Anda di halaman 1dari 11

Al Amwal, Vol 9, No 2, 2017

Penerapan Dasar Akrual pada Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah

Enriko Tedja Sukmana, MSI


Program Studi Perbankan Syariah, IAIN Palangka Raya
Email : enriko.tedja@gmail.com

Abstrak
Penggunaan dasar akrual merupakan bentuk dari penerapan asumsi yang ada dalam
penyusunan laporan keuangan. Model dasar akrual mengakui pendapatan dan biaya sebagai
sesuai yang dimiliki meskipun belum diterima maupun dikeluarkan secara kas. Seperti halnya
akuntansi pada umumnya, asumsi dasar pada akuntansi syariah juga mempergunakan dasar
akrual, hal tersebut ditunjukkan pada perlakan akuntansi syariah dalam transaksi dengan akad
syariah. Hal tersebut diatur pada ketentuan menyangkut penerapan akuntansi syariah pada
lembaga keuangan syariah. Berdasarkan penerapan tersebut penggunaan dasar akrual terletak
pada pengakuan keuntungan dari transaksi syariah. Pengakuan keuntungan transaksi sewa dan
syirkah dilakukan terhadap keuntungan yang diperoleh dalam penyerahan aset non kas sebagai
bagian dari kesepakatan. Sedangkan pada transaksi jual beli pengakuan keuntungan dilakukan
saat serah terima barang dari lembaga keuangan syariah kepada pemesan sebagai pembeli.
Pengakuan dasar akrual pada akad jual beli dengan pengakuan keuntungan di awal memiliki
resiko yang besar saat piutang tidak tertagih. Untuk menghindari itu lembaga keuangan syariah
yang sebaiknya menghindari pengakuan keuntungan di awal terhadap piutang murabah}ah,
dengan memilih alternatif metode pengakuan keuntungan lainnya.
Kata kunci : Dasar akrual, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah.

Abstract
The use of accrual basic is one of applying the assumptions contained in the
preparation of financial statements. The accrual basic model recognizes income and expenses as
recorded altought not yet received or issued in cash. Same with accounting in general,
assumptions basic on sharia accounting also use accruals basic, it is shown in sharia accounting
treatment in sharia transaction. The accrual basic reatment is arranged in the provisions of
sharia accounting in Islamic financial institutions. Based on these provisions, the use of accrual
basic done in the recognition of the benefits of sharia transactions. Recognition of profit lease
and shirkah transactions is made to the profits derived in the transfer of non-cash assets as part
of the agreement. Despite of that sale and purchase transactions recognition of profits made
when the handover of goods from Islamic financial institutions to consumer. The treatment of
accrual basic on the sale and purchase agreement with the recognition of early profits has a
great risk when receivables are not collectible. To avoid that Islamic financial institutions should
avoid early profits recognition of murabah}ah receivables, by choosing alternative methods of
recognition of other profits.
Key words : accrual basic, sharia financial institution accounting

239
Al Amwal, Vol 9, No 2, 2017

Pendahuluan atau pendapatan merupakan bentuk


Akuntansi mengenal dua penggunaan acrual basis dalam akuntansi
pendekatan dalam pencatatan transaksinya syariah, yang merujuk kepada suatu kondisi
yaitu dasar akrual dan dasar kas. Melalui dimana nilai kas yang masih ditangguhkan
kedua pendekatan pencatatan tersebut dapat dan akan diterima pada masa yang akan
diketahui aliran keluar masuknya dana datang. Hal tersebut dari sisi penerimaan
dalam sebuah entitas, meskipun terdapat pendapatan mengarah kepada pengakuan
perbedaan dalam waktu pengakuan dana terhadap sesuatu yang belum dapat
tersebut tergantung kepada pendekatan dipastikan keberadaannya, dan secara jauh
yang dipergunakan. Akuntansi syariah akan berimplikasi kepada nilai bagi hasil
sebagai sebuah sistem akuntansi yang yang harus ditunaikan.
dipergunakan oleh lembaga keuangan 1. Akuntansi syariah
syariah juga menerapkan kedua jenis Akuntansi syariah merupakan
pendekatan pencatatan tersebut. instrumen yang dipergunakan dalam
Lembaga keuangan syariah dalam kegiatan ekonomi, sebagai alat untuk
mencatat transaksinya mempergunakan menterjemahkan transaksi keuangan
akuntansi syariah sebagai rujukan utama, syariah ke dalam bentuk informasi
seiring telah dibakukannya perlakukan keuangan yang dapat dipahami oleh semua
akuntansi yang berdasarkan kepada akad pihak. Sesuai dengan definisi akuntansi
yang dipergunakan. Setiap akad transaksi pada umumnya bahwa akuntansi
yang berbeda akan mempergunakan model merupakan suatu sistem informasi yang
perlakuan akuntansi yang berbeda-beda mengidentifikasikan, mencatat, dan
yang disesuaikan dengan jenis transaksinya mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa
seperti bagi hasil, jual beli, sewa-menyewa ekonomi dari suatu organisasi kepeda
dan sebagainya. Perbedaan jenis transaksi pengguna yang berkepentingan,1 dengan
yang dipergunakan dalam akad menjadikan demikian fungsi akuntansi adalah sebagai
perlakuan dalam akuntansi syariah ilmu yang dipergunakan untuk mengolah
memiliki akun yang bervariasi, meskipun data-data transaksi menjadi sebuah
dari satu sisi perbedaan tersebut hanyalah informasi yang dapat dipergunakan oleh
sebuah perbedaan penamaan. Semua itu semua pihak yang membutuhkannya.
dikarenakan dalam akuntansi syariah Melihat dari fungsinya tersebut akuntansi
kerangka dasarnya sama dengan kerangka syariah merupakan alat yang dipergunakan
dasar dalam akuntansi pada umumnya, untuk menterjemahkan dan merangkum
seperti penggunaan debet dan kredit, semua praktik transaksi keuangan syariah
keseimbangan neraca, pendekatan dalam ke dalam bahasa yang dapat dimengerti
pencatatan, termasuk pada esensi utama secara general dalam bentuk laporan
akuntansinya yaitu persamaan dasar keuangan.
akuntansi yang tetap mempergunakan Keberadaan akuntansi syariah itu
elemen aset, hutang, modal, pendapatan sendiri merupakan sebuah jawaban dari
dan biaya. perkembangan ekonomi Islam yang
Penggunaan pendekatan pencatatan semakin pesat bergerak maju menuju
yang diaplikasikan dalam akuntansi syariah kejayaannya kembali. Perkembangan
disesuaikan dengan kondisi transaksi yang ekonomi Islam yang ada berimplikasi pada
dilakukan, sehingga tidak semua transaksi
dapat menggunakan pendekatan yang sama. 1
Weygant, Jerry J., Kieso, Donal E., Kimmel,
Istilah tangguhan dalam akun keuntungan Paul D. 2005. Accounting Principles, terj. Ali
Akbar Yulianto dkk. Jakarta : Salemba Empat.

240
Al Amwal, Vol 9, No 2, 2017

rutinitas traksaksi keuangan syariah, seperti pada akuntansi pada umumnya.


terutama yang dilakukan oleh lembaga- Perbedaan terdapat pada elemen tambahan
lembaga keuangan syariah. Sebagai pelaku dalam persamaan dasar akuntansi yang ada
utama kegiatan transaksi syariah tentulah, dengan adanya elemen dana syirkah
lembaga-lembaga tersebut memerlukan temporer yang merupakan salah satu ciri
pedoman khusus yang mengatur transaksi ekonomi syariah dalam transaksi bagi hasil.
yang mereka lakukan dari berbagai aspek Perbedaan utama antara akuntansi
pendekatan, dalam hal ini termasuk aspek syariah dengan akuntansi pada umumnya
pencatatan dan pelaporan (akuntansi). terletak kepada konsep nilai non materi
Seiring kondisi yang ada tersebut, yang dianut oleh akuntansi syariah .
dibentuklah pedoman yang mengatur Meskipun dalam akuntansi saat ini telah
tentang perlakuan akuntansi syariah , di mempergunakan banyak pendekatan dalam
Indonesia pedoman tersebut diatur dalam kajiannya seperti akuntansi sosial,
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan akuntansi keprilakuan dan sebagainya,
Syariah atau yang dikenal PSAK Syariah. 2 namun hal tersebut tetap menjadi sesuatu
Pernyataan tersebut mengatur bagaimana yang terpisah dari keilmuan akuntansi itu
perlakuan akuntansi untuk transaksi- sendiri. Iwan Triyuwono menjelaskan
transaksi keuangan syariah yang dikenal bahwa akuntansi syariah berangkat dari
memiliki klasifikasi tertentu dalam perspektif Khalifatullah fi Ardh yang
penggunaannya. Penggunaan transaksi menjadi tujuan utama bagi setiap manusia,
syariah akan disesuaikan dengan jenis akad pertanggung jawaban yang dilakukan
yang dipergunakan misal akad jual-beli, dalam akuntansi syariah tidak hanya
akad sewa, atau akad bagi hasil, ketiga berada dalam taraf materi namun juga pada
akad tersebut memiliki perlakuan akuntansi aspek yang lebih mendalam pada aspek non
yang tidak sama, meskipun perbedaan yang materi yaitu pertanggung jawaban kepada
ada lebih pada penamaan akun yang Tuhan.4
disesuaikan dengan transaksi yang Iwan Triyuwono sendiri membagi
dipergunakan. akuntansi syariah pada dua aliran
Perlakuan akuntansi syariah pada pemikiran yaitu akuntansi syariah filosofis
dasarnya tidak memiliki perbedaan yang teoritis dan akuntansi syariah praktis.5
signifikan dengan akuntansi yang ada, pada Kedua aliran pemirikan ini melihat
akuntansi syariah pola tetap menganut akuntansi syariah dari kedua sisi yang
Persamaan Dasar Akuntansi dan berbeda dan bertolak belakang namun
mempergunakan double entry system 3 saling melengkapi, akuntansi syariah
filosofis teoritis mencoba melihat akuntansi
2
Pada awalnya Pernyataan Standar Akuntansi dari sisi nilai-nilai dasar yang teranut di
Syariah hanya mengatur tentang Perbankan dalam pencatatan berbasis syariah,
Syariah (PSAK no 59), namun seiring dengan sedangkan akuntansi syariah praktis lebih
perkembangan lembaga keuangan syariah non
bank akhirnya dibentuk standar akuntansi
syariah yang dapat dipergunakan oleh lembaga tersebut. Pada akuntansi syariah persamaan
non bank (PSAK no 101-110). dasar akuntansinya ditambahkan elemen dana
3
Persamaan Dasar Akuntansi merupakan bagian syirkah temporer sehingga komponennya yaitu
fundamental dalam akuntansi yang menjadi terdiri atas aset = kewajiban + dana syirkah
dasar keseimbangan akuntansi yang terdiri atas temporer + ekuitas pemilik.
4
Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik, kemudian Triyuwono, Iwan. 2012. Akuntansi Syariah
double entry system (sistem pencatatan Perspektif, Metodologi, dan Teori, Jakarta : PT.
berpasangan) ditujukan untuk tetap menjaga Raja Grafindo Persada, hal. 198.
5
keseimbangan persamaan dasar akuntansi Ibid., hal. 6.

241
Al Amwal, Vol 9, No 2, 2017

menekankan pada sisi kebutuhan praktis Islam. Keberadaan unsur laporan tersebut
dari sebuah pencatatan bagi lembaga- terkait dengan bentuk dan jenis dana yang
lembaga keuangan syariah. ada pada sistem keuangan syariah, pada
Akuntansi syariah praktis itu akuntansi syariah terdapat pemisahan
sendiri tertuang pada PSAK Syariah yang antara dana pada transaksi keuangan yang
menjadi pedoman bagi setiap lembaga dilakukan dengan dana di luar transaksi
keuangan syariah atau lembaga keuangan keuangan yang dilakukan. Dana zakat dan
yang menjalankan bisnis syariah, agar dana kebajikan bukan merupakan dana
terdapat kesamaan dan kesesuaian bentuk yang dihasilkan atau diperoleh dari
laporan keuangan. Generalisasi ini transaksi keuangan syariah serta memiliki
dimaksudkan untuk mempermudah siapa alokasi distribusi yang berbeda, keduanya
pun yang ingin mendapatkan informasi dari merupakan dana yang bersifat sosial dalam
laporan keuangan yang dihasilkan oleh penggunaannya.
lembaga keuangan, dengan adanya standar Laporan keuangan syariah memiliki
baku laporan keuangan, akan dua asumsi dasar yang dipergunakannya
mempermudah akses bagi pihak dan tidak jauh berbeda dengan akuntansi
berkepentingan untuk membandingkan pada umunya yaitu going concern dan
antara satu laporan keuangan dengan acrual basis. Berdasarkan asumsi going
laporan lainnya. Hal tersebut seusuai concern menjelaskan laporan keuangan
dengan empat karaketeristik kualitatif syariah disusun berdasarkan asumsi bahwa
laporan keuangan yaitu pertama dapat lembaga keuangan syariah akan
dipahami dengan segera dan mudah menjalankan usahanya secara berkelanjutan
informasi keuangan yang disampaikan, dengan tidak menampak maksud untuk
kedua relevan untuk memenuhi kebutuhan mengurang skala usahanya, sedangkan
pengguna dalam proses pengambilan asumsi acrual basis menjelaskan bahwa
keputusan, ketiga bebas dari pengertian kegiatan transaksi yang dilakukan oleh
yang menyesatkan, kesalahan material, dan lembaga keuangan syariah tidak hanya
dapat diandalkan oleh penggunanya, dan melibatkan penerimaan dan pengeluaran
keempat dapat dibandingkan informasinya kas pada transaksi masa lalu tetapi juga
antar periode maupun dibandingkan dengan melibatkan kewajiban pembayaran dan
informasi dari lembaga keuangan lainnya.6 pendapatan penerimaan yang
Laporan keuangan yang ada pada merepresentasikan kas pada masa yang
akuntansi syariah setidaknya terdiri dari akan datang.7 Kedua asumsi tersebut
laporan posisi keuangan atau neraca, merupakan landasan asumsi yang
laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan dipergunakan dalam penyusunan laporan
perubahan ekuitas, laporan sumber dan keuangan, dengan asumsi tersbut
penggunaan dana zakat, laporan sumber menunjukan dapat keberlangsungan usaha
dan penggunaan dana kebajikan, serta yang dijalankan oleh lembaga keuangan
laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi syariah.
hasil. Di antara unsur-unsur laporan
tersebut, laporan dana zakat, dana Pembahasan
kebajikan serta pendapatan dan bagi hasil Asumsi Dasar Pencatatan Akuntansi
merupakan ciri khas dari laporan keuangan

6 7
Nurhayati, Sri. Wasilah. 2013. Akuntansi Salman, Kautsar Riza. 2012. Akuntansi
Syariah di Indonesi. Jakarta : Salemba Empat. Perbankan Syariah berbasis PSAK Syariah.
hal. 100-104. Padang : Akademia. hal. 101.

242
Al Amwal, Vol 9, No 2, 2017

Laporan keuangan memiliki tujuan pembelian kredit segera dibukukan ketika


untuk memberikan informasi keuangan dari terjadi dan diakui sebagai beban yang harus
entitas penyusun bagi pihak berkepentingan ditunaikan dimasa yang akan datang.
sebagai bahan pertimbangan bagi pihak- Dengan diaplikasinya dasar akrual maka
pihak teresbut dalam mengambil keputusan neraca dan laporan laba rugi lebih akurat
terkait kebijakan maupun keputusan menggambarkan posisi keuangan dan hasil
mereka terhadap entitas. Pihak yang usaha dari suatu entitas,9 karena dapat
berkepentingan baik secara intern maupun mengukur kapasistas sebuah entitas untuk
ekstern akan membuat keputusan yang menghasilkan kas.
berbeda-beda melalui informasi keuangan Secara umum, akuntansi didasari
yang diperolehnya sesuai dengan atas upaya dalam memperoleh hasil dari
kebutuhan pihak-pihak tersebut, di mana sebuah transaksi ekonomi yang dilakukan
keputusan tersebut secara langsung maupun entitas. Hasil tersebut dapat berupa laba
tidak langsung akan berpengaruh terhadap atau rugi tergantung dengan jumlah
keberadaan entitas penyusun laporan. pendapatan yang diperoleh dan jumlah
Laporan keuangan disusun biaya yang harus dikeluarkan, dalam hal ini
berdasarkan asumsi yang dibangun tidak terdapat pembatasan terhadap waktu
sebelumnya, yaitu going concern pendapatan dan biaya pada kondisi
(kelangsungan usaha) dan acrual basis pendapatan yang telah diterima atau biaya
(basis akrual). Keduannya merupakan yang telah dibayar. Akuntansi menekankan
asumsi yang harus ditunjukkan dalam substansi suatu kegiatan atau transaksi yang
penyususnan laporan keuangan sehingga menimbulkan biaya dan pendapatan,10
pihak pengguna laporan keuangan dapat dengan demikian tidak terdapat secara
melihat perkembangan dan progress eksplisit ketentuan mengenai keharusan
keuangan setiap periode dari entitas sebuah transaksi diakui secara kas (Cash
penyusun. Akuntansi akrual Basis).
menggambarkan pengaruh transaksi dan Hal tersebut menjadi salah satu
peristiwa lain dan keadaan sumber daya acuan penggunaan akuntansi berbasis
pelaporan entitas ekonomi dan klaim pada akrual, dibandingkan basis kas. Di samping
periode di mana efek tersebut terjadi, itu berdasarkan Statement of Financial
meskipun penerimaan dan pembayaran kas Accounting Concept No. 1 menyatakan
terjadi pada periode yang berbeda. 8 bahwa kelebihan dari akrual basis adalah
Banyaknya transaksi usaha pada kemampuannya untuk melihat
berdasarkan kredit yang merupakan peluang entitas dalam menghasilkan laba
transaksi dengan orientasi jangka panjang. karena terindikasi dari informasi arus kas
Akuntansi akrual bertujuan untuk memberi pada masa kini dan masa yang akan datang.
informasi mengenai konsekuensi kas akibat Informasi kemampuan entitas dalam
aktivitas transaksi dari suatu entitas secara menjaga arus kas dianggap merupakan
cepat. Pada basis akrual, suatu penjualan salah satu indikator kelangsungan usaha
kredit atau pendapatan segera dicatat saat yang terjamin melalui cash flow yang
terjadinya penjualan tersebut tanpa
menunggu saat pelunasan, beban dan
9
Kartikahadi, Hans dkk. 2016. Akuntansi
Keuangan berdasarkan SAK berbasis IFRS.
8
Lam, Nelson,. Lau, Peter. 2014. Intermediate Jakarta : Ikatan Akuntan Indonesia. Hal. 52.
Financial Reporting : An IFRS Perspective, 2nd 10
Suwadjono. 2010. Teori Akuntansi
ed. trj Taufik Arifin. Jakarta : Salemba Empat. Perekayasaan Pelaporan Keuanga. Yogyakarta :
hal. 24. BPFE. hal. 237.

243
Al Amwal, Vol 9, No 2, 2017

diperkirakan akan terjadi di masa yang  Kinerja keuangan, pengakuan


akan datang, berbeda dengan kas basis terhadap pendapatan dan biaya
yang menekankan aspek pencatatan dan menghasilkan angka laba yang lebih
pelaporan berdasarkan aliran real dari unggul karena dengan pengakuan
penerimaan dan pembayaran kas. pendapatan telah memastikan bahwa
Basis akrual memiliki konsekuiensi pendapatan yang dihasilkan dalam
pada pos-pos akuntansinya, yaitu pada pos- suatu periode telah diakui, dan
pos akruan (accrued) dan tangguhan pengaitan beban yang dicatat pada
(deffered).11 Akuntansi akrual terdiri atas suatu periode hanya beban yang
dua prinsip dasar pengakuan pendapatan terkait dengan pendapatan periode
dan beban yang mengarahkan entitas untuk tersebut.
melihat kapan saatnya untuk mengakui  Kondisi keuangan, akuntansi akrual
pendapatan atau beban yang diperoleh, menghasilkan neraca yang lebih
pendapatan dan beban akan direalisasikan merefleksikan secara akurat sumber
saat terjadi aliran kas keuluar atau masuk. daya yang tersedia bagi suatu entitas
Akuntansi akrual dapat dibedakan menjadi untuk menghasilkan arus kas di masa
akrual jangka panjang dan jangka pendek, depan.
pertama akrual jangka panjang (long term  Prediksi arus kas masa depan, laba
accrual) merupakan proses kapitalisasi aset akrual lebih unggul dalam
terhadapat penangguhan biaya maupun memprediksi arus kas masa depan
pendapatan karena diharapkan manfaat karena dua hal yaitu pertama melalui
yang dapat diperoleh pada masa yang akan pengakuan pendapatan yang
datang, sedangkan kedua akrual jangka mencerminkan konsekuensi arus kas
pendek (short term accrual) lebih mengacu masa depan, kedua akuntansi akrual
kepada perbedaan waktu yang pendek mengaitkan arus kas masuk dan
antara laba dan arus kas, yang biasanya keluar dengan lebih baik sepanjang
berasal dari persediaan dan transaksi kredit waktu melalui proses pengaitan.
yang menimbulkan semua bentuk piutang
dan kewajiban seperti debitor dan kreditor Penerapan dasar akrual pada akuntansi
transaksi perdagangan, beban dibayar di syariah.
muka dan penerimaan uang muka.12 Asumsi akuntansi syariah
Keunggulan dari konsep dasar didasarkan pada pendekatan akrual dan kas.
akrual pada laporan keuangan adalah dari Dasar akrual yang dianut oleh akuntansi
kemampuannya untuk memberikan syariah terlihat pada penggunaan istilah
informasi yang relevan dalam mengukur tangguhan (deffered), hal tersebut terlihat
kapasitas suatu entitas dalam hal cash flow pada transaksi-transaksi akuntansinya, baik
pada masa yang akan datang. Keunggulan pada transaksi jual beli, syirkah maupun
dasar akrual dalam menyajikan informasi sewa-menyewa. Ketentuan akuntansi akrual
relevan atas kinerja dan kondisi keuangan yang dilakukan pada tingkat keuntungan
suatu entitas dan untuk memprediksi arus tertentu atas penyerahan aset yang
kas masa depan yaitu :13 disepakati sebagai bagian transaksi jual
beli, syirkah maupun sewa. Asumsi
11 berbasis akrual dalam konsep akuntansi
Ibid.
12
Subramanyam dan John J Wild. 2012. Financial syariah sebenarnya merupakan suatu
Statement Analysis. terj Dewi Yanti. Jakarta : praktik amanah dalam bertransaksi,
Salemba Empat. hal. 99-100. keadaan dimana telah terjadi kesepakatan
13
Ibid.

244
Al Amwal, Vol 9, No 2, 2017

antara penjual dan pembeli dengan kondisi pemesan, kedua pengakuan


bahwa pembeli sepakat akan menunaikan keuntungan secara proporsional yakni
kewajibannya di masa yang akan datang. keuntungan ditangguhkan (tidak
Pada entitas syariah seperti lembaga diakui) hingga pembayaran angsuran
keuangan syariah penggunaan jenis akad dari pihak pemesan dilakukan, ketiga
akan menentukan jenis pencatatan transaksi pengakuan keuntungan pada akhir atau
akuntansi syariahnya. Ketika terjadi saat pelunasan keselutuhan piutang
kesepakatan terhadap sebuah transaksi oleh pihak pemesan. Sedangkan untuk
maka pencatatan yang dilakukan akad istis}na pengakuan keuntungan
disesuaikan dengan akun yang terdapat secara akrual hanya dilakukan dengan
pada pernyataan standar akuntansi dua pendekatan yaitu secara
keuangan syariah. Terdapat pemisahan proporsional (cicilan) atau sekaligus
transaksi tersebut menjadikan asumsi dasar diakhir.
akrual pada akuntansi syariah dapat Hal tersebut dikarenakan sistem akad
diaplikasikan dengan tepat. murabah}ah barang atau aset pesanan
Terdapat perbedaan yang mendasar diserahkan di awal dan sistem
dalam perlakuan akuntansi secara akrual pembayaran di akhir, berbeda dengan
pada transaksi jual beli dengan transaksi akad istis}na yang aset pesanan dapat
syirkah. Pada sistem jual beli tingkat diserahkan secara bertahap atau
keuntungan atau yang dikenal dengan sekaligus diakhir dengan sistem
istilah margin ditentukan pada tingkat pembayaran secara bertahap atau
harga tertentu dan didapatkan secara flat sekaligus diakhir juga.
atau tetap. Berbeda dengan pada sistem  Penerapan dasar akrual pada akad
syirkah yang tingkat keuntunganya melalui syirkah
bagi hasil diperoleh secara fluktuatif Perlakuan akuntansi akrual pada akad
tergantung dengan pendapatan yang syirkah tidak sama dengan akad jual
diperoleh sehingga penetapannya dilakukan beli, pada akad syirkah penggunaan
melalui tingkat persen. istilah keuntungan tangguhan
 Penerapan dasar akrual pada akad jual dilakukan pada saat transaksi
beli penyerahan aset modal non kas14
Perlakukan akuntansi akrual pada kepada mitra. Keuntungan tangguhan
transaksi jual beli berlaku pada akad dipergunakan untuk mencatat nilai
murabah}ah dan istis}na, hal tersebut lebih yang timbul akibat penyerahan
dikarenakan pada keduanya modal non kas dimana nilai wajarnya15
memungkinkan untuk terjadi
penerimaan keuntungan di masa yang 14
Pada transaksi syirkah baik transaski
akan datang berbeda dengan akad mudharabah maupun musyarakah modal yang
salam yang menuntut penerimaan kas disepakati dapat diserahkan dalam bentuk uang
tunai (kas) atau dalam bentuk modal barang
secara tunai dan lunas di awal (modal non kas). Keberadaan modal non kas
transaksi. Pada akad murabah}ah sebagai bentuk modal yang diserahkan dari
pengakuan keuntungan dapat pemilik modal kepada pelaku usaha memiliki
dilakukan dengan tiga pendekatan yang konsekuensi adanya perbedaan nilai antara nilai
berbeda yaitu pertama, pengakuan tercatat dengan nilai wajar yang berlaku saat itu.
15
Nilai wajar merupakan nilai yang dipergunakan
keutuntungan di awal yakni margin ketika mempertukarkan antara pihak-pihak yang
diakui pada saat penyerahan pesanan berkeinginan, dengan dilandasi terhadap
atau aset murabah}ah kepada pihak pengetahuan akan nilai barang tersebut yang
berlaku asat itu.

245
Al Amwal, Vol 9, No 2, 2017

saat penyerahan lebih besar dari nilai saat pembelian aset tersebut dan
tercatatnya.16 Pengakuan keuntungan keuntungan muncul seiring adanya selisih
tangguhan dilakukan amortisasi setiap positif antara harga perolehan dengan harga
periodenya di sesuaikan dengan jumlah wajar saat penyerahan aset syirkah.
atau lama periode yang disepakati keuntungan tersebut akan diakui secara
dalam transaksi. amortisasi per periode sesuai dengan lama
Perlakuan dasar akrual pada laporan periode akad syirkah yang disepakati. Hal
keuangan lebih relevan dibandingkan dasar tersebut berbeda dengan akad jual beli
kas, karena dengan menerapkan pengakuan murabah}ah yang pengakuan keuntungan
saat ini pada sistem penerimaan kas di tangguhannya disandarkan kepada arus kas
masa yang akan datang akan memudahkan yang belum diterima.
setiap pengguna laporan untuk mengukur Penggunaan cadangan kerugian
kondisi keuangan dan kinerja. Kondisi tidak selamanya dapat menutup kerugian
tersebut akan menyebabkan terjadi yang mungkin akan ditimbulkan akibat
kebergantungan terhadap nilai arus kas di tidak terealisasinya arus kas tersebut. Pada
masa yang akan datang. Padahal penilaian akad transaksi murabah}ah akun cadangan
terhadap kehidupan perusahaan tidak kerugian dibentuk sebagai antisipasi jika
selamanya disandarkan pada arus kas di terjadi kredit macet pada piutang
masa yang akan datang, keberadaan arus murabah}ah. Risiko kredit macet dapat
kas di masa yang akan datang menunjukkan menyebabkan tidak terealisasinya arus kas
seberapa besar peluang laba yang akan keuntungan yang telah diperkirakan akan
diperoleh. diperoleh pada awal transaksi. Solusinya
Kebergantungan terhadap arus kas adalah dibentuknya cadangan kerugian atau
di masa yang akan datang setidaknya meminta jaminan atas transaksi yang telah
memunculkan risiko seandainya arus kas disepakati. Piutang murabah}ah itu sendiri
tersebut tidak dapat terealisasi dengan muncul dari transaksi penyerahan barang
sempurna. Pada akuntansi syariah kepada pemesan, sebagai bentuk hak atas
sebagaimana yang telah dijelaskan kas dari konsumen yang telah membeli aset
sebelumnya pengakuan kuntungan dengan cara kredit.
tangguhan dipergunakan pada akad jual Pengakuan keuntungan atas
beli dan akad syirkah. Dari kedua akad transaksi murabah}ah akan dipilih sesuai
tersebut potensi kerugian akibat kredit dengan risiko macet dari arus kas piutang
macet terdapat pada akad jual beli, dan dan beban yang akan muncul, ketika risiko
untuk akad syirkah tidak terdapat potensi diperkirakan relatif kecil maka pengakuan
riil dari kerugian kecuali aset non kas dari keuntungan akan dilakukan di awal sedang
barang tersebut tidak kembali. Pada akad untuk risiko yang relatif sedang pengakuan
syirkah tingkat keuntungan yang dilakukan secara proporsional dan untuk
dtangguhkan disandarkan kepada selisih risiko relatif besar maka pengakuan
harga wajar dengan harga perolehan dari keuntungan dilakukan saat seluruh piutang
aset yang menjadi bagian modal transaksi berhasil ditagih. Hal tersebut berlaku juga
syirkah. Dengan kata lain, arus kas dari pada akad istis}na namun yang
pengeluaran aset syirkah telah dilakukan membedakan akad istis}na hanya memiliki
dua pendekatan yaitu secara proporsional
16 (cicilan) atau sekaligus diakhir.
Nilai tercatat merupakan nilai atau harga yang
harus dikeluarkan pada saat memperoleh suatu Seandainya dilihat lebih lanjut,
barang, nilai tercatat biasa dikenal juga dengan sebenarnya peluang kerugian terbesar
nilai perolehan.

246
Al Amwal, Vol 9, No 2, 2017

berada pada metode pengakuan keuntungan modern namun masih tetap terdapat
di awal, pertimbangan survey dan analisis peluang untuk tidak teratasi. Hal tersebut
yang matang sebenarnya mampu menjawab dikarenakan force majeur termasuk
pilihan tersebut. Namun jika mengacu merupakan kejadian di luar nalar dari
kepada prinsip kehati-hatian hal tersebut manusia.
seharusnya ditinggalkan, dalam hal ini Dampak yang mungkin terjadi
risiko hanya terdapat pada akad transaksi terkait dengan pihak stakehloder
murabah}ah karena pada akad istis}na merupakan hal yang harus dihindari akibat
tidak terdapat metode pengakuan gagal bayar tersebut. Risiko pada
keuntungan di awal. Risiko pembiayaan pembiayaan murabah}ah adalah adanya
atau risiko kredit merupakan hal yang kemungkinan risiko tidak bersaingnya bagi
sering terjadi terkait dengan macetnya arus hasil kepada dana pihak ketiga.18 Kondisi
kas angsuran dari nasabah. Risiko tersebut akan berpengaruh kepada risiko-
pembiayaan itu mengacu kepada potensi risiko lainnya seperti sebuah efek domino,
kerugian yang akan dihadapi bank ketika ketika kerdit pembiayaan macet maka
pembiayaan yang diberikannya macet, risiko likuiditas, risiko profitabilitas dan
dalam hal ini debitur mengalami kondisi risiko reputasi akan ikut muncul seiring
tidak mampu memenuhi kewajiban dengan terkendalanya aliran kas. Teknik
pengembalian modal dari perbankan, pengendalian risiko menjelaskan bahwa
termasuk porsi keuntungan yang telah terdapat beberapa pilihan dalam
diperjanjikan di awal yang seharusnya meminimalisir sebuah resiko yaitu dengan
dapat diperoleh perbankan.17 penghindaran risiko ( Risk avoidance),
Istilah risiko yang sering muncul pengendalian risiko (Risk control),
dalam hal ini adalah risiko gagal bayar baik penanggungan atau penahanan risiko (Risk
yang terjadi akibat faktor internal maupun retention) dan pengalihan risiko (Risk
karena faktor eksternal. Risiko gagal bayar transfer).19
sebenarnya dapat diatasi melalui proses Pilihan dalam memanajemen risko
survey dan pengkajian yang mendalam tersebut dilakukan berdasarkan tingkat
terhadap sebuah akad transaksi kesulitan risiko yang ada, ketika risiko
murabah}ah yang akan dijalankan. Proses tersebut dapat ditiadakan dengan cara
tersebut setidaknya dapat menghindarinya maka pilihan yang tepat
mengklasifikasikan beberapa pembiayaan untuk risiko tersebu adalah penghindaran
berdasar akad murabah}ah yang berpotensi risiko. Kasus yang terdapat dalam
macet dan lancar. Klasifikasi dari risiko itu pengakuan keuntungan pada akuntansi
sendiri terdiri dari faktor internal yaitu murabah}ah memungkinkan untuk
kelalaian dari pihak nasabah dan faktor menghindari risiko tidak lancarnya arus kas
eksternal sperti force majeur yang tidak keuntungan akibat kredit macet, pilihan
diinginkan. Faktor kelalaian dapat diatasi yang tepat dalam pengakuan keuntungan
melalui pengawasan dan peninjauan secara pada transaksi piutang murabah}ah adalah
berkesinambungan terhadap nasabah, dengan pengakuan secara proporsional dan
sedangkan faktor ekstenal merupakan pengakuan diakhir saat pelunanasan
sesuatu yang tidak dapat diprediksi dengan
mudah, meskipun untuk saat ini dapat 18
diperkirakan melalui beberapa metode Rustam, Bambang Rianto. 2013. Manajemen
Risiko Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta :
Salemba Empat. hal. 56.
17 19
Wahyudi, Imam dkk. 2013. Manajemen Risiko Hanafi, Mamduh M. 2012. Manajemen Risiko.
Bank Islam. Jakarta : Salemba Empat. hal. 90. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. hal. 246.

247
Al Amwal, Vol 9, No 2, 2017

piutang. Untuk kedua pengakuan uji untuk menjamin adanya aliran kas
keuntungan tersebut tetap mempergunakan masuk, namun konsekuensi yang diterima
metode akuntansi dasar akrual, hanya yang tetap terdapat kemungkinan untuk tidak
membedakan penyesuaian terhadap dapat dihindari. Adanya faktor eksternal
pengakuan aliran kas disesuaikan dengan dari penyebab kredit macet yang dapat
masuknya aliran kas, sedangkan untuk menyebabkan peluang aliran kas tidak
pengakuan pada awal transaksi lancar.
murabah}ah tidak memperhatikan aliran Dari sini dapat disimpulkan bahwa
kas karena telah diasumsikan bahwa aliran bagi lembaga keuangan syariah yang
kas akan berjalan dengan baik. mempergunakan akad transaksi
Risiko yang dapat terjadi akibat murabah}ah sebaiknya menghindari
pengakuan di awal pada laporan keuangan pengakuan keuntungan di awal terhadap
adalah ketika kredit terjadi kemacetan piutang murabah}ah, dan lebih dianjurkan
sehingga keuntungan yang telah diakui untuk memilih mempergunakan metode
tidak dapat dipertanggung jawabkan kepada pengakuan keuntungan secara proporsional
pihak yang berkepentingan. Efek yang atau pengakuan di akhir akad.
timbul tersebut akan berdampak secara
tidak baik pada asumsi kelangsungan usaha
entitas. Pilihan yang tidak berisiko pada Daftar Pustaka
laporan keuangan lembaga keuangan
syariah adalah penggunaan pengakuan Hanafi, Mamduh M. 2012. Manajemen Risiko.
keuntungan murabah}ah tangguhan secara Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
proporsional dan pengakuan keuntungan
pada akhir akad (saat pelunasan piutang Kartikahadi, Hans dkk. 2016. Akuntansi
murabah}ah). Keduanya menggunakan Keuangan berdasarkan SAK berbasis
asumsi akrual namun pengakuan dilakukan IFRS. Jakarta : Ikatan Akuntan
saat aliran kas masuk. Indonesia.

Kesimpulan Lam, Nelson,. Lau, Peter. 2014. Intermediate


Penggunaan asusmi dasar akrual Financial Reporting : An IFRS
merupakan bagian dari kesatuan yang Perspective, 2nd ed. trj Taufik Arifin.
dianut dalam penyusunan laporan keuangan Jakarta : Salemba Empat.
pada lembaga keuangan syariah.
Penggunaan asumsi akrual dilakukan pada Nurhayati, Sri. Wasilah. 2013. Akuntansi
pengakuan keuntungan pada akad jual beli, Syariah di Indonesi. Jakarta : Salemba
syirkah dan sewa. Namun risiko yang Empat.
muncul dari metode akrual terdapat pada
transaksi murabah}ah, karena pada akad Rustam, Bambang Rianto. 2013. Manajemen
murabah}ah terdapat pengakuan Risiko Perbankan Syariah di Indonesia.
keuntungan atas arus kas yang belum dapat Jakarta : Salemba Empat.
dipastikan keberadaannya.
Pada akad murabah}ah terdapat Salman, Kautsar Riza. 2012. Akuntansi
metode pengakuan keuntungan di awal atas Perbankan Syariah berbasis PSAK
arus kas yang belum masuk. Meskipun Syariah. Padang : Akademia.
dalam penentuan kebijakan transaksi
murabah}ah tersebut dilakukan survey dan

248
Al Amwal, Vol 9, No 2, 2017

Subramanyam dan John J Wild. 2012.


Financial Statement Analysis. terj Dewi Wahyudi, Imam dkk. 2013. Manajemen
Yanti. Jakarta : Salemba Empat. Risiko Bank Islam. Jakarta : Salemba
Empat.
Suwadjono. 2010. Teori Akuntansi
Perekayasaan Pelaporan Keuanga. Weygant, Jerry J., Kieso, Donal E., Kimmel,
Yogyakarta : BPFE. Paul D. 2005. Accounting Principles,
terj. Ali Akbar Yulianto dkk. Jakarta :
Triyuwono, Iwan. 2012. Akuntansi Syariah Salemba Empat.
Perspektif, Metodologi, dan Teori,
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

249

Anda mungkin juga menyukai