Berdasarkan tabel diatas jumlah persalinan pada triwulan I( Januari - Maret 2022 ) ada 74
orang dengan penggunaan KB Pasca Persalinan jenis IUD 5 orang : 6,75%, Implant 3 orang
: 4,05 %, MOW 4 orang : 5,40%, MAL 20 orang : 27,02 %. Sedangkan yang memilih
metode KB suntik, Pil, dan kondom adalah 0 orang : 0%
b. Kesimpulan
1
Dari 74 orang total persalinan yang menggunakan KB adalah 43,24%
c. Rekomendasi
1) Meningkatkan promosi tentang penggunaan dan manfaat KB bagi Ibu dan Keluarga
melalui media Poster, leaflet, agar lebih menarik dan mudah di pahami.
2) Pemberian konseling KB secara optimal dilakukan mulai dari Ibu hamil di usia 28
minggu.
3) Penambahan anggota Tim Konseling yang kompoten telah mengikuti pelatihan
untuk melakukan konseling secara optimal.
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0
JANUARI
FEBRUARI
MARET
a. Analisa Data
2
Berdasarkan dari tabel diatas jumlah pasien yang mengalami keguguran pada Tiwulan I
(Januari-Maret 2022) ada 9 orang dengan pemilihan metode KB Pasca Keguguran ada 0
orang : 0% (Tidak Ada). Adapun alasan pasien memilih untuk tidak ber-KB Pasca
Keguguran di karenakan ingin melakukan program hamil lagi setelah 3 bulan sesuai
anjuran dokter dan menggunakan KB jenis Kondom.Pasien juga takut dengan efek
samping yang akan muncul, tidak ada dukungan dari suami dan keluarga (budaya dan
agama), suami bekerja di luar negri atau luar kota (LDR), ingin cepat hamil lagi karen
belum punya anak.
b. Kesimpulan
Dari 9 pasca Keguguran yang menggunakan metode kontrasepsi adalah o orang :0%
c. Rekomendasi
Melakukan edukasi dan konseling mengenai penggunaan KB yang tepat bagi Ibu
Pasca Keguguran agar mengurangi resiko terulangnya kejadian keguguran.
3
8
8
7
6
6
5
5
3
2 2
2
1
0 00 00 000 00 000
0
Januari Februari Maret
a. Analisa Data
Berdasarkan dari tabel pelayanan KB interval diatas pada triwulan I (Januari -
Maret 2022) ada 51 orang yang di konseling, memilih KB interval suntik ada 19
orang :37,25%, pil 2 orang : 3,92%, implant 2 orang : 3,92%, IUD 0 orang : 0%.
Adapun alasan pasien memilih untuk tidak ber-KB dikarenakan takut dengan efek
samping yang akan muncul, tidak ada dukungan dari suami dan keluarga (budaya dan
agama), suami bekerja di luar negri atau luar kota (LDR), Adanya dampak pandemi
COVID 19.
b. Kesimpulan
Dari 51 PUS yang dilakukan konseling hanya 23 orang : 45,09 %yang menggunakan
metode kontrasepsi.
c. Rekomendasi
Lebih meningkatkan edukasi dan konseling mengenai penggunaan KB yang tepat bagi
pasien berdasarkan kondisi pasien,
4
Melakukan konseling bukan hanya pada pasien tetapi pada suami dan keluarga penting
pasien yang mendukung dalam pengambilan keputusan pasien.
5
35
31
30
25
20
15
11
10 10
10 7
6 6
4
5 2
1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
a. Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas jumlah Pasca Persalinan pada triwulan ke 2 ( April - Juni
2022 ) ada 147 orang dengan penggunaan KB Pasca Persalinan yaitu jenis IUD 6
orang : 4,08%, Implant 7 orang : 4,76%, MOW 1 orang : 0,68 %, MAL 31 orang :
21,08%. Sedangkan yang memilih metode KB suntik, Pil dan kondom adalah 0
orang : 0%.
Adapun alasan pasien memilih untuk tidak ber-KB dikarenakan takut dengan efek
samping yang akan muncul, tidak ada dukungan dari suami dan keluarga (budaya
dan agama), suami bekerja di luar negri atau luar kota (LDR), Adanya dampak
pandemi COVID 19.
b. Kesimpulan
Dari 147 total persalinan menggunakan kontrasepsi hanya ada 45 orang :30,61%
c. Rekomendasi
a. Meningkatkan promosi tentang penggunaan dan manfaat KB bagi Ibu dan Keluarga
melalui media Poster, leaflet, agar lebih menarik dan mudah di pahami.
6
b. Pemberian konseling KB secara optimal dilakukan mulai dari Ibu hamil di usia 28
minggu.
c. Penambahan anggota Tim Konseling yang kompoten telah mengikuti pelatihan
untuk melakukan konseling secara optimal.
a. Analisa Data
Berdasarkan dari tabel diatas jumlah pasien yang mengalami keguguran pada
triwulan II (April-Juni 2022) ada 7 orang dengan pemilihan metode KB Pasca
Keguguran 0 : 0% (Tidak Ada). Adapun alasan pasien memilih untuk tidak ber-KB
7
Pasca Keguguran di karenakan ingin melakukan program hamil lagi setelah 3 bulan
sesuai anjuran dokter dan menggunakan KB jenis Kondom.
b. Kesimpulan
Dari 7 pasien keguguran tidak ada yang memilih untuk menggunakan kontrasepsi 0
orang : 0%
c. Rekomendasi
Tetap melakukan promosi dan konseling mengenai penggunaan KB yang tepat bagi
Ibu Pasca Keguguran dan ingin melakukan program hamil agar mengurangi resiko
terulangnya kejadian keguguran.
8
6
6
5 5
5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
April Mei Juni
a. Analisa Data
Berdasarkan dari tabel diatas jumlah PUS yang di konseling pada triwulan II (April-
Juni 2022) ada 147 orang dengan pemilihan metode KB IUD 0 : 0% (Tidak Ada),
Implant 0 orang : 0 %, Suntik 16 orang : 10,88%,Pil 0 orang : 0%, Kondom 0 orang :
0%, Mow 0 orang :0%. Adapun alasan pasien lebih banyak memilih metode kontrasepsi
suntik karena takut menggunakan metode lainnya karena adanya rumor yang beredar di
masyarakat tentang efek samping yang akan muncul seperti (IUD yang dapat berpindah
posisi dari rahin, implant yang dapt tenggelam dan mengganggu aktiftas, Pil takut lupa
minum. Tidak ada dukungan dari suami dan keluarga (budaya dan agama), suami
bekerja di luar negri atau luar kota (LDR), Adanya dampak pandemi COVID 19,
b. Kesimpulan
Dari 147 PUS yang dilakukan konseling ada 16 orang : 10,88% yang menggunakan
kontrasepsi suntik.
c. Rekomendasi
1) Meningkatkan promosi tentang penggunaan dan manfaat KB bagi Ibu dan
Keluarga melalui media Poster, leaflet, agar lebih menarik dan mudah di
pahami.
2) Pemberian konseling KB secara optimal dilakukan mulai dari Ibu hamil di usia
28 minggu, ibu melahirkan dan ibu masa nifas.
9
3) Penambahan anggota Tim Konseling KBPP yang kompoten telah mengikuti
pelatihan untuk melakukan konseling secara optimal.
10
C. DATA P ELAYANAN KB DI RUMAH SAKIT SEMESTER I
11
12
11
10 10 10
10
6
6
5 5
4
4
3 3
2 2
2
1 111 1 1
0 000 000 0 000 0 000 0 000 0 0 000
0
Januari Februari Maret April Mei Juni
a. Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas jumlah persalinan pada semester I ( Januari - Juni 2022 )
ada 221 orang dengan penggunaan KB Pasca Persalinan jenis IUD 11 orang : 4,97
%, Implant 10 orang : 4,52 %, MOW 2 orang : 0,90 %, MAL 51 orang :23,07%.
KB Suntik sebanyak 0 orang : 0 %, 0 orang : 0% memilih Pil, 0 orang : 0 %
memilih Kondom 0 orang : 0%.
Adapun alasan pasien tidak memilih pemasangan KB Jangka Panjang di karenakan
masih trauma dengan rasa sakit setelah melahirkan dan tidak mendapat dukungan
dari keluarga, tidak mendapatkan konseling yang memadai sejak dari masa ANC.
b. Kesimpulan
Dari 221 total persalinan ada 77 orang : 34,84% yang menggunakan kontrasepsi
c. Rekomendasi
Meningkatkan promosi tentang penggunaan dan manfaat KB bagi Ibu dan
Keluarga melalui media Poster, leaflet, agar lebih menarik dan mudah di pahami.
Pemberian konseling KB secara optimal dilakukan mulai dari Ibu hamil di usia 28
minggu.
12
Penambahan anggota Tim Konseling yang kompoten telah mengikuti pelatihan
untuk melakukan konseling secara optimal.
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Januari Februari Maret April Mei Juni
a. Analisa Data
Berdasarkan dari tabel diatas jumlah pasien yang mengalami keguguran pada
semester I (Januari-Juni 2022) ada 16 orang dengan pemilihan metode KB Pasca
13
Keguguran 0 : 0% (Tidak Ada). Adapun alasan pasien memilih untuk tidak ber-KB
Pasca Keguguran di karenakan ingin melakukan program hamil lagi setelah 3 bulan
sesuai anjuran dokter dan menggunakan KB jenis Kondom.
Adanya pengaruh lingkungan keluarga yang tidak mendukung penggunaan alat
kontrasepsi karena hawatir sulit untuk hamil lagi.
b. Kesimpulan
Dari 16 total pasien pasca keguguran yang menggunakan kontrasepsi 0 orang : 0%
c. Rekomendasi
Tetap melakukan promosi dan konseling mengenai penggunaan KB yang tepat bagi
Ibu Pasca Keguguran dan ingin melakukan program hamil agar mengurangi resiko
terulangnya kejadian keguguran.
Metode KB Interval
Jumlah PUS
Bulan yang Jumlah
IUD Implant Suntik Pil Kondom
dikonseling
Januari 31 0 2 8 2 0 12
Februari 9 0 0 6 0 0 6
Maret 11 0 0 5 0 0 5
April 57 0 0 5 0 0 5
Mei 48 0 0 5 0 0 5
Juni 42 0 0 6 0 0 6
Total 147 0 2 35 2 0 39
Rate 0% 1,36% 23,80% 1,36% 0% 26,53%
14
8
8
7
6 6
6
5 5 5
5
3
2 2
2
1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Januari Februari Maret April Mei Juni
a. Analisa Data
Berdasarkan dari tabel diatas jumlah PUS yang dikonselin pada semester I
(Januari-Juni 2022) ada 147 orang dengan pemilihan metode KB IUD 0 : 0%
(Tidak Ada), Implant 2 : 1,36%, Suntik 35 orang : 23,80%, Pil 2 : 1,36%, Kondom
0 orang : 0%, Adapun alasan pasien memilih untuk tidak ber-KB dikarenakan
takut dengan efek samping yang akan muncul, tidak ada dukungan dari suami dan
keluarga (budaya dan agama), suami bekerja di luar negri atau luar kota (LDR),
Adanya dampak pandemi COVID 19.
b. Kesimpulan
Dari 147 total PUS yang di konseling ada 39 0rang : 26,53% yang menggunakan
kontrasepsi.
c. Rekomendasi
Tetap melakukan promosi dan konseling mengenai penggunaan KB yang tepat
bagi Ibu Pasca Keguguran dan ingin melakukan program hamil agar mengurangi
resiko terulangnya kejadian keguguran.
15
D. DATA P ELAYANAN KB DI RUMAH SAKIT TRIWULAN III
30
27
25
22
20
15
10
10 8
4 4
5 3
2 2
1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Juli Agustus Septembar
a. Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas jumlah KB pasca persalinan pada triwulan ke 3 ( Juni -
September 2022 ) ada 135 orang dengan penggunaan KB Pasca Persalinan yaitu
16
jenis IUD 7 orang : 5,18%, Implant 15 orang : 11,11%, MOW 3 orang : 2,22 %,
MAL 59 orang : 43,70%.sedangkan yang memilih metode KB suntik, Pil dan
kondom adalah 0 orang : 0%.
Adapun alasan pasien memilih untuk tidak ber-KB dikarenakan takut dengan efek
samping yang akan muncul, tidak ada dukungan dari suami dan keluarga (budaya
dan agama), suami bekerja di luar negri atau luar kota (LDR), Adanya dampak
pandemi COVID 19.
b. Kesimpulan
Dari 135 total persalinan menggunakan kontrasepsi hanya ada 84 orang :62,22%
c. Rekomendasi
1) Meningkatkan promosi tentang penggunaan dan manfaat KB bagi Ibu dan
Keluarga melalui media Poster, leaflet, agar lebih menarik dan mudah di
pahami.
2) Pemberian konseling KB secara optimal dilakukan mulai dari Ibu hamil di usia
28 minggu.
3) Penambahan anggota Tim Konseling yang kompoten telah mengikuti pelatihan
untuk melakukan konseling secara optimal.
17
5
5
4.5
3.5
3
3
2.5
1.5
0.5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Juli Agustus September
a. Analisa Data
Berdasarkan dari tabel diatas jumlah pasien yang mengalami keguguran pada
triwulan III (Juli-September 2022) ada 8 orang dengan pemilihan metode KB Pasca
Keguguran 0 : 0% (Tidak Ada). Adapun alasan pasien memilih untuk tidak ber-KB
Pasca Keguguran di karenakan ingin melakukan program hamil lagi setelah 3 bulan
sesuai anjuran dokter dan menggunakan KB jenis Kondom.
b. Kesimpulan
Dari 8 pasien keguguran tidak ada yang memilih untuk menggunakan kontrasepsi 0
orang : 0%
c. Rekomendasi
Tetap melakukan promosi dan konseling mengenai penggunaan KB yang tepat bagi
Ibu Pasca Keguguran dan ingin melakukan program hamil agar mengurangi resiko
terulangnya kejadian keguguran.
18
PUS yang Kondo MOW
IUD Implant Suntik Pil
dikonseling m
Juli 39 0 0 5 2 0 0 7
Agustus 43 0 1 5 0 0 0 6
Septembe 0 0
34 0 0 10 0 10
r
Total 116 0 0 20 2 0 0 23
Rate 0% 0.86% 17,24% 1,72% 0% 0% 19,82%
a. Analisa Data
Berdasarkan dari tabel diatas jumlah PUS yang dikonselin pada triwulan ke
III (Juli-September 2022) ada 116 orang dengan pemilihan metode KB IUD 0 : 0%
(Tidak Ada), Implant 1 : 0,86%, Suntik 20 orang : 17,24%, Pil 2 : 1,72%, Kondom
0 orang : 0%, Adapun alasan pasien memilih untuk tidak ber-KB dikarenakan
takut dengan efek samping yang akan muncul, tidak ada dukungan dari suami dan
keluarga (budaya dan agama), suami bekerja di luar negri atau luar kota (LDR),
Adanya dampak pandemi COVID 19.
b. Kesimpulan
Dari 116 total PUS yang di konseling ada 23 0rang : 19,82% yang menggunakan
kontrasepsi.
c. Rekomendasi
Tetap melakukan promosi dan konseling mengenai penggunaan KB yang tepat
bagi Ibu Pasca Keguguran dan ingin melakukan program hamil agar mengurangi
resiko terulangnya kejadian keguguran.
19
Jumlah Jumlah Pengguna KB Tidak ber-KB
Bulan Pasca pasca Jumlah Pasca Paska Pasca Pasca Rate %
Persalinan Keguguran Salin Kegugura Salin keguguran
n
Januari 43 5 48 14 0 29 5 40,96 %
februari 10 0 10 8 0 2 0 2,40 %
Maret 21 4 25 10 0 11 4 18,08 %
Total 74 9 83 32 0 42 9 61,44 %
E. DATA KEJADIAN TIDAK DILAKUKANNYA KB PASCA PERSALINAN
DAN KB PASCA KEGUGURAN
20
60
51
50
40
34
32
30
20
14 15
10
10 8
2
0
Januari Februari Maret jumlah
Tidak KB Ber-KB
a. Analisa data
1) Dari tabel diatas dapat diketahui kejadian tidak dilakukannya KB Pasca
Persalinan dan Pasca Keguguran pada triwulan I ( Januari – Maret 2022)
adalah : Bulan Januari : 40,96 % , Februati : 2,40%, Maret : 18,08%
2) Insiden rate Tidak dilakukannya KB Pasca persalianan dan Pasca Keguguran
pada triwulan I : 61,44% yaitu : 51 kasus dari 83 jumlah ibu yang di
konseling Pasca persalinan normal maupun Persalinan dengan SC dan Pasca
Keguguran.
4) Adapun 51 ibu yang tidak ber-KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran
disebabkan :
Mengalami perdarahan pasca persalinan
21
Ketuban pecah lebih dari 6 jam setelah memasuki persalinan
Pasien tidak ingin ber-KB karena suami bekerja di luar kota atau luar
negri (LDR)
Ibu tidak ingin ber-KB karena proses promil yang lama saat baru
menikah.
Ibu masih bergantung pada keputusan keluarga
Pasien beberapa kali keguguran dan belum punya anak sama sekali.
22
Jumlah Jumlah Pengguna KB Tidak ber-KB
Bulan Pasca pasca Jumlah Pasca Pasca Pasca Pasca Rate %
Persalinan Keguguran Salin Kegugura salin Keguguran
n
April 57 4 61 32 0 25 4 18,83 %
Mei 48 2 50 21 0 27 2 18,83%
Juni 42 1 43 13 0 29 1 19,48%
Total 147 7 154 66 0 81 7 57,14%
2. TRIWULAN II (APRIL – JUNI 2022)
100
90 88
80
70 66
60
50
40
32 30
29 29
30
21
20
13
10
0
April Mei Juni Jumlah
Tidak KB Ber-KB
23
a. Analisa data
1) Dari tabel diatas dapat diketahui kejadian tidak dilakukannya KB Pasca
Persalinan dan Pasca Keguguran pada triwulan II ( April – Juni 2022) adalah :
Bulan April : 18,83 % , Mei : 18,83 %, Juni : 19,48 %
2) Insiden rate Tidak dilakukannya KB Pasca persalianan dan Pasca Keguguran
pada triwulan II : 57,14% yaitu : 88 kasus dari 154 jumlah ibu yang di
konseling Pasca Persalinan normal maupun Persalinan dengan SC dan Pasca
Keguguran.
4) Adapun 88 ibu yang tidak ber-KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran
disebabkan :
Mengalami perdarahan pasca persalinan
Ketuban pecah lebih dari 6 jam setelah memasuki persalinan
Pasien tidak ingin ber-KB karena suami bekerja di luar kota atau luar negri
(LDR)
Ibu tidak ingin ber-KB karena proses promil yang lama saat baru menikah.
Ibu masih bergantung pada keputusan keluarga
Pasien beberapa kali keguguran dan belum punya anak sama sekali.
Pasien dan keluarga masih percaya dengan rumor di masyarakat tentang efek
penggunaan kontrsespi yang informasinya tidak benar seperti mengakibatkan
kematian.
24
3. DATA KEJADIAN TIDAK DILAKUKANNYA KB PASCA PERSALINAN
DAN KB PASCA KEGUGURAN SEMESTER I (JANUARI-JUNI 2022)
139
140
120
98
100
80
60
34
40 29 32 29 30
21
14 15 13
20 8 10
2
0
Januari Februari Maret April Mei Juni Total
Tidak KB Ber-KB
a. Analisa data
1) Dari tabel diatas dapat diketahui kejadian tidak dilakukannya KB Pasca
Persalinan dan Pasca Keguguran pada semester I ( Januari – Juni 2022)
adalah : Bulan Januari : 14,34% , Februari : 0,85%, Maret : 6,32%, April :
12,23%, Mei : 12,23%, Juni : 12,67%
25
2) Insiden rate Tidak dilakukannya KB Pasca persalianan dan Pasca
Keguguran pada simester I : 58,64% yaitu : 139 kasus dari 237 jumlah ibu
yang di konseling Pasca Persalinan normal maupun Persalinan dengan SC
dan Pasca Keguguran.
26
4. DATA KEJADIAN TIDAK DILAKUKANNYA KB PASCA PERSALINAN
DAN KB PASCA KEGUGURAN TRIWULAN III (JULI – SEPTEMBER
2022)
90
80
70
54
60
50
34
40 30
25
30
20 12
8
5
10
0
Juli Agustus September Total
Tidak KB Ber-KB
a. Analisa data
1) Dari tabel diatas dapat diketahui kejadian tidak dilakukannya KB Pasca
Persalinan dan Pasca Keguguran pada triwulan III ( Juli – September 2022)
adalah : Bulan Juli : 16,8 % , Agustus : 27,2%, September : 32%
2) Insiden rate Tidak dilakukannya KB Pasca persalianan dan Pasca Keguguran
pada triwulan III : 76% yaitu : 100 kasus dari 125 jumlah ibu yang
dikonseling Pasca Persalinan normal maupun Persalinan dengan SC dan
Pasca keguguran.
27
b. Kesimpulan dan Saran :
1) Pelaksanaan konseling di poli Obgyn , Kamar Bersalin, dan ruang perawatan
nifas terus diupayakan kepada semua ibu.
2) Di poli Obgyn konseling di berikan pada ibu dengan kehamilan 28 minggu,
di kamar bersalin diberikan dalam masa proses persalinan, dan di ruang nifas
dalam masa perawatan nifas, untuk mendukung keberhasilan program KB
Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.
3) Insiden rate ibu tidak memilih KB Pasca Persalinan yaitu 100 orang : 76%,
sedangkan Pasca Keguguran tidak memilih ber-KB 0 orang : 0%
4) Adapun 100 orang yang tidak ber-KB Pasca Persalinan dan Pasca
Keguguran disebabkan :
o Mengalami perdarahan pasca persalinan
o Ketuban pecah lebih dari 6 jam setelah memasuki persalinan
o Pasien tidak ingin ber-KB karena suami bekerja di luar kota atau luar
negeri (LDR)
o Ibu tidak ingin ber-KB karena proses promil yang lama saat baru
menikah.
o Ibu masih bergantung pada keputusan keluarga
o Pasien beberapa kali keguguran dan belum punya anak sama sekali.
o Pasien dan keluarga masih percaya dengan rumor di masyarakat tentang
efek penggunaan kontrsespi yang informasinya tidak benar seperti
mengakibatkan kematian.
o Masih kurangnya tenaga konselor pada pelayanan
28
5. DATA KEJADIAN TIDAK DILAKUKANNYA KB PASCA PERSALINAN DAN
KB PASCA KEGUGURAN TRIWULAN IV (OKTOBER - DESEMBER 2022)
90 87
80
70
64
60
54
50
42
40
30
30
22
20
14 14 13 11 9
10 5 7
2 0 2
0
Oktober November Desember total
a. Analisa data
Dari tabel diatas dapat diketahui kejadian tidak dilakukannya KB Pasca Persalinan
dan Pasca Keguguran pada triwulan III ( Oktober – Desember2022) adalah :
Bulan Oktober : 44,68 % , November : 13,82%, Desember : 9,57%
Insiden rate Tidak dilakukannya KB Pasca persalianan dan Pasca Keguguran pada
triwulan III :68,07% yaitu : 100 kasus dari 94 jumlah ibu yang dikonseling Pasca
Persalinan normal maupun Persalinan dengan SC dan Pasca keguguran.
29
b. Kesimpulan dan Saran :
Pelaksanaan konseling di poli Obgyn , Kamar Bersalin, dan ruang perawatan nifas
terus diupayakan kepada semua ibu. Di poli Obgyn konseling di berikan pada ibu
dengan kehamilan 28 minggu, di kamar bersalin diberikan dalam masa proses
persalinan, dan di ruang nifas dalam masa perawatan nifas, untuk mendukung
keberhasilan program KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.
Insiden rate ibu tidak memilih KB Pasca Persalinan yaitu 100 orang : 68,07%,
sedangkan Pasca Keguguran tidak memilih ber-KB 0 orang : 0%
Adapun 100 orang yang tidak ber-KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran
disebabkan :
o Mengalami perdarahan pasca persalinan
o Ketuban pecah lebih dari 6 jam setelah memasuki persalinan
o Pasien tidak ingin ber-KB karena suami bekerja di luar kota atau luar negeri
(LDR)
o Ibu tidak ingin ber-KB karena proses promil yang lama saat baru menikah.
o Ibu masih bergantung pada keputusan keluarga
o Pasien beberapa kali keguguran dan belum punya anak sama sekali.
o Pasien dan keluarga masih percaya dengan rumor di masyarakat tentang efek
penggunaan kontrsespi yang informasinya tidak benar seperti mengakibatkan
kematian.
o Masih kurangnya tenaga konselor pada pelayanan
30
6. DATA KEJADIAN TIDAK DILAKUKANNYA KB PASCA PERSALINAN DAN
PASCA KEGUGURAN SEMESTER II (JULI – 15 DESEMBER)
250
204
200
164
150
100
54 55
50 42 45 45 42
30 34
21 22
12 14 14 13 11 10 15
8 5 5 5 9
3 0 2 2
0
Juli Agustsu September Oktober November Desem ber Total
31
b. Kesimpulan dan Saran :
1) Pelaksanaan konseling di poli Obgyn , Kamar Bersalin, dan ruang perawatan
nifas terus diupayakan kepada semua ibu.
2) Di poli Obgyn konseling di berikan pada ibu dengan kehamilan 28 minggu, di
kamar bersalin diberikan dalam masa proses persalinan, dan di ruang nifas
dalam masa perawatan nifas, untuk mendukung keberhasilan program KB
Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.
3) Insiden rate ibu tidak memilih KB Pasca Persalinan yaitu 164 orang : 74,88%,
sedangkan Pasca Keguguran tidak memilih Ber-KB 0 orang : 0%
32
3. DATA KEJADIAN TIDAK DILAKUKANNYA KB PASCA PERSALINAN
DAN PASCA KEGUGURAN TAHUN 2022
li
ril
ni
l
et
r
i
r
ri
us
ta
ar
be
be
be
be
Ju
ua
Ju
M
Ap
ar
To
nu
us
to
em
m
br
M
Ja
Ok
Ag
ve
se
Fe
pt
No
De
Se
33
a. Analisa Data
1) Dari tabel diatas dapat diketahui kejadian tidak dilakukannya KB Pasca
Persalinan dan Pasca Keguguran pada tahun 2022 ( Januari – Desember 2022)
adalah : Bulan Januari : 7,46% , Februari: 0,44%, Maret : 3,29%, April : 6,35%,
Mei : 0,88%, Juni: 6,58%, Juli: 4,60%, Agustus: 7,46%, September: 9,87%,
Oktober: 9,21%, November: 2,85%, Desmber: 1,97%
2) Insiden rate Tidak dilakukannya KB Pasca persalianan dan Pasca Keguguran
pada tahun 2022 : 60,96% yaitu : 278 kasus dari 425 jumlah ibu yang di
konseling Pasca Persalinan normal maupun Persalinan dengan SC dan Pasca
Keguguran.
34
Mempromosikan Kb menggunakan brosur atau lefleat agar dapat menarik bagi
klien dan mudah dipahami.
F. Data Pelayanan KB Triwulan IV
100
90 87
80
70
60 54
50
40
29
30
22
20 14 16
13 11
8 10
10 5 5 7
1 0 000 0 0 100 10010002 2 0 100
0
Oktober November Desember
35
a. Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas jumlah KB Pasca Persalinan pada triwulan ke-4
(Oktober - Desember 2022) ada 87 orang dengan penggunaan KB Pasca
Persalinan yaitu jenis IUD 2 orang : 2,30 %, Implant 10 Orang: 11,49%, MAL 16
orang: 18,39%, Suntik 1 orang: 1,15%. Sedangkan yang memilih MOW, Pil, dan
Kondom adalah 0 orang: 0 %
Adapun alasan pasien memilih untuk tidak ber-KB dikarenakan takut dengan
efek samping yang muncul, tidak ada dukungan dari suami dan keluarganya
(budaya dan agama), suami bekerja diluar negeri atau luar kota (LDR).
b. Kesimpulan
Dari 87 total persalinan menggunakan kontrasepsi hanya ada 29 orang: 33,33%.
c. Rekomendasi
1) Meningkatkan promosi tentang penggunaan dan manfaat KB bagi ibu dan
keluarga melalui media poster, leaflet, agar lebih menarik dan mudah di
pahami.
2) Pemberian konseling KB secara optimal dilakukan mulai dari Ibu hamil di
usia 28 minggu.
3) Penambahan anggota TIM Konseling yang kompoten telah mengikuti
pelatihan untuk melakukan konseling secara optimal.
36
8
7
7
6
5
5
4
2
2
1
1 1 1 1
0
0 0 Oktober
0 0 0 0 0 0 0November
0 0 0 0 0 0 0 0Desember
0 0 0 0 0 0 0 0Total
0 0 0 0
a. Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas jumlah KB Pasca Keguguran pada triwulan ke-4 (Oktober
- Desember 2022) ada 7 orang dengan penggunaan KB Pasca Keguguran yaitu
jenis IUD 1 orang : 14,28 %, Sedangkan yang memilih Implant, suntik, Pil, MOW,
MAL dan Kondom adalah 0 orang: 0 % Adapun alasan pasien memilih untuk tidak
ber-KB dikarenakan takut dengan efek samping yang muncul, tidak ada dukungan
dari suami dan keluarganya (budaya dan agama), suami bekerja diluar negeri atau
luar kota (LDR).
b. Kesimpulan
Dari 7 total persalinan menggunakan kontrasepsi hanya ada 1 orang: 14,28%.
c. Rekomendasi
Meningkatkan promosi tentang penggunaan dan manfaat KB bagi ibu dan keluarga
melalui media poster, leaflet, agar lebih menarik dan mudah di pahami.
37
1) Pemberian konseling KB secara optimal dilakukan mulai dari Ibu hamil di usia
28 minggu.
2) Penambahan anggota TIM Konseling yang kompoten telah mengikuti pelatihan
untuk melakukan konseling secara optimal.
3) Penambahan anggota TIM Konseling yang kompoten telah mengikuti pelatihan
untuk melakukan konseling secara optimal.
50
45 47
40
35
30
25
20
20 20
15
10
10
5 7 7
5 4 4
0 3 2
0 1 Oktober
0 0 0 0 0November
0 0 0 0 0 0Desember
0 0 0 0 0 Total
0 0 0
a. Analisa Data
38
Berdasarkan dari tabel diatas jumlah PUS yang dikonseling pada triwulan ke IV
(Oktober - Desember 2022) ada 47 orang dengan pemilihan metode KB IUD 0 :
0%, Implant 1 : 2,12%, Suntik 7 orang : 14,89%, Pil 3 : 6,38%, Kondom dan MOW
0 orang : 0%, Adapun alasan pasien memilih untuk tidak ber-KB dikarenakan takut
dengan efek samping yang akan muncul, tidak ada dukungan dari suami dan
keluarga (budaya dan agama), suami bekerja di luar negri atau luar kota (LDR),
Adanya dampak pandemi COVID 19.
b. Kesimpulan
Dari 47 total PUS yang di konseling ada 10 0rang : 23,39% yang menggunakan
kontrasepsi.
c. Rekomendasi
Tetap melakukan promosi dan konseling mengenai penggunaan KB yang tepat bagi
Ibu Pasca Keguguran dan ingin melakukan program hamil agar mengurangi resiko
terulangnya kejadian keguguran.
39
% % % % % %
250
222
200
150
100
54 54
39 42
50
11
22 42 1.83 2.85
0
Agustus September Oktober November Desember Total
b. Kesimpulan
Dari 222 total persalinan ada 91 orang : 40,99% yang menggunakan kontrasepsi.
c. Rekomendasi
Meningkatkan promosi tentang penggunaan dan manfaat KB bagi Ibu dan
Keluarga melalui media Poster, leaflet, agar lebih menarik dan mudah di pahami.
Pemberian konseling KB secara optimal dilakukan mulai dari Ibu hamil di usia 28
minggu.
40
Penambahan anggota Tim Konseling yang kompoten telah mengikuti pelatihan
untuk melakukan konseling secara optimal.
2. Data Pelayanan KB Interval di Rumah Sakit Fatima Semester II (Juli – 15
Desember 2022)
180
163
160
140
120
100
80
60
39 43 40
40 34 33
20 20
20 10 10
5 7 5 6 5 6 8 7 4 4 5
00 200 01 000 00 000 013100 00 200 00 000 02 00
0
Juli Agustus September Oktober November Desember Total
a. Analisa Data
41
Berdasarkan dari tabel diatas jumlah PUS yang dikonselin pada semester II (Juli-
Desmeber 2022) ada 163 orang dengan pemilihan metode KB IUD 0 : 0% (Tidak
Ada), Implant 2 : 1,22%, Suntik 33 orang : 20,24%, Pil 5 orang : 33,06%, Kondom
0 orang : 0%, dan MOW 0 orang: 0%. Adapun alasan pasien memilih untuk tidak
ber-KB dikarenakan takut dengan efek samping yang akan muncul, tidak ada
dukungan dari suami dan keluarga (budaya dan agama), suami bekerja di luar negri
atau luar kota (LDR), Adanya dampak pandemi COVID 19.
b. Kesimpulan
Dari 163 total PUS yang di konseling ada 40 0rang : 24,53% yang menggunakan
kontrasepsi.
c. Rekomendasi
Tetap melakukan promosi dan konseling mengenai penggunaan KB yang tepat bagi
Ibu Pasca Keguguran dan ingin melakukan program hamil agar mengurangi resiko
terulangnya kejadian keguguran.
42
16
15
14
12
10
10
6
5 5
4
3
2
2
1 1 1 1
000000 0000000 000000 000000 0000 000000 0000
0
Juli Agustus September Oktober November Desember Total
a. Analisa Data
Berdasarkan dari tabel diatas jumlah pasien yang mengalami keguguran pada
semester II (Juli – 15 Desember 2022) ada 15 orang dengan pemilihan metode KB
Pasca Keguguran 0 : 0% (Tidak Ada). Adapun alasan pasien memilih untuk tidak
ber-KB Pasca Keguguran di karenakan ingin melakukan program hamil lagi setelah
3 bulan sesuai anjuran dokter dan menggunakan KB jenis Kondom
Adanya pengaruh lingkungan keluarga yang tidak mendukung penggunaan alat
kontrasepsi karena hawatir sulit untuk hamil lagi.
b. Kesimpulan
Dari 15 total pasien pasca keguguran yang menggunakan kontrasepsi 0 orang : 0%
c. Rekomendasi
Tetap melakukan promosi dan konseling mengenai penggunaan KB yang tepat bagi
Ibu Pasca Keguguran dan ingin melakukan program hamil agar mengurangi resiko
terulangnya kejadian keguguran.
43
H. DATA PELAYANAN KB TAHUN 2022
44
100% 0
10 11 14 2
14 10 21
90% 8 22 30 32 13 0
12 0 0 1
0 0 0 8 0
80% 0 10 1
10 11 0 0 0 01
0 5 04 0 5
70% 01 1
301 02 10 7
5 6 22 27
60% 3 2 0
8 04 5
50% 1 13 0
1 2 4 1
1 48
40% 11
43 42 54
30% 57
21 22
10 30 42 45
20%
10%
0%
i
i
i
ril
Jul
Jun
Me
ret
i
er
s
uar
ri
Ap
s tu
ber
ber
ber
rua
tob
Ma
Jan
ag u
sem
vem
tem
Feb
Ok
De
No
Sep
a. Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas jumlah persalinan pada tahun 2022 ( Januari - Desember
2022 ) ada 425 orang dengan penggunaan KB Pasca Persalinan jenis IUD 21 orang
: 4,94 %, Implant 34 orang : 8%, MOW 8 orang : 1,88%, MAL 126
orang :29,64%. KB Suntik sebanyak 0 orang : 0 %, Pil, 0 orang : 0 % memilih
Kondom 0 orang : 0%.
Adapun alasan pasien tidak memilih pemasangan KB Jangka Panjang di karenakan
masih trauma dengan rasa sakit setelah melahirkan dan tidak mendapat dukungan
dari keluarga, tidak mendapatkan konseling yang memadai sejak dari masa ANC.
d. Kesimpulan
Dari 425 total persalinan ada 190 orang : 44,70% yang menggunakan kontrasepsi.
e. Rekomendasi
Meningkatkan promosi tentang penggunaan dan manfaat KB bagi Ibu dan
Keluarga melalui media Poster, leaflet, agar lebih menarik dan mudah di pahami.
45
Pemberian konseling KB secara optimal dilakukan mulai dari Ibu hamil di usia 28
minggu.
Penambahan anggota Tim Konseling yang kompoten telah mengikuti pelatihan
untuk melakukan konseling secara optimal.
46
100% 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1
90%
80%
70%
60%
50% 5 4 4 2 1 3 5 2
5
40%
30%
20%
10%
0% 0 Juli 0 0
i
i
il
Jun
Me
ret
Apr
i
r
Sep s
ura
iri
obe
tu
ber
ber
ber
Ma
rua
s
Jan
Agu
Okt
em
vem
tem
Feb
Des
No
Jumlah Pasca Persalianan IUD Implan
MOW Mal Suntik
Pil Kondom Jumlah
a. Analisa Data
Berdasarkan dari tabel diatas jumlah pasien yang mengalami keguguran pada tahun
2022 (Januari – 15 Desember 2022) ada 31 orang dengan pemilihan metode KB
Pasca Keguguran 0 : 0% (Tidak Ada). Adapun alasan pasien memilih untuk tidak
ber-KB Pasca Keguguran di karenakan ingin melakukan program hamil lagi setelah
3 bulan sesuai anjuran dokter dan menggunakan KB jenis Kondom
Adanya pengaruh lingkungan keluarga yang tidak mendukung penggunaan alat
kontrasepsi karena hawatir sulit untuk hamil lagi.
b. Kesimpulan
Dari 31 total pasien pasca keguguran yang menggunakan kontrasepsi 0 orang : 0%
c. Rekomendasi
47
Tetap melakukan promosi dan konseling mengenai penggunaan KB yang tepat bagi
Ibu Pasca Keguguran dan ingin melakukan program hamil agar mengurangi resiko
terulangnya kejadian keguguran.
48
100%
90%
80%
70%
60%
50%
57 48
40% 42 39 43
20 361
34
30% 31 11 20
9 7
20%
10%
0%
Juli
i
i
il
Jun
e
Me
l
ret
Afr
a
R at
i
Tot
Nov er
uar
Sep us
ri
ber
Des er
Ma
rua
ber
ob
s t
Jan
b
Agu
Okt
em
Feb
em
tem
a. Analisa Data
Berdasarkan dari tabel diatas jumlah PUS yang dikonseling pada tahun 2022 (Januari
- Desember 2022) ada 361 orang dengan pemilihan metode KB IUD 0 orang : 0%,
Implant 4 orang : 1,11%, Suntik 68 orang : 18,83%, Pil 7 orang : 1,94%, Kondom dan
MOW 0 orang : 0%, Adapun alasan pasien memilih untuk tidak ber-KB dikarenakan
takut dengan efek samping yang akan muncul, tidak ada dukungan dari suami dan
keluarga (budaya dan agama), suami bekerja di luar negri atau luar kota (LDR),
Adanya dampak pandemi COVID 19, karena lebih memilih untuk mendapatkan alat
kontrasepsi di fakes 1 atau puskesmas, bidan praktek, dan dokter praktek
49
a. Kesimpulan
Dari 361 total WUS yang di konseling ada 79 0rang : 21,88% yang
menggunakan kontrasepsi.
b. Rekomendasi
Tetap melakukan promosi dan konseling mengenai penggunaan KB yang tepat
bagi Ibu Pasca Keguguran dan ingin melakukan program hamil agar
mengurangi resiko terulangnya kejadian keguguran.
50