Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan aktivitas dasar yang dilakukan oleh manusia dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan berkomunikasi manusia melakukan hubungan

dengan sesamanya, karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat

hidup sendiri-sendiri melainkan saling membutuhkan satu sama lain. Hubungan

antara individu yang satu dengan yang lainnya dapat dilakukan dengan cara

berkomunikasi.

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan (gagasan, ide, informasi),

dilakukan oleh komunikator untuk disampaikan kepada komunikan yang

dilakukan secara lisan (verbal) dengan menggunakan bahasa yang dapat

dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila komunikan tidak dapat mengerti

dengan pesan verbal atau lisan, maka komunikator dapat melakukan dengan

komunikasi nonverbal dengan menunjukkan sikap atau melalui gerak-gerik

badan seperti menggelengkan kepala, senyum dan lain-lain.

Terbagi dua macam komunikasi yaitu komunikasi verbal dan non verbal,

komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak

menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh,

sikap tubuh, vokal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka, kedekatan

1
2

jarak dan sentuhan. Komunikasi nonverbal dapat mengekspresikan perasaannya

melalui ekspresi wajah dan kecepatan berbicarannya.1

Menurut Mahrabain (1972) bahwa 93% dari semua makna sosial dan

komunikasi tatap muka diperoleh dari isyarat-isyarat nonverbal, dan Bindwhistell

(1970) memperkirakan bahwa 65% dari komunikasi semacam itu adalah

nonverbal.2 Berdasarkan pendapat Mahrabain dapat disimpulkan bahwa hanya

manusia pada umumnya lebih banyak berkomunikasi nonverbal daripada verbal.

Komunikasi nonverbal terdapat komunikasi tubuh, komunikasi ruang,

komunikasi diam, komunikasi waktu dan komunikasi parabahasa. Di sini penulis

ingin mengangkat masalah tentang pengaruh parabahasa dalam penafsiran pesan

terhadap mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang angkatan 2018

dan 2019 dengan alasan karena mahasiswa tersebut adalah mahasiswa yang masih

aktif dalam perkuliahan dan sebagian dari mereka sudah mempelajari tentang

parabahasa itu sendiri. Dengan jumlah mahasiswa sebanyak 243 mahasiswa dan

di ambil sampel sebanyak 73 mahasiswa. Adapun manfaatnya bagi mahasiwa

yaitu supaya mahasiswa mengetahui pengaruh parabahasa dalam penafsiran

pesan.3

1
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi,(Jakarta;Bumi Aksara,2014), h.130 cet.13
2
Stewart L. Tubbs and Sylvia Mass, Human Communication. Prinsip-prinsip Dasar
(Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1996 ). h.113
3
Data akademik tahun 2019
3

Parabahasa ialah tekanan suara atau irama yang keluar dari mulut untuk

menjelaskan ucapan verbal sehingga penerima dapat memahami sesuatu di balik

apa yang diucapkan. Suatu kesalahpahaman sering terjadi kalau komunikasi

berlangsung dari etnik yang berbeda. Suara yang bertekanan besar bisa disalah

artikan oleh etnik tertentu sebagai perlakuan kasar, meski menurut kata hatinya

tidak demikian, sebab hal itu sudah menjadi kebiasaan bagi etnik tersebut.4

Berdasarkan pengamatan awal penulis pada mahasiswa Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, bahwa percakapan mahasiswa menunjukkan terjadi salah

penafsiran saat tekanan suara yang digunakan terlalu tinggi maupun terlalu

rendah. Hal itu terjadi ketika percakapan antara mahasiswa tersebut terjadi secara

spontan, berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan dengan salah seorang

mahasiswa FDIK yang bernama Cut Nauval Dafistri pada tanggal 9 Mei 2019,

orang salah menafsirkan pesan atau informasi yang disampaikan oleh

komunikator kepada komunikan, karena intonasi atau tekanan suara bisa juga

karena jeda. Sehingga pesan yang disampaikan itu kurang jelas atau sulit

dipahami karena tidak dapat mengatur cara penyampaian pesan atau informasi

yang akan disampaikan, akibatnya menimbulkan masalah di dalam penyampaian

pesan sehingga terjalin komunikasi yang kurang efektif di antara komunikator dan

komunikan.

4
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2008),
h .109
4

Seorang komunikator seharusnya menyampaikan pesan kepada komunikan

seefektif mungkin dengan nada suara atau intonasi yang tepat sehingga pesan

yang disampaikan menimbulkan feedback yang diharapkan oleh komunikator.

Sebaliknya jika komunikator bersuara keras maka komunikan merasa bahwa

bahwa komunikator “marah”. Contoh ini juga ditunjukkan pada cara budaya

orang Batak. Orang Batak kerap sekali bersuara keras, sehingga komunikator

susah membedakan ketika bersuara keras karena marah, dengan suara keras ketika

berbicara biasa.5

Mengingat akan ini masalah komunikasi antar budaya, yakni perbedaan latar

belakang cultural dalam menafsirkan pesan. Tidak ada bahasa universal baik

verbal maupun nonverbal. Komunikasi antar budaya baru efektif bila kita

mengetahui pola-pola penafsiran pesan dari budaya yang berlainan.6

Perbedaan parabahasa ini dalam percakapan antar manusia terlihat pada

pembicaraan dan dalam pergaulan, biasanya hal ini terjadi karena masing-masing

para mahasiswa tidak mengetahui latar belakang mahasiswa tersebut saat mereka

melakukan komunikasi, sehingga terjadi perbedaan pemahaman terhadap

penafsiran pesan.

5
Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003),
h .389
6
Dedy Mulyana dan Jalaluddin Rahmat, Komunikasi Antarbudaya Panduan Berkomunikasi
Dengan Orang-Orang Yang Berbeda Budaya, ( PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005), h .141
5

Dengan alasan yang dipaparkan di atas. Penulis ingin mengetahui apakah

ada “Pengaruh Parabahasa dalam Penafsiran Pesan terhadap Mahasiswa

Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang”.

B. Identifikasi Masalah

Dilihat dari permasalahan yang terdapat pada latar belakang di atas, maka

dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Timbulnya perbedaan pemahan dalam penafisran pesan saat berkomunikasi

bagi mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

2. Adanya perbedaan latar belakang budaya antar mahasiswa jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dipaparkan di atas “Apakah

ada pengaruh parabahasa dalam Penafsiran pesan terhadap Mahasiswa Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Unversitas

Islam Negeri Imam Bonjol Padang?”.

D. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan penelitian

ini dibatasi pada masalah :


6

1. Seberapa besar pengaruh pola titinada dalam penafsiran pesan terhadap

mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang.

2. Seberapa besar pengaruh volume dalam penafsiran pesan terhadap mahasiswa

Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Imam Bonjol Padang.

3. Seberapa besar pengaruh kecepatan dalam penafsiran pesan terhadap

mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang.

4. Seberapa besar pengaruh kualitas dalam penafsiran pesan terhadap mahasiswa

Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Imam Bonjol Padang.

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian penulisan adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pola titinada dalam penafsiran

pesan terhadap mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh volume dalam penafsiran pesan

terhadap mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang.


7

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kecepatan dalam penafsiran pesan

terhadap mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas dalam penafsiran pesan

terhadap mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang.

F. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah literature atau

wawasan tentang ilmu komunikasi dalam pengembangan pendidikan bagi

Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam.

2. Secara Praktis

a. Bagi Peneliti

Penulis dapat mengetahui seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan

oleh parabahasa dalam penafsiran pesan.

b. Bagi Pembaca

Penelitian ini dapat menambah wawasan dalam memahami dan

memberikan informasi tentang pengaruh parabahasa dalam penafsiran

pesan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan panduan dan pedoman dalam penelitian

dengan topik yang sejenis.


8

G. Penjelasan Judul

Pengaruh : Daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang atau

benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan dan

perbuatan seseorang.

Parabahasa : Tekanan suara atau irama yang keluar dari mulut untuk

menjelaskan ucapan verbal sehingga penerima dapat

memahami sesuatu di balik apa yang diucapkan.

Penafsiran Pesan : usaha pemberian arti terhadap informasi atau pesan diantara

peserta komunikasi yang berkepentingan melalui proses

berfikir, berusaha menginterpretasikan atau menafsirkan

informasi yang telah terkumpul dalam pikiran.

H. Sistematika penulisan

BAB I : berisi pendahuluan yang meliputi : latar belakang, identifikasi

masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, penjelasan judul, sistematika penulisan

BAB II : landasan teoritis yaitu mengenai teori apa yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi: komunikasi, komunikasi non verbal,

parabahasa, penafsiran pesan, teori S-R, hipotesis penelitian,

kerangka pemikiran
9

BAB III : metode penelitian meliputi : jenis penelitian, waktu dan tempat

penelitian, sumber penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan

sampel, operasional konsep, teknik pengolahan data, teknik analisis

data.

BAB IV : berisi hasil penelitian yang meliputi “ pengaruh parabahasa terhadap

penafsiran pesan bagi Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri Imam Bonjol Padang.

BAB V : berisis penutu yang meliputi : kesimpulan dan saran

Anda mungkin juga menyukai