Anda di halaman 1dari 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1 Teori Keagenan

Teori keagenan adalah teori yang menjelaskan hubungan antara agen

(pihak manajemen suatu perusahaan) dengan principal (pemilik). Principal

merupakan pihak yang memberikan amanat kepada agen untuk melakukan suatu

jasa atas nama principal, sementara agen adalah pihak yang diberi mandat.

Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu orang atau lebih

(principal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama

principal serta memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang

terbaik bagi principal (Jensen and Meckling, 1976). Dengan demikian agen

bertindak sebagai pihak yang berkewenangan mengambil keputusan, sedangkan

principal ialah pihak yang mengevaluasi informasi.

Hubungan kegenan tersebut terkadang menimbulkan masalah antara

manajer dan pemegang saham. Menurut Riahi dan Belkaoui (2004:445) teori

keagenan mengasumsikan baik principal maupun agen bertindak sesuai dengan

kepentingan mereka sendiri, yaitu untuk memaksimalkan utilitas subjektif mereka.

Agen dan principal memiliki tujuan yang berbeda dan masing–masing

menginginkan tujuan mereka terpenuhi. Akibat yang terjadi adalah munculnya

konflik kepentingan. Agen ingin memaksimalkan insentif atau kompensasi yang

dia terima sedangkan principal ingin memaksimalkan pengembalian (returns) atas

penggunaan sumber dayanya (modal).

14

Anda mungkin juga menyukai