Anda di halaman 1dari 10

UJI HIPOTESIS MEAN GANDA SAMPEL KECIL

(UJI T)
UJI HIPOTESIS DUA KELOMPOK SAMPEL TIDAK
BERPASANGAN
(INDEPENDEN SAMPLE T-TEST)
UJI HIPOTESIS DUA KELOMPOK SAMPEL TIDAK
BERPASANGAN (INDEPENDEN SAMPLE T-TEST)
Uji Independen Sample T Test adalah pengujian
yang digunakan untuk mengetahui apakah dua Secara manual
kelompok sampel memiliki perbedaan rata-rata Dapat digunakan saat rata-rata dua
secara signifikan atau tidak, dengan asumsi data kelompok sampel keseluruhan diketahui/
berdistribusi normal. saat rata-rata per responden diketahui

Uji Independen Sample T Test merupakan bagian dari


analisis statistik parametrik. Oleh karena itu,
sebagaimana aturan dasar dalam analisis statistik
parametrik, maka persyaratan utama adalah data
populasi harus berdistribusi normal, maka untuk
mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi Secara spss
normal atau tidak dilakukan uji normalitas menggunakan
analisis deskriptif (manual) dengan mengacu kepada Hanya dapat digunakan saat rata-rata per
kurva normal atau dengan uji kolmogorof smirnof/ responden diketahui dari dua kelompok
Shapiro wilk (spss). sampel
CONTOH SOAL (INDEPENDEN SAMPLE T-TEST)
Seorang guru SD tertarik meneliti perbedaan sikap rajin mencuci tangan pada siswa SD
untuk mencegah penyebaran virus covid 19 antara siswa laki-laki dan perempuan. Guru
tersebut mengambil sampel secara acak 14 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan di SD
cibening. Guru tersebut mengambil data/informasi mengenai sikap rajin mencuci tangan
kepada siswa melalui angket kebiasaan cuci tangan yang diberikan guru kepada siswa di
dalam proses pembelajaran. Setelah angket di sebar di dapatkan data sebagai berikut:
Laki-laki = 145, 139, 140, 141, 138, 136, 142, 140, 128, 139, 135, 140, 144, 139
Perempuan = 140, 135, 140, 130, 130, 135, 139, 140, 131, 130, 128, 128, 125
Guru tersebut menduga bahwa siswa perempuan lebih rajin mencuci tangan dari pada siswa
laki-laki. Bantulah guru tersebut untuk menguji dugaannya apakah dapat diterima atau
ditolak pada taraf signifikansi 2,5%.
LANGKAH UJI HIPOTESIS :
1. Menentukan pertanyaan penelitian :
Pertanyaan hipotetik :
Apakah siswa perempuan lebih rajin mencuci tangan dari pada siswa laki-laki?

2. menentukan secara formal hipotesis statistik dan hipotesis penelitian


H0​:μ1= μ2​ μ1 = rata-rata skor kebiasaan mencuci tangan siswa perempuan
μ2 = rata-rata skor kebiasaan mencuci tangan siswa laki-laki
H1​:μ1> μ2
Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata skor kebiasaan mencuci tangan antara siswa
perempuan dan siswa laki laki
H1 = terdapat perbedaan rata-rata skor kebiasaan mencuci tangan antara siswa perempuan
dan siswa laki laki, siswa perempuan lebih rajin mencuci tangan dari pada siswa laki laki
4. melakukan uji hipotesis 1. Menentukan rata-rata skor
Secara manual kebiasaan mencuci tangan
siswa perempuan (X1) dan
siswa laki-laki (X2)
Rumus t hitung independen sample t 2. Menentukan ukuran sampel
test (n) pada siswa perempuan
(n1) dan laki laki (n2)
3. Menentukan standar deviasi
sampel siswa perempuan
(S1) dan siswa laki-laki (S2)
4. Menghitung nilai t hitung

thitung= -3.18
5. mencari nilai t kritis
Hipotesis penelitiannya siswa perempuan lebih rajin mencuci tangan dari pada siswa laki-
laki maka penelitian ini menggunakan hipotesis one tail
Karena uji hipotesisnya adalah one tail (satu-arah) dan α = 2,5% (0.025), maka
daerah kritis (terima H1, Tolak Ho) adalah t kritis > 1.83 (cara mendapat nilai kritis
ini adalah dengan melihat tabel t dimana α 0,025 = 2.30, dengan df=2).
6.Membandingkan t kritis dengan t hitung
karena thitung (-3.18 ) < t kritis (2.30) pada
α=0,025 berada diluar rentang daerah
kritisnya (daerah terima Ho dan tolak H1)
sehingga kesimpulan yang dapat diambil
adalah “tidak terdapat perbedaan rata-
rata skor kebiasaan mencuci tangan
antara siswa perempuan dan siswa laki
laki”
Langkah-langkah uji HIPOTESIS dengan program SPSS
SECARA
Ø  Masuk program SPSS
SPSS
Ø  Klik variable view pada SPSS data editor
Pada kolom “Name ke-1” Jenis Kelamin_Remaja (PADA KOLOM NAME TIDAK BISA
MENGGUNAKAN SPASI), DEC =0, VALUE (1=Perempuan dan 2=Laki-Laki), MEASURE PILIH
NOMINAL
Pada kolom “Name ke-2” Skor Kebiasaan mencuci tangan (PADA KOLOM NAME TIDAK BISA
MENGGUNAKAN SPASI), DEC =0, VALUE= kosongkan, MEASURE PILIH SCALE
Pada kolom decimal menyesuaikan dengan skor rata-rata tiap responden yang di dapatkan misalnya
140,maka dua angka dibelakang koma maka decimalnya ketik 0
Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default)
Ø Buka data view pada SPSS data editor, Ketikkan data yang diketahui
Klik Analyze - Compare Means – independent Sample T Test
 Memasukan data Pengambilan Skor Kebiasaan mencuci tangan pada
kolom test variabel dan Jenis Kelamin pada kolom Grouping
 Pada kolom grouping klik define Group dan masukan angka 1 dan 2 (2
kelompok, kel 1= perempuan dan kel 2=laki-laki)
 Klik options dan tentukan taraf kepercayaan 92,5% (berdasarkan permintaan
soal jika α =2,5%)
 Klik continue-klik ok
MAKA HASIL OUTPUT UJI
HIPOTESIS YANG DIDAPAT
ADALAH SEBAGAI BERIKUT: INDEPENDEN SAMPLE T TEST
t-test for Equality of Means  
92.5% Confidence
Interval of the  
Sig. (2- Mean Std. Error Difference
  t df tailed) Difference Difference Lower Upper  
Kebiasaan Mencuci Equal variances
-3.208 25 .004 -5.846 1.822 -9.232 -2.460  
tangan assumed
Equal variances
-3.179 22.775 .004 -5.846 1.839 -9.278 -2.415  
not assumed

Kriteria pengambilan keputusan pada uji Hasil uji hipotesis independen sample t test
hipotesis adalah: Didapatkan nilai t hitung 3.208 dan nilai sig (p)
Hipotesis statistik (Ho) diterima dan hipotesis (0.002) < α (0.025) maka Hipotesis statistik (Ho)
penelitian (H1) ditolak jika nilai sig > α diterima dan hipotesis penelitian (H1) ditolak artinya
Hipotesis statistik (Ho) ditolak dan hipotesis “tidak terdapat perbedaan rata-rata skor kebiasaan
penelitian (H1) diterima jika nilai sig < α mencuci tangan antara siswa perempuan dan siswa
laki laki”
LATIHAN SOAL
Seorang guru SD ingin meneliti perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa
SD antara siswa kelas atas dan siswa kelas bawah. Guru tersebut mengambil
sampel secara acak 14 siswa kelas atas dan 13 siswa kelas bawah dan
memberikan tes dalam bentuk soal essai studi kasus untuk mendapatkan skor
kemampuan berpikir kritis siswa, dan di dapatkan data sebagai berikut:
Kelas bawah = 4 4 5 5 5 6 6 6 6 7 7 7 8 8
Kelas atas = 6 6 7 7 7 8 8 8 9 9 9 10 10
Guru tersebut menduga bahwa siswa kelas atas lebih tinggi kemampuan
berpikir kritis dari pada kelas bawah. Bantulah guru tersebut untuk menguji
dugaannya apakah dapat diterima atau ditolak pada taraf signifikansi 5%.

Anda mungkin juga menyukai