Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Oleh

FIKRI HABIBIE MUZAKI


NIM 21010100

LABORATORIUM FISIKA DASAR

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI PETROLEUM BALONGAN

INDRAMAYU

2022
LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Oleh

FIKRI HABIBIE MUZAKI


NIM 21010100

LABORATORIUM FISIKA DASAR

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI PETROLEUM BALONGAN

INDRAMAYU

2022

i
ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum fisika dasar 1 dengan judul percobaan “Pengukuran


Perhitungan Percepatan Gravitasi”. Praktikum ini bertujuan agar para praktikan
dapat mengenal dan menggunakan alat ukur dasar dalam fisika, dapat mengolah
data dan menuliskannya dalam aturan baku, dapat menghitung percepatan
gravitasi dengan percobaan ayunan bandul, dapat menghitung percepatan gravitasi
dengan percobaan pegas bersolasi, dapat mengetahui prosedur pengukuran dan
perhitungan percepatan gravitasi. Selain tujuan tersebut, praktikum ini juga
dilakukan untuk menentukan NST (Nilai Skala Terkecil) alat ukur yang
digunakan, dalam praktikum ini dilakukan tiga kali pengukuran. Pada pengukuran
pertama mengukur diameter dalam, diameter luar, dan kedalaman sebuah pipa
dengan menggunakan jangka sorong. Setelah itu mengukur waktu dan panjang
sebuah ayunan bandul. Setelah itu mengukur osilasi pegas, pengukuran panjang,
massa, dan waktu membutuhkan ketelitian dan kerjasama yang baik antar
praktikan agar tercapainya tujuan bersama. Data hasil pengukuran yang di
laporkan akan semakin mendekati benar apabila nilai kesalahannya relatif kecil
dan tingkat ketelitian ditentukan oleh ΔX (kesalahan mutlak) alat ukur.

Kata kunci : NST (Nilai Skala Terkecil), kesalahan mutlak, ketelitian.

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Resmi

Praktikum Fisika Dasar

Oleh

FIKRI HABIBIE MUZAKI


NIM 21010100

Diajukan Guna Memenuhi Penilaian Mata Kuliah

Fisika Dasar Untuk Gelar Diploma III Pada

Program Studi Teknik Perminyaakan

Institut Teknologi Petroleum Balongan

Indramayu

Indramayu, November 2022


Disetujui oleh

Isnani Agriandita, M.Sc


(Dosen Mata Kuliah Fisika Dasar)

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Resmi

Praktikum Fisika Dasar

Oleh

FIKRI HABIBIE MUZAKI


NIM 21010100

Diajukan Guna Memenuhi Penilaian Mata Kuliah

Fisika Dasar Untuk Gelar Diploma III Pada

Program Studi Teknik Perminyaakan

Institut Teknologi Petroleum Balongan

Indramayu

Indramayu, November 2022


Disetujui oleh

Witra, S.Si
(Laboran Praktikum Fisika)

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Resmi

Praktikum Fisika Dasar

Oleh

FIKRI HABIBIE MUZAKI


NIM 21010100

Diajukan Guna Memenuhi Penilaian Mata Kuliah

Fisika Dasar Untuk Gelar Diploma III Pada

Program Studi Teknik Perminyaakan

Institut Teknologi Petroleum Balongan

Indramayu

Indramayu, November 2022


Disetujui oleh

Abharina Khofipah
(Penanggung Jawab Kelompok)

v
vi
iii
Disetujui oleh,

Penanggung Jawab Kelompok Laboran Praktikum Fisika

Abharina Khofipah Witra, S.Si

Dosen Mata Kuliah Fisika Dasar Dosen Mata Kuliah Fisika Dasar

Yanasari, S.Si.,M.Si.P Isnani Agriandita, M.Sc

iv
v
LEMBAR PERSEMBAHAN

Saya persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan saya
kemudahan
dan ridho-Nya dalam menyelesaikan laporan ini.
Khususnya untuk kedua orangtua yang senantiasa memberi dukungan baik berupa
doa
maupun materi yang tak ternilai jumlahnya. Saya bertekad akan membalas setiap
jasa kedua orangtua saya dengan kesuksesan dan kebahagiaan.
Dosen Mata Kuliah Fisika Dasar dan asisten praktikum yang sabar, dan dengan
kelapangan mereka memberikan arahan dan bimbingannya kepada kami
yang belum tau atau bahkan tidak mengenal Fisika.
Teman-teman Teknik Perminyakan C 21, khususnya teman Kelompok 11 yang
telah bekerjasama dalam suka maupun duka selama praktikum.
Teman-teman bermain yang telah membantu dan meramaikan suasana serta
memberikan semangat kepada saya.

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Fikri Habibie Muzaki

Tempat, Tanggal Lahir : Indramayu, 16 Agustus 2004

Alamat : Jakarta

Agama : Islam

Telepon : 081283435826

E-Mail : fikrihabibie08@gmail.com

PENDIDIKAN

2022 – Sekarang Institut Teknologi Petroleum Balongan


2019 – 2022 SMA NEGERI 36 JAKARTA
2016 – 2019 SMP NEGERI 99 JAKARTA
2010 – 2016 SD BHAYANGKARI 05

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan segala kemudahan, kelancaran, dan anugerahnya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan “Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar”. Penyusun
menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak memiliki
kekurangan. Oleh karena itu, kritik serta saran yang membangun sangat penyusun
harapkan demi tercapainya laporang yang lebih baik serta benar.

Pembuatan laporan ini bertujuan untuk memnuhi tugas Mata Kuliah Fisika
Dasar, memenuhi syarat untuk Yudisium, serta menambah wawasan para
mahasiswa/mahasiswi khususnya di bidang Ilmu Fisika, baik secara teori maupun
praktik, melatih para mahasiswa/mahasiswi untuk dapat membuat laporan resmi,
untuk mengetahui fungsi alat-alat laboratorium yang digunakan dalam kegiatan
praktikum tersebut.

Adapun isi “Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar” ini menjelaskan


tentang Pengukuran Perhitungan Percepatan Gravitasi.

Dengan adanya “Laporan Resmi Praktikum Fisika Dasar” ini selain untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah, penyusun
juga berharap agar laporan ini dapat memenuhi sebagian kebutuhan pembaca yang
memerlukan laporan karya ilmiah berbahasa indonesia, khususnya dalam bidang
Ilmu Fisika Dasar.

Indramayu, November 2022

Fikri Habibie Muzaki

vii
UCAPAN TERIMAKASIH

Pada Kesempatan Yang Baik Ini Izinkan Penyusun Mengucapkan


Terima Kasih Kepada Semua Pihak Yang Telah Membantu Dalam
Penyusunan Laporan Ini, Diantaranya:

1. Kedua Orangtua Yang Tiada Lebih Memberikan Seluruh Pengorbanan dan


kasih Sayangnya.
2. Bapak H. Nahnudin Islamy, M.Si., Selaku Ketua Yayasan Bina Islami Dan
Institut Teknologi Petroleum Balongan.
3. Ibu Hj. Hanifah Handayani, M.T., Selaku Direktur Institut Teknologi
Petroleum Balongan.
4. Ibu Yanasari, S.Si., M.Si.P., Selaku Dosen Mata Kuliah Fisika Dasar.
5. Ibu Isnani Agriandita, M.Sc., Selaku Dosen Mata Kuliah Fisika Dasar.
6. Ibu Maydilasari, A. Md., Selaku Laboran Kuliah Fisika Dasar.
7. Bapak Witra, S.Si, Selaku Laboran Kuliah Fisika Dasar.
8. Abharina Khofipah, Selaku Asisten Praktikum Fisika Dasar.
9. Mohamad Rayhan Rahmandika, Selaku Asisten Praktikum Fisika Dasar.
10. Muhammad Nur Azhar, Selaku Asisten Praktikum Fisika Dasar.
11. Muhammad Riyan Caspany, Selaku Asisten Praktikum Fisika Dasar.
12. Ririn Herliana, Selaku Asisten Praktikum Fisika Dasar.
13. Siti Aisyah Almunawaroh, Selaku Asisten Praktikum Fisika Dasar.
14. Teman-Teman Teknik Perminyakan 21 Yang Hebat.
15. Semua Pihak Pendukung.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
LEMBAR PERSEMBAHAN................................................................................v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
UCAPAN TERIMAKASIH...............................................................................viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan...........................................................................................................1
1.2.1 Tujuan Umum......................................................................................1
1.2.2 Tujuan Khusus.....................................................................................2
1.3 Manfaat.........................................................................................................2
1.3.1 Manfaat Untuk Kampus.......................................................................2
1.3.2 Manfaat Untuk Asisten Praktikum Fisika Dasar.................................2
1.3.3 Manfaat Untuk Praktikan.....................................................................2
1.4 Waktu Pelaksanaan......................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................4
2.1 Pengukuran dan Perhitungan Percepatan Gravitasi......................................4
2.1.1 Pengukuran..........................................................................................4
2.1.2 Perhitungan Percepatan Gravitasi........................................................7
2.2 Thermometer..............................................................................................11

ix
BAB III METODOLOGI....................................................................................14
3.1 Metode Literatur.........................................................................................14
3.2 Metode Wawancara....................................................................................14
3.3 Metode Observasi.......................................................................................14
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN...............................15
4.1 Praktikum Pengukuran Dan Perhitungan Percepatan Gravitasi.................15
4.1.1 Alat Dan Bahan....................................................................................15
4.1.1.1 Alat................................................................................................15
4.1.1.2 Bahan............................................................................................15
4.1.2 Prosedur Percobaan.............................................................................15
4.1.3 Hasil Pengamatan................................................................................18
4.1.4 Pengolahan Data..................................................................................19
4.1.4.1 Percobaan Pengukuran Pipa..........................................................19
4.1.4.2 Pengolahan Data Percobaan Ayunan Bandul.................................22
4.1.5 Pembahasan.........................................................................................25
4.1.5.1 Analisa Data...................................................................................25
4.1.5.2 Analisa Kesalahan.........................................................................26
4.2 Praktikum Termometer...............................................................................27
4.2.1 Alat Dan Bahan....................................................................................27
4.2.1.1 Alat................................................................................................27
4.2.1.1 Bahan............................................................................................27
4.2.2 Prosedur Percobaan.............................................................................27
4.2.3 Hasil Pengamatan................................................................................28
4.2.4 Pengolahan Data..................................................................................29
4.2.5 Pembahasan.........................................................................................33
4.2.5.1 Analisa Data...................................................................................33
4.2.5.2 Analisa Kesalahan..........................................................................33
BAB V PENUTUP................................................................................................34
5.1 Kesimpulan.................................................................................................34
5.2 Saran...........................................................................................................34
5.2.1 Saran Untuk Institut Teknologi Petroleum Balongan..........................34
5.2.2 Saran Untuk Asisten Praktikum...........................................................35

x
5.2.3 Saran Untuk Praktikan.........................................................................35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skala Jangka Sorong............................................................................5


Gambar 2.2 Jangka Sorong......................................................................................5
Gambar 2.3 Ayunan Bandul.....................................................................................9
Gambar 2.4 Osilasi Pegas......................................................................................10

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Percobaan Pengukuran…………….………………18


Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Percobaan Ayunan Bandul (n = 10)……...…………
18
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Percobaan Osilasi Pegas (n = 10)………..………..19
Tabel 4.4 Pengolahan Data Percobaan Ayunan Bandul……………….…………22
Tabel 4.5 Pengolahan Data Percobaan Osilasi Pegas............................................23
Tabel 4.6 Pengolahan Data Percobaan Osilasi Pegas............................................24
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Thermometer Batang Pada Kondisi Air Membeku
dan
Mendidih…………………………………………………………………………28
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Termometer Badan dan Termometer Batang Pada
Kondisi Air Hangat................................................................................................29
Tabel 4.9 Hasil Pengolahan Data Percobaan Termometer………………………32

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Ba pecobaan 1 dan ba percobaan 2

Dokumentasi percobaan

Kartu kuning

xiii
xiv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Institut Teknologi Petroleum Balongan (ITPB) memiliki Mata Kuliah Fisika Dasar I yang
merupakan Mata Kiliah Dan yang diberikan kepada mahasiswa Institut Teknologi
Petroleum Balongan pada semester pertama Mata kuliah ini diberikan sebagai dasar
para mahasiswa untuk bekal keilmuan dasar baik untuk teknik perminyakan dan teknik
kimia. Tujuan ilmu fisika pada bidang teknik Perminyakan ini kita tahu cukup banyak.
Pada semester awal ini, yang diberikan kepada para mahasiswa Institut Teknologi
Petroleum Balongan ialah dasar-dasar mengenal thermometer. percepatan gravitasi,
viskositas dan hidrostatika yang merupakan bagian dari dasar-dasar fluida. Dimana
nantinya pada semester lanjut atau semester 2, akun ada mata kuliah mengenai
mekanika fluida yang akan dikupas habis sebagai bekal para mahasiswa Akamigas
Balongan untuk menjadi Ahli Madya dalam bidang minyak dan gas. Mahasiswa Institut
Teknologi Petroleum Balongan pain Mata Kuliah Fisika Dasar I di semester awal ini wajib
mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran dengan baik dari mulai kegiatan belajar
mengajar yang harus dipenuhi minimal 80%. Selain mengikuti kegiatan belajar mengajar,
para mahasiswa Akamigas Balongan juga diiwajibkun untuk mengikuti kegiatan
Praktikum Fisika Dasar I yang bertujuan untuk menambah wawasan tentang ilmu-ilmu
fisika.

Fisika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan dari berbagai macam cabang
ilmuyang kita pelajari dan sering kita kenal dalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya,
segala peristiwa yang telah terjadi dalam kehidupan sehari-hari manusia itu tidak pernah
lepas dari fisika. Namun, sering kita tidak menyadari bahwa hal yang baru saja kita alami
bahkan berulang dalam kehidupan kita itu sangat erat berhubungannya dengan fisika.
Sebagai contoh. seperti kita memasak air di dapur, memukul meja dengan tangan,
menyapu lantai Itu semun juga sebagian penerapan dari ilmu fisika, yaitu tentang proses
terjadinya perpindahan kalor atau panas dimans air mengalami konveksi. Hal- hal
semacam ilmiah yang terkadang kita sering tidak menyadarinya.

Ilmu fisika merupakan ilmu yang mencakup setiap peristiwa keadaan alam yang terjadi
di dunia ini. Contoh lainnya adalah bola yang dilempar ke atas, pasti bola tersebut akan
kembali ke bawah. Awalnya itu diakibatkan oleh adanya percepatan gravitasi dan
percepatan gravitasi itu sendiri diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi bumi. Kedua hal
tersebut akan dijelaskan dalam ilmu fisika.

Laporan Resmi Praktikum Fisika 1


Dasar
Mencari tahu bagaimana caranya prinsip kerja dari Ayunan Bandul, Thermometer,
adalah sesuatu hal yang semestinya kita ketahui. Maka dari itu, kita diajarkan tidak
hanya teori saja, namun kita juga diajarkan bagaimana proses praktik dan proses
penerapannya dalamo kehidupan sehari-hari. Pada kesempatan ini, kita diajak untuk
membuktikan teori-teori yang sudah ada dalam ilmu fisiks melalui praktikum-praktikum
yang juga akan mengajarkan kita bagaimana menerapkan ilmu fisika dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam hal ini praktikum yang akan kita lakukan diantaranya Thermometer,
Percepatan gravitasi.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Dasar
2. Untuk memenuhi syarat yudisium
3. Untuk menambah wawasan tentang ilmu fisika
4. Untuk melatih kerja sama kelompok
5. Untuk melatih mahasiswa dalam membuat laporan

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mengenal dan dapat menggunakan alat ukur dasar dalam fisika
2. Dapat mengolah data dan menuliskannya dalam aturan baku
3. Menghitung percepatan gravitasi disuatu tempat dengan
percobaan ayunan bandul
4. Menghitung percepatan gravitasi dengan percobaan pegas
berisolasi.
5. Dapat mengetahui prosedur pengukuran dan perhitungan
percepatan gravitasi
6. Mengetahui pembacan skala pada Termometer.
7. Dapat mengolah data dan menuliskannya dalam aturan baku.
8. Mengetahui jenis jenis Termometer.

1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Untuk Kampus
1. Meningkatkan kualitas mahasiswa/mahasiswi.
2. Untuk media pembelajaran dimana laporan akan di taruh di
perpustakaan sebagai media belajar.

Laporan Resmi Praktikum Fisika 2


Dasar
3. Untuk memvisualisasikan segala teori yang di dapat oleh
mahasiswa.
4. Untuk data bagi kampus yang mungkin akan berguna di suatu
saat kelak.
5. Mendapat pengetahuan baru.
6. Mengembangkan keterampilan baru.

1.3.2 Manfaat Untuk Asisten Praktikum Fisika Dasar


1. Untuk membantu praktikum dalam kegiatan praktikum.
2. Membantu praktikan agar terhindar dari bahaya yang ada di
laboratorium.
3. Membantu praktikan dalam menjaga alat yang digunakan untuk
melalukan percobaan praktikum fisika dasar.

1.3.3 Manfaat Untuk Praktikan


1. Untuk menambahkan pengetahuan praktikum.
2. Untuk melatih ketelitian praktikan dalam melakukan percobaan
di laboratorium.
3. Dapat menggunakan alat dan bahan yang ada di laboratorium
dengan baik.
4. Melatih sifat social Kerjasama dalam kelompok.
5. Untuk mengetahui bahaya yang ada di laboratorium.

1.4 Waktu Pelaksanaan


Laporan ini dibuat setelah melaksanakan praktikum di ruangan
dilaksanakan sebanyak 2 kali. Yaitu pengukuran percepatan gravitasi pada
tanggal 24 November 2022 hingga 29 November 2022 dengan metode
percobaan.
Pada tanggal 18 November 2022 dilaksanakan Technical Meeting
sekaligus pemberian tugas pendahuluan dengan isi tugas yaitu
memperkenalkan alat-alat Laboratorium Fisika Dasar, fungsinya, serta gambar
alat-alat tersebut. Praktikum percobaan pertama dilaksanakan pada tanggal 24
November 2022 dengan judul Pengukuran Perhitungsan Percepatan Gravitasi.

Laporan Resmi Praktikum Fisika 3


Dasar
Praktikum percobaan kedua dengan judul Termometer yang dilaksanakan pada
tanggal 29 November 2022.
Susunan dari Laporan Resmi Fisika Dasar ini adalah BAB I pendahuluan
yang berisi sub-sub bab, seperti latar belakang, tujuan pembuatan laporan,
manfaat pembuatan laporan bagi kampus. BAB II berisi tinjauan teori, seperti
penjabaran laporan mengenai Pengukuran Perhitungan Percepatan Gravitasi
dan Termometer. BAB III berisi tentang metodologi, yaitu metode yang
digunakan dalam pembuatan laporan. BAB IV berisi tentang hasil pengamatan
dari Laporan Pengukuran Perhitungan Percepatan Gravitasi dan Termometer.
BAB V berisi tentang penutup, kesimpulan, saran, dan daftar pustaka.

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengukuran dan Perhitungan Percepatan Gravitasi


2.1.1 Pengukuran
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi atau kapasitas.
Biasanya terhadap suatu standar atau satuan ukur. Mengukur adalah
membandingkan suatu besaran dengan besaran standar. Satuan adalah
besaran pembanding yang digunakan dalam suatu pengukuran, contohnya
panjang. Yang tidak baku adalah jengkal, pencel, dan tongkat. Pengukuran
dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang digunakan menjadi
patokannya. Hasil pengukuran terdiri dari angka dan satuan.

Pengukuran merupakan proses perbandingan suatu besaran yang


diukur menggunakan besaran lainnya yang sudah ditentukan standarnya.
Gerakan ayunan bandul sederhana berkaitan dengan panjang tali sudut
awal, massa bandul, amplitudo dan periode ayunan panjang tali yang di

Laporan Resmi Praktikum Fisika 4


Dasar
gunakan untuk mengikat bandul merupakan tali tanpa massa dan tidak
dapat mulur, dan bandul dianggap sebagai massa titik.

Jika tidak ada gaya atau gerakan maka suatu ayunan akan terus
beriosolasi tanpa behenti. Namun kenyataanya jika kita mengayunkan jika
kita mengayunkan bandul setelah sekian lama osilasi terdiam dikarenakan
adanya gesekan. Apabila benda dilepaskan dari ketinggian tertentu, maka
benda tersebut akan jatuh dan bergerak mengarah ke pusat bumi. Laporan
Resmi Praktikum Fisika dasar 6 |Laporan Resmi Praktikum Fisika dasar
Percepatan gravitasi bumi dapat di ukur dengan beberapa metode
eksperimen yaitu salah satunya dengan metode ayunan bandul matematis,
sistem bandul sederhana, benda bergerak hanya dikendalikan oleh
gravitasi bumi.

Bahwa semua benda yang di jatuhkan di dekat permukaan bumi


maka akan bergerak jauh dengan percepatan yang sama, gaya yang bekerja
adalah gaya gravitasi dengan cara bekerja vertical.

Tidak hanya dalam fisika, pengukuran juga sangat penting dalam


kehidupan sehari – hari. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kegiatan
yang disadari atau tidak termasuk dalam pengukuran. Aktivitas mengukur
menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan dalam mempelajari
fenomena yang sedang di pelajari. Mengukur adalah membandingkan
suatu besaran dengan besaran lainnya yang telah kita sepakati misalnya
untuk mengukur panjang sebuah kabel maka yang diginakan adalah
meteran.

Dalam hal ini besaran yang dibandingkan adalah panjang dari


kabel tersebut. Meteran merupakan alat ukur besaran panjang yang
satuannya telah disepakati. Mengukur dapat dikatakan sebagai usaha
mendeskripsikan atau mendefinisikan karakteristik suatu permasalahan
kuantitatif. Dan jika dikaitkan dengan proses penelitian atau sekedar
pembuktian suatu hipotesis maka pengukuran menjadi jalan untuk mencari

Laporan Resmi Praktikum Fisika 5


Dasar
data-data dan untuk memperoleh hasil atau data dari suatu pengukuran
yang akurat dan dapat dipercaya. Oleh karena itu, praktikum pengukuran
ini merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam mempelajari fisika,
karena sudah dapat kita ketahui betapa penting dan dibutuhkan dalam
aktivitas fisika.

Ketidakpastian dalam fisika eksperimental, sebabnya adalah :

1. Keterbatasan alat ukur (Least Count/NST = Nilai Skala Terkecil)


2. Kesalahan pengukuran
3. Kesalahan system :
 Kesalahan kalibrasi alat ukur
 Kesalahan titik nol
 Kesalahan pegas

Kesalahan-kesalahan tersebut menyebabkan hasil pengukuran


kurang tepat, dapat lebih besar atau lebih kecil. Inilah yang dimaksud
ketidakpastian dalam percobaan. Least Count (nst = nilai skala terkecil)
Setiap alat ukur pada umumnya memiliki keterbatasan daya ukur, atau
keterbatasan kemampuan dalam mengukur suatu besaran, keterbatasan ini
disebut Least Count atau nilai skala terkecil. Dalam suatu alat ukur jarang
sekali terdapat skala yang berjarak kurang dari 1 mm, hal ini karena mata
manusia umumnya sulit melihat jarak kurang dari 1 mm. Nonius 28 Pada
beberapa alat ukur, terdapat alat bantu skala yang disebut nonius. Nonius
membuat seolah-olah dua garis skala yang kecil menjadi besar, dan mudah
dilihat. Pada di bawah ini skala nonius (bagian bawah) titik 0 nya berimpit
dengan nilai 2 dan angka 10 nya berimpit dengan 2,9. Artinya 9 skala
utama dibagi menjadi 10 bagian. Sehingga jarak antara skala nonius
seakan-akan 0,01 pada skala utama. Bahwa semua benda semua benda
yang di jatuhkan didekat permukaan bumi akan bergerak jatuh dengan
percepatan yang sama. Jika tahanan udara dapat diabaikan. Gaya yang
menyebabkan percepatan ini adalah gaya gravitasi. Gaya gravitasi tersebut
bekerjja secara vertikal. Pengukuran adalah bagian penting dalam fisika.

Laporan Resmi Praktikum Fisika 6


Dasar
Dalam melakukan penelitian, pengukuran merupakan salah satusyarat
yang tidak boleh di tinggalkan. Tidak hanya dalam fisika, pengukuran juga
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari
banyak kegiatan yang disadari atau tidak termasuk dalam pengukuran.
Aktivitas mengukur menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan
dalam mempelajari fenomena yang sedang di pelajari. Mengukur adalah
membandingkan suatu besaran dengan besaran lainnya yang telah kita
sepakti misalnya untuk mengukur panjang sebuah kabel maka yang
diginakan adalah meteran.

Least Count (nst = nilai skala terkecil)

Setiap alat ukur pada umumnya memiliki keterbatasan daya ukur, atau
keterbatasan kemampuan dalam mengukur suatu besaran, keterbatasan ini
disebut Least Count atau nilai skala terkecil. Dalam suatu alat ukur jarang
sekali terdapat skala yang berjarak kurang dari 1 mm, hal ini karena mata
manusia umumnya sulit melihat jarak kurang dari 1 mm.
Nonius

Pada beberapa alat ukur, terdapat alat bantu skala yang disebut nonius.
Nonius membuat seolah-olah dua garis skala yang kecil menjadi besar, dan
mudah dilihat.. Pada gambar 1.1 di bawah ini skala nonius (bagian bawah)
titik 0 nya berimpit dengan nilai 2 dan angka 10 nya berimpit dengan 2,9.
Artinya 9 skala utama dibagi menjadi 10 bagian. Sehingga jarak antara skala
nonius seakan-akan 0,01 pada skala utama.

Gambar 2.1 skala jangka sorong

Laporan Resmi Praktikum Fisika 7


Dasar
Gambar 2.2 jangka sorong

Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter dalam,luar,dan


tinggi tabung.ketelitian jangka sorong tergantung skala dapat berupa 0,1
mm, 0,2 mm,dan 0,5 mm. Setiap jangka sorong memiliki skala utama (SU)
dan skala bantu atau sekala nonius (SN). Jangka sorong terdiri dari dua
pasang rahang pasangan. Rahang yang pertama digunakan untuk mengukur
diameter dalam, sedangkan rahang yang kedua digunakan untuk mengukur
diameter luar.
Geometris obyek ukur mempunyai bentuk yang beracam-macam.
Oleh karena itu cara mengukur pun bisa bermacam-macam. Agar hasil
pengukurannya mendapatkan hasil yang paling baik menurut standart yang
berlaku maka diperlukan cara pengukuran yang tepat dan benar. Untuk itu
perlu diketahui klasifikasi dari pengukuran Ada beberapa pengukuran
berdasarkan cara pengukuran yang bisa dilakukan untuk mengukur
geometris obyek ukur,yaitu:

Pengukuran Langsung

Proses pengukuran yang hasil pengukurannya dapat dibaca langsung dari


alat ukur yang digunakan disebut dengan pengukuran langsung. Contoh
mengukur diameter poros dengan jangka sorong atau mikrometer.

Pengukuran Tak Langsung

Bila dalam proses pengukuran tidak bisa digunakan satu alat ukur saja dan
tidak bisa dibaca langsung dari hasil pengukurannya, maka pengukuran
yang deMikian ini disebut pengukuran tak langsung. Kadang-kadang untuk

Laporan Resmi Praktikum Fisika 8


Dasar
mengukur satu benda ukur diperlukan dua atau tiga buah alat ukur standar,
alat ukur pembanding dan alat ukur pembantu. Contoh: Pengukuran
ketirusan poros dengan menggunakan senter sinus (sine center) yang harus
dibantu dengan jam ukur(dial indikator) dan blok ukur.

Tempat ukur yang biasa digunakan dalam pengukuran diantaranya :

a. Jangka sorong

Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter dalam,luar,dan tinggi


tabung.ketelitian jangka sorong tergantung skala dapat berupa 0,1 mm, 0,2
mm,dan 0,5 mm. . Setiap jangka sorong memiliki skala utama (SU) dan
skala bantu atau sekala nonius (SN). Jangka sorong terdiri dari dua pasang
rahang pasangan. Rahang yang pertama digunakan untuk mengukur
diameter dalam, sedangkan rahang yang kedua digunakan untuk mengukur
diameter luar.

2.1.2 Perhitungan Percepatan Gravitasi


Gravitasi adalah gejala adanya interaksi antara dua bunda
bermassa, yaitu beruba gaya Tarik menarik. Ilmuan pertama kali yang
memahami gaya gravitasi adalah Sir Isaac Newton, yaitu pada Abad 16
masehi. Newton mengemukakan bahwa ternyata ada suatu gaya pada suatu
jarak tertentu yang memungkin kan dua benda atau lebih saling berinteraksi.
Gaya yang menarik lita selalu menuju kebawah itu disebut gaya gravitasi.
Gaya gravitasi terdapat pada semua benda. Semakin besar massa tersebut
semakin besar pula gaya gravitasi yang ditimbulkannya. Bumi kita
merupakan bola yang sangat besar, sehingga bumi memliki gaya gravitasi
yang besar pula yang dapat menarik segala benda yang berada didekatnya
oleh karena itulah, walaupun kita berada dibagian bawah bola bumi, kita
tidak akan jatuh karena ada gaya gravitasi bumi yang arahnya menuju pusat
bumi.
Percepatan gravitasi adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan
partikel untuk menarik partikel ke arahnya dalam jarak atau medan gravitasi

Laporan Resmi Praktikum Fisika 9


Dasar
tertentu. Percepatan gravitasi bumi adalah besarnya gaya tarik bumi yang
bekerja pada benda. Percepatan gravitasi suatu objek yang berada pada
permukaan laut dikatakan ekuivalen dengan 1g, yang didefinisikan memiliki
nilai 9,80665 m/s2. Percepatan ditempat lain seharusnya dikoreksi dari nilai
ini sesuai dengan ketinggian dan juga pengaruh benda-benda ber massa
besar di sekitarnya. Umumnya digunakan nilai 9,81 m/s2 untuk mudahnya.
Nilai g dapat diukur dengan berbagai metode. Bentuk-bentuk
paling sederhana misalnya dengan menggunakan pegas atau bandul yang
diketahui konstanta-konstantanya. Dengan melakukan pengukuran dapat
ditentukan nilai percepatan gravitasi di suatu tempat, yang umumnya
berbeda dengan tempat lain. Setiap titik yang berada di medan gravitasi
bumi akan memiliki percepatan gravitasi yang besarnya dapat dinyatakan
dengan menggunakan persaman rumus :

M
g=G ……...............................................Persamaan 1.1

Keterangan:
G = Percepatam Gravitasi (M/S2)

M = Massa Benda Sumber (Kg)

R = Jari-Jari Pisah Benda Sumber Ke Benda Uji (M)

G = Konstanta Gravitasi Umum (6,673 X 10-11 Nm2/Kg2)

Untuk menentukan percepatan gravitasi dapat dilakukan dengan


metode ayunan bandul dan osilasi pegas.

1. Ayunan Bandul

Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat
berayun secara bebas dan periodik yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam
dinding kuno yang mempunyai ayunan. Dalam bidang fisika, prinsip ini

Laporan Resmi Praktikum Fisika 10


Dasar
pertama kali ditemukan pada tahun 1602 oleh Galileo Galilei, bahwa
periode (lama gerak osilasi satu ayunan), di pengaruhi oleh panjang tali dan
percepatan gravitasi.

Ayunan fisis (bandul) dapat digunakan dalam percobaan untuk

menentukan percepatan gravitasi. Pada dasarnya percobaan dengan bandul


ini tidak terlepas dari getaran, dimana pengertian getaran itu sendiri adalah
gerak bolak-balik secara periode melalui titik kesetimbangan. Getaran dapat
bersifat sederhana dan kompleks.

Jika suatu partikel dalam gerak periodik bergerak bolak-balik


melewati lintasan yang sama, maka gerak inilah yang dinamakan dengan
gerak osilasi atau vibrasi atau getaran (Giancoli,2007).

Untuk Ayunan Bandul :

Gambar 2.3 Ayunan Bandul

Bila sudut ayunan (Q) kecil, maka :


.................................
=
...............Persamaan 1.2

Sehingga didapatkan persamaan:

Laporan Resmi Praktikum Fisika 11


Dasar
................................................Persamaan 1.3

Keterangan :
T = Waktu untuk berayun (s)

g = Percepatan gravitasi (m/s2)

l = Panjang tali penggantung (m)

2. Osilasi Pegas
Gaya pegas merupakan suatu gaya tarik yang ditimbulkan oleh
pegas. Gaya yang muncul itulah yang disebut dengan gaya pegas. Gaya
pegas ini timbul disebabkan karena adanya sifat elastik/sifat lenting pegas.
Sifat elastik ini dipunyai oleh benda yang apabila diubah bentuknya setelah
dilepaskan, maka benda itu akan kembali ke keadaan/bentuk semula. Oleh
sebab gaya pegas ini disebabkan oleh sifatnya yang elastic atau sifat lenting
pegas maka gaya pegas juga disebut gaya elastik atau gaya lenting.

Menurut hukum Newton II, percepatan yang dihasilkan oleh


resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan
resultan gaya, searah dengan resultan gaya, berbanding terbalik dengan
massa benda.

Galileo Galilei, mengemukakan bahwa semua benda akan jatuh


dengan percepatan konstan yang sama jika tidak ada udara atau hambatan
lainnya. Ia menyatakan bahwa untuk sebuah enda yang jatuh dari keadaan
diam, jarak yang ditempuh akan sebanding dengan kuadrat waktu.

Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya
ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali pada
keadaan setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekeja padanya
dihilangkan.

Laporan Resmi Praktikum Fisika 12


Dasar
Gambar 2.4 Osilasi Pegas

=
............................................................Persamaan 1.4

mg = cx
........................................................... Persamaan 1.5

Keterangan :
T = Periode osilasi (s)
c = Konstanta pegas (kg/s²)
m = Massa pegas (kg)
x = Besar simpangan (m)
g = Percepatan gravitasi (m/s²)

2.2 Thermometer
Suhu atau temperatur adalah besaran yang menyatakan panas atau
dingin suatu benda terhadap suatu ukuran standar. Termometer adalah alat
untuk mengukur suhu berskala, dimana skala-skala dibuat berdasarkan
perubahan sifat fisis benda akibat perubahan suhu. Istilah thermometer
berasal dari bahasa latin “hermo” yang berarti panas dan meter yang berarti
untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacammacam, yang
paling umum digunakan adalah termometer air raksa.

Untuk membuat sebuah termometer khususnya termometer zat


cair, hal yg perlu diperhatikan adalah prinsip kerja termometer tersebut

Laporan Resmi Praktikum Fisika 13


Dasar
yaitu bekerja berdasarkan pemuaian zat cair. Untuk itu perlu memilih zat
cair yang peka terhadap perubahan suhu, yaitu cepat memuai jika terkena
panas dari benda yang diukur suhunya. Umumnya zat cair yang mengisi
termometer adalah raksa. Raksa mempunyai beberapa keunggulan antara
lain :

1. Cepat menyerap panas dari benda yang diukur suhunya


2. Pemuainnya teratur
3. Daerah ukurannya besar karena raksa baru akan membeku pada suhu -
39ºC dan baru akan mendidih pada suhu 357ºC
4. Tidak membasahi dinding kaca
5. Warnanya mengkilap sehingga mudah dilihat

Pada Thermometer Celsius air membeku pada skala 0 (°C) dan


mendidih pada skala 100 (°C), pada Termometer Reaumur air membeku
pada skala 0 (°R) dan mendidih pada skala 80 (°R), sedang Termometer
Fahrenheit air membeku pada skala 32 (°F) dan mendidih pada skala 212
(°F), pada Termometer Kelvin, air membeku pada skala 273 (°K) dan
mendidih pada skala 373 (°K). Suhu termasuk besaran pokok. Satuan suhu
yang sering digunakan adalah Celcius, namun dalam Satuan Internasional
(SI), satuan suhu adalah Kelvin.
Bila titik didih air menurut table adalah T°C, sedangkan
thermometer batang dalam air mendidih menunjukkan b°C dan pembacaan
dalam air membeku a°C. Beberapa macam thermometer berdasarkan skala :
1. Skala Celcius, titik lebur = 0°C, titik didih = 100°C
2. Skala Reamur, titik lebur = 0°R, titik didih = 80°R
3. Skala Fahrenheit, titik lebur = 32°F, titik didih = 212°F
4. Skala Kelvin, titik lebur = 273°K, titik didih = 373°
Terdapat beberapa jenis termometer antara lain yaitu:
1. Termometer Laboratorium
2. Termometer Klinis
3. Termometer Ruangan

Laporan Resmi Praktikum Fisika 14


Dasar
4. Termometer Digital
5. Termokopel
6. Termometer air raksa
7. Termometer spring
8. Termometer elektronik
Untuk menera termometer badan digital, diperlukan termometer
batang yang mempunyai range antara 0°C sampai dengan 100°C. Setelah
termometer batang ditera secara langsung pada suhu titik beku 0°C dan titik
didih 100°C dengan tekanan udara sebesar 1 atm, lalu termometer
dimasukkan ke dalam air hangat, yang diperkirakan suhuya berada diantara
35°C sampai dengan 42°C. Bila titik didih air yaitu T°C, sedangkan
termometer batang dalam air mendidih menunjukkan b°C dan dalam air
yang membeku a°C maka harga skala termometer yaitu :

T
...........…………………….………Persamaan 1.6
B-a

Sehingga termometer batang dalam air hangat yang bersuhu t0C,


akan mempunyai suhu yang sebenarnya :

……………………….....……….Persamaan 1.7
Koreksi termometer batang adalah selisih antara suhu
sesungguhnya dan suhu terbaca, yaitu :

X-
.…. t …..………………..……….……….Persamaan 1.8

Jika termometer badan digital menunjukan tI, maka koreksi


termometer badan adalah :

X – t’
.........…………………….……..Persamaan 1.9
Keterangan :

T = Titik didih air (100o C)

Laporan Resmi Praktikum Fisika 15


Dasar
a = Suhu air membeku pada termometer batang (°C)

b = Suhu air mendidih pada termometer batang (°C)

t = Suhu air hangat pada termometer batang (°C)

t’ = Suhu air hangat pada termometer badan digital


(°C)

X = Suhu sebenarnya (°C)

BAB III

METODOLOGI
3.1 Metode Literatur
Melalui data-data yang diberikan pada saat melaksanakan
praktikum Pengukuran dan Perhitungan Percepatan Gravitasi dan
Termometer. Saya mendapatkannya dari buku-buku yang tersedia, laporan
tahun lalu, dan dari modul praktikum Pengukuran Perhitungan Percepatan
Gravitasi dan data yang diperoleh dari buku dan jurnal.
3.2 Metode Wawancara
Metode ini dengan cara memberikan pertanyaan kepada Asisten
laboratorium praktikum Pengukuran Perhitungan Percepatan Gravitasi dan
Termometer dan juga memberikan pertanyaan kepada kakak tingkat yang
sebelumnya telah melaksanakan praktikum Pengukuran dan Perhitungan
Percepatan Gravitasi dan Termometer.
3.3 Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan
penelitian pada praktikum di Labolatorium Fisika Institut Teknologi
Petroleum Balongan.

Laporan Resmi Praktikum Fisika 16


Dasar
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Praktikum Pengukuran Dan Perhitungan Percepatan Gravitasi
4.1.1 Alat Dan Bahan
4.1.1.1 Alat
Alat yang digunakan pada Praktikum Pengukuran
Perhitungan Percepatan Gravitasi adalah:
1. Jangka sorong
2. Mistar
3. Neraca Pegas
4. Stopwatch
5. Tiang Statif
4.1.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada Praktikum Pengukuran dan
Perhitungan Percepatan Gravitasi adalah:
1. Beban
2. Pipa
3. Tali

Laporan Resmi Praktikum Fisika 17


Dasar
4.1.2 Prosedur Percobaan
A. Prosedur Percobaan Pengukuran

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Benda yang akan diukur dijepit antara A dan B, tekan pengunci

Amati pembaca skala utama dan skala nonus. Skala utama


terletak pada U bagian bawah dan skala nonius terletak pada N

Catat pendataan pada skla utama dengan pembaca garis


terakhir pada skala utama sebelum angka nol pada skala nonius

Catatan pembacaan angka dari skala nonius yang ditunjukkan


oleh garis lurus yang dibentuk oleh skala utama dan skala
nonius. Kemudian dikalikan dengan ketelitian pada skala
nonius yang sudah dikonversikan satuannya.
Hasil pengukuran panjang benda : p = SD + (Sp x ketelitian)
Penulisan hasil pengukuran: p = P±∆p
Dengan ∆p=1/2ketelitian

Jumlahkan pembacaan angka yang tercatat dari skala utama


dan skala nonius

Ulangi langkah-langkah 2 sampai dengan 6 pada benda yang


berbeda ukuran

Rapikan kembali alat-alat dan bahan yang telah digunakan

B. Prosedur Percobaan Perhitungan Percepatan Gravitasi


Dengan Ayunan Bandul

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan


Laporan Resmi Praktikum Fisika 18
Dasar
Catat massa beban yang digunakan

Ikatkan beban dengan tali

Gantungkan tali pada tiang statif, ukur ketinggian tali tersebut

Buat suatu simpangan, lalu lepaskan beban

hitung dan catat waktu dan banyaknya ayunan bandul sampai


bandul tersebut dalam keadaan diam

Ulang percobaan sebanyak 2 kali

Ulang langkah 4 sampai dengan 7 dengan panjang tali yang


berbeda

Rapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan

C. Prosedur Percobaan Perhitungan Percepatan Gravitasi


Dengan Osilasi Pegas

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan


osilasi pegas

Gantungkan neraca pegas pada tiang statif

Catat massa beban yang digunakan

Laporan Resmi Praktikum Fisika 19


Dasar
Gantungkan beban pada neraca pegas

Buat suatu simpangan, kemudian melepaskan beban hingga


timbul osilasi dengan beban

Hitung dan catat waktu dan banyaknya osilasi pegas sampai


pegas tersebut dalam keadaan diam

Ulang percobaan sebanyak 2 kali

Ulang langkah 4 sampai dengan 7 dengan simpangan yang


berbeda

Rapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan

4.1.3 Hasil Pengamatan

Tabel 4.1
Hasil Pengamatan Percobaan Pengukuran
Menggunakan Jangka Sorong
Pengukuran OD ID t (± 0,05 OD2 ID2 t2
(±0,05 (±0,05 mm)
mm) mm)
1 26,7 20,8 107,2 712,89 432,64 11,491.84
2 26,8 20,8 109,4 718,84 432,64 11,968.36
3 26,8 20,1 107,2 718,84 404,01 11,491.84
4 26,8 20,6 112,3 718,84 424.36 12,611.29
5 26,8 20,8 112,3 718,84 718.24 12,611.29
Ʃ 133.9 103.1 548.4 3,588.2 2,402.8 60.17462

Laporan Resmi Praktikum Fisika 20


Dasar
5 9

Tabel 4.2
Hasil Pengamatan Percobaan Ayunan Bandul (n = 10)

l (m) t (s) T T2 1/T2 1/l


27,5 cm 9,69 0,969 0,938961 1.06500696 0,03636
24,5 cm 9,44 0,944 0,891136 1.12216317 0,04081
2
21 cm 8,50 0,850 0,7225 1.38408304 0,04761
5
18 cm 7,90 0,790 0,6241 1.60230732 0,05555
3
15 cm 7,15 0,715 0,511225 1.95608587 0,06666
2

Tabel 4.3
Hasil Pengamatan Percobaan Osilasi Pegas (n = 10)
Percobaan m(Kg) Δx(m) t(s) T(s) T2(s2) 1/m(1/ 1/T2(1/s2)
Kg)
1 0.0504 0.04 6.40 0.64 0.4096 19.8412 2.44140
2 0.0604 0.055 6.94 0.694 0.481636 16.5562 2.07625
3 0.0702 0.075 7.50 0.75 0.5625 14.2857 1.77777
4 0.0802 0.094 7.97 0.797 0.635209 12.5 1.57428
5 0.0902 0.111 8.50 0.85 0.7225 11.1111 1.384080

Laporan Resmi Praktikum Fisika 21


Dasar
4.1.4 Pengolahan Data
4.1.4.1 Percobaan Pengukuran Pipa
1. Panjang diameter luar pipa

x=
∑ xi
n

133.9
x=
5
x=26.78 mm

Δx =
1
5 5 √
√ 5(17.9292)−¿ ¿ ¿ Δx = 1 89.646−17.9292
4

Δx =
5√
1 71.7168 1
4 5
1
= √ 17.9292 Δx = ( 4.234 ) Δx =0,846 8 mm
5

Jadi panjang diameter luar pipa tersebut adalah (26.78 ±


0,846 8) mm

2. Panjang diameter dalam pipa

x=
∑ xi
n

103.1
x=
5

x=20.62 m

1 1
Δx =
n √
n ∑ x i −¿ ¿ ¿ ¿Δx= √ 5(10.629)−¿ ¿ ¿
2
5

Δx =
5 √
1 53.145−10.629
4
Δx =
5√
1 42.516 1
4
= √ 10.629
5

1
Δx = ( 3.260 )
5

Δx=0,652 mm

Laporan Resmi Praktikum Fisika 22


Dasar
Jadi panjang diameter dalam pipa tersebut adalah (20.62
± 0,652) mm.

3. Kedalaman pipa

x=
∑ xi
n

548.4
x=
5

1 1
x=109.68 mm Δx =
n √
n ∑ x i2−¿ ¿ ¿ ¿Δx = √ 5(300742.56)−¿ ¿ ¿
5

Δx =
5√
1 1503712.8−300742.56
4
Δx =
1 14.736 1
5 4 5 √
= √3.684

1
Δx = ( 1,919 )
5

Δx=0,383 8 mm

Jadi kedalaman pipa tersebut adalah (109.68 ± 0,383


8) mm.

4. Volume Pipa
1 1
V 0= . π . d 02 . t 0 V 0= .(3,14). ¿
4 4
3 ΔV Δd Δt
V 0=20806,59m m =2 +
V0 d0 t 0
ΔV 0,01 0,01 ΔV
=2 + =0,00039
20806,59 1 9,20 71,9 20806,59

ΔV =0,00039. ( 20806,59 ) ΔV =8,11 m m3

Jadi volume pipa tersebut adalah (


3
20806,59 ± 8,11¿ m m

Laporan Resmi Praktikum Fisika 23


Dasar
4.1.4.2 Pengolahan Data Percobaan Ayunan Bandul

Jika kita buat grafik


1
T 2
=f()
1
l
maka akan didapat nilai

percepatan gravitasi bumi dari hasil data pengamatan adalah:

Tabel 4.4
Pengolahan Data Percobaan Ayunan Bandul

GRAFIK


2
2π g 4 π = g g=4 π 2 l
= g=4 π 2 . tan θ g=4. ¿ g=8,250 m/s2
T l T2 l T2

Δg=4 π . Δ tan θ Δg=4. ¿ Δg=0,22m/s


2 2

Jadi besarnya percepatan gravitasi dari hasil pengamatan adalah


(8,250 ± 0,22) m/s2

4.1.4.3 Pengolahan Data Percobaan Osilasi Pegas

Tabel 4.5
Pengolahan Data Percobaan Osilasi Pegas

GRAFIK

Dari tabel tersebut kita dapat membuat grafik


1
T 2 ( )
=f
1
m
sehingga :


2
2π k 4 π = k k =4 π 2 . m
2 k =4 π . tan θ k =4. ¿k =64,93 N /m
2
=
T m T 2
m T

Δk =4 π 2 .( Δtan θ) Δk =4.¿Δk =2,05 N /m

Jadi konstanta pegas tersebut adalah (64,93 ± 2,05) N/m

Tabel 4.6
Pengolahan Data Percobaan Osilasi Pegas
GRAFIK

Laporan Resmi Praktikum Fisika 24


Dasar
Dari tabel diatas juga kita dapat membuat grafik Δx =f (m) sehingga:
w=k . Δxm . g=k . Δx
Δx
g=k . g=k . tan θ
m
g=(64,93).(0,15735)
2
g=10,216 m/ s

Δg=k . Δ tan θΔg =(64,93)

.(0,01954)
2
Δg=1,268 m/ s

Jadi besarnya percepatan gravitasi yang diperoleh dari hasil


pengamatan adalah (10,216 ± 1,268) m/s2

4.1.5 Pembahasan
4.1.5.1 Analisa Data
Dari data yang didapat diperoleh hasil yang memuaskan,
dilihat dari hasilnya yang sama dengan percoban atau draft yang
diajukan. Percobaan pertama jangka sorong, hasilnya menemukan
adanya ketidakpastian karena hasil yang tidak sama dalam lima kali
percobaan. Percobaan kedua menggunakan ayunan bandul juga
menemukan adanya ketidakpastian atau kesalahan karena dari lima
percobaan tidak memiliki nilai yang sama berurutan. Percobaan
ketiga menggunakan pegas bersolasi, sama seperti sebelumnya lima
hasil yang ditemukan tidak sama persis.

4.1.5.2 Analisa Kesalahan


1. Pada penghitungan ayunan tidak sesuai antara waktu
dengan periode.
2. Terlalu kuat dalam penarikan pegas.
3. Kesalahan saat menghitung hasil.
4. Simpangan yang dibuat tidak sama.

Laporan Resmi Praktikum Fisika 25


Dasar
4.2 Praktikum Thermometer
4.2.1 Alat Dan Bahan
4.2.1.1 Alat
Alat yang digunakan pada Praktikum Termometer adalah:
1. Termometer Badan Digital

2. Beaker Glass

3. Termometer Batang

4. Electric Heater

4.2.1.1 Bahan
Bahan yang digunakan pada Praktikum Termometer
adalah:
1. Air

2. Es

3. Garam

4.2.2 Prosedur Percobaan

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan


termometer

Catat suhu ruangan saat itu juga

Masukan termometer batang kedalam bejana yang telah diisi


oleh es yang mencair

Catat pembacaan termometer batang sebagai a OC

Masukan thermometer batang kedalam bejana yang telah diisi


oleh es yang mendidih
Laporan Resmi Praktikum Fisika 26
Dasar
Catat pembacaan thermometer batang sebagai b OC

Masukan thermometer batang kedalam bejana yang telah diisi


oleh es yang hangat

Catat pembacaan thermometer batang sebagai t OC

Masukan thermometer batang kedalam bejana yang telah diisi


oleh es yang hangat

Catat pembacaan thermometer batang sebagai t’ OC

Ulangi langkah 3 sampai dengan 10 sebanyak 2 kali

Rapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan

4.2.3 Hasil Pengamatan

Tabel 4.7
Hasil Pengamatan Thermometer Batang Pada Kondisi Air
Membeku dan Mendidih

Penunjukkan thermometer batang


Percobaan
aºc bºc
1 3 91
2 2 93
3 2 93

Laporan Resmi Praktikum Fisika 27


Dasar
Tabel 4.8
Hasil Pengamatan Thermometer Badan dan Thermometer
batang Pada Kondisi Air Hangat

Penunjukkan thermometer
Percobaan
4.2.4 tºc t’ºc
1 40 40,9
2 39 39,9
3 38 39,2
Pengolahan Data
1. Percobaan Pertama
Diketahui :
a℃ = 4℃
b℃ = 91 ℃
t℃ = 40 ℃
t'℃ = 40,9 ℃
Ditanya :
X = ?
X² = ?
Jawab :
T
X = (t−a)
b-a
100
= (40−4)
91 - 4
= 41.379 ℃
X² = (41.379)2
= 1.71222℃ 2
2. Percobaan Kedua
Diketahui :
a℃ = 2℃
b℃ = 93 ℃
t℃ = 39 ℃

Laporan Resmi Praktikum Fisika 28


Dasar
t'℃ = 39.9 ℃
Ditanya :
X = ...?
X² = ...?
Jawab :
T
X = (t-a)
b-a
100
= (39- 2)
93 - 2
= 40.659 ℃
X² = (40.659)²
= 1.653154 ℃ ²
3. Percobaan Ketiga
Diketahui :
a℃ = 2℃
b℃ = 93 ℃
t℃ = 38 ℃
t'℃ = 39.2 ℃
Ditanya :
X = ... ?
X² = ... ?
Jawab :
T
X = ( t - a)
b-a
100
= (38 - 2)
93 - 2
= 39.560°C
X² = (39.560)²
= 1.564993°C²

Laporan Resmi Praktikum Fisika 29


Dasar
Koreksi Termometer batang

1. Koreksi termometer Pertema


¿ X 1−t 1
¿ 41.379−40
¿ 1.379
2. Koreksi termometer kedua
¿ X 2−t 2
¿ 40.659−39
¿ 1.659
3. Koreksi Termometer ketiga
¿ X 3−t ' 3
¿ 39.560−39.2
¿ 0.36

Koreksi Termometer Badan

1. Koreksi Termometer Pertema


¿ X 1−t ' 1
¿ 41.379−40.9
¿ 0,479
2. Koreksi termometer kedua
¿ X 2−t ' 2
¿ 40.659−39.9
¿ 0.759
3. Koreksi Termometer ketiga
¿ X 3−t ' 3
¿ 39.560−39.2
¿ 0.36

Laporan Resmi Praktikum Fisika 30


Dasar
Data Terbaik
Σx = X1 + X2 + X3
= 41.379 + 40.659 + 39.560
= 121.598
Σx² = X1² + X2² + X3²
= 1712.22 + 1653.15 + 1564.9
= 4930.27
Σx
X =
3
121.598
=
3
= 40.532

Δx =
√ Σx ²−a( x) ²
a(a−1)

=
√ 4930.27−4 (40.532)²
4(4−1)
=√ 9337,91
= 96,63
X + Δx = 58,86 + 96,63
= 155,49
Jadi, Untuk suhu sebenarnya pada percobaan kali ini adalah
berkisar antara 58,86 sampai dengan 155,49

Tabel 4.9
Hasil Pengolahan Data Percobaan Thermometer

Termometer
Air Hangat
Perco batang
X(ºC) X²(ºC)
baan
a (ºC) b(ºC) t(ºC) t’(ºC)
1 4 72 42 41,4 55,88 3122,57
2 2 70 42 41 58,82 3424,59
3 2 65 41 40,7 61,90 3831,61
Σ 176,6 10378,77

Laporan Resmi Praktikum Fisika 31


Dasar
4.2.5 Pembahasan
4.2.5.1 Analisa Data
Percobaan kali ini bertujuan untuk mengenal mengetahui
pembacan skala pada Termometer, dapat mengolah data dan
menuliskannya dalam aturan baku dan mengetahui jenis jenis
Termometer.

Suhu atau temperatur adalah besaran yang menyatakan


panas atau dingin suatu benda terhadap suatu ukuran standar.
Termometer adalah alat untuk mengukur suhu berskala, dimana
skala-skala dibuat berdasarkan perubahan sifat fisis benda akibat
perubahan suhu. Alat yang digunakan pada percobaan kali ini adalah
Termometer Badan Digital, Beaker Glass, Termometer Batang,
Electric Heater. Adapun bahan yang digunakan ialah es, air dan
garam. Prosedur yang harus dilaksanakan pada percobaan ini adalah
siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan
termometer, catat suhu ruangan saat ingin melakukan percobaan.
Masukan termometer batang kedalam bejana yang telah diisi oleh es
yang mencair. Catat pembacaan termometer batang sebagai a OC.
Masukan termometer batang kedalam bejana yang telah diisi oleh air
mendidih. Catat pembacaan termometer batang sebagai b O
C.
Masukan termometer batang kedalam bejana yang telah diisi oleh air
hangat. Catat pembacaan termometer batang sebagai t OC. Masukan
termometer badan kedalam bejana yang telah diisi oleh air hangat.
Catat pembacaan termometer batang sebagai t’ OC. Ulangi Langkah-
langkah tersebut sebanyak 2 kali. Rapihkan kembali alat dan bahan
yang telah digunakan.

4.2.5.2 Analisa Kesalahan


1. Lupa menggunakan garam pada percobaan.
2. Kesalahan pada pembacaan skala termometer.
3. Thermometer batang mengenai beaker glass.

Laporan Resmi Praktikum Fisika 32


Dasar
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat
diambil kesimpulan antara lain :
1. kita dapat mengenal dan menggunakan alat ukur dalam ilmu fisika.
2. Kita dapat Menghitung percepatan gravitasi disuatu tempat dengan
percobaan ayunan bandul dan pegas berisolasi.
3. Kita dapat mengetahui apa penyebab perbedaan percepatan gravitasi
di suatu tempat.
4. Kita Dapat Mengetahui pembacaan skala pada Termometer.
5. Kita Dapat mengolah data dan menuliskannya dalam aturan baku.
6. Kita dapat Mengetahui jenis jenis Termometer.
7. Kita dapat mengetahui bahwa setiap pengukuran tidak selalu
mendapatkan hasil yang pasti karena beberapa factor yang
mempengaruhi.
8. Panjang tali pada percobaan ayunan bandul sangat mempengaruhi
percepatan gravitasi.
9. Massa Beban pada percobaan pegas sangat mempengaruhi perbedaan
percepatan gravitasi.
10. Menjadi tahu apa fungsi garam pada percobaan Termometer.
11. Semakin banyak percobaan pada 1 larutan maka suhu yang dihasilkan
semakin mengecil.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Untuk Institut Teknologi Petroleum Balongan
1. Agar kampus dapat melengkapi sarana dan prasarana pendukung
untuk proses praktikum berjalan lancar dan baik.
2. Dalam penjadwalan praktikum mohon diatur sedemikian rupa
agar tidak bentrok dengan jadwal lain dan tidak memberatkan
praktikan.

Laporan Resmi Praktikum Fisika 33


Dasar
5.2.2 Saran Untuk Asisten Praktikum
1. Diharapkan untuk praktikum yang akan datang asisten praktikum
untuk lebih siap dalam segala hal.
2. Agar lebih jelas lagi dalam menjelaskan materi saat melakukan
praktikum.
3. Agar dapat memberikan regulasi dan modul yang jelas dan rinci
agar tidak ada kesalahpahaman
4. Semoga selalu diberikan kesabaran dan kesehatan.
5.2.3 Saran Untuk Praktikan
1. Diharapkan selama praktikum dalam keadaan yang lebih
kondusif.
2. Mengikuti jalannya praktikum dengan baik.
3. Lebih rajin bertanya agar tidak banyak revisi
4. Lebih sabar dan tekun dalam mengerjakan laporan praktikum.
5. Mematuhi peraturan yang telah ditetapkan selama praktikum.
6. Datang tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Laporan Resmi Praktikum Fisika 34


Dasar
Laporan Resmi Praktikum Fisika 35
Dasar
DAFTAR PUSTAKA

Yanasari. S. SI (2017) Panduan praktikum fisika dasar. Indramayu : Akademi


Minyak dan Gas Balongan.

Sumarja Darmin. (2009) pengantar fisika Jakarta EEC

Yanasari. 2019. Modul praktikum fisika dasar Indramayu. Akademi Minyak dan
Gas Balongan.

Ihsan, Helly. 2006. Pengertian Pengukuran. UPI: Fipmikrajuddin,

Abdullah. 2016. Fisika Dasar. Bandung: ITB

Sasmito, Teguh. 2010. Pengukuran, Besaran Dan Satuan. Jakarta: Erlangga.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai