PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan sesamanya, karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat
antara individu yang satu dengan yang lainnya dapat dilakukan dengan cara
berkomunikasi.
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila komunikan tidak dapat mengerti
dengan pesan verbal atau lisan, maka komunikator dapat melakukan dengan
Terbagi dua macam komunikasi yaitu komunikasi verbal dan non verbal,
sikap tubuh, vokal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka, kedekatan
1
2
Menurut Mahrabain (1972) bahwa 93% dari semua makna sosial dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang angkatan 2018
dan 2019 dengan alasan karena mahasiswa tersebut adalah mahasiswa yang masih
aktif dalam perkuliahan dan sebagian dari mereka sudah mempelajari tentang
parabahasa itu sendiri. Dengan jumlah mahasiswa sebanyak 243 mahasiswa dan
pesan.3
1
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi,(Jakarta;Bumi Aksara,2014), h.130 cet.13
2
Stewart L. Tubbs and Sylvia Mass, Human Communication. Prinsip-prinsip Dasar
(Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1996 ). h.113
3
Data akademik tahun 2019
3
Parabahasa ialah tekanan suara atau irama yang keluar dari mulut untuk
berlangsung dari etnik yang berbeda. Suara yang bertekanan besar bisa disalah
artikan oleh etnik tertentu sebagai perlakuan kasar, meski menurut kata hatinya
tidak demikian, sebab hal itu sudah menjadi kebiasaan bagi etnik tersebut.4
penafsiran saat tekanan suara yang digunakan terlalu tinggi maupun terlalu
rendah. Hal itu terjadi ketika percakapan antara mahasiswa tersebut terjadi secara
mahasiswa FDIK yang bernama Cut Nauval Dafistri pada tanggal 9 Mei 2019,
komunikator kepada komunikan, karena intonasi atau tekanan suara bisa juga
karena jeda. Sehingga pesan yang disampaikan itu kurang jelas atau sulit
dipahami karena tidak dapat mengatur cara penyampaian pesan atau informasi
pesan sehingga terjalin komunikasi yang kurang efektif di antara komunikator dan
komunikan.
4
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2008),
h .109
4
seefektif mungkin dengan nada suara atau intonasi yang tepat sehingga pesan
bahwa komunikator “marah”. Contoh ini juga ditunjukkan pada cara budaya
orang Batak. Orang Batak kerap sekali bersuara keras, sehingga komunikator
susah membedakan ketika bersuara keras karena marah, dengan suara keras ketika
berbicara biasa.5
Mengingat akan ini masalah komunikasi antar budaya, yakni perbedaan latar
belakang cultural dalam menafsirkan pesan. Tidak ada bahasa universal baik
verbal maupun nonverbal. Komunikasi antar budaya baru efektif bila kita
pembicaraan dan dalam pergaulan, biasanya hal ini terjadi karena masing-masing
para mahasiswa tidak mengetahui latar belakang mahasiswa tersebut saat mereka
penafsiran pesan.
5
Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003),
h .389
6
Dedy Mulyana dan Jalaluddin Rahmat, Komunikasi Antarbudaya Panduan Berkomunikasi
Dengan Orang-Orang Yang Berbeda Budaya, ( PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005), h .141
5
B. Identifikasi Masalah
Dilihat dari permasalahan yang terdapat pada latar belakang di atas, maka
C. Rumusan Masalah
D. Batasan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Pembaca
pesan.
G. Penjelasan Judul
Pengaruh : Daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang atau
perbuatan seseorang.
Parabahasa : Tekanan suara atau irama yang keluar dari mulut untuk
Penafsiran Pesan : usaha pemberian arti terhadap informasi atau pesan diantara
H. Sistematika penulisan
BAB II : landasan teoritis yaitu mengenai teori apa yang digunakan dalam
kerangka pemikiran
9
BAB III : metode penelitian meliputi : jenis penelitian, waktu dan tempat
data.