KEPERAWATAN KOMUNITAS 1
Dosen Pembimbing Ifa Nofalia,S.Kep.,Ns.,M.Kep.
Disusun oleh
Kelompok 5
1. Aisah Alfin Rahmawati (183210003)
2. Anisa Fitria (183210007)
3. Ayu Kartikasiwi (183210009)
4. Elis Sofiana (183210011)
5. Farikh Ardiansyah (183210015)
6. Halimah (183210018)
7. Iffatul Muti’ah (183210020)
8. Ihyahul Ikhsan (183210021)
9. Mar’atus Sholikah Ni’matuz Zahro (183210026)
Mengetahui,
Pembimbing akademik Pembimbing
Lahan
( ) ( )
( ) ( )
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
karuniaNya kepada kelompok sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
berisikan tentang “Laporan Praktika Keperawatan Komunitas 1”.Di harapkan makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan laporan ini. Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan senantiasa memberkati segala usaha kita. Amin.
Penyusun
iii
LAMPIRAN
HASIL TABULASI
Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
2 Perempuan 44 61
Jumlah 72 100
v
7 Tidak Bekerja 36 50
8 Dagang 3 4
9 Kejaksaan 1 1
10 Lain- lain 0 0
Jumlah 72 100
Jumlah 18 100
Jumlah 18 100
vi
Jumlah 72 100
Proporsi PUS yang menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Kontrasepsi Yang dipakai
viii
Proporsi Ibu hamil berdasarkan Rencana Cara Melahirkan
Jumlah 3 100
x
Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status imunisasi
xiii
1 Air Masak 3 17
2 Air Mineral 15 83
3 Tidak Masak 0 0
Jumlah 18 100
xiv
Jumlah 18 100
1 Ya 9 50
2 Tidak 9 50
Jumlah 18 100
Fasilitas Pendidikan
1 TK 1
2 SD 2
3 SMP 2
4 SMA 1
xvi
5 PT 2
Fasilitas Kesehatan
1 RS 5
2 PKM 0
3 Klinik Swasta 3
4 Poskesdes/ Ponkesdes 2
5 Posyandu Balita 2
6 Posyandu Lansia 2
7 Klinik Alternatif 1
8 Lain - lain
1 Karang taruna 0
2 PKK 1
3 TPA 0
4 Kegiatan keagamaan 6
5 Lain - lain
Sarana Ibadah
xvii
No Jenis Tempat Ibadah Jumlah
1 Masjid 4
2 Mushola 7
3 Gereja 2
4 Vihara 0
5 Pura 5
6 Lain - lain
4 Lain - lain
Tempat Pertemuan
1 Balai desa 1
2 Balai Dukuh 2
3 Balai RW 3
4 Balai RT 3
5 Lain - lain
No Jenis Jumlah
1 Pasar Tradisional 4
xviii
2 Pasar Swalayan 7
3 Toko kelontong 5
4 Warung 8
5 Lain - lain
Industri
No Jenis Jumlah
1 Makanan 10
2 Pakaian 8
3 Sepatu 5
4 Lain - lain
Keamanan
1 Pemadam Kebakaran 2
2 Pos Polisi 5
3 Poskamling 7
4 Lain - lain
Transportasi
No Jenis Jumlah
1 Angkutan Umum 10
2 Angkutan Pribadi 8
xix
1 Struktur Organisasi Ada
Fasilitas komunikasi
1 Radio Ada
2 TV Ada
3 Telepon/Hp Ada
4 Internet Ada
5 Koran/Majalah Ada
Layanan Informasi
1 Radio Ada
2 TV Ada
3 Internet Ada
Rekreasi
4 Bioskop Ada
xx
5 Lain - lain Ada
xxi
DAFTAR ISI
Halaman Depan
Lembar Pengesahan ................................................................................ ii
Kata Pengantar ................................................................................ iii
Lampiran ................................................................................ iv
Daftar Isi ................................................................................ xxii
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Tujuan ................................................................................ 1
1.3 Manfaat ................................................................................ 2
1.4 Sistematika Laporan .......................................................................... 3
2.3 Puskesmas....................................................................................................................
2.3.1 Pengertian ........................................................................................................... 9
2.3.2 Fungsi Puskesmas ............................................................................................... 9
2.3.3 Kegiatan Pokok Puskesmas................................................................................. 10
2.3.4 Wilayah Kerja Puskesmas.................................................................................... 12
2.3.5 Kedudukan Puskesmas......................................................................................... 12
2.3.6 Satuan Penunjang ................................................................................................ 12
xxii
Bab 3 Pengkajian Komunitas..............................................................................................
3.1 Persiapan................................................................................................................... 15
3.2 Tahap Pengkajian ..................................................................................................... 15
Bab 4 Diagnosa Keperawatan Komunitas ....................................................................... 48
xxiii
BAB 1
PENDAHULUAN
2
2. Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas sehingga profesi
mampu mengembangkannya.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.1.3 Ciri Masyarakat Indonesia
Dilihat dari struktur sosial dan kebudayaan masyarakat Indonesia dibagi dalam
3 kategori, yaitu :
a. Masyarakat Desa
1) Hubungan keluarga natara masyarakat sangat kuat
2) Hubungan didasarkan pada adat istiadat yang kuat
3) Percaya pada ketentuan gaib
4) Tingkat buta huruf relatif tinggi
5) Berlaku hukum tida tertulis
6) Tidak ada lembaga pendidikan khusus di bidang tekhnologi
7) Keterampilan diwariskan langsung oleh orang tua
8) Sisitem ekonomi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
9) Semangat gotong royong bidang sosial ekonomi sangat kuat
b. Masyarakat Madya
1) Hubungan keluarga masih tetap kuat, dan hubungan kemasyarakatan
mulai mengendor
2) Adat istiadat masih dihormati, dan sikapa masyarakat mulai terbuka dari
pengaruh luar
3) Timbul rasionalitas pada cara berpikir sehingga kepercayaan terhadap
kekuatan-kekuatan gaib mulai berkurang dan akan timbul kembali
apabila telah kehabisan akal.
4) Timbul lembaga pendidikan formal dalam masyarakat terutama
pendidikan dasar dan menengah
5) Tingkat buta huruf sudah mulai menurun
6) Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis
7) Ekonomi masyarakat lebih banyak mengarah kepada produksi pasaran,
sehingga menimbulkan deferensi dalam struktur masyarakat karenanya
uang semakin meningkat penggunaannya.
8) Gotong Royong tradisional tinggi untuk keperluan social dikalangan
keluarga dan tetangga serta kegiatan-kegiatan umum lainnya didasarkan
upah
c. Masyarakat Modern
1) Hubungan antar manusia didasarkan atas kepentingan-kepentingan
pribadi
2) Hubungan antar masyarakat dilakukan secara terbuka dalam suasana
saling mempengaruhi
3) Kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap manfaat ilmu pengetahuan
dan teknologi sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
5
4) Strata masyarakat digolongkan menurut profesi dan keahlian yang dapat
dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga-lembaga keterampilan dan
kejurusan.
5) Tingkat pendidikan formal dan merata
6) Hukum yang berlaku adalah hokum yang tertulis dan kompleks
7) Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar yang didasarkan atas
pengunaan uang dan alat pembayaran lainnya.
6
2.2 Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas
2.2.1 Definisi Keperawatan Kesehatan Komunitas
WHO (1974) mendefinisikan komunitas merupakan kelompok sosial yang
ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilasi keyakinan dan minat yang
sama, serta adanya saling mengenal dana interaksi antara anggota masyarakat
yang satu dengan yang lainnya.
Sedangkan Koentjaraningrat (1990) menjelaskan komunitas sebagai suat.
kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah nyata dan berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat, serta terikat oleh rasa identitas suatu
komunitas. (Wahit Iqbal Mubarak & Nurul Chayatin, 2013).
Keperawatan komunitas sendiri didefinisikan oleh Ruth B. Freeman (1981)
sebagai kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan
masyarakat yang ditujukan kepada pengembangan dan peningkatan
kemampuan kesehatan baik diri sendiri sebagai perorangan maupun secara
kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus, atau masyarakat dan pelayanan
tersebut mencakup spektrum pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
American Nursing Association (1973) mendefinisikan keperawatan
komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan praktik
kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara
kesehatan penduduk. (Wahit Iqbal Mubarak & Nurul Chayatin, 2013)
2.2.2 Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas
Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya berikut ini:
a) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu, keluarga, dan kelompok dalam konteks komunitas.
b) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health
general community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau
isu kesehatan masyarakat dapat memengaruhi keluarga, individu, dan
kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
a) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
b) Menetapkan dan memprioritaskan masalah kesehatan
c) Merumuskan serta memecahkkan masalah
7
d) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi
yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara
kesehatan secara mandiri (self care)
2.2.3 Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk
individu, keluarga, dan kelompok, baik yang sehat maupun yang sakit,
khususnya mereka yang berisiko tinggi dalam masyarakat.
1) Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, sosial, dan spiritual. Peran perawat komunitas disini
adalah membantu individu agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya
karena adanya kelemahan fisik dna mental yang dialami, keterbatasan
pengetahuannya, dan kurangnya kemauan menuju kemandirian.
2) Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan
tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan
perkawinan atau adopsi. Antara keluarga yang satu dengan yang
lainnya saling bergantung dan berinteraksi. Dan fokus pelayanan
kesehatan yang strategis adalah keluarga.
3) Kelompok Khusus
Kelompok khusus merupakan sekumpulan individu yang
mempunyai kesamaan jenis kelamin, usia, permasalahan (problem),
serta kegiatan terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah
kesehatan. Berikut ini kelompok khusus yang ada di masyarakat dna
institusi yang diklasifikasikan berdasarkan permasalahan dan
kebutuhan yang mereka hadapi:
a) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai
akibat perkembangan dan pertumbuhan (growth development)
seperti: kelompok ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, anak
balita, anak usia sekolah dan kelompok usia lanjut.
b) Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, seperti:
penderita penyakit menular, penderita penyakit tidak menular,
dan kelompok cacat yang memerlukan rehabilitasi.
8
2.2.4 Strategi Keperawatan Kesehatan Komunitas
Berikut ini adalah strategi keperawatan kesehatan komunitas:
a) Proses kelompok (Group process)
b) Pendidikan kesehatan (Health promotion)
c) Kerja sama (Partnership)
2.2.5 Falsafah Keperawatan Kesehatan Komunitas
Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada
paradigma keperawatan secara umum, yaitu manusia yang merupakan titik
sentral dari setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan dan bertolak dari pandangan ini disusunlah paradigma
keperawatan komunitas yang terdiri atas empat komponen dasar yaitu
manusia, kesehatan (konsep sehat-sakit), lingkungan, dan keperawatan.
2.3 Puskesmas
2.3.1 Pengertian
pelayanan secara menyeluruh dan terintergrasi pada masyarakat dalam bentuk yang
b) Membina peran serta masrakat dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat.
9
2.3.3 Kegiatan Pokok Puskesmas
1) Upaya kesehatan ibu dan anak, pemeliharaan kesehatan, bumil, melehirkan dan
menyusui, bayi, anak balita, pra sekolah nasehat tentang gizi dan tumbuh kembang
memberikan makanan tambahan (protein dan kalaori) kepda anak dibawah 5 tahun
lingkungan perumahan, air buangan limbah, makan dan minum, pengawasan sanitasi
tempat umum.
(Kelas II-IV dan Guru), imunisasi, pengawasan air, pengobatan ringan (P3K),
10
9) Upaya kesehatan olahraga pemeriksaan kesehatan berkala, penentuan takaran latihan
dan pengobatan.
kelompok khusu ( bumil, baliata, usila dst) penyakit perawatan pada tingkat
masyarakat.
11) Upaya kesehatan kerja, pemeriksaan awal dan berkala bagi pekerja, penijauan
tempat kerja, peningkatan kesehatan tenaga kerja (gizi lingkungan kerja), pencegahan
12) Upaya kesehtan gigi dan mulut, pembinaan peran serta masyarakat dalam
menyususi dan anak para sekolah), pelayanan medik gigi dasar (pengobatan,
pasien jiwa.
13) Upaya kesehatan jiwa, peran serta masyarakat, penyuluhan, pencatatan dan
pelaporan.
14) Upaya kesehatan mata, pemeriksaan visus dan rmata luar tes buta warana,
pengobatan dan pemeliharaan kaca mata, operasi katarak, dll, pencatatan dan
pelaporan.
16) Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan;
dilakukan oleh semua PKM, ketenegaan sarana kegiatan pokok yang dilakukan
11
17) Upaya kesehatan usia lanjut: pembinaan jompo.
19) Remaja
a) Kota besar bisa satu kelurahan satu puskesmas kecamatan sebagai rujukan.
b) Untuk daerah pedesaan satu kecamatan satu puskesmas dan masing – masing desa
perahu motor, dan peralatan kesehatan dan komunikasi serta tenaga dari PKM
c) Badan yang berfungsi di desa , 3000 / satu bidan. Tugasnya membina PKM
kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosisl yang dapat diterima secara
umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat, melalui partisipasi
12
merka sepenuhnya, tentu dengan biyaya dapat di jangkau oleh masyarakat untuk
dan pengobatan, pelayanan tindak lanjut dan pemberian sertifikat. Adapun tanggung
c) Menjaga konsep kesehatan dasar dan tehnik asuhan diri sendiri pada masyarakat.
masyarakat.
Saran PUK adalah individu, keluarga / kelompok dan masyarakat dengan fokus
apaya kesehatan primer, sekunder dan tersier. Jadi keluaraga atau kelompok dan
Strategi PUK adalah motivasi masyarakat agar dapat merawat dan mengatur
Ada 8 unsusr utama PUK yaitu peningkatan pengetahuan untuk mengatasi dan
mencegah masalah kesehatan, peningkatan gizi masyarakat, kesehtan ibu dan anak
termasuk KB, penyediyaan air yang mempunyai syarat kesehatan sanitasi yang baik,
imunisasi, tindakan preventif, dan kontrol terhadap penyakit endemik lokal, tindakan
yang tetap terhadap penyakit yang terjadi terhadap penggunaan obat tradisonal dalam
masyarakat.
13
BAB 3
PENGKAJIAN KOMUNITAS
diawali dengan perkenalan dengan pihak Puskesmas, tokoh – tokoh masyarakat (Lurah, Kepala
Lingkungan) dan kader – kader lingkungan I. Selain kegiatan komunitas kami juga memberikan
masyarakat, dan persiapan teknis. Sedangkan tahap pelaksanaan terdiri atas pengkajian,
3.1 PERSIAPAN
1) Persiapan Kemasyarakatan
dengan pihak kelurahan kemudian kepala lingkungan dan kader – kader dilingkungan I
membahas tentang lingkungan yang akan dibina dan diputuskan lingkungan I. Kemudian
esok harinya baru diadakan pertemuan dengan kepala Lingkungan dan kader – kader. Saat
saling percaya dan menjelaskan tujuan kelompok tentang praktek komunitas dan keluarga
dilingkungan I dan diterima dengan baik oleh kepala lingkungan kemudian diputuskan
bahwa tindakan berikutnya pada hari jumat 6 november 2020 jam 09.00 pagi. Kemudian
14
kelompok menyusun jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari senin . Pada hari
2) Persiapan Teknis
1. Data Umum
a. Geografi
Desa dauh peken merupakan salah satu dari 12 desa yang ada di wilayah
tabanan, terletak kurang lebih 2 km kearah barat lama tempuh 15 menit dari
pusat kota tabanan, dengan luas wilayah 449 hektar yang terdiri dari :
Luas wilayah desa
Pemukiman : 125ha
Pertanian : 94ha
Ladang : 127ha
Perkantoran: 10,25ha
Sekolah : 12,75ha
Lapangan: 0,90ha
Batas - batas sbg berikut:
Sebelah utara : desa dajan peken
Sebelah selatan : desa bongan
Sebelah timur : desa delod peken
Sebelah barat : desa samsam
15
Dilihat dari kondisi geografis, wilayah desa dauh peken merupakan daratan
dengan ketinggian kurang lebih 119 meter dari permukaan air laut. Suhu udara
berkisar antara 28 derajad
Wilayah desa dauh peken terdiri dari 6 banjar yaitu:
1. Banjar Jambe Belodan
2. Banjar Dauh Pala
3. Banjar Dukuh
4. Banjar Tegal Baleran
5. Banjar Tegal Belodan
6. Banjar Tunggal Sari
b. Denah Wilayah
Terlampir
c. Demografi
2) Jumlah KK : 18 KK
3) Komposisi Penduduk
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan observasi terlihat
16
Laki-Laki Perempuan
Di dapatkan bahwa sebagian besar warga pada usia 18-45 tahun dengan
jumlah 26 orang (36%), 45-<60 tahun dengan jumlah 15 orang (21%), 13-
<18tahun jumlah 8 orang (11%), 5-<13 tahun 10 orang (14%), dan 60-<90 tahun
0 - 5 tahun
5 - 13 tahun
18 - 45 tahun
45 - 60 tahun
60 - 90 tahun
13-<18 tahun
17
Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan
Dalam KK
KK AK
25%
75%
46%
54%
18
Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama
islam
100%
jawa madura
26%
74%
dengan jumlah 18 orang (25%), Tidak sekolah 7 orang (10%), TK 0 orang (0%),
19
SD 21 orang (30%), SMP 14 orang (19%), dan PT 10 orang (14%) Non Formal 1
orang (1%).
31%
14%
26%
19%
Warga yang tidak bekerja meliputi ibu rumah tangga, balita, anak, remaja serta
pegawai swasta 4 orang (6%) dan petani 10 orang (14%) PNS/Polri 5 orang (7%)
Buruh tani 1 orang (1%) Nelayan 2 orang (3%) Dagang 3 orang (4%)
20
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
8%
7%
15%
54%
15%
1%
Dari data didapatkan pendapatan rata-rata warga Karangan Cc yaitu 1-3 juta
dengan jumlah 7 orang (39%), dan yang kurang dari 1 juta sebanyak 4 orang
22%
39%
39%
21
Dari data didapatkan pendapatan rata-rata warga Karangan Cc yaitu 1-3 juta
dengan jumlah 10 orang (56%), dan yang kurang dari 1 juta sebanyak 5 orang
16%
28%
56%
Keluarga)
Didapatkan data yaitu sebagian besar warga tidak mengalami penyakit yang
serius hanya demam, batuk serta flu yaitu 2 orang (3%), yang mengalami
Hipertensi 0 orang (0%), Diabetes 0 orang (0%), Gatal 2 orang (3%), ISPA 8
orang (11%), TBC 0 orang (0%), Jantung dan stroke 0 orang (0%), DHF 0 orang
(0%), diare 2 orang (3%), gangguan jiwa 0 orang (0%), HBSag 0 orang (0%)
22
Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bu-
lan terakhir (Tiap Anggota Keluarga)
FLU HT DM GATAL
ISPA TBC JANTUNG & CVA DHF
DIARE G.JIWA tidak sakit
3% 3%
11% 3%
79%
2. Data Khusus
dipakai
23
Didapatkan warga yang memakai KB, Pil 3 orang (23%), suntik 5 orang
(38%), kondom 1 (8%) dan IUD 3 orang (23%), MOW 1 orang (8%.)
8%
23%
23%
38%
8%
Sebagian besar warga tidak mempunyai keluhan yaitu 12 orang (97%) dan
97%
24
c) Proporsi PUS Berdasarkan Alasan Yang Tidak Menjadi Akseptor KB
2 orang (100%).
takut
100%
2) Ibu Hamil
3) Bufas/ Buteki
25
a) Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan Kondisi ASI
ASI LANCAR
100%
100%
4) Balita
26
BB KMS HIJAU
100%
Terdapat 3 balita (100%) yang minum ASI Ekslusif dan tidak ada yang minum
susu formula
ASI EKSLUSIF
100%
Terdapat 2 yang lengkap (66%) dan 1 belum lengkap (34%) dikarenakan umur
belum mencukupi
27
LENGKAP BELUM LENGKAP
34%
66%
RUTIN POSYANDU
100%
28
Terdapat 3 balita (100%) yang rutin dalam pemberian Vit.A
VIT A
100%
Di dapatkan data bahwa balita diberikan MPASI kurang dari 6 bulan ada 1 balita
33%
67%
1) Anak Sekolah
29
a) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status Gizi
Didapatkan data 7 anak (100%) memiliki gizi baik, anak (0%) memiliki gizi
Gizi Baik
Gizi Cukup
Gizi Kurang
Di dapatkan data bahwa imunisasi sudah lengkap 7 anak (100%) dan 0 anak (0%)
tidak lengkap
Terdapat 0 anak (0%) yang rutin, 7 anak (100%) tidak rutin dan 0 anak (0%)
30
Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah
Terdapat data bahwa anak sekolah 2 anak (29%) sakit gigi dan 5 anak (71%)
Di dapatkan data 0 anak pernah tidak naik kelas (0%) dan 7 anak (100%) tidak
31
2) Remaja
Di dapatkan data bahwa terdapat 0 remaja (0%) perokok dan 0 remaja (0%) tidak
Di dapatkan data bahwa ke 14 remaja (87%) tersebut aktif dan tidak aktif 2
remaja (13%)
c. Kesehatan Lansia
Di dapatkan 2 lansia (50%) rutin, 2 lansia (50%) tidak rutin dan tidak
Ditemukan data bahwa 2 lansia (50%) rutin, 2 lansia (50%) tidak rutin dan
Ditemukan data bahwa 0 lansia (0%) rutin, 0 lansia (0%) tidak rutin dan 1
33
d. Kesehatan Lingkungan
Ditemukan data bahwa rumah permanen 18 rumah (100%) dan semi permanen
rumah (0%)
Ditemukan data bahwa aman 17 (94%) dan tidak aman 1 rumah (6%)
34
d) Proporsi Rumah Berdasarkan Ventilasi
Ditemukan data bahwa ventilasi <20% 6 rumah (33%) dan >20% 12 rumah
(67%)
Ditemukan data bahwa luas rumah YA 17 rumah (94%) memiliki luas 8m 2/orang
Lain
Didapatkan data bahwa menggunakan air masak untuk sumber air minum 3
35
Air Masak Air Mineral
Tidak Punya
WC Sungai
36
Didapatkan data bahwa ada jentik 3 rumah (17%) dn tidak ada jentik 15 rumah
(83%)
Ditemukan data bahwa got 6 rumah (33%) dan sungai 5 rumah (28%) tidak ada 7
(39%)
37
Got Sungai
Ditemukan data yang memiliki piaraan 6 (100%) hewan, pengerat 0 (0%) dan
serangga 0 (0%).
Piaraan Pengerat
Serangga
Ditemukan data bahwa kondisi ternak bersih 13 (72%), kotor 1 (6%), dan tidak
ada 4 (22%).
38
a) Proporsi Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes
Ditemukan data bahwa sebagian besar warga melakukan CTPS 14 (78%), dan
39
CTPS Tidak CTPS
Ditemukan data bahwa warga setiap hari mengkonsumsi lauk 18 orang (100%),
Ditemukan data bahwa warga setiap hari makan sayur dan buah 18 (100%),
40
f) Proporsi Keluarga Berdasarkan Tidak Merokok Dalam Rumah
Ditemukan data bahwa yang merokok dalam rumah 9 orang (50%) dan yang
Ditemukan data bahwa yang melakukan olahraga setiap hari 6 orang (33%) dan
a. Fasilitas Pendidikan
b. Fasilitas Kesehatan
Dari data terdapat karang taruna 0, 1 PKK, TPA 0, dan kegiatan keagamaan 6.
d. Sarana Ibadah
Dari data terdapat 2 lapangan sepakbola, 2 lapangan volli, 1 lapangan bulu tangkis.
f. Tempat Pertemuan
h. Industri
a. Keamanan
b. Transportasi
6. Komunikasi
a. Fasilitas
Dari data di dapat bahwa fasilitas untuk komunikasi menggunakan Radio, TV,
b. Layanan Informasi
42
Dari data didapat bahwa layanan informasi di dapat melalui TV, Radio, dan Internet.
7. Rekreasi
Di dapatkan data bahwa terdapat wisata alam, kolam renang, taman kota, bioskop.
43
2 Kesling: Jumlah KK ada 18 Resiko ketidakefektifan
72%
sabun 22%
50%
berolahraga 67%
44
3.2. Tahap Penapisan Masalah
SELEKSI ( PENAPISAN )
KRITERIA PENAPISAN
MASALAH KESEHATAN /
Tersedia sumber
Relevan Dengan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Peran Perawat
Sesuai Dengan
Kemungkinan
Potensi Untuk
Resiko Tinggi
Resiko Parah
Pendidikan
JUMLAH SKORE
Interest
Diatasi
KOMUNITAS
Fasilitas
Sumber
Waktu
Dana
Daya
Kurangnya pengetahuan masyarakat
terhadap lingkungan.
Resiko ketidakefektifan
4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 40
pemeliharaan kesehatan
KETERANGAN :
1= SANGAT RENDAH
2 = RENDAH
3 = SEDANG
45
4 = TINGGI
5 = SANGAT TINGGI
46
PRIORITAS MASALAH
NO MASALAH SKOR
47
BAB 4
48
BAB 5
Masalah Evaluasi
Hari/
No Keperawatan Sasaran Tujuan Strategi Rencana Kegiatan Tempat
Tanggal Kriteria Standar
Komunitas
1 Ketidakefektif Masyarakat Setelah dilakukan Penyuluhan, 1. Fasilitasi sarana 8 Balai Verbal 1. masyarakat
49
3. Mampu menjaga menyediakan atau setempat terkait
bahaya penyuluhan
50
sampah di TPA. membuang
sampah di TPA.
51
2) Masyarakan dan prasarana menerapkan
sosial bersama/senam
4. Mempraktekkan
olahraga/senam
52
secara masal.
PLAN OF ACTION
53
Peken
Kas RT
setempat
54
55
LAMPIRAN
1. HASIL TABULASI
Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
2 Perempuan 15 60
Jumlah 25 100
1 0-<5 0 0
2 5 - < 13 1 4
3 13 - < 18 3 12
4 18 - < 45 11 44
5 45 - < 60 9 36
6 60 - < 90 1 4
7 90 > 0 0
Jumlah 25 100
Jumlah 25 100
1 Kawin 12 48
56
2 Tidak Kawin 12 48
3 Janda/ Duda 1 4
Jumlah 25 100
1 Islam 25 100
2 Kristen 0 0
3 Hindu 0 0
4 Budha 0 0
5 Katholic 0 0
6 Lain- lain 0 0
Jumlah 25 100
1 Jawa 18 72
2 Madura 7 28
3 Lain- lain 0 0
Jumlah 25 100
1 Tidak Sekolah 1 4
2 TK 0 0
3 SD 4 16
4 SMP 2 8
5 SMA 8 32
57
6 PT 10 40
7 Non Formal 0 0
Jumlah 25 100
1 PNS/ TNI/Polri 2 8
2 Pegawai Swasta 4 16
3 Wiraswasta 2 8
4 Petani 6 24
5 Buruh Tani 0 0
6 Nelayan 0 0
7 Tidak Bekerja 9 36
8 Lain- lain 2 8
Jumlah 25 100
1 < 1 juta 0 0
2 1 - < 3 Juta 0 0
Jumlah 6 100
1 < 1 juta 0 0
2 1 - < 3 Juta 0 0
58
Jumlah 6 100
1 ISPA 3 20
2 TBC 0 0
3 HT 4 26,6
4 Jantung 0 0
5 Stroke 0 0
6 DM 2 13,3
7 DHF 1 6,6
8 Diare 3 20
9 Gatal 2 13,3
10 Gangguan Jiwa 0 0
11 Lain- lain 0 0
Jumlah 15 100
Proporsi PUS yang menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Kontrasepsi Yang dipakai
1 IUD 0 0
2 Pil 1 16,6
3 Suntik 3 50
4 Kondom 0 0
5 Implan 0 0
6 MOW 2 33,3
7 MOP 0 0
Jumlah 6 100
59
No Keluhan Jumlah Persent (%)
1 Ya 0 0
2 Tidak 6 100
Jumlah 6 100
1 Takut 0 0
2 Dilarang Suami 0 0
3 Lain- lain 0 0
Jumlah 0 0
1 Gonorea 0
2 Siphilis 0
3 HIV 0
4 Lain-lain 0
Jumlah 0
1 Rutin 0
2 Tidak Rutin 0
3 Tidak Pernah 0
Jumlah 0
60
1 Lengkap 0
2 Tidak Lengkap 0
3 Tidak Pernah 0
Jumlah 0
1 Punya 0
2 Tidak Punya 0
Jumlah 0
1 Rutin 0
2 Tidak Rutin 0
3 Tidak Pernah 0
Jumlah 0
1 Anemia 0
2 Pre Eklamsia 0
3 Lain-lain 0
Jumlah 0
61
Proporsi Ibu hamil berdasarkan status Gizi
1 Baik 0
2 Cukup 0
3 Kurang 0
Jumlah 0
1 Spontan 0
2 SC 0
Jumlah 0
1 Dokter 0
2 Bidan 0
3 Dukun 0
Jumlah 0
1 Lancar 0
2 Tidak Lancar 0
Jumlah 0
62
1 Ya 0
2 Tidak 0
Jumlah 0
1 Hijau 0
2 Kuning 0
3 Merah 0
Jumlah 0
1 Ya 0
2 Tidak 0
Jumlah 0
1 Lengkap 0
2 Belum lengkap 0
3 Tidak Lengkap 0
Jumlah 0
1 Rutin 0
2 Tidak Rutin 0
3 Tidak Pernah 0
63
Jumlah 0
1 Rutin 0
2 Tidak Rutin 0
3 Tidak Pernah 0
Jumlah 0
1 < 6 bulan 0
2 >6 bulan 0
Jumlah 0
1 Baik 1 100
2 Cukup 0 0
3 Kurang 0 0
Jumlah 1 100
1 Lengkap 1 100
64
2 Tidak Lengkap 0 0
Jumlah 1 100
1 Rutin 0 0
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 1 100
1 Ya 1 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 1 100
1 Pernah 0 0
Jumlah 1 100
1 Rokok 0 0
2 Napza 0 0
3 Miras 0 0
4 Seks Bebas 0 0
65
5 Geng Motor 0 0
Jumlah 11 100
1 Aktif 7 63,63
Jumlah 11 100
1 Rutin 0 0
2 Tidak Rutin 0 0
Jumlah 1 100
1 Rutin 0 0
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 1 100
66
1 Rutin 0 0
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 1 100
1 Sendiri 6 100
2 Sewa 0 0
Jumlah 6 100
1 Permanen 5 83,3
3 Tidak Permanen 0 0
Jumlah 6 100
1 Aman 6 100
2 Tidak Aman 0 0
Jumlah 6 100
1 <20 % 0 0
2 >20% 6 100
67
Jumlah 6 100
1 Ya 6 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 6 100
1 PAM 1 16,6
2 Sumur 5 83,3
3 Sungai 0 0
4 Lain-lain 0 0
Jumlah 6 100
3 Tidak Masak 0 0
Jumlah 6 100
68
2 Cemplung 1 16,6
3 Tidak Punya 0 0
Jumlah 6 100
1 WC 6 100
2 Sungai 0 0
3 Ladang 0 0
Jumlah 6 100
1 Ada 4 66,6
Jumlah 6 100
1 Ditimbun 0 0
2 Dibakar 6 100
3 TPA 0 0
Jumlah 6 100
1 Got 6 100
2 Sungai 0 0
3 Tidak Ada 0 0
69
Jumlah 6 100
1 Piaraan 4 66,6
2 Pengerat 0 0
3 Serangga 2 33,3
Jumlah 6 100
1 Bersih 4 66,6
2 Kotor 0 0
Jumlah 6 100
1 RS 2 33,3
2 PKM 3 50
3 Klinik 1 16,6
4 Alternatif 0 0
Jumlah 6 100
1 BPJS 6 100
2 Mandiri 0 0
70
3 Lain-lain 0 0
Jumlah 6 100
1 Ya 6 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 6 100
1 Ya 6 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 6 100
1 Ya 0 0
2 Tidak 6 100
Jumlah 6 100
1 Ya 5 83,3
2 Tidak 1 16,6
71
Jumlah 6 100
1 Ya 0 0
2 Tidak 6 100
Jumlah 6 100
Fasilitas Pendidikan
1 TK 2
2 SD 3
3 SMP 2
4 SMA 1
5 PT 0
Fasilitas Kesehatan
1 RS 0
2 PKM 0
3 Klinik Swasta 0
4 Poskesdes/ Ponkesdes 1
5 Posyandu Balita 6
6 Posyandu Lansia 2
7 Klinik Alternatif 0
8 Lain – lain 0
72
No Jenis Kegiatan kelompok Jumlah
1 Karang taruna 6
2 PKK 1
3 TPA 7
4 Kegiatan keagamaan 2
5 Lain – lain 0
Sarana Ibadah
1 Masjid 3
2 Mushola 5
3 Gereja 0
4 Vihara 0
5 Pura 0
6 Lain – lain 0
4 Lain – lain 0
Tempat Pertemuan
73
No Tempat Pertemuan Jumlah
1 Balai desa 1
2 Balai Dukuh 1
3 Balai RW 0
4 Balai RT 0
5 Lain – lain 0
No Jenis Jumlah
1 Pasar Tradisional 2
2 Pasar Swalayan 1
3 Toko kelontong 7
4 Warung 0
5 Lain – lain 0
Industri
No Jenis Jumlah
1 Makanan 3
2 Pakaian 0
3 Sepatu 0
4 Lain – lain 0
Keamanan
1 Pemadam Kebakaran 0
2 Pos Polisi 0
3 Poskamling 9
4 Lain – lain 0
74
Transportasi
No Jenis Jumlah
1 Angkutan Umum 4
Fasilitas komunikasi
1 Radio Ada
2 TV Ada
3 Telepon/Hp Ada
4 Internet Ada
5 Koran/Majalah Ada
Layanan Informasi
1 Radio Ada
2 TV Ada
3 Internet Ada
75
Rekreasi
2. GANN CHART
3. PRE PLANNING DAN LAPORAN SETIAP KEGIATAN
4. FOTO DOKUMENTASI
76
BAB 6
PENUTUP
8.1 Kesimpulan
keperawatan.
Dan teori keperawatan dari Betty Neuman tepat digunakan untuk pemberian asuhan
Betty Neuman ini adalah sebuah model yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang
ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan
diri yang bersifat fleksibel, normal, serta resisten dengan sasaran pelayanannaya adalah
komunitas.
8.2 Saran
kontinu dan terus menerus sampai keluarga mampu melakukan tindakan yang sudah
77
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ferry dan Makhfudi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik
Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan
Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC, Ed. 9. Jakarta: EGC.
78