Anda di halaman 1dari 51

GAMBARAN PERILAKU SEKSUAL BERESIKO

HIV-AIDS PADA REMAJA

ISMULARSO

JABFUNG PENYULUH KESEHATAN


DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS
PENDAHULUAN

 Jumlah remaja di Indonesia semakin meningkat dan saat


ini ada sekitar 28 – 30 % penduduk adalah remaja yang
berusia 15-24 th
 Survey thd remaja menunjukkan adanya peningkatan
perilaku beresiko seperti merokok, minum alkohol, IDU
dan perilaku sex bebas.
 Hal ini membuat kekhawatiran karena meningkatnya
prevalensi HIV/AIDS dan penyakit menular seksual
lainnya
Masa remaja :

 Masa peralihan dari anak ke dewasa


 Perubahan hormon seksual dorongan
seksual meningkat
 Kepribadian masih labil rentan
terhadap godaan dalam pergaulan
 Cenderung ingin tahu dan mencoba-coba
 Pola Perilaku seksual remaja di Indonesia secara umum
berada diantara yang bersikap tradisional dan
liberal/bebas

 Perilaku bebas ini cenderung didukung dengan semakin


banyaknya anak muda yang hidup sendiri / kos2an dan
jauh dari keluarga karena migrasi untuk mendapatkan
pendidikan yang lebih tinggi, meningkatnya serbuan
teknologi informasi, dan kesibukan orangtua.
Persentase Remaja di Indonesia yang Melakukan
Hubungan Seksual di Luar Nikah

2008 (Suwarni, Pontianak)

2004 (BKKBN , IYARSH )

2002 (BKKBN )

2001 (Situmorang)

2000 (BKKBN )

1999 (Sulistinah)

1997 (BPS)

1995 (H atmaji)

1993 (Ramli)

0 10 20 30 40
% Laki-laki % Perempuan % L,P
Persentase Remaja di Jawa Tengah yang
Melakukan Hubungan Seksual di Luar Nikah

2006 (Pilar)

2003 (Shaluhiyah)

2002 (BKKBN )

2000 (BKKBN )

2000 (Pilar)

1997 (Khisbiyah)

1995 (UN DIP)

1990 (Hadisaputro)

0 10 20 30 40 50
Persentase Sikap Remaja di Jawa Tengah yang
lebih permisif terhadap hubungan seksual
Pranikah

2008 (Pilar)

2008 (Widyastari)

2008 (Widyastuti)

2008 (Suwarni)

2005 (DKT)

2004 (BPS,BKKBN )

Shaluhiyah (2004)

0 10 20 30 40 50 60
% females % males % M+F
Persentase Remaja yang Melakukan Hubungan
Seksual di Luar Nikah di 6 Kabupaten

Kota Purwokerto 48
2010 52

Kota Pekalongan 41
2010 58,9

Kab. Grobogan 45,9


2011
54,1
P
Kab. Banyumas 44,8
2010 48,8 L

Kab. 24
P Banjarnegara
2011 31
L 6,5
Kab. Semarang 17,2
2010

0 10 20 30 40 50 60 70
Pengetahuan Kespro yang salah pada
remaja di Indonesia

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Menstruation Fertile period Pubertal signs: Masturbation Risk of Risk of Risk of
increasing and infertility pregnancy at pregnancy if pregnancy if
sexual desire 1st intercourse urinate withdraws

Shaluhiyah (2004) BPS, IYARHS (2004) DKT Indonesia (2005) Winarno (2008) Widyastari (2008)
PENGETAHUAN KESPRO dan HIV
yang kurang di Jawa Tengah
Sikap Remaja Permisif
di Jawa Tengah
86,9 84,3
77,7
70,8 70,7

39,7 L
P
21,9
14,7

Seks Pranikah Kondom Homoseksualitas Pornografi


Persentase Remaja yang bersikap Permisif
thd sex pranikah di 4 Kabupaten
RESIKO
Tahun 1993 – 30 Juni 2014
Growing number of
HIV/AIDS cases in
Central Java during last
10 years

Proportion of HIV+ cases


is more males than
females

Proportion of AIDS cases


is more males than
females

Jumlah kumulatif HIV / AIDS = 1068


Jumlah kumulatif HIV = 614
Jumlah kumulatif AIDS = 454
RESIKO Kasus AIDS
Menurut Umur di Jawa Tengah
tahun 2014

1000 21,2% 20,3%


900
800 17,0%
700
600 11,2%
500 8,7%
400 7,6%
300 3,7% 4,9%
200 1,2% 1,7%
0,9% 1,1%
100 0,4%
0
RESIKO
Kasus AIDS Menurut Cara Penularan di Jawa
Tengah

0,2%
7,0% 4,9%
4,4%
Heteroseksual
Homoseksual
IDU
83,5% Transfusi
Perinatal
HASIL PENELITIAN 2013

100 93.5
 Mahasiswa  22 % 90
laki2 dan 7 % 80 77.8
perempuan yang 70
60
mengaku telah 50
melakukan hubungan 40
seksual sebelum 30 22.2
menikah 20
10 6.5
 Siswa (SMA) 12,8% 0
Male Female
- 17,5%
Premarital intercourse Never premarital intercourse
Jenis hubungan dengan pasangan

90
80
80
70
60
60
50
40 33
30
20 13
10 7 7
0 0
0
prostitute friend, casual Serious dating married
dating, casual
acquaitances
Male Female
Jumlah pasangan sex 6 bulan terakhir

80
80
70 66
60
50
percent 40
30
20
14 13 12
10 9
0 2
0
Only one partner 2 partners 3 partners more than 3

Male Female
lama pacaran sebelum melakukan hubungan
seksual

50
47
45
40
35
30
26 26
percent 25 Male
21
20 19 Female
15 14 14 13
10
7 7 7
5
0 0
less than a 1 week to 1 >1 month- 4 -8 months 9-12 months >1 year
week month 3months
Kontrasepsi yang digunakan

70 66.7

60

50

39.7
40

30 27.6 27.6

20
20

10 6.7 6.7
5.2

0 0
0
Nothing Condom Withdrawal Calendar Others

Male 27.6 27.6 39.7 5.2 0


Female 20 6.7 66.7 0 6.7
Reaksi emosi setelah melakukan hubungan seks

100
90
80
70
60 dont know
50 no
40 yes
30
20
10
0
Men Women men Women Men Women
feeling feeling feeling feeling feeling feeling
guilty guilty pride pride betrayed betrayed
Pengetahuan tentang Kespro dan HIV-AIDS pada laki2 dan
perempuan (Mahasiswa)

100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
knowledge on SRH (men) Knowledge on SRH (Women) Knowledge on STIs and Knowledge on STIs and
HIV/AIDS (Men) HIV/AIDS (Women)
Very low Low High
Pengetahuan tentang Kespro dan HIV-AIDS pada laki2
dan perempuan (Mahasiswa)
Pengetahuan tentang Kespro dan HIV-AIDS yang
kurang baik (Siswa SMA)
Pengetahuan %
Kesehatan Reproduksi
Buang sperma diluar tdk beresiko kehamilan 60%
Selaput dara/hymen hanya dapat rusak karena hubungan seksual 80%
Lompat-lompat setelah seks untuk mencegah tidak hamil 83%
Ukuran penis mempengaruhi kesuburan 80%
Melakukan seks pertama kali tidak bisa hamil 85%
Mencuci alat kelamin mencegah kehamilan 85%
Makan nanas bisa membantu aborsi 90%
HIV/AIDS
Gejala HIV/AIDS 89%
Saat Periode Jendela (Window Period) 80%
seseorang tidak bisa menularkan HIV 80%
Penularan HIV/AIDS (berenang, gigitan nyamuk) 80%
HIV/AIDS adalah penyakit kutukan 70%
Sikap terhadap premarital sex
Mahasiswa

70
60 62
50 50
40 41
percent 35
30
20
10 9
0 3
Disagree Neutral Agree

Male Female
Sikap terhadap Premarital sex
(mahasiswa)
Sikap terhadap Kespro (Siswa
SMA)
Sikap terhadap ODHA (Siswa SMA)
Prediktor terjadinya sex pranikah dikalangan
Remaja / Mahasiswa

 Pada perempuan:
 Faktor gaya hidup /kesukaan. western style 14 kali
lebih mungkin
 Sikap permisif terhadap premarital 32 kali lebih
mungkin
 Probability 68%

 Pada laki2 :
 Faktor perilaku beresiko diwaktu senggang 39 kali
lebih mungkin
 Sikap permisif 25 kali lebih mungkin
 Probability 99%
Prediktor terjadinya sex pranikah
dikalangan Remaja / Mahasiswa
 Responden yang teman dekatnya melakukan
perilaku seksual beresiko KTD memiliki
kecenderungan 3,8 kali lebih besar untuk juga
melakukan perilaku seksual beresiko KTD
dibandingkan dengan responden yang teman
dekatnya tidak melakukan perilaku seksual
beresiko.
 Responden yang kurang religius memiliki
kecenderungan 3,4 kali lebih besar untuk
melakukan perilaku seksual beresiko KTD
dibandingkan dengan responden yang religius.
FAKTOR BUDAYA JAWA DAN INDONESIA YANG
MEMBENTUK PERILAKU SEKSUAL MAHASISWA

1. The concept of ‘Jaim’ (Jaga “diantara temen2, ….


image) or maintaining a good Sebetulnya melakukan
image or social prestige. hubungan seks sebelum
married adalah negatif,
tetapi kalo nggak ketahuan
ya nggak apa-apa
2. The concept of ‘tenggang rasa’
or toleransi kepada orang lain
walaupun perilaku itu negatif
asal tidak mengganggu orang
lain
Mahasiswa, L, 20 years old
(A FGD participant)
FAKTOR BUDAYA JAWA DAN INDONESIA YANG MEMBENTUK
PERILAKU SEKSUAL MAHASISWA

Perilaku ‘cuek’ or ‘tidak mau tahu urusan orang lain”


Sebagai bagian gaya hidup yang individualis di perkotaan

” itu nggak apa2 kita “Saya enggak peduli


nggak peduli itukan dengan teman yg
urusan mereka kita sih melakukan hub. Sex pada
cuek saja”. waktu pacaran, walaupun
saya sendiri tidak
setuju”.

Female student, 20 years Female student, 23 years old


FAKTOR BUDAYA JAWA DAN INDONESIA YANG
MEMBENTUK PERILAKU SEKSUAL MAHASISWA

3. The concept of manut or patuh kepada orang tua. Kalo tidak


menurut kata orang tua bisa menyebabkan apa yang disebut
‘kualat’.
“setiap saya pulang kampung orang tua
A case study participant saya selalu mengingatkan saya. “kalau
pacaran jangan sampai kelewatan ya.
explained:
Tetapi saya ternyata sering melakukan
hubungan seks dg pacar saya, rasanya
saya sudah membohongi ortu dan gak
nurut orang tua. Saya takut kalau terjadi
apa2 pada kami”

Male student, 23 years old


FAKTOR BUDAYA JAWA DAN INDONESIA YANG
MEMBENTUK PERILAKU SEKSUAL MAHASISWA

4. The concept of Isin or malu, atau mungkin dimengerti sebagai


perasaan tidak enak/tidak nyaman karena melakukan sesuatu
yang sebetulnya tidak boleh/dilarang.

Two participants of the case studies expressed their feelings:

“saya sering melarang pacar saya datang


berkunjung ke kamar kos saya walaupun teman2 saya
nggak ada yang care apa yang kita perbuat, tapi saya
merasa nggak enak karena mereka tidak berbuat seperti
yang
saya lakukan”. (Male, 23 years)
List variabel yang digunakan untuk cluster analysis

 Umur  Sikap terhadap


 Jenis kelamin penggunaan kondom
 Gaya hidup  Sikap penggunaan
 Keimanan kontrasepsi lainnya
 Sikap terhadap
 Perilaku beresiko
diwaktu senggang pornograpfi
 Sikap terhadap
 Sikap thd premarital
seks homoseksualitas
 Sikap terhadap peran
gender
Perilaku seksual mahasiswi berdasarkan berbagai
dimensi
Variabel “Kurang Gaul” - diantara “Gaul” -
Traditional Modern
% Sample 32% 45% 23%
umur (18-20 tahun) 53% tua 61% muda 73% tua
(21-24 tahun) 47% muda 39% tua 27% muda

Dimensi gaya hidup


. Perilaku beresiko . Rendah (99%) . Rendah (91%) . Rendah (86%)
. Gaya hidup
(Western/Indonesian)  Traditional(87%) . Traditional (79%) . Western (46%)
. Religiousity  Religious (36%) . Not Religious . Not Religious
(71%) (67%)

Dimensi seksual
 Sikap thd premarital sex No sex sebelum No sex sebelum Ambivalent (48%)
menikah (87%) menikah (54%) and Setuju sex sebelum
ambivalent (46%) menikah (10%)
Perilaku seksual mahasiswi berdasarkan berbagai
dimensi

variabel “Kurang Gaul” diantara “Gaul” -


– Traditional Modern
Dimensi seksual
 Sikap thd oral sex Negative (73%) Netral (64%) Neutral (79%)
Positive (15%)
Sikap thd pornografi Negative (67%) Netral (58%) and Netral (58%)
Negative (40%) and positif
(15%)
Sikap thd homoseks Negative (76%) Negative (38%) to Less negative
Netral (59%) (23%)

Sikap premarital seks


Two-third mixed RR (62%)
keseluruhan TR (80%)
(64%) and TR Mixed (35%)
(Tradtional-restricitve,
(23%)
Relational Romantic,
Recreational)

Neutral (65%) Neutral (46%)


Attitude to Neutral (59%) Positive (25%)
Perilaku seksual mahasiswa berdasarkan berbagai
dimensi
Variabel “Kurang Gaul” - Diantara “Gaul” - Modern
Traditional
% Sample 29% 36% 35%
Umur:
(18-20 years) 55% tua 74% muda 70% tua
(21-24 years) 45%muda 26% tua 30%muda
Dimensi Gaya hidup
. Perilaku beresiko . Rendah (88%) . High level (33 %) . High level (59%)
. Gaya hidup  Traditional(89%) . Traditional (58%) . Traditional (63%)
(Western/Indonesian)  Western (42%) Western (27%)
. Keimanan  not religious (40%) . Not Religious . Not Religious
 Religious (36%) (54%) moderate (67%) and
(26%) moderate (10%)
Dimensi Seksual
Sikap terhadap premarital No sex before marriage Neutral (57%) Neutral (66%)
sex (77%) No sex before marriage Sex before marriage
(40%) Permissible (22%)
Perilaku seksual mahasiswa berdasarkan berbagai
dimensi

Variabel “Kurang Gaul” - Intermediate “Gaul” - Modern


Traditional
Sexual dimensions:

Negative (57%) Predominantly Neutral (58%)


Attitude to other sexual neutral (73%) and
Neutral (36%) Positive (39%)
practices (oral sex) positive (5%)
Neutral (49%) Neutral (67%)
Negative (36%) Neutral (77%) and
Positive (32%)
 Attitude to pornography equal proportion
negative/ positive
(12%)

Neutral (50%)
Attitude to homosexuality
Negative (80%) Neutral (47%) Negative (32%)
(Negative to tolerant)
Neutral (20%) Negative (42%) Tolerant (19%)
Perilaku seksual mahasiswa berdasarkan berbagai
dimensi

Label “Kurang Gaul” - Intermediate “Gaul” - Modern


Traditional
 Overall sexual
philosophy (Traditional- TR (65%) Mixed (57%) RR (75%)
restrictive TR) Mixed (31%) RR (33%) Mixed (22%)
/Relationship-Romantic
(RR)
TYPE OF LOVE-STYLE OF RESPONDENTS

60 59,6

50 48,4

40

percent 30 27,4 Male


Female
20 20,9
15,9 14,7
10 7,4 5,7
0
Eros Storge Pragma Agape
Perilaku seksual beresiko mahasiswa
thd HIV-AIDS
 Komersial seks mahasiswa (Ayam kampus):
 Karakteristik:
 Umur 19-24
 Senang dugem, billiard
 Tinggal di Kost/ kontrakan
 Pekerjaan SPG (Sales Promotion Girl)
 Punya pengalaman premarital seks dg pacar sejak
SMA atau saat mulai kuliah
 Bersikap permisif
Perilaku seksual beresiko mahasiswa
thd HIV-AIDS
1. Alasan menjadi ayam kampus karena :
- Gaya hidup
- Ekonomi
- Berpenampilan menarik
- Diajak teman
2. Kriteria pasangan seks:
- pengusaha, pedagang
- peg pemerintahan, polisi, pejabat, dll
Perilaku seksual beresiko mahasiswa
thd HIV-AIDS

3. Tempat transaksi seks : di hotel


berbintang
4. Disertai dengan meminum alkohol
ada juga dengan narkoba
5. Hampir selalu menggunakan kondom bila
dg klien untuk mencegah kehamilan dan
tanpa kondom bila dengan pasangan
tetap/pacar
Kebutuhan Remaja akan
Layanan Informasi
 Informasi Kesehatan Reproduksi yang
dibutuhkan oleh remaja menurut mereka
antara lain meliputi pubertas, organ
reproduksi, mitos dan fakta seputar
Kesehatan Reproduksi, bahaya jika
Kesehatan Reproduksi tidak dijaga dan
cara mencegahnya.
Sikap terhadap kebutuhan layanan
100%

90%

80%

70%

60%

disagre e
50%

neutral
40%

agre e
30%

20%

10%

0%
contraception contrace ption promoting promoting SRH SRH FP se rvice s FP se rvice s
should be should be condom also for condom is also information information should e nhance should enhance
available for all available to all ge ne ral for ge neral should be should be their se rvice s the ir se rvices
young people young people population population disse minate d disse minated for the for the
(men) (wome n) including including since middle since middle unmarrie d unmarried
young people young pe ople school (me n) school (men)
(me n)
REKOMENDASI

1. SEGMENTASI TARGET GRUP


Untuk mendesain pendidikan kespro dan
layanan kespro pada mahasiswa harus
mempertimbangkan kebutuhan mereka sesuai
dengan perbedaan sikap dan perilaku seksual
mereka
karena masing2 grup membutuhkan
informasi, skill dan layanan yang berbeda
REKOMENDASI

2. Sikap mahasiswa thd


premarital seks sangat
berpengaruh thd perilaku seks
mereka, tetapi kultur lokal
atau budaya mhs yang juga
mementingkan image, isin,
manut, cuek juga perlu
dipertimbangkan dalam
mendesain materi informasi
dan komunikasi, serta layanan
kespro mereka
REKOMENDASI

3. Hasil studi diharapkan dapat dijadikan


sebagai pemicu awareness dari policy makers
untuk mengurangi kekhawatiran yang
berlebihan bila memberikan informasi/
pendidikan, dan layanan kespro pada remaja
akan meningkatkan premarital seks

4. Tingkat pengetahuan kespro dan HIV-AIDS


yang rendah serta sumber informasi yang
sering digunakan remaja harus
dipertimbangkan, termasuk dengan layanan
yang mereka akses dan apa yang mahasiswa
inginkan
REKOMENDASI

5. Gunakan berbagai variasi settings seperti sekolah,


kampus, tempat2 remaja berkumpul dan cara yang
fleksibel dalam menyampaikan informasi dan
layanan kespro juga perlu dipertimbangkan.

6. Layanan ramah remaja perlu dilatih kepada para


pemberi informasi dan layanan.

Anda mungkin juga menyukai