanadalah mineral bukan logam dan batuan sebagaimana dimaksud di dalam
peraturan perundang – undangan dibidang mineral dan batuan.
Objek Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah kegiatan pengambilan
mineral bukan logam dan batuan.
1. asbes;
2. bentonit;
3. dolomit;
4. feldspar;
5. garam batu (halite);
6. grafit;
7. gips;
3
8. kalsit;
9. kaolin;
10. magnesit;
11. mika;
12. marmer;
13. nitrat;
14. opsidien;
15. oker;
16. pasir kuarsa;
17. perlit;
18. phospat;
19. talk;
20. tawas (alum);
21. yarosif;
22. zeolit;
23. Mineral Bukan Logam lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
1. batu tulis;
2. batu setengah permata;
3. batu kapur;
4. batu apung;
5. batu permata;
6. granit/andesit;
7. leusit;
8. pasir dan kerikil;
9. tanah serap (fullers earth);
10. tanah diatome;
11. tanah liat;
12. tras;
13. basal;
4
14. trakkit; dan
15. Batuan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Yang dikecualikan dari Objek Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
Subjek Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah orang pribadi
atau Badan yang dapat mengambil mineral bukan logam dan batuan. Wajib
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah orang pribadi atau Badan
yangmengambil mineral bukan logam dan batuan.
Dasarpengenaan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah Nilai Jual Hasi
l Pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan.
Nilai jual yang dihitung dengan mengalikan volume atau tonase hasil
pengambilan dengan nilai pasar atau harga standar masing – masing jenis mineral
bukan logam dan batuan. Nilai harga pasar adalah harga rata – rata yang berlaku
dilokasi setempat di wilayah yang bersangkutan. Dalam hal nilai pasar dari
hasil produksi mineral bukan logam dan batuan sulit diperoleh, digunakan
harga standar yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang dalam bidang
pertambangan mineral bukan logam dan batuan. Tarif pajak untuk mineral
bukan logam ditetapkan sebesar 25% (dua puluh lima persen) dan tarif
pajak untuk batuan ditetapkan sebesar 20% (dua puluh persen)
5
Cara Penghitungannya yaitu Pajak =nilai jual hasil pengambilan
mineral bukan logam dan batuan x tarif pajak. Masa pajak adalah jangka
waktu 1 (satu) bulan kalender atau jangka waktu lain yang diatur dengan
Peraturan Bupati paling lama 3 (tiga) bulan kalender, yang menjadi dasar
bagi Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor dan melaporkan pajak yang
terutang
6
2.2.4 Pemeriksaan dan Ketentuan Pidana
Objek pajak air bawah tanah adalah pengambilan atau pemanfaatan air
tanah.Di kecualikan dari objek pajak air bawah tanah sebagaimana yang di
maksud pada ayat (1) adalah :
a. Pengambilan atau pemanfaatan air tanah untuk keperluan dasar rumah tangga,
pengairan pertanian, perikanan rakyat, serta peribadatan.
7
b. Pengambilan atau pemanfaatan air tanah oleh pemerintah, pemerintah
provinsi dan daerah.
Subjek pajak air bawah tanah adalah orang pribadi atau badan yang
melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah.Dasar pengenaan pajak
air tanah adalah nilai perolehan air tanah.Nilai perolehan air tanah dinyatakan
dalam rupiah yang di hitung dengan mempertimbangkan faktor-faktor :
e. Kualitas air
Tarif pajak air bawah tanah di tetapkan sebesar 20% (dua puluh persen).
Besarnya pokok pajak air tanah yang terutang di hitung dengan cara mengalikan
tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak.
Pajak air tanah yang terutang di pungut diwilayah daerah tempat air tanah
diambil.Masa pajak air tanah adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) bulan
kalender.Pajak air tanah yang terutang dalam masa pajak terjadi pada saat
pengambilan air tanah atau saat di terbitkan SKPD.
8
2.3.3 Tata Cara Pembayaran
9
2.4.1 Objek, dan Subjek Pajak
Objek Pajak Sarang Burung Walet adalah pengambilan dan/atau
pengusahaan Sarang Burung Walet.Subjek Pajak Sarang Burung Walet adalah
orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan dan/atau mengusahakan
Sarang Burung Walet.Dasar Pengenaan Pajak merupakan nilai jual sarang burung
walet yang dihitung berdasarkan perkalian antara harga pasar secara umum untuk
sarang burung walet yang berlaku di daerah dengan volume sarang burung walet.
Jika diformulasikan yaitu:
Dasar Pengenaan Pajak x Tarif Pajak (10%)
Masa pajak merupakan jangka waktu tiga bulan kalender yaitu dasar bagi
Wajib Pajak untuk melakukan perhitungan, penyetoran, serta melaporkan pajak
yang terutang. Pajak terutang dalam masa pajak terjadi ketika pengambilan atau
pengusahaan sarang burung walet.
Pajak Sarang Burung Walet yang terutang dalam masa pajak terjadi pada
saat pengambilan dan/atau pengusahaan Sarang Burung Walet atau saat diterbitkan
SPTPD.
Sementara itu, Wajib Pajak harus menyelenggarakan pembukuan atau
pencatatan sesuai dengan ketentuan akutansi maupun pembukuan yang lazim, untuk
mempermudah wajib pajak dalam mengelola usahanya, serta memudahkan petugas
Dinas Pendapatan Daerah dalam melakukan kontrol atau pengawasan.
Pemerintah daerah berwenang melakukan pemeriksaan agar dapat
mengetahui seberapa jauh kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan oleh Wajib
Pajak serta untuk tujuan lain dalam mendukung ketaatan peraturan perundang-
undangan perpajakan. Pemeriksaan dilakukan dengan tujuan-tujuan sebagai berikut:
10
2.4.2 Tata Cara Pembayaran
Bagi Wajib Pajak sarang burung walet dapat melakukan pembayaran pajak
dengan menunjukkan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) maupun Surat
Pemberitahuan lain yang telah disahkan secara tunai atau lunas pada kondisi
berikut:
11
c. Tindak pidana di bidang perpajakan daerah tidak dituntut setelah
melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak atau
berakhirnyamasa pajak atau berakhirnya bagian tahun pajak
atauberakhirnya tahun pajak yang bersangkutan.
2.5 Sistem Pungutan Pajak
Sistem perpajakan adalah mekanisme yang mengatur bagaimana hak dan
kewajiban perpajakan suatu wajib pajak dilaksanakan. Pada uraian di bawah ini
disajikan berbagai sistem perpajakan. Sejak perubahan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan pada tahun 1983 (reformasi perpajakan
Indonesia) menggantikan peraturan perpajakan yang dibuat oleh kolonial Belanda
(ordonansi PPs 1925 dan ordonansi PPd 1944), Indonesia telah mengganti sistem
pemungutan pajaknya pula dari sistem Official Assessment menjadi sistem Self
Assessment. Kepercayaan diberikan kepada wajib pajak untuk menghitung,
memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang
seharusnya terutang berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan.
1. Official Assesment System.
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada
pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh
Wajib Pajak. Wajib pajak dalam hal ini bersifat pasif dan menunggu
penyampaian utang pajak yang ditetapkan oleh institusi pemungut pajak. ciri–
cirinya:
a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus.
b. Wajib Pajak bersifat pasif.
c. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus.
2. Self Assesment System
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada
Wajb Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Dalam hal
ini, kegiatan menghitung, memperhitungkan, menyetorkan dan melaporkan
pajak yang terutang dilakukan oleh wajib pajak. Peran institusi pemungut pajak
hanyalah mengawasi melalui serangkaian tindakan pengawasan maupun
penegakan hukum (pemeriksaan dan penyidikan pajak). ciri-cirinya:
12
a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib
Pajak sendiri.
b. Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan
sendiri pajak yang terutang.
c. Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
3. With Holding System
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada
pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Ciri–cirinya
wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga,
pihak selain fiskus dan Wajib Pajak.
13
BAB III
PEMBAHASAN (HASIL WAWANCARA)
14
disekitanya yang gersang, kurang dan minimnya produksi pertanian dan
cuaca semakin bertambah panas akibat matinya beberapa tumbuhan.
b. Terjadinya semburan air dalam lubang galian yang menyebabkan galian
tersebut menjadi sebuah sungai atau danau yang dapat mengganngu
keselamatan warga sekitar
c. Produksi dan pengolahan tambang batu putih masih bersifat home industri
atau masih dengan cara yang sederhana
d. Produksi dilakukan oleh orang pribadi ataupun beberapa kelompok orang
saja.
Pajak Air Bawah Tanah adalah pungutan daerah atas pengambilan dan
pemanfaatan air bawah tanah.Air bawah tanah adalah semua air yang terdapat
dalam lapisan pengandung air dibawah permukaan tanah termasuk mata air yang
muncul secara alamiah di atas permukaan tanah. Pajak Air Bawah Tanah
dikenakan bagi wajib pajak yang berupa orang pribadi dan badan yang
memanfaatkan pengambilan air bawah tanah untuk usaha atau bersifat komersil.
Di kabupaten Pamekasan telah banyak masyarakat yang melakukan pengambilan
dan pemanfaatan air bawah tanah untuk usaha. Contohnya seperti usaha restoran
hotel, cuci mobil, usaha air minum dan lain sebagainya. Serta pula sudah ada
regulasi pajak yang mengaturnya guna untuk pemungutan dan pengenaan pajak
atas pelaku usaha tersebut.
15
Contohnya seperti Wajib Pajak CV. Tiara Abadi adalah perusahaan air minum
yang terletak di daerah Cenleceng Kec.Pakong.
Apabila terdapat wajib pajak yang melanggar atau belum patuh terhadap
kewajiban pembayaran pajaknya maka akan di berikan denda sebesar 2 % per
bulan dan tidak adanya sanksi pidana, tujuannya untuk tidak menghilangkan
usaha dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat pamekasan. Dan alasanya yang
kedua, berharap PAD (Pendapatan Asli Daerah ) lebih meningkat atau banyak
yang diperoleh dari pajak dan retribusi daerah
16
Daftar Wajib Pajak Air Bawah Tanah Kabupaten Pamekasan
SKPD NAMA WP ALAMAT WP
001 PDAM KAB.PAMEKASAN/ SB Tentenan Jl.Pengadilan-Pamekasan
002 Hotel Ramayana Jl.Niaga – Pamekasan
003 Hotel Purnama Jl.Bojorogo - Pamekasan
004 Hotel Pkpn Jl.Kemuning - Pamekasan
005 Pers.Limon Agogo Jl.Pintu Gerbang –
Pamekasan
006 Pabrik Es Loly Jl.Trunojoyo – Pamekasan
007 Cv. Tirta Mulia Jl.Stadion 05 – Pamekasan
008 Hotel New Ramayana Jl.Trunojoyo – Pamekasan
009 Hotel Madinah Jl.Dirgahayu – Pamekasan
010 Hotel Putri Jl.Trunojoyo 107 –
Pamekasan
011 Cv. Banyu Urip Jl.Raya Sentol – Pamekasan
012 Cv. Sinar Baru Jl.Stadion – Pamekasan
014 Rm. Andayani Jl.Niaga No 14 –
Pamekasan
016 Cv. Banyu Anyar Ds.Potoan Daya Palengaan
017 Menara Auto Service Jl.Stadion No 28 –
Pamekasan
018 Cuci Mobil Al-Jumaizah Jl.Larangan Badung-
Pamekasan
020 PDAM KAB.PAMEKASAN/ SB Peltong Jl.Pengadilan-Pamekasan
Amdk A-Tien Jl.Pintu Gerbang –
021
Pamekasan
17
025 PDAM KAB.PAMEKASAN/ SB Tlonto Jl.Pengadilan-Pamekasan
18
3. SPOPD harus diisi dengan benar, jelas dan lengkap serta ditandatangani
oleh Wajib Pajak atau Penanggung Pajak.
4. Pendaftaran disampaikan kepada dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Orang pribadi :
19
pendaftaran maka diterbitkan NPWPD dan/atau NOPD sebagai Wajib
Pajak Daerah dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak
pendaftaran diterima.
20
5. SSPD wajib diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta
ditandatangani/pejabat yang berwenang.
6. Bukti pembayaran pajak adalah SSPD yang telah mendapatkan validasi
sesuai ketentuan yang berlaku.
Sumber: Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Pamekasan
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah pajak atas kegiatan
pengambilan mineral bukan logam dan batuan, baik dari sumber alama di
dalam dan / atau permukaan bumi untuk dimanafaatkan. Mineral Bukan Logam
Dan Batuanadalah mineral bukan logam dan batuan sebagaimana dimaksud di
dalam peraturan perundang – undangan dibidang mineral dan batuan.
Pajak Air Bawah Tanah adalah pungutan daerah atas pengambilan dan
pemanfaatan air bawah tanah.Air bawah tanah adalah semua air yang terdapat
dalam lapisan pengandung air dibawah permukaan tanah termasuk mata air yang
muncul secara alamiah di atas permukaan tanah.
Pajak sarang burung walet adalah pajak atas kegiatan pengambilan
dan/atau pengusahaan sarang burung walet. Sedangkan burung walet adalah satwa
yang termasuk marga collacilia, yaitu collacalia fuchilap haga, collacalia maxina,
collacalia escilanta, collacalia linch.
Sistem pemungutan pajak di Indonesia ada 2 macam menurut Direktorat
Jenderal Pajak yaitu official assesment dan self assesment. Yang mana pada sistem
pungutan pajak tersebut akan berpengaruh pada tata cara pembayaran wajib pajak.
Pada official assesment pembayaran pajak dilakukan dengan cara petugas
pemungut pajak melakukan tagihan langsung kepada Wajib Pajak. Sedangkan self
assesment pemabyaran pajak dilakukan dengan cara Wajib Pajak melakukan
perhitungan dan penyetoran sendiri pada badan atau kantor yang ditunjuk oleh
pamerintah daerah sebagai kas daerah.
4.2 Saran
Petugas pemungut pajak harus memberikan sanksi yang tegas terhadap
wajib pajak yang kurang patuh dan tidak patuh akan kewajiban perpajakannya.
Dan juga diharapkan pula petugas pemeriksa pajak dalam melakukan pengawasan
terhadap wajib pajak lebih diperketat dan ditingkatkan. Agar pajak daerah yang
dikenakan dapat lebih optimal dan efisien yang bertujuan pada peningkatan
penerimaan PAD (Pendapatan Asli Daerah).
22
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=16269
(diakses tanggal 3 November 2019)
23
HASIL WAWANCARA
24
menetapkan pajak terhadap usaha mineral bukan logam karena
usaha yang masih tradisional atau home industri, dinas perpajakan
juga ingin menjaga lingkungan daerah Pamekasan agar tidak
semakin panas. Namun dinas lingkungan hidup melakukan
pembinaan kapada pengusaha mineral usaha bukan logam. Jadi
disini cuman terdapat pajak air bawah tanah yang bisa saya
jelaskan kepada kalian
Wawancara : sistem apa yang digunakan dalam pengumutan pajak air bawah
tanah di daerah Pamekasan ?
Narasumber : untuk tarif pajak air bawah tanah dalam UU PERDA pamekasan
no.3 tahun 2018 sebesar 20%.
Narasumber :Dalam besaran pengenaan besaran pokok air bawah tanah ini dari
hasil pengambilan air di kalikan nilai perolehan dan dikalikan
dengan 20%. Untuk nilai perolehan air bawah tanah di pamekasan
tidak di ketahui karena tidak adanya perbuk dalam aturan perolehan
pajak air bawah tanah. Maka dari itu di pamekasan pajak air bawah
tanah menggunakan sistem perhitungan official, misalnya
perusahaan x di kenakan pajak air bawah tanah sebesar Rp.
200.000 maka untuk setiap bulannya tetap di kenakan Rp. 200.000.
25
Wawancara : apa saja potensi pajak air bawah tanah yang di pamekasan?
Narasumber : potensi pajak air bawah tanah di pamekasan di peroleh ari hotel,
restaurant, perusahaan air dan lain sebagainya.
Wawancara : bagaimana cara untuk mendaftar sebagai wajib pajak air bawah
tanah?
Narasumber :
Tata cara pendaftaran NPWPD (Nomor Pokok Wajib Pakak Daerah) bagi wajib
pajak baru. Diantaranya sebagai berikut:
26
fotokopi surat rekomendasi teknis dari Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral dalam rangka izin pengambilan dan
pemanfaatan air tanah/dewatering dengan memperlihatkan
aslinya;
fotokopi Surat Izin Pemanfaatan Air Bawah Tanah (SIPA) dengan
memperlihatkan aslinya;
fotokopi Surat Izin Pemboran Air Tanah (SIB) dengan
memperlihatkan aslinya; dan
Wawancara : apakah ada sanksi hukum atau denda yang dikenakan terhadap
wajib pajak yang telat melakukan pembayaran?
Narasumber : untuk denda keterlambatan pembayaran pajak air bawah tanah yaitu
sebesar 2%. Sedangkan sanksi hukum tidak ada tujuaanya untuk
tidak memberatkan dan usaha tetap berjalan supaya dapat
menambah PAD dari kabupaten Pamekasan
27
Narasumber : waktu pembayaran pajak air bawah tanah di lakukan pada minggu
pertama.
Narasumber : saya akui untuk pajak air bawah tanah di Pamekasan belum optimal.
Karena belum adanya perhitungan perolehan air bawah tanahnya.
Wawancara : apakah masih ada wajib pajak air bawah tanah yang belum
melaporkan atau tidak membayar pajak?
Narasumber : iya terdapat buktinya, silahkan minta ke bapak yono selaku sub
kepala bagia bidang pendataan.
Wawancara : berapa target perolehan dari pajak air bawah tanah?
Narasumber : target perolehan pajak air bawah tanah sebesar Rp. 65.000.000 juta
per tahun.
28
DOKUMENTASI
29
30
31
32
33