Anda di halaman 1dari 45

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PENYAKIT

SKABIES PADA WILAYAH KERJA PUSKESMAS MULYAMEKAR,


PURWAKARTA

Disusun oleh:
Hengki Yong – 1315018
Elizabeth – 1315241
Pembimbing : July Ivone, dr., M.KK., MPd.Ked.
Abstrak

Latar Belakang Scabies merupakan penyakit di


negara berkembang yang disebabkan oleh S. scabiei
var hominis. Menurut Dinkes Purwakarta, skabies
peringkat 12 dari seluruh kasus baru.
Tujuan mengetahui pengaruh status ekonomi,
personal hygiene, riwayat kontak, kepadatan hunian,
tingkat pengetahuan, pemakaian handuk, seringnya
mengganti sprei, seringnya menjemur bantal dan
guling, membuka jendela setiap hari dan masuknya
cahaya matahari kerumah.
Metode Case-Control, minimal sample 114 metode
incidental sampling dengan kuesioner, analisis uji bivariat
Chi-square dengan α=0,05.
Hasil dan Simpulan personal hygiene, riwayat kontak
dengan penderita scabies, tingkat pengetahuan terhadap
penyakit skabies, dan sering tidaknya mengganti sprei
berpengaruh terhadap skabies. Sedangkan, status ekonomi,
kepadatan hunian, riwayat bergantian memakai handuk,
seringnya menjemur bantal dan guling, membuka jendela
setiap hari, dan cahaya matahari masuk ke dalam rumah
tidak berpengaruh terhadap kejadian skabies.
Latar Belakang

Penyebab: S. Scabiei
var. hominis 300 juta jiwa
0.06
6.00% 0.05
5.00% 0.04
4.00%
3.00%
2.00%
1.00%
0.00%
2008 2009 2013
Upaya Pencegahan dengan Pencegahan
Faktor Risiko
Faktor Risiko Skabies

Status Personal Riwayat


Padat Huni
Ekonomi Hygiene Kontak

Sering
Sering Membuka Cahaya
Tingkat mencuci
mengganti jendela matahari
Pengetahuan bantal &
sprei setiap hari dapat masuk
guling
Identifikasi Masalah
• Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian penyakit skabies pada wilayah kerja
Puskesmas Mulyamekar, Purwakarta pada
bulan Oktober – November 2018
Tujuan Penelitian
• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian penyakit skabies pada
wilayah kerja Puskesmas Mulyamekar,
Purwakarta
Manfaat Penelitian
• Bagi Dinas Kesehatan: masukkan membuat
program, menanggulangi faktor-faktor risiko
skabies
• Bagi Puskesmas Mulyamekar: menurunkan
angka kejadian dan kesembuhan
• Bagi penulis: meningkatkan kemampuan
dalam pengamatan penyakit dan menganalisa
faktor penyebab penyebaran skabies
Hipotesis Penelitian
1. Faktor Status Ekonomi Responden
Berhubungan dengan kejadian penyakit Skabies
pada wilayah kerja puskesmas Mulyamekar.
2. Faktor Personal Hygiene Responden
Berhubungan dengan kejadian penyakit Skabies
pada wilayah kerja puskesmas Mulyamekar.
3. Faktor Riwayat Kontak Responden
Berhubungan dengan kejadian peyakit Skabies
pada wilayah kerja puskesmas Mulyamekar.
4. Faktor Kepadatan Hunian Responden
Berhubungan dengan kejadian penyakit
Skabies pada wilayah kerja puskesmas
Mulyamekar.
5. Faktor Tingkat Pengetahuan Responden
Berhubungan dengan kejadian penyakit
Skabies pada wilayah kerja puskesmas
Mulyamekar.
6. Kebiasaan Memakai Handuk Bergantian
Responden Berhubungan dengan kejadian peyakit
Skabies pada wilayah kerja puskesmas Mulyamekar
7. Frekuensi Mengganti Sprei Responden
Berhubungan dengan kejadian penyakit Skabies
pada wilayah kerja puskesmas Mulyamekar
8. Frekuensi Menjemur Bantal dan Guling Responden
Berhubungan dengan kejadian penyakit Skabies
pada wilayah kerja puskesmas Mulyamekar
9. Membuka Jendela Setiap Hari di Rumah
Responden Berhubungan dengan kejadian
penyakit Skabies pada wilayah kerja
puskesmas Mulyamekar
10.Masuknya Cahaya Matahari Kedalam Rumah
Responden Berhubungan dengan kejadian
penyakit Skabies pada wilayah kerja
puskesmas Mulyamekar
Metode Penelitian
cidental
se-
sain
tode
ervasio
mple
alisis
opulsive
analitik
ntrol
litian
engan

• Dengan uji Chi-square


dengan α = 0,05
Lokasi dan Waktu Penelitian
• Lokasi: Poliklinik Puskesmas Mulyamekar, Kec.
Babakancikao, Kab. Purwakarta, Jawa Barat
• Waktu: Oktober 2018-November 2018
Populasi Penelitian
• Informan terdiri 114 orang terbagi menjadi 57
responden kasus dan 57 responden kontrol
yang datang berobat ke poliklinik serta
anggota keluarga yang memiliki diagnosis yang
sama di puskesmas Mulyamekar.
Hipotesis Penelitian
• H0: jika tidak terdapat perbedaan rerata faktor
risiko dengan kejadian skabies
• H1: jika terdapat perbedaan rerata faktor risiko
dengan kejadian skabies
Puskesmas Mulyamekar, kec. Babakancikao,
Purwakarta, Jawa Barat

Pkm Pkm
Purwakarta Maracang

Pkm PKM
Munjulljaya Mulyakear

Pkm
Bungursari
Kecamatan Babakancikao
86 RT 26 RW 8 Dusun

8841 7607
24 RT 8 32 RT 10
RW RW
Mulyamekar
Cigelam
5773 Ciwareng
30 RT 7
RW
Demografi Penduduk Kecamatan
Babakancikao

7 >70

6 60-69

5 45-59

4 15-44

3 5-14

2
1-4

1
<1

-4000 -3500 -3000 -2500 -2000 -1500 -1000 -500


0 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Demografi Populasi Penelitian
5% 7%
2% 4% 11%
4% 0-5
.6-10
23% .11-15
16-20
9% 21-25
26-30
31-35
36-40
41-45
14% 7% 46-50
12%
51-55
56-60
4%
Kasus Kontrol

38

19

27 30

Laki-Laki Perempuan
Tingkat Pendidikan
Kelompok
Kasus Kontrol

12
3 5 3
16

28
14
33

SD SMP
SD SMP SMA Perguruan Tinggi
SMA Perguruan Tinggi
Pengaruh Faktor Status Ekonomi
Terhadap Kejadian Penyakit Skabies

Skabies OR p
(95% CL)
Status Ekonomi
Kasus Kontrol    
       
Menengah 44 36    
Kebawah 1.974 0.101
Menengah 13 21
Keatas
Total 57 57
• Audah, 2012 Faktor resiko skabies pada
siswa pondok pesantren. Jurnal Buski
Pengaruh Faktor Personal Hygiene Terhadap
Kejadian Penyakit Skabies

Skabies OR p
(95%
Personal CL)
Hygiene Kasus Kontrol    
       
4.455 .000
Buruk 42 22
Baik 15 35
Total 57 57
• Personal Hygiene (Djuanda 2007)  mandi
2x/hari menggunakan sabun, air dari PDAM
atau sumur dalam, pakaian dicuci dan
disetrika, membersihkan area lipat badan dan
genital dengan baik, ganti pakaian 2x/hari.
Pengaruh Faktor Riwayat Kontak Terhadap Kejadian Penyakit
Skabies

Skabies OR P
(95%
Riwayat CL)
Kontak Kasus Kontrol    
       
17.625 .000
Ada 45 10
Tidak 12 47
Total 57 57
• Menkes  anak-anak sangat rentan karena
kurang memperhatikan kebersihan
• Penelitian Adhar dkk 2016  Faktor Risiko
Kejadian Skabies di Rumah Sakit Umum
Anutapura Palu, 2015 ; Jurnal Ilmiah
Kedokteran, Vol 3 No 3 Medika Tadulako  OR
7.291
• Audah 2012  OR : 48.7
• Pengobatan sangat penting  corinna et al 
permethrin 5%, ivermectin, cromation 5%.
Pengaruh Faktor Kepadatan Hunian Terhadap Kejadian
Penyakit Skabies

Skabies OR P
(95%
Kepadatan
CL)
Hunian
Kasus Kontrol    
Sesuai
       
Standar
1.135 .802
WHO

Tidak 10 9
Pengaruh Faktor Tingkat Pengetahuan
Terhadap Kejadian Penyakit Skabies

Skabies OR p
(95%
CL)
Pengetahuan
Kasus Kontrol    
       
8.673 .000
Kurang 41 13
Baik 16 44
Total 57 57
• Penelitna Setyowati 2014  OR : 7.1
• Penelitian Dewi dkk 2013  OR : 4.223
Pengaruh Faktor Memakai Handuk Bergantian
Terhadap Kejadian Penyakit Skabies

Skabies OR p
(95%
Handuk CL)
Bergantian Kasus Kontrol    
       
1.830 .148
Ya 20 13
Tidak 37 44
Total 57 57
Pengaruh Faktor Mengganti Sprei
Terhadap Kejadian Penyakit Skabies
Skabies OR p
(95%
Mengganti CL)
Sprei Kasus Kontrol    
       
2.560 .014
Jarang 38 25
Sering 19 32
Total 57 57
• Penelitian serupa  tidak ada.
Pengaruh Faktor Menjemur Bantal dan
Guling Terhadap Kejadian Penyakit Skabies

Skabies OR p
(95%
CL)
Menjemur
Kasus Kontrol    
       
1.330 .450
Jarang 34 30

Sering 23 27

Total 57 57
Pengaruh Faktor Membuka Jendela Setiap
Hari Terhadap Kejadian Penyakit Skabies

Skabies OR p
(95%
Membuka CL)
Jendela Kasus Kontrol    
       
1.463 .384
Tidak 16 12
Ya 41 45
Total 57 57
• Penelitian Sari dkk  signifikan  OR : 3.67
Pengaruh Faktor Cahaya Matahari Masuk ke Dalam
Rumah Terhadap Kejadian Penyakit Skabies

Skabies OR P
(95%
Cahaya CL)
Matahari Kasus Kontrol    
       
1.998 .123
Tidak 17 10
Ya 40 47
Total 57 57
Kesimpulan
• Penderita skabies pada wilayah kerja puskesmas mulyamekar
didominasi oleh anak-anak dibawah 16 tahun sebanyak 26
responden atau 45.8% dengan rentang paling banyak 6-10
tahun sebanyak 13 responden atau 23%.
• Faktor personal hygiene, riwayat kontak dengan penderita
skabies, tingkat pengetahuan terhadap penyakit skabies, dan
sering tidaknya mengganti sprei berpengaruh terhadap
kejadian skabies di wilayah kerja puskesmas Mulyamekar.
• Faktor status ekonomi, kepadatan hunian, riwayat bergantian
memakai handuk, seringnya menjemur bantal dan guling,
membuka jendela setiap hari, dan cahaya matahari masuk ke
dalam rumah tidak berpengatuh terhadap kejadian skabies di
wilayah kerja puskesmas Mulyamekar.
Saran Bagi Dinkes Purwakarta
Komitmen memutus
rantai penyebaran
penyakit dan pengobatan
berdasaran EBM
Berkomitmen meningkatkan
pengetahuan masyarakat
mengenai penyakit, cara
pencegaha, dan cara
penggunaan obat

Bekerjasama Lintas
Sektoral dengan kader,
pemuka masyarakat,
dan sebagainya

Membuat program untuk


meningkatkan kesadaran
akan kebersihan
lingkungan dimasyarakat
Saran Bagi Puskesmas Mulyamekar

Skabies
Saran Bagi Penulis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai