Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 4

1. ATHIKA INTAQURI (170221100005)


2. MITHA DWI WULANDARI (170221100101)
3. MOH. SYARIFUDDIN (170221100107)
4. LATIFATUN NADHIFAH (170221100118)
Bab 12. Implikasi Etis dari Teknologi
Informasi
12.1. Moral, Etika dan Hukum
12.2. Menempatkan Moral, Etika dan Hukum dalam sebuah Perspektif
12.3. Beberapa Alasan dalam “Computer Ethic”
12.4. Audit Informasi
12.5. Menerapkan Etika dalam Teknologi Informasi
12.6. Etika dan CIO
12.7. SARBANES -OXLEY
12.1. Moral, Etika dan Hukum
Sebagai warga negara yang memiliki tanggung jawab
social, kita harus melakukan hal yang secara morel benar,
berlaku etis dan mematuhi hukum.
Moral Etika Hukum
• Tradisi • Sekumpulan • Peraturan perilaku
kepercayaan kepercayaan, formal yang
mengenai perilaku stadndar, atau ditetapkan oleh
yang benar dan teladan yang otoritas yang
salah. Moral adalah mengarahkan yang berwenang, seperti
intuisi social masuk dalam pemerintah
dengan sejarah dan seseorang atau terg=hadap subjek
seperangkat aturan masyarakat
Mc. Leod, edisi 14, 2009 : 298 - 299 atau warga
12.2. Menempatkan Moral, Etika dan Hukum dalam
sebuah Perspektif

Budaya etika diterapkan


Tugas Manajemen tingkat yaitu untuk
meyakinkan bahwa konsep etikanya
merasuk keseluruh organisasi, dan
turun ke jajaran bawah sehingga
menyentuh setiap karyawan

Mc. Leod, edisi 14, 2009 : 302


Tiga tingkat dalam mengimplementasikan
adalah pernyataan singkat mengenai nilai-nilai yang
ingin dijunjung perusahaan. Tujuannya yaitu untuk
1. Kredo Perusahaan (Corporate Credo) memberitahu individu dan organisasi, baik didalam dan
diluar perusahaan, akan nilai-nilai etis yang dianut
perusahaan tersebut

adalah upaya yang terdiri atas berbagai aktivitas yang


2. Program Etika (Ethics Program) didesain untuk memberikan petunjuk kepada para
karyawan untuk menjalankan kredo perusahaan.

perusahaan banyak merancang sendiri kode etik


perusahaan mereka. Kode etik ini merupakan
3. Kode Perusahaan yang Disesuaikan
adaptasi dari kode untuk industri atau profesi
tertentu

Mc. Leod, edisi 14, 2009 : 302 - 303


Meletakkan kredo, program dan kode pada
tempatnya
Kode etik tersebut menggambarkan
perilaku-perilaku tertentu yang
Kredo perusahaan memberikan diharapkan dilaksankan oleh para
dasar untuk pelaksanaan karyawan perusahaan dalam
program etika perusahaan beriteraksi antara satu dengan lain
dan dengan elemen-elemen
lingkungan perusahaan

Mc. Leod, edisi 14, 2009 : 304


12.3. Beberapa Alasan dalam “Computer Ethic”

Etika komputer sebagai analisis sifat dan


dampak sosial teknologi komputer
sertaperumusan dan justifikasi dari kebijakan–
kebijakan yang terkait untuk penggunaan
teknologi tersebut secara etis

Mc. Leod, edisi 14, 2009 : 304


Kelenturan secara
Logis (logical
malleability)

Alasan pentingnya
Nilai pemrograman
etika komputer Faktor transformasi
yang tidak tampak
(james Moor)

Faktor Perhitungan rumit


ketidaktampakan yang tidak tampak

Penyalahgunaan yang
tak tampak

Mc. Leod, edisi 14, 2009 : 304 - 305


Hak sosial dan komputer

1 Hak privasi

2 Hak untuk mendapatkan keakuratan

3 Hak kepimilikan

4 Hak mendapatkan akses

Mc. Leod, edisi 14, 2009 : 306 - 307


12.4. Audit Informasi

Saat menyusun etika penggunaan computer, satu


kelompok dapat memegang peranan yang amat
penting yakni auditor internal. Auditor internal
melaksanakan analisis yang sama seperti auditor
eksternalnamun memiliki tanggung jawab yang
lebih luas. Auditor eksternal dari luar organisasi
melakukan tugas untuk memverifikasi keakuratan
catatan akuntansi.

Mc. Leod, edisi 14, 2009 : 307


Posisi audit internal dalam organisasi

Dewan direktur
Komite audit

Direktur Eksekutif
Atau
Direktur Keuangan

Direktur audit internal

Departemen audit internal

Mc. Leod, edisi 14, 2009 : 307


Jenis aktivitas audit
• Audit finansial. Memverifikasi catatan-catatan perusahaan dan merupakan kenis aktivitas
yang dilaksanakan auditor eksternal.
1.

• Audit operasional. Tidak dilaksanakan untuk memverifikasi keakuratan catatan, melainkan


utnutk memvalidasi efektifitas prosedur.
2.

• Audit berkelanjutan. Sama dengan audit operasinal tetapi audit berkelanjutan berlangsung
terus-menerus.
3.
• Desain sistem pengendalian internal. Dalam audit operasional dab beriringana, auditor
internak mempelajari sistem yang sudah ada/ namun, auditor tidak harus menunggu
4. hingga sistem diimplementasikan untuk mempengaruhi sistem tersebut.

Mc. Leod, edisi 14, 2009 : 308


12.5. Menerapkan Etika dalam Teknologi
Informasi
Kode Etik
Association for computer machinery (ACM) adalah sebuah
organisasi computer professional tertua di dunia yang telah menyusun
kode etik dan perilaku professional yang diharapkan diikuti oleh 80.000
anggotanya.
Etika dan perilaku profesional ACM adalah sebagai berikut :
1. Keharusan moral umum
2. Tanggung jawab professional yang lebih spesifik
3. Keharusan kepemimpinan organisasi
4. Kepatuhan terhadap kode
Mc. Leod, edisi 14, 2009 : 309
12.6. Etika dan CIO
CIO memimpin upaya-upaya untuk memenuhi tujuan
pelaporan, untuk memenuhi ekspektasi pelaporan keuangan
dengan cara mengikuti program yang mencakup hal-hal
berikut
Mencapai: tingkat pemahaman yang lebih baik akan pemahaman
prinsip-prinsip akuntansi.

Mempelajari sistem informasi yang menyelesaikan laporan


keuangan dan mengambil tindakan perbaikan.

Mendidik eksekutif perusahaan mengenai sistem-sistem keuangan.

Mc. Leod, edisi 14, 2009 : 313 - 314


Lanjutan

Mengintegrasikan ke dalam sistem informasi alarm yang


memperingatkan eksekutif terhadap aktivitas yang membutuhkan
perhatian.

Secara aktif berpartisipasi di dalam memberikan informasi kuangan


kepada elemen lingkungan.

Mengendalikan dengan ketat keuangan yang di habiskan untuk sumber


daya informasi.

Mc. Leod, edisi 14, 2009 : 314 - 315


12.7. SARBANES -OXLEY

Tujuan SOX (sarbanes-Oxley), untuk melindungi para investor


dengan cara membuat para eksekutif perusahaan beertanggung jawab
secara pribadi atas informasi keuangan yang di berikan ke lingkungan
perusahaan, khususnya pemegang saham dan komunitas keuangan.
SOX terdiri 10 pasal utama, di antaranya secara langsung memegaruhi
unit pelayanan informasi perusahaan :
Perusahaan-perusahaan
CEO dan CFO harus Amerika Serikat
menandatangani disyaratkan untuk
lap.keuangan memiliki unit audit
internal

Mc. Leod, edisi 14, 2009 : 315


SOX 404 SOX 409 SOX dan COBIT

• Memberikan • Mempengaruhi • COBIT disebut


dampak terbesar pelayanan sebagai organisasi
pada IT, yang informasi, yang industri yang dapat
membahas tentang membahas memberikan
penilaian mengenai standar keamaanan
manajemen pengungkapan untuk sumber daya
mengenai secara real-time. informasi
pengendalian Perusahaan perusahaan.
keuangan mampu COBIT memiliki
melaporkan lebih dari 47.000
perubahan anggota di seluruh
mengenai kondisi dunia, standar
keuangannya pelaporan
secara real-time keuangan dapat
atau pada saat memberikan
perubahan dampak global
berlangsung.

Mc. Leod, edisi 14, 2009 : 315 - 316


STUDI
KASUS
Penerapan SOX pada PT. VALE INDONESIA, Tbk
Jenis perusahaan : PT. VALE INDONESIA, Tbk.
Tahun berdiri : 25 juli 1968
Kantor pusat : The Energy Building Lt.Jend. Sudirman
kav. 52-53 Jakarta, Indonesia
Tokoh kunci : Nico Kanker, Direktur Utama
Produk : Bijih Besi, Pellet, Nikel, Batu Bara,
Pupuk, Tembaga, Mangan, Baja
Situs web : Vale Indonesia
Telp : (62-21)524-9000
Fax : (62-210) 524-9020
http://www.vale.com//Indonesia/EN/aboutvale/sustainability/Pdfs/vale-Indonesia-sustai
nability-Report-2011.pdf

Anda mungkin juga menyukai