Anda di halaman 1dari 7

Wafa Elmazia Dina Aulia

A16.2021.00353

Editing Film 2
Transcript Film Backup!
Wawan I Wibowo (2019)

No Narasumber File Time Keterangan


Name Code
1. Chand 00:00:22- “Untuk sebuah produksi
Parwez 00:00:42 film, seorang editor
Servial dengan seorang director
(Produser menurut saya mempunyai
Film) tugas yang sama
pentingnya setelah
script ini diolah mejadi
materi shooting, pada
masuk ke meja editing,
harus dikemasnya dengan
cara apa? Dan editing
adalah salah satu yang
sangat kita butuhkan.”
2. Riri Riza Backup! 00:00:48- “Satu kalimat atau kredo
(Sutradara (Wawan I 00:01:27 almarhum pak Sumarjono
& Produser Wibowo, yang mengatakan “the
Film) 2019) foundation of film art
is editing”. Segala
sesuatu yang membuat
sebuah adegan itu bisa
mencapai impact atau
dampak seperti yang
dibayangkan, mulai dari
produsernya, penulis
scenario nya, sutradara
nya, actor nya, hanya
bisa terjadi atau
tercapai ketika seorang
editor memahami dengan
baik materi yang
dimilikinya. Editor
adalah salah seorang
yang paling fundamental
posisinya didalam
menentukan keberhasilan
sebuah film.”
3. Garin 00:01:34- “Bahan baku itu secara
Nugroho 00:01:58 fisik, materi seluloid
(Sutradara itu dipegang oleh tangan.
Kalo ngedit, management
& Produser menyimpan apa yang
Film) disebut seluloid frame by
frame jadi penting.
Segala galanya itu
artefak langsung make
managementnya management
fisik betul. Cara
kerjanya juga fisik. Oleh
karena itu kalau ada
frame yang hilang wah
asistennya bisa
ditempelengin.”
4. Karsono 00:02:11- “Memang proses editing
Hadi 00:02:44 itu ya memang menjemukan
(Editor seperti misalnya asisten
Film & ya duduk dibelakang,
Sutradara) distudio, diruang AC
ngantuk pula. Dan saya
kan gimana caranya
asisten editor tetap ikut
Backup! terlibat baik secara
(Wawan I emosional maupun secara
Wibowo, Teknik pekerjaannya.
2019) Caranya ya saya jahilin
potonganpotongannya saya
lemparin kesana lemparin
kesini sehingga si
asisten editornya itu
terbangun dan sibuk
ngumpulin, karena memang
tugasnya untuk mengadmin,
untuk mendata shot-shot
yang udah dipotong maupun
yang akan disiapkan untuk
editing.”
5. Sentot 00:03:02- “Kebetulah saya saat itu
Sahid 00:03:21 menjadi asisten editornya
(Editor bang Maruli Ara ya,
Film) sutradara nya dari
HongKong. Karena pada
saat itu kita sedang
menghadapi satu problem
sambungannya kurang
smooth atau kurang ada
ada satu ganjelan shot
yang dia merasa bahwa dia
bikin shot itu. Dia
ngotot sekali saya yakin
saya punya shot itu!”
6. Rizal Basri 00:03:56- “Dulu kan masih kaset ya
(Editor 00:04:20 namanya U-matic. Kasetnya
Film) gedenya gede banget, era
era kaset itu kan
berkembang dari Umatic ke
Betacam. Dari era Betacam
tiba-tiba muncul di era
yang kaset yang kecil
tuh. Vs padahal kualitas
kasetnya kan lebih rendah
dari betacam tapi orang
nganggep nya, saat itu,
karena mungkin karena
lebih simple kali ya.
lalu sekarang kaset
Kembali ke Betacam lagi
serta Betacam ke
Harddisc.”
7. Fabrian 00:04:21- “DIT itu sekarang
Hendro 00:04:32 mengakusisi menggantikan
(Digital loader film dimana dulu
Imaging kita masih memakaikan
Technician) seluloid, sekarang kita
menggunakan perangkat
digital data, harddrive,
memory card.”

8. Nogusta Backup! 00:04:33- “Tugas DIT itu cukup


Isdiyanto (Wawan I 00:04:48 kompleks ya, mulai dari
(Digital Wibowo, sebelum shooting, pada
Imaging 2019) waktu shooting, dan
Technician) setelah shooting. Sebelum
shooting itu bikin
workflow soal teknis
nanti gimana nanti dari
mulai shooting sampai ke
post pro.”
9. Fabrian 00:04:48- “Semua data atau raw
Hendro 00:04:57 footage yang diterima
(Digital oleh DIT akan diproses
Imaging kembali, kita convert
Technician) atau kita downgrade file
nya, untuk offline
editing.”
00:05:03- “Waktu itu ada projek
00:05:14 film suruh “Surga yang
Tak Dirindukan 2” mas
Hanung pas perjalanan ke
Lilik studio padahal harddisc
10. Subagyo shooting kemaren baru
(Editor dateng.”
Film) 00:05:29- “Saat itu harddisc ada 3,
00:05:39 dengan nama juga yang
sama, eh ternyata
harddisc yang kuformat
itu malah harddisc
traffic yang isinya
shootingan kemarin.”
00:08:05- “Nek kok ngene mendeng
00:08:14 bali kampung, nyawah wae,
nandur pari, aman malah
kayane.”

00:08:19- “Waktu itu awal awal era


00:09:00 digital, selain sebagai
editor aku juga sebagai
kalo sekarang istilah nya
DIT. Punk In Love adalah
film road movie, kita
lewat darat dari Malang
sampe Jakarta dengan
kondisi lokasi yang macem
macem. Ada yang di
gunung, ada yang di
gerbong bekas semen,
pokoknya lumayan riskan
11. Aline lah sebenarnya untuk kita
Jusria kerja bawa harddisc.
(Editor Shooting kerja berjalan
Film) lancar langsung aku copy
ke 3 harddisc pulang ke
Semarang karena basecamp
nya kita di Semarang, aku
check lagi, aman masih
ada. Tenang donk iyakan,
Backup! tidurlah kita. Besoknya
(Wawan I aku ngecheck…”
Wibowo, 00:09:35- “Itu rasanya jantung
2019) 00:09:59 langsung copot kebawah,
asli itu keringet dingin
gemeteran dan lain-lain
itu ngeliat harddisc 3 3
nya nggak ada isinya
hasil shooting kemaren.
Huuuh bawaannya udah
pengen ayo kita beres-
beres kita pulang aja ke
Jakarta diem-diem, karena
udah kebayang gitu yang
langsung pokoknya semau
banyangan buruk, gimana
kalo orang tau file yang
kemaren itu ilang tuh
udah keluar semua gitu.”
12. Cesa David 00:11:29- Jadi waktu itu MTV masih
Luckmansyah 00:12:21 jaya, kebetulan saya ada
(Editor tawaran ngedit untuk MTV.
Film) “OK ini ngeditnya pake
final cut pro, lu bisa
pake final cut pro?”
Padahal gua gak bisa tapi
gua bilang bisa. “Pernah
kan ngedit pake final cut
pro?” ditegaskan lagi “Oh
pernah” Kita coba
pelajarin dihelp nya apa
oh ini cara digitize udah
kita masukin kasetnya,
kita editing proses
ngedit seperti biasa
karena jaman itu belum
ada export MOV kayak
sekarang untuk present
itu, kita harus print,
istilahnya kita harus
export atau print ke
kaset gitu. Lalu dibawa
oleh sutradara dan
produser presentasi. Saya
nggak ikut dengan asisten
diruang editing aja
karena masih ada kita
waktu diruang editing
kenapa nggak kita pake
Backup! buat Latihan karena ini
(Wawan I pertama kali saya pegang
Wibowo, final cut pro. Ngotak
2019) ngatik iseng, ini buat
apa saya pencet nggak
ngerti juga saya
sebenernya, tiba-tiba
ilang semua.”
00:13:18- “Udah panik deh panik dan
00:13:34 itu berharap nggak ada
orang yang masuk berdoa
supaya director nggak
dateng saat itu gitu.
Projek hilang file hilang
yang ada tinggal kaset-
kaset shooting dan kaset
yang hasil editing yang
sedang dibawa presentasi
oleh sutradara.”
13. Sentot 00:13:44- “Nah saya punya
Sahid 00:14:10 pengalaman ngobrol sama
(Editor temen-temen yang ahli di
Film) laboratorium mereka
pernah mengajarkan sama
saya bahwa kalau film
negatifnya dipotong
ketika disambung dengan
negatif berikutnya itu
akan menimbulkan efek
garis biru. Nah garis
biru ini membuktikan
bahwa shot yang setelah
urutan ini itu dipotong
di negatifnya. Pada saat
itu film lama sekali ya
jadi kita harus mengirit
yang NG NG tidak usah
diprint.”
00:14:19- “Akhirnya kita telfon ke
00:14:42 HongKong dicheck dengan
edge number dan catatan-
catatan yang dicari itu,
ternyata pihak
laboratorium mengakui
bahwa “Iya itu dipotong
memang karena dicatatan
script itu shot itu anda
tulis NG. Sejak itu
sutradara HongKong itu ya
nggak enak ya, dia ketemu
saya dan saya bilang
“Saya nggka pernah
menghilangkan shot karena
saya yakin bahwa shot ini
memang tidak diprint.”
00:15:08- “Alhamdulillah, mas
00:15:17 Hanung ada acara, jadi
saat itu ndak jadi
preview jadi masih ada
spare buat aku telfon
14. Lilik DIT…”
Subagyo Backup! 00:15:47- “Kejadian itu sebagai
(Editor (Wawan I 00:15:56 pengalaman saya next
Film) Wibowo, jangan sampe terulang
2019) kembali, kita harus
teliti, jangan grusa
grusu lah, apalagi untuk
admin editing.”
00:16:28- “Kok ndelalah aku inget
00:16:36 asisten kamera, dia kan
yang memanage data ya
memanage card dan segala
macem…”
15. Aline 00:17:09- “Alhamdulillah ya Allah
Jusria 00:17:21 kayak kesiram air es itu
(Editing asli nyessss gitu.
Film) Diantara rasa bersyukur
yang pernah gua rasain
itu rasa bersyukur paling
dalem.”
16. Cesa David 00:18:12- Kaset ini akan saya
Luckmansyah 00:18:49 digitize lagi akan saya
(Editor masukan lagi ke final cut
Film) pro kita digitize menjadi
1 file, lalu saya
potongpotong lagi gitu,
jadi file hasil editing
ini saya cut jadi
seolaholah itu adalah
cutting diprojek
sebelumnya. Dan ini
sebenernya bukan cara
yang bener gitu, tapi ini
kreatifitas saya
bagaimana waktunya karena
harus di kumpulkan besok
lah istilahnya gitu nggak
ada waktu lagi buat
ngulang editing gitu.
Salah satu dari kewajiban
seorang editor adalah
administrasi file dan
administrasi file adalah
salah satunya backup,
backup, backup!”
17. Sentot 00:18:49- “Jangan lupa backup data”
Sahid 00:18:51
(Editor
Film)
18. Lilik 00:18:51- “Backup!”
Subagyo 00:18:52
(Editor Backup!
Film) (Wawan I
19. Aline Wibowo, 00:18:52- “Backup!”
Jusria 2019) 00:18:53
(Editing
Film)
20. Chand 00:18:53- “Pentingnya Backup!”
Parwez 00:18:54
Servial
(Produser
Film)
21 Cesa David 00:18:54- “Backup!”
Luckmansyah 00:18:56
(Editor
Film)
22. Rizal Basri 00:18:56- “Backup!”
(Editor 00:18:57
Film)
23. Karsono 00:18:57- “Backup!”
Hadi 00:18:58
(Editor
Film &
Sutradara)
24. Riri Riza 00:18:58- “Backup!”
(Sutradara 00:18:59
& Produser
Film)
25. Garin 00:18:59- “Backup adalah sesuatu
Nugroho 00:19:07 yang penting karena
(Sutradara keseluruhan kehidupan
& Produser adalah management, dan
Film) dalam backup, management
adalah daya hidup
kreatifitas!”

Anda mungkin juga menyukai