PEMAIN=
1.KIARA AYUDYA
2.AKSARA LAKHSYA
3.LIA AMEYSIA
Kiara Ayudya, seorang gadis SMA yang di didik keras untuk menjadi seorang pelajar yang jujur. Lahir dari
keluarga yang menjunjung tinggi jiwa nasionalisme membuatnya terbiasa menjadi pelajaran yang taat
akan peraturan sekolah. Namun, berbanding terbalik dengan lingkungan disekolahnya banyak sekali
siswa yang menyimpang dan tak taat akan aturan salah satunya adalah Aksara.
Aksara lakhsya,teman sekelas Kiara yang sering sekali keluar masuk BK karena kasusnya disekolah. Jiwa
nasionalisme aksara tumbuh saat dirinya membuat sebuah kesalahan kepada Kiara.
Sudut Kiara
Namaku Kiara Ayudya. Lahir dari keluarga yang menjunjung tinggi jiwa
nasionalisme, menjadikanku/membuatku hidup disiplin juga lebih jujur.
Aku menyukainya, rasanya mudah dan lebih damai saat aku menaati
peraturan. Seperti kamu hanya tinggal mengikuti jalan yg sudah dibuat
tanpa takut tersesat. Tapi juga sulit karena tidak semua orang paham
dan mau menaati itu. Termasuk teman-teman di sekolah ku.
mencontek , bertengkar, hanya bermain game bahkan anak anak kecil
sekarang sudah sangat ahli dalam memainkan gadget aku rasa saat usia
ku seusia mereka aku masih ingat aku bermain permainan tradisional,
lalu yang membuat aku heran sekarang taman bermain sangat banyak
tapi mengapa mereka lebih suka bermain ponsel aahh sudahlah, lalu
mengucapkan kata-kata kasar yg tidak seharusnya sudah menjadi hal
biasa, saat ku ingati , mereka acuh tak acuh bilang aku sok lah. Hmm.
aku tidak pernah lelah untuk mengingatkan, karena itu untuk mereka
juga kan. Semua nya masih dalam garis aman sampai hari itu, dia,
membuatku masuk BK atas kesalahan yang dia perbuat.
EXT 1= RUMAH KIARA
Pagi hari yang cerah Kiara sudah siap dengan seragam sekolahnya,ia berkaca untuk memastikan tidak
ada atribut yang tertinggal
Kiara:"dasi udah,bet lengkap,muka udah cakep" (ucapnya lalu tersenyum geli karena tingkahnya sendiri)
"oh iyah, topi dimana yah?"
Kiara:"ibu....ibu lihat topi Kiara gak?"(teriak Kiara yang masih sibuk mencari)
Ibu: cari dulu Kiara (jawab sang ibu dari ruang tengah)
Tak lama ibunya datang kekamar untuk mencari topi putrinya, ia melihat sekeliling ternyata topi
tersebut jatuh dibawah kasur
Kiara kaget pasalnya tadi ia sempat mencari ketempat dimana sang ibu menemukan topinya
Kiara:"tadi aku udah cari kesitu juga ibu, tapi gak ada
Ibu:"yaudah cepet sana berangkat sekarang kan ujian tar telat lagi"
(Ibunya tersenyum mendengar perkataan sang putri, gadis itu tengah mengenakan tasnya lalu
mencium telapak tangan ibunya)
Kiara melewati ruang tengah dimana sang ayah tengah duduk bersama dengan adiknya
Kiara berangkat menuju ke sekolah tak lupa ia menyapa siswa dan guru saat ia melewati mereka
untuk menuju keruang kelasnya
Lia:"selamat pagi kita" (sapa Lia yang tak sengaja bertemu dikoridor kelas saat akan masuk)
Kiara:"sela
mat pagi juga Lia")Lia:"yah kita beda tempat duduk, btw kamu duduk sama siapa?
Kiara:"sama aksara" (Kiara menjawab dengan santai sedangkan yang mendengarkannya terkejut Bukan
main
Lia :"Seriusan?" (Dijawab anggukan kepala oleh Kiara) "kamu tau gak sih kalau dia itu anaknya
gimana,dia tukang keluar masuk BK...
Bel berbunyi menandakan ujian akan segera dimulai ,Kiara menuju kursinya lalu menyiapkan alat
tulisnya, Kiara melirik kursi yang masih kosong disebelahnya.
Bantingan pintu terdengar dan memperlihatkan pria dengan tampang urakanya datang lalu berjalan
menuju kearah mejanya.
Aksara mengambil alat tulis di tasnya tak lupa selembar kertas yang sengaja ia simpan di kolong meja
All: waalaikumsalam
Guru:"hari ini adalah penilaian tengah semester, ibu harap kalian jujur dalam mengerjakan soalnya"
(Guru tersebut langsung membagikan soal , lalu duduk memperhatikan murid muridnya)
Setelah beberapa menit berlalu,Terlihat raut wajah aksara kebingungan ia melirik kearah gadis
disampingnya yang sudah asik dengan soal yang menurutnya mudah
Guru:"aksara kenapa kamu ngeliatin kesamping terus?"
(Aksara terkejut lalu dengan segera ia membuat alibi, begitupun dengan Kiara ia langsung menutup
lembar jawaban itu ia tau pasti aksara sedang menconteknya)
Guru itu berjalan menuju kearah murid yang lainnya, aksara memperhatikan dan merasa aman
akhirnya ia mengambil secarik kertas dibawah meja , gerak gerik aksara membuat Kiara meliriknya dan
ia terkejut karena aksara mencontek
Aksara:"bawel Lo,nih kalau mau liat juga (menyodorkan kertas itu pada Kiara)
Guru:"aksara,Kiara"
Guru datang dengan langkah tergesa menuju kearah keduanya lalu mengambil kertas tadi dari tangan
Kiara, ia membaca lalu mengangkatnya
Guru:"Kiara tinggalkan jawaban kamu sekarang kamu ikut saya keruang BK" Kiara melirik aksara ia
terkejut ia tak percaya dengan perlakuan aksara kepadanya
setelah kepergian Kiara dengan guru tadi, ulangan tetap berlanjut hanya saja diganti guru pengawas.
EXT 4=
Bel istirahat berbunyi, para murid perempuan langsing sibuk membicarakan tentang kiara kecuali Lia,
para murid laki laki sibuk memainkan game di ponselnya tak lupa juga mereka mengumpat kasar
EXT 5=
Aksara keluar kelas bersama dengan temannya menuju ke WC dengan langkah gontai tak sengaja
matanya melirik ruang dimana kita berada didalamnya
Ia melihat gadis itu tengah dikasihani dari jaraknya sekarang ia bisa melihat bahwa gadis itu tengah
menangis
Tak lama Kiara keluar dari ruangan tersebut dengan wajah habis menangis ia melewati aksara dengan
tatapan kecewa
EXT 6=
Kiara masuk ke ruang kelasnya ia memperhatikan sekelilingnya, pada gadis yang sibuk berdandan dan
mengobrol, anak laki laki yang mengumpat kasar karena bermain game
(Narasi)
Bel berbunyi kemudian semua murid duduk begitupun dengan aksara, jujur ia sangat canggung
sekarang.
Guru datang memberikan soal lalu semuanya mengerjakan dengan tenang, pelajaran kali ini adalah
kewarganegaraan
Aksara:"pemuda zaman dulu ambisius ingin Indonesia cepat merdeka dan gw ambisius pengen ngejar
cita cita dengan cara gak jujur? Kayaknya pak Soekarni, sama pak Chaerul Saleh ketawa liat gw"(ucap
aksara dalam hati
EXT 7=
Bel pulang berbunyi, semua murid pulang hanya tinggal aksara yang masih melamun memikirkan
berapa banyak kesalahannya
(Hari itu aku melihat bahwa dia sepertinya merasa bersalah karena membuat kesalahan, aku sangat
bersyukur jika tebakanku benar dan jika tidak tak apa dia akan berubah lambat laun nanti)
EXT 8=
Aksara:"(selama ini gw salah gimana gw mau jadi orang sukses kalau gw jujur, orang tua gw pasti marah
banget kalau tau kelakuan gw)"
Rumah aksara yang sangat sepi karena orang tuanya masih bekerja dan sekarang ia masih memikirkan
kejadian tadi
Ia berjalan menuju ruang tengah kamarnya ia melirik kamar alm kakeknya yang telah lama pergi
Ia duduk di kasur itu dan memperhatikan sekelilingnya matanya melirik kotak yang ada di meja
Ia membuka dan yang ia lihat adalah sebuah bendera yang sudah usang, ia mengambilnya lalu
memeluk bendera apk kakeknya ia semakin merasa bersalah lalu bayangan kejadian tadi, cerpen
Rengasdengklok yang membuatnya langsung merasa bersalah
(Kek, kakek sengaja yah naro ini diatas meja supaya aksara sadar bahwa hidup tanpa kejujuran itu bakal
gak bagus buat kedepannya? Aksara ngerasa bersalah banget kek sekarang)
Aksara menuju kearah kamar mandi untuk mencuci benderi tersebut lalu sekelebat bayangan kejadian
Rengasdengklok muncul kembali dalam ingatannya
(Peristiwa Rengasdengklok)
Aksara bangun lalu bergegas mandi dan memakai seragamnya, ia melirik kearah kaca ternyata ia
sangat urakan sekarang
Ia memasukkan bajunya, lalu memakai dasi dengan rapih serta membawa buku pelajaran sesuai
dengan jadwalnya
Disekolah guru cukup heran karena aksara hari ini berbeda dengan tingkah dan seragamnya
Aksara duduk di kursinya lalu saat ia datang ia langsung bertanya dimana letak keberadaan Kiara
Aksara berjalan menuju keruang musik dan benar disana ada Kiara dan teman temannya sedang
berlatih lalu ia menghampiri Kiara
Kiara:"ngomong apa?"
Aksara:"aku minta maaf soal kejadian kemarin, maaf aku terlalu ambisius sampai lupa kejujuran itu
penting, aku sekarang sadar kenapa kamu suka pelajaran sejarah dan mencontoh perilaku para
pahlawan"
Kiara:"aku harap kamu gak ngelakuin hal yang sama yah sa, kejujuran itu penting banget. Sikap
pahlawan tuh harus kita tiru sa. Kalau dulu mereka berjuang untuk kemerdekaan Indonesia sekarang
kita berjuang untuk pendidikan dan berprilaku jujur sebagai seorang pelajar!"
(Jadi begitulah bagaimana awal mula aku berteman dengan aksara, ia menunjukkan keseriusannya
dalam merubah sikap agar lebih baik lagi)
Kiara menutup novel yang baru saja ia diterbitkan, yah karyanya yang berjudul generasi penerus
bangsa yang terinspirasi dari kisah dirinya dan temannya
Kira kira bagaimana dengan kabar aksara
-Telepon masuk-masuk
Kiara:"halo sa?"
Kiara:" bukunya udah selesai, nanti malem aja kita ketemuan yah
Aksara:"oke, dah"
( Yahh pria itu sekarang sudah menjadi abdi negara katanya terinsipirasi dari alm kakeknya, dan aku?
Aku sekarang sekarang sedang sibuk dengan buku yang aku aku terbitkan lagi
Masih tidak percaya, terkadang hal hal sederhana bisa berdampak besar pada kehidupan orang lain
Aku sangat bersyukur kepada Tuhan karena sekarang semuanya berjalan dengan apa yang aku mau,
aku sekarang paham apa yang kita lakukan dimasalalu sangat berdampak kepadaku sekarang.
Perjalanan ku masih panjang banyak yang harus aku kejar lagi aku tidak akan merasa ini semua adalah
akhir, terimakasih ayah ibu sudah mendidiku menjadi seorang gadis yang jujur hingga aku dipercaya oleh
orang lain.