Anda di halaman 1dari 101

LAPORAN PRAKTIKA

KEPERAWATAN KOMUNITAS 1
Dosen Pembimbing Ifa Nofalia,S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Disusun oleh
Kelompok 5
1. Aisah Alfin Rahmawati (183210003)
2. Anisa Fitria (183210007)
3. Ayu Kartikasiwi (183210009)
4. Elis Sofiana (183210011)
5. Farikh Ardiansyah (183210015)
6. Halimah (183210018)
7. Iffatul Muti’ah (183210020)
8. Ihyahul Ikhsan (183210021)
9. Mar’atus Sholikah Ni’matuz Zahro (183210026)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2020/2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan dan asuhan keperawatan praktika komunitas di RT 00/ RW 00
Dusun Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabananan ini telah disetujui dan
diterima untuk memenuhi tugas praktika Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia
Media Jombang Departemen Komunitas Keperawatan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 02 November 2020

Mengetahui,
Pembimbing akademik Pembimbing
Lahan

( ) ( )

Kepala Desa Kepala Puskesmas

( ) ( )

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
karuniaNya kepada kelompok sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
berisikan tentang “Laporan Praktika Keperawatan Komunitas 1”.Di harapkan makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan laporan ini. Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan senantiasa memberkati segala usaha kita. Amin.

Jombang, 5 November 2020

Penyusun

iii
LAMPIRAN

HASIL TABULASI
Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persent (%)


1 Laki- Laki 28 39

2 Perempuan 44 61
Jumlah 72 100

Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur dalam tahun

No Umur Dalam Tahun Jumlah Persent (%)


1 0-<5 5 7
2 5 - < 13 10 14
3 13 - < 18 8 11
4 18 - < 45 26 36
5 45 - < 60 15 21
6 60 - < 90 8 11
7 90 > 0 0
Jumlah 72 100

Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan Dalam KK

No Hubungan dlm KK Jumlah Persent (%)


1 Kepala Keluarga (KK) 18 25
2 Anggota Keluarga (AK) 54 75
Jumlah 72 100

Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan

No Status Perkawinan Jumlah Persent (%)


1 Kawin 39 54
2 Tidak Kawin 33 46
3 Janda/ Duda 0 0
Jumlah 72 100
iv
Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah Persent (%)


1 Islam 72 100
2 Kristen 0 0
3 Hindu 0 0
4 Budha 0 0
5 Katholic 0 0
6 Lain- lain 0 0
Jumlah 72 100

Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku

No Suku Jumlah Persent (%)


1 Jawa 53 74
2 Madura 19 26
3 Batak 0 0
4 Banjar 0 0
Jumlah 72 100

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persent (%)


1 Tidak Sekolah 7 10
2 TK 1 1
3 SD 21 30
4 SMP 14 19
5 SMA 18 25
6 PT 10 14
7 Non Formal 1 1
Jumlah 72 100

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

No Umur Dalam Tahun Jumlah Persent (%)


1 PNS/ TNI/Polri 5 7
2 Pegawai Swasta 4 6
3 Wiraswasta 10 14
4 Petani 10 14
5 Buruh Tani 1 1
6 Nelayan 2 3

v
7 Tidak Bekerja 36 50
8 Dagang 3 4
9 Kejaksaan 1 1
10 Lain- lain 0 0
Jumlah 72 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pendapatan (Per KK)

No Pendapatan Jumlah Persent (%)


1 < 1 juta 4 22
2 1 - < 3 Juta 7 39
3 3 juta > 7 39

Jumlah 18 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengeluaran (Per KK)

No Pengeluaran Jumlah Persent (%)


1 < 1 juta 5 28
2 1 - < 3 Juta 10 56
3 3 juta > 3 16

Jumlah 18 100

Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir (Tiap Anggota Keluarga)

No Penyakit 6 bulan terakhir Jumlah Persent (%)


1 ISPA 8 11
2 TBC 0 0
3 HT 0 0
4 Jantung 0 0
5 Stroke 0 0
6 DM 0 0
7 DHF 0 0
8 Diare 2 3
9 Gatal 2 3
10 Gangguan Jiwa 0 0
11 Batuk 3 4
12 Demam 1 1
13 Flu 1 1
14 Tidak sakit 55 77

vi
Jumlah 72 100
Proporsi PUS yang menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Kontrasepsi Yang dipakai

No KB Jumlah Persent (%)


1 IUD 3 23
2 Pil 3 23
3 Suntik 5 38
4 Kondom 1 8
5 Implan 0 0
6 MOW 1 8
7 MOP 0 0
Jumlah 13 100

Proporsi PUS yang mempunyai Keluhan

No Keluhan Jumlah Persent (%)


1 Ya 1 8
2 Tidak 12 92
Jumlah 13 100

Proporsi PUS Berdasarkan Alasan Yang Tidak Menjadi Akseptor KB

No Alasan Tidak KB Jumlah Persent (%)


1 Takut 2 100
2 Dilarang Suami 0 0
3 Lain- lain 0 0
Jumlah 2 100

Proporsi PUS yang memiliki penyakit Kelamin

No Penyakit Kelamin Jumlah Persent (%)


1 Gonorea 0 0
2 Siphilis 0 0
3 HIV 0 0
4 Lain-lain 0 0
Jumlah 0 0

Proporsi Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC

No ANC Jumlah Persent (%)


1 Rutin 0 0
2 Tidak Rutin 0 0
vii
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 0 0

Proporsi Ibu hamil yang melakukan Imun TT

No Imun TT Jumlah Persent (%)


1 Lengkap 0 0
2 Tidak Lengkap 0 0
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 0 0

Proporsi Ibu hamil yang memiliki Buku KIA

No Buku KIA Jumlah Persent (%)


1 Punya 0 0
2 Tidak Punya 0 0
Jumlah 0 0

Proporsi Ibu hamil yang Konsumsi Pil Fe

No Pil Fe Jumlah Persent (%)


1 Rutin 0 0
2 Tidak Rutin 0 0
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 0 0

Proporsi Ibu hamil yang memiliki Keluhan

No Keluhan Jumlah Persent (%)


1 Anemia 0 0
2 Pre Eklamsia 0 0
3 Lain-lain 0 0
Jumlah 0 0

Proporsi Ibu hamil berdasarkan status Gizi

No Status Gizi Jumlah Persent (%)


1 Baik 0 0
2 Cukup 0 0
3 Kurang 0 0
Jumlah 0 0

viii
Proporsi Ibu hamil berdasarkan Rencana Cara Melahirkan

No Rencana Lahir Jumlah Persent (%)


1 Spontan 0 0
2 SC 0 0
Jumlah 0 0

Proporsi Ibu hamil berdasarkan Rencana Penolong Persalinan

No Penolong Jumlah Persent (%)


1 Dokter 0 0
2 Bidan 0 0
3 Dukun 0 0
Jumlah 0 0

Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan Kondisi ASI

No ASI Jumlah Persent (%)


1 Lancar 1 100
2 Tidak Lancar 0 0
Jumlah 1 100

Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan ada tidaknya keluhan

No Keluhan Jumlah Persent (%)


1 Ya 0 0
2 Tidak 1 100
Jumlah 1 100
Proporsi Balita berdasarkan BB di KMS

No BB di KMS Jumlah Persent (%)


1 Hijau 2 100
2 Kuning 0 0
3 Merah 0 0
Jumlah 2 100

Proporsi Balita berdasarkan minum ASI Eksklusif

No ASI Eksklusif Jumlah Persent (%)


1 Ya 3 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 3 100
ix
Proporsi Balita berdasarkan Imunisasi Dasar

No Imunisasi Dasar Jumlah Persent (%)


1 Lengkap 2 67
2 Belum lengkap 1 33
3 Tidak Lengkap 0 0
Jumlah 3 100

Proporsi Balita berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu

No Posyandu Jumlah Persent (%)


1 Rutin 3 100
2 Tidak Rutin 0 0
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 3 100

Proporsi Balita berdasarkan pemberian Vit. A

No Vit. A Jumlah Persent (%)


1 Rutin 3 100
2 Tidak Rutin 0 0
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 3 100

Proporsi Balita berdasarkan Konsumsi MP ASI

No MP ASI Jumlah Persent (%)


1 < 6 bulan 1 33
2 >6 bulan 2 67

Jumlah 3 100

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status Gizi

No Status Gizi Jumlah Persent (%)


1 Baik 7 100
2 Cukup 0 0
3 Kurang 0 0
Jumlah 7 100

x
Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status imunisasi

No Imunisasi Jumlah Persent (%)


1 Lengkap 7 100
2 Tidak Lengkap 0 0
Jumlah 7 100

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Kebiasaan Gosok Gigi

No Gosok Gigi Jumlah Persent (%)


1 Rutin 7 100
2 Tidak Rutin 0 0
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 7 100

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Pernah tidaknya mengalami sakit Gigi

No Sakit Gigi Jumlah Persent (%)


1 Ya 2 29
2 Tidak 5 71
Jumlah 7 100

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Tidak Naik Kelas

No Tidak Naik Kelas Jumlah Persent (%)


1 Pernah 0 0
2 Tidak Pernah 7 100
Jumlah 7 100

Proporsi Remaja berdasarkan Kenakalan

No Kenakalan Remaja Jumlah Persent (%)


1 Rokok 0 0
2 Napza 0 0
3 Miras 0 0
4 Seks Bebas 0 0
5 Geng Motor 1 6
xi
6 Tidak Ada 15 94
Jumlah 16 100

Proporsi Remaja berdasarkan Keikutsertaan dalam organisasi

No Ikut Organisasi Jumlah Persent (%)


1 Aktif 14 87
2 Tidak Aktif 2 13
Jumlah 16 100

Proporsi lansia berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu

No Posyandu Jumlah Persent (%)


1 Rutin 2 50
2 Tidak Rutin 2 50
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 4 100

Proporsi lansia berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan

No Pemeriksaan Kesehatan Jumlah Persent (%)


1 Rutin 2 50
2 Tidak Rutin 2 50
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 4 100

Proporsi lansia berdasarkan Kegiatan social

No Kegiatan Sosial Jumlah Persent (%)


1 Rutin 4 100
2 Tidak Rutin 0 0
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 4 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah

No Status Rumah Jumlah Persent (%)


1 Sendiri 18 100
2 Sewa 0 0
Jumlah 18 100
xii
Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah

No Jenis Rumah Jumlah Persent (%)


1 Permanen 18 100
2 Semi Permanen 0 0
3 Tidak Permanen 0 0
Jumlah 18 100

Proporsi Rumah Berdasarkan Lantai

No Lantai Jumlah Persent (%)


1 Aman 17 94
2 Tidak Aman 1 6
Jumlah 18 100

Proporsi Rumah Berdasarkan Ventilasi

No Ventilasi Jumlah Persent (%)


1 <20 % 6 33
2 >20% 12 67
Jumlah 18 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah 8m2/org

No L Rumah 8m2/org Jumlah Persent (%)


1 Ya 17 94
2 Tidak 1 6
Jumlah 18 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih

No Sumber Air Bersih Jumlah Persent (%)


1 PAM 9 50
2 Sumur 9 50
3 Sungai 0 0
4 Lain-lain 0 0
Jumlah 18 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum

No Sumber Air Minum Jumlah Persent (%)

xiii
1 Air Masak 3 17
2 Air Mineral 15 83
3 Tidak Masak 0 0
Jumlah 18 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban

No Jenis Jamban Jumlah Persent (%)


1 Leher Angsa 13 72
2 Cemplung 0 0
3 Tidak Punya 5 28
Jumlah 18 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB

No Tempat BAB Jumlah Persent (%)


1 WC 18 100
2 Sungai 0 0
3 Ladang 0 0
Jumlah 18 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Adanya Jentik

No Jentik Jumlah Persent (%)


1 Ada 3 17
2 Tidak Ada 15 83
Jumlah 18 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada Tidaknya Tempat sampah

No Tempat Sampah Jumlah Persent (%)


1 Ditimbun 2 11
2 Dibakar 13 72
3 TPA 3 17
Jumlah 18 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Saluran Limbah

No Saluran Limbah Jumlah Persent (%)


1 Got 6 33
2 Sungai 5 28
3 Tidak Ada 7 39

xiv
Jumlah 18 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada tidaknya Binatang

No Binatang Jumlah Persent (%)


1 Piaraan 6 100
2 Pengerat 0 0
3 Serangga 0 0
Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak

No Kandang Ternak Jumlah Persent (%)


1 Bersih 13 72
2 Kotor 1 6
3 Tidak Ada 4 22
Jumlah 18 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes

No Pemanfaatan Fasyankes Jumlah Persent (%)


1 RS 5 28
2 PKM 7 39
3 Klinik 6 33
4 Alternatif 0 0
Jumlah 18 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jaminan Kesehatan

No Jaminan Kesehatan Jumlah Persent (%)


1 BPJS 13 72
2 Mandiri 5 28
3 Lain-lain 0 0
Jumlah 18 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)

No CTPS Jumlah Persent (%)


1 Ya 14 78
2 Tidak 4 22
Jumlah 18 100
xv
Proporsi Keluarga Berdasarkan Konsumsi Lauk/ Hari

No Konsumsi Lauk/ hari Jumlah Persent (%)


1 Ya 18 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 18 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Makan Sayur dan Buah/ Hari

No Makan Sayur dan Buah/ Hari Jumlah Persent (%)


1 Ya 18 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 18 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Tidak Merokok Dalam Rumah

No Tidak Merokok Dalam Rumah Jumlah Persent (%)

1 Ya 9 50
2 Tidak 9 50
Jumlah 18 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Olah Raga/ Hari

No Olah Raga/ hari Jumlah Persent (%)


1 Ya 6 33
2 Tidak 12 67
Jumlah 18 100

Fasilitas Pendidikan

No Jenis Pendidikan Jumlah

1 TK 1

2 SD 2

3 SMP 2

4 SMA 1
xvi
5 PT 2

Fasilitas Kesehatan

No Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah

1 RS 5

2 PKM 0

3 Klinik Swasta 3

4 Poskesdes/ Ponkesdes 2

5 Posyandu Balita 2

6 Posyandu Lansia 2

7 Klinik Alternatif 1

8 Lain - lain

Sarana Kegiatan Kelompok

No Jenis Kegiatan kelompok Jumlah

1 Karang taruna 0

2 PKK 1

3 TPA 0

4 Kegiatan keagamaan 6

5 Lain - lain

Sarana Ibadah
xvii
No Jenis Tempat Ibadah Jumlah

1 Masjid 4

2 Mushola 7

3 Gereja 2

4 Vihara 0

5 Pura 5

6 Lain - lain

Sarana Olah raga

No Tempat Olah Raga Jumlah

1 Lap. Sepak Bola 2

2 Lap. Bola Volley 2

3 Lap. Bulu Tangkis 1

4 Lain - lain

Tempat Pertemuan

No Tempat Pertemuan Jumlah

1 Balai desa 1

2 Balai Dukuh 2

3 Balai RW 3

4 Balai RT 3

5 Lain - lain

Pusat Kegiatan Ekonomi

No Jenis Jumlah

1 Pasar Tradisional 4

xviii
2 Pasar Swalayan 7

3 Toko kelontong 5

4 Warung 8

5 Lain - lain

Industri

No Jenis Jumlah

1 Makanan 10

2 Pakaian 8

3 Sepatu 5

4 Lain - lain

Keamanan

No Fasilitas Keamanan Jumlah

1 Pemadam Kebakaran 2

2 Pos Polisi 5

3 Poskamling 7

4 Lain - lain

Transportasi

No Jenis Jumlah

1 Angkutan Umum 10

2 Angkutan Pribadi 8

Politik Dan Pemerintah

No Jenis Ada/ Tidak

xix
1 Struktur Organisasi Ada

2 PKK, LKMD, dll Tdk ada

3 Kebijakan yankes Ada

Fasilitas komunikasi

No Fasilitas Ada/ Tidak

1 Radio Ada

2 TV Ada

3 Telepon/Hp Ada

4 Internet Ada

5 Koran/Majalah Ada

Layanan Informasi

No Layanan Informasi Ada/ Tidak

1 Radio Ada

2 TV Ada

3 Internet Ada

4 Papan pengumuman Tdk ada

5 Keliling Tdk ada

Rekreasi

No Fasilitas Ada/ Tidak

1 Wisata alam Ada

2 Kolam renang Ada

3 Taman Kota Ada

4 Bioskop Ada
xx
5 Lain - lain Ada
xxi
DAFTAR ISI

Halaman Depan
Lembar Pengesahan ................................................................................ ii
Kata Pengantar ................................................................................ iii
Lampiran ................................................................................ iv
Daftar Isi ................................................................................ xxii
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Tujuan ................................................................................ 1
1.3 Manfaat ................................................................................ 2
1.4 Sistematika Laporan .......................................................................... 3

Bab 2 Tinjauan Pustaka...........................................................................


2.1 Konsep Komunitas.......................................................................
2.1.1 Definisi ........................................................................................ 4
2.1.2 CiriMasyarakat Indonesia............................................................. 5
2.1.3 Ciri masyarakat Sehat .................................................................. 6
2.1.4 Indikator Masyarakat Sehat.......................................................... 6

2.2 Konsep Dasar Keperawatan Komunitas.........................................


2.2.1 Definisi Keperawatan Kesehatan Komunitas...................................................... 7
2.2.2 Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas........................................................ 7
2.2.3 Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas....................................................... 8
2.2.4 Strategi Keperawatan Kesehatan Komunitas....................................................... 9
2.2.5 Falsafah Keperawatan Kesehatan Komunitas...................................................... 9

2.3 Puskesmas....................................................................................................................
2.3.1 Pengertian ........................................................................................................... 9
2.3.2 Fungsi Puskesmas ............................................................................................... 9
2.3.3 Kegiatan Pokok Puskesmas................................................................................. 10
2.3.4 Wilayah Kerja Puskesmas.................................................................................... 12
2.3.5 Kedudukan Puskesmas......................................................................................... 12
2.3.6 Satuan Penunjang ................................................................................................ 12

xxii
Bab 3 Pengkajian Komunitas..............................................................................................
3.1 Persiapan................................................................................................................... 15
3.2 Tahap Pengkajian ..................................................................................................... 15
Bab 4 Diagnosa Keperawatan Komunitas ....................................................................... 48

Bab 5 Rencana Keperawatan Komunitas ......................................................................... 49

Bab 6 Penutup ................................................................................


4.1 Kesimpulan....................................................................................... 72
4.2 Saran................................................................................................. 72
Daftar Pustaka ................................................................................ 73

xxiii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunitas sebagai suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah
nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta terikat oleh rasa identitas suatu
komunitas. (Koentjaraningrat, 1990; Wahit Iqbal Mubarak & Nurul Chayatin, 2013)
Sedangkan ANA (1973) mendefinisikan keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis
dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk
meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. (Wahit Iqbal Mubarak & Nurul
Chayatin, 2013)
Dari dua definisi diatas menjelaskan bahwa dalam suatu masyarakat ataupun
komunitas perlu adanya peningkatan kesadaran dari komunitas tentang kesehatan sehingga
adanya keperawatan komunitas membantu proses tersebut dan dapat mencegah pengendalian
wabah penyakit terutama penyakit menular.
Dalam pelaksanaannya, keperawatan kesehatan masyarakat diupayakan dekat dengan
masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama merupakan pendekatan yang
juga menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan diberikan. Artinya, upaya pelayanan atau
asuhan yang diberikan tersebut merupakan upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, dan secara universal upaya tersebut mudah dijangkau. Dengan demikian, di
dalam keperawatan komunitas penggunaan teknologi tepat guna sangat ditekankan. Wujud
aplikasi kegiatan nyatanya adalah seorang perawat komunitas mampu melakukan rangsangan
atau memotivasi masyarakat di wilayah binaannya dengan memilih alat edukatif sederhana
yang tersedia di wilayah tersebut.
Sehingga hal ini dapat memberikan perawat sisi lain dari proses keperawatan yang
ada pada rumah sakit. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai proses
asuhan keperawatan komunitas.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Secara umum, penyusunan studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui proses
pemberian asuhan keperawatan secara teori dan menngaplikasikan kedalam praktik di
masyarakat.
1
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penyusunan studi kasus ini, yakni:
a) Mengetahui konsep dasar keperawatan kesehatan komunitas
b) Mengetahui proses asuhan keperawatan kesehatan komunitas secara teori
c) Mengetahui teori keperawatan yang sesuai digunakan dalam keperawatan komunitas.
d) Mengetahui dan memahami penerapan asuhan keperawatan komunitas
1.3 Manfaat
1.1.1 Bagi Mahasiswa

1. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata kepada


masyarakat.

2. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan keperawatan


komunitas

3. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam


menghadapi dinamika masyarakat

4. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan


interpersonal.

1.1.2 Bagi Masyarakat

1. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam upaya


peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

2. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari masalah


kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan yang di alami
masyarakat.

3. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan mempunyai upaya


peningkatan status kesehatan tersebut.

1.1.3 Bagi Pendidikan

1. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi S1 Keperawatan Sekolah


Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang, khususnya di bidang
keperawatan komunitas.

2. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model praktek


keperawatan komunitas selanjutnya.

1.1.4 Bagi Profesi

1. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi secara mandiri


sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.

2
2. Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas sehingga profesi
mampu mengembangkannya.

3. Salah satu bukti profesionalisme keperawatan telah terwujudkan.

1.4 Sistematika Laporan


Terdiri dari 6 BAB yaitu:
1. BAB 1 : Pendahuluan
Berisi tentang latar Belakang, Tujuan praktik, Manfaat praktik dan sistematika
Laporan.
2. BAB 2 : Tinjauan Teori
Berisi tentang teori tentang komunitas, keperawatan komunitas dan Puskesmas.
3. BAB 3 : Pengkajian dan Analisa Data
Berisi kumpulan data umum, data khusus dan perumusan masalah. Data umum
meliputi: data geografi, data demografi, dan data sosial budaya. Sedangkan data khusus
meliputi: PUS, Kesehatan ibu, Kesehatan anak, Kesehatan Remaja, Kesehatan lansia,
Lingkungan, Analisa data dan Penapisan masalah.
4. BAB 4 : Diagnosa Keperawatan Komunitas
Berisi prioritas masalah dan diagnosa keperawatan yang muncul.
5. BAB 5 : Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas / Plan Of Action ( POA )
Berisi tentang rencana kegiatan desa.
6. BAB 6 : Penutup
Berisi tentang kesimpulan, kritik dan saran.

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Komunitas


2.1.1 Definisi
Komunitas adalah kelompok sosial yang ditentukan oleh batasan geografi atau
nilai dan interes yang umum guna menciptakan norma, nilai dan interes yang umum
guna menciptakan norma, nilai dan sosial institusi, (WHO, 1984). Komunitas
digambarkan sebagai tempat kumpul orang dan sistem sosial. Tempat terdiri dari
lingkungan fisik dan sosial, sedangkan kumpulan orang terdiri dari gambaran
populasi termesuk jumlah, komposisi tinglat pendidikan, dan lain-lain. Dan sistem
sosial terdiri dari interaksi individu, kelompok, keluarga dan masyarakat. (Saunders,
1982).
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau saling
berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat hidup tertentu yang berkesinambungan dan terikat oleh suatu rasa identitas
bersama, (Koentjoraningrat, 1990).
Masyarakat atau komunitas adalah menunjuk pada bagian masyarakat yang
berempat tinggal disuatau wilayah dengan batas-batas tertentu, dimana yang menjadi
dasarnya adalah interkasi yang lebih besar dari anggota-anggotanya, dibandingkan
dengan penduduk diluar batas wilayahnya, (Soedjono, Soekanto, 1992).

2.1.2 Ciri-ciri Masyarakat


Dari berbagai pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat itu
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Interaksi diantara sesama anggota masyarakat
b. Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu
c. Saling tergantung satu dengan yang lainnya
d. Memiliki identitas bersama
(Nasrul Effendi, 1990).

4
2.1.3 Ciri Masyarakat Indonesia
Dilihat dari struktur sosial dan kebudayaan masyarakat Indonesia dibagi dalam
3 kategori, yaitu :
a. Masyarakat Desa
1) Hubungan keluarga natara masyarakat sangat kuat
2) Hubungan didasarkan pada adat istiadat yang kuat
3) Percaya pada ketentuan gaib
4) Tingkat buta huruf relatif tinggi
5) Berlaku hukum tida tertulis
6) Tidak ada lembaga pendidikan khusus di bidang tekhnologi
7) Keterampilan diwariskan langsung oleh orang tua
8) Sisitem ekonomi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
9) Semangat gotong royong bidang sosial ekonomi sangat kuat
b. Masyarakat Madya
1) Hubungan keluarga masih tetap kuat, dan hubungan kemasyarakatan
mulai mengendor
2) Adat istiadat masih dihormati, dan sikapa masyarakat mulai terbuka dari
pengaruh luar
3) Timbul rasionalitas pada cara berpikir sehingga kepercayaan terhadap
kekuatan-kekuatan  gaib mulai berkurang dan akan timbul kembali
apabila telah kehabisan akal.
4) Timbul lembaga pendidikan formal dalam masyarakat terutama
pendidikan dasar dan menengah
5) Tingkat buta huruf sudah mulai menurun
6) Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis
7) Ekonomi masyarakat lebih banyak mengarah kepada produksi pasaran,
sehingga menimbulkan deferensi dalam struktur masyarakat karenanya
uang semakin meningkat penggunaannya.
8) Gotong Royong tradisional tinggi untuk keperluan social dikalangan
keluarga dan tetangga serta kegiatan-kegiatan umum lainnya didasarkan
upah
c. Masyarakat Modern
1) Hubungan antar manusia didasarkan atas kepentingan-kepentingan
pribadi
2) Hubungan antar masyarakat dilakukan secara terbuka dalam suasana
saling mempengaruhi
3) Kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap manfaat ilmu pengetahuan
dan teknologi sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat

5
4) Strata masyarakat digolongkan menurut profesi dan keahlian yang dapat
dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga-lembaga keterampilan dan
kejurusan.
5) Tingkat pendidikan formal dan merata
6) Hukum yang berlaku adalah hokum yang tertulis dan kompleks
7) Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar yang didasarkan atas
pengunaan uang dan alat pembayaran lainnya.

2.1.4 Ciri Masyarakat Sehat


a. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
b. Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama untuk
ibu dan anak
c. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar
yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan
mutu lingkungan hidup
d. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status social
ekonomi masyarakat
e. Penurunuan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit.

2.1.5 Indikator Masyarakat Sehat


Menurut WHO :
a. Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat meliputi :
1) Indikator Komprehensif
a) Angka kematian kasar menurun
b) Rasio angka mortalitas proporsional rendah
c) Umur harapan hidup meningkat
2) Indikator Spesifik
a) Angka kematian ibu dan anak menurun
b) Angka kematian karena penyakit menular menurun
c) Angka kelahairan menurun
b. Indikator pelayanan kesehatan
1) Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk seimbang
2) Distribusi tenaga kesehatan merata
3) Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di RS, fasilitas kesehatan
lain
4) Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehatan.

6
2.2 Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas
2.2.1 Definisi Keperawatan Kesehatan Komunitas
WHO (1974) mendefinisikan komunitas merupakan kelompok sosial yang
ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilasi keyakinan dan minat yang
sama, serta adanya saling mengenal dana interaksi antara anggota masyarakat
yang satu dengan yang lainnya.
Sedangkan Koentjaraningrat (1990) menjelaskan komunitas sebagai suat.
kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah nyata dan berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat, serta terikat oleh rasa identitas suatu
komunitas. (Wahit Iqbal Mubarak & Nurul Chayatin, 2013).
Keperawatan komunitas sendiri didefinisikan oleh Ruth B. Freeman (1981)
sebagai kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan
masyarakat yang ditujukan kepada pengembangan dan peningkatan
kemampuan kesehatan baik diri sendiri sebagai perorangan maupun secara
kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus, atau masyarakat dan pelayanan
tersebut mencakup spektrum pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
American Nursing Association (1973) mendefinisikan keperawatan
komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan praktik
kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara
kesehatan penduduk. (Wahit Iqbal Mubarak & Nurul Chayatin, 2013)
2.2.2 Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas
Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya berikut ini:
a) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu, keluarga, dan kelompok dalam konteks komunitas.
b) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health
general community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau
isu kesehatan masyarakat dapat memengaruhi keluarga, individu, dan
kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
a) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
b) Menetapkan dan memprioritaskan masalah kesehatan
c) Merumuskan serta memecahkkan masalah
7
d) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi
yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara
kesehatan secara mandiri (self care)
2.2.3 Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk
individu, keluarga, dan kelompok, baik yang sehat maupun yang sakit,
khususnya mereka yang berisiko tinggi dalam masyarakat.
1) Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, sosial, dan spiritual. Peran perawat komunitas disini
adalah membantu individu agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya
karena adanya kelemahan fisik dna mental yang dialami, keterbatasan
pengetahuannya, dan kurangnya kemauan menuju kemandirian.
2) Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan
tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan
perkawinan atau adopsi. Antara keluarga yang satu dengan yang
lainnya saling bergantung dan berinteraksi. Dan fokus pelayanan
kesehatan yang strategis adalah keluarga.
3) Kelompok Khusus
Kelompok khusus merupakan sekumpulan individu yang
mempunyai kesamaan jenis kelamin, usia, permasalahan (problem),
serta kegiatan terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah
kesehatan. Berikut ini kelompok khusus yang ada di masyarakat dna
institusi yang diklasifikasikan berdasarkan permasalahan dan
kebutuhan yang mereka hadapi:
a) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai
akibat perkembangan dan pertumbuhan (growth development)
seperti: kelompok ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, anak
balita, anak usia sekolah dan kelompok usia lanjut.
b) Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, seperti:
penderita penyakit menular, penderita penyakit tidak menular,
dan kelompok cacat yang memerlukan rehabilitasi.
8
2.2.4 Strategi Keperawatan Kesehatan Komunitas
Berikut ini adalah strategi keperawatan kesehatan komunitas:
a) Proses kelompok (Group process)
b) Pendidikan kesehatan (Health promotion)
c) Kerja sama (Partnership)
2.2.5 Falsafah Keperawatan Kesehatan Komunitas
Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada
paradigma keperawatan secara umum, yaitu manusia yang merupakan titik
sentral dari setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan dan bertolak dari pandangan ini disusunlah paradigma
keperawatan komunitas yang terdiri atas empat komponen dasar yaitu
manusia, kesehatan (konsep sehat-sakit), lingkungan, dan keperawatan.
2.3 Puskesmas
2.3.1 Pengertian

Puskesmas adalah suatu kesatuan orang kesehatan fungsional yang berlangsung

memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah

kerja tertentu dalam usaha – usaha kesehatan pokok (Azwar Azrul 1980).

Puskesmas adalah suatu kesatuan orang kesehatan yang berlangsung memberikan

pelayanan secara menyeluruh dan terintergrasi pada masyarakat dalam bentuk yang

menyeluruh dan terpadu di wilayah kerja (Depkes RI 1987)

Puskesmas adalah suatu orang kesehatan fungsional yang merupakan pusat

pengembangan kesehatan masyarakat yang mana membina paran serta masyarakat di

samping memeberikan pelayanan secara meneyeluruh dan terpadu kepada masyarakat

di wilayah kerjanya dalam bentik kegiatan pokok.

2.3.2 Fungsi Puskesmas

a) Pusat pangembangan msyarakat.

b) Membina peran serta masrakat dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat.

c) Memeberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.

9
2.3.3 Kegiatan Pokok Puskesmas

1) Upaya kesehatan ibu dan anak, pemeliharaan kesehatan, bumil, melehirkan dan

menyusui, bayi, anak balita, pra sekolah nasehat tentang gizi dan tumbuh kembang

anak, imunisasi, pelayanan KB, dll

2) Upaya KB (Keluaraga Berencana) Khusus KB kepda Ibu / calon ibu, cara

menggunakan pil, kondom dan cairan lain.

3) Upaya meningkatkan gizi, melaksanakan program perbaikan gizi dan keluaraga,

memberikan makanan tambahan (protein dan kalaori) kepda anak dibawah 5 tahun

dan ibu menyususi diberikan vittamin A

4) Upaya kesehatan lingkungan, penyuluhan air bersih, pembuanagan kotoran,

lingkungan perumahan, air buangan limbah, makan dan minum, pengawasan sanitasi

tempat umum.

5) Upaya pencegaha dan pemberantasan penyakit menular, mengumpulkan data dan

menganalisa data penyakit, melaporkan kasus, penyelidikan lapangan, tindakan awal

untuk mencegah penularan, imunisasi, berantas vektor, dan pendidikan kesehatan.

6) Upaya pengobatan termasuk penyakit darurat karena kecelakaan, melaksanakan

diagnosa sedini mungkin, melaksanakan tindakan pengobatan, melakukan upaya

(diagnostik, pengobatan, rehabilitasi).

7) Upaya penyembuhan kesehatan tiap program PKM, dilakukan setiap kesempatan.

8) Upaya kesehatan sekolah, membina sarana keteladanan, kebersihan perorangan,

dokter kecil, penyaringan (Kelas I) pemeriksaan kesehatan periodik sekali setahun

(Kelas II-IV dan Guru), imunisasi, pengawasan air, pengobatan ringan (P3K),

rujukan medik, dan penanganan kasus.

10
9) Upaya kesehatan olahraga pemeriksaan kesehatan berkala, penentuan takaran latihan

dan pengobatan.

10) Upaya pelayanan kesehatan masyarakat, asuhan keperawatan individu di PKM / 

rumah, asuhan keperawatan keluarga (keluaraga binaan) pelayanan perawatan pada

kelompok khusu ( bumil, baliata, usila dst) penyakit perawatan pada tingkat

masyarakat.

11) Upaya kesehatan kerja, pemeriksaan awal dan berkala bagi pekerja, penijauan

tempat kerja, peningkatan kesehatan tenaga kerja (gizi lingkungan kerja), pencegahan

kesehatan akibat kerja pemuliahan kesehatan, rujukan medik.

12) Upaya kesehtan gigi dan mulut, pembinaan peran serta masyarakat dalam

pemeliharaan dini, pelayanan asuhan keperawatan kelompok rawan (anak, bumil,

menyususi dan anak para sekolah), pelayanan medik gigi dasar (pengobatan,

bujukan, penyuluhan, pemeliharaan kebersihan), pencatatan, pelaporan, penanganan

pasien jiwa.

13) Upaya kesehatan jiwa, peran serta masyarakat, penyuluhan, pencatatan dan

pelaporan.

14) Upaya kesehatan mata, pemeriksaan visus dan rmata luar tes buta warana,

pengobatan dan pemeliharaan kaca mata, operasi katarak, dll, pencatatan dan

pelaporan.

15) Upaya laboratorium sederhana di riang laboratorium (penerimaan sampai

penyampaian hasil) spesimen yang akan di rujuk.

16) Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan;

dilakukan oleh semua PKM, ketenegaan sarana kegiatan pokok yang dilakukan

secara periodik, (bulan, triwulan, 6 bulan, dan 1 tahun).

11
17) Upaya kesehatan usia lanjut: pembinaan jompo.

18) Upaya pembinaan pengobatan tradisonal: pengobatan terhadap cara pengobatan.

19) Remaja

20) Dana sehat

2.3.4 Wilayah Kerja Puskesmas

a) Kota besar bisa satu kelurahan satu puskesmas kecamatan sebagai rujukan.

b) Untuk daerah pedesaan satu kecamatan satu puskesmas dan masing – masing desa

satu PKM pembantu.

c) Sasaran satu PKM 30.000 / PKM

d) Luas wilayah untuk daerah pedesaan 5 Km dan 3 Km lebih optimal.

2.3.5 Kedudukan Puskesmas

a) Kedudukan dalam bidang adminstrasi PKM dalah peranggkat pemerintah tingkat II

terhadap dinbas tingkat II.

b) Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan sesuai sistem kesehatan nasioan,

PKM berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan I

2.3.6 Satuan Penunjang

a) Puskesmas pembantu unit kesehatan yang sederhana berfungsi menunjang dan

membantu jegiatan PKM dan lingkungan wilayah lebih besar.

b) Puskesmas keliling unit pelayanan keliling dilengkapi kendaraan roda 4 atau 2,

perahu motor, dan peralatan kesehatan dan komunikasi serta tenaga dari PKM

c) Badan yang berfungsi di desa , 3000 / satu bidan. Tugasnya membina PKM

pelayanan kesehatan utama adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan

kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosisl yang dapat diterima secara

umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat, melalui partisipasi

12
merka sepenuhnya, tentu dengan biyaya dapat di jangkau oleh masyarakat untuk

memelihara setiap tingkat perkembangan meraka dalam semangat untuk hidup

mandiri dan menentukan nasip sendiri (Narsul Efendi, Puskesmas 1997).

Fungsi dari PKU adalah memelihara kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosa

dan pengobatan, pelayanan tindak lanjut dan pemberian sertifikat. Adapun tanggung

jawap perawat dalam PKU adalah:

a) Mendorong partisipasi aktif dalam pengembangan dan implementasi pelayanan

kesehatan dan program pendidikan kesehatan

b) Kerja sama dengan msyarakat, keleurag dan individu.

c) Menjaga konsep kesehatan dasar dan tehnik asuhan diri sendiri pada masyarakat.

d) Memeberikan bimbingan dan dukungan petugas pelayanan kesehatan  kepada

masyarakat.

e) Koordinasi kegiatan kebijaksanaan tentang kesehaan masyarakat.

Saran PUK adalah individu, keluarga / kelompok dan masyarakat dengan fokus

apaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Jadi keluaraga atau kelompok dan

masyarakat ditingkatakan untuk meningkatakan derajat kesehatan yang optimal.

Strategi PUK adalah motivasi masyarakat agar dapat merawat dan mengatur

diri sendri dalam memeliharaan kesehatan.

Ada 8 unsusr utama PUK  yaitu peningkatan pengetahuan untuk mengatasi dan

mencegah masalah kesehatan, peningkatan gizi masyarakat, kesehtan ibu dan anak

termasuk KB, penyediyaan air yang mempunyai syarat kesehatan sanitasi yang baik,

imunisasi, tindakan preventif, dan kontrol terhadap penyakit endemik lokal, tindakan

yang tetap terhadap penyakit yang terjadi terhadap penggunaan obat tradisonal dalam

masyarakat.

13
BAB 3
PENGKAJIAN KOMUNITAS

Kegiatan praktek keperawatan komunitas, dilaksanakan oleh mahasiswa yang

diawali dengan perkenalan dengan pihak Puskesmas, tokoh – tokoh masyarakat (Lurah, Kepala

Lingkungan) dan kader – kader lingkungan I. Selain kegiatan komunitas kami juga memberikan

asuhan keperawatan pada keluarga

Kegiatan – kegiatan yang dilakukan kelompok terdiri atas 2 tahap yaitu :

Tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap persiapan meliputi : persiapan

masyarakat, dan persiapan teknis. Sedangkan tahap pelaksanaan terdiri atas pengkajian,

perencanaan, implementasi, evaluasi, dan rencan tindakan lanjutan serta pendokumentasian.

3.1 PERSIAPAN

1) Persiapan Kemasyarakatan

Pada tahap persiapan ke masyarakat mulanya kelompok mengadakan pertemuan

dengan pihak kelurahan kemudian kepala lingkungan dan kader – kader dilingkungan I

Kelurahan A. Pertemuan dengan pihak kelurahan pada tangggal 5 november 2020

membahas tentang lingkungan yang akan dibina dan diputuskan lingkungan I. Kemudian

esok harinya baru diadakan pertemuan dengan kepala Lingkungan dan kader – kader. Saat

melakukan pertemuan kelompok melakukan pendekatan dengan cara membina hubungan

saling percaya dan menjelaskan tujuan kelompok tentang praktek komunitas dan keluarga

dilingkungan I dan diterima dengan baik oleh kepala lingkungan kemudian diputuskan

bahwa tindakan berikutnya pada hari jumat 6 november 2020 jam 09.00 pagi. Kemudian

14
kelompok menyusun jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari senin . Pada hari

senin kelompok mengadakan pengumpulan data dimasyarakat.

2) Persiapan Teknis

Dalam menetukan masalah kesehatan yang ada dilingkungan I kelurahan A, maka

dilakukan pengumpulan data. Untuk pengumpulan data mahasiswa membuat angket

( terlampir ). Setelah angket dan format pendataan digandakan, kelompok melakukan

pendataan memasuki rumah – rumah penduduk pada tanggal 7 November 2020.

3.2 Tahap pengkajian

1. Data Umum

a. Geografi

Desa dauh peken merupakan salah satu dari 12 desa yang ada di wilayah
tabanan,  terletak kurang lebih 2 km kearah barat lama tempuh 15 menit dari
pusat kota tabanan,  dengan luas wilayah 449 hektar yang terdiri dari :
Luas wilayah desa
Pemukiman : 125ha
Pertanian : 94ha
Ladang : 127ha
Perkantoran: 10,25ha
Sekolah : 12,75ha
Lapangan: 0,90ha
Batas - batas sbg berikut:
Sebelah utara : desa dajan peken
Sebelah selatan : desa bongan
Sebelah timur : desa delod peken
Sebelah barat : desa samsam

15
Dilihat dari kondisi geografis, wilayah desa dauh peken merupakan daratan
dengan ketinggian kurang lebih 119 meter dari permukaan air laut. Suhu udara
berkisar antara 28 derajad
Wilayah desa dauh peken terdiri dari 6 banjar yaitu:
1. Banjar Jambe Belodan
2. Banjar Dauh Pala
3. Banjar Dukuh
4. Banjar Tegal Baleran
5. Banjar Tegal Belodan
6. Banjar Tunggal Sari
b. Denah Wilayah

Terlampir

c. Demografi

Wilayah Dusun : di RT 00/ RW 00 Dusun Dauh Peken, Kecamatan Tabanan,

Kabupaten Tabananan dengan :

1) Jumlah penduduk : 72 Jiwa

2) Jumlah KK : 18 KK

3) Komposisi Penduduk

Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi terlihat

pada diagram berikut :

a) Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Di dapatkan bahwa warga dalam perbandingan yang seimbang yaitu berjenis

kelamin perempuan (59%) dan laki-laki (41%).

16
Laki-Laki Perempuan

b) Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur dalam tahun

Di dapatkan bahwa sebagian besar warga pada usia 18-45 tahun dengan

jumlah 26 orang (36%), 45-<60 tahun dengan jumlah 15 orang (21%), 13-

<18tahun jumlah 8 orang (11%), 5-<13 tahun 10 orang (14%), dan 60-<90 tahun

terdapat 8 orang (11%) 0-<5 tahun jumlah 5 orang (7%).

proposi penduduk berdasarkan umur

0 - 5 tahun
5 - 13 tahun
18 - 45 tahun
45 - 60 tahun
60 - 90 tahun
13-<18 tahun

c) Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan Dalam KK

Terdapat 18 Kepala Keluarga (25%) dan anggota keluarga 54 (75%).

17
Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan
Dalam KK

KK AK

25%

75%

d) Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan

Di dapatkan sebagian besar mempunyai status kawin yaitu 39 orang (54%),

belum kawin 33 orang (46%), dan status janda atau duda 0.

Proporsi Penduduk Berdasarkan Status


Perkawinan

kawin tidak kawin janda/duda

46%
54%

e) Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama

Didapatkan semua warga menganut agama Islam 72 orang (100%).

18
Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama

islam

100%

f) Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku

Di dapatkan sebanyak 19 orang (26%) bersuku Madura dan sebanyak 53

orang (74%)bersuku jawa .

Proporsi Penduduk Berdasarkan suku

jawa madura

26%

74%

g) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Di dapatkan data bahwa sebagian besar warga desa a berpendidikan SMA

dengan jumlah 18 orang (25%), Tidak sekolah 7 orang (10%), TK 0 orang (0%),

19
SD 21 orang (30%), SMP 14 orang (19%), dan PT 10 orang (14%) Non Formal 1

orang (1%).

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

TK SD SMP SMA PERGURUAN TINGGI TIDAK SEKOLAH


10%

31%
14%

26%
19%

h) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

Data menunjukkan sebagian warga tidak bekerja sejumlah 36 orang (50%),

Warga yang tidak bekerja meliputi ibu rumah tangga, balita, anak, remaja serta

usia lanjut. Kebanyakkan warga bekerja wiraswasta yaitu 10 orang (14%),

pegawai swasta 4 orang (6%) dan petani 10 orang (14%) PNS/Polri 5 orang (7%)

Buruh tani 1 orang (1%) Nelayan 2 orang (3%) Dagang 3 orang (4%)

20
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

PNS PEGAWAI SWASTA WIRASWATA


PETANI BURUH TANI TIDAK BEKERJA

8%
7%

15%
54%

15%

1%

i) Proporsi Keluarga Berdasarkan Pendapatan (Per KK)

Dari data didapatkan pendapatan rata-rata warga Karangan Cc yaitu 1-3 juta

dengan jumlah 7 orang (39%), dan yang kurang dari 1 juta sebanyak 4 orang

(22%), dan lebih dari 3 juta 7 orang (39%)

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pendapatan


(Per KK)

<1 juta 1-3 juta >dari 3 juta

22%

39%

39%

j) Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengeluaran (Per KK)

21
Dari data didapatkan pendapatan rata-rata warga Karangan Cc yaitu 1-3 juta

dengan jumlah 10 orang (56%), dan yang kurang dari 1 juta sebanyak 5 orang

(288%), dan lebih dari 3 jurta 3 orang (16%)

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengeluaran


(Per KK)

1 juta 1-3 juta >3 juta

16%
28%

56%

k) Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir (Tiap Anggota

Keluarga)

Didapatkan data yaitu sebagian besar warga tidak mengalami penyakit yang

serius hanya demam, batuk serta flu yaitu 2 orang (3%), yang mengalami

Hipertensi 0 orang (0%), Diabetes 0 orang (0%), Gatal 2 orang (3%), ISPA 8

orang (11%), TBC 0 orang (0%), Jantung dan stroke 0 orang (0%), DHF 0 orang

(0%), diare 2 orang (3%), gangguan jiwa 0 orang (0%), HBSag 0 orang (0%)

tidak sakit 55 orang (77%)

22
Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bu-
lan terakhir (Tiap Anggota Keluarga)

FLU HT DM GATAL
ISPA TBC JANTUNG & CVA DHF
DIARE G.JIWA tidak sakit
3% 3%

11% 3%

79%

2. Data Khusus

a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi

terlihat pada diagram berikut :

1) Pasangan Usia Subur

a) Proporsi PUS yang menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Kontrasepsi Yang

dipakai

23
Didapatkan warga yang memakai KB, Pil 3 orang (23%), suntik 5 orang

(38%), kondom 1 (8%) dan IUD 3 orang (23%), MOW 1 orang (8%.)

Pasangan Usia Subur

PIL SUNTIK KONDOM IUD MOW

8%
23%

23%

38%
8%

b) Proporsi PUS yang mempunyai Keluhan

Sebagian besar warga tidak mempunyai keluhan yaitu 12 orang (97%) dan

yang mempunyai keluhan 1 orang (3%).

Proporsi PUS yang mempunyai Keluhan

TIDAK MEMPUNYAI KELUHAN MEMPUNYAI KELUHAN


3%

97%

24
c) Proporsi PUS Berdasarkan Alasan Yang Tidak Menjadi Akseptor KB

Di dapatkan data sebanyak 0 orang tidak menjadi aseptor KB karena takut

2 orang (100%).

Proporsi PUS Berdasarkan Alasan Yang Tidak


Menjadi Akseptor KB

takut

100%

d) Proporsi PUS yang memiliki penyakit Kelamin

2) Ibu Hamil

a) Proporsi Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC

b) Proporsi Ibu hamil yang melakukan Imun T

c) Proporsi Ibu hamil yang memiliki Buku KIA

d) Proporsi Ibu hamil yang Konsumsi Pil Fe

e) Proporsi Ibu hamil yang memiliki Keluhan

f) Proporsi Ibu hamil berdasarkan status Gizi

g) Proporsi Ibu hamil berdasarkan Rencana Cara Melahirkan

h) Proporsi Ibu hamil berdasarkan Rencana Penolong Persalinan

3) Bufas/ Buteki

25
a) Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan Kondisi ASI

Data yang ditemukan yaitu kondisi ASI lancar 1 orang (100%).

ASI LANCAR

100%

b) Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan ada tidaknya keluhan

Tidak terdapat keluhan pada Ibu di daerahkarangan cc 1 orang (100%).

TIDAK ADA KELUHAN

100%

4) Balita

a) Proporsi Balita berdasarkan BB di KMS

Di dapatkan balita 4 orang (100%) dengan BB di KMS berwarna hijau

26
BB KMS HIJAU

100%

b) Proporsi Balita berdasarkan minum ASI Eksklusif

Terdapat 3 balita (100%) yang minum ASI Ekslusif dan tidak ada yang minum

susu formula

ASI EKSLUSIF

100%

c) Proporsi Balita berdasarkan Imunisasi Dasar

Terdapat 2 yang lengkap (66%) dan 1 belum lengkap (34%) dikarenakan umur

belum mencukupi

27
LENGKAP BELUM LENGKAP

34%

66%

d) Proporsi Balita berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu

Terdapat 3 balita (100%) yang rutin dalam mengikuti posyandu

RUTIN POSYANDU

100%

e) Proporsi Balita berdasarkan pemberian Vit. A

28
Terdapat 3 balita (100%) yang rutin dalam pemberian Vit.A

VIT A

100%

f) Proporsi Balita berdasarkan Konsumsi MP ASI

Di dapatkan data bahwa balita diberikan MPASI kurang dari 6 bulan ada 1 balita

(33%) dan lebih dari 6 bulan 2 balita (67%).

MPASI < 6 BULAN MPASI > 6 BULAN

33%

67%

b. Kesehatan Anak dan Remaja

Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi

terlihat pada diagram berikut :

1) Anak Sekolah

29
a) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status Gizi

Didapatkan data 7 anak (100%) memiliki gizi baik, anak (0%) memiliki gizi

cukup dan 0 anak (0%) gizi kurang.

Gizi Baik

Gizi Cukup

Gizi Kurang

b) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status imunisasi

Di dapatkan data bahwa imunisasi sudah lengkap 7 anak (100%) dan 0 anak (0%)

tidak lengkap

Imunisasi Lengkap Imunisasi Tidak Lengkap

c) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Kebiasaan Gosok Gigi

Terdapat 0 anak (0%) yang rutin, 7 anak (100%) tidak rutin dan 0 anak (0%)

tidak pernah dalam melakukan gosok gigi

30
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

d) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Pernah tidaknya mengalami sakit Gigi

Terdapat data bahwa anak sekolah 2 anak (29%) sakit gigi dan 5 anak (71%)

tidak pernah mengalami sakit gigi

Sakit Gigi Tidak Sakit Gigi

e) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Tidak Naik Kelas

Di dapatkan data 0 anak pernah tidak naik kelas (0%) dan 7 anak (100%) tidak

pernah tidak naik sekolah

Naik Kelas Tidak Naik Kelas

31
2) Remaja

a) Proporsi Remaja berdasarkan Kenakalan

Di dapatkan data bahwa terdapat 0 remaja (0%) perokok dan 0 remaja (0%) tidak

merokok, geng motor 1 orang (6%)

geng motor Tidak ada

b) Proporsi Remaja berdasarkan Keikutsertaan dalam organisasi

Di dapatkan data bahwa ke 14 remaja (87%) tersebut aktif dan tidak aktif 2

remaja (13%)

Aktif Organisasi Tidak Aktif Organisasi

c. Kesehatan Lansia

Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi

terlihat pada diagram berikut :

1) Proporsi lansia berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu

Di dapatkan 2 lansia (50%) rutin, 2 lansia (50%) tidak rutin dan tidak

pernah lansia (0%)


32
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

2) Proporsi lansia berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan

Ditemukan data bahwa 2 lansia (50%) rutin, 2 lansia (50%) tidak rutin dan

lansia (0%) tidak pernah

Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

3) Proporsi lansia berdasarkan Kegiatan social

Ditemukan data bahwa 0 lansia (0%) rutin, 0 lansia (0%) tidak rutin dan 1

lansia (100%) tidak pernah

Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

33
d. Kesehatan Lingkungan

Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi

terlihat pada diagram berikut :

1) Lingkungan Fisik (Diisi per KK)

a) Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah

Ditemukan data bahwa sendiri 18 rumah (100%)

b) Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah

Ditemukan data bahwa rumah permanen 18 rumah (100%) dan semi permanen

rumah (0%)

Permanen Semi Permanen

c) Proporsi Rumah Berdasarkan Lantai

Ditemukan data bahwa aman 17 (94%) dan tidak aman 1 rumah (6%)

Aman Tidak Aman

34
d) Proporsi Rumah Berdasarkan Ventilasi

Ditemukan data bahwa ventilasi <20% 6 rumah (33%) dan >20% 12 rumah

(67%)

Ventilasi <20% Ventilasi >20%

e) Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah 8m2/org

Ditemukan data bahwa luas rumah YA 17 rumah (94%) memiliki luas 8m 2/orang

TIDAK 1 rumah (6%).

f) Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih

Didapatkan data bahwa 6 KK menggunakan air PAM 9 rumah (50%), sumur 9

rumah (50%) dan lain-lain 0 rumah (0%)

PAM Sumur Sungai

Lain

g) Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum

Didapatkan data bahwa menggunakan air masak untuk sumber air minum 3

(17%) dan menggunakan air mineral 15 (83%).

35
Air Masak Air Mineral

h) Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban

Didapatkan data menggunakan jamban leher angsa 13 rumah (72%), cemplung 0

rumah (0%) dan tidak punya 5 rumah (28%)

Leher Angsa Cemplung

Tidak Punya

i) Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB

Didapatkan data menggunakan WC 18 rumah (100%) dan sungai 0 rumah (0%)

WC Sungai

j) Proporsi Keluarga Berdasarkan Adanya Jentik

36
Didapatkan data bahwa ada jentik 3 rumah (17%) dn tidak ada jentik 15 rumah

(83%)

Ada Jentik Tidak Ada Jentik

k) Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada Tidaknya Tempat sampah

Didapatkan data bahwa membuang sampah dengan cara di timbun 2 rumah

(11%), dibakar 13 rumah (72%) dan 3 rumah TPA (17%).

Timbun Bakar TPA

l) Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Saluran Limbah

Ditemukan data bahwa got 6 rumah (33%) dan sungai 5 rumah (28%) tidak ada 7

(39%)

37
Got Sungai

m) Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada tidaknya Binatang

Ditemukan data yang memiliki piaraan 6 (100%) hewan, pengerat 0 (0%) dan

serangga 0 (0%).

Piaraan Pengerat

Serangga

n) Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak

Ditemukan data bahwa kondisi ternak bersih 13 (72%), kotor 1 (6%), dan tidak

ada 4 (22%).

Bersih Kotor Tidak Ada

38
a) Proporsi Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes

Ditemukan data menggunakan fasyankes RS 5 (28%), fasyankes PKM 7 (39%),

dan klinik 6 (33%).

Fasyankes RS Fasyankes PKM Klinik

b) Proporsi Keluarga Berdasarkan Jaminan Kesehatan

Ditemukan data menggunakan BPJS13 (72%), mandiri 5 (28%), lain-lain 0 (0%).

BPJS Mandiri Lain Lain

c) Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)

Ditemukan data bahwa sebagian besar warga melakukan CTPS 14 (78%), dan

tidak melakukan CTPS 4 (22%).

39
CTPS Tidak CTPS

d) Proporsi Keluarga Berdasarkan Konsumsi Lauk/ Hari

Ditemukan data bahwa warga setiap hari mengkonsumsi lauk 18 orang (100%),

tidak mengkonsumsi lauk 0orang (0%).

Konsumsi Lauk Tidak Konsumsi Lauk

e) Proporsi Keluarga Berdasarkan Makan Sayur dan Buah/ Hari

Ditemukan data bahwa warga setiap hari makan sayur dan buah 18 (100%),

tidak mengkonsumsi sayuur dan buah 0 orang (0%).

Konsumsi sayur dan buah

Tidak Konsumsi Sayur dan buah

40
f) Proporsi Keluarga Berdasarkan Tidak Merokok Dalam Rumah

Ditemukan data bahwa yang merokok dalam rumah 9 orang (50%) dan yang

tidak merokok dalam rumah 9 orang (50%).

Merokok Dalam Rumah

Tidak Merokok dalam Rumah

g) Proporsi Keluarga Berdasarkan Olah Raga/ Hari

Ditemukan data bahwa yang melakukan olahraga setiap hari 6 orang (33%) dan

tidak olahraga setiap hari 12 orang (67%).

Olahraga Tidak Olahraga

3. Fasilitas Umum (Dalam Satu Komunitas)

a. Fasilitas Pendidikan

Dari data terdapat 1 TK, 2 SD, 2 SMP, dan 1 SMA, 2 PT

b. Fasilitas Kesehatan

Dari data terdapat 5 RS, Poskesdes/Ponkesdes 0, posyandu balita 2, dan posyandu

lansia 2, Klinik swasta 3, klinik alternatif 1


41
c. Sarana Kegiatan Kelompok

Dari data terdapat karang taruna 0, 1 PKK, TPA 0, dan kegiatan keagamaan 6.

d. Sarana Ibadah

Dari data di dapat 4 Masjid, 7 Mushola, gereja 2, pura 5

e. Sarana Olah raga

Dari data terdapat 2 lapangan sepakbola, 2 lapangan volli, 1 lapangan bulu tangkis.

f. Tempat Pertemuan

Dari data ditemukan 1 Balai Desa, Balai Dukuh 2, Balai RW 3, Balai RT 3.

g. Pusat Kegiatan Ekonomi

Pasar Tradisional 4, pasar swalayan 7, toko kelontong 5, dan warung 8

h. Industri

Terdapat 10 industri makanan, 8 industri pakaian, 5 industri sepatu.

4. Keamanan Dan Transportasi

a. Keamanan

Dari data terdapat 7 Pos kamling, 5 pos polisi, 2 pemadam kebakaran.

b. Transportasi

Terdapat angkutan pribadi sebanyak 8 dan umum 10

5. Politik Dan Pemerintah

Terdapat struktur organisasi, serta kebijakan Yankes.

6. Komunikasi

a. Fasilitas

Dari data di dapat bahwa fasilitas untuk komunikasi menggunakan Radio, TV,

Telepon, Internet dan Koran.

b. Layanan Informasi

42
Dari data didapat bahwa layanan informasi di dapat melalui TV, Radio, dan Internet.

7. Rekreasi

Di dapatkan data bahwa terdapat wisata alam, kolam renang, taman kota, bioskop.

3.1. Tahap Analisa Data

ANALISA DATA PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

MAHASISWA STIKES INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

NO DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF MASALAH

1 Lingkungan fisik: Jumlah KK ada 18 Kurangnya pengetahuan

Beberapa warga Masalah yang muncul masyarakat tentang

mengatakan lingkungan berdasarkan angket: bahaya pencemaran udara

dauh peken kurang sehat. 1. Terdapat 6 rumah dengan terhadap lingkungan.


ventilasi <20% yaitu 33 %
2. Pembuangan sampah
dengan di bakar sebanyak
72 %
3. Saluran limbah di got 33 %

43
2 Kesling: Jumlah KK ada 18 Resiko ketidakefektifan

Beberapa warga Masalah yang muncul pemeliharaan kesehatan

mengatakan lingkungan berdasarkan angket:

kurang sehat. 1. Jaminan kesehatan BPJS

72%

2. Kebiasaan cuci tangan pakai

sabun 22%

3. Tidak merokok dalam rumah

50%

4. Merokok dalam rumah 50%

5. Terdapat beberap warga tidak

berolahraga 67%

44
3.2. Tahap Penapisan Masalah

SELEKSI ( PENAPISAN )

DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

KRITERIA PENAPISAN
MASALAH KESEHATAN /
Tersedia sumber

Relevan Dengan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Peran Perawat
Sesuai Dengan

Kemungkinan
Potensi Untuk
Resiko Tinggi

Resiko Parah

Pendidikan
JUMLAH SKORE

Interest

Diatasi
KOMUNITAS

Fasilitas

Sumber
Waktu

Dana

Daya
Kurangnya pengetahuan masyarakat

tentang bahaya pencemaran udara 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 43

terhadap lingkungan.

Resiko ketidakefektifan
4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 40
pemeliharaan kesehatan

KETERANGAN :

1= SANGAT RENDAH

2 = RENDAH

3 = SEDANG

45
4 = TINGGI

5 = SANGAT TINGGI

46
PRIORITAS MASALAH

NO MASALAH SKOR

1 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya 43

pencemaran udara terhadap lingkungan.

2 Resiko ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 40

47
BAB 4

DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan lingkungan

2. Resiko ketidakefektifan pemeliharaan kesejatan

48
BAB 5

RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS

Masalah Evaluasi
Hari/
No Keperawatan Sasaran Tujuan Strategi Rencana Kegiatan Tempat
Tanggal Kriteria Standar
Komunitas

1 Ketidakefektif Masyarakat Setelah dilakukan Penyuluhan, 1. Fasilitasi sarana 8 Balai Verbal 1. masyarakat

an tindakan edukasi dan prasarana November desa mampu

pemeliharaan keperawatan selama untuk melakukan 2020 dusun mengolab

kesehatan 1x/minggu health education Dauh sampah

lingkungan diharapkan kepada masyarakat Peken 2. adanya

masyarakat Dusun tentang cara kerjasama yang

mampu : pengelolaan baik antara

2. Membuang sampah mahasiswa,

sampah di TPA 2. Koordinasi dengan ketua RT dan

ketua RT untuk masyarakat

49
3. Mampu menjaga menyediakan atau setempat terkait

lingkungan memfasilitasi dengan

dengan tempat sampah pembuangan

mengolah 3. Penyuluhan sampah di TPA.

sampah. kesehatan tentang 3. Dilakukannya

bahaya penyuluhan

pencemaran udara kepada warga

karena desa A sesuai

pembakaran waktu yang

sampah telah ditentukan.

4. Tata kembali 4. adanya kegiatan

sistem TPA yang anti membakar

ada dilingkungan sampah

sekitar agar misalnya,

masyarakat mudah masyarakat

untuk membuang harus bersedia

50
sampah di TPA. membuang

sampah di TPA.

2 Resiko Masyarakat Setelah dilakukan 1. Koordinasi 10 Lapanga Verbal, 1. Masyarakat

ketidakefektifa tindakan dengan November n Dusun Non mampu


KIEM,
n pemeliharaan keperawatan selama karangtaruna dan 2020 Dauh verbal & mengenal
praktek
kesejatan 1x/minggu ketua RT Peken Praktek masalah yang di

diharapkan setempat dalam akibatkan

masyarakat mampu : kegiatan karena tidak

1) Menunjukkan pelaksanaan melakukan

pemahaman olahraga olahraga.

tentang perilaku bersama/senam 2. Masyarakat

sehat. 2. Fasilitasi sarana mampu

51
2) Masyarakan dan prasarana menerapkan

mengetahui dalam olahraga dalam

keuntungan pelaksanaan kegiatan sehari

melakukan olahraga – hari.

olahraga untuk bersama/senam 3. Adanya sarana

kesehatan dirinya 3. Sebar informasi dan prasarana

sendiri tentang yang disediakan

pentingnya oleh ketua RT,

olahraga dalam mahasiswa serta

kehidupan sehari ketua RW.

– hari melalui 4. Diadakannya

sarana kegiatan olahraga

sosial bersama/senam

masyarakat. secara masal.

4. Mempraktekkan

olahraga/senam

52
secara masal.

PLAN OF ACTION

PENANGGUNG WAKTU TEMPAT


NO MASALAH RENCANA KEGIATAN DANA SUMBER
JAWAB KEGIATAN KEGIATAN

1 Ketidakefektifan 1. Penyuluhan 8 November Rumah Mahasiswa

pemeliharaan 2. Health Education dan 12 ketua RT dan

kesehatan lingkungan November 00/RW 00 Sumbangan

2020 Dusun Dauh dari warga

53
Peken

2 Ketidakefemtifan 1. Penyuluhan 15 Lapangan Mahasiswa,

pemeliharaan November Dusun Dauh Iuaran


2. Praktik
kesehatan 2020 Peken warga dan

Kas RT

setempat

54
55
LAMPIRAN

1. HASIL TABULASI
Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persent (%)

1 Laki- Laki 10 4040

2 Perempuan 15 60

Jumlah 25 100

Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur dalam tahun

No Umur Dalam Tahun Jumlah Persent (%)

1 0-<5 0 0

2 5 - < 13 1 4

3 13 - < 18 3 12

4 18 - < 45 11 44

5 45 - < 60 9 36

6 60 - < 90 1 4

7 90 > 0 0

Jumlah 25 100

Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan Dalam KK

No Hubungan dlm KK Jumlah Persent (%)

1 Kepala Keluarga (KK) 6 24

2 Anggota Keluarga (AK) 19 76

Jumlah 25 100

Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan

No Status Perkawinan Jumlah Persent (%)

1 Kawin 12 48

56
2 Tidak Kawin 12 48

3 Janda/ Duda 1 4

Jumlah 25 100

Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah Persent (%)

1 Islam 25 100

2 Kristen 0 0

3 Hindu 0 0

4 Budha 0 0

5 Katholic 0 0

6 Lain- lain 0 0

Jumlah 25 100

Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku

No Suku Jumlah Persent (%)

1 Jawa 18 72

2 Madura 7 28

3 Lain- lain 0 0

Jumlah 25 100

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persent (%)

1 Tidak Sekolah 1 4

2 TK 0 0

3 SD 4 16

4 SMP 2 8

5 SMA 8 32

57
6 PT 10 40

7 Non Formal 0 0

Jumlah 25 100

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

No Umur Dalam Tahun Jumlah Persent (%)

1 PNS/ TNI/Polri 2 8

2 Pegawai Swasta 4 16

3 Wiraswasta 2 8

4 Petani 6 24

5 Buruh Tani 0 0

6 Nelayan 0 0

7 Tidak Bekerja 9 36

8 Lain- lain 2 8

Jumlah 25 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pendapatan (Per KK)

No Pendapatan Jumlah Persent (%)

1 < 1 juta 0 0

2 1 - < 3 Juta 0 0

3 3 juta > 6 100

Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengeluaran (Per KK)

No Pengeluaran Jumlah Persent (%)

1 < 1 juta 0 0

2 1 - < 3 Juta 0 0

3 3 juta > 6 100

58
Jumlah 6 100

Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir (Tiap Anggota Keluarga)

No Penyakit 6 bulan terakhir Jumlah Persent (%)

1 ISPA 3 20

2 TBC 0 0

3 HT 4 26,6

4 Jantung 0 0

5 Stroke 0 0

6 DM 2 13,3

7 DHF 1 6,6

8 Diare 3 20

9 Gatal 2 13,3

10 Gangguan Jiwa 0 0

11 Lain- lain 0 0

Jumlah 15 100

Proporsi PUS yang menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Kontrasepsi Yang dipakai

No KB Jumlah Persent (%)

1 IUD 0 0

2 Pil 1 16,6

3 Suntik 3 50

4 Kondom 0 0

5 Implan 0 0

6 MOW 2 33,3

7 MOP 0 0

Jumlah 6 100

Proporsi PUS yang mempunyai Keluhan

59
No Keluhan Jumlah Persent (%)

1 Ya 0 0

2 Tidak 6 100

Jumlah 6 100

Proporsi PUS Berdasarkan Alasan Yang Tidak Menjadi Akseptor KB

No Alasan Tidak KB Jumlah Persent (%)

1 Takut 0 0

2 Dilarang Suami 0 0

3 Lain- lain 0 0

Jumlah 0 0

Proporsi PUS yang memiliki penyakit Kelamin

No Penyakit Kelamin Jumlah Persent (%)

1 Gonorea 0

2 Siphilis 0

3 HIV 0

4 Lain-lain 0

Jumlah 0

Proporsi Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC

No ANC Jumlah Persent (%)

1 Rutin 0

2 Tidak Rutin 0

3 Tidak Pernah 0

Jumlah 0

Proporsi Ibu hamil yang melakukan Imun TT

No Imun TT Jumlah Persent (%)

60
1 Lengkap 0

2 Tidak Lengkap 0

3 Tidak Pernah 0

Jumlah 0

Proporsi Ibu hamil yang memiliki Buku KIA

No Buku KIA Jumlah Persent (%)

1 Punya 0

2 Tidak Punya 0

Jumlah 0

Proporsi Ibu hamil yang Konsumsi Pil Fe

No Pil Fe Jumlah Persent (%)

1 Rutin 0

2 Tidak Rutin 0

3 Tidak Pernah 0

Jumlah 0

Proporsi Ibu hamil yang memiliki Keluhan

No Keluhan Jumlah Persent (%)

1 Anemia 0

2 Pre Eklamsia 0

3 Lain-lain 0

Jumlah 0

61
Proporsi Ibu hamil berdasarkan status Gizi

No Status Gizi Jumlah Persent (%)

1 Baik 0

2 Cukup 0

3 Kurang 0

Jumlah 0

Proporsi Ibu hamil berdasarkan Rencana Cara Melahirkan

No Rencana Lahir Jumlah Persent (%)

1 Spontan 0

2 SC 0

Jumlah 0

Proporsi Ibu hamil berdasarkan Rencana Penolong Persalinan

No Penolong Jumlah Persent (%)

1 Dokter 0

2 Bidan 0

3 Dukun 0

Jumlah 0

Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan Kondisi ASI

No ASI Jumlah Persent (%)

1 Lancar 0

2 Tidak Lancar 0

Jumlah 0

Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan ada tidaknya keluhan

No Keluhan Jumlah Persent (%)

62
1 Ya 0

2 Tidak 0

Jumlah 0

Proporsi Balita berdasarkan BB di KMS

No BB di KMS Jumlah Persent (%)

1 Hijau 0

2 Kuning 0

3 Merah 0

Jumlah 0

Proporsi Balita berdasarkan minum ASI Eksklusif

No ASI Eksklusif Jumlah Persent (%)

1 Ya 0

2 Tidak 0

Jumlah 0

Proporsi Balita berdasarkan Imunisasi Dasar

No Imunisasi Dasar Jumlah Persent (%)

1 Lengkap 0

2 Belum lengkap 0

3 Tidak Lengkap 0

Jumlah 0

Proporsi Balita berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu

No Posyandu Jumlah Persent (%)

1 Rutin 0

2 Tidak Rutin 0

3 Tidak Pernah 0

63
Jumlah 0

Proporsi Balita berdasarkan pemberian Vit. A

No Vit. A Jumlah Persent (%)

1 Rutin 0

2 Tidak Rutin 0

3 Tidak Pernah 0

Jumlah 0

Proporsi Balita berdasarkan Konsumsi MP ASI

No MP ASI Jumlah Persent (%)

1 < 6 bulan 0

2 >6 bulan 0

Jumlah 0

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status Gizi

No Status Gizi Jumlah Persent (%)

1 Baik 1 100

2 Cukup 0 0

3 Kurang 0 0

Jumlah 1 100

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status imunisasi

No Imunisasi Jumlah Persent (%)

1 Lengkap 1 100

64
2 Tidak Lengkap 0 0

Jumlah 1 100

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Kebiasaan Gosok Gigi

No Gosok Gigi Jumlah Persent (%)

1 Rutin 0 0

2 Tidak Rutin 1 100

3 Tidak Pernah 0 0

Jumlah 1 100

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Pernah tidaknya mengalami sakit Gigi

No Sakit Gigi Jumlah Persent (%)

1 Ya 1 100

2 Tidak 0 0

Jumlah 1 100

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Tidak Naik Kelas

No Tidak Naik Kelas Jumlah Persent (%)

1 Pernah 0 0

2 Tidak Pernah 1 100

Jumlah 1 100

Proporsi Remaja berdasarkan Kenakalan

No Kenakalan Remaja Jumlah Persent (%)

1 Rokok 0 0

2 Napza 0 0

3 Miras 0 0

4 Seks Bebas 0 0

65
5 Geng Motor 0 0

6 Tidak Ada 11 100

Jumlah 11 100

Proporsi Remaja berdasarkan Keikutsertaan dalam organisasi

No Ikut Organisasi Jumlah Persent (%)

1 Aktif 7 63,63

2 Tidak Aktif 4 36,36

Jumlah 11 100

Proporsi lansia berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu

No Posyandu Jumlah Persent (%)

1 Rutin 0 0

2 Tidak Rutin 0 0

3 Tidak Pernah 1 100

Jumlah 1 100

Proporsi lansia berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan

No Pemeriksaan Kesehatan Jumlah Persent (%)

1 Rutin 0 0

2 Tidak Rutin 1 100

3 Tidak Pernah 0 0

Jumlah 1 100

Proporsi lansia berdasarkan Kegiatan social

No Kegiatan Sosial Jumlah Persent (%)

66
1 Rutin 0 0

2 Tidak Rutin 1 100

3 Tidak Pernah 0 0

Jumlah 1 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah

No Status Rumah Jumlah Persent (%)

1 Sendiri 6 100

2 Sewa 0 0

Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah

No Jenis Rumah Jumlah Persent (%)

1 Permanen 5 83,3

2 Semi Permanen 1 16,6

3 Tidak Permanen 0 0

Jumlah 6 100

Proporsi Rumah Berdasarkan Lantai

No Lantai Jumlah Persent (%)

1 Aman 6 100

2 Tidak Aman 0 0

Jumlah 6 100

Proporsi Rumah Berdasarkan Ventilasi

No Ventilasi Jumlah Persent (%)

1 <20 % 0 0

2 >20% 6 100

67
Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah 8m 2/org

No L Rumah 8m2/org Jumlah Persent (%)

1 Ya 6 100

2 Tidak 0 0

Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih

No Sumber Air Bersih Jumlah Persent (%)

1 PAM 1 16,6

2 Sumur 5 83,3

3 Sungai 0 0

4 Lain-lain 0 0

Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum

No Sumber Air Minum Jumlah Persent (%)

1 Air Masak 1 16,6

2 Air Mineral 5 83,3

3 Tidak Masak 0 0

Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban

No Jenis Jamban Jumlah Persent (%)

1 Leher Angsa 5 83,3

68
2 Cemplung 1 16,6

3 Tidak Punya 0 0

Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB

No Tempat BAB Jumlah Persent (%)

1 WC 6 100

2 Sungai 0 0

3 Ladang 0 0

Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Adanya Jentik

No Jentik Jumlah Persent (%)

1 Ada 4 66,6

2 Tidak Ada 2 33,3

Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada Tidaknya Tempat sampah

No Tempat Sampah Jumlah Persent (%)

1 Ditimbun 0 0

2 Dibakar 6 100

3 TPA 0 0

Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Saluran Limbah

No Saluran Limbah Jumlah Persent (%)

1 Got 6 100

2 Sungai 0 0

3 Tidak Ada 0 0

69
Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada tidaknya Binatang

No Binatang Jumlah Persent (%)

1 Piaraan 4 66,6

2 Pengerat 0 0

3 Serangga 2 33,3

Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak

No Kandang Ternak Jumlah Persent (%)

1 Bersih 4 66,6

2 Kotor 0 0

3 Tidak Ada 2 33,3

Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes

No Pemanfaatan Fasyankes Jumlah Persent (%)

1 RS 2 33,3

2 PKM 3 50

3 Klinik 1 16,6

4 Alternatif 0 0

Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jaminan Kesehatan

No Jaminan Kesehatan Jumlah Persent (%)

1 BPJS 6 100

2 Mandiri 0 0

70
3 Lain-lain 0 0

Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)

No CTPS Jumlah Persent (%)

1 Ya 6 100

2 Tidak 0 0

Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Konsumsi Lauk/ Hari

No Konsumsi Lauk/ hari Jumlah Persent (%)

1 Ya 6 100

2 Tidak 0 0

Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Makan Sayur dan Buah/ Hari

No Makan Sayur dan Buah/ Hari Jumlah Persent (%)

1 Ya 0 0

2 Tidak 6 100

Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Tidak Merokok Dalam Rumah

No Tidak Merokok Dalam Rumah Jumlah Persent (%)

1 Ya 5 83,3

2 Tidak 1 16,6

71
Jumlah 6 100

Proporsi Keluarga Berdasarkan Olah Raga/ Hari

No Olah Raga/ hari Jumlah Persent (%)

1 Ya 0 0

2 Tidak 6 100

Jumlah 6 100

Fasilitas Pendidikan

No Jenis Pendidikan Jumlah

1 TK 2

2 SD 3

3 SMP 2

4 SMA 1

5 PT 0

Fasilitas Kesehatan

No Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah

1 RS 0

2 PKM 0

3 Klinik Swasta 0

4 Poskesdes/ Ponkesdes 1

5 Posyandu Balita 6

6 Posyandu Lansia 2

7 Klinik Alternatif 0

8 Lain – lain 0

Sarana Kegiatan Kelompok

72
No Jenis Kegiatan kelompok Jumlah

1 Karang taruna 6

2 PKK 1

3 TPA 7

4 Kegiatan keagamaan 2

5 Lain – lain 0

Sarana Ibadah

No Jenis Tempat Ibadah Jumlah

1 Masjid 3

2 Mushola 5

3 Gereja 0

4 Vihara 0

5 Pura 0

6 Lain – lain  0

Sarana Olah raga

No Tempat Olah Raga Jumlah

1 Lap. Sepak Bola 4

2 Lap. Bola Volley 2

3 Lap. Bulu Tangkis 0

4 Lain – lain  0

Tempat Pertemuan

73
No Tempat Pertemuan Jumlah

1 Balai desa 1

2 Balai Dukuh 1

3 Balai RW 0

4 Balai RT 0

5 Lain – lain  0

Pusat Kegiatan Ekonomi

No Jenis Jumlah

1 Pasar Tradisional 2

2 Pasar Swalayan 1

3 Toko kelontong 7

4 Warung 0

5 Lain – lain  0

Industri

No Jenis Jumlah

1 Makanan  3

2 Pakaian  0

3 Sepatu  0

4 Lain – lain  0

Keamanan

No Fasilitas Keamanan Jumlah

1 Pemadam Kebakaran  0

2 Pos Polisi  0

3 Poskamling  9

4 Lain – lain  0
74
Transportasi

No Jenis Jumlah

1 Angkutan Umum  4

2 Angkutan Pribadi  18

Politik Dan Pemerintah

No Jenis Ada/ Tidak

1 Struktur Organisasi  Ada

2 PKK, LKMD, dll  Ada

3 Kebijakan yankes  Ada

Fasilitas komunikasi

No Fasilitas Ada/ Tidak

1 Radio  Ada

2 TV  Ada

3 Telepon/Hp  Ada

4 Internet  Ada

5 Koran/Majalah  Ada

Layanan Informasi

No Layanan Informasi Ada/ Tidak

1 Radio  Ada

2 TV  Ada

3 Internet  Ada

4 Papan pengumuman  Ada

5 Keliling  Tidak Ada

75
Rekreasi

No Fasilitas Ada/ Tidak

1 Wisata alam   Ada

2 Kolam renang   Tidak Ada

3 Taman Kota   Tidak Ada

4 Bioskop   Tidak Ada

5 Lain – lain   Tidak Ada

2. GANN CHART
3. PRE PLANNING DAN LAPORAN SETIAP KEGIATAN
4. FOTO DOKUMENTASI

76
BAB 6

PENUTUP

8.1 Kesimpulan

Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang

bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan berkesinambungan dalam rangka

memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui

langkah-lagkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi

keperawatan.

Dan teori keperawatan dari Betty Neuman tepat digunakan untuk pemberian asuhan

keperawatan komunitas. Model health care system yang dikemukakan oleh

Betty Neuman ini adalah sebuah model yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang

ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan

diri yang bersifat fleksibel, normal, serta resisten dengan sasaran pelayanannaya adalah

komunitas.

8.2 Saran

Dalam melakukan proses keperawatan akan berhasil jika dilakukan secara

kontinu dan terus menerus sampai keluarga mampu melakukan tindakan yang sudah

diajarkan secara mandiri.

77
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Ferry dan Makhfudi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik

dalam Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika

Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan

Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika

Wilkinson, Judith M dan Nancy R. Ahern. 2009. Buku Saku Diagnosis Keperawatan:

Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC, Ed. 9. Jakarta: EGC.

78

Anda mungkin juga menyukai