Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Administrasi Perpajakan
Dosen Pengampu : Drs. Nursahidin. S. Sos,. M.Si
Disusun Oleh :
PRODI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
berkat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini guna
melengkapi tugas yang diberikan oleh Bapak Drs. Nursahidin. S.Sos,. M.Si yaitu
Dosen Pengampu Mata Kuliah Administrasi Perpajakan di Universitas Gunung Jati
dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Makalah ini berjudul “AdministrasiPerpajakan”.Makalahdisampaikan untuk m
emenuhi salah satu tugas yang diberikan
sebagai kelengkapan syarat mengikuti UAS Mata Kuliah Administrasi
Perpajakan Kami mengharapkan semoga makalah ini dapat menambahwawasan da
n pengetahuan bagi pembaca. Saya
pribadi menyadari banyak kekurangan dalam menulis makalah ini. Kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat penulisharapkan demi kesempurnaan makalah ini
ke depan. Akhirkata saya ucapkan terimakasih dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat sesuai dengan fungsinya.
Cirebon, 10 Juli 2022
Zahra Salsabilah Hanum
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar....................................................................................................... 2
Daftar Isi.................................................................................................................. 3
Bab I PENDAHULUAN......................................................................................... 4
................................................................................................................ 4
................................................................................................................ 4
1.3.............................................................................................................. Tujuan 4
Bab II PEMBAHASAN.......................................................................................... 5
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 12
3.2 Saran........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Memahami tentang Pajak Daerah
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pajak daerah
3. Untuk mengetahui fungsi pajak daerah terhadap pembangunan daerah
4
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah pengertian Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi
wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Dengan demikian pajak daerah adalah iuran wajib pajak kepada daerah untuk
membiayai pembangunan daerah. Pajak Daerah ditetapkan dengan undang-undang yang
pelaksanaannya untuk di daerah diatur lebih lanjut dengan peraturan daerah. Pemerintah
daerah dilarang melakukan pungutan selain pajak yang telah ditetapkan undang-
undang (Pasal 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
5
Sumber : UU No 28 Tahun 2009
6
Menurut Pasal 12 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ditetapkan paling tinggi masing-
masing sebagai berikut :
a. penyerahan pertama sebesar 20% (dua puluh persen) dan
b. penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1% (satu persen).
Khusus untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar yang tidak
menggunakan jalan umum tarif pajak ditetapkan paling tinggi masing-masing sebagai berikut
:
a. penyerahan pertama sebesar 0,75% (nol koma tujuh puluh lima persen); dan
b. penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 0,075% (nol koma nol tujuh puluh lima
persen).
5) Pajak Rokok
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, Pajak Rokok adalah pungutan atas cukai rokok yang dipungut oleh Pemerintah. Tarif
Pajak Rokok ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen) dari cukai rokok. Pajak Rokok
dikenakan atas cukai rokok yang ditetapkan oleh Pemerintah (Pasal 29 Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009).
Penerimaan pajak rokok, baik bagian Provinsi maupun bagian Kabupaten/kota,
dialokasikan paling sedikit 50% untuk mendanai pelayanan kesehatan masyarakat dan
7
penegakan hukum oleh aparat yang berwenang ( Pasal 31 Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009).
3) Pajak Hiburan
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak dan Retribusi
Daerah, Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan. Hiburan adalah semua
jenis tontonan, pertunjukan, permainan, dan/atau keramaian yang dinikmati dengan dipungut
bayaran. Tarif Pajak Hiburan ditetapkan paling tinggi sebesar 35% (tiga puluh lima persen).
Khusus untuk hiburan berupa pagelaran busana, kontes kecantikan, diskotik, karaoke, klab
malam, permainan ketangkasan, panti pijat, dan mandi uap/spa, tarif Pajak Hiburan dapat
ditetapkan paling tinggi sebesar 75% (tujuh puluh lima persen). Khusus hiburan kesenian
rakyat/tradisional dikenakan tarif Pajak Hiburan ditetapkan paling tinggi sebesar 10% (Pasal
45 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
4) Pajak Reklame
8
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Reklame adalah benda,
alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan
komersial memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau untuk menarik perhatian
umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar,
dirasakan, dan/atau dinikmati oleh umum. Tarif Pajak Reklame ditetapkan paling tinggi
sebesar 25% (Pasal 50 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
5) Pajak Penerangan Jalan
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, baik yang
dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari sumber lain. Tarif Pajak Penerangan Jalan
ditetapkan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen). Penggunaan tenaga listrik dari sumber
lain oleh industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam, tarif Pajak Penerangan Jalan
ditetapkan paling tinggi sebesar 3% (tiga persen). Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan
sendiri, tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan paling tinggi sebesar 1,5% (Pasal 55 Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009).
7) Pajak Parkir
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, Pajak Parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan,
baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu
usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. Parkir adalah keadaan
tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. Tarif Pajak Parkir ditetapkan
paling tinggi sebesar 30% (Pasal 65 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
9
tanah. Tarif Pajak Air Tanah ditetapkan paling tinggi sebesar 20% (Pasal 70 Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009).
10
Pajak merupakan sumber pendapatan Negara yang akan digunakan untuk modal
pembangunan. Oleh karena itu,pajak derah memiliki peran penting dalam pembangunan
suatu daerah. Fungsi pajak daerah salah satunya adalah sebagai bagian dari Pendapatan Asli
Daerah (PAD). Pendapatan Asli Daerah ini bisa digunakan untuk pembangunan juga
anggaran rutin seprti gaji pegawai negeri sipil (PNS) dan sebagainya.
Fungsi lain dari daerah adalah untuk ikut mengatur pertumbahan ekonomi. Misalnya, jika
pemerintah ingin menarik penanam modal maka bisa diberikan keringanan pajak untuk
sektor-sektor tertentu. Penanganan bencana, dan sebagainya. Pada akhirnya, pajak daerah
diharapkan bisa meningkatkan pemerataan disetiap daerah karena penyaluran pajak yang baik
bisa meningkatkan kualitas pembangunan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan tentang Pajak Daerah tersebut kita dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pajak Daerah Provinsi terdiri dari 5 jenis Pajak :
a. Pajak Kendaraan Bermotor
b. Bea balik Nama kendaraan Bermotor
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
d. Pajak Air Permukaan
e. Pajak Rokok
3.2 Saran
12
Dalam meningkatkan pembangunan pada daerah sudah seharusnya ada penertiban-
penertiban dalam pemungutan pajak harus di benahi dengan melakukan berbagai upaya
seperti meminimalisikan faktor-faktor yang menjadi masalah penyebab dalam pajak daerah
serta mensosialisasikan kepada masyarakat akan pedulinya terhadap pajak daerah yang sudah
menjadi kewajiban setiap masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/08/makalah-pajak-daerah
https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/05/20/pengertian-dasar-perpajakan-
makalah-sederhana-perpajakan/
http://www.slideshare.net/Makkur/kontribusi-pajak-daerah-dan-retribusi-daerah-
terhadappendapatan-asli-daerah-pad-dan-produk-domestik-regional-bruto-pdrb
13