Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 5

EDITING FILM 2

Eliezer Steven Reinhart W


A16.2021.00342

Narasumber Timecode Keterangan


Chand Parwez Servia 00.25 -00.45 Untuk sebuah produksi film seorang editor dan seorang director
(produser film) menurut saya memiliki tugas yang sama pentingnya setelah
script diolah menjadi materi shooting dan masuk ke meja editing
harus dikemasnya dengan cara apa dan editing adalah salah satu
yang kita butuhkan

Riri Riza 00.51 – 01.20 Satu kalimat atau kredo almarhum pak sumarjono yang
(Sutradara & Produser Film) mengatakan foundation of film art is editing. Segala sesuatu
yang membuat sebuah adegan itu bisa mencapai impact atau
dampak seperti yang dibayangkan mulai dari produsernya,
penulis skenarionya, sturadaranya, aktornya itu hanya bisa
terjadi atau tercapai Ketika seorang editor memahami dengan
baik materi yang dimilikinya. Editor adalaha salah seorang yang
paling fundamental posisinya di dalam menentukan keberhasilan
sebuah film
Garin Nugroho 01.34 – 01.58 Bahan baku secara fisik materi seloloid itu dipegang oleh tangan
(sutradara & produser Film) kalau ngedit manajemen menyimpan apa yang di sebut seloloid
frame by frame menjadi penting karena segala-galanya itu
artefak langsung maka manajemennya adalah manajemen fisik
cara kerjanya juga fisik. Oleh karena itu kalau ada frame yang
hilang wah itu assistennya bisa di tempelengin
Karsono Hadi 02.10 – 02.45 Memang Proses editing itu ya memang menjenuhkan seperti
(Editor Film & Sutradara) misalnya assisten ya duduk di belakang, distudio, diruang AC
ngantuk pula. Dan saya kan gimana caranya assisten editor tetap
ikut terlibat baik secara emosional maupun secara Teknik
pekerjaannya. Caranya ya saya jehilin potongan-potongannya,
saya lemparin kesana lemparin kesini sehingga di assisten
editornya itu terbangun dan sibuk ngumpulin, karena memang
tugasnya mengadmin, untuk mendata shot-shot yang udah
dipotong maupun yang akan disiapkan untuk editing
Sentot Sahid 03.02 – 03.23 Kebetulah saya saat itu menjadi asisten editornya bang Maruli
(Editor Film) Ara ya, sutradara nya dari HongKong. Karena pada saat itu kita
sedang menghadapi satu problem sambungannya kurang
smooth atau kurang ada ada satu ganjelan shot yang dia merasa
bahwa dia bikin shot itu. Dia ngotot sekali saya yakin saya punya
shot itu

Rizal Basri 03.54 – 04.22 Dulu kan masih kaset ya namanya Umatic. Kasetnya gedenya
(Editor Film) gede banget, era era kaset itu kan berkembang dari Umatic ke
Betacam. Dari era Betacam tiba-tiba muncul di era yang kaset
yang kecil tuh. Vs padahal kualitas kasetnya kan lebih rendah
dari betacam tapi orang nganggep nya, saat itu, karena mungkin
karena lebih simple kali ya. lalu sekarang kaset Kembali ke
Betacam lagi serta Betacam ke Harddisk.

Fabrian Hendro 04.19 – 04.33 DIT itu sekarang mengakusisi menggantikan loader film dimana
(Digital Imaging Technician) dulu kita masih memakaikan seloloid, sekarang kita
menggunakan perangkat digital data, harddrive, memory card.

Nogusta Isdiyanto 04.31 – 04.48 Tugas DIT itu cukup kompleks ya, mulai dari sebelum shooting,
(Digital Imaging Technician) pada waktu shooting, dan setelah shooting. Sebelum shooting
itu bikin workflow soal teknis nanti gimana nanti dari mulai
shooting sampai ke post pro.
Fabrian Hendro 04.47 – 04.57 Semua data atau RAW footage yang diterima oleh DIT akan
(Digital Imaging Technician) diproses kembali, kita convert atau kita downgrade file nya,
untuk offline editing.

Lilik Subagyo 05.30 – 05.15 Waktu itu ada projek film suruh “Surga yang Tak Dirindukan 2”
(Editor Film) mas Hanung pas perjalanan ke studio padahal harddisc shooting
kemaren baru dateng.

05.30 – 05.40 Saat itu harddisk ada 3, dengan nama juga yang sama, eh
ternyata harddisc yang kuformat itu malah harddisk traffic yang
isinya shootingan kemarin.

08.06 – 08.15 Nek kok ngene mendeng bali kampung, nyawah wae, nandur
pari, aman malah kayane.

Aline Jusria 08.20 - 09.00 Waktu itu awal awal era digital, selain sebagai editor aku juga
(Editor Film) sebagai kalo sekarang istilah nya DIT. Punk In Love adalah film
road movie, kita lewat darat dari Malang sampe Jakarta dengan
kondisi lokasi yang macem-macem. Ada yang di gunung, ada
yang di gerbong bekas semen, pokoknya lumayan riskan lah
sebenarnya untuk kita kerja bawa harddisk. Shooting kerja
berjalan lancar langsung aku copy ke 3 harddisk pulang ke
Semarang karena basecamp nya kita di Semarang, aku check lagi,
aman masih ada. Tenang dong iyakan, tidurlah kita. Besoknya
aku ngecheck
09.36 – 09.60 Itu rasanya jantung langsung copot kebawah, asli itu keringet
dingin gemeteran dan lain-lain itu ngeliat harddisk tiga-tiganya
nggak ada isinya hasil shooting kemaren. Huh bawaannya udah
pengen ayo kita beres-beres kita pulang aja ke Jakarta diem-
diem, karena udah kebayang gitu yang langsung pokoknya
semua banyangan buruk, gimana kalo orang tau file yang
kemaren itu ilang tuh udah keluar semua gitu.

Cesa David Luckmansyah 11.30 – 12.23 Jadi waktu itu MTV masih jaya, kebetulan saya ada tawaran
(Editor Film) ngedit untuk MTV. “OK ini ngeditnya pake final cut pro, lu bisa
pake final cut pro?” Padahal gua gak bisa tapi gua bilang bisa.
“Pernah kan ngedit pake final cut pro?” ditegaskan lagi “Oh
pernah” Kita coba pelajarin di help nya apa oh ini cara digitize
udah kita masukin kasetnya, kita editing proses ngedit seperti
biasa karena jaman itu belum ada export MOV kayak sekarang
untuk present itu, kita harus print, istilahnya kita harus export
atau print ke kaset gitu. Lalu dibawa oleh sutradara dan produser
presentasi. Saya nggak ikut dengan asisten diruang editing aja
karena masih ada kita waktu diruang editing kenapa nggak kita
pake buat Latihan karena ini pertama kali saya pegang final cut
pro. Ngotak ngatik iseng, ini buat apa saya pencet nggak ngerti
juga saya sebenernya, tiba-tiba ilang semua.”

13.19 – 13.35 Udah panik deh panik dan itu berharap nggak ada orang yang
masuk berdoa supaya director nggak dateng saat itu gitu. Projek
hilang, file hilang yang ada tinggal kaset-kaset shooting dan kaset
yang hasil editing yang sedang dibawa presentasi oleh sutradara.

Sentot Sahid 13.45 – 14.11 Nah saya punya pengalaman ngobrol sama temen-temen yang
(Editor Film) ahli di laboratorium mereka pernah mengajarkan sama saya
bahwa kalau film negatifnya dipotong ketika disambung dengan
negatif berikutnya itu akan menimbulkan efek garis biru. Nah
garis biru ini membuktikan bahwa shot yang setelah urutan ini
itu dipotong di negatifnya. Pada saat itu film lama sekali ya jadi
kita harus mengirit yang NG NG tidak usah diprint.
14.20 – 14.43 Akhirnya kita telfon ke HongKong dicheck dengan edge number
dan catatan-catatan yang dicari itu, ternyata pihak laboratorium
mengakui bahwa “Iya itu dipotong memang karena dicatatan
script itu shot itu anda tulis NG. Sejak itu sutradara HongKong itu
ya nggak enak ya, dia ketemu saya dan saya bilang “Saya ngga
pernah menghilangkan shot karena saya yakin bahwa shot ini
memang tidak diprint.

Lilik Subagyo 15.09 – 15.18 Alhamdulillah, mas Hanung ada acara, jadi saat itu ndak jadi
(Editor Film) preview jadi masih ada spare buat aku telfon DIT

15.48 – 15.56 Kejadian itu sebagai pengalaman saya next jangan sampe
terulang kembali, kita harus teliti, jangan grusa grusu lah, apalagi
untuk admin editing

Aline Jusria 16.29 – 16.37 Kok ndelalah aku inget asisten kamera, dia kan yang memanage
(Editing Film) data ya memanage card dan segala macem.

17.10 – 17.21 Alhamdulillah ya Allah kayak kesiram air es itu asli nyes gitu.
Diantara rasa bersyukur yang pernah gua rasain itu rasa
bersyukur paling dalem.
Cesa David Luckmansyah 18.13 – 18.50 Kaset ini akan saya digitize lagi akan saya masukan lagi ke final
(Editor Film) cut pro kita digitize menjadi 1 file, lalu saya potong-potong lagi
gitu, jadi file hasil editing ini saya cut jadi seolah-olah itu adalah
cutting diprojek sebelumnya. Dan ini sebenernya bukan cara
yang bener gitu, tapi ini kreatifitas saya bagaimana waktunya
karena harus di kumpulkan besok lah istilahnya gitu nggak ada
waktu lagi buat ngulang editing gitu. Salah satu dari kewajiban
seorang editor adalah administrasi file dan administrasi file
adalah salah satunya backup, backup, backup
Sentot Sahid 18.50 – 18.51 Jangan lupa backup data
(Editor Film)

Lilik Subagyo 18.51 – 18.52 Backup


(Editor Film)

Aline Jusria 18.52 – 18.53 Backup


(Editor Film)

Chand Parwez Servial 18.53 – 18.54 Pentingnya backup


(Produser Film)

Cesa David Luckmansyah 18.54 – 18.56 Backup


(Editor Film)

Rizal Basri 18.56 – 18.58 Backup


(Editor Film)

Karsono Hadi 18.58 – 18.60 Backup


(Editor Film & Sutradara)

Riri Riza 18.60 – 19.01 Backup


(Sutradara & Produser Film)

Garin Nugroho 19.01 – 19.08 Backup adalah sesuatu yang penting karena keseluruhan
(Sutradara & Produser Film) kehidupan adalah management, dan dalam backup,
management adalah daya hidup kreatifitas

Anda mungkin juga menyukai