Dr Chandra Ristiadi
LATAR BELAKANG
Osteoartritis (OA) merupakan kelainan sendi yang paling
umum di Amerika Serikat. Antara berumur 60 tahun atau
lebih tua mempunyai prevalensi dengan gejala OA lutut
sekitar 10% pada laki-laki dan 13% pada perempuan.
Prevalensi osteoartritis di Indonesia sampai saat ini
belum ada Pada tahun 2008 sebanyak 23,6-31,3%
individu menderita osteoartritis di Indonesia, 13% dari
perempuan dan 10% dari laki-laki berusia 60 tahun ke
atas
Menurut The National Institute for Health and Clinical
Excellence (NICE), OA adalah sebagai sindrom nyeri
disertai dengan berbagai keterbatasan tingkat fungsional
dan mengurangi kualitas hidup seseorang
Prevalensi OA meningkat secara dramatis mengikut
pertambahan umur dan umumnya perempuan lebih
sering menderita OA dibanding laki-laki
faktor risiko osteoatritis antaranya usia, jenis kelamin,
genetik atau riwayat kelurga yang pernah menderita OA,
obesitas atau kelebihan berat badan, diabetes melitus,
riwayat trauma, kelainan anatomis, pola hidup, pekerjaan
dan kebiasaan
RUMUSAN MASALAH
Mengetahui gambaran pengetahuan penyakit
osteoarthritis pada peserta posyandu lansia di wilayah
kerja UPT Puskesmas Tasikmadu
Bagaimana cara mendeteksi dini adanya kelainan
Osteoarthritis pada lansia .
TUJUAN
Tujuan umum
Untuk mengetahui apakah peserta posyandu lansia di
UPT Puslesmas Tasikmadu mengetahui tentang faktor
risiko osteoartritis
Tujuan khusus
Obesitas
Trauma
Genetik
TANDA DAN GEJALA OSTEOARTRITIS
Nyeri sendi
Kaku sendi
Pembengkakan sendi
Farmakologis
PENYULUHAN
PENDATAAN PENGAMBILA
TENTANG
N SAMPEL PENGISIAN
PESERTA OSTEOARTRITI
S PESERTA
PESERTA DATA
POSYANDU POSYANDU
POSYANDU KUISOINER
LANSIA LANSIA
lANSIA
PELAKSANAAAN
• Jumlah lansia di wilayah kerja UPT
Puskesmas Tasikmadu tahun 2017
Bulan Usia 60-69 th >=70 th Jumlah
L P L P
Buran 22
Ngijo 24
Papahan 20
Karangmojo 35
Pandean 16
Kalijirak 15
Gaung 20
Suruh 25
Wonolopo 23
Jumlah 200
METODE PENGAMBILAN DATA SAMPEL
Pengambilan data sample menggunakan teknik simple
random sampling peserta lansia yang hadir pada
posyandu lansia pada bulan November 2018
di Desa Suruh, Karangmojo, Buran, dan Wonolopo
sejumlah 50 orang lansia dengan menggunakan
kuesioner
Responden ditanyakan dengan 20 pertanyaan tentang
faktor risiko osteoarthritis
PENGETAHUAN LANSIA
Cara pengukuran
a. Pengetahuan baik: jika jawaban benar 76-100 %
b. Pengetahuan cukup: jika jawaban benar 56-75 %
c. Pengetahuan kurang: jika jawaban benar ≤ 55 %
HASIL DAN PEMBAHASAN
Distribusi frekuensi dan persentase data demografi responden yang meliputi usia,
jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan.
Demografi Responden Frekuensi Presentasi (%)
Usia
50-60 tahun 1 8 3 6
61-70 tahun 2 2 4 4
71 tahun 1 0 2 0
Total 5 0 1 0 0
Jenis Kelamin
Laki-laki 7 1 4
Perempuan 4 3 8 6
Total 5 0 1 0 0 .0
Pendidikan
Tidak Sekolah 4 8
SD 1 7 3 4
SMP 2 3 4 6
SMA 6 1 2
Total 5 0 1 0 0 .0
Pekerjaan
Tidak Bekerja 3 2 6 4
Wiraswasta 8 1 6
Lain-lain 1 0 2 0
Total 5 0 1 0 0 .0
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PERSENTASE
PENGETAHUAN LANSIA TENTANG FAKTOR RISIKO
OSTEOARTRITIS BERDASARKAN USIA.
P e n g e ta h u a n Jumlah
U s ia Baik C ukup K u ra n g F %
F % F % f %
5 0 -6 0 ta h u n - - 10 2 0 .0 8 1 6 .0 18 3 6 .0
6 1 -7 0 ta h u n - - 4 8 .0 18 3 6 .0 22 4 4 .0
> 7 1 ta h u n - - - 10 2 0 .0 10 2 0 .0
Total 14 2 8 .0 36 7 2 .0 50 1 0 0 .0
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PERSENTASE PENGETAHUAN
LANSIA TENTANG FAKTOR RISIKO OSTEOARTRITIS
BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Pengetahuan Jumlah
F % F % f %
P e n g e ta h u a n Jumlah
P e n d id ik a n Baik C ukup Kurang F %
F % f % f %
TidakSekolah - - - - 4 8.0 4 8 .0
T SD - - - -- 17 34.0 17 3 4 .0
SMP - - 10 2 0 .0 13 26.0 23 4 6 .0
SM A - - 4 8 .0 2 4.0 6 1 2 ..0
Total - - 14 2 8 .0 36 72.0 50 1 0 0 .0
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PERSENTASE PENGETAHUAN
PASIEN OSTEOARTRITIS TENTANG FAKTOR RISIKO
OSTEOARTRITIS BERDASARKAN PEKERJAAN
P e n g e ta h u a n Jumlah
P e k e rja a n Baik C ukup Kurang F %
F % f % f %
T id a k B e k e r ja 4 8 .0 28 56.0 3 2 6 4 .0
W ir a s w a s ta 6 1 2 .0 2 4.0 8 1 6 .0
Lain-lain 4 8 .0 6 12.0 10 2 0 .0
Total 1414 2 8 . 0 36 72.0 50 1 0 0 .0
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
a.Gambaran tingkat pengetahuan lanjut usia tentang penyakit osteoartritis dari 50
lansia sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 36 orang
(72%).
b.Gambaran umur lansia di wilayah kerja Puskesmas Tasikmadu sebagian besar
tingkat pengetahuan kurang tentang penyakit osteoartritis adalah berumur antara 60
sampai lebih dari 71 tahun.
c.Gambaran jenis kelamin lansia di wilayah kerja Puskesmas Tasikmadu sebagian
besar berjenis kelamin perempuan sebayak 43 orang, sementara jenis kelamin laki-
laki sebanyak 7 orang.
d.Gambaran pendidikan lansia sebagian besar tingkat pengetahuan kurang yang
memiliki pendidikan SD lebih banyak dibandingkan dengan lansia yang memiliki
pendidikan menengah dan tinggi.
e.Gambaran riwayat pekerjaan lansia di wilayah kerja puskesmas tasikmadu dengan
riwayat tidak bekerja lebih banyak dari riwayat lansia bekerja
SARAN
Bagi Puskesmas
diharapkan program puskesmas dapat memberikan
informasi lebih lanjut mengenai penyakit osteoarthritis
dalam meningkatkan status kesehatan lansia.
Kegiatan konseling dan penyuluhan kesehatan yang
diberikan kepada lansia mengenai osteoarthritis dengan
membuat jadwal
Pemegang program maupun bidan desa memberikan
fasilitas berupa sumber informasi dan memotivasi lanjut
usia untuk melakukan upaya-upaya preventif dan
rehabilitasi dalam mengurangi risiko disabilitas fisik
Bagi keluarga dan masyarakat:
Meningkatkan ilmu pengetahuan mengenai penyakit
osteoartritis pada lansia
Menyadari bahwa sewajarnya lansia harus selalu diawasi dan
dimotivsi dalam segala aspek kehidupan, terutama pada
lansia dengan penyakit kronis dalam pengaturan pola hidup
sehat dan minum obat secara teratur.
Menyadari bahwa setiap keluarga dengan lansia di dalamnya
memiliki beberapa keterbatasan dalam pengawasan lansia,
Ikut membantu dalam menjaring keluarga dan masyarakat
sekitar apabila terdapat lansia dengan penyakit kronik untuk
mengikuti program prolanis secara rutin.
ALHAMDULILLAH
TERIMAKASIH