Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN DINI

DI KELURAHAN CARIU KAB. BOGOR


TAHUN 2021

Siti Devi
Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati
Indonesia
Sitidevi81@gmail.com

Abstrak

Dampak yang dapat ditimbulkan dari pernikahan dini yaitu secara fisiologis, psikologis dan sosial
ekonomi khususnya pada remaja perempuan. Setelah dilakukan studi pendahuluan di Kelurahan Cariu
Kabupaten Bogor Tahun 2021 terhadap 10 orang remaja yang melakukan pernikahan dini didapatkan
hasil 4 orang dikarnakan keinginan mereka sendiri, 6 orang dikarnakan di suruh orang tua. Peneltian ini
bertujuan untuk Menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian pernikahan dini. Jenis
penelitian ini menggunakan ancangan penelitian deskriptif analitik melalui pendekatan cross secional.
Populasi yang diteliti adalah remaja putri sebanyak 947 orang. Sampel diambil menggunakan metode
proporsional stratified random sampling yaitu sebanyak 90 orang. Pengumpulan data melalui kuisioner.
Hasil analisis univariat, diperoleh hasil yang melakukan pernikahan dini sebanyak 41,1%. Hasil analisis
bivariat menunjukan bahwa variabel yang tidak ada hubungan dengan pernikahan dini adalah
pengetahuan (p-value 0,408), pendidikan (p-value 0,545) dan media (p-value 0,094), dan variabel yang
ada hubungan dengan pernikahan dini adalah dukungan keluarga dengan p-value 0,000 dengan OR
22,615. Dari hasil tersebut disarankan agar keluarga khususnya orang tua terus mendampingi anak
remajanya sehingga tidak terjerumus ke hal hal yang negatif yang dapat menimbulkan pernikahan dini.

Kata kunci : Pernikahan Dini, Remaja, Pengetahuan, Pendidikan, Media, Dukungan keluarga

Abstract

The impact that can be generated from early marriage is physiologically, psychologically and socio-
economically, especially in adolescent girls. After conducting a preliminary study in the Cariu Village,
Bogor Regency in 2021 on 10 teenagers who got married early, the results were 4 people because of
their own desires, 6 people because their parents told them to. This study aims to analyze the factors
associated with the incidence of early marriage. This type of research uses an analytical descriptive
research approach through a cross sectional approach. The population studied were 947 young women.
Samples were taken using the proportional stratified random sampling method, as many as 90 people.
Data collection through questionnaires. The results of univariate analysis, obtained the results of early
marriage as much as 41.1%. The results of the bivariate analysis showed that the variables that had no
relationship with early marriage were knowledge (p-value 0.408), education (p-value 0.545) and media
(p-value 0.094), and the variables that had a relationship with early marriage were family support with
p-value 0.000 with OR 22.615. From these results, it is recommended that families, especially parents,
continue to accompany their teenage children so that they do not fall into negative things that can lead
to early marriage.

Keywords: Early Marriage, Adolescents, Knowledge, Education, Media, Family Support


PENDAHULUAN tertinggi adalah Kalimantan Tengah (52,1 persen),
Perkawinan merupakan penyebab tidak Jawa Barat (50,2 persen), serta Kalimantan
langsung dari pertumbuhan penduduk yang lebih Selatan (48,4 persen), Bangka Belitung (47,9
banyak dijumpai di Negara berkembang termasuk persen), dan Sulawesi Tengah (46,3 persen).
Indonesia. Semakin muda usia kawin pertama (Profil Kesehatan Indonesia , 2018).
(UKP), semakin tinggi potensi perempuan Kabupaten Bogor merupakan kabupaten
memiliki anak, dan sebaliknya. Hal ini semakin dengan jumlah penduduk tertinggi di Provinsi
meningkatkan jumlah anak yang dilahirkan. Di Jawa Barat yaitu sebesar 4.763.209 jiwa dan
Indonesia salah satu penyebab tingginya angka merupakan salah satu wilayah dimana
kematian ibu (AKI) maupun angka kematian bayi pernikahan di Provinsi Jawa Barat paling banyak
(AKB) adalah disebabkan oleh Usia Kawin terjadi yaitu sebesar 44.045 pernikahan pada
Pertama (UKP) yang masih muda. Padahal baik tahun 2010. Berdasarkan data yang dimiliki
AKI maupun AKB merupakan salah satu target BPPKB pada tahun 2008, rata-rata usia kawin
dari tujuan Sustainable Development Goal’s pertama wanita Kabupaten Bogor, adalah 17,8
(SDGs) yang melanjutkan konsep pembangunan tahun. Data dari BPS Kabupaten Bogor pada
dari Millennium Development Goal’s (MDGs). tahun 2019 yang menikah sebelum umur 18
(Anoraga. 2009) tahun yakni 10,82%, hal tersebut terjadi
Pernikahan dini adalah pernikahan yang di penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2018
lakukan pada usia remaja (di bawah 19 tahun yaitu sebesar 11,21%. Menurut bupati Bogor
pada pria maupun wanita). (UU nomor 16 tahun bahwa berdasarkan sensus BPS 2018 karakteristik
2019). Pernikahan dini selain mencerminkan seseorang yang menikah dibawah umur adalah
rendahnya status wanita, juga merupakan tradisi anak perempuan pada rumah tangga dengan
sosial yang menopang tingginya tingkat pengeluaran lebih rendah, anak perempuan di
kesuburan. Hal ini menyebabkan periode daerah pedesaan, dan anak perempuan
melahirkan yang di hadapi oleh pengantin remaja berpendidikan rendah. Hal ini dilatar belakangi
relative lebih panjang, di samping resiko oleh faktor tradisi budaya, dan ekonomi.
persalinan yang semakin tinggi karena secara fisik Fenomena usia perkawinan pertama wanita yang
mereka belum siap melahirkaN. (Romauli, 2011) terjadi akan dilihat persebarannya pada wilayah
Kehamilan usia muda berkolerasi dengan perkotaan (urban), wilayah peralihan (sub-urban),
angka kematian dan kesakitan ibu. Perempuan dan wilayah pedesaaan (rural) yang membentuk
pada usia 10-14 tahun beresiko 5 kali lipat struktur wilayah Kabupaten Bogor. Pembentukan
meninggal saat hamil maupun bersalin struktur wilayah Kabupaten Bogor mengacu
dibandingkan dengan kelompok berusia 20-24 kepada analisis struktur keruangan suatu wilayah
tahun. Sementara resiko ini meningkat dua kali yang salah satunya dikemukakan oleh Yunus
lipat pada usia 15-19 tahun. Hal tersebut (2010). Beliau menggunakan analisis struktur
disebabkan karna anatomi tubuh anak belum siap keruangan dalam melihat suatu fenomena yang
untuk proses mengandung maupun melahirkan, teijadi pada wilayah kota dan desa menggunakan
sehingga terdapat komplikasi berupa obstructed kriteria yang telah ditentukan. Oleh karena itu,
labour serta obstetric fistula. Data dari UNPFA penelitian ini mencoba mengetahui bagaimana
tahun 2003, memperlihatkan 15%- 30% persebaran usia perkawinan pertama wanita
persalinan usia dini disertai dengan komplikasi berdasarkan struktur wilayah Kabupaten Bogor
kronik, yaitu obstetric fistula (kerusakan pada yang meliputi wilayah perkotaan, pedesaan, dan
organ kewanitaan yang menyebabkan kebocoran peralihan serta faktor-faktor apa saja yang
urin atau fases ke dalam vagina. Wanita usia mempengaruhinya.
kurang dari 20 tahun sangat rentan mengalami Pemahaman remaja akan kesehatan
obstetric fistula. (Fadlyanadan Larasaty, 2009). reproduksi menjadi bekal remaja dalam
Di Indonesia provinsi dengan persentase berperilaku sehat dan bertanggungjawab.
perkawinan dini (< 15 tahun) tertinggi adalah Keterbatasan pengetahuan dan pemahaman
Kalimantan Selatan (9 persen), Jawa Barat (7,5 dapat membawa remaja kearah perilaku berisiko.
persen), serta Kalimantan Timur dan Kalimantan Perilaku seksual remaja pun seringkali tidak
Tengah masing- masing 7 persen dan Banten 6,5 terkontrol dengan baik. Remaja berpacaran,
persen. Sementara Provinsi dengan persentase pergaulan bebas ataupun seks bebas dengan
perkawinan dini untuk interval 15- 19 tahun
pasangannya yang akhirnya menyebabkan METODE PENELITIAN
kehamilan dan pernikahan muda. Penelitian ini menggunakan rancangan
Berdasarkan data dari kelurahan cariu penelitian deskriptif analitik melalui pendekatan
jumlah penduduk keluahan cariu saat ini cross secional. Penellitian ini dilakukan di
berjumlah 10.145 jiwa dan data pernikahan di Kelurahan Cariu Kabupaten Bogor. Penelitian ini
bawah umur 19 tahun di kelurahan caru dari dilakukan pada bulan Juli-September 2021.
bulan Januari-Juni berjumlah 955 orang laki-laki Instrumen penelitian ini berupa kuisioner dimana
da perempuan dimana 505 laki-laki dan 450 responden diberikan pertanyaan-pertanyaan
orang perempuan. tertutup dengan alternatif pertanyaan benar atau
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang salah. Populasi yang diteliti adalah remaja putri
dilakukan oleh peneliti melalui wawancara sebanyak 947 orang. Sampel diambil
kepada 10 orang yang melakukan pernikahan dini menggunakan metode proporsional stratified
di Kelurahan Cariu, Kabupaten Bogor didapatkan random sampling yaitu sebanyak 90 orang.
4 orang yang melakukan pernikahan dini Tehnik penguumpulan data melalui data primer
dikarnakan keinginan mereka sendiri (untuk yang diambil dari kuisioner yang dibagikan oleh
menghindari seks bebas) dan karna pengaruh peneliti, sebelum responden mengisi kuisioner,
media saat ini karna maraknya artis-artis yang responden di berikan penjelasan terlebih dahulu
melakukan pernikahan dini sehingga berdampak oleh peneliti dan di berikan lembar persetujuan
terhadap pola pikir mereka, 6 orang dikarnakan di jika setuju maka responden akan diberikan
suruh orang tua karena sudah tidak sekolah dan kuisioner oeh peneleiti. Kemudian data yang
minimnya pendidikan serta pengetahuan orang sudah melewati tahapan manajemen akan
tua terhadap dampak pernikahan dini terhadap dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis
mental remaja. Dan dari study pendahuluan bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chis-
peneliti dapat merumuskan pertanyaan quare.
penelitian sebagai berikut : bagaimana gambaran
pernikahan dini di kelurahan cariu, bagaimana HASIL DAN PEMBAHASAN
gambaran tingkat pengetahuan remaja di A. Analisis data Univariat
Kelurahan Cariu, bagaimana gambaran tingkat Tabel 5.1
pendidikan pada remaja di Kelurahan Cariu, Distribusi Frekuensi Kejadian Pernikahan
bagaimana gambaran media pada remaja di dini Pada Remaja di Kelurahan Cariu
Kelurahan Cariu bagaimana gambaran dukungan Kabupaten Bogor Tahun 2021
keluarga pada remaja di Kelurahan Cariu, apakah Menikah Jumlah Presentasi
terdapat hubungan antara pengetahuan dengan Ya 37 41,1
kejadian pernikahan dini pada remaja di Tidak 53 58,9
Kelurahan Cariu, apakah terdapat hubungan Jumah 90 100
antara pendidikan dengan kejadian pernikahan Sumber : data primer/ hasil penelitian
dini pada remaja di Kelurahan Cariu, apakah Dari tabel 5.1 didapatkan hasil bahwa
terdapat hubungan antara media dengan remaja yang melakukan pernikahan dini
kejadian pernikahan dini pada remaja di sebanyak 37 orang dan remaja yang tidak
Kelurahan Cariu dan apakah ada hubungan melakukan pernikahan dini sebanyak 53
antara dukungan keluarga dengan kejadian orang
pernikahan dini pada remaja di Kelurahan Cariu. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Adapun tujuan penelitian yaitu penelitian yang dilakukan Ulfah Nur Aisah
Menganalisis faktor yang berhubungan dengan Tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan
kejadian pernikahan dini di Kelurahan Cariu, Kab. Remaja Tentang Pernikahan Dini Di
Bogor tahun 2021. Kecamatan Saptosari yang menyatakan
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu bahwa lebih dari sebagian responden
diharapkan hasil dari penelitian bermanfaat bagi penelitian tidak melakukan pernikahan dini.
penduduk Kelurahan Cariu Kabupaten Bogor Dari 110 responden yang diteliti sejumlah 70
untuk melangsungkan pernikahan secara normal responden (63,3%) tidak melakukan
sesuai dengan umur pernikahan yang normal. pernikahan dini dan 40 responden (36,4%)
telah melakukan pernikahan dini.
Kejadian pernikahan dini pada remaja sebanyak 60 orang dan yang berpendidikan
dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor dasaryaitu sebanyak 30 orang
pendukung. Melihat dari hasil penelitian dan Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ulfah bahwa penelitian yang dilakukan Riski Danik
pada zaman moderenisasi ini masih ada Kusumawati Tentang Hubungan Tingkat
yang melakukan pernikahan dini padahal Pendidikan dengan kejadian Pernikahan Dini
pernikahan dini mempunyai dampak yang Pada Wanita di Bawah 21 tahun Di Desa
sangat besar untuk remaja maka pentingnya Kebomoro Kecamatan Tayu Kabupaten Pati
sosialisasi kepada remaja dan orang tua yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan
tentang dampak yang akan ditimbulkan dari wanita dibawah 21 tahun berada dalam
pernikahan dini sangat di perlukan untuk kategori pendidikan menengah.
menekan angka kejadian pernikahan dini. Pendidikan mempunyai pengaruh
terhadap kemampuan seseorang untuk
Tabel 5.2 berfikir, seseorang yang berpendidikan tinggi
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pada akan dapat mengambil keputusan yang lebih
Remaja di Kelurahan Cariu Kabupaten Bogor rasional dibandingkan dengan individu yang
Tahun 2021 berpendidikan lebih rendah, hal ini sesuai
Pengetahuan Jumlah Presentasi dengan tujuan inti kegiatan tersebut yakni
Baik 69 76,7 perubahan tingkah laku.
Kurang 21 23,3
Jumah 90 100 Tabel 5.4
Sumber : data primer/ hasil penelitian Distribusi Frekuensi Media Pada Remaja di
Berdasarkan tabel 5.2 didapatkan Kelurahan Cariu Kabupaten Bogor Tahun
bahwa yang berpengetahuan baik yaitu 2021
sebanyak 69 orang dan yang Media Jumlah Presentasi
berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 21 Terpapar 44 48,9
orang. Tidak 46 51,1
Hasil penelitian ini sejalan dengan Terpapar
penelitian yang dilakukan Ulfah Nur Aisah Jumah 90 100
Tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan Sumber : data primer/ hasil penelitian
Remaja Tentang Pernikahan Dini Di Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan
Kecamatan Saptosari yang menyatakan bahwa yang tidak terpapar media yaitu
bahwa tingkat pengetahuan remaja berada sebanyak 46 orang yang terpapar media
dalam kategori cukup. yaitu sebanyak 44 orang.
Menurut pendapat peneliti melihat dari Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
hasil penelitian pengetahuan remaja tentang penelitian yang dilakukan Diar Rizka As-
pernikahan dini sudah baik karena Syakiri tentang hubungan antara pendidikan
pengetahuan seseorang dapat dimiliki di peran orang tua dan keterpaparan media
mana saja. mass dengan pernikahan din di Kecamatan
Selo Kabupaten Boyolali yang menyatakan
Tabel 5.3 bahwa sebagian besar responden terpapar
Distribusi Frekuensi Pendidikan Pada media yaitu sebanyak 73,3%.
Remaja di Kelurahan Cariu Kabupaten Bogor Salah satu unsur komunikasi adalah
Tahun 2021 sumber informasi. Semua peristiwa
Pendidikan Jumlah Presentasi komunikasi akan melibatkan sumber
Lanjut 60 66,6 informasi sebagai pembuat atau pengirim
Dasar 30 33,3 informasi. Dalam komunikasi antar manusia,
Jumah 90 100 sumber informasi terdiri dari satu orang,
Sumber : data primer/ hasil penelitian tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok
Berdasarkan tabel 5.3 didapatkan misalnya partai, organisasi dan lembaga.
bahwa yang berpendidikan lanjut yaitu Dapat disimpulkan sumber informasi adalah
salah satu unsur dari komunikasi yang
berfungsi sebagai pengirim informasi atau Di Kelurahan Cariu Kabupaten Bogor Tahun
komunikator. Faktor-faktor yang 2021
mempengaruhi penerimaan informasi Penget Pernikahan Dini Total P OR
adalah kredibilitas atau kompetensi dalm ahuan Ya Tidak val
N % N % N % ue
bidang yang disampaikan, kedekatan dalm
Baik 3 43 3 56 6 1 0,4 1,538
penerima, motifasi dan perhatian, kesamaan 0 ,5 9 ,5 9 0 08 (552-
dengan penerima cara penyampaian 0 4,286)
informasi serta daya tarik informasi Kurang 7 33 1 66 2 1
tersebut. ,3 4 ,7 1 0
0
Total 3 41 5 58 9 1
Tabel 5.5 7 ,1 3 ,9 0 0
Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga 0
Pada Remaja di Kelurahan Cariu Kabupaten Sumber : data primer/ hasil penelitian
Bogor Tahun 2021 Berdasarkan tabel 5.6 didapatkan
Dukungan Jumlah Presentasi bahwa yang melakukan pernikahan dini
Keluarga berpengetahuan baik sebanyak 30 orang
Mendukung 28 31,1 atau 43,5%, dan yang melakukan pernikahan
Tidak 62 68,9 dini berpengetahuan kurang yaitu sebanyak
Mendukung 7 orang atau 33,3%. Hasil uji statistik
Jumah 90 100 diperoleh nilai p sebesar 0,408, karena nilai
Sumber : data primer/ hasil penelitian p > 0,05 maka secara statistik tidak ada
Berdasarkan tabel 5.5 didapatkan pengaruh atau tidak ada hubungan yang
bahwa dari yang tidak mendapat dukungan signifikan antara pengetahuan remaja
keluarga dalam hal pernikahan dini yaitu dengan kejadian pernikahan dini di
sebanyak 62 orang dan yang mendapat Kelurahan Cariu Kabupaten Bogor Tahun
dukungan keluarga yaitu sebanyak 28 orang. 2021.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Devi Arista teori Subakti (2009) yang mengatakan
Tentang Hubungan Pendidikan dan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
Dukungan Keluarga dengan perkawinan usia perilaku pernikahan dini adalah faktor
muda di Kecamatan Kotabaru Kota Jambi pengetahuan.
Tahun 2018 yang menyatakan bahwa 55% Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
tidak mendukung dalam perkawinan usia penelitian yang dilakukan Ulfah Nur Aisah
muda. Tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan
Keluarga merupakan peran terbesar Remaja Tentang Pernikahan Dini Di
dalam hidup seorang remaja, dukungan Kecamatan Saptosari yang menyatakan
keluarga merupakan salah satu faktor yang bahwa ada hubungan yang signifikan antara
akan mengakibatkan terjadinya pernikahan tingkat pengetahuan remaja tentang
dini. Dukungan keluarga adalah proses pernikahan dini dengan nilai p value = 0,000.
pemberi perhatian, kepedulian baik berupa Pengetahuan bukan merupakan domain
perawatan, pemberian inormasi, motivasi, penting dalam membentuk tindakan
sehinga membantu sesorang dalam seseorang. Dalam teori prilaku seseorang
mengambil suatu tindakan atau keputusan. melakukan tindakan yang berkaitan dengan
Dukungan keluarga yang salah akan kesehatan di pengaruhi oleh 3 faktor yaitu
berdampak buruk terhadap keputusan yang faktor predisposisi, faktor pendukung dan
diambil. faktor pendorong. Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa pengetahuan memang
B. Analisis Data Bivariat salah satu hal yang penting untuk seorang
Tabel 5.6 remaja dalam melakukan suatu tindakan
Hubungan Pengetahuan Dengan Kejadian namun bukan hanya pengetahuan yang
Pernikahan Dini Pada Remaja dapat mendorong remaja melakukan
pernikahan dini banyak faktor pendukung
dan pendorong di luar pengetahuan yang
dapat membuat remaja melakukan tidak dapat menjamin pola pikir dan
pernikahan dini. pengambilan keputusan kepada seorang
remaja dalam kejadian pernikahan dini.
Tabel 5.7 Banyak faktor lain yang dapat
Hubungan Pendidikan Dengan Kejadian mempengaruhi seorang remaja dalam
Pernikahan Dini Pada Remaja melakukan pernikahan dini.
Di Kelurahan Cariu Kabupaten Bogor Tahun
2021 Tabel 5.8
pendidika Pernikahan Dini Total P OR Hubungan Media Dengan Kejadian
n valu Pernikahan Dini Pada Remaja
Ya Tidak e Di Kelurahan Cariu Kabupaten Bogor Tahun
N % N % N %
2021
Media Pernikahan Dini Total P OR
val
Lanjut 26 43 3 56, 60 100 0,54 757
Ya Tidak ue
,3 4 7 5 (30
7-
186 N % N % N %
4)
Dasar 11 37 1 63, 30 100 Terpapar 2 5 2 5 4 1 0,0 2,0
,7 9 3 2 0 2 0 4 0 94 67
0 (88
Total 37 41 5 58, 90 100 Tidak 1 3 3 6 4 1 0-
,1 3 9 Terpapar 5 2, 1 7, 6 0 485
6 4 0 4)
Sumber : data primer/ hasil penelitian Total 3 4 5 5 9 1
Berdasarkan hasil analisis tabel 5.7 di 7 1, 3 8, 0 0
dapatkan bahwa yang melakukan pernikahan dini 1 9 0
berpendidikan Lanjut yaitu sebanyak 26 orang Sumber : data primer/ hasil penelitian
atau 43,3% dan yang melakukan pernikahan dini Berdasarkan hasil analisis tabel 5.8 di
berpendidikan dasar yaitu sebanyak 11 orang dapatkan bahwa yang melakukan pernikahan dini
atau 37,7%. Berdasarkan hasil uji statistik terpapar media yaitu sebanyak 22 orang atau
diperoleh nilai p sebesar 0,545, karena nilai p > 50%, dan yang melakukan pernikahan dini tidak
0,05 maka secara statistik tidak ada pengaruh terpapar media sebanyak 15 orang atau 32,6%.
atau tidak ada hubungan yang signifikan antara Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p
pendidikan remaja dengan kejadian pernikahan sebesar 0,094, karena nilai p > 0,05 maka tidak
dini di Kelurahan Cariu Kabupaten Bogor Tahun ada hubungan yang signifikan antara media
2021. dengan kejadian pernikahan dini di Kelurahan
Pendidikan adalah proses sosial, orang- Cariu Kabupaten Bogor Tahun 2021.
orang dihadapkan pada pengaruh Berdasarkan BKKBN (2017), paparan
lingkungan terpilih dan terkontrol, inormasi seksualitas dari media massa baik
khususnya dari sekolah. Sehingga mereka cetak atau elektronik cenderung bersifat
dapat memperoleh atau mengalami pornografi dan pornoaksi sehingga dapat
perkembangan sosial dan kemampuan menjadi referensi yang tidak mendidik bagi
individu yang optimal. remaja yang dapat menyebabkan remaja
Hasil penelitian ini sejalan dengan ingin tahu, ingin mencoba, akan meniru apa
dengan penelitian yang dilakukan Devi Arista yang dilihat dan didengarnya dari media
Tentang Hubungan Pendidikan dan tersebut. Wuri (2007) menyatakan bahwa
Dukungan Keluarga dengan perkawinan usia remaja yang semakin banyak mendapatkan
muda di Kecamatan Kotabaru Kota Jambi materi pornografi dari media massa maka
Tahun 2018 yang menyatakan bahwa tidak tentunya akan cenderung bersikap
ada hubungan antara pendidikan dengan mendukung terhadap terjadinya hubungan
perkawinan usia muda dengan hasil p value seksual pranikah bahkan dapat mendorong
sebesar 0,563. terjadinya pernikahan dini.
Pendidikan dapat mempengaruhi Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
pengetahuan seseorang tapi pendidikan penelitian yang dilakukan Diar Rizka As-
Syakiri tentang hubungan antara pendidikan, dini di Kelurahan Cariu Kabupaten Bogor
peran orang tua dan keterpaparan media Tahun 2021. Dari hasil analisis di peroleh
massa dengan pernikahan dini di Kecamatan pula hasil nilai OR=22,615, artinya dukungan
Selo Kabupaten Boyolali yang menyatakan keluarga yang mendukung mempunyai
bahwa ada hubungan yang signifikan antara peluang 22,615 kali untuk melakukan
keterpaparan media dengan pernikahan dini pernikahan dini dibanding dukungan
dengan hasil p value sebesar 0,000. keluarga yang tidak mendukung .
Saat ini media sangat dapat Menurut Jhonson dan Jhonson dalam
mempengaruhi seseorang melakukan Utami 2013 menjelaskan banwa dukungan
tindakan salah satunya pernikahan dini. keluarga adalah bentuk pemberian
Kebijakan belajar di rumah bagi remaja dukungan kepada individu secara langsung
selama pandemi covid-19 turut mendorong dengan tujuan meningkatkan rasa percaya
peningkatan pernikahan dini karena bosan diri semangat dan dorongan sehingga
belajar di rumah dan tidak ada pengawasan meningkatnya kualitas kesehatan mental
dari orang tua maupun guru salah satu serta memberikan kebebasan interaksi
faktor remaja melakukan pernikahan dini di , sosialnya.
hal tersebut membuktikan bahwa bukan Landung (2009) mengatakan bahwa
hanya media yang dapat mempengaruhi peran orang tua terhadap kelangsungan
seseorang melakukan pernikahan dini, pernikahan dini pada dasarnya tidak lepas
banyak faktor lain yang dapat seorang dari tingkat pengetahuan orang tua yang
remaja melakukan tindakan tersebut. dihubungkan pula dengan tingkat
pendidikan orang tua. Berdasarka BKKBN
Tabel 5.9 (2017) remaja yang menikah dini berasal
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan dari keinginan orang tua karna merasa takut
Kejadian Pernikahan Dini Pada Remaja Di jika anaknya suatu saat melakukan
Kelurahan Cariu Kabupaten Bogor Tahun perbuatan yang membuat malu nama baik
2021 orang tua.
Dukunga Pernikahan Dini Total P OR Hasil penelitian ini sejalan dengan
n val dengan penelitian yang dilakukan Devi Arista
keluarga Ya Tidak ue Tentang Hubungan Pendidikan dan
Dukungan Keluarga dengan perkawinan usia
N % N % N %
muda di Kecamatan Kotabaru Kota Jambi
Menduku 2 8 4 14, 2 1 0,0 22, Tahun 2018 yang menyatakan bahwa da
ng 4 5, 3 8 0 00 61 hubungan antara dukungan keluarga dengan
7 0 5 perkawinan usia muda dengan hasil p value
Tidak 1 2 49 79, 6 1 (6, sebesar 0,044.
menduku 3 1, 0 2 0 66
1-
Dukungan keluarga khusunya orang tua
ng 0 0
76, sangat berperan dalam seseorang remaja
78 melakukan pernikahan dini. Orang tua
8) berperan penting dalam kelangsungan
Total 3 4 53 58, 9 1 seorang remaja semakin baik dukungan yang
7 1, 9 0 0
1 0 diberikan oleh keluarga khususnya orang tua
Sumber : data primer/ hasil penelitian dan semakin baik pula hubungan suatu
Berdasarkan hasil analisis tabel 5.9 di keluarga akan semakin baik pula prilaku
dapatkan bahwa keluarga yang mendukung seksual pranikah remaja sehingga remaja
dengan pernikahan dini sebanyak 24 orang atau tidak akan terjerumus ke dalam pernikahan
85,7% dan keluarga tidak mendukung dengan dini.
pernikahan dini sebanyak 13 orang atau 21,0%.
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p
sebesar 0,000, karena nilai p < 0,05 maka secara
statistik ada hubungan yang signifikan antara
dukungan keluarga dengan kejadian pernikahan KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian Tentang Analisis Faktor Yang Pihak Kecamatan atau tenaga
Berhubungan Dengan Kejadian Pernikahan kesehatan di Kelurahan Cariu harus
Dini Di Kelurahan Cariu Kabupaten Bogor lebih mengedukasi tentang pernikahan
Tahun 2021, mempunyai kesimpulan sebagai dini kepada keluarga khususnya orang
berikut : tua sehingga tidak ada lagi orang tua
1. Remaja yang melakukan pernikahan yang memaksa anaknya melakukan
dini di kelurahan Cariu Kabupaten pernikahan dini.
Bogor sebanyak 37 orang atau 41,1%
2. Sebagian besar responden DAFTAR PUSTAKA
berpengetahuan baik yaitu sebanyak 69
orang atau 76,7% [1] Aisah, Ulfah Nur. 2017. Hubungan Tingkat
3. Sebagian besar responden Pengetahuan Remaja Tentang Pernikahan Dini
berpendidikan lanjut yaitu sebanyak 60 Dengan Kejadian Pernikahan Dini Di
orang atau 66,6% Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunung Kidul
4. Sebagian besar responden tidak Tahun 2017.
terpapar media yaitu sebanyak 46 [2] Azis, Alimul. 2009. Metode Penelitian
orang atau 51,1% Kebidanan Teknik Analisis dan Data. Surabaya :
5. Sebagian besar responden tidak Salemba Medika
mendapat dukungan keluarga dalam [3] As-Syakiri, Dian Rizka. 2017. Hubungan antara
hal pernikahan dini yaitu sebanyak 62 Pendidikan, Peran Orang Tua, dan
orang atau 68,9% Keterpaparan Media Massa dengan
6. Tidak ada hubungan yang signifikan Pernikahan Dini di Kecamatan Selo Kabupaten
antara pengetahuan remaja dengan Boyolali. Program studi Kesehatan
kejadian pernikahan dini dengan hasil Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
uji statistik diperoleh nilai p sebesar Universitas Muhammadiyah Surakarta
0,408, karena nilai p > 0,05 [4] Intan, dkk. 2012. Kesehatan Reproduksi.
7. Tidak ada hubungan yang signifikan Palembang: Salemba Medika.
antara pendidikan remaja dengan [5] Kusumawati, Rizki Danik. 2013. Hubungan
kejadian pernikahan dini dengan hasil Tingkat Pendidikan Dengan Kejadian
uji statistik diperoleh nilai p sebesar Pernikahan Dini Pada Wanita Dibawah Umur
0,545, karena nilai p > 0,05 21 Tahun di Desa Kebomoro Kecamatan Tayu
8. Tidak ada hubungan yang signifikan Kabupaten Pati. Program Studi Budan Pendidik
antara pengetahuan remaja dengan Jenjang D IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
kejadian pernikahan dini dengan hasil Aisyiyah Yogyakarta
uji statistik diperoleh nilai p sebesar [6] Kusmiran, Eny. 2014. Kesehatan Reproduksi
0,094, karena nilai p < 0,05 Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika.
9. Ada hubungan yang signifikan antara [7] Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
pengetahuan remaja dengan kejadian Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
pernikahan dini dengan hasil uji statistik Jakarta : Salemba Medika
diperoleh nilai p sebesar 0,000, karena [8] Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi
nilai p < 0,05. Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
B. Saran [9] Romauli, Suryati., Anna Vida Vindari. 2011.
1. Bagi Masyarakat Kesehatan Reproduksi Buat Mahasiswi
Menurut hasil penelitian, Kebidanan. Yogjakarta: Nuha Medika.
dukungan keluarga sangat [10] Riduwan. 2013. Belajar Mudah Penelitian.
mempengaruhi pernikahan dini. Orang Bandung: Alfabeta.
tua seharusnya lebih mengawasi [11] Surbakti, EB. 2008. Sudah Siapkah Menikah?
pergaulan baik disekolah maupun diluar Panduan Bagi Siapa Saja yang Sedang dalam
sekolah sehingga tidak terjadi sesuatu Proses Menentukan Hal Penting dalam Hidup.
yang berakibat fatal yang akhirnya PT. Gramedia. Jakarta
muncul pernikahan dini.
2. Bagi Kelurahan Cariu

Anda mungkin juga menyukai