Anda di halaman 1dari 8

STANDAR OPERASIONAL NOMOR : 02

PROSEDUR MULAI BERLAKU : 12 Februari 2023


SHARIA ECONOMIC TRAINING REVISI :-
MASA AMANAH 2022-2023 TANGGAL REVISI :-
HALAMAN :

Merajut Ukhuwah dalam Dakwah Bernuansa Ilmiah

A. PENDAHULUAN
Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) merupakan organisasi kemahasiswaan yang
memfokuskan diri pada pengembangan ekonomi islam. Organisasi yang berdiri pada tanggal 13 Mei
2000 ini merupakan suatu forum dakwah, ukhuwah dan ilmiah antar Kelompok Studi Ekonomi
Islam (KSEI) di lingkungan internal dan eksternal kampus di seluruh wilayah Indonesia. Sebagai
organisasi pergerakan di bidang keilmuan, dalam aktivitas dakwahnya FoSSEI diharapkan mampu
melahirkan insan-insan di Indonesia dan dunia untuk menjadi para pejuang dakwah Ekonomi Islam.
Salah satu tujuan untuk menjadikan Ekonomi Islam sebagai sistem perekonomian yang baku
digunakan umat akan tercapai apabila adanya komitmen dari generasi-generasi penerus dakwah.
Maka untuk menghasilkan insan-insan terbaik dan generasi-generasi penerus dakwah Ekonomi
Islam dibutuhkan kaderisasi yang berkelanjutan untuk mencari insan secara kuantitas dan kualitas.
Kaderisasi suatu organisasi diibaratkan seperti halnya jantung dalam tubuh manusia. Peran
kaderisasi sangat penting bagi keberlangsungan organisasi itu sendiri. Kaderisasi tidak hanya
berhenti sampai pada seberapa mampu organisasi itu merekrut anggota baru saja, melainkan ada
proses panjang yang harus ditempuh untuk sampai pada lahirnya kader-kader yang sesuai dengan
tujuan organisasi itu sendiri. Salah satu bentuk sarana kaderisasi yang dapat dilakukan yaitu dengan
melaksanakan pelatihan guna meningkatkan kualitas dan kapabilitas kader FoSSEI. Salah satunya
adalah adanya Sharia Economic Training (SET).
SET merupakan jenjang kaderisasi tingkat 2 (dua) yang juga sebagai sarana pelatihan untuk
memperdalam keilmuan kader FoSSEI, baik dalam bentuk pengetahuan seputar FoSSEI, dan
kepemimpinan. Dengan adanya keilmuan yang semakin matang, harapannya kader FoSSEI memiliki
daya kritis dan cerdas dalam menanggapi segala permasalahan terkhusus Ekonomi Islam, berjiwa
pemimpin, dan memiliki sense of belonging terhadap organisasi yang dalam hal ini adalah FoSSEI.
Wadah ini diharapkan mampu mencetak kader yang memiliki karakter Ekonom Rabbani yang
berkualitas dan mampu menerapkan Syariat Islam, sehingga mampu dan siap mendakwahkan
Ekonomi Islam di masyarakat.
B . TUJUAN DAN OUTPUT
1. Tujuan diselenggarakannya SET adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan keilmuan kader.
b. Mempererat ukhuwah antara anggota KSEI.
c. Membangun jiwa kepemimpinan.
d. Mempersiapkan kepengurusan KSEI selanjutnya.

2. Output yang ingin dicapai dari penyelenggaraan SET adalah sebagai berikut:
a. Keilmuan anggota KSEI, baik berupa pengetahuan ke-FoSSEI-an dan keilmuan yang
lebih baik dan matang.
b. Setiap anggota KSEI memiliki kerekatan ukhuwah.
c. Anggota KSEI memiliki kualitas kepemimpinan yang cakap sebagai calon penerus
kepemimpinan FoSSEI.
d. Kader KSEI memiliki sense of belonging, pola pikir prestatif dan mampu melakukan
pemecahan masalah di KSEI.

C. KETENTUAN KEGIATAN
Berikut merupakan ketentuan umum terkait dengan Sharia Economic Training:
1. Forum Silaturrahmi Studi Ekonomi Islam yang selanjutnya disebut FoSSEI merupakan wadah
silaturrahmi antar KSEI, baik di tingkat regional maupun nasional.
2. Sharia Economic Training yang selanjutnya disebut SET merupakan salah satu perangkat
kaderisasi FoSSEI yang diadakan di KSEI.
3. Apabila terdapat KSEI yang tidak mampu melaksanakan SET secara mandiri, maka kader dapat
mengikut SET yang diadakan oleh regional atau ikut serta dalam SET KSEI lain berdasarkan
pada kebijakan Koordinator Regional dan Ketua KSEI yang bersangkutan.
4. Standar Operasional Prosedur SET yang selanjutnya disebut SOP SET merupakan panduan
yang dibuat oleh pengurus nasional dan tidak bertentangan dengan AD/ART FoSSEI untuk
memberikan kesepahaman yang sama terkait dengan SET.
5. SET dilaksanakan minimal enam bulan setelah DEI.
6. SET terdiri dari kegiatan peningkatan kapasitas keilmuan kader yang berupa pengetahuan ke-
FoSSEI-an, keilmuan, dan peningkatan kualitas kepemimpinan kader.
7. KSEI menghimbau setiap kadernya agar mengikuti SET sesuai dengan syarat kepesertaan yang
diatur lebih lanjut pada bagian Kepesertaan.
8. Panitia SET merupakan kader KSEI itu sendiri.
9. Hal-hal lebih lanjut terkait dengan kepanitiaan SET diatur lebih lanjut pada bagian
Kepanitiaan.
D. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan Sharia Economic Training idealnya dilaksanakan selama 2 hari. Namun, apabila
membutuhkan jangka waktu yang lebih lama, maka penambahan hari diperbolehkan sesuai
dengan kebijakan KSEI masing-masing. Adapun tata pelaksanaan kegiatan pun harus tetap
mengacu pada Modul Kaderisasi FoSSEI. Kemudian dalam rangka mewujudkan tujuan dan output
yang telah ditetapkan di atas, diperlukan penjelasan lebih lanjut terkait dengan bentuk kegiatan.
Berikut merupakan bentuk kegiatan SET:
1. Registrasi kepesertaan dilakukan dengan mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan
panitia penyelenggara.
2. Pemaparan materi dengan konten materi yang minimal sesuai dengan ketentuan yang adapada
SOP SET yang akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian Kompetensi Materi.
3. Diskusi terbuka membahas isu-isu Ekonomi Islam kontemporer.
4. Diskusi terbuka membahas permasalahan internal KSEI.
5. Focus Group Discussion atau FGD antar peserta SET yang membahas masalah-masalah yang
relevan dengan materi yang disampaikan. Harapannya hasil diskusi kelompok yang telah
dilakukan dapat dipaparkan dihadapan peserta lainnya dan saling menanggapi hasil diskusi
masing-masing kelompok
6. Ice breaking adalah kegiatan permainan selingan diantara kegiatan utama SET yang melibatkan
peserta SET. Ice breaking ini diharapkan dapat menjadi waktu selingan yang memasukkan nilai-
nilai tentang ke-KSEI-an, mengenal internal KSEI, dan reminder materi sebelumnya. Adapun
teknis ice breaking diserahkan kepada kreativitas dan budaya panitiapenyelenggara.
7. Kegiatan berupa outbond atau games sederhana yang melibatkan seluruh peserta dan
panitia SET. Adapun untuk teknis outbond atau games disesuaikan dengan kreativitas dan
budaya dari masing-masing regional.

E. KETENTUAN KEPESERTAAN
1. Hak dan Kewajiban Peserta
a. Hak
1) Mendapatkan fasilitas yang terjamin keamanannya.
2) Dapat mengajukan izin kepada kepada pihak panitia apabila tidak dapat mengikuti
rangkaian SET karena alasan yang mendesak dan telah disetujui ketua pelaksana.
Untuk mekanisme perizinan disesuaikan dengan prosedur yang telah disepakati oleh
pihak penyelenggara.
3) Mendapat jaminan keamanan dan kenyamanan diri, terhindar dari segala macam
bentuk gangguan yang mengancam harkat dan martabat masing-masing individu.
4) Kebebasan bersuara dan menyampaikan pendapat.
b. Kewajiban
1) Mengikuti dengan aktif dan antusias seluruh rangkaian SET dengan sungguh-
sungguh.
2) Mengerjakan semua penugasan yang telah diberikan oleh panitia SET.
3) Datang tepat waktu.
4) Bersikap sopan dan santun kepada panitia, sesama peserta, maupun kepada pihak-
pihak lainnya.
5) Menjaga kebersihan lingkungan.
6) Menjaga kondusivitas selama acara berlangsung.
7) Bertanggung jawab atas kesehatan diri sendiri.
8) Menaati semua peraturan yang telah ditetapkan
2. Syarat Peserta
Peserta dalam kegiatan SET harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Kader KSEI berstatus sebagai mahasiswa aktif.
b. Kader yang telah mengikuti kegiatan Diklat Ekonomi Islam (DEI) atau kaderisasi KSEI
tingkat 1 (satu) dan dinyatakan lulus oleh Ketua KSEI dibuktikan dengan melampirkan
sertifikat kelulusan.
c. Berkeinginan kuat untuk mengembangkan diri. Berkeinginan kuat untuk berkontribusi
bagi KSEI.

F. KOMPETENSI MATERI
SET merupakan salah satu kegiatan dalam alur kaderisasi yang penting untuk dilaksanakan. SET
merupakan proses kaderisasi tingkat 2 (dua) atau lanjutan dari DEI sebagai wujud pelatihan untuk
meningkatkan kapasitas keilmuan kader KSEI dan FoSSEI, sehingga para kader tidak hanyak baik
dalam manajerial organisasi, tapi juga matang dari segi keilmuannya. Maka dari itu, perlu disusun
muatan kompetensi materi agar dapat menjadi rujukan dalam penyusunan materi SET. Muatan
kompetensi materi SET adalah sebagai berikut:
1. Kepemimpinan.
a. Pembangunan komunikasi organisasi.
b. Manajemen konflik dalam organisasi.
c. Organizational relationship.
2. Arah Pergerakan KSEI.
a. Hakikat KSEI.
b. Sejarah dan prinsip pergerakan KSEI.
c. Kondisi pergerakan KSEI masa kini.
3. Urgensi dan Problematika Dakwah.
a. Arti dan urgensi dakwah.
b. Problematika dakwah intern organisasi.
c. Problematika dakwah ekstern organsasi.
d. Solusi problematika dakwah dalam berorganisasi.
4. Amal Jama’i.
a. Pengertian dan urgensi amal jama’i.
b. Implementasi amal jama’i dalam pergerakan organisasi.
5. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.
a. Fase pemikiran Ekonomi Islam.
b. Kontribusi pemikiran Ekonomi Islam.
c. Madzhab-madzhab dalam Ekonomi Islam.

G. KETENTUAN KEPANITIAAN
1. Susunan Kepanitiaan
Susunan kepanitiaan dari SET dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masing-
masing penyelenggara. Adapun secara umum struktur kepanitiaan SET adalah sebagai
berikut:
a. Ketua Pelaksana
Ketua Pelaksana memiliki peran penting dalam memimpin keberjalanan SET dan
bertanggung jawab dalam menjembatani segala hal dengan pihak eksternal, seperti
berkoordinasi dengan Supervisor Kaderisasi dan Koordinator Regional. Ketua juga
bertugas untuk memantau dan memastikan seluruh divisi berjalan dengan baik dan sesuai
arahan kerja yang telah ditentukan.
b. Wakil Ketua Pelaksana
Wakil Ketua Pelaksana berfungsi untuk mengendalikan urusan internal yang meliputi
permasalahan setiap divisi, berkoordinasi dengan Ketua, dan memastikan seluruh
perkembangan divisi berjalan dengan baik untuk menyukseskan penyelenggaraan SET.
c. Sekretaris
Secara umum Sekretaris bertanggung jawab atas manajemen administrasi SET secara
keseluruhan. Bertugas untuk menyusun proposal pendanaan, membuat notulensi rapatdan
penegasan timeline kerja dan rapat.
d. Bendahara
Bendahara bertanggung jawab dalam mengatur arus keluar-masuk keuangan SET,
menyusun skala prioritas kebutuhan keuangan, mengarsipkan semua bukti pembayaran dan
penerimaan dana kegiatan, dan membuat laporan keuangan sebagai bentuk transparansi
arus keuangan kegiatan.
e. Divisi Acara
Divisi Acara bertanggung jawab untuk menyusun seluruh konsep SET dari awal hingga
akhir acara. Divisi Acara juga harus mampu merancang sebuah konsep SET yang dapat
menyampaikan esensi kegiatan serta mengemasnya dalam bentuk yang kreatif dan
menarik. Selain itu, penyusunan timeline, rundown, Term of Reference (TOR) Pembicara,
penentuan tema, pembicara, dan pengisi acara serta penentuan tanggal gladi bersih pun
juga menjadi tanggung jawab Divisi Acara secara khusus.
f. Divisi Hubungan Masyarakat
Divisi Humas bertanggung jawab terhadap penyaluran administrasi, informasi, maupun
arahan kegiatan kepada para peserta SET serta berperan menyampaikan informasi berupa
undangan dan follow-up kepada para calon pembicara.
g. Divisi Logistik dan Transportasi
Secara umum tanggung jawab yang ditanggung oleh Divisi Logistik dan Transportasi adalah
menghimpun data dan pengadaan sarana serta pra sarana yang dibutuhkan oleh setiap
divisi selama keberlangsungan SET. Kemudian Divisi Logistik dan Transportasi juga berperan
melakukan koordinasi dalam pemenuhan kebutuhan serta mempertanggungjawabkan
penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian perlengkapan yang dibutuhkan untuk
keberlangsungan SET.
h. Divisi Publikasi, Dokumentasi, dan Dekorasi
Divisi Publikasi, Dokumentasi, dan Dekorasi yang selanjutnya disebut PDD bertanggung
jawab terhadap segala hal yang berkaitan dengan visualisasi konten kreatif SET, sehingga
nilai-nilai yang ingin dibawa dalam SET dapat tersampaikan dengan baik kepada para
peserta SET. Divisi PDD juga berperan untuk mendesain konsep dekorasi pada kegiatan
SET, mengabadikan setiap momen kegiatan, dan melakukan publikasi secara online
melalui media sosial.
i. Divisi Konsumsi
Divisi Konsumsi bertanggung jawab dalam mengatur konsumsi panitia, peserta, dan
pembicara atau tamu undangan yang hadir. Divisi Konsumsi juga berperan mengelola
dana yang diberikan Bendahara untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kegiatan.
j. Divisi Sponsorship
Divisi Sponsorship atau Pendanaan bertanggung jawab untuk mencari dan mengajukan
proposal sponsor kepada stakeholder untuk mendapatkan timbal balik yang
menguntungkan.

2. Syarat Panitia
Kepanitiaan dalam kegiatan SET harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Kepanitiaan SET terdiri dari Ketua Pelaksana, Wakil Ketua Pelaksana, Sekretaris,
Bendahara, Divisi Acara, Divisi Hubungan Masyarakat, Divisi Logistik dan Transportasi,
Divisi Konsumsi, Divisi Publikasi, Dokumentasi, dan Dekorasi, dan Divisi Sponsorship.
Kepanitiaan SET di atas tidak bersifat tetap, sehingga dapat disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing penyelenggara kegiatan.
b. Alur Kepanitiaan berawal dari pembentukan panitia – penyusunan job description
kepanitiaan – perumusan tema dan output kegiatan – penyusunan timeline kegiatan –
proses berjalannya kepanitiaan – pengawasan dan evaluasi oleh penanggung jawab,
Supervisor Kaderisasi dan Koordinator Regional.
3. Hak dan Kewajiban Panitia
a. Hak
1) Memiliki hak untuk bertindak sesuai dengan wewenang yang telah diberikan.
2) Mendapatkan keringanan dalam bertugas apabila terdapat keadaan yang mendesak dan
telah disetujui ketua pelaksana.
b. Kewajiban
1) Menjalankan tugas hingga tuntas sesuai dengan wewenang yang telah diberikan.
2) Datang tepat waktu.
3) Menegur peserta SET apabila melanggar peraturan yang telah ditetapkan.
4) Melakukan proses tindak lanjut bagi peserta yang melakukan pelanggaran berupa
pemberian sanksi atau konsekuensi lainnya.
5) Menjaga etika dalam berbuat dan berucap.
6) Menjaga kebersihan lingkungan.
7) Bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan bersama.
8) Menaati semua peraturan yang telah ditetapkan.
9) Melindungi segenap peserta dari segala bentuk perlakuan kasar, baik secara verbal
maupun fisik.
10) Selalu melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dalam kepanitiaan.

H. KETENTUAN PEMBICARA
Pembicara dalam Sharia Economic Training diharapkan memiliki pengalaman serta
kompetensi yang dapat menunjang materi yang disampaikan serta dapat membagikan pengalaman
dalam berbagai kegiatan keilmuan, juga mampu memantik diskusi ilmiah dan keaktifan dari peserta
SET. Syarat yang harus dipenuhi dalam pemilihan pembicara adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa
a. Pernah atau sedang menjadi fungsionaris organisasi/KSEI.
b. Pernah atau sedang menjadi BPH organisasi/KSEI.
c. Mempunyai kompetensi pada bidang yang diberikan.
d. Mempunyai pengalaman dalam pergerakan, kepemimpinan, dan dakwah dalam KSEI
yang bersangkutan (khusus untuk penyampaian materi tentang Arah Pergerakan KSEI).
2. Dosen atau praktisi Ekonomi Islam
a. Mempunyai kompetensi, pengalaman, dan ilmu pada bidang yang diberikan.
b. Mempunyai pengalaman dalam pergerakan, kepemimpinan, dan dakwah dalam KSEI
yang bersangkutan (khusus untuk penyampaian materi tentang Arah Pergerakan KSEI).
3. Tokoh masyarakat atau tokoh nasional
a. Mempunyai kompetensi, pengalaman, dan ilmu pada bidang yang diberikan.
b. Mempunyai pengalaman dalam pergerakan, kepemimpinan, dan dakwah dalam KSEI
yang bersangkutan (khusus untuk penyampaian materi tentang Arah Pergerakan KSEI).
I. PENUGASAN
Penugasan diberikan kepada peserta untuk menilai pemahaman peserta terhadap materi
yang disampaikan dan mengetahui kedisiplinan peserta terhadap pertanggungjawaban amanah
yang diberikan. Penugasan standar yang diberikan di bawah bersifat umum dan setiap panitia
penyelenggara SET berhak untuk menyesuaikan penugasan sesuai dengan kebutuhan masing-
masing:
a. Assignment/Tugas
Merupakan agenda yang dilaksanakan pada setiap tahapannya sebagai berntuk pemahaman
akan materi dan daya analisis peserta. Assignment dapat berupa pre-post test, kuis, esai dan
lain sebagainya. Adapun untuk esai sendiri diharapkan dapat dijadikan bahan untuk
pelaksanaan Orasi Ilmiah.
b. Focus Group Discussion (FGD)
Merupakan agenda yang dilaksanakan untuk menanamkan sikap kritis dan melatih asertivitas
peserta dalam menanggapi sebuah permasalahan yang diberikan. Dalam FGD ini pula
diharapkan mampu mengasah kerja sama tim, dan kemampuan berdiskusi untuk mencapai
suatu solusi yang akan ditawarkan.
c. Presentasi
Merupakan sebuah agenda yang dilaksanakan sebagai berntuk realisasi terhadap seluruh
kinerja dan kerja sama tim dalam melaksanakan rangkaian, juga diharapkan bahwa hasil FDG
dipaparkan secara sistematis dalam presentasi.

J. PERAN KSEI
Berikut merupakan peran KSEI dalam penyelenggaraan Sharia Economic Training:
1. KSEI berperan aktif mengajak kadernya untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan SET.
2. KSEI berperan membantu menyukseskan kegiatan SET.

K. PENUTUP
Demikian SOP SET ini dibuat untuk menjadi pedoman dan referensi panitia penyelenggara
kedepannya. Apabila ketentuan dalam SOP ini dirasa kurang relevan dengan budaya atau kondisi di
masing-masing KSEI, maka dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing KSEI. SOP SET ini
dapat digunakan sebagaimana mestinya. Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan, baik
dalam pemilihan maupun penyusunan kata. Terima kasih banyak kami sampaikan kepada seluruh
pihak yang telah mendukung penyusunan SOP atau petunjuk pelaksanaan di atas.

Presidium Nasional FoSSEI

Renaldi

Anda mungkin juga menyukai