Anda di halaman 1dari 1

Buaya Penunggu Jembatan Panga

Zaman dahulu terdapat perkampungan yang bernama Panga yang terletak di


kabupaten Aceh Barat yang mana pada saat itu belum terjadinya pemekaran dan setelah
terjadinya pemekaran barulah Panga terletak di Kabupaten Aceh Jaya di mana lagenda ini
terletak di Desa Keude Panga. Yang mana mayoritasnya penduduk bekerja sehari sebagai
petani dan nelayan di kampung mereka masing-masing.

Pada zaman dahulu sebelum terjadinya gelombang Tsunami yang melanda sebagian
wilayah aceh, kebanyakan dari masyarakat desa tersebut mempercayai hal-hal yang berbau
mistis yang berkembang di wilayah tersebut. Hal yang mereka percayai adalah buaya putih
yang sering ada di danau Krueng Itam dan Keude Panga.

Bahkan mereka mempercayai bahwa buaya tersebut jelmaan sehingga mereka


meyakini bahwa buaya tersebut sakti bisa memberikan apa saja yang mereka inginkan seperti
ada acara perkawinan bahkan pesta rakyat sebagian dari mereka datang ke bawah jembatan
sambil membawa ayam kampung berwarna putih serta kain-kain serba putih.

Binatang yang mereka bawa dipercaya bisa di tukar dengan benda-benda yang mereka
inginkan seperti piring, gelas serta alat-alat acara buat acara perkawinan dan pesta rakyat
sekitar. Dengan sesajen itu mereka tinggal meletakan di bawah jembatan tersebut selang
beberapa jam mereka datang untuk mengambil barang-barang yang mereka butuhkan.
Sebelum mereka pulang mereka sering berkata “ ini makanan sudah saya bawakan silahkan
makan”.

Menurut sesepuh disitu buaya itu peliharaan dari masyarakat yang mempercayai
buaya tersebut. Beberapa bulan terjadinya Tsunami penduduk sekitar melihat buaya putih
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai