Anda di halaman 1dari 13

March 14, 2021 8861

Materi Teks Ulasan Bahasa Indonesia Kelas 8:


Pengertian, Tujuan, Fungsi, Ciri-Ciri, Jenis, Struktur,
Unsur Kebahasaan, & Contoh
Materi keenam yang dibahas dalam pelajaran bahasa Indonesia kelas 8 semseter genap adalah

materi tentang Teks Ulasan. Materi teks ulasan bahasa Indonesia ini sangat penting dibekali kepada

siswa agar mampu meningkatkan sikap kritis dan menguasai keahalian mengulas, menilai, serta

mengevaluasi suatu karya.

Nah, dalam tulisan ini, saya akan coba membagikan materi tentang teks ulasan bahasa Indonesia

kelas 8 berdasarkan buku teks resmi yang dikeluarkan oleh Kemendikbud. Semoga ini dapat

membantu Anda semua.

Table of Contents
• Materi Teks Ulasan Bahasa Indonesia
o Pengertian Teks Ulasan
o Tujuan Teks Ulasan
o Fungsi Teks Ulasan
o Ciri Ciri Teks Ulasan
o Jenis jenis teks ulasan
o Kelebihan dan Kekurangan Teks Ulasan
▪ 1. Kelebihan
▪ 2. Kekurangan
o Struktur Teks Ulasan
▪ 1. Identitas Karya (Buku)
▪ 2. Orientasi
▪ 3. Sinopsis
▪ 4. Analisis
▪ 5. Evaluasi
▪ 6. Rangkuman/Rekomendasi
o Unsur Kebahasaan Teks Ulasan
▪ a. Banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni, yaitu.
▪ b. Banyak menggunakan konjungsi temporal, seperti sejak, semenjak, kemudian,
akhirnya.
▪ c. Banyak menggunakan konjungsi penyebab, seperti karena, sebab.
▪ d. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada
bagian akhir teks.
o Cara Menulis Teks Ulasan
o Contoh Teks Ulasan
o Contoh Teks Ulasan Film Laskar Pelangi
Materi Teks Ulasan Bahasa Indonesia
Materi yang akan kita bahas kali ini ruang lingkupnya cukup komprehensif. Mulai dari pengertian

teks ulasan, tujuan, fungsi, ciri-ciri, jenis, kelebihan & kekurangan, struktur, unsur kebahasaan, cara

menulis, dan contoh dari teks ulasan.

Pengertian Teks Ulasan


Teks ulasan adalah suatu teks yang berisi ulasan, penilaian, atau evaluasi terhadap berbagai karya

sastra maupun nonsastra.

Karya sastra yang biasanya diulas seperti film, drama, buku fiksi maupun nonfiksi, naskah drama,

puisi, lirik lagu. Adapun karya nonsastra yang bisa diulas adalah pertunjukan drama, tarian, konser,

karya seni (patung, lukisan, ukiran, cenderamata), produk-produk komersial maupun nonkomersial.

Teks ulasan sering disebut juga dengan resensi. Ketika mengulas suatu karya, pengulas harus

bersikap kritis agar hasil ulasannya dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan karya tersebut.

Tujuan Teks Ulasan


Teks ulasan memiliki beberapa tujuan, yaitu:

• Menunjukkan pandangan atau penilaian penulis resensi terhadap suatu karya

• Memberikan informsi kepada publik tentang kelayakan yang dimiliki suatu karya

• Membantu pembaca untuk mengetahui isi suatu karya

• Memberikan informasi kepada pembaca tentang kelebihan dan kekurangan karya yang

diulas atau diresensi

• Mengetahui perbandingan karyaa tersebut dengan karya lain yang sejenis

• Memberikan informasi yang komprehensif tentang suatu karya.

• Memberi tahu dan mengajak pembaca untuk merenungkan, memikirkan dan

mendiskusikan masalah yang terdapat dalam suatu karya.

• Memberikan pertimbangan pada pembaca apakah suatu karya tersebut pantas untuk

dinikmati atau tidak.

• Memudahkan pembaca dalam memahami hubungan suatu karya dengan karya lain

yang serupa.
• Memberikan pertimbangan bagi pembaca sebelum memutuskan untuk memilih,

membeli dan menikmati suatu karya.

Fungsi Teks Ulasan


Fungsi teks ulasan antara lain sebagai berikut:

• Dapat memengaruhi pembaca untuk lebih jelas melihat karya yang sedang diulas.

• Sebagai bentuk media pengenalan.

• Dapat diartikan sebagai bentuk penilaian terhadap suatu karya yang diulas.

• Bentuk bukti dan perhatian terhadap karya yang patut diakui dan perlu dilihat.

Ciri Ciri Teks Ulasan


Adapun ciri-ciri teks ulasan sebagai berikut:

• Teks ini memiliki struktur yang terdiri atas 4, yaitu: orientasi, tafsiran, evaluasi dan

rangkuman.

• Teks ini berisi informasi yang menonjol terhadap unsur-unsur karya yang sedang diulas

berdasarkan pandangan atau opini dari penulis terhadap suatu karya.

• Memberikan sebuah opini berdasarkan fakta yang ada pada karya tersebut.

• Nama lain/biasa dikenal atau disebut dengan istilah yaitu resensi.

Jenis jenis teks ulasan


Jenis teks ulasan berdasarkan objek yang diulas, diantaranya yaitu:

• Ulasan buku, dibedakan ke dalam dua macam, yaitu: Sastra (novel, sastra, roman) &

buku faktual yang tidak bersifat imajinatif, yaitu: Biografi, jurnal, esai ilmiah, buku

pengetahuan, dan lainnya.

• Ulasan film, adalah ulasan yang mengulas film atau sejenisnya. Contoh: Serial tv, film,

sinetron, dan lainnya.

• Ulasan pementasan, adalah ulasan yang mengulas aktivitas yang dipentaskan. Contoh:

Teater, pentas tari, pentas musik, wayang, dan lainnya.

• Ulasan karya seni, adalah ulasan yang mengulas bentuk – bentuk karya seni. Contoh:

Lukisan, karya dekorasi, patung, dan lainnya.


Kelebihan dan Kekurangan Teks Ulasan
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan yang ada pada teks ulasan, antara lain:

1. Kelebihan
• Kalian akan dilatih untuk menghargai serta senantiasa kritis ketika memahami sebuah

karya.

• Menambah pemahaman dan pengetahuan terkait sebuah karya, baik itu berhubungan

dengan isi serta kualitas dari suatu karya.

2. Kekurangan
• Pilihan kata yang digunakan oleh pengulas tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia

yang baik & benar sehingga sering kali menimbulkan pemahaman yang berbeda dari

pembaca dengan penulis.

• Pemahaman pengulas ini amat kurang terkait unsur-unsur teks ulasan sehingga

informasi terkait karya itu tidak lengkap.

Struktur Teks Ulasan


1. Identitas Karya (Buku)
Identitas karya dalam konteks karya sastra mencakup:

• judul,

• pengarang,

• penerbit,

• tahun terbit,

• tebal halaman, dan ukuran buku.

Bagian ini mungkin saja tidak dinyatakan secara langsung. Hal itu seperti yang tampak pada teks

ulasan film dan lagu.

2. Orientasi
Orientasi merupakan bagian pertama yang menjelaskan tentang gambaran umum sebuah karya baik

film, drama maupun sebuah buku yang akan diulas. Bagian orientasi memberikan penjelasan kepada

pembaca mengenai apa yang akan diulas.


3. Sinopsis
Sinopsis berupa ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi suatu karya yang

akan diulas.

4. Analisis
Analisis berupa paparan tentang keberadaaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, dan

alur.

5. Evaluasi
Evluasi berupa paparan penulis tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya.

6. Rangkuman/Rekomendasi
Rangkuman merupakan suatu bagian yang isinya berupa simpulan dari ulasan pada sebuah karya.

Bagian rangkuman ini juga turut memuat komentar sekaligus rekomendasi si penulis, apakah hasil

karya itu memiliki kualitas bagus (layak) atau tidak untuk ditonton atau dibaca.

Unsur Kebahasaan Teks Ulasan


Seperti halnya jenis teks lainnya, teks ulasan memiliki kekhasan kaidah kebahasannya. Seperti yang

tampak pada contoh-contoh di depan, bahwa karakteristik dari kebahasaan teks ulasan sebagai

berikut.

a. Banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti


bahwa, yakni, yaitu.
Contoh:

Hasan merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia menaruh dendam kepada Anwar

dan berniat membunuhnya.

Novel ini banyak memberikan pelajaran pada pembacanya, antara lain, bahwa kita harus pandai

bergaul dengan orang lain.

b. Banyak menggunakan konjungsi temporal, seperti sejak,


semenjak, kemudian, akhirnya.
Contoh:
Sejak saat itulah, pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan keberadaan

Tuhan.

Kemudian, ia mencari Anwar.

c. Banyak menggunakan konjungsi penyebab, seperti


karena, sebab.
Contoh:

Akan tetapi, karena Rusli juga pandai bicara, kemudian dialah yang berbalik memengaruhi Hasan.

Lama-kelamaan Hasan cemburu karena hubungan Kartini dengan Anwar semakin dekat.

d. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa


saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks.
Hal ini ditandai oleh kata jangan, harus, hendaknya,

Contoh :

Jangan sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah tersesat. Bahkan, sampai

mengingkari ajaran agama.

Kita harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini dengan keberadaan Tuhan

Semesta Alam.

Nilai moral yang kedua adalah hendaknya kita mau memaafkan kesalahan orang lain yang sudah

bertaubat.

Cara Menulis Teks Ulasan


Berikut adalah tahapan untuk menulis teks ulasan, antara lain:

1. Mencatat identitas buku atau karya lain yang nantinya akan diulas yang mencangkup

judul karya, penulis, pihak lain yang memiliki peranan penting (sutradara dan lainnya)

serta tanggal terbit.


2. Mencatat beragam hal menarik yang akan menjadi pesona utama di dalam karya yang

akan diulas.

3. Menganalisis lalu menelaah kelebihan serta kekurangan isi dari suatu karya yang akan

diulas.

4. Membuat simpulan terkait isi serta kesan secara keseluruhan yang diperoleh selepas

membaca atau menikmati karya.

5. Membuat saran yang menunjukkan sebuah aksi konkret yang bisa dikerjakan atau

harapan kepada karya yang diulas.

Contoh Teks Ulasan


Contoh Teks Ulasan Novel Atheis

Identitas Buku

Judul : Atheis

Pengarang : Achdiat K. Mihardja

Penerbit : Balai Pustaka

Tahun terbit : 1949 (cetakan pertama)

Tebal halaman : 232 halaman

Atheis merupakan salah satu novel terbaik yang memperoleh hadiah tahunan Pemerintah RI tahun

1969. R.J. Maguire menerjemahkan novel ini ke bahasa Inggris tahun 1972. Sementara itu, Sjuman

Djaya mengangkatnya ke layar perak tahun 1974 dengan judul yang sama.

Novel ini menceritakan perjalanan hidup tokoh Hasan. Dari kecil ia dididik menjadi anak yang saleh.

Ia begitu taat beribadah. Begitu juga dengan orang tuanya adalah pemeluk Islam yang fanatik. Orang

tua Hasan menyekolahkan di MULO.

Di sekolah itu dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang bernama Rukmini. Hubungan keduanya

semakin akrab. Mereka saling jatuh cinta. Rupanya kisah cinta mereka tidak bisa berlangsung lama.

Oleh orang tuanya, Rukmini disuruh kembali ke Jakarta. Ia akan dipinang oleh seorang saudagar
kaya. Ia menuruti nasihat orang tuanya dengan menerima pinangan saudagar kaya tersebut meski

pernikahan itu tidak disertai rasa cinta.

Kejadian itu membuat hati Hasan hancur. Ia menjadi frustrasi. Untuk menghilangkan bayangan

Rukmini dari hidupnya, ia mengikuti aliran tarekat seperti yang telah lama dianut orang tuanya. Ia

semakin taat beribadah. Akan tetapi, kehidupannya berubah ketika dia bertemu teman lamanya,

yaitu Rusli. Temannya itu datang bersama seorang wanita cantik bernama Kartini. Ia adalah

perempuan modern dan pergaulannya bebas. Ia juga seorang janda. Ternyata sejak perjumpaan itu,

Hasan menaruh hati pada Kartini. Alasannya, Kartini memiliki karakter yang hampir sama dengan

Rukmini.

Semenjak Hasan mencintai Kartini, dia pun juga bergaul dengan teman- teman Kartini. Hasan

mencoba untuk menyadarkan Kartini dan Rusli dengan memberikan ceramah-ceramahnya. Akan

tetapi, karena Rusli juga pandai bicara, kemudian dialah yang berbalik memengaruhi Hasan. Tanpa

disadari, pemikiran- pemikiran Rusli melekat di kepala Hasan. Mulanya, Hasan tidak terpengaruh.

Namun, keyakinannya mulai goyah ketika dia dikenalkan dengan seorang yang tidak percaya Tuhan,

yaitu Anwar. Pengetahuan Anwar tentang ketuhanan begitu luas.

Sejak saat itulah pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan keberadaan

Tuhan. Hasan semakin tersesat dari agama. Pergaulannya semakin bebas. Ia kemudian menikahi

Kartini. Pernikahan mereka didasarkan atas rasa suka sama suka. Pernikahan mereka ternyata tidak

bahagia. Kehidupan rumah tangga mereka berantakan. Pergaulan Kartini semakin bebas. Lama–

kelamaan Hasan cemburu karena hubungan Kartini dengan Anwar semakin dekat. Hasan

menganggap Kartini telah selingkuh.

Kejadian itu telah menyadarkan kembali Hasan tentang agama. Ia menyesal dan merasa berdosa atas

apa yang telah diperbuat. Pergaulan bebasnya dengan teman-teman yang tidak percaya Tuhan

membuatnya tersesat dan ragu dengan keberadaan Tuhan.

Hasan memutuskan bercerai dengan Kartini dan ia pun pulang kampung.Ia ingin meminta maaf

kepada ayahnya. Sesampainya di kampung, ia menjumpai ayahnya sedang sakit keras. Ternyata
ayahnya tidak mau memaafkan Hasan, bahkan sampai maut menjemputnya. Ayah Hasan tetap

berada pada pendirianya.

Hasan merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia menaruh dendam pada Anwar

dan berniat membunuhnya. Pada suatu malam, ia melaksanakan rencana itu. Kemudian, ia mencari

Anwar. Karena pada waktu itu situasi sedang tidak aman, diberlakukanlah jam malam. Nahas

menimpa Hasan. Belum sempat melaksanakan niatnya, ia malah tertembak. Akan tetapi, sebelum

meninggal, ia masih sempat mengingat Allah dengan berkali-kali menyebut asma-Nya.

Novel ini banyak memberikan pelajaran kepada pembacanya. Kita harus pandai bergaul dengan

orang lain. Jangan sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah tersesat, bahkan sampai

mengingkari ajaran agama. Kita harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini

keberadaan Tuhan.

Contoh Teks Ulasan Film Laskar Pelangi


Film ”Laskar Pelangi” adalah sebuah adaptasi dari novel Andrea Hirata dengan judul yang sama.

Film ini berlokasi di Belitong, Sumatra. Film ini diawali dengan tokoh Ikal dewasa (Lukman Sardi)

yang kembali ke tanah kelahirannya setelah merantau. Dia lalu flash back ke masa kecilnya dulu

sewaktu masih di SD Muhammadiyah yang sederhana dengan dua guru yang bersahaja, Bu

Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara).

Lima tahun berlalu dan film bercerita tentang anggota Laskar Pelangi kelimanya duduk di kelas V,

melalui sudut pandang Ikal kecil (Zulfani). Selain Ikal, ada juga tokoh Lintang (Ferdian) yang amat

jenius dan Mahar (Verrys Yamarno) yang menunjukkan bakat seni luar biasa. Tokoh-tokoh yang lain

adalah Akiong, Harun, Sahara, dan Kucai.

Keputusan penting sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana yang memilih anak-anak asli

Belitong sebagai pemain ternyata tepat. Mereka bisa menyelami karakter masing-masing walaupun

tidak punya pengalaman akting sebelumnya. Memang, Riri dan Mira terkenal akan kemampuannya

mengorbitkan bakat-bakat baru seperti yang terjadi pada Rachel Maryam.


Zulfani dan Ferdian menunjukkan penampilan yang luar biasa sebagai orang baru dalam dunia

akting tanpa pengalaman. Kepolosan mereka terasa sangat natural, berbeda dengan bintang-bintang

cilik lain yang sering mondar-mandir di layar televisi kita. Anda pasti tanpa sadar tersenyum saat

menyaksikan kisah cinta Ikal dengan seorang gadis Tionghoa yang ditemuinya di pasar,

menunjukkan betapa naturalnya penampilan dia.

Inti dari film ini, secara emosional, sebenarnya Lintang. Penonton langsung jatuh cinta sejak

kemunculan pertama Ikal di layar. Sebagai anak termiskin dari sebuah komunitas miskin, gayanya

yang terengah-engah menggenjot sepeda yang terlalu besar untuknya adalah sebuah scene tak

terlupakan. Sementara itu, aktor veteran Ikranagara, memberikan penampilan memukau sebagai

Pak Harfan. Dia sukses membawakan karakter guru senior yang bersemangat, baik hati, dan sanggup

mengambil hati anak-anak asuhannya.

Skenarionya agak berbeda dibanding cerita di novel dengan penambahan beberapa karakter guru

yang tidak dituliskan oleh Andrea. Sebuah hal yang wajar, tentu saja. Memang ini film lawas keluaran

2008. Akan tetapi, tidak ada ruginya menonton ”Laskar Pelangi” berkali-

kali karena film ini memang “beda” dan berani melawan arus utama sinema Indonesia.

(resensifilmbagus.blogspot.com. dengan beberapa penyesuaian)

Demikianlah materi teks ulasan bahasa Indonesia kelas 8. Semoga bermanfaat.

Post Views: 8,121

Leave a comment

Share Article:

Bahasa Indonesia

Elim Khelani
March 14, 2021
(Ringkasan) Materi Sosiologi Kelas 10 Semester 1 & 2 (Lengkap
dan Jelas)

March 15, 2021

Materi Teks Diskusi Bahasa Indonesia KelaMenulis, & Contoh

Anda mungkin juga menyukai