Anda di halaman 1dari 13

STATISTIKA LANJUT

Uji t

Dosen Pengampu:
Ahmad Ridfah, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Widyastuti, S.Psi., M.Si., Psikolog
Nur Akmal, S.Psi., M.A

Disusun Oleh

Jesika Eqsuela Ma’dika

220701502125

Kelas F

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
BAB 10
7.Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kebiasaan menonton TV anak usia 5
tahun dengan kinerja masa depan mereka di sekolah menengah. Sebagai contoh, Anderson,
Huston, Wright, dan Collins (1998) melaporkan bahwa siswa sekolah menengah atas yang
secara teratur menonton Sesame Street saat masih anak-anak memiliki nilai yang lebih baik
di sekolah menengah daripada rekan mereka yang tidak menonton Sesame Street. Misalkan
seorang peneliti bermaksud untuk meneliti fenomena ini dengan menggunakan sampel 20
siswa SMA.
Peneliti terlebih dahulu mensurvei orang tua siswa untuk mendapatkan informasi tentang
kebiasaan keluarga menonton TV selama siswa berusia 5 tahun. Berdasarkan hasil survei,
peneliti memilih sampel sebanyak n = 10 siswa dengan riwayat menonton Sesame Street dan
sampel sebanyak n = 10 siswa yang tidak menonton acara tersebut. Nilai rata-rata sekolah
menengah dicatat untuk setiap siswa dan datanya adalah sebagai berikut:
Gunakan uji t pengukuran independen dengan
a=0,01, two tailed, untuk menentukan apakah ada
perbedaan yang signifikan antara kedua tipe siswa
SMA
Penyelesaian:
H0: Tidak ada perbedaan antara nilai rata rata siswa
SMA yang menonton serial Sesame Street dengan
siswa SMA yang tidak menonton serial Sesame
Street.
Ha: Ada perbedaan nilai rata rata antara siswa SMA
yang menonton serial Sesame Street dengan siswa SMA yang tidak menonton serial Sesame
Street. Yang mana siswa SMA yang menonton serial sesame street secara rutin mempunyai
nilai rata rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa SMA yang tidak menonton serial
sesame streest.
Group Descriptives
Group N Mean SD SE Coefficient of variation
Rata rata Nilai Menonton 10 93.000 4.714 1.491 0.051
Tidak menonton 10 85.000 4.216 1.333 0.050

Independent Samples T-Test


T df p
Rata rata Nilai 4.000 18 < .001
Note. Student's t-test.
Sig two tailed = 0.001 karena hipotesisnya one tailed maka menjadi 0,0005 < α (0.05) hal ini
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. t tabel = 2.87 serta t hitung = 4.00 berarti t
hitung > t tabel.
Nilai rata-rata siswa SMA yang menonton Sesame Street adalah93.000, sedangkan nilai rata
rata siswa SMA yang tidak menonton Sesame Street lebih rendah yaitu 85.000. Terdapat
perbedaan antara nilai rata-rata siswa SMA yang menonton Sesame Street dengan siswa SMA
yang tidak menonton Sesame Street. Yang mana siswa SMA yang rutin menonton Sesame
Street mempunya nilai rata-rata yang lebih baik dari pada teman sebayanya yang tidak
menonton Sesame Street. Maka H0 ditolak dan Ha diterima
9. Sejarah panjang penelitian psikologi telah menunjukkan bahwa daya ingat biasanya
ditingkatkan dengan belajar materi pada beberapa kesempatan daripada hanya satu kali.
Efek ini umumnya dikenal sebagai terdistribusi praktek atau efek jarak. Dalam sebuah
makalah baru-baru ini yang meneliti efek ini, Cepeda et al. (2008) melihat pada pengaruh
keterlambatan atau kesenjangan yang berbeda antara studi sesi. Hasil menunjukkan bahwa
memori jangka panjang yang optimal terjadi ketika periode belajar berjarak satu sampai
tiga minggu terpisah. Di salah satu bagian dari penelitian, sebuah kelompok peserta
mempelajari satu set fakta trivia yang tidak jelas selama satu hari, kembali keesokan
harinya untuk masa studi kedua, dan kemudian diuji lima minggu kemudian. Kelompok
kedua menjalani prosedur yang sama tetapi memiliki waktu satu minggu kesenjangan
antara dua sesi belajar. Data berikut mirip dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian.
Apakah data menunjukkan perbedaan yang signifikan antara dua kondisi belajar? Uji
dengan α = 0,05, two-taile
Penyelesaian:
H0: Tidak ada perbedaan antara memori rata-
rata peserta yang memiliki satu hari jeda
antara sesi belajar selanjutnya dengan peserta
yang memiliki satu minggu jeda antara sesi
belajar selanjutnya.
Ha: Terdapat perbedaan antara memori rata-rata peserta yang memiliki satu hari jeda antara
sesi belajar selanjutnya dengan peserta yang memiliki satu minggu jeda antara sesi belajar
selanjutnya. Dimana memori jangka panjang yang optimal terjadi ketika periode belajar
berjarak satu sampai tiga minggu jeda
S2P S2𝑃𝑃
df_1 = n_1 − 1 = 20 − 1 = 19 Sm1 − m2 = √ +
df_2 = n_2 − 1 = 20 − 1 = 19 n1 n2
df = df_1 + df_2 = 19 − 19 = 3 22.5 22.5
=√ +
t tabel = 2.024 20 20
= √2.25
SS1 + SS2 = 1.50
S2P =
df1 + df2
395 + 460 (M1 − M2) − (μ1 − μ2)
= thitung =
19 + 19 Sm1 − Sm 2
855 (26.4−29.6)−0
= =
38 −3.20
1.50
= 22.5 = 1.50
= -2.13
−𝐭𝐭𝐡𝐡𝐡𝐡𝐡𝐡𝐡𝐡𝐡𝐡𝐡𝐡 > −𝐭𝐭𝐭𝐭𝐭𝐭𝐭𝐭𝐭𝐭𝐭𝐭

11. Kecemasan mempengaruhi kemampuan kita untuk membuat keputusan. Remmers dan
Zander (2018) menunjukkan bahwa kecemasan juga menghalangi kita untuk memahami
lingkungan kita. Dalam percobaan mereka, 111 peserta secara acak ditugaskan untuk
menerima pernyataan yang memicu kecemasan (misalnya, "Keamanan tidak dijamin baik
di lingkungan kita maupun di rumah kita sendiri") disertai dengan foto situasi berbahaya,
atau pernyataan netral secara emosional ( misalnya, “Rolling pin adalah alat dapur yang
membantu memperpanjang adonan”) disertai dengan gambar yang tidak berbahaya.
Peneliti kemudian mengukur indeks intuisi peserta, yang menilai kemampuan untuk
mengidentifikasi sebuah kata (misalnya, "laut") yang secara semantik terkait dengan daftar
tiga kata (misalnya, "busa", "dalam", dan "garam"). Para peneliti mengamati berkurangnya
intuisi di antara subjek yang menerima pernyataan dan citra yang memicu kecemasan
daripada di antara mereka yang menerima rangsangan yang tidak berbahaya. Data seperti
yang diamati oleh para peneliti tercantum di bawah ini:
a. Apakah skor tes secara signifikan lebih rendah
untuk peserta yang menerima pernyataan yang
memicu kecemasan? Gunakan uji two-tailed dengan
α = 0,05.

Penyelesaian
a. Ho: Tidak ada perbedaan antara intuisi peserta
yang menerima pernyataan anxiety-including
(menimbulkan kecemasan) dengan peserta yang
menerima pernyataan neutral (netral)
Ha: Ada perbedaan antara intuisi peserta yang menerima pernyataan anxiety-including
(menimbulkan kecemasan) dengan peserta yang menerima pernyataan neutral (netral).
Yang mana intuisi peserta yang menerima pernyataan anxiety-including (menimbulkan
kecemasan) berkurang dengan peserta yang menerima pernyataan neutral (netral)

Group Descriptives
Group N Mean SD SE Coefficient of variation
indeks intuisi Anxiety-Inducing 6 5.000 4.099 1.673 0.820
Neutral 6 12.000 3.899 1.592 0.325

Independent Samples T-Test


t df p
indeks intuisi 3.031 10 0.013
Note. Student's t-test.
Sig two tailed = 0.013 karena hipotesisnya one tailed maka menjadi 0.0065 < α (0.05) hal ini
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. t tabel = 2.228 serta t hitung = 3.031berarti
t hitung > t tabel.
Rata rata skor intuisi peserta yang menerima pernyataan neutral (netral) adalah 12.000
sementara nilai rata rata intuisi peserta yang menerima pernyataan anxiety-including
(menimbulkan kecemasan) lebih rendah yakni 5.000. Terdapat perbedaan antara intuisi
peserta yang menerima pernyataan anxiety-including (menimbulkan kecemasan) dengan
peserta yang menerima pernyataan neutral (netral). Yang mana intuisi peserta yang menerima
pernyataan anxiety-including (menimbulkan kecemasan) berkurang dengan peserta yang
menerima pernyataan neutral (netral).
Maka H0 ditolak dan Ha diterima

13. Menonton acara televisi mungkin bukan cara terbaik untuk menikmati serial televisi
(Horvath, Horton, Lodge, & Hattie, 2017). Peserta dalam percobaan menonton seluruh
serial televisi di laboratorium selama sesi satu jam setiap hari atau satu sesi pesta. Peserta
diminta untuk menilai kesenangan mereka terhadap serial televisi pada skala 0–100. Data
seperti yang diamati oleh penulis tercantum di bawah ini
a. Uji hipotesis bahwa menonton serial televisi
secara berlebihan mengakibatkan berkurangnya
kenikmatan acara tersebut. Gunakan 5 .05, dua sisi.
b. Hitung d Cohen untuk mengukur ukuran efek.
Penyelesaian:
H0: Tidak ada perbedaan skor kepuasan peserta
yang meontoh seriat tv beinge-watched (secara
terus terusan) dengan peserta yang daily-watched (menonton sesekali).
Ha: terdapat perbedaan skor kepuasan peserta yang meonton seriat tv beinge-watched
(secara terus terusan) dengan peserta yang daily-watched (menonton sesekali). Yang
mana ketika menonton seriat tv beinge-watched (secara terus terusan) akan mengurangi
skor kesenangan.

Group Descriptives

Group N Mean SD SE Coefficient of variation

Skor kepuasan Terus terusan 5 79.000 7.314 3.271 0.093

Sesekali 5 92.000 6.671 2.983 0.073

Independent Samples T-Test


t df p
Skor kepuasan -2.936 8 0.019

Note. Student's t-test.

Sig two tailed = 0.019 karena hipotesisnya one tailed maka menjadi 0.0095 < α (0.05)
Rata rata skor kepuasan peserta yang meonton seriat tv beinge-watched (secara terus
terusan) adalah 79.000 sementara rata rata skor kepuasan peserta daily-watched
(menonton sesekali) lebih tinggi yaitu 92.000. skor kepuasan peserta yang meonton seriat
tv beinge-watched (secara terus terusan) dengan peserta yang daily-watched (menonton
sesekali). Yang mana ketika menonton seriat tv beinge-watched (secara terus terusan)
akan mengurangi skor kesenangan.
Maka H0 ditolak dan Ha diterima
b. Nilai cohen’s d
SS1 + 𝑆𝑆𝑆𝑆2 M1 − 𝑀𝑀2
S𝟐𝟐p = d=
df1 + df2 √s2p
79 − 92
214 + 178 d=
S𝟐𝟐p = √49
4+4 −13
392 d=
S𝟐𝟐p = 7
8 d= 1.86
S𝟐𝟐p = 49
14. Apa yang menyebabkan kita makan berlebihan? Satu faktor yang mengejutkan
mungkin menjadi bahan piring tempat makanan kita disajikan. Williamson, Block, dan
Keller (2016) memberikan n = 68 peserta masing-masing dua buah donat dan mengukur
jumlah makanan yang terbuang oleh masing-masing peserta. Dalam desain sampel
independen, peserta juga menerima donat mereka pada piring kertas sekali pakai atau
pada piring plastik yang dapat digunakan kembali.
Data seperti yang diamati oleh penulis tercantum di
bawah ini
a. Uji hipotesis peserta yang menerima donat di atas
piring kertas membuang lebih banyak makanan
daripada peserta yang disajikan donat di atas piring
plastik yang dapat digunakan kembali. Gunakan α
= 0.05, two-tailed.
b. Buat confidence interval (interval kepercayaan)
95% untuk memperkirakan besarnya perbedaan rata-rata.
Penyelesaian :
a. H0: Tidak ada perbedaan antara jumlah makanan yang dibuang oleh peserta yang
menggunakan piring kertas dengan peserta yang menggunakan piring plastik yang
dapat digunakan kembali.
Ha: terdapat perbedaan antara jumlah makanan yang dibuang oleh peserta yang
menggunakan piring kertas dengan peserta yang menggunakan piring plastik yang
dapat digunakan kembali. Yang mana peserta yang menggunakan piring kertas
membuang lebih banyak makanan dibandingkan partisipan yang menggunakan piring
plastik (p = 0.05)
Group Descriptives
Group N Mean SD SE Coefficient of variation
Makanan yang terbuang (g) Kertas 8 36.000 2.507 0.886 0.070
Plastik 8 33.000 2.828 1.000 0.086

Independent Samples T-Test


t df p
Makanan yang terbuang (g) 2.245 14 0.041
Note. Student's t-test.
Sig two tailed = 0.041 karena hipotesisnya one tailed maka menjadi 0.0205 < α (0.05)
hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. t tabel = 2.144 serta t hitung =
2245 berarti t hitung > t tabel.
Rata rata makanan yang dibuang oleh pengguna piring kertas 36.000 sementara rata
rata rata rata makanan yang dibuang oleh pengguna piring plastik lebih sedikit yakni
33.000. terdapat perbedaan antara jumlah makanan yang dibuang oleh peserta yang
menggunakan piring kertas dengan peserta yang menggunakan piring plastik yang
dapat digunakan kembali. Yang mana peserta yang menerima donat di piring kertas
membuang lebih banyak makanan dibandingkan partisipan yang menerima donat
dipiring plastic
Maka H0 ditolak dan Ha diterima
b. confidence interval (interval kepercayaan) 95% (memperkirakan besarnya perbedaan
rata rata)
ada diantara 0.133 hingga 5.866

Bab 11
7. Data berikut berasal dari pengukuran berulang studi yang meneliti pengaruh suatu perlakuan
dengan mengukur sekelompok n = 11 peserta, sebelum dan sesudah mereka menerima
pengobatan
a. Hitung selisih skor dan MD.
c. Apakah ada efek pengobatan yang signifikan?
Gunakan α = 0.05, two-tailed.

Penyelesaian
∑ 𝐷𝐷
a. 𝑀𝑀𝐷𝐷 = n
66
=
11

=6
Peserta A B C D E F G H I J K
Selisih (D) 18 -6 14 -2 2 8 7 7 5 7 6

c. H0: Tidak ada perbedaan antara efek pengobatan peserta kelompok sebelum dan sesudah
menerima perlakuan.
Ha: Terdapat perbedaan antara efek pengobatan peserta kelompok sebelum dan sesudah
menerima perlakuan.
Descriptives

N Mean SD SE Coefficient of variation

semelum pengobatan 11 50.000 10.000 3.015 0.200

sesudah pengobatan 11 56.000 11.781 3.552 0.210

Paired Samples T-Test


Measure 1 Measure 2 t df p
semelum pengobatan - sesudah pengobatan -3.000 10 0.013
Note. Student's t-test.

Sig two tailed = 0.013 < α (0.05) hal ini menunjukkan terdapat perbedaan antara efek
pengobatan peserta kelompok sebelum dan sesudah menerima perlakuan. Skor rata rata
efek pengobatan sebelum menerima perlakuan adalah 50.000 sedangkan setelah
menerima perlakuan skor pengobatan mengalami peningkatan menjadi 56.000
Maka H0 ditolah, Ha diterima
8. Data berikut berasal dari pengukuran berulang studi yang meneliti pengaruh suatu perlakuan
dengan mengukur sekelompok n = 9 peserta, sebelum dan sesudah mereka menerima
pengobatan.
a. Hitung selisih skor dan MD
c. Apakah ada efek pengobatan yang signifikan?
Gunakan α = 0.05, two-tailed.

Penyelesaian
∑ 𝐷𝐷
a. 𝑀𝑀𝐷𝐷 = n
27
=
9

=3

Peserta A B C D E F G H I
Selisih(D) 7 3 3 2 2 -3 4 7 2

c. H0: Tidak ada perbedaan antara efek pengobatan peserta kelompok sebelum dan sesudah
menerima perlakuan.
Ha: Terdapat perbedaan antara efek pengobatan peserta kelompok sebelum dan sesudah
menerima perlakuan.

Descriptives
N Mean SD SE Coefficient of variation
Sebelum Perlakuan 9 49.556 48.536 16.179 0.979
Setelah perlakuan 9 52.556 47.045 15.682 0.895

Paired Samples T-Test


Measure 1 Measure 2 t df p
Sebelum Perlakuan - Setelah perlakuan -3.000 8 0.017
Note. Student's t-test.

Sig two tailed = 0.017 < α (0.05) hal ini menunjukkan terdapat perbedaan antara efek
pengobatan peserta kelompok sebelum dan sesudah menerima perlakuan. Skor rata rata
efek pengobatan sebelum menerima perlakuan adalah 49.556 sedangkan setelah
menerima perlakuan skor pengobatan mengalami peningkatan menjadi 52.556
Maka H0 ditolah, Ha diterima

17. Mengumpat adalah respons yang umum, refleksif, terhadap rasa sakit. Ketika Anda
mengetuk tulang kering Anda ke tepi meja kopi atau hancurkan ibu jari Anda dengan palu,
kebanyakan dari kita menanggapi dengan kata-kata kotor. Namun, pertanyaannya adalah
apakah sumpah serapah memiliki efek pada jumlah rasa sakit yang Anda rasakan. Untuk
mengatasi masalah ini, Stephens, Atkins, dan Kingston (2009) melakukan sebuah percobaan
membandingkan umpatan dengan respons lain sakit. Dalam penelitian tersebut, peserta
diminta untuk menempatkan satu tangan dalam air sedingin es selama mungkin menahan rasa
sakit. Setengah dari peserta disuruh mengulangi kata umpatan favorit mereka berulang kali
selama tangan mereka berada di dalam air. Setengah lainnya mengulangi kata netral. Para
peneliti mencatat berapa lama setiap peserta mampu mentolerir air es. Setelah istirahat
sejenak, kedua kelompok bertukar kata-kata dan mengulangi terjun air es. Dengan demikian,
semua peserta mengalami kedua kondisi tersebut (mengumpat dan netral) dengan setengah
bersumpah pada terjunan pertama mereka dan setengah pada detik mereka. Data berikut ini
tabel mewakili hasil yang diperoleh mempelajari dan mewakili laporan tingkat nyeri n = 9
peserta
a. Perlakukan data seolah-olah skor berasal dari studi
pengukuran independen menggunakan dua sampel
terpisah, masing-masing dengan n = 9 peserta. Hitung
gabungannya varians, perkiraan kesalahan standar
untuk rata-rata perbedaan, dan statistik t ukuran-
independen. Menggunakan α = 0.05, two-tailed,
apakah ada perbedaan yang signifikan antara dua set
skor?
b. Sekarang asumsikan bahwa data berasal dari studi
pengukuran berulang menggunakan sampel n = 9 yang sama peserta dalam kedua kondisi
pengobatan. Menghitung varians untuk sampel skor perbedaan, perkiraan kesalahan standar
untuk perbedaan rata-rata, dan statistik t pengukuran berulang. Menggunakan α = 0.05
apakah ada perbedaan yang signifikan antara dua set skor? (Anda harus menemukan bahwa
tindakan berulang desain secara substansial mengurangi varians dan meningkatkan
kemungkinan menolak H0)
Penyelesaian:
a. H0: Tidak ada perbedaan antara tingkat rasa nyeri saat peserta mengucapkan kata netral
dengan saat peserta mengumpat
Ha: Terdapat perbedaan antara tingkat rasa nyeri saat peserta mengucapkan kata netral
dengan saat peserta mengumpat

Descriptives
N Mean SD SE Coefficient of variation
Kata Netral 9 8.000 2.121 0.707 0.265
Mengumpat 9 6.000 2.449 0.816 0.408

Independent Samples T-Test


t df p
rasa nyeri 1.852 16 0.083
Note. Student's t-test.
Polled Variance
SS =∑x2
(∑X) SSneutral + SSswear
neutral - n
S2P =
(72)2 dfneutral + dfswear
= 612- 36 + 48
9 S2P = 8 + 8
5184 84
= 612- S2P =
9 16
= 612 − 576 S2P = 5.25
= 36
(∑X)2
SS =∑x2
swear - n
(54)2
= 372-
9
2961
= 372-
9
= 372 − 324
= 48

Sig two tailed = 0.083 > α (0.05) hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang
signifikan. t tabel = 2.119 dan t hitung = 1.852 berarti t hitung < t tabel.
Maka H0 diterima dan Ha ditolak
b. H0: Tidak ada perbedaan antara tingkat rasa nyeri saat peserta mengucapkan kata netral
dengan saat peserta mengumpat
Ha: Terdapat perbedaan antara tingkat rasa nyeri saat peserta mengucapkan kata netral
dengan saat peserta mengumpat

Descriptives
N Mean SD SE Coefficient of variation
Kata Netral 9 8.000 2.121 0.707 0.265
Mengumpat 9 6.000 2.449 0.816 0.408

Paired Samples T-Test


Measure 1 Measure 2 t df p
Kata Netral - Mengumpat 3.000 8 0.017
Note. Student's t-test.

Sig two tailed = 0.017 < α (0.05). Ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan
antara tingkat rasa nyeri saat peserta mengumpat dan saat peserta mengucapkan kata
netral. rata rata tingkat rasa nyeri saat peserta mengucapkan kata netral adalah 8.000
sedangka rata rata tingkat rasa nyeri saat peserta mengumpat menurun mencapai 6.000.
Maka H0 ditolak dan Ha diterima

19. Soal 17 menunjukkan bahwa mengeluarkan perbedaan individu secara substansial dapat
mengurangi varians dan menurunkan kesalahan standar. Namun, manfaat ini hanya terjadi
jika perbedaan individu konsisten di seluruh kondisi perawatan. Dalam Soal 17, misalnya,
peserta dengan skor tertinggi dalam kondisi kata netral juga memiliki skor tertinggi dalam
kondisi mengumpat. Begitu pula dengan peserta dengan skor terendah pada kondisi pertama
juga skor terendah pada kondisi kedua. Untuk membangun data berikut, kami mulai dengan
skor di Soal 17 dan mengacak skor di Perlakuan 2 untuk menghilangkan konsistensi individu
perbedaan
a. Jika data berasal dari studi tindakan independen
menggunakan dua sampel terpisah, masing masing
dengan n = 9 peserta, berapa nilainya diperoleh untuk
langkah-langkah independen t statistik? Catatan:
Skor pada setiap perlakuan, rata-rata sampel, dan
nilai SS adalah sama seperti di Soal 17. Tidak ada
yang berubah. Dengan α = 0.05, apakah ada
perbedaan yang signifikan antara dua kondisi
perlakuan?
b. Sekarang asumsikan bahwa data berasal dari studi pengukuran berulang menggunakan
sampel n = 9 yang sama peserta dalam kedua kondisi pengobatan. Menghitung varians
untuk sampel skor perbedaan, perkiraan kesalahan standar untuk perbedaan rata-rata, dan
statistik t pengukuran berulang. Menggunakan α = 0.05, apakah ada perbedaan yang
signifikan antara dua set skor? (Karena tidak ada lagi perbedaan individu yang konsisten
Anda harus temukan bahwa tindakan berulang t tidak lagi berkurang variannya.
Penyelesaian
a. H0: Tidak ada perbedaan antara tingkat rasa nyeri saat peserta mengucapkan kata netral
dengan saat peserta mengumpat
Ha: Terdapat perbedaan antara tingkat rasa nyeri saat peserta mengucapkan kata netral
dengan saat peserta mengumpat
Descriptives
N Mean SD SE Coefficient of variation
Kata Netral 9 8.000 2.121 0.707 0.265
Mengumpat 9 6.000 2.449 0.816 0.408

Independent Samples T-Test


t df p
rasa nyeri 1.852 16 0.083
Note. Student's t-test.

Sig two tailed = 0.083 > α (0.05) hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang
signifikan. t tabel = 2.119 dan t hitung = 1.852 berarti t hitung < t tabel.
Maka H0 diterima dan Ha ditolak
Jika dibandingkan dengan no 17, maka hasil yang didapatkan adalah sama.

b. H0: Tidak ada perbedaan antara tingkat rasa nyeri saat peserta mengucapkan kata netral
dengan saat peserta mengumpat
Ha: Terdapat perbedaan antara tingkat rasa nyeri saat peserta mengucapkan kata netral
dengan saat peserta mengumpat
Descriptives
N Mean SD SE Coefficient of variation
Kata Netral 9 8.000 2.121 0.707 0.265
Mengumpat 9 6.000 2.449 0.816 0.408

Paired Samples T-Test


Measure 1 Measure 2 t df p
Kata Netral - Mengumpat 3.000 8 0.017
Note. Student's t-test.

Sig two tailed = 0.017 < α (0.05). Ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan
antara tingkat rasa nyeri saat peserta mengumpat dan saat peserta mengucapkan kata
netral. Maka H0 ditolak dan Ha diterima
Jika dibandingkan dengan no 17, maka hasil yang didapatkan adalah sama.

20. Latihan diketahui menghasilkan efek psikologis yang positif. Menariknya, tidak semua
olahraga sama efektif. Ternyata berolahraga secara alami lingkungan (misalnya, jogging di
hutan) menghasilkan hasil psikologis yang lebih baik daripada berolahraga di lingkungan
perkotaan atau di rumah (Mackay & Neill,2010). Misalkan seorang psikolog olahraga
tertarik untuk menguji apakah ada perbedaan antara berolahraga di alam dan berolahraga
di lab dengan hormat dengan tingkat kecemasan pasca latihan. Peneliti merekrut n=7
peserta yang berolahraga di lab dan berolahraga di jalur alam. Data di bawah ini mewakili
skor kecemasan yang diukur setelah masing-masing sesi latihan.
a. Perlakukan data seolah-olah skor berasal dari studi
pengukuran independen menggunakan dua sampel
terpisah, masing-masing dengan n=7 peserta. Hitung
gabungannya varians, perkiraan kesalahan standar
untuk rata-rata perbedaan, dan statistik t ukuran-
independen. Menggunakan α = 0.05, apakah ada
perbedaan yang signifikan antara dua set skor?
b. Sekarang asumsikan bahwa data berasal dari studi
pengukuran berulang menggunakan sampel n=7 yang sama peserta dalam kedua kondisi
pengobatan. Menghitung varians untuk sampel skor perbedaan, perkiraan kesalahan
standar untuk perbedaan rata-rata, dan statistik t pengukuran berulang. Menggunakan α
= 0.05, apakah ada perbedaan yang signifikan antara dua set skor?
Penyeleseaian :
a. H0: Tidak ada perbedaan tingkat kecemasan setelah berolahraga di lab dan tingkat
kecemasan saat berolahraga di alam
Ha: Terdapat perbedaan tingkat kecemasan setelah berolahraga di lab dan tingkat
kecemasan saat berolahraga di alam
Group Descriptives
Group N Mean SD SE Coefficient of variation
Tingkat Kecemasan Alam 7 41.000 17.842 6.744 0.435
Lab 7 50.000 10.000 3.780 0.200
Independent Samples T-Test
T df P
Tingkat Kecemasan 1.164 12 0.267
Note. Student's t-test.

Polled Variance
SS =∑x2
(∑X) SSLAB + SSAlam
LAB - n
S2P =
(350)2 dfLab + dfAlam
= 18100- 600 + 1910
7 S2P = 50 + 41
122500
= 18100- 2510
7 S2P =
91
= 18100 − 17500 S2P = 27.58
= 600
2 (∑X) 2
SS =∑x
Alam - n
(287)2
= 13677-
7
82369
= 13677-
7
= 13677 − 11767
= 1910
Sig two tailed = 0.267 > α (0.05) hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang
signifikan. t tabel = 2.178 dan t hitung = 1.164 berarti t hitung < t tabel.
Maka H0 diterima dan Ha ditolak
b. H0: Tidak ada perbedaan tingkat kecemasan setelah berolahraga di lab dan tingkat
kecemasan saat berolahraga di alam
Ha: Terdapat perbedaan tingkat kecemasan setelah berolahraga di lab dan tingkat
kecemasan saat berolahraga di alam
Descriptives
N Mean SD SE Coefficient of variation
Kecemasan setelah olahraga di LAB 7 50.000 10.000 3.780 0.200
Kecemasan setelah olahraga di Alam 7 41.000 17.842 6.744 0.435

Paired Samples T-Test


Measure 1 Measure 2 t df p
Kecemasan setelah olahraga di LAB - Kecemasan setelah olahraga di Alam 3.000 6 0.024
Note. Student's t-test.

Sig two tailed = 0.024 < α (0.05). Ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan
perbedaan tingkat kecemasan setelah berolahraga di lab dan tingkat kecemasan saat
berolahraga di alam. rata rata tingkat tingkat kecemasan setelah berolahraga di lab adalah
50.000 sementara rata rata tingkat kecemasan setelah berolahraga di alam lebih sedikit
yakni 41.000.
Maka H0 ditolak dan Ha diterima

Anda mungkin juga menyukai