UPDATE DATA &

EVALUASI SURVEILANS
PD3I
DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kemenkes RI

Disampaikan pada:
Workshop Review Penguatan Surveilans AFP dan PD3I lainnya
Hotel Santika Bekasi – 7-11 Oktober 2019
 Outline

Latar Belakang

Update Data

Evaluasi Surveilans PD3I

LATAR BELAKANG

3
 GLOBAL TARGET
Target Nasional :
Pengendalian
Difteri
2014 : SEARO bebas polio (Indonesia)
Eradikasi Polio 2023 : DUNIA bebas polio

2023 : INDONESIA Eliminasi Campak & Rubella

Eliminasi Campak & Rubella 2023 : SEARO Eliminasi Campak & Rubella

Eliminasi 2015 : Tetanus Neonatorum Eliminasi

Tetanus Neonatorum di Seluruh Region
Update Data

5
Update Data Surveilans AFP
 TARGET ERADIKASI POLIO

Tidak ada lagi Indikator

kasus polio surveilans AFP
Dibuktikan
yang adekuat:
dengan • Non Polio AFP
surveilans minimal 2 per
Tidak ada transmisi AFP yang 100.000
virus polio liar adekuat penduduk usia
selama 3 thn <15 tahun
• Persentase
berturut-
Spesimen
Tidak ada transmisi turut Adekuat minimal
virus polio vaksin
80%
(VDPV)
 INDONESIA
STILL HIGH RISK AREA for Polio

*Polio Risk Assessment with WHO Tools Year 2018

Status : HIGH RISK

2018

Legend Remark Number % *Polio Risk Assessment with WHO Tools Year 2017
of Prov
Status : HIGH RISK
High Risk 25 73,5
Medium Risk 8 23,5
25 provinces in Indonesia
Low Risk 1 3,0 HIGH RISK for Polio
 AFP Surveillance Performance
Indonesia, 2007 - 2019
5 100
89.5 89.6 87.7
4.5 85.6 86.4 87.5 90
83.7 83.3 84.3 82.8
79.5 78.4 79.7
4 80

3.5 70

Specimens Adequate
Non Polio AFP Rate

3 2.75 2.81 2.76 2.77 60

2.74
2.54 2.63
2.5 2.4 2.42 50
2.29
2.02 1.98
2 40
1.52
1.5 30

1 20

0.5 10

0 0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Column2 Linear (Column2) Column1 Specimens Adequate Specimens Adequate Target (80%)

Indikator Surveilans AFP:

• Non Polio AFP minmal 2 per 100000 penduduk usia <15 tahun Published 03 October 2019
• Persentase Spesimen Adekuat minimal 80%
 AFP Surveillance Performance in Indonesia
(Data comparison Week 38 2019 and 2018)
Non-Polio AFP Rate % Adequate Specimen

1,52 79,7 %

2019
Week 38

Capaian Non-Polio AFP Rate dan Spesimen Adekuat masih belum mencapai target, meskipun
capaiannya lebih baik di periode yang sama di tahun 2018
1,35 79,6 %

2018
Week 38

No case/report NP AFP rate 1-1,99 Published 03 October 2019 No case/report Adeq . Spec 60-79%
NP AFP rate < 1 NP AFP rate >=2 Adeq. Spec >=80%
Adeq. Spec <60%
 AFP Surveillance Performance in Indonesia
(Data comparison last Week 2018 and 2017)
Non-Polio AFP Rate % Adequate Specimen

2, 42 78,4 %

2018

Spesimen Adekuat belum mencapai target (≥ 80%) baik tahun 2017 dan 2018

2,45 79,4 %

2017

No case/report No case/report
NP AFP rate < 1 Adeq. Spec <60%
NP AFP rate 1-1,99 Published 03 October 2019 Adeq . Spec 60-79%
NP AFP rate >=2 Adeq. Spec >=80%
 NP-AFP Rate

0
1
2
3
4
5
6

86.3
Jambi

79

No case/report
Sumatera Selatan

NP AFP rate < 1

70.5
Bali

61.5
Bangka Belitung
Nusa Tenggara
89.8

Timur
92.8

Jawa Tengah
89.4

Sulawesi Selatan

NP AFP rate ≥ 2
NP-AFP Rate
51.8
Jakarta

NP AFP rate 1 - 1,99

89.1

Sumatera Barat 50

Gorontalo
63.2

Jawa Timur
86.9

DI Yogyakarta
65.3

Papua
93.7

Sulawesi Utara
62.5

Kepulauan Riau
78.4

INDONESIA

Target NP-AFP Rate

69.2

Bengkulu
53.5

Kalimantan Selatan
83.5

Jawa Barat
Provinsi
90.3

Kalimantan Barat
69.3

Lampung
Published 03 October 2019
(Week 52 2018)

79.4

Aceh
46.6

Kalimantan Tengah
80

Kalimantan Timur
Specimen Adequate
77.7

Sulawesi Barat
60

Kalimantan Utara
95.1

Sumatera Utara
62.5

Sulawesi Tenggara
20

Maluku
88.8

Banten
59.2

Riau
0

Papua Barat
Non-POLIO AFP RATE and Specimen Adequate 2018 – (by Province)

90

Nusa Tenggara Barat

0

Sulawesi Tengah
0

Maluku Utara
Target Specimen Adequate
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
 Non-POLIO AFP RATE and Specimen Adequate 2019 – (by Province)
(Week 38 2019)
10 100.0
98.1
100.0 100.0 100.0
91.7 91.7 20 Provinsi (59%) belum memenuhi
9 90.0
87.5
88.9 88.4
target capaian specimen adekuat
90.0
86.0
82.8 81.8
8 79.7
81.0
80.0
76.9
75.0
72.7
7 70.0 69.7 70.0
66.7 66.7 66.7
63.3
6 60.0
NP-AFP Rate

57.1 57.1
55.6
53.3 53.3 23 Provinsi (68%) belum memenuhi 53.8
5 target capaian NP-AFP rate 50.0 50.0 50.0

4 40.0

Nusa Tenggara Barat

Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Timur
Sumatera Selatan

Kalimantan Utara
Kalimantan Barat

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tengah
3 30.0

Bangka Belitung
Sumatera Utara
Sumatera Barat

Sulawesi Utara

Nusa Tenggara
Sulawesi Barat

DI Yogyakarta

Maluku Utara
Kepulauan Riau
Jawa Tengah
Papua Barat

INDONESIA

Jawa Timur
2 20.0

Jawa Barat
Gorontalo

Bengkulu
Lampung

Maluku
Banten
Jakarta
Papua

1 10.0

Timur
Jambi

Aceh

Riau
Bali

0 0.0 0.0 0.0 0.0

Provinsi
NP-AFP Rate Target NP-AFP Rate Specimen Adequate Target Specimen Adequate

No case/report NP AFP rate 1 - 1,99 • 251 laporan kasus AFP belum diterima Pusat
Published 03 October 2019 • 145 kasus pending belum di follow up
NP AFP rate < 1 NP AFP rate ≥ 2
 MAP OF SILENT DISTRICTS IN REGIONAL SUMATERA
(Periode 2017 – 2019)

Always find AFP cases in last 3 years in row

Within last 3 years, only 2 years find AFP cases
Within last 3 years, only 1 year find AFP cases
Never finding AFP cases in last 3 years in row Published 03 October 2019
 MAP OF SILENT DISTRICTS
IN REGIONAL JAVA
(Periode 2017 – 2019)

Always find AFP cases in last 3 years in row

Within last 3 years, only 2 years find AFP cases
Within last 3 years, only 1 year find AFP cases
Published 03 October 2019
Never finding AFP cases in last 3 years in row
MAP OF SILENT DISTRICTS
IN REGIONAL KALIMANTAN
(Periode 2017 – 2019)

Always find AFP cases in last 3 years in row

Within last 3 years, only 2 years find AFP cases
Within last 3 years, only 1 year find AFP cases
Never finding AFP cases in last 3 years in row Published 03 October 2019
 MAP OF SILENT DISTRICTS
IN REGIONAL BALI & NUSA TENGGARA
(Periode 2017 – 2019)

Always find AFP cases in last 3 years in row

Within last 3 years, only 2 years find AFP cases
Within last 3 years, only 1 year find AFP cases
Published 03 October 2019
Never finding AFP cases in last 3 years in row
MAP OF SILENT DISTRICTS
IN REGIONAL SULAWESI
(Periode 2017 – 2019)

Always find AFP cases in last 3 years in row

Within last 3 years, only 2 years find AFP cases
Within last 3 years, only 1 year find AFP cases
Never finding AFP cases in last 3 years in row

Published 03 October 2019

 MAP OF SILENT DISTRICTS
IN REGIONAL MALUKU & PAPUA
(Periode 2017 – 2019)

Always find AFP cases in last 3 years in row

Within last 3 years, only 2 years find AFP cases
Within last 3 years, only 1 year find AFP cases
Published 03 October 2019
Never finding AFP cases in last 3 years in row
 Polio Environmental Surveillance in Sewage Samples, 2018
Week (2017) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
DKI Jakarta X X X X X X X X X X X X X
DI Yogyakarta X X X X X X X X X X X X X X X X
Jawa Barat* X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Jawa Timur X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Kalimantan Selatan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Sulawesi Selatan* X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Sumatera Selatan* X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Sulawesi Utara* X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

Week (2017) 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
DKI Jakarta X X X X X X X X X X X X X X X
DI Yogyakarta X X X X X X X X X X X X X X
Jawa Barat* X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Jawa Timur X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Kalimantan Selatan X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Sulawesi Selatan* X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Sumatera Selatan* X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Sulawesi Utara* X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Maluku X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Papua X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
Published 03 October 2019
* Collecting only once a month
 Polio Environmental Surveillance in Sewage Samples, 2019
Week (2019) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Jawa Barat*
Jawa Timur
Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan*
Sumatera Selatan*
Sulawesi Utara*
Maluku
Papua
Sumatera Utara
Kep. Riau

Week (2019) 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Jawa Barat*
Jawa Timur
Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan*
Sumatera Selatan*
Sulawesi Utara*
Maluku
Papua
Sumatera Utara
Kep Riau

Published 03 October 2019

* Collecting only once a month
 Update Data Surveilans
CAMPAK RUBELLA

08/14/2021 dr. Cornelia Hesadarma 22

 TARGET ELIMINASI CAMPAK & RUBELLA

Indikator
Dibuktikan
surveilans
dengan
Tidak ada campak & rubella
surveilans
yang adekuat:
transmisi campak &
• Discarded rate
virus campak & rubella yang
campak
rubella adekuat
≥2/100.000
selama 3 thn
penduduk
berturut-turut
• CBMS 100%
 STRATEGI PENCAPAIAN ELIMINASI CAMPAK-
RUBELLA
PENEMUAN KASUS
1. Meningkatkan sensitifitas penemuan kasus dengan merubah definisi operasional suspek
campak menjadi “demam dan ruam maculopapular”
2. Melibatkan pelayanan kesehatan swasta yang potensial seperti RS, klinik dan praktek
mandiri (dokter, bidan, perawat) dalam penemuan dan pelaporan kasus.
PENGAMBILAN SPESIMEN
3. Spesimen darah : 100% suspek yang ditemukan diambil spesimen darah dan dikirimkan ke
laboratorium yang disepakati
4. Spesimen urin : minimal diambil 1 spesimen urin dari suspek campak dengan
gejala tambahan batuk, pilek atau conjuctivitis per kab/kota/tahun.
DUKUNGAN LOGISTIK PENGIRIMAN SPESIMEN
5. Menyiapkan dana untuk pengambilan dan pengiriman spesimen

08/14/2021 dr. Cornelia Hesadarma 24

 Campak
DIAGNOSIS BANDING Other Viral
Exanthem Rubela

DEMAM DAN RUAM

Mono-
nucleosis Dengue

Demam
dan
Ruam
Scarlet
Kawasaki
Fever

Meningo- Roseola
cocemia Infantum
Toxo-
plasmosis
SUSPEK CAMPAK-RUBELA (baru)

Demam Ruam

✘ Batuk Pilek
dan
Conjungtivitis

SUSPEK CAMPAK-RUBELA
08/14/2021 dr. Cornelia Hesadarma 26
 Pengembangan RS sentinel CRS th 2019 :
1. Sumbar : RSUP M.Djamil
RS Sentinel Surveialns CRS 2. Riau : RSUD Ahamd Arifin
3. Malang : RSUD Saiful Anwar
4. Aceh : RSUD. Zainal Abidin
5. Kalsel : RSUD Ulin
Sumatera Utara 6. Kalimantan Timur : RSUD Abdul
RS Adam Malik Sulawesi Utara Wahab Syahrani
RS dr. Kandou

Sumatera Selatan
RS Moh. Hoesin

Jawa Barat
• RS Hasan Sadikin
DKI Jakarta • RS Mata Cicendo Sulawesi Selatan
• RS Cipto Bali RS Wahidin
Mangunkusumo RS Sanglah Soedirohusodo
• RSIA Harapan Kita

Jawa Tengah
RS dr. Kariadi Yogyakarta Jawa Timur
RS dr. Sardjito • RS dr. Soetomo

CRS Surveillance provinces

Hospital

Reference Lab
 RISK ASSESSMENT FOR MEASLES TRANSMISSION
Overall Risk Status

CATEGORY NO OF DISTRICT % POPULATION AT RISK

VHR - VERY HIGH RISK 263 51.2 83,377,973
HR - HIGH RISK 97 18.9 52,907,002
MR - MEDIUM RISK 85 16.5 58,706,831
LR - LOW RISK 69 13.4 70,023,507

*Measles Risk Assessment with WHO Tools Year 2018 28

Status : HIGH RISK
 Peta kasus Campak Pasti dan Rubela Pasti per Provinsi
2018 - 2019

2019 2019
Measles (+) : 399 cases Rubella (+) : 463 cases
20 Provinsi 29 Provinsi

Pada tahun 2019 ada 20 provinsi yang menemukan kasus campak pasti dan 29 provinsi yang menemukan kasus rubela
pasti, dibandingkan tahun 2018 sejumlah 31 provinsi menemukan kasus campak pasti dan 32 provinsi menemukan kasus
rubela pasti.

2018 2018
Measles (+) : 861 cases Rubella (+) : 1650 cases
31 Provinsi 32 Provinsi

: Measles
Data as received on Central at
: Rubella
15 August 2019
: 1 case Dots are randomly placed within districts
 Distribution of Suspect Measles Cases by Province
Indonesia, 2018-2019

2019: 4614 cases

: 10 measles cases

2018: 10021 cases

: 25 measles cases
Data as received on Central at
Source: Integrated VPD Surveillance report – routine data 15 August 2019 *Dots are randomly placed within provinces
 Discarded Rate

0
1
2
3
4
5
6

Legend
DI_YOGYAKARTA
KALIMANTAN_SELATAN
DKI_JAKARTA
LAMPUNG

2018: 1,22
KALIMANTAN_UTARA

≥2
<1
Discarded Rate

1-<2
JAWA_TENGAH

Remark
JAMBI
SUMATERA_BARAT
BALI
KALIMANTAN_TIMUR
KEPULAUAN_RIAU

4
8
BANGKA_BELITUNG

22
ACEH
JAWA_TIMUR

Discarded Rate
KALIMANTAN_BARAT

Number of Prov
SULAWESI_SELATAN
SULAWESI_TENGGARA
NUSA_TENGGARA_BARAT

11,8
23,5
64,7
SULAWESI_BARAT

Provinsi
KALIMANTAN_TENGAH
RIAU
Discarded Rate 2018

GORONTALO
BENGKULU
JAWA_BARAT
NUSA_TENGGARA_TIMUR
SUMATERA_SELATAN
PAPUA
BANTEN
MALUKU
SULAWESI_UTARA
SUMATERA_UTARA
Target Discarded Rate SULAWESI_TENGAH
MALUKU_UTARA
PAPUA_BARAT
PAPUA_BARAT

Discarded Rate
0
1
2
3
4
5
6

15 August 2019
DI_YOGYAKARTA
DKI_JAKARTA
JAWA_TENGAH
KALIMANTAN_UTARA
2019: 1,04

Data as received on Central at

ACEH
Discarded Rate

LAMPUNG
SULAWESI_TENGAH
INDONESIA
Indonesia, 2018 - 2019

KALIMANTAN_SELATAN
SULAWESI_BARAT
Data as received on 15 August 2018

KALIMANTAN_TIMUR
SUMATERA_SELATAN
JAWA_TIMUR
SUMATERA_BARAT
Discarded Rate

BANGKA_BELITUNG
RIAU
Measles Discarded Rate by Province

Legend

JAMBI
JAWA_BARAT
Provinsi

SULAWESI_TENGGARA
SULAWESI_SELATAN
≥2
<1

BALI
Discarded Rate 2019

1-<2
Remark

BENGKULU
GORONTALO
KALIMANTAN_BARAT
KEPULAUAN_RIAU
BANTEN
SULAWESI_UTARA
3
4
27

KALIMANTAN_TENGAH
PAPUA_BARAT
NUSA_TENGGARA_BARAT
Target Discarded Rate

Number of Prov

PAPUA
NUSA_TENGGARA_TIMUR
SUMATERA_UTARA
MALUKU
%

8.8
79,4
11.8

MALUKU_UTARA
 Measles Positive Cases by Age
Indonesia, 2018 to 2019
< 15 yr ≥ 15 yr
100
2018 : 72,6% 2018 : 18 %
2019 : 82,7 % 2019 : 12,8 %
90

80

70

60

50
Cases

201 4,5 %
40 8

30

20
4,5 %
10

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 n
w
k no
Age in years
Un
Data as received on Central at
15 August 2019
 Rubella Positive Cases by Age
Indonesia, 2018 and 2019
< 15 yr ≥ 15 yr
120 2018 : 70,4 % 2018 : 26.4 %
2019 : 78 % 2019 : 19,9 %
110

100

90

80

70
3,2 %
60
Cases

201
50 8
2,2 %
40

30

20

10

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 w
n
k no
Age in years Un
Data as received on Central at
15 August 2019
Vaccination Status of Measles positive cases and Rubella positive cases
by age group, 2019
Measles Positive Cases Rubella Positive Cases
100% 100%

90% 90%

80% 11 80% 14

70% 70%
56
0 101 64
60% 60% 1 73
45 110
136 19

Measles cases
4
Percentage

50% 18 50% 6 8

40% 40%

30% 30%
9
13 3
20% 20% 14 8
6 10 2
10% 10% 9 6 9
20 5 0 3
6 2 1 8 8 7 6
0% 4 2 0% 2
< 1 year 1 - 4 year 5 - 9 year 10 - 14 > 14 year Unknown < 1 year 1 - 4 year 5 - 9 year 10 - 14 > 14 year Unknown
year year

Age Group Age Group

0 doses 1 dose 0 doses 1 dose

2 or more doses Unknown 2 or more doses Unknown

Data as received on Central at

15 August 2019
 OB Frequency OB Frequency

0
1
2
3
4
5
6
0
2
4
6
8
10
12
14

1
2
2
3
9
1

ACEH KALIMANTAN_SELATAN

1
2
3
7
1

JAWA_TIMUR SULAWESI_SELATAN

1
1
8
1

KALIMANTAN_BARAT BALI

2
5
1
1

NUSA_TENGGARA_TIMUR KALIMANTAN_BARAT

2
3
1
1

BANGKA_BELITUNG SUMATERA_UTARA

1
2
2

SUMATERA_BARAT ACEH

1
1
2
1

JAWA_TENGAH SUMATERA_SELATAN

1
1
3

SULAWESI_BARAT JAWA_TENGAH
3
1

SUMATERA_UTARA NUSA_TENGGARA_TIMUR
3
1

RIAU SULAWESI_BARAT
3

JAMBI RIAU
2
1

SUMATERA_SELATAN LAMPUNG

Pending
2
1

BENGKULU JAWA_TIMUR
Pending
2

LAMPUNG SUMATERA_BARAT
2

DKI_JAKARTA NUSA_TENGGARA_BARAT
Mix OB

Negatif OB 2018
1

JAWA_BARAT JAWA_BARAT
1

DI_YOGYAKARTA KALIMANTAN_TENGAH

Mix OB
1

KALIMANTAN_TENGAH SULAWESI_TENGGARA
Rubella OB

15 August 2019
1

KALIMANTAN_SELATAN MALUKU
2018 - 2019

Suspect Measles Outbreak 2019

Suspect Measles Outbreak 2018

Rubella OB

KALIMANTAN_TIMUR PAPUA
Data as received on Central at
1

SULAWESI_UTARA BANTEN
Measles OB
1

SULAWESI_TENGAH GORONTALO
Measles OB
1

SULAWESI_SELATAN BANGKA_BELITUNG

SULAWESI_TENGGARA JAMBI

BALI BENGKULU

NUSA_TENGGARA_BARAT DKI_JAKARTA

MALUKU DI_YOGYAKARTA

PAPUA KALIMANTAN_TIMUR

BANTEN SULAWESI_UTARA

MALUKU_UTARA SULAWESI_TENGAH
Pending = 0 OB
Grafik Sebaran Suspek KLB Campak Rubella per Provinsi

GORONTALO MALUKU_UTARA

PAPUA_BARAT PAPUA_BARAT
Mix OB = 2 OB / 19 cases
Mix OB = 9 OB / 90 cases

Pending OB = 1 OB / 5 cases

KEPULAUAN_RIAU KEPULAUAN_RIAU
Rubella OB = 3 OB / 21 cases
Measles OB = 6 OB / 49 cases

Negative OB = 5 OB / 36 cases
Negative OB = 7 OB / 51 cases
Rubella OB = 39 OB / 383 cases
Measles OB = 31 OB / 333 cases

KALIMANTAN_UTARA KALIMANTAN_UTARA
2019 : Total= 18 OB / 138 cases
2018 : Total= 86 OB / 857 cases
 CAPAIAN INDIKATOR SURVEILANS CAMPAK-
INDIKATORRUBELLA 2016 2017 2018 2019
RUTIN
1. Discarded rate (kasus bukan campak dan bukan rubella) secara nasional > 2/100.000 penduduk 0.48 1.66 1.22 1.04
2. Persentase kabupaten/kota melaporkan discarded rate (kasus bukan campak dan bukan rubella) >
9 18.5 13.6 12.45
2/100.000 populasi > 80%
3. Kasus suspek campak yang diinvestigasi adekuat (< 48 jam) > 80% 74.3 72.5 40.8 64.4
4. Kasus suspek campak-rubella yang diperiksa IgM > 80% 57.42 79.38
5. Kelengkapan Laporan Puskesmas (MR-01) > 90% 53.5 34.1
6. Ketepatan Laporan Puskesmas (MR-01) > 80% 47.1 32.3
7. Kelengkapan Laporan Surveilans Aktif Rumah Sakit > 90% 46.0 16.7
8. Spesimen Adekuat untuk pemeriksaan IgM > 80% 96,21 99.2
9. Spesimen Adekuat untuk pemeriksaan virologi > 80%
KLB
1. Kelengkapan laporan KLB campak-rubella > 90%
2. KLB dilakukan Investigasi menyeluruh (fully investigated) 100% 97.4 96.6 100 94
3. KLB dilakukan investigasi < 48 jam > 80%
4. KLB suspek campak yang diperiksa virologi > 80%
08/14/2021 dr. Cornelia Hesadarma 36
 TANTANGAN SURVEILANS CAMPAK-
RUBELA
1) Kurangnya komitmen pemerintah terhadap program eliminasi campak dan rubella

2) Rendahnya Pelaporan dan Discarded Rate dibawah 2/100.000 penduduk

 Belum semua puskesmas melaporkan kasus suspek campak ke Dinas Kesehatan  Tidak semua provinsi melakukan
pelaporan campak secara rutin
 Fasyankes swasta belum terlibat dalam pelaporan kasus suspek campak
 Kasus yang tidak datang ke pelayanan kesehatan cukup tinggi, tetapi belum ada sistem pelaporannya
 Surveilans aktif rumah sakit (SARS) belum dilaksanakan secara optimal

3) CBMS dibawah 100 %

 Belum semua suspek campak dilakukan pengambilan spesimen
 Permasalahan dalam pengadaan reagen dan logistik lab: kasus pending banyak  menurunkan kinerja petugas dalam
melakukan pengambilan spesimen
 Keterbatasan dana pengiriman spesimen

4) Sistem Pelaporan Data

 Data di laboratorium lebih tinggi dari data di pusat
 Pengembangan dan maintenance sistem pelaporan PD3I berbasis web tidak berjalan dengan baik
 Pelaporan individual belum berjalan optimal
 Sosialisasi format pencatatan individual dari provinsi ke jenjang di bawahnya tidak berjalan optimal
Update Data Surveilans Difteri
 Surveilans Difteri
Setiap suspek difteri dilakukan penyelidikan

Penyediaan ADS dan profilaksis

disediakan oleh pemerintah ( pusat dan Provinsi)

Pemeriksaan spesimen dapat di laboratorium provinsi / BBTKLPP/

Nasional

Pencatatan dan pelaporan kasus pada form W1 dan form khusus

 Strategi Pencegahan dan Penanggulangan KLB

Tujuan: Untuk mencegah penularan penyakit dari kontak yang mungkin sudah
terinfeksi dengan kuman Corynebacterium diphtheria dan memberikan
kekebalan jangka menengah dan panjang terhadap penyakit
Melibatkan Peran Masyarakat

KEGIATAN UTAMA :
i. Perawatan dan
Komunikasi Risiko dan

1. Deteksi Dini Kasus Suspek Difteri dan Pengobatan kasus

Penyelidikan Epidemiologi secara adekuat
ii. Penemuan dan
2. Pencegahan penyebaran KLB difteri Pengobatan kasus
3. Edukasi tentang difteri dan pencegahannya tambahan
terhadap masyarakat iii. Tata laksana kontak
erat
4. Imunisasi Respon KLB
 Suspected Diphtheria Cases by Month
Indonesia, 2013-2019
Suspect Diphtheria Cases

500

450

400 Suspect Diphtheria

350

300

250

200

150

100

50

0
Jan-13

Jan-14

Jan-18
Jan-15

Jan-16

Jan-17

Jan-19

Mei
Sept

Sept

Sept

Sept
Jul

Jul

Jul

Jul
Mar

Mar

Mar

Mar
Jul

Jul

Jul
Mar

Mar

Mar
May

May

May
May

May

May
Nov

Nov

Nov
Nov

Nov

Nov
Sep

Sep
2013 2015 2016 2017 2018 2019

Data as received on Central at

15 August 2019
 Cases

0
100
200
300
400
500
600
700
800
JAWA_TIMUR
JAWA_BARAT
BANTEN
ACEH
DKI_JAKARTA
KALIMANTAN_BARAT
KALIMANTAN_TIMUR

Source: DIF-3 Monthly Report

8%
LAMPUNG
SUMATERA_BARAT

92%
SULAWESI_SELATAN

Diphtheria Classification
SUMATERA_UTARA
SUMATERA_SELATAN
JAWA_TENGAH
SULAWESI_TENGGARA

Diphtheria Confirmed Lab

BANGKA_BELITUNG

Province
RIAU
KALIMANTAN_SELATAN
MALUKU
GORONTALO
44%

KEPULAUAN_RIAU
PAPUA
Suspect Diphtheria Cases, 2018
1%

12%

KALIMANTAN_UTARA
16%

JAMBI

Clinical Compatible
27%

MALUKU_UTARA
KALIMANTAN_TENGAH
BALI
Suspect Diphtheria by Age Group

SULAWESI_BARAT
SULAWESI_UTARA
BENGKULU
DI_YOGYAKARTA
< 1 yr

5-9 yr
1-4 yr

> 14 yr
2018: 1755 cases

10-14 yr

SULAWESI_TENGAH
NUSA_TENGGARA_BARAT
NUSA_TENGGARA_TIMUR
PAPUA_BARAT

Cases

15 August 2019
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200

Jawa Timur
Data as received on Central at

Jawa Barat
Jakarta
Aceh
Sumatera Selatan
Indonesia, 2018 - 2019

Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Diphtheria Cases By Province

Sumatera Barat
Lampung
10%

Papua
Kalimantan Timur
90%
Diphtheria Classification

Sulawesi Utara
Bangka Belitung
Sumatera Utara
Diphtheria Confirmed Lab

Riau
Jambi
Bengkulu
Province

Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Kalimantan Tengah
Sulawesi Tengah
37%

Suspect Diphtheria Cases, 2019

Sulawesi Selatan
13%

Sulawesi Tenggara
1%

Clinical Compatible

Bali
17%

Nusa Tenggara Barat

32%

Nusa Tenggara Timur

Maluku
Banten
Suspect Diphtheria by Age Group

Maluku Utara
Gorontalo
Papua Barat
2019: 390 cases

: 1 Diphtheria case

Kepulauan Riau
< 1 yr

5-9 yr
1-4 yr

> 14 yr
10-14 yr

Sulawesi Barat
Kalimantan Utara
*Dots are randomly placed within provinces
Update Data Surveilans TN
 Neonatal Tetanus Cases and TT2+/TD (PW) Immunization Coverage
Indonesia, 2002 - 2019

% TT2+ Coverage
250 100
NT Cases

200 80

150 60

100 40

50 20

0 0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

2018: 14 cases 2019: 8 cases

Source: Monthly TN Report Data as received on Central at

: 1 NT case 15 August 2019 *Dots are randomly placed within provinces
Evaluasi Surveilans PD3I

45
 EVALUASI MEMPERKUAT SURV AFP DAN PD3I LAINNYA
1. Kembali memperkuat komitmen provinsi dan kab/kota dalam mencapai target indikator
surveilans AFP dan PD3I lainnya secara nasional ;
2. Dukungan pimpinan daerah untuk memperkuat dan memantau kemajuan Erapo,
Eliminasi Campak/Rubella dan Pengendalian Difteri di wilayahnya;
3. Penunjukan petugas surveilans yang tepat dan dilakukan training;
4. Memperkuat kembali penemuan kasus AFP dan PD3I lainnya secara aktif di RS;
5. Melibatkan dan memperkuat peran Lintas Program (Imunisasi, KIA, Promkes, Yankes,
Bag program & perencanaan) dan Lintas Sektor (Bapeda,Diknas,IDAI, IDI, IBI, dll);
6. Memperkuat penemuan kasus di masyarakat dengan memperkuat peran kader, bidan
dan surveilans puskesmas;
7. Pertemuan review kinerja surveilans AFP & PD3I secara berjenjang dan rutin (integrasi
dengan pertemuan yang ada);
8. Bimbingan teknis secara berjenjang;
9. Setiap KLB dilakukan penanggulangan sampai tidak ada lagi kasus baru.
TERIMA KASIH