BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Saat ini pengembangan kompetensi aparatur merupakan suatu keharusan karena
berbagai tuntutan baik skala global maupun local menginginkan hal ini. Dalam proses
implementasi penyelenggaraan pembangunan, Aparatur Negara berperan vital dan
strategis dalam menjalankan roda pemerintahan negara. Baik-buruknya dan efektif-tidaknya
sebuah tatanan penyelenggaraan pemerintahan, sangat bergantung pada kompetensi dan
kapabilitas, serta perilaku aparatur negara dalam melaksanakan tugasnya. Kebijakan
pemerintah memperkuat sumber daya manusia aparatur mesti terus dikedepankan.
Cepatnya akses informasi dan komunikasi berdampak pada meningkatnya dinamika
masyarakat, semua urusan berjalan dengan begitu cepat, dan tidak dapat dihindari bahwa
hal tersebut juga berpengaruh kepada persepsi terhadap kualitas pelayanan publik yang
dilaksanakan oleh aparatur negara. Masyarakat menuntut sebuah sistem pelayanan publik
yang cepat, tepat, murah, namun berkualitas. Sebuah ekspektasi yang sangat ideal.
Akses informasi yang serba digital serta komunikasi yang begitu pesat mengharuskan
Aparatur Negara dapat menyesuaikan diri, mengikuti perkembangan zaman dan dinamika
tuntutan masyarakat dimaksud. Pada point inilah pentingnya agenda reformasi birokrasi
yang telah digulirkan oleh pemerintah, hendaknya harus dipertegas lagi. Reformasi budaya
birokrasi bukanlah hal baru dalam penyelenggaraan administrasi negara di Indonesia,
namun disadari bahwa kualitas dan intensitas implementasinya, belum dapat berjalan
dengan baik, bahkan terkesan berjalan zig-zag dan tidak fokus pada agenda yang ingin
dicapai. Padahal disaat yang bersamaan, kompleksitas masalah yang dihadapi birokrasi
sangat banyak dan beragam.
Perubahan yang ingin dicapai melalui reformasi birokrasi lebih banyak terarah pada
bagaimana meningkatkan pelayanan publik, dan hal tersebut bergantung pada perubahan
kelembagaan dan organisasi, sistem ketatalaksanaan dan manajemen pemerintahan,
kualitas sumber daya manusia aparatur, serta sistem evaluasi, pengawasan dan
pemeriksaan yang efektif. Hal tersebut dapat dimulai dari sistem Penataan Kearsipan yang
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku, karena pada dasarnya
kita bekerja berdasarkan arsip yang diciptakan oleh suatu Organisasi atau Lembaga
Pemerintahan.
Pengelolaan arsip yang dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan kaedah
yang ada akan menghadirkan kemanfaatan besar bagi kehidupan organisasi, pemerintah,
dan masyarakat. Ketersediaan arsip secara utuh, otentik, dan terpercaya, pada setiap
kementerian/lembaga dan pemerintahan daerah akan memberikan dukungan nyata bagi
pelaksanaan reformasi birokrasi utamanya untuk kemanfaatan penilaian kinerja,
pertanggungjawaban kinerja, pelayanan publik, serta penyediaan alat bukti bagi
kepentingan lain. Pada kenyataannya penyelenggaraan kearsipan di Indonesia sampai saat
ini belum semuanya dapat berjalan sesuai yang diinginkan.
Menurut Peraturan kepala arsip nasional republik indonesia nomor 22 tahun 2012
tentang desain pembinaan kearsipan pada pemerintahan daerah, demi terwujudnya
pemahaman dan penyelenggaraan kearsiapan yang sesuai dengan kaidah kearsipan pada
pemerintahan daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, perlu dilaksanakan
pembinaan kearsipan di pemerintahan daerah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan
dalam rangka mewujudkan pembinaan kearsipan yang berkualitas, perlu disusun panduan
mengenai desain pembinaan kearsipan pada pemerintah daerah.
Ruang Lingkup Desain Pembinaan Kearsipan pada Pemerintahan Daerah meliputi:
a. Peran dan Tanggung Jawab Pembinaan
b. Mekanisme Pembinaan
c. Program Pembinaan
Kabupaten Sumedang sendiri pada Tahun 2021 telah melaksanakan Pembinaan
Kearsipan pada sekitar 8 SKPD, mekanisme Pembinaan yang diterapkan adalah dengan
cara mengumpulkan seluruh pengelola Arsip di SKPD tersebut untuk diberikan materi
tentang Kearsipan . Setelah dilaksanakan ternyata system pembinaan kurang efektif
dikarenakan banyaknya ketidakpedulian para pengelola Arsip untuk mendengarkan Materi
mengenai Kearsipan yang di kemukanakan oleh Narasumber . Maka dari itu Dinas Arsip
dan perpustakaan Kabupaten Sumedang ingin menerapkan metode / cara baru dalam
Mekanisme Pembinaan Kearsipan yaitu menggunakan pendekatan secara Coaching Clinic,
Sehingga Rancangan Transformasi Budaya Organisasi yang akan diimplementasikan
adalah berupa Pendekatan Coaching Klinik dalam Penguatan Advokasi Kearsipan, dan
Role model atau sample SKPD yang akan di bina adalah semua Bagian pada Asisten
Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang.
Indikator Kinerja Kunci untuk Kearsipan yang akan diuji adalah sebagaimana gambar di
bawah ini
TINGKAT TINGKAT
KEBERADAAN KETERSEDIAAN
ARSIP ARSIP
Kondisi Pengawasan Kearsipan yang dilaksanakan pada Tahun 2021 dapat dilihat dalam diagram
sebagai berikut :
SKPD
KECAMATAN :
2. TUJUAN
a. Tujuan jangka pendek
➢ Mengevaluasi sejauh mana perubahan pola pikir para pengelola Arsip di Setda
Kab Sumedang dalam melalukan Penataan Kearsipan di Bagian Masing
Masing Untuk Sample pada RTBB ini dilaksanakan pada ASDA III sebanyak 2
bagian yang terdiri dari 2 up dan 1 uk
b. Tujuan jangka menengah
➢ Menjadikan ASN yang Smart Mencintai Arsip, untuk penerapan RTBB
dilaksakana di seluruh Bidang pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang
sebanyak 27 orang di Unit Pengolah dan 8 orang di Unit Kerasipan
3. MANFAAT
a. Bagi Organisasi
➢ Menjadikan Para Pengelola Kearsipan lebih baik dalam menata Kearsipan
➢ Tercapainya Akuntabilitas, Profesionalisme dan efektifitas pelaksanaan Budaya
Kinerja
➢ Tercapainya nilai Audit Sistem Kearsipan Internal dengan Nilai Baik di masing
masing SKPD
4. SASARAN
Berikut sasaran yang diharapkan setelah dilaksanakan Implementasi Pendekatan
Coaching Klinik dalam Penguatan Advokasi Kearsipan di Setda Kabupaten Sumedang:
5. STAKEHOLDER
Stakeholder Internal dan Eksternal
6. RUANG LINGKUP
Rencana Ruang Lingkup yang akan diberikan Implemetasi Coaching klinik
Advokasi Kearsipan ini para Pengelola Arsip yang terdiri dari :
a. Unit Kearsipan Setda yang berada di Bagian Umum Setda Kabupaten Sumedang
b. Unit Pengolah TU Pimpinan yang berada di Bagian Umum Setda yang mengurus Tata
Kearsipan dari SKPD luar yang akan di tandatangani oleh Pimpinan Tertinggi Sekda /
Bupati Kabupaten Sumedang
c. Unit Pengolah Bagian Umum Setda yang mengurus Tata Kearsipan Di dalam Ruang
Lingkup Bagian Umum saja
d. Unit Pengolah Bagian Humas, Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten
Sumedang
BAB II
PENYUSUNAN RTBB
Rancangan Transformasi Budaya Birokrasi dengan judul kegiatan Pendekatan
Coaching Klinik Dalam Penguatan Advokasi Kearsipan Pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Sumedang Disusun Dari Tanggal 08 Juni 2022 sampai dengan 18 Juli 2022
Proses Yang Berlangsung Cukup Lama disebabkan karena Proses coaching Clinic yang
akan diterapkan di Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang bertepatan dengan adanya
MTQ Jawa Barat yang diselenggarakan dari tanggal 18 – 25 Juni 2022, dimana Setda
merupakan Leading sector Penyelenggaraan MTQ Tingkat Jawa Barat tersebut.
Kondisi di Lapangan yang terjadi saat ini, setelah melakukan Koordinasi dengan
Kepala Bagian Umum Setda Kabupaten Sumedang , Bapak H. Ayuh Hidayat, SIP ternyata
Sekretariat merupakan SKPD paling rumit dalam pengelompokan Unit Kearsipan dan
Pengolah, diasrenakan Setda memiliki 11 Bagian , 3 Staff Ahli, 3 Asisten Daerah dan 3 TU
pimpinan , dimana masing masing mempunyai 1 orang Unit pengolah , selain itu Sekretariat
Daerah Kabupaten Sumedang juga memberikan Pelayanan Kearsipan untuk seluruh SKPD
di Kabupaten SUmedang dalam hal penomoran surat yan harus ditandatangani oleh para
pimpinan Tertinggi di Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang (Bupati, Wakil
Bupati dan Sekretariat Daerah).
Kondisi penerapan budaya birokrasi mengenai sadar Arsip di Lingkup Setda
khususnya ASDA III sementara ini terlihat hanya di bagian Sekretariat Bagian Umum saja,
sedangkan di bidang lain masih belum menata Arsip sebagai mana mestinya, belum adanya
pemberkasan arsip secara berkala , bahkan hingga saat ini dari tiap bidang belum ada yang
menyerahkan Berita Acara penyerahan Arsip In aktif pada Unit Kearsipan Setda Kabupaten
Sumedang.
Tehnik budaya birokrasi yang akan diterapkan adalaha berupa pendekatan coaching
clinic dalam Penguatan Advokasi kearsipan baru berlangsung di dua bagian yaitu Bagian
Umum dan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, yang selanjutnya akan dilaksanakan
kepada bagian lain setelah Acara MTQ selesai.
Untuk Mengatasi Kendala Kurangnya Perhatian para StakeHolder dan Para
Pengolah Kearsipan, Sejauh ini telah dilakukan Koordinasi dengan Kepala Dinas Arsip dan
Perpustakaan Kabupaten Sumedang bapak Dr, Dian Sukmara, M.Pd, Kepala Bagian Umum
Setda Kabupaten Sumedang, Bapak H. Ayuh Hidayat, SIP, Kasubag Umum ibu Reni
Rosniar, SE, MM sehingga Menghasilkan Draft Surat keputusan Sekretaris Daerah
kabupaten Sumedang mengenai Pembentukan Tim Pengelola Kearsipan dan Unit
Pengolah Kearsipan pada Lingkup Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang
Strategi
Teknik Strategi
Kondisi budaya Kondisi Budaya Diagnosa
Transformasi Kegiatan Transformasi Budaya Stakeholde Peran YBS Tantangan Menghadapi Output/ Capaian Ket
Saat ini yang diinginkan Kebutuhan
Budaya Birokrasi Tantangan
Budaya
Birokrasi
Penataan Peningkatan Mindset para Peningkatan 1. Kepala Dinas 1. Pemegang Kebijakan Kurangnya Penguatan Persentase
kearspian belum Pemahaman atas pengelola arsip Pengelolaan Arsip dan kearsipan Pengetahuan Materi tentang Perangkat Daerah
ditata dengan pentingnya arsip yang belum Arsip di 1. Koordinasi dengan Mentor Perpustakaan tentang Kearsipan Arsip secara yang tertata
baik dan benar dalam menyadari betapa Lingkungan Terkait pelaksaan Coaching person to arsipntya sesuai
Dikarenakan pelaksanaan pentingnya Setda Klinik 2. Asisten Daerah III 2. Pemegang Kebiajakan Masih person langsung dengan standar
tidak adanya pemerintah keberadaan arsip Kabupaten 2. Menyusun rencana kegiatan Administrasi di Lingkungan Asisten memandang dengan Unit
pemahaman daerah Sumedang 3. Menyusun materi Coaching Umum Administrasi remeh tentang Pengeloha dan Penataan
secara personal Melalui Klinik Pembangunan arsip Unit Kearsipan Kearsipan yang
mengenai tata Penataan Pendekatan 4. Koordinasi dengan Asisten 3. Para Kabag yang baik dan benar
kearsipan Kearsipan tertata Coaching Klinik Administrasi Umum ASDA III berada di bawah 3. Yang mengatur Record Centre Memberi stigma sehingga SKPD
dengan baik 5. Membuat Surat Tugas ASDA III sample pengelola Arsip di masih tidak tertata baru mengenai terkait
sesuai dengan Pelaksanaan Coaching Klinik bagian umum dan Bagian Masing- mAsing dengan baik Pentingnya arsip mendapatkan
Peraturan Kepala 6. Koordinasi dengan Bagian prokopim Nilai ASKI yang
ANRI yang Umum dan Prokopim bagus
berlaku 7. Pelaksanaan Coaching klinik 4. Pengelola Unit 4. Yang melaksana-kan Serta
di masing masing bagian Kearsipan Penataan Kearsipan menanamkan
pada Setda Kab . Sumedang Inaktif dan Record Pikiran bahwa
8. Membuat Laporan hasil 5. Para Pengelola Centre Arsip merupakan
Coaching Klinik Arsip di masing jati diri sebuah
9. evaluasi tindak lanjut Kegiaan masing bagian 5. Pencipta dan Unit Organisasi dan
Coaching Klinik di ASDA I Pengelola Arsip harus dapat
dan II serta SKPD lain dimanfaatkan
menjadi Sumber
Informasi
. TIME SCHEDULE
PENDEKATAN COACHING KLINIK DALAM PENGUATAN ADVOKASI KEARSIPAN PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMEDANG
NO Kegiatan 8-9 Juni 10 juni 13 juni 15 juni 22 juni 23 juni 30 juni -15 juli 06 Juli 18 Juli
1 Koordinasi dengan Mentor mengenai
persetujuan kegiatan RTBB
2. Penyusunan RTBB
2 Koordinasi dengan Kasubag Umum Setda
Kabupaten Sumedang
3 Koordinasi dengan Asisten Administrasi
Umum serta Kabag Umum Setda
Kabupaten Sumedang
4. Seminar RTBB
BAB 3
ANALISIS IMPLEMENTASI RTBB
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
Foto Kegiatan :
Foto Kegiatan :
Foto Kegiatan :
4. Koordinasi dengan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Staff Ahli
Foto Kegiatan :
Foto Kegiatan :
Draft Sk ini telah masuk ke Bagian Hukum Setda Kabupaten Sumedang untuk
menjadi bahan telaahan sebelum di sahkan.
Jumlah UK di Bagian Setda Berjumlah 8 Orang mengingat banyaknya Bagian
yang harus di tata pemberkasan Arsipnya
Jumlah UP di Bagian Umum berujumlah 11 orang dikarenakan Sub Bagian TU
Pimpinan mengolah surat surat untuk Bapak Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris
Daerah, Para Staff Ahli dan 3 Asisten Daerah di ruang lingkup Sekretariat
Kabupaten Sumedang
Nomor SOP
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG Tanggal Pembuatan
DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN Tangal Revisi
Alamat : Jalan Mayor Abdurrahman No. 185 Sumedang No Telp Tanggal Pengesahan
(0261)201231 Disahkan Oleh Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan
Wesite: Email : perpustakaansumedang@gmail.com, 45322 Kabupaten Sumedang
Nama SOP PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS
Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana :
1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan 1. Arsiparis
2. PP No. 28 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No. 43 Tahun 2009 2. Penanggung Jawab Unit Kearsipan
3. Perda No. 7 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Kearsipan di Kabupaten Sumedang 3. Pengelola Kearsipan
Keterkaitan : Peralatan/Perlengkapan :
1. Internal 1. Komputer PC
2. Eksternal 2. Record Center
3. Sekat, Folder, Label, Box File
4. Scanner
Peringatan : Pencatatan dan Pendataan :
1. Pembuatan Arsip 1. Agenda Surat
2. Penerimaan Arsip 2. Daftar Arsip Aktif
3. Aplikasi Pengelolaan Arsip belum berfungsi secara maksimal
(PEMBUATAN ARSIP)
Unit Unit
No. Aktivitas Sekretaris/Ka Kearsipan Pengolah Ket.
Pelaksana/ Persyaratan/
Kepala SKPD bid/Kasi Waktu Output
Pemroses Kelengkapan
3. Penomoran Surat dan Agenda • 1 hari Surat diberi nomor dan tercatat dalam
Surat Keluar agenda surat keluar (belum tersedia di
aplikasi e office harus dilaksanakan
pencatatan Buku Agenda dan atau
Kartu Kendali secara
manual/Excel/Aplikasi mandiri)
Unit Unit
No. Aktivitas Sekretaris/Ka Kearsipan Pengolah Ket.
Pelaksana/ Persyaratan/
Kepala SKPD bid/Kasi Waktu Output
Pemroses Kelengkapan
7. Daftar Arsip Aktif • 1 Hari Dicatat dalam Daftar Arsip Aktif sesuai
dengan format (belum tersedia di e
office)
(PENERIMAAN ARSIP)
PELAKSA
MUTU BAKU
NA
Unit Kearsipan Unit Pengolah
No. Aktivitas Ket.
Kepala Kasi/ Pelaksana/ Persyaratan/
Waktu Output
SKPD Kabid Pemroses Kelengkapan
PELAKSA
MUTU BAKU
NA
Unit Kearsipan Unit Pengolah
No. Aktivitas Ket.
Kepala Kasi/ Pelaksana/ Persyaratan/
Waktu Output
SKPD Kabid Pemroses Kelengkapan
6. Penerimaan Oleh Pengelola UP • Laptop 1 Hari Dicatat dalam agenda surat masuk (Untuk
Bidang/Skretariat Surat yang disampaikan secara manual) Kartu
kendali dibawa lagi
9. Pemberkasan di Unit Pengolah • 1 Jam Arsip yang telah diberkaskan dan dicatat
dalam Daftar Arsip Inaktif disimpan di Filing
Kabinet sesuai dengan ketentuan
PELAKSA
MUTU BAKU
NA
Unit Kearsipan Unit Pengolah
No. Aktivitas Ket.
Kepala Kasi/ Pelaksana/ Persyaratan/
Waktu Output
SKPD Kabid Pemroses Kelengkapan
10 Pencatatan dalam Daftar Arsip Aktip • Tercatat dalam Daftar Arsip Aktif
Foto Kegiatan :
Nilai
Jumla Nilai KATEGO
NO. ASPEK/SUB ASPEK Standa Nilai Bobot
h Skor Akhir RI
r
(5) =
(4)/(3 (7) =
(1) (2) (3) (4) (6) (8)
) (5) x (6)
X100
PENGELOLAAN ARSIP 4041,6
1. 7000 57,74 50% 28,87
DINAMIS 7
1.1 2966,6
Penciptaan Arsip 3200 92,71 25% 23,18
. 7
1.2
Penggunaan Arsip 700 400 57,14 25% 14,29
.
1.3
Pemeliharaan Arsip 1700 375 22,06 25% 5,51
.
1.4
Penyusutan Arsip 1400 300 21,43 25% 5,36
.
SUMBER DAYA
2. 2400 2100 87,50 50% 43,75
KEARSIPAN
2.1
SDM Kearsipan 300 200 66,67 50% 33,33
.
2.2 Prasarana dan
2100 1900 90,48 50% 45,24
. Sarana Kearsipan
BB
TOTAL 72,62 (SANGAT
BAIK)
Keterangan :
Pada minggu pertama nilai yang didapat oleh Bagian Umum dan TU
pimpinan sekitar 72,62 dan mendapat nilai BB (sangat baik)
Hal ini disebabkan karena :
Nilai
Jumla Bob Nilai
ASPEK/SUB ASPEK Stand Nilai KATEGORI
NO. h Skor ot Akhir
ar
(5) =
(7) =
(1) (2) (3) (4) (4)/(3) (6) (8)
(5) x (6)
X100
2850,0
1. PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS 6800 41,91 50% 20,96
0
2500,0
1.1. Penciptaan Arsip 3000 83,33 25% 20,83
0
1.2. Penggunaan Arsip 700 100 14,29 25% 3,57
1.3. Pemeliharaan Arsip 1700 250 14,71 25% 3,68
1.4. Penyusutan Arsip 1400 0 0,00 25% 0,00
2. SUMBER DAYA KEARSIPAN 2400 800 33,33 50% 16,67
C
TOTAL 37,63
(KURANG)
Keterangan :
Pada minggu pertama nilai yang didapat oleh Bagian Protokol dan Komunikasi
Pimpinan sekitar 37,63 dan mendapat nilai C (kurang)
Hal ini disebabkan karena :
1. Penomoran surat belum sesuai dengan Tata Naskah Dinas no 120 Tahun
2020
2. Surat keluar dan Masuk belum diberkaskan dan dibuat daftar arsip nya
CC
TOTAL 55,09
(CUKUP)
Keterangan :
Pada minggu pertama nilai yang didapat oleh Bagian Protokol dan Komunikasi
Pimpinan sekitar 37,63 dan mendapat nilai C (kurang)
Hal ini disebabkan karena :
1. Penomoran surat sudah sesuai dengan Tata Naskah Dinas no 120 Tahun
2020
2. Surat keluar dan Masuk sudah diberkaskan dan dibuat daftar arsip nya
3. Belum adanya Out Indikator untuk sarana temu balik arsip
4. Filling Cabinet sudah digunakan sebagaimana mesitinya
5. Sudah menggunakan Sarana & Prasarana kearsipan seperti Folder dan Guide
Arsip
6. Adanya Aplikasi pembuatan Monev Berita kegiatan Pimpinan yang ditulis
dalam berbagai media massa
12. KENDALA
1. Apakah para Unit pengelola dan Unit Kearsipan mengetahui tata cara
mengelola arsip
2. Apakah Para Unit pengelola mengetahui apa itu daftar arsip aktif dan
inaktif, kemudia mereka ditanya tentang masing masing indikator yang
ada dalam daftar arsip aktif dan inaktif
3. Para Unit Pengelola ditanya mengenai masing masing item persuratan
yang sesuai dengan Tata Naskah Dinas dari mulai penciptaan,
Pemelihharaan hingga penyusutan
4. Sehingga dari pertanyaan-pertanyaan diatas kita dapat
mengindetifikasi masalah kearsipan dalam suatu Bagian dan dapat
memberikan Coaching secara personal kepada seluruh SDM yang ada
pada unit Pengolah dan Unit Kearsipan
5. Memberikan link survey / feedback kepada para unit pengolah sebagai
bahan masukan untuk melaksanakan coaching clinic selanjutnya
6. Link feedback dapat di klik pada tautan
https://bit.ly/coachingclinickearsipan
Saran Saran :
c. Bagian Organisasi
e. Bagian Kerjasama
f. Bagian Ekonomi
BAB IV
MONITORING DAN RENCANA TINDAK LANJUT
A. MONITORING
B. TINDAK LANJUT
1. Sesuai dengan Surat Perintah dari Kepala dinas tindak lanjut yang akan
dilaksanakan adalah monitoring dan Pengawasan secara intensif serta
pelaksanaan Coaching Clinic secara berkelanjutan yang akan
dilaksanakan ke seluruh bagian dalam ruang lingkup Sekretariat Daerah
Kabupaten Sumedang.
2. Sesuai arahan dari Bapak Asisten Adminitrasi bahwa Sekretariat daerah
akan segera dilaksanakan rapat Pembinaan secara menyeluruh kepada
27 orang Unit Pengolah dan 8 Orang Unit Kearsipan serta Para kepala
Bagian yang akan dilaksanakan pada Hari Kamis tanggal 21 Juli 2022 jam
08.00 WIB di Ruang Rapat ASDA III Setda Kabupaten SUmedang
3. Sekretariat Daerah akan segera menyediakan record Centre yang layak
dan memadai di tingkat 3 yang akan segera dilaksanakan pelaksanaannya
pada Minggu ke 4 Bulan Juli 2022.
4. Bapak Asisten Adminitrasi Umum juga berkeinginan untuk menghimbau
seluruh SKPD agar dapat membuat sebuat Ajuan Kegiatan berupa
pembangunan Ruangan Record Centre untuk masing masing SKPD dan
menganggarkan sekitar 75 juta rupiah untuk keperluan pengadaan sarana
dan prasarana tersebu
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Pendekatan Coaching Clinic dalam Penguatan Advokasi
Kearsipan pada ruang lingkup Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang
merupakan suatu Rencana Aksi yang perlu dilakukan secara terus menerus
untuk mengukur sejauh mana efektivitas pelaksanaan coaching clinic pada
masing bagian di Sekretariat Daerah Kabupoaten Sumedang pada khususnya
dan untuk diterapkan kepada seluruh SKPD yang ada di Kabupaten Sumedang
pada umumnya. Karena selama ini belum pernah dilaksanakan coaching clinic
secara intensif pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sumedang sehingga para
unit pengelola dan unit kearsipan masih kurang paham tentang cara urutan
mengarsipan berkas yang benar sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43
Tahun 2009 tentang Kearsipan mewajibkan lembaga kearsipan sesuai dengan
wilayah kewenangannya untuk menjamin kemudahan akses arsip statis bagi
pengguna arsip untuk kepentingan pemanfaatan, pendayagunaan, dan
pelayanan publik dengan memperhatikan prinsip keutuhan, keamanan, dan
keselamatan arsip.
Sebagai Sample Kegiatan ini dilaksanakan pada dua Bagian yaitu
Bagian Umum dan Prokopim yang kemudian akan diterapkan kepada 9 Bagian
Lainnya.
B. Rekomendasi
1. Kegiatan Coaching Clinic dalam rangka penguatan Advokasi
Kearsipan ini hendaknya di laknakan secara terus menerus agar para
pengelola Arsip dan Unit Kearsipan tidak lalai dalam menata
Kearsipan di Bagian Masing Masing
LAMPIRAN LAMPIRAN