Anda di halaman 1dari 4

Ujian Akhir Semester

Nama : Dodi Aditya Permana

NIM 191710012

Mata Kuliah : Bahasa

Indomesia Kelas 01

A. Asal-Usul Nama Daerah di Pulau Serasan

1. Pulau Serasan
Menurut ceruta yang beredar di masyarakat setempat kata serasan
berasal dari kata serahan yang berate hadiah, hantaran , pemeberian atau
mahar. Dikisahkan bahwa pada zaman dahulu ada seorang raja dari
Malaysia yang menyukai seorang gadis yang tinggal di pulau tersebut.
Kala itu, pulau Serasan merupakan wilayah dari kerajaan yang dipimpin
oleh sang raja, karena rasa cintanya kepada si gadis, sang raja pun hendak
menikahi gadis tersebut dan menyerahkan pulau serasan sebagai mahar.
Seiring berjalannya waktu, dalam masyarakat setempat kata serahan
perlahan mulai berubah menjadi serasan sehingga sampai saat ini pulau
tersebut dikenal dengan pulau Serasan.
Selain itu juga terdapat versi lain dari asal-usul nama pulau Serasan,
menurut cerita rakyat pada zaman pemerintahan kerajaan Riau Lingga dan
kerajaan Serawak, pulau ini bernama Panca Logam yang dipimpin oleh
seorang panglima bernama panglima berantah. Pada zaman dahulu, pulau
ini sering didatangi oleh lanun (perampok), untuk melindungi pulau
panglima selalu meminta bantun kepada kerajaan Serawak. Konon pada
suatu hari, pulau tersebut diserbu oleh kelompok lanun, panglima pun
meminta pertolongan kepada kerajaan Serawak, namun bantuan tak
kunjung datang. Tanpa sepengetahuan Panglima Berantah, bala bantuan
dari kerajaan Riau lingga datang, panglima mengira bahwa perahu dari
kerajaan Riau Lingga merupakan perahu musuh sehingga terjadilah
pertempuran, ditengah-tengah pertempuran ternyata bantuan dari kerajaan
serawak datang dan ikut serta melawan pasukan dari kerajaan Riau
Lingga.
Setelah berhari-hari melakukan pertempuran kedua belah pihak
menegtahui bahwa yang di serang bukanlah kelompok lanun. Singkat
cerita kedua kerajaaan bermusyawarah untuk bermufakat dan di putuskan
bahwa panglima Berantah harus ditangkap karena dianggap telah
melakukan kesalahan. Panglima pun dibawa ke Serawak untuk diserahkan
kepada Pangeran. Setelah itu, kedua belah pihak kembali melakukan
musywarah untuk memutuskan dan menunjuk seorang pemimpin untuk
mengurus pulau ini. Berdasarkan hasil musyawarah maka di putuskan
bahwa pualu ini diserahkan kepada Kerajaan Riau Lingga. Setelah pulau
ini diterima, nama panca logam diganti menjadi Pulau Searahan, dan
setelah ditetapkan menjadi kekuasaan kerajaan Riau Lingga, pulau ini
diganti menjadi Pulau Serasan.
Saat ini, Pulau Serasan berada di wilayah Kabupaten Natuna, Provinsi
Kepulaun Riau. Pulau ini memiliki 2 kecamatan yaitu Kecamatan Serasan
dan Searsan Timur. Kecamtan Serasan terdiri dari 7 desa yaitu Desa Batu
Berlian (batu berian), Desa Jermalik, Desa Kampung Hilir, Desa
Pangkalan, Kelurahan Serasan, Desa Tanjung Balau, Dan Desa Tanjung
Setelung. Sedangkan Serasan Timur terdiri dari 4 deas yaitu Desa Air
Nusa, Desa Arung Ringau, Desa Arung Ayam dan Desa Payak. Berikut
dijelaskan beberapa asal-usul nama desa yang ada di Pulau Serasan.
1. Desa Batu Berlian
Menurut cerita masyarakat, pada mulanya desa ini hanya hutan
yang ada ditengah pulau serasan. Masyarakat pada waktu itu masih
mendiami kampung-kampung di pesisir dan memenuhi kebutuhan
hidup dengan bergantung pada hasil tangkapan dari laut. Suatu
ketika ada seseorang yang hendak menacari kayu bakar disekitar
kampong namun karena kayu kering disekitar kampung semakin
sedikit akhirnya ia memberanikan diri masuk kedalam hutan.
Sesampainya di hutan ia terkejut karena melihat bahwa hutan
tersebut memilik banyak batu yang berkilau indah. Pencari kayu
bakar pun kembali ke kampungnya dan menceritakan
penemuannya kepada oaring-orang sekitar, mendenger cerita
tersebut orang-orang kampung berbondong pergi ke hutan. Singkat
cerita orang-orang mulai membangun pemukiman di hutan
tersebut, hingga tempat yang semula adalah hutan berubah menjadi
kampung dan di beri nama kampung Batu Berlian.
2. Desa Pangkalan
Desa ini terletak di pesisir pantai, awalnya deerah ini hanya
dijadikan sebagai tempat untuk menyandarkan kapal dan perahu
nelayan, orang setempat menyebutnya tepian atau pian. Lambat-
laut tempat ini semakin ramai dikunjugi oleh kapal-kapal pedagang
yang melintas dan singgah di Pulau Serasan, para pedagang dari
singgah untuk mengisi kembali perbekalaan mereka namun para
pedagang harus berjalan lagi untuk mencari perkampungan untuk
dapat membeli makanan dan barang-barang untuk bekal. Melihat
keadaant itu, penduduk mulai mendidrikan warung didaerah
tersebut hingga akhirnya semakin lama penduduk banyak tinggal di
disana.Agar tempat itu mudah masyarakat menamai kampung
tersebut dengan nama pangkalan karena sering dijadikan sebagai
pangkalan kapal.
3. Desa Tanjung Setelung
Desa ini salah satu desa yang terletak di penghujung pulau sebagai
tempat awal masuk ke pulau Serasan. Desa ini berada di pesisir
pantai, masyarakat yang sebagian besar adalah nelayan sangat
bergantung dengan laut, namun ketika anging sedang kencang dan
gelombang tinggi nelayan akan kesulitan mencari ikan, maka
masyarkat harus mencari lauk pauk lain untuk dimakan.
Masyarakat pun mulai mencari setelung atau tengkuyung di pantai,
ternyata pantai tersebut menyimpan banyak tengkuyung sehingga
masyarakat sering berburu tengkuyung untuk diolah menjadi
makanan. Karena memiliki banyak tengkuyung/setelung tempat ini
pun dikenal sebagai tanjung setelung
4. Desa Air Nusa
Menurut cerita masyarakat setempat, pada zaman dahulu terdapat
sebuah batu berlobang menyerupai sumur dipekarangan rumah
warga bernama pak Nusa. Air tersebut tidak pernah mongering
meskipun musim kemarau tiba. Masyarakat pun berbondong-
bondong melihat batu tersebut, mereka meyakini bahwa air yang
ada dalam batu tersebut memiliki khasiat untuk penyembuhan dan
tolak bala. Untuk masyarakat sangat menjaga batu tersebut dan
untuk mengingatnya masyarakat setempat memberi nama tempat
itu dengan nama Air Nusa yaitu air berkhasiat yang ada di dekat
Rumah Pak Nusa. Kini tempat tersebut dijadikan nama dari sebuah
Desa bernam Air Nusa.
5. Desa Arung Ringau
Desa ini diberi nama Arung Ringau yang berarti arung adalah
sungai dan ringau adalah sejenis ikan yang hidup di Sungai.
Tempat diberi nama demikain karena memiliki banyak sungai-
sungai kecil yang terdapat banyak sekali ikan ringau. Sehingga
masyarakat setempat memberikan nama tempat ini Kampung
Arung Ringau atau Desa Arung Ringau.
6. Desa Arung Ayam
Desa Arung Ayam adalah desa yang bersebelahan dengan Desa
Arung Ringau. Sama halnya denga Desa Arung Ringau, desa ini
juga diberi nama karena memiliki banyak sungai-sungai kecil atau
oleh masyarakat setempat disebut arung. Menurut cerita dahulu
dipinggiran sungai sering dijumpai banyak ayam hutan, masyarakat
pun sering memburu ayam hutan tersebut untuk dijadikan lauk.
Dari situlah, desa ini diberi nama Desa Arung Ayam.

Selain itu, juga terdapat beberapa tempat wisata yang menarik di Pulau
Serasan. Berikut sejarah asal-asul nama tempat wisata tersebut:

1. Pantai Sisi
Pantai sisi merupakan salah satu pantai eksotis yang dimiliki oleh
Pulau Serasan. Pantai ini berada di Kecamatan Serasan dan pernah
dinobatkan sebagai pantai alami terbaik di dunia oleh Majalah
Islands pada tahun 2016. Nama pantai sisi tidak lain diambil, dari
letak pantai yang berada di sisi atau ditepi Pulau Serasan.
2. Pantai Mentebung
Pantai Entebung merupakan salah satu pantai eksotis dengan
bebatuan besar dan air laut yang biru. Pantai ini merupakan salah
satu destinasi wisata yang banyak menrik perhatian wisatawan.
Sebenarnya Mentebung nama salah satu daerah yang ada di Desa
Payak, Kecamatan Serasan Timur. Mentebung diambil dari kata
rebung yang merupakan tunak atau bambu muda yang biasa diolah
menjadi sayur. Masyarakat setempat menyebut rebung dengan kata
mentebung, pohon bambu banyak tumbuh di daerah tersebut
sehingga diberilah nama mentebung. Karena pantai ini pantai ada
di daerah mentebung maka pantai ini dikenal dengan Pantai
mentebung.
3. Gunung Tube
Pada awalnya gunung ini bernama rambang dangkau, yang
memiliki arti daerah kematian. Hal ini disebabkan oleh longsor
yang sering terjadi digunung ini dan menelan korban jiwa.
Masyarakat sering ke gunung ini untuk mencari kayu dan
tumbuhan yang bernama tube. Tube atau dalam bahasa Indonesia
dikenal dengan tuba adalah sejenih tumbuhan yang digunakan
untuk meracuni ikan di sungai sehingg ikan menjadi pingsan.
Karena banyaknya tumbuhan tube di gunung tersebut, akhirnya
masyarakat menamainya gunung tube.
4. Gunung Jemenang
Jemenang memiliki arti nenek moyang, masyarakat setempat
percaya bahwa gungung tersebut merupakan tempat yang harus
dikeramatkan. Menurut cerita, pada zaman dahulu banyak orang
yang datang ke gunung untuk mencari bantuan secara ghaib.
Namun tidak sedikit orang yang datang kesana justru menghilang
dan tidak perah kembali. Oleh karena itu masyarakat menyebutnya
gunung Jemenang atau gunung yang di keramatkan.

Anda mungkin juga menyukai