Anda di halaman 1dari 6

MODUL INTI 3: DETEKSI DINI KEJADIAN LUAR BIASA

Latihan 1 : Konsep Kewaspadaan Dini


Metode : Diskusi dan latihan Kelompok
Waktu : 60 Menit

Instruksi:
1. Fasilitator membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberikan kesempatan
kepada peserta untuk mengambil nomor undian untuk tugas yang akan diberikan.
2. Nomor undian terdiri dari 2 nomor, yaitu: nomor 1 untuk tugas SKDR dan nomor
2 untuk tugas laporan bulanan / STP.
3. Instrumen yang diperlukan yaitu: aplikasi SKDR dan laporan bulanan STP
puskesmas.
4. Waktu diskusi adalah 10 menit, waktu mengerjakan tugas : 30 menit dan waktu
presentasi 20 menit.
5. Fasilitator menginstruksikan diskusi kelompok dengan tugas :
a) Mempelajari dan mengamati sesuai dengan tugas yang di dapat yaitu :
laporan mingguan SKDR ataupun laporan bulanan STP
b) Buat alert / sinyal KLB berdasarkan laporan mingguan ataupun laporan
bulanan STP.
c) Lakukan verifikasi melalui computer tablet/smartphone anda untuk setiap
peringatan dini yang muncul
d) Apakah alert menunjukan kemungkinan adanya KLB.
e) Buat pola penyakit berdasarkan laporan bulanan / data STP.

6. Presentasikan hasil kerja kelompak, 3 kelompok menyajikan dengan aturan :


a. Presentasi 5 menit
b. Diskusi 5 menit
FORMAT HASIL DISKUSI KONSEP KEWASPADAAN DINI
MODUL INTI 3: DETEKSI DINI KEJADIAN LUAR BIASA
(Latihan1: Konsep Kewaspadaan Dini)

NO ITEM HASIL DISKUSI KET


A Identifikasi Alert
1. Sumber Data SKDR tahun 2023
2. Jenis Alert GHPR
3. Tanggal / Minggu 19 Mei 2023/Minggu Ke 20
Alert
4. Lokasi Alert Desa Pandawei, rt,
5. Temuan Dilapangan Ditemukan 1 kasus Gigitan Hewan
Penular Rabies Di Wilker PKM
Bukit Rawi
Nama : An. N
Umur : 4 Tahun
J/K : Laki-laki
Alamat : Desa Pandawei
Tidak dilakukan pemeriksaan
spesimen
Lokasi gigitan di kaki sebelah kiri.
Status vaksin hewan yang
menggigit.
6. Rencana Tindak Kondisi pasien setelah di gigit, di
Lanjut rawat atau rawat jalan

Malakukan Penyelidikan
Epidemiologi ke lokasi kejadian, dan
berkoordinasi dengan petugas dinas
kehewanan untuk status vaksin
hewan yang menggigit.
wawancara langsung kepada
pasien terkait bagaimana kronologi
kejadian nya, setelah itu dilakukan
7. Status Verifikasi (Ya tindakan penyuntikan Vaksin
/ Tidak) Rabies / Var I&II pada tanggal 12
8. KLB (Ya / Tidak) Mei 2023 dan Menganjurkan
9. Respon < 24 Jam Vaksin Var III 1 Minggu Kemudian (
(Ya / Tidak) 19 Mei 2023)

Ya

Tidak
Ya
B Pola Penyakit Pola Penyakitnya meningkat tahun, 2021 bulan
agustus, september, november, tahun 2022 bulan
April, tahun 2023 bulan Juni, Endemis
MODUL INTI 3: DETEKSI DINI KEJADIAN LUAR BIASA

Latihan 2 : Membuat Pola Minimum Maksimum Penyakit


Metode : Latihan
Waktu : 60 Menit

Instruksi:
1. Fasilitator membagi kelas menjadi 5 kelompok..
2. Peserta memilih satu jenis penyakit berdasarkan data yang dibawa oleh peserta,
untuk dibuatkan pola minimum dan maksimum penyakit.
3. Peserta membuat kesimpulan berdasarkan data pola minimum dan maksimum
yang telah dibuatnya.
4. Waktu pengerjaan sebanyak 30 menit
5. Seluruh kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dengan waktu :
a. Presentasi: 5 menit
b. Tanggapan : 5 menit

Kasus GHPR 2021 - JUNI 2023


2023 2 2 2 3 2 5 1
0 5
0 3
0 2
0 2
0 4
0
100%
90%
3
80% 6 5
2022 1
70% 2 3
0 5
60% 3 5
50% 4
Axis Title

40% 2021
30% 1 1
2 1
20%
10% 0 0 0
0%
MAR

JUL
FEB

APR
JAN

JUN

AGUST

OKT

DES
MEI

SEP

NOP

Tahu Kasus GHPR (Bulan)


n
Axis Title
MODUL INTI 3: DETEKSI DINI KEJADIAN LUAR BIASA

Latihan 3 : Membuat Matriks Deteksi Dini KLB


Metode : Diskusi Kelompok
Waktu : 60 Menit

Instruksi:
1. Fasilitator membagi kelas menjadi 5 kelompok dan memberikan lembar matriks
penugasan deteksi dini KLB.
2. Waktu diskusi dan pengerjaan adalah 30 menit
3. Fasilitator menginstruksikan diskusi kelompok dengan tugas :
a. Peserta menggunakan hasil latihan 1 atupun 2
b. Peserta mengisi matrik yang telah diberikan.

4. Setelah diskusi, kelompok menyajikan hasil aturan :


a. Presentasi 10 menit
b. Diskusi 5 menit
FORMAT MATRIKS DETEKSI DINI
MODUL INTI 3: DETEKSI DINI KEJADIAN LUAR BIASA
(Latihan 3: Matriks Deteksi Dini KLB)

MATRIKS DETEKSI DINI KASUS GHPR

No Despkripsi Kasus Kondisi Lapangan Kesimpulan


Saat Ini
ADA TIDAK
A GAMBARAN KASUS Kasus Gigitan Hewan Ada
Penular Rabies
1 GAMBARAN KLINIS  Demam Otot Melemah Tidak
 Kesemutan /Merasa Tidak
Terbakar di area giitan Tidak
 Sakit/Nyeri Kepala Tidak
 Mual dan Munah Tidak
 Merasa Gelisah Tidak
 Bungung/merasa Tidak
terancam

2 ETIOLOGI Suatu Virus mematikan yg Ada


menyebar ke Manusia dari
air liur hewan yang
terinfeksi, Rabies biasanya
menyebar melalui gigitan
hewan. Binatang yang
paling mungkin
menyebarkan rabies antara
lain anjing, kelelawar,anjing
hutan, rubah, dan rakun
3 MASA INKUBASI 4-12 Mingu (14 Hari )
4 SUMBER PENULARAN Anjing Ada

5 CARA PENULARAN Melalui air liur Gigitan


hewan Penular Rabies
hewan penular rabies

6 EPIDEMIOLOGI Secara Epidemiologi,


penyakit rabies tersebar
luas di seluruh dunia dan
telah menjangkiti lebih dari
150 negara, terutama
negara berkembang. Di
indonesia, sebagian besar
kasus rabies terjadi akibat
gigitan anjing. 40% kasus
gigitan hewan terduga
rabies adalah anak-anak di
bawah 15 tahun
7 KEWASPADAAN DINI Sistem kewaspadaan dini
KLB (SKD-KLB) merupakan
kewaspadaan terhadap
penyakit berpotensi KLB
beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya dengan
menerapkan teknologi
surveilans epidemioloi dan
dimanfaatkan untuk
meningkatkan sikap
tanggap kesiapsiagaan,
upaya-upaya pencegahan.
B FAKTOR RISIKO Poulasi hewan yang luas
1 LINGKUNGAN Tinggal di lingkungan yang
banyak hewan yang di lepas
liarkan liar.
2 VECTOR Reserpoir anjin
3 SOSIAL Terjadi Pembatasan diri
terhada pemilik hewan,
hendaknya pemilik hewan
lebih peka terhadap kindisi
hewan peliharaan nya
4 IMUNISASI Vaksin Rabies Berperan
Penting dalam memutus
penyebaran virus rabies.

Anda mungkin juga menyukai