Dia pun menuangkan segala keluh kesahnya selama kuliah di Universitas Esa Unggul
dalam bentuk diary. Namun, rasa frustrasi Aiden sedikit teralihkan ketika ia bertemu dengan ,
sesama mahasiswa semester 1. Aiden tertarik pada Alana meskipun setiap ia berniat
mendekati cewek tersebut, selalu ada gangguan dari para senior.
Suatu hari, Aiden dikerjai oleh tiga mahasiswa semester dua, Raka, Farah, Kris.
Mereka memaksa Aiden melakukan ritual pemangggilan roh saat tahu Aiden adalah anak
paranormal terkenal. Di Universitas Esa Unggul memang terkenal akan cerita hantu
penunggu kampus berwujud dua mahasiswa yang dulu meninggal karena jadi korban
perundungan.
Usai melakukan ritual ini, Aiden semakin kerap diperalat oleh Raka, Farah, dan Kris.
Alana bahkan pernah melihat sendiri hal tersebut. Tak hanya itu, Aiden juga jadi sering
diganggu oleh penampakan ketiga hantu penunggu universitas. Tak lama berselang, Fachri
dan Erika meninggal secara misterius. Raka pun mencurigai kematian dua temannya
berhubungan dengan ritual pemanggilan roh Aiden dan hantu penunggu universitas. Namun,
nyatanya pelakunya bukanlah Aiden atau hantu penunggu universitas, melainkan Alana.
NAMA NAMA TIM PRODUKSI
Talent :
Aiden :
Shara :
Dekan :
Coach Basket :
Mahasiswa 1 : Extras
Mahasiswa 2 : Extras
Bumper
Pukul : 21:00
Durasi : 30 detik
Backsound : Jangkrik
Di Bagian kantin harus sepi, shoot dari arah berlawanan kantin. Pengambilan gambar
nya dari bawah (buat pantulan gambar).
Scene 1 - Danau
Scene 3 - Gudang
Scene 3 – Gudang
Shoot dari kanan ke kiri tiba tiba ada kaki ngegantung ( dari belakang )
Suatu hari dihari pertama kuliah diuniversitas Aiden sedang diantar ibunya ke
kampus, sesampainya didepan kampus, didalam mobil…
Aiden : “Beneran mah,, Dulu ada anak esa unggul yang namanya Sisil Sadis, kenapa
dipanggils sadis? Karena dia ngebully 3 junior nya sampe bunuh diri. Ceritanya udah terkenal
banget maaahhh…”
Ibu Aiden : “Alumni siniii??? Artinya dia kuliah disini sampe lulus dongg” Senyum ibu
aiden.
Aiden : “Iya maaahhh… Tapi tetepp….” Dipotong pembicaraan oleh ibu aiden
Ibu Aiden : “wwshhshwshhwhs… aideeenn.. udah deh ngapain sih mikirin gossip gajelas
kaya gitu huftt. Fokus aja ke hal yang positif. Lagian kamu tuh harus bersyukur keterima
dikampus ini, jebolan sini tuh mantep-mantep.”
Aiden : “Iyaaa iyaaa..udah hafal pikiran mama diluar nayla.” Ibu aiden senyum.
Aiden : “Tertawa,,, senior suka nyiksa junior maksudnya??? Hahaha, disiplin nggak
fasis iya.”
Ibu Aiden : “Kalau kata mama sih itukan katakter building... nyakitin fisik mah gapapa,
yang penting jangan nyakitin hati” Ibu Aiden tersenyum
Kris : “Buudakkk… budak mah yang dipake muka lu tuh budak” ucap Kris sambil
menunjuk Farah
Kris : “oooo bedak yaa wkwkwkwk” Raka menghampiri Kris dari pintu kanan
Kris : “Woi far, mana oleh oleh dari Ngawi?” Tanya kris
Aiden : “Gimana ya mah,, klo mereka tau ayahku itu…” wajah manggut
Aiden : “Iya senenggg,, seneng ada bahan nyela lagi.” Muka cemberut aiden
Lalu aiden salaman kepada ibunya setelah itu ia membuka pintu mobil dan bergegas menuju
kelas.
Mereka masuk ke aula dan rector memberi sambutan kepada mahasiswa baru
Shoot wajah Aiden ditengah banyaknya mahasiswa ( samping ), dan shoot wajah Alana
( bermain focus )
Raka : “Dengarkan baik baik, mulai sekarang apapun yang keluar dari mulut saya, ataupun
dari senior lainnya, kalian harus turuti, karena apa? Karena kalian adalah budak!”
Mahasiswa : ngobrol “ hah budak?, budak apaansi, apaansi budak, lucu pisan ada budak”
( Nada serempak )
Raka : “ Tahun lalu saya juga sama ada di posisi kalian, sama seperti kalian jadi budak!, tapi
disemester 3 ini saya seorang manusia, dan di semester 6 nanti saya akan menjadi seorang
raja. Dan saat menjadi alumni saya kan menjadi seorang dewa!” ( Nada nyolot )
Raka : “Inilah tradisi universitas kita, yang menjadi universitas terbaik di Jakarta, sama hal
nya alumni, menteri, CEO, dubes pernah ada di posisi kalian, dan camkan ini kalian sengsara
hanya satu tahun tapi akan bahagia di kesuksesan kelak.”
Backsound Horror
Scene 10 - DPR
Disuatu pagi aiden sedang menulis sebuah diary ( Shoot menulis namun hati berkata )
Aiden : Hari ke-13 di universitas neraka, kami anak semester 1 harus nunduk kalau ketemu
senior, kayak pagi kak, siang kak, sebagai budak, kita anak semester 1 gak boleh pakai toilet,
ataupun jajan dikantin, sebagai budak, anak anak semester 1 gak punya hak milik, semua
barang barang kita bisa diambil senior, karena ini tradisi, kalau melawan yang ada darah kita
beneran yang tumpah ke lantai. ( Shoot Dekat – Jauh )
Scene 11 – Toilet
Saat itu aiden melihat lihat ke toilet tiba tiba ada Alana dating menuju toilet, posisi aiden
adalah membelakangi Alana
Aiden : “Terkejut ( dia mengira kalau Alana itu senior ) Mmmaaf kak.” ( sambil mengangkat
tangan keatas )
Aiden : “yaudah masuk sana, gua jagain.” Aiden pun batuk batuk
Tiba tiba senior datang hendak memakai toilet namun aiden menghalanginya
Setelah itu Alana pun selesai dari toilet dan melihat aiden, dan Alana meminta maaf lalu
berkenalan..
Alana : “maaf yaaa, sorry banget gara gara gua lu kena seri, gua Alana.”
Aiden : “gua aiden” aiden pun tersenyum malu
Lalu aiden diam diam mengikuti Alana namun tiba tiba ada kris yang memiting dia, diikuti
farah dan raka, lalu aiden diajak ke gudang untuk ditanyai perihal ayahnya yang katanya
paranormal.
Scene 12 – Gudang
Kris : “konon katanya 1 junior yang dibunuh, gua pengen lu panggil tu arwah” menyuruh
aiden
Aiden : “arwah arwah jika kalian ada disini gambarlah dengan pensil ini..” lalu hening dan
tidak terjadi apa apa, dan mereka saling tatap menatap
Aiden : “arwah arwah jika kalian bersama kami tolong gambar lingkaran” hening kembali
dan tidak terjadi apa apa
Tiba tiba farah menemukan sesuatu di tas aiden ( diary ) dan diambil oleh farah lalu diary itu
dibaca, tiba tiba raka berbicara
Farah : “wah keren juga ni anak, selain jadi budak dia punya bakat ngegambar juga cocok nih
jadi masterchef”
Kris : “coba list dong”
Lalu mereka melihat diary aiden bertiga ( shoot bertiga ) dan tiba tiba pensil yang tadi gerak
sendiri dan aiden pun ketakutan
Kris : “hahaha rasain tuh, klo setannya cantik bilangin ada salam dari kris”
Aiden membuka pintu gudang tersbeut ( backsound pintu terbuka ) setekah terbuka, aiden
melangkah mencari buku nya ( suara langkah ) dia melihat sekeliling gudang tiba tiba ada
bunyi “brakkk” lalu nafas aiden pun tergesa, aiden menyusuri gudang kea rah pojok dengan
merangkak, tiba-tiba dia memegang kaki hantu penunggu kampus aiden pun teriak
Tiba tiba ternyata sudah jam masuk kelas ( nada dering alarm ) coach melempar bola nya ke
aiden
Saat itu di lapangan voli ada Kris dan Raka sedang bersandar di pinggir lapangan
Tiba tiba ada Farah datang membawakan eskrim dan memberikannya kepada kris lalu ia
bertanya
Kris : “yaaa, ngga gimana gimana, paling “udah kamu jangan kuliah ke australi nilai kamu
jelek” bla bla” nada ngejek
Raka : “masih mending ngancem, bokap guamah langsung gampar gampar aja ( jedag
jedig,memainkan ayunan tinju )”
Kris : “yaaa… yang paling enak elu lah, bebass kemana aja, gada yang cerewet..” farah
memotong pembicaraan
Farah : “dan satu lagi gak ada yang ( jedag – jedig sambil memukul kris )”
Scene 17 – Gudang
Aiden masuk kembali mencari buku diary nya lalu ia menemukannya, setelah itu aiden
bergegas keluar tiba tiba ada suara “brakkkk” aiden pun melihat kearah kursi dan tidak ada
apa apa, saat ia membalikkan badannya tiba tiba ada hantu penunggu kampus persis didepan
matanya, lalu aiden lari terbirit birit keluar tiba tiba ada kris dan raka dari arah yang
berlawanan, dan aiden menabrak kris, eskrim kris pun terjatuh dan raka,,
Kris : “banyak bacot lu ” aiden pun langsung dihajar kris dibagian perut dan aiden terkapar
Setelah itu kris dan raka meninggalkan aiden yang terkapar, kris juga mengambil eskrim yang
jatuh tadi.
Scene 18 – Rooftop
Dan mereka bertemu di rooftop, aiden sedang berdiri ditepi rooftop seperti ingin bunuh diri
tiba tiba Alana bilang..
Alana : “udahh jangan masih ada matkul kan hari esok” Alana tersenyum
Alana : “Lo..”
Alana : “sori..”
Aiden : “sori..”
Aiden dan Alana pun pergi namun mereka bertabrakan arah (salting)
Tabrakan lagi
Saat itu, kris pergi mencuci muka di toilet, setelah selesai cuci muka kris pun keluar tiba tiba
ada jelmaan farah lalu farah berjalan kearah tangga, lalu kris pun mengikutinya, kris pun
tersenyum dan jelmaan farah pun tersenyum ( melihat kris dari atas )
Kris : “faaaarrr,, faraaahh,, klo mau enak enak bilang dong ah”
Kris pun mengikuti jelmaan farah hingga ke rooftop dan mereka ada ditepi rooftop, tiba tiba
farah dari bawah melambai kepada kris
Lalu kris menengok ke kiri dan sadar ada hantu penunggu kampus ( suara rintihan tangis )
dan kris berteriak..
Farah : shock dengan nafas tergesa melihat kris jatuh dari rooftop
Tiba tiba mahasiswa lain berkumpul dibawah dekat jasad kris lalu aiden pun datang melihat
keatas ada hantu penunggu kampus.. ( wajah aiden kebingungan )
Scene 20 – Kantin
Di kantin ada farah dan raka mereka hanya menunduk, dan memainkan garpu tapi tidak
makan, lalu daa mahasiswa lain yang lagi ngomongin temennya..
Mahasiswa : “bunuh diri tuh kayaknya..” tiba tiba farah melempar garpu kearah mereka
Raka : “far udh far udh, gua setuju sama lu, kris gamungkin bunuh diri pasti ada sesuatu yang
gak beres”
Scene 21 – Toilet
Dan mereka pun pergi menuju kantin, diperjalanan tiba tiba farah memukul kertas ke aiden
Farah : “woi gimanasih, katanya lu kutu buku, dapet nilai jelek nih tugas gue, tau gitu gue
suruh budak lain!!” nada kesal
Farah : “ah banyak bacot lu curut” farah memukul perut aiden dan Alana pun menolong aiden
Farah pada malam itu berjalan dilorong kampus sendirian, ia merasa seperti ada yang
memantau dari kejauhan, lalu ia ketakutan, tiba tiba ada suara rintihan tangis hantu semakin
cepat dan semakin besar, farah menuju toilet untuk mengganti baju nya , tiba tiba ada suara
air mengalir dari sebelah
Farah : “siapa itu??” lalu ia mendatangi sumber suara itu dan membuka toilet sebelahnya
tidak ada apa apa ia mematikan airnya, setelah ia mematikan air ia bergegas keluar namun
tiba tiba ada air mengalir kembali lalu ia ke toilet tersebut sembari memanggil nama
temannya
Setelah farah selesai latihan ia menangis atas kepergian kris dan raka pun datang..
Raka : “udah far tenang yah, mending kita cari makan” raka tersenyum
Sewaktu mereka berjalan menuju parkiran tiba tiba ada mobil yang menabrak farah
Raka menengok kearah mobil itu lewat dan tidak ada apa apa lalu kepala farah terbentur ke
batu akhirnya farah tidak bisa diselamatkan karena penadarahan
Scene 23 - Lobby
Dekan sedang diburu wartawan karena dipertanyakan soal kematian kris dan farah
Raka : “temen yang mana pak? Mereka semua udah mati ( nada kesal ) sebelum kris dan
farah meninggal mereka marah sama orang yang sama pak!, ada budak semester 1! Aiden”
Dekan : “dia anak si paranormal itu?” lalu raka pun ditinggal oleh dekan dan tidak memberi
tanggapan
Aiden : “mah,, dulu kalau papa liat yang aneh aneh gitu suka cerita gak?”
Ibu aiden : “papa kamu pernah bilang, hantu itu menampakkan diri atas kemauan sendiri, ada
yang mau berteman, kadang ada juga yang mau menyampaikan pesan atau minta tolong.”
Ibu aiden : “kamu nanya gini?” aiden bengong lalu ibunya berkata
Aiden : “gapapa kok mah” lalu aiden keluar dari mobil, dan ibu nya menghela nafas
Scene 25 – Lift
Aiden : “hai…”
Aiden : “menurut lo ada yang janggal gak sih atas kematian kak farah?”
Alana : “menurut gue.. gimana klo yang mikirin biar yang berwenang aja, gimana klo ganti
topik”
Aiden : “topiknya keberatan yak lo pagi pagi mikrin itu” aiden tersenyum
Alana : “hhahahhaa”
Aiden : “kemana?”
Lalu aiden mencoba memegang tangan Alana dan mereka menikmati film nya
Alana : “gimana klo besok kita nonton lagi… tapi aku yang pilih filmnya”
Saat aiden berjalan tiba tiba asa raka langsung menyeret aiden ke lapangan setiba nya disana
aiden langsung dihajar oleh raka
Lalu ada mahasiswa lain yang melihatnya namun cuek,, raka pun mencekik aiden
Raka : “banguunn!!!( nada emosi ), ini belum selesai ya!, gua bakal buktiin klo lu penyebab
kematian temen temen gue!!”
Aiden keruangan film karena ia ada janji dengan Alana untuk menonton bersama lagi..
namun aiden telat,, aiden membuka pintu tiba tiba proyektor menyala sendiri, aiden mencoba
mematikan proyektor tersebut namun selalu hidup lagi dan lagi, dipercobaan ke 3 tiba tiba
ada hantu penunggu kampus di proyektornya aiden pun terkejut, saat ia membalikkan badan
nya ke belakang ternyata hantu penunggu kampus persis ada di belakangnya, ia pun lari
terbirit birit keluar, tiba tiba ada Alana diluar.
Alana : “oh berarti nonton sama aku juga halusinasi ya ( tertawa ) aku tungguin dari pagi
kamu gak dating dateng”
Aiden melihat kebelakang ternyata ada hantu penunggu kampus sedang melihat kea rah
mereka, namun mereka menunjuk ke dalam perpustakaan aiden pun berlari menuju ke dalam
perpustakaan namun didalam ada anak semester 3.
Aiden : “mereka masuk perpus lan, aku yakin dia itu mahasiswa yang dibunuh, nanti sore aku
bakal kesini lagi, terserash kamu mau bantu aku atau ngga,”
Aiden kembali lagi ke perpus pada malam hari, ia memberikan uang kepada satpam agar
diperbolehkan masuk perpus dan satpam memberikan senter ( depan pintu perpus )
Aiden : “iyah, nunggu gak ada orang ( logat malu ), kamu ngapain disini?”
Raka tiba tiba membawa palu dan mencari aiden ( shoot lobby )
Scene 33 – Lanjutan 31
Aiden : “ini,,(sambil menunjukan buku), kamu bantu cari aku buku yang namanya laras
ridwanto di halaman semester 1”
Scene 35 – Lanjutan 33
Raka : “mana sih lu den” tiba tiba hantu penunggu kampus muncul namun raka tidak sadar
Scene 37 – Lanjutan 35
Aiden menemukan data yang berisi laras ridwanto ( sorot menggunakan senter )
Aiden : “loh laras semester 2, tapi kok mereka masih disiksa kaya budak, coba data sisil sadis
deh, dia anak semester berapa”
Tiba tiba ada suara tangis dari depan papan tulis dan raka menghampiri nya da nada Alana
yang sedang menulis kata MATI
Scene 41 – Lanjutan 39
Aiden menemukan data sisil saids yang ternyata adalah Alana ( Sisilia Putri Wilona ) dan
aiden pun terkejut
Tiba tiba Alana ( hantu sebenenarnya ) menghadap ke raka dan raka pun teriak
Raka : “wakkkkkkkkaakkakkkk…”
Scene 43 – Lanjutan 41
Aiden pun menggunakan senternya untuk mencari kemana pergi nya Alana, namun yang ada
hanya hantu penunggu kampus. Suasana makin keos
Scene 45 – Lanjutan 43
Aiden bergegas keluar untuk mencari letak suara raka ( shoot memutar )
Raka masih ketakukan dan lana masih melangkah menuju raka hingga mentok ke tembok,
( kursi terbuka seiring langkah Alana ) dengan eksprsi wajah yang penuh amarah tiba tiba 1
kursi dilemparkan oleh Alana ke raka dan raka berhasil menghindar lalu dilemparkan kembali
kursi kedua namun aiden datang menjadi benteng raka, dan Alana tiba tiba berkata…
Alana : “aiden maafin aku, aku Cuma mau menghukum dia ( sedih ) supaya dia gak bisa
nyakitin kamu”
Aiden : “tapi dia gak layak mati lan, kris dan farah, mereka gak layak mati, aku tau sekarang
cerita yang selama ini beredar, dan ternyata sisil sadis nama lengkapnya adalah sisilia putri
wilona, aku mengenalnya sebagai Alana, kamu… ( nada sedih ), kamu bukanlah pembully
yang sadis, kamu adalah korban”
Aiden : “aku tau semuanya dari mereka, mereka semuanya muncul bukan karena aku panggil,
namun karena ingin meluruskan cerita yang beredar (cuplikan awal mula Alana dibully)
backsound sedih”
Alana : “bertahun tahun aku sneidir dikampus ini, rasanya hening, aku bener bener hampa,
sampe akhirnya ada yang bisa melihat aku, aku jadi punya teman, kemu den… ( nangis
darah )”
Aiden : “lan sudah lan,, aku mau gak ada lagi budak, dewa, ataupun raja dikampus ini. Aku
mau hentikan tradisi terkutuk dikampus ini, aku mohon lan, plis lan.”
Raka : “den…”
Aiden menjadi mahasiswa semester 3 lalu ia berkumpul dengan mahasiswa baru tiba tiba
mahasiswa baru tersebut ingin ke toilet
Aiden : “ceritta yang kalian denger tentang kampus ini udah gak berlaku (tersenyum),
mahasiswa semester 1 ke toilet boleh, ke kantin boleh, ke perpus juga boleh, yang gak boleh
itu, kencing di kantin, makan diperpus, baca buku di toilet… boleh sih” dan mahasiswa baru
tertawa
Lalu aiden pergi keluar ( lari ) ditengah lalu lalang orang orang ia melihat Alana ditengah lalu
lalang dan aiden tersenyum, Alana pun tersenyum
Tamat ~