Siti Devi
Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati
Indonesia
Sitidevi81@gmail.com
Abstrak
Dampak yang dapat ditimbulkan dari pernikahan dini yaitu secara fisiologis, psikologis dan sosial
ekonomi khususnya pada remaja perempuan. Setelah dilakukan studi pendahuluan di Kelurahan Cariu
Kabupaten Bogor Tahun 2021 terhadap 10 orang remaja yang melakukan pernikahan dini didapatkan
hasil 4 orang dikarnakan keinginan mereka sendiri, 6 orang dikarnakan di suruh orang tua. Peneltian ini
bertujuan untuk Menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian pernikahan dini. Jenis
penelitian ini menggunakan ancangan penelitian deskriptif analitik melalui pendekatan cross secional.
Populasi yang diteliti adalah remaja putri sebanyak 947 orang. Sampel diambil menggunakan metode
proporsional stratified random sampling yaitu sebanyak 90 orang. Pengumpulan data melalui kuisioner.
Hasil analisis univariat, diperoleh hasil yang melakukan pernikahan dini sebanyak 41,1%. Hasil analisis
bivariat menunjukan bahwa variabel yang tidak ada hubungan dengan pernikahan dini adalah
pengetahuan (p-value 0,408), pendidikan (p-value 0,545) dan media (p-value 0,094), dan variabel yang
ada hubungan dengan pernikahan dini adalah dukungan keluarga dengan p-value 0,000 dengan OR
22,615. Dari hasil tersebut disarankan agar keluarga khususnya orang tua terus mendampingi anak
remajanya sehingga tidak terjerumus ke hal hal yang negatif yang dapat menimbulkan pernikahan dini.
Kata kunci : Pernikahan Dini, Remaja, Pengetahuan, Pendidikan, Media, Dukungan keluarga
Abstract
The impact that can be generated from early marriage is physiologically, psychologically and socio-
economically, especially in adolescent girls. After conducting a preliminary study in the Cariu Village,
Bogor Regency in 2021 on 10 teenagers who got married early, the results were 4 people because of
their own desires, 6 people because their parents told them to. This study aims to analyze the factors
associated with the incidence of early marriage. This type of research uses an analytical descriptive
research approach through a cross sectional approach. The population studied were 947 young women.
Samples were taken using the proportional stratified random sampling method, as many as 90 people.
Data collection through questionnaires. The results of univariate analysis, obtained the results of early
marriage as much as 41.1%. The results of the bivariate analysis showed that the variables that had no
relationship with early marriage were knowledge (p-value 0.408), education (p-value 0.545) and media
(p-value 0.094), and the variables that had a relationship with early marriage were family support with
p-value 0.000 with OR 22.615. From these results, it is recommended that families, especially parents,
continue to accompany their teenage children so that they do not fall into negative things that can lead
to early marriage.