CL Merged PDF
CL Merged PDF
S T U D I S T A N D A R
S T U D I S T A N D A R
S T U D I S T A N D A R
ARCHITECTURE
SNI 6723:2013
UMUM
STUDI STANDAR
Jalan Arteri:
Jalan arteri utama: lebar minimum 2x3 meter atau 6 meter.
Jalan arteri sekunder: lebar minimum 2x2,5 meter atau 5 meter.
Jalan Kolektor:
Jalan kolektor utama: lebar minimum 2x2,5 meter atau 5 meter.
Jalan kolektor sekunder: lebar minimum 2x2,25 meter atau 4,5 meter.
Jalan Lokal:
Jalan lokal utama: lebar minimum 2x2,25 meter atau 4,5 meter.
Jalan lokal sekunder: lebar minimum 2x2 meter atau 4 meter.
Trotoar memiliki lebar trotoar umumnya adalah minimal 1,5 meter untuk
trotoar pedestrian atau pejalan kaki.
PEDOMAN TEKNIS
Fasilitas umum adalah fasilitas atau sarana yang disediakan
oleh pemerintah atau swasta untuk kepentingan umum
Standar fasilitas umum menurut SNI: Badan Standardisasi Nasional. (2002). SNI 03-2847-2002
Fasilitas umum meliputi jalan raya,taman, sekolah,rumah sakit , pejalan kaki.
1 Permen PU 25/PRT/M/2014 :Lebar trotoar minimal sebesar 1,5 meter dan lebar
optimal sebesar 2,5 meter. Permukaan trotoar harus halus, datar, dan anti selip.
Pemasangan fasilitas pendukung, seperti lampu jalan, pohon, tempat duduk, dan
sebagainya, untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna trotoar.
PERATURAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR V
PERATURAN LIFT
PENUMPANG 1
Kapasitas dan Dimensi:
Kapasitas minimum: 4 orang atau 320 kg.
Kapasitas maksimum: 26 orang atau 2080 kg.
Dimensi minimum: 1100 mm x 1400 mm.
2 Ketinggian Bangunan:
Untuk bangunan dengan ketinggian 5 lantai atau
kurang, dianjurkan menggunakan lift dengan
kecepatan 1 m/s.Untuk bangunan dengan keting
gian lebih dari 5 lantai, dianjurkan menggunakan
lift dengan kecepatan 1,6 m/s atau lebih.
Faktor Keamanan:
3 Lift harus dilengkapi dengan alat keamanan seperti
pengaman pintu, pengaman kecepatan, dan sistem
panggilan darurat.Setiap lift harus dilengkapi dengan
PENUMPANG
dua pengunci pintu.Setiap lift harus dilengkapi dengan
sistem penghentian darurat.
SNI 05-7052-2004
UKURAN STANDART LIFT
PEDOMAN
TEKNIS LIFT
PINTU DARURAT
2
Pada atap kereta lift
terdapat pintu darurat
dengan dimensi minim
STANDART LIFT al 0,16 mm dengan din
dingkereta lift berdimen
P E N U M P A N G : SNI 05-7052-2004 si minimal 350 dan mak
simal 1800 mm.
PINTU
Top car lift ialah bagian untuk mengangkat lift keatas antara daun pintu dengan
sehingga lift bisa naik kelantai atas. sisi rangka pintu harus
sekecil mungkin dan
Hoistway berfungsi sebagai ruang gerak lift yang maksimal 5 mm, tinggi
sudah terpasang pintu dibatasi minimal
2000 mm dan lebar min
Ruang lekuk dasar atau pit lift berfungsi tempat imal 700 mm, lebar bukaan
pemberhentian akhir pada posisi paling bawah pintu maximal 50mm.
SNI 05-7052-2004
PERANCANGAN ARSITEKTUR V
Komponen di Kereta/
Car Lift bagian untuk
mengangkat lift keatas
sehingga lift bisa naik
kelantai atas.
Komponen di luar ruang
luncur pada tiap-tiap lantai.
Berfungsi tempat pember
hentian akhir pada posisi
paling bawah
PERATURAN P E D O MPAEND O M A N T E K N I K
TEKNIS LIFT
Lift barang harus memenuhi persyaratan keselamatan yang ditetapkan Kapasitas lift barang berkisar antara 1-5 ton dengan
dalam standar SNI, seperti ketinggian peredaman, keamanan pintu, ukuran dalam antara 1.60 x 2.10 m sampai 3.10 x 4.20 m
dan kecepatan bergerak 1.5 – 2 m/detik maximum atau
dan sistem darurat.Lift barang harus dilengkapi dengan sertifikat keam rata-rata 0.25 – 1 m/detik.
anan dan sertifikat kualitas yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi ya
Kriteria untuk lift barang yang penting ialah ukuran dan
ng terakreditasi.Lift barang harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan
berat barang yang harus diangkut. Dalam gedung- gedu
pengguna dan lingkungan kerja yang spesifik.Lift barang harus terpasang ng dengan penggunaan campuran (mixed use) seringkali
oleh tenaga ahli dan teknisi yang berpengalaman dan terlatih. lift barang juga harus dapat melayani angkutan orang ter
utama pada jam-jam sibuk. Perkiraan yang dapat digunak
SNI 7069:2017
an dalam perencanca ialah untuk setiap 5 lift diperlukan 1
lift barang.
SNI 7069:2017
PERANCANGAN ARSITEKTUR V
STANDART ESKALATOR
Eskalator hanya mempunyai dua jenis, jalur tunggal (untuk satu orang berdiri) dengan
lebar 60 - 81 cm, dan jalur ganda (untuk dua orang berdiri bersamaan dalam satu anak
tangga) dengan lebar 100 - 120 cm. Kemiringan maksimum yang dapat diterima adalah
35°, dengan ketinggian maksimum 20 meter
Rollers
Roda Roller mempunyai fungsi
yang sangat beragam, bisa untuk
conveyor, penggiling, roda
Chain
mendorong eskalator naik ke atas ta
npa meluncur ke bawah
Skirt Brush
mengingatkan' kaki agar tidak terlalu
mendekat ke dinding dalam eskalator
PERATURAN
Eskalator harus terbuat dari bahan berkualitas tinggi dan kuat serta dirakit PEDOMAN TEKNIS DIMENSI
dengan benar.Perawatan dan pemeliharaan: Eskalator harus diperiksa secara
teratur dan dirawat dengan baik untuk memastikan bahwa mereka beroperasi Eskalator hanya mempunyai dua jenis, jalur tunggal
(untuk satu orang berdiri) dengan lebar 60 - 81 cm,
dengan efektif dan aman. Sistem rem, katrol, dan motor harus diperiksa dan
dan jalur ganda (untuk dua orang berdiri bersamaan
diuji secara berkala untuk memastikan kinerjanya. Ketersediaan energi listrik: dalam satu anak tangga) dengan lebar 100 - 120 cm.
Eskalator harus dipasok dengan energi listrik yang memadai dan terdapat Kemiringan maksimum yang dapat diterima adalah
sistem cadangan jika terjadi pemadaman listrik.Sistem keamanan dan darurat: 35°, dengan ketinggian maksimum 20 meter. Panjang
Eskalator harus dilengkapi dengan sistem keamanan dan darurat seperti tombol Eskalator yang mampu mengatasi
dan Lebar: Panjang dan lebar eskalator dipengaruhi ketinggian 6 meter dan jarak 12
darurat, sensor gerakan, dan penghenti darurat untuk menghentikan eskalator oleh kapasitas dan ruang yang tersedia. Ukuran sta meter antara lantai umumnya mem
dalam keadaan darurat. ndar eskalator adalah antara 6 hingga 14 meter panja iliki kecepatan sekitar 0,5 meter/detik.
SNI 03-0954-2000 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerjaan Pemas
ngnya, dan lebar 1,2 hingga 2,4 meter.
SNI 03-0954-2000 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerjaan Pemas
angan dan Pemeliharaan Eskalator . angan dan Pemeliharaan Eskalator .
PERANCANGAN ARSITEKTUR V
PERATURAN
P E D O M A N T E K N I S D AN D I M E N S I
Ketinggian lantai: Ketinggian lantai lift harus
sejajar dengan lantai di gedung dan memung
kinkan akses kursi roda dengan mudah. Lift
harus dilengkapi dengan tangga pengaman
jika terdapat perbedaan ketinggian yang sign
ifikan antara lantai lift dan lantai di gedung.
Pegangan: Pegangan harus ditempatkan di
sekitar lift untuk memberikan dukungan yang
cukup bagi pengguna kursi roda atau tongkat
berjalan. Pegangan harus ditempatkan pada
ketinggian yang
PERANCANGAN ARSITEKTUR V
PROGRAM STUDI NADHIRA PUTRI EKA RAHMANIA
ARSITEKTUR
FTSP - ITN MALANG PERANCANGAN ARSITEKTUR 5 STUDI STANDAR 08
2022036
F ASILITAS DISABLE MALL AND HOTEL BUSINESS OR CITY HOTEL
RAMP
STANDART RAMP
Kemiringan rampa harus tidak lebih dari 1:12 untuk memastikan kemudahan penggunaa
n bagi orang dengan disabilitas atau mobilitas terbatas.Lebar rampa harus memadai unt
uk memungkinkan penggunaan kursi roda atau alat bantu lainnya. Tepi rampa harus dile
ngkapi dengan pelindung untuk mencegah roda kursi atau alat bantu lainnya keluar dari
jalur. Permukaan ramp harus rata dan tidak licin agar pengguna dapat melintas dengan
aman.Rampa akses harus memiliki ruang kepala yang memadai untuk memungkinkan pe
ngguna kursi roda atau alat bantu lainnya.
Perumahan Rakyat Nomor 21/PRT/M/2018 tentang Pedoman Teknis Perencanaan,
Perancangan, dan Pelaksanaan Fasilitas Umum dan Bangunan Gedung untuk Aksesibilitas
Lebar minimum dari Rampa akses harus dilengkapi dengan landasan istirahat yang memadai
ramp adalah 95 cm setiap 6 meter dan di ujung-ujungnya. Kemiringan maksimum rampa aks
PEDOMAN TEKNIS DIMENSI tanpa tepi pengaman es adalah 1:12 atau 8,33%, dengan lebar minimal 1,5 meter.Rampa akses
dan 136 cm dengan harus memiliki permukaan yang rata, tidak licin, dan memenuhi persyara
tepi pengaman. tan ketahanan terhadap cuaca.Rampa akses harus dilengkapi dengan pe
ngaman sisi, yang meliputi pelindung sisi, pegangan tangan, dan pembat
as roda.Rampa akses harus memiliki ruang kepala yang memadai untuk
memungkinkan pengguna kursi roda atau alat bantu lainnya.
PERANCANGAN ARSITEKTUR V
PROGRAM STUDI NADHIRA PUTRI EKA RAHMANIA
ARSITEKTUR
FTSP - ITN MALANG PERANCANGAN ARSITEKTUR 5 STUDI STANDAR 09
2022036
MALL AND HOTEL BUSINESS OR CITY HOTEL
FASILITAS DISABLE
SIRKULASI JALAN
S T A N D A R T S I RK U L A S I
PEDOMAN TEKNIS DIMENSI
Pembuatan jalan yang datar dan bebas rintangan: Jalan
harus dirancang dengan permukaan yang datar dan beb
as rintangan seperti lubang atau batu-batu besar.Pembu
atan jalan yang lebar dan aman: Jalan harus dirancang
dengan lebar yang memadai sehingga pengguna jalan d
engan disabilitas seperti kursi roda. Pembuatan trotoar
yang memadai: Trotoar harus dibuat dengan lebar yang
memadai dan bebas rintangan. Pemasangan guiding blo
ck: Guiding block harus dipasang secara rata dan tidak
boleh ada kemiringan atau celah di antara blok.
Ketentuan khusus :
Terdapat 2 jenis guiding b ock yaitu ine b ock dan Lebar jalur sirkulasi pada jalan pedestrian minimal 140 cm
dot b ock. Ukuran dan jarak antar guiding b ock:
Guiding b ock harus memi iki ukuran yang serag
am dengan ebar sekitar 30 cm dan panjang antara
30-60 cm. Warna dan tekstur: Guiding b ock harus
memi iki warna yang kontras dengan ingkungan se
kitarnya dan permukaannya harus kasar agar tidak
icin ketika basah. Pemasangan: Guiding b ock harus
PERATURAN
dipasang secara rata dan tidak bo eh ada kemiringan
atau ce ah di antara b ok. Lokasi: Guiding b ock haru
Jalan yang dapat diakses difabel harus diprio di etakkan di okasi yang strategis, seperti di ja an pe
ritaskan untuk dilalui oleh mereka.Difabel dipe destrian, di tempat parkir mobi atau di tempat umum
rbolehkan untuk menggunakan trotoar sebagai ainnya. Lokasi ini harus mudah diakses o eh orang
jalur berkendara, tetapi harus menghindari jalur dengan kebutuhan khusus.Menurut SN 7396: 2008
pejalan kaki.Penyeberangan yang dilengkapi de tentang Bantuan Pemanduan Bagi Orang Tunanetra di
ngan lampu pengatur lalu lintas Ruang Terbuka Umum
PERANCANGAN ARSITEKTUR V
Persyaratan parkir bagi penyandang disabilitas: Setiap gedun Permen PUPR Nomor 30/PRT/M/2016
Dimensi area parkir lebar untuk mobil
gdan lingkungan yang memerlukan ruang parkir, syarat-syarat Lokasi parkir: Area parkir difabel harus berada di tempat yang 250 cm, lebar area maneuver 120 cm ,
tertentu, seperti memiliki akses yang mudah dan dekat denga dekat dengan pintu masuk bangunan atau area yang paling de panjang area 550 cm
n pintu masuk bangunan, serta memiliki ukuran yang memadai kat dengan akses untuk penyandang disabilitas.
untuk kendaraan disabilitas.Perhitungan kendaraan difabel har Ukuran: Area parkir difabel harus memenuhi persyaratan Memiliki akses khusus jalur pedestrian
us memperhatikan persyaratan minimum yang telah ditentukan, ukuran minimum yang telah ditentukan, yaitu 3,5 meter x
yaitu minimal 1% dari jumlah unit kendaraan yang ada.Pemasa 7,5 meter.Akses: Area parkir difabel harus memiliki akses
yang mudah dan bebas hambatan bagi kendaraan disabilitas.
ngan tanda parkir difabel: Tanda parkir khusus bagi penyandan
g disabilitas harus dipasang di tempat parkir yang telah disedia
kan.Pelarangan penggunaan parkir difabel oleh non-difabel: Pe
nggunaan parkir difabel oleh non-difabel dilarang keras dan da
pat dikenakan sanksi. Penegakan peraturan: Peraturan mengen
ai parkir difabel harus ditaati oleh semua pengguna gedung atau
lingkungan. Pihak yang melanggar dapat dikenakan sanksi atau
tindakan lain sesuai dengan peraturan yang berlaku. Permen PUPR Nomor 30/PRT/M/2016
Permen PUPR Nomor 30/PRT/M/2016
PERANCANGAN ARSITEKTUR V
PROGRAM STUDI NADHIRA PUTRI EKA RAHMANIA
ARSITEKTUR
FTSP - ITN MALANG PERANCANGAN ARSITEKTUR 5 STUDI STANDAR
2022036
11
MALL AND HOTEL BUSINESS OR CITY HOTEL
FASILITAS DISABLE
TO I L E T
PERATURAN PEDOMAN TEKNIS DIMENSI
Aksesibilitas: Toilet difabel harus mudah diakses dan mem Panjang dimensi Ruang toilet minimal 1,9 m
ungkinkan akses bagi orang yang menggunakan kursi roda dan lebar min 1, 6 m
atau tongkat berjalan. Toilet difabel harus diakses melalui
pintu yang cukup lebar (minimal 0,9 meter), dan ada cukup Pintu Toilet terbuka ke arah luar toilet dengan
ruang di dalam toilet untuk memungkinkan perputaran kursi minimal lebar 0,76 m
roda dan pergerakan yang mudah bagi pengguna.Ukuran toi
let: Ukuran toilet yang dapat diakses oleh difabel harus cukup
Jarak bagian tengah closet dinding 0,45 m
besar untuk memungkinkan pengguna kursi roda atau tongkat
berjalan. Area toilet harus memiliki lebar minimal 1,5 meter dan Tekstur lantai kasar
panjang minimal 2,2 meter.
SNI 03-1745-2000 tentang Persyaratan Bangunan Gedung untuk Penyandang Cacat Fisik.
PERANCANGAN ARSITEKTUR V
Dilengkapi handrail
Lebar tangga: Lebar tangga harus cukup
untuk memungkinkan seseorang dengan
Dilengkapi Warning Block kursi roda atau tongkat berjalan melalui
dengan nyaman. Lebar tangga minimal
y a n g d i s a r a n k a n a d a l a h 1 , 2 m e t e r.
Dilengkapi Step Nosing Kemiringan tangga: Kemiringan tangga
harus rendah untuk mempermudah akse
sibilitas. Kemiringan tangga maksimum
PERATURAN yang disarankan adalah 1:12, artinya
untuk setiap 12 inci panjang tangga, kem
iringannya harus naik tidak lebih dari 1 inci.
Berukuran dan berjarak sesuai: Tangga harus dirancang
dengan ukuran yang sesuai dan jarak antara anak tangga
yang tidak terlalu tinggi agar mudah diakses oleh orang
dengan disabilitas.Permukaan yang aman: Tangga harus
memiliki permukaan yang tidak licin dan aman untuk dila
lui, misalnya dengan menambahkan bahan anti slip atau
pijakan yang lebar.Pencahayaan yang cukup: Tangga ha Dilengkapi Guiding pada
rus memiliki pencahayaan yang cukup agar tidak terjadi Handrail
ecelakaan pada pengguna yang memiliki masalah pengl
ihatan. (SNI) 03-1745-2000 tentang Persyaratan Bangunan Gedung dan
Perumahan Bagi Orang Dengan Cacat dan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 24/PRT/M/2016
tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung untuk Aksesibilitas
Penyandang Disabilitas.
PERANCANGAN ARSITEKTUR V
PERATURAN Tangga darurat harus tahan api dan tahan air, serta terbuat dari
bahan yang tidak mudah terbakar.Tangga darurat harus diberi
penanda, seperti tanda keluar darurat, penanda arah, dan tanda
Permen PU) Nomor 27/PRT/M/2016 tentang Tata Cara Perencanaan
dan Pelaksanaan Tangga Darurat pada Gedung. Jumlah tangga da
bahaya.Tangga darurat harus dilengkapi dengan penerangan
rurat harus sesuai dengan tinggi dan luas bangunan. Tangga daru darurat yang memadai, serta sumber daya listrik cadangan yang
rat harus ditempatkan di tempat yang mudah diakses dan diberi ta cukup.Tangga darurat harus dilengkapi dengan perlengkapan
nda yang jelas. Tangga darurat harus memiliki lebar yang cukup d keselamatan seperti sabuk pengaman, alat pemadam kebakaran,
an harus bisa menampung jumlah orang yang cukup besar. Tangga dan kotak P3K
darurat harus memiliki perlengkapan seperti pencahayaan darurat, SNI (Standar Nasional Indonesia) 03-1732-2010 tentang
sabuk pengaman, dan alat pemadam kebakaran.Tangga darurat har Tata Cara Perencanaan dan Pelaksanaan Tangga Darurat
us dirawat secara rutin agar selalu dalam kondisi yang baik dan siap pada Bangunan Gedung.
digunakan saat darurat.
PERANCANGAN ARSITEKTUR V
PROGRAM STUDI NADHIRA PUTRI EKA RAHMANIA
ARSITEKTUR
FTSP - ITN MALANG PERANCANGAN ARSITEKTUR 5 STUDI STANDAR
2022036
14
R AMP
MALL AND HOTEL BUSINESS OR CITY HOTEL
PERATURAN
PARKING BUILDING Ketentuan parkir untuk kendaraan yang memiliki bahan bakar
alternatif atau listrik, termasuk fasilitas pengisian daya.Tanda
dan penandaan yang jelas untuk memudahkan penggunaan
dan akses ke area parkir.Persyaratan perawatan dan perbaikan
lift atau alat lain yang digunakan.
PERANCANGAN ARSITEKTUR V
PROGRAM STUDI NADHIRA PUTRI EKA RAHMANIA
ARSITEKTUR
FTSP - ITN MALANG PERANCANGAN ARSITEKTUR 5 STUDI STANDAR 15
2022036
KEBUTUHAN MALL AND HOTEL BUSINESS OR CITY HOTEL
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tinggi minimum ruang bebas struktur (head room) untuk
Nomor 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Teknis Perencanaan ruang parkir adalah 2,25 m. Tinggi plafon untuk ruang pa
dan Perancangan Kawasan Perkantoran, Pusat Perbelanjaan, rkir tidak perlu setinggi ruangan biasa karena hanya digu
dan Pasar Tradisional, mengatur standar kebutuhan parkir se nakan untuk mobil penumpang, jarang ada mobil penump
bagai berikut: ang yang tingginya lebih dari 2,25 meter.Setiap lantai park
ir harus memiliki sarana untuk sirkulasi horisontal dan ata
u sirkulasi vertikal untuk orang dengan ketentuan bahwa
tangga spiral dilarang digunakan.Lantai untuk ruang parkir
yang luasnya mencapai 500 m2 atau lebih harus dilengkapi
ramp naik dan turun masing-masing dua unit
PERATURAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR V