PERPAJAKAN
Nama Kelompok 1 :
Afrida Isnaini Dianira Milla Astri
(A1C015002) (A1C015024)
Aulia Febri Afiyani Dina Mariana
(A1C015010) (A1C015025)
Azmiatul Ustiani Eliana Natarina
(A1C015011) (A1C015027)
Bq Khalfia Nurtaqwima Erna Supiani
(A1C015014) (A1C015030)
Bq Oktaviana Vina Wardani Hesti Marliani
(A1C015015) (A1C015041)
Berry Ahmad Hunaini Anita Rahmi
(A1C015020) (A1C015045)
PENGERTIAN PEMBUKUAN
( pasal 1 angka 26 UU KUP )
(1) Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas dan Wajib Pajak badan di Indonesia wajib
menyelenggarakan pembukuan
PEMBUKUAN
WP ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN
USAHA ATAU PEKERJAAN BEBAS YG
PEREDARAN USAHA > Rp. 4,8 MILYAR
Sanksi Administratif
– Tidak menyelenggarakan pembukuan/pencatatan sebagaimana pasal 28 KUP,
maka pajak terutang ditetapkan dengan SKPKB secara jabatan ditambah
kenaikan 50 % untuk PPh pasal 29 dan 100 % untuk PPh pasal 21, 23, 26
– Tidak memperlihatkan buku/dokumen, tidak memberi keterangan tidak
memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan sebagaimana pasal 29 KUP,
maka maka pajak terutang ditetapkan dengan SKPKB secara jabatan ditambah
kenaikan 50 % untuk PPh pasal 29 dan 100 % untuk PPh pasal 21, 23, 26
Sanksi Pidana
• WP yang dengan sengaja memperlihatkan pembukuan/ pencatatan palsu atau
dipalsukan dan atau tidak memperlihatkan atau meminjamkan
pembukuan/pencatatan/ dokumen duipidana penjara selama-lamanya 6 tahun dam
atau denda setinggi-tingginya 4 kali jumlah pajak terutang.
Persyaratan/Ketentuan Pembukuan
a) Diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan mencerminkan keadaan
atau kegiatan usaha yang sebenarnya.
b) Diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka arab,
satuan mata uang Rupiah dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa
asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan.
c) Diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual atau stelsel
kas.
d) Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain rupiah
dapat diselenggarakan oleh WP setelah mendapat izin Menteri Keuangan.
e) Perubahan terhadap metode pembukuan dan atau tahun buku, harus mendapat
persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak.
f) Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri dari catatan mengenai harta, kewajiban,
modal, penghasilan dan biaya serta penjualan dan pembelian, sehingga dapat
dihitung besarnya pajak yang terutang.
g) Dokumen-dokumen yang menjadi dasar pembukuan dan pencatatan serta
dokumen lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
Dasar Hukum Pembukuan
• Undang-undang no 6 tahun 1983
• Keputusan mentri keuangan Nomor 609/KMK.04/1994
• Keputusan mentri keuangan Nomor 629/KMK.04/1997
• Keputusan mentri keuangan Nomor 533/KMk.04/2000
• Surat Edaran diriktur jendral pajak Nomor SE -11/P
J.3/1996
• Surat Edaran diriktur jendral pajak Nomor SE
-01/PJ.31/1996
• Surat Edaran diriktur jendral pajak Nomor SE
-45/PJ.42/1999
Terima Kasih