Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 2
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Tujuan ........................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
E. Batasan Masalah............................................................................ 6
1
BAB I
PENDAHULUAN
tolak ukur yang paling penting untuk menentukan tingkat kemampuan daerah
dimana semua kebutuhan dan standar pelayanan bagi masyarakat daerah hanya
peningkatan kesejahteraan bangsa dan negara secara merata dan adil, dan juga
untuk mendapatkan kehidupan yang sejajar dari daerah yang lebih maju. Untuk
rakyat, alternatif yang dapat meningkatkan peran yang nyata dan kemandirian
2
Sesuai yang diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945, Sebagai Negara
bertujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Diperlukan dana
pinjaman dan penjualan hasil alam dan produksi, serta penerimaan dari sktor
Sektor pajak merupakan salah satu sumber penerimaan dari dalam negeri.
Sumber dana terbesar yang berasal dari mayarakat merupakan salah satunya ialah
pajak. Salah satu tulang punggung penerimaan negara ialah pajak dimana semakin
pentingnya pajak bagi pembagunan nasional dan masyarakat dapat sadar bahwa
mereka dapat ikut berperan dalam pembangunan nasional. Sejak tahun 1984 pajak
mulai dipungut, dan sesuai degan Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 menganut
dikelmpokkan menjadi dua, yaitu Pajak Daerah dan Pajak Pusat. Pajak pusat dan
pajak daerah merupakan suatu sistem perpajakan di Indonesia yang pada dasarnya
merupakan beban masyarakat sehingga perlu dijaga agar kebijakan tersebut dapat
3
Salah satu kewajiban negara ialah dengan mewajibkan membayar pajak
beban seperti pajak, dan lain-lain. Pembinaan Pajak daerah saat ini dilakukan
secara terpadu dengan pajak nasional, dimana akan saling melengkapi sehingga
akan dilakukan terus menerus pembinaaan mengenai tarif pajak dan objek pajak.
Menurut Zaenal (1985) PAD yang antara lain berupa Pajak Daerah dan
dari PAD dan Penerimaan berupa Dana Perimbangan yang bersumber dari APBN.
pula dengan disertai meningkatnya komunikasi dan teknologi, begitu pula dengan
untuk mewujudkan pembangunan, dan dapat dari berbagai sumber dana atau
4
B. Rumusan Masalah
masalahnya:
bermotor?
C. Tujuan
permasalahannya ialah :
kendaraan bermotor.
pajak daerah.
D. Manfaat Penilitian
1. Kegunaan Teoritis
5
berasal dari pajak serta proses penetapannya, khususnya Pajak Kendaraan
2. Kegunaan Praktis
E. Batasan Masalah
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Otonomi Daerah
daerah, yaitu hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
Republik Indonesia.
desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari
7
dengan kewajiban dan pembagian kewenangan serta tata cara
pengawasan keuangannya.
maupun domestik.
masyarakatnya.
proyek-proyek daerah dalam satu tahun anggaran tertentu, dan pihak lain
Belanja Daerah Pasal 1 (b), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah
8
suatu rencana keuangan tahunan daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan
daerah sesuai keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29Tahun 2002 mengenai
pedoman pengurusan.
APBD selama pelaksanaan satu tahun anggaran. Demi menghasilkan APBD yang
sangat dibutuh masyarakat sesuai dengan potensi daerah masing-masing dan dapat
antara lain:
1) Menentukan jumlah pungutan pajak dan retribusi daerah serta pengutan lainnya
bertanggung jawab.
3) Memberikan isi dan arti kepada tanggung jawab pemerintah daerah umumnya
9
5) Merupakan suatu pemberian kuasa kepada kepala daerah untuk melakukan
C. Pajak
Awalnya, pengaturan pajak diatur dalam pasal 23 ayat 2 UUD 1945 yang
pasal 23 ayat 2 UUD 1945 diganti dengan pasal 23A UUD 1945 yang
menegaskan bahwa pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk
pihak rakyat kepada kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan
surplusnya digunakan untuk Public Saving yang merupakan sumber utama untuk
bahwa ada lima unsur yang melekat dalam pengertian pajak, yaitu :
10
3. Tidak ada kontra-prestasi (imbalan) yang langsung dapat dirasakan oleh
pembayar pajak.
4. Pemungutan pajak dilakukan oleh Negara baik oleh pemerintah pusat ataupun
1. Fungsi Pajak
Menurut IIyas dan Burton (2001 : 8), terdapat empat fungsi pajak yaitu:
negeri.
tertentu yang letaknya diluar bidang keuangan. Pajak berfungsi sebagai alat
Sebagai contoh yaitu dikenakannya pajak yang tinggi terhadap minuman keras,
barang mewah.
11
3. Fungsi Demokrasi yaitu suatu fungsi yang merupakan salah satu penjelmaan
4. Fungsi Distribusi yaitu fungsi yang lebih menekankan pada unsur pemerataaan
dan keadilan dalam masyarakat. Wajib pajak harus membayar pajak, pajak
bersama.
Tarif pajak merupakan salah satu unsur keadilan dalam pemungutan pajak
semakin besar jika yang dijadikan dasar pengenaan pajak juga semakin
c) Tarif Tetap : Tarif tetap adalah tarif pemungutan pajak yang besar
12
adalah tarif pajak pertambahaan nilai, pajak bumi dan bangunan, dan
e) Tarif Spesifik : Tarif Spesifik adalah tarif dengan suatu jumlah tertentu
atas suatu jenis barang tertentu atau suatu satuan jenis tertentu atau
3. Klasifikasi pajak
kelompok yaitu:
kelompok yaitu:
1) Pajak Langsung yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib
lain. Contoh: Pajak penghasilan. Hal ini juga diungkap oleh Eddy
13
b) Pengelompokan Pajak menurut sifatnya dapat dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu:
1) Pajak Daerah yaitu iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi
pemerintah daerah.
2) Pajak Pusat yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
Materai.
14
4. Pajak kendaraan Bermotor
bermotor. Dalam hal ini kendaraan bermotor yang dimaksud ialah kendaraan
beroda dua atau lebih yang dapat digunakan di jalan darat, yang digerakkan
dengan tenaga bermotor atau tenaga yang dapat mengubah suatu sumber daya
energi terntu menjadi tenaga gerak. Kendaraan yang dimaksud bisa juga berupa
alat-alat besar yang dapat bergerak. Dengan menghitung hasil kali dari nilai jual
Harga pasaran umum (HPU) merupakan harga rata-rata yang didapat dari
bermotor) terhadap Nilai Jual Kendaraan Bermotor berbagai tipe ( jenis jeep,
motor, mobil, mini bus, bus, pick up, truk, alat berat dll).
Kendaraan Bermotor
adalah Niali Jual Kendaraan Bermotor. Sehingga akan ada hubungan yang positif
15
antara Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dengan Nilai Jual kendaraan
Bermotor, karena ketika pajak kendaraan bermotor itu naik maka Nilai Jual
adalah jumlah seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai sektor/lapangan
yang dimaksud dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita
adalah salah satu tolak ukur untuk tingkat kesejahteraan suatu daerah dengan
Pertumbuhan PDRB per kapita, denngan kata lain apabila daya beli masyarakat
Kendaraan Bermotor dengan PDRB per kapita, karena apabila Penerimaan Pajak
Kendaraan Bermotor itu mengalami peningkatan begitu juga dengan PDRB per
16
G. Penelitian terdahulu
Analisis Tingkat Efesiensi dan Efektivitas Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah
pajak, dan retribusi daerah dilihat dari rasio pertumbuhan, rasio efesiensi, rasio
kontribusi PAD, pajak daerah memberikan kontribusi yang lebih besar dari
komponen PAD lainnya termasuk retribusi daerah. Bila dilihat dari efektivitas
penerimaan pajak dan rasio efisiensi, efektivitas diatas 100% dan efisiensi di
2001-2010. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas,
2001-2010. Dari hasil yang didapat bahwa tingkat efektivitas, efesiensi dan
dan dapat dikategorikan sangat efesien. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
17
sebelumnya adalah pada objeknya menggunakan pajak kendaraan bermotor dan
H. Hipotesis
kendaraan bermotor.
I. Kerangka Analisis
Faktor-faktor mempengaruhi
pendapatan pajak kendaraan
bermotor
Peningkatan Pendapatan
Kendala yang mempengaruhi
pendapatan pajak kendaraan Pajak Kendaraan
bermotor Bermotor Provinsi Jambi
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
B. Objek Penelitian
Pada penelitian kali ini objeknya adalah peraturan dan tata cara Pelaksanaan
C. Identifikasi Variabel
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu :
Data ini berupa data sekunder, data yang dikumpulkan dari berbagai
sumber terkait.
19
Data yang digunakan ialah data kuantitatif, mengacu pada biaya dan
1. Metode Literatur
yang terkait.
F. Analisis Data
SPSS.
G. Sistematika Pembahasan
Tesis ini terbagi dalam lima bab dan pada tiap bab terbagi dalam sub bab-sub
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, ruang lingkup,
pembahasan.
Dalam bab ini dibahas teori-teori yang melandasi pembahasan dalam tesis
20
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan melakukan pembahasan dan evaluasi terhadap
pembahasan pada Bab IV. Dan atas dasar kesimpulan tersebut penulis mencoba
21
DAFTAR PUSTAKA
Harianto, D dan Adi, Priyo Hari. 2007. Hubungan antara Dana Alokasi Umum,
Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan Asli daerah.
Proceeding SNA X. Makassar.
Maimunah, M.2006. Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap
Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera. Proceeding
SNA IX. Padang
Nuarisa, SA. 2013. Pengaruh PAD, DAU dan DAK Terhadap Pengalokasian
Anggaran Belanja Modal. Accounting Analysis Journal. Vol.1. Pp. 89-
95.
Nugroho, Fajar dan Abdul Rohman. 2012. Pengaruh Belanja Modal Terhadap
Kinerja Keuangan Daerah dengan Pendapatan Asli Daerah sebagai
Variabel Intervening. Diponegoro Journal of Accounting.Vol. 1. Pp. 1-
14.
22
Putro, N S. 2009. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah,
Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Belanja Modal.
Diponegoro Journal of Accounting.
Setiaji, W dan Priyo Hari Adi. 2007. Peta Kemampuan Keuangan Daerah Sesudah
Otonomi Daerah : Apakah Mengalami Pergeseran ?. Proceeding SNA
X. Makassar.
23
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Wenny, CD. 2012. Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap
Kinerja Keuangan Pada Pemerintah Kabupaten dan Kota Di Propinsi
Sumatera Selatan. Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah
STIE MDP. Vol.2. Pp. 39-51.
Wertianti, I G A Gede dan A.A.N.B. Dwirandra. 2013. Pengaruh pertumbuhan
ekonomi pada belanja modal dengan PAD dan DAU sebagai variabel
moderasi. E-jurnal akuntansi universitas udayana. Pp.567-584
www.id.wikipedia.org/wiki/Pajak
www.jhohandewangga.wordpress.com/2012/02/27/pengertian-dan-macam-
macam-pajak-daerah/
24