Sejarah[sunting | sunting sumber]
Pada tanggal 16 Januari 1989, Menteri Dalam Negeri Rudini meresmikan dimulainya
pengembangan kota mandiri ini di atas lahan yang sebelumnya adalah hamparan hutan karet yang
tidak lagi produktif. Hingga tahun 1988, jalan menuju hutan karet tersebut hanya berupa jalan tanpa
aspal. Di musim hujan, jalan tersebut berubah menjadi kubangan, dan pada musim kemarau, debu-
debu beterbangan di jalan. Pengembangan Bumi Serpong Damai dilakukan oleh PT Bumi Serpong
Damai (PT BSD) yang awalnya sahamnya dimiliki oleh sebelas perusahaan swasta dengan
investasi sebesar Rp 3,2 triliun. Sebelas perusahaan tersebut tergabung dalam Sinar Mas
Group, Salim Group, Metropolitan Group, dan Pembangunan Jaya. Akses ke Bumi Serpong Damai
pun perlahan-lahan dibuka, karena saat itu, baru ada Jalan Tol Jakarta-Merak. Jarak Bumi Serpong
Damai pun masih relatif jauh dari pusat kota Jakarta, walaupun bisa dijangkau dengan angkutan
umum, seperti bus patas yang jumlahnya masih terbatas. Nama-nama klaster perumahan yang
dikembangkan saat itu antara lain Giri Loka, Puspita Loka, Griya Loka, Anggrek Loka, Nusa Loka,
dan Kencana Loka.
Setelah krisis moneter 1998 berlalu, Sinar Mas Group membeli mayoritas saham perusahaan ini
yang dipegang oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Nama kawasan ini kemudian
diubah menjadi BSD City. Pada tanggal 6 Juni 2008, PT BSD resmi menjadi perusahaan
publik[3] dengan melepas 1 miliar lembar sahamnya ke publik di Bursa Efek Indonesia, sebagai
emiten kedelapan yang melantai di tahun tersebut.[4] Sinarmas kemudian membangun klaster-klaster
baru dengan nama asing, mulai dari De Latinos, The Icon, Sevilla, hingga Foresta. Nama-nama
asing tersebut sengaja dipilih atas alasan pemasaran.
BSD makin berkembang setelah Jalan Tol Ulujami-Serpong dapat dilalui, sehingga harga rumah di
BSD naik dua kali lipat. Ketika Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta S selesai, harga rumah di BSD pun
kembali naik.[5]
Proyek[sunting | sunting sumber]
Klaster perumahan[sunting | sunting sumber]
BSD
1. Giri Loka 1,2 & 3 (sektor 4)
2. Taman Giri Loka
3. Puspita Loka
4. Griya Loka (sektor 1)
5. Kencana Loka (sektor 12)
6. Anggrek Loka (sektor 2)
7. Nusa Loka (sektor 14)
8. Bukit Golf
BSD City
1. Avezza
2. Askara
3. Askara Nue
4. Amarine
5. Alesha
6. Breezy House
7. De Latinos
8. De Park
9. Foresta
10. Green Cove
11. Caelus
12. Freja Suites
13. Impresahaus
14. Fleekhauz
15. Vanya Park
16. Myza
17. Tabebuya
18. Imajihaus
19. Sevilla Park
20. Visana
21. The Icon
22. The Green
23. Kireina Park
24. The Eminent
25. Greenwich Park
26. The Savia
27. Whelford
28. The Zora
29. Jadeite
30. Lyndon
31. The Avani
Apartemen[sunting | sunting sumber]
Akasa
Alegria
Asatti
Marigold Navapark
Saveria
Casa De Parco
Anarta
The Mozia
Upper West
Fasilitas[sunting | sunting sumber]
Taman[sunting | sunting sumber]
Taman Kota 1 BSD
Taman Kota 2 BSD
Taman Kota 3 BSD
Einstein Park at EduTown
Rumah Sakit[sunting | sunting sumber]
Eka Hospital
Rumah Sakit Medika BSD
Kawasan Perkantoran[sunting | sunting sumber]
BSD Green Office Park
Sinar Mas Land Plaza BSD
Wisma BCA BSD
Einstein Park at EduTown
CBD BSD Commercial Park
Sunburst Office Park
Graha Telkom
Pusat Konvensi dan Pameran[sunting | sunting sumber]
Indonesia Convention Exhibition
Pusat Perbelanjaan dan Pasar Swalayan[sunting | sunting sumber]
Lulu Hypermarket
Pasar Modern BSD
Pasar Modern Intermoda BSD
ÆON Mall BSD City
The Breeze
Teraskota
QBIG BSD City
Gramedia World BSD City
Giant Hypermarket
Pariwisata[sunting | sunting sumber]
OceanPark Water Adventure
Hotel Santika BSD
Pendidikan[sunting | sunting sumber]
EduTown
Prasetiya Mulya Business School
Sinar Mas Academy
BINUS School Serpong
German School Jakarta
Sekolah St. Ursula BSD
Sekolah Ora et Labora BSD
Sekolah Al-Azhar BSD
SDN Rawabuntu 1, 2, dan 3
Universitas Prasetiya Mulya
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Transportasi[sunting | sunting sumber]
Selain itu, dengan menggunakan transportasi umum, BSD City dapat diakses dengan menggunakan